Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 6 Bandung


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Memahami Kekuatan Sambungan
Alokasi Waktu : 10 × 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Mesin pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Dasar-dasar Teknik Mesin. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,


gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

3.15 Menganalisis prediksi kekuatan sambungan

4.15 Menghitung kekuatan sambungan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

KI-3:

3.15.1 Menemukan jenis sambungan kuat pada konstruksi

3.15.2 Menemukan jenis sambungan rapat pada konstruksi

3.15.3 Menemukan sambungan kuat dan rapat pada konstruksi

KI-4:

4.15.1 Menghitung jenis sambungan kuat pada konstruksi

4.15.2 Menghitung jenis sambungan rapat pada konstruksi

4.15.3 Menghitung sambungan kuat dan rapat pada konstruksi

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah berdiskusi, peserta didik mampu menemukan jenis sambungan


kuat pada konstruksi dengan teliti dan benar.

2. Setelah mengamati gambar ilustrasi peserta didik mampu menemukan


jenis sambungan rapat pada konstruksi dengan teliti dan benar.

3. Setelah mengamati gambar contoh penerapan sambungan pada konstruksi


peserta didik mampu menemukan masing-masing dua sambungan kuat
dan rapat pada konstruksi dengan benar.

4. Setelah mengamati gambar 2D peserta didik mampu menghitung jenis


sambungan kuat pada konstruksi dengan teliti dan benar.

5. Setelah mengaati tayangan slide rumus tegangan tarik dan geser peserta
didik mampu menghitung jenis sambungan rapat pada konstruksi dengan
teliti dan benar.
6. Setelah berdiskusi dan berlatih, peserta didik mampu menghitung
sambungan kuat dan rapat pada konstruksi melalui latihan soal dengan
teliti dan benar.

E. Materi Pembelajaran

1. Teori Sambungan pada sebuah konstruksi

2. Jenis sambungan ditinjau dari kekuatan, kerapatan, kerapatan dan


kekuatan

3. Menghitung sambungan

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model pembelajaran : Discovery Learning

3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 (4 × 45 menit)

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU

PENDAHULUAN 15 menit

1. Orientasi
 Guru mengondisikan fisik dan psikis peserta didik dengan berdoa, dan
melakukan kegiatan literasi yaitu mengumandangkan Asmaul Husna.

 Guru memeriksa kehadiran peserta didik, menanyakan kabar, dan


kesiapan untuk melakukan proses pembelajaran.

2. Apersepsi

Guru menjelaskan peta konsep materi, tujuan pembelajaran yang harus


dicapai, dan bentuk penilaian.

3. Motivasi

Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi kekuatan


sambungan
4. Review materi

Guru menyampaikan sekilas materi pada pertemuan minggu sebelumnya.

KEGIATAN INTI 150


menit

1. Pemberian rangsangan 1. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar


yang menerapkan kekuatan sambungan dan
(Stimulation)
mengemukakan pendapatnya.

2. Peserta didik mempelajari jenis kekuatan


sambungan keling dan kekuatan sambungan baut
melalui modul pembelajaran.

3. Peserta didik mengamati beberapa kegagalan


pada kekuatan sambungan keling.

4. Guru membimbing peserta didik untuk


mengamati perhitungan perencanaan yang
digunakan untuk kekuatan sambungan baut.
(Mengamati)

1. Peserta didik menanyebutkan perbedaan


2. Pernyataan/identifikasi
kekuatan sambungan keling dan baut.
masalah (Problem
Statement) 2. Peserta didik menanyebutkan perbedaan dari
tiap kegagalan kekuatan sambungan keling.

3. Peserta didik menanyebutkan perbedaan


perhitungan perencanaan yang digunakan untuk
kekuatan sambungan baut. (Menanya)

1. Guru memberikan tugas kepada peserta didik


3. Pengumpulan data
mengumpulkan data untuk menjawab
(Data Collection)
pertanyaan berupa latihan soal yang diajukan
tentang perbedaan kekuatan sambungan keling
dan baut.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik
mengumpulkan data untuk menjawab
perbedaan dari tiap kegagalan kekuatan
sambungan keling.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik
mengumpulkan data untuk menjawab
perbedaan perhitungan perencanaan yang
digunakan untuk kekuatan sambungan baut.
(Mengumpulkan informasi)

1. Guru membimbing peserta didik untuk


4. Pembuktian
mengategorikan data dan menentukan
(Verification)
perbedaan kekuatan sambungan keling dan
baut.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengategorikan data dan menentukan
perbedaan dari tiap kegagalan kekuatan
sambungan keling.
3. Guru membimbing peserta didik untuk
mengategorikan data dan menentukan
perbedaan perhitungan perencanaan yang
digunakan untuk kekuatan sambungan baut.
(Menalar)

1. Guru menstimulasi peserta didik untuk


5. Menarik kesimpulan
menyampaikan hasil diskusi tentang perbedaan
(Generalization)
kekuatan sambungan keling dan baut.
2. Guru menstimulasi peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang perbedaan
dari tiap kegagalan kekuatan sambungan keling.
3. Guru menstimulasi peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang perbedaan
perhitungan perencanaan yang digunakan untuk
kekuatan sambungan baut.
(Mengkomunikasikan)

PENUTUP 15 menit

 Guru dan peserta didik secara bersama mengemukakan manfaat langsung


maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran.

 Peserta didik dan guru menyimpulkan proses pembelajaran tentang kekuatan


sambungan keling dan baut.

 Guru melakukan kegiatan tindak lanjut mengerjakan latihan soal untuk


melatih penguasaan materi.

 Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan


berikutnya yaitu tentang kekuatan sambungan las.

 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan


salam.

2. Pertemuan ke-2 (4 × 45 menit)

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU

PENDAHULUAN 15 menit

1. Orientasi
 Guru mengkondisikan fisik dan psikis peserta didik dengan berdoa, dan
melakukan kegiatan literasi yaitu mengumandangkan Asmaul Husna.

 Guru memeriksa kehadiran peserta didik, menanyakan kabar, dan


kesiapan untuk melakukan proses pembelajaran.

2. Apersepsi

Guru menjelaskan peta konsep materi, tujuan pembelajaran yang harus


dicapai, dan bentuk penilaian.

3. Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi kekuatan
sambungan

4. Review materi

Guru menyampaikan sekilas materi pada pertemuan minggu sebelumnya.

150
KEGIATAN INTI
menit
1. Peserta didik diminta mengamati lingkungan
1. Pemberian rangsangan
sekitar yang menerapkan kekuatan sambungan.
(Stimulation)
2. Peserta didik diminta mempelajari jenis
kekuatan sambungan las.

3. Peserta didik mengamati perhitungan


sambungan las berdasarkan jenis kampuh yang
digunakan (Mengamati)

1. Peserta didik dimotivasi untuk menanyakan


2. Pernyataan/identifikasi
perbedaan kekuatan sambungan keeling, baut
masalah (Problem
dan las.
Statement)
2. Peserta didik dimotivasi untuk menanyakan
perbedaan perhitungan sambungan las
berdasarkan jenis kampuh yang digunakan.
(Menanya)

1. Peserta didik mengumpulkan data untuk


3. Pengumpulan data
menjawab pertanyaan berupa latihan soal yang
(Data Collection)
diajukan tentang perbedaan kekuatan
sambungan keeling, baut dan las.
2. Peserta didik mengumpulkan data untuk
menjawab perbedaan perhitungan sambungan
las berdasarkan jenis kampuh yang digunakan.
(Mengumpulkan informasi)
4. Peserta didik diminta mengategorikan data dan
4. Pembuktian
menentukan perbedaan kekuatan sambungan
(Verification)
keling dan baut.
5. Peserta didik diminta mengategorikan data dan
menentukan perbedaan dari tiap kegagalan
kekuatan sambungan keling.
6. Peserta didik diminta mengategorikan data dan
menentukan perbedaan perhitungan
perencanaan yang digunakan untuk kekuatan
sambungan baut. (Menalar)

1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi


5. Menarik kesimpulan
tentang perbedaan kekuatan sambungan
(Generalization)
keeling, baut, dan las.
2. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang perbedaan dari tiap perhitungan
sambungan las berdasarkan jenis kampuh yang
digunakan.
3. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang perbedaan dari tiap perhitungan
kekuatan sambungan. (Mengkomunikasikan)

PENUTUP 15 menit

 Guru dan peserta didik secara bersama mengemukakan manfaat langsung


maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran.

 Peserta didik dan guru menyimpulkan proses pembelajaran tentang kekuatan


sambungan keling dan baut.

 Guru melakukan kegiatan tindak lanjut mengerjakan latihan soal untuk


melatih penguasaan materi.

 Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan


berikutnya yaitu tentang kekuatan sambungan las.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.

H. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar

1. Alat & Bahan

Spidol

2. Media

Laptop, power point, proyektor, papan tulis.

3. Sumber Belajar

Putra, Ratna. 2018. Dasar Perancangan Teknik Mesin. CV Mediatama.


Surakarta.

Eko, Wahyu dan Ranto. 2015. Mekanika Teknik dan Elemen Mesin. CV
Mediatama. Surakarta.

I. Penilaian

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu penilaian

Pengetahuan Pengamatan dan Selama kegiatan

a Membedakan kegagalan tes tulis pembelajaran dan

sambungan keeling. diskusi.

b Memahami perhitungan
1
perencanaan sambungan baut.

c Membedakan perhitungan kekuatan


sambungan las berdasarkan jenis
kampuh yang digunakan.

Sikap Pengamatan Selama kegiatan


a Terlibat aktif dalam pembelajaran. pembelajaran dan
2
b Bekerjasama dalam kegiatan diskusi.

kelompok.
c Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif

Keterampilan Pengamatan Penyelesaian kegiatan


a Terampil membedakan kegagalan pembelajaran dan
sambungan keeling. diskusi

b Terampil memahami perhitungan


3 perencanaan sambungan baut.

c Terampil membedakan perhitungan


kekuatan sambungan las
berdasarkan jenis kampuh yang
digunakan.

Mengetahui, Bandung, Maret 2020

Kepala Program Teknik Pemesinan Mahasiswa PPL

Asep Irwan Suherman, S.Pd. Pinni Nursaeni

NIP. 197205132006041015 NIM. 1607649


Lampiran 1. Bahan Ajar

A. Kekuatan Sambungan Keling

Gambar 14. 1 Beban geser dan mode kegagalan pada sambungan keeling
1. Tensile Teat Out

Gambar 14. 2 keretakan yang terjadi akibat gaya tarik pada pelat
2. Ketahanan Geser Keling

Gambar 14. 3 Ilustrasi pergeseran keling


3. Ketahanan Perubahan Bentuk (Crushing Resistance) Keling dan Pelat

Gambar 14. 4 Perubahan bentuk lubang keling akibat gaya tarik yang bekerja
pada pelat
B. Kekuatan sambungan Baut

1. Tegangan Tarik pada Baut

Gambar 14. 5 Gaya/beban tarik


Berikut adalah table angka keamanan baut yang dapat digunakan:

Tabel 14. 1 Tabel angka faktor keamanan berdasarkan perkiraan umum serta cara
dan sistem pembebanan.

No. Angka Faktor Jenis Beban


Keamanan
1 Sf = 1.5 ˗ 3 Untuk beban statis, yakni beban tetap dan arah tertentu.
2 Sf = 4 -6 Untuk beban dinamis dengan arah dan besar gaya
berubah dari maksimum hingga nol.
3 Sf = 6 - 8 Untuk beban dinamis, arah dan besar gaya berubah dari
maksimum hingga minimum.
4 Sf = 4 -12 Khusus untuk alat-alat pengangkat, dimana manusia juga
menjadi faktor penentu.

2. Tegangan Geser pada Kepala Baut

Gambar 14. 6 Gaya Aksial yang Bekerja pada Baut


C. Kekuatan Sambungan Las

Dalam perhitungan kekuatan sambungan las, terdapat beberapa asumsi yang


penting diperhatikan, antara lain:

 Asumsi pertama, yaitu gaya pada sambungan las dianggap terdistribusi merata
sepanjang sambungan las.
 Asumsi kedua, tegangan yang terjadi pada sambungan las dianggap menyebar
di titik penampang sambungan las dengan efektif.

Berikut perhitungan kekuatan las berdasarkan jenis kampuh yang digunakan, yaitu:

1. Tegangan Tarik pada Las Tumpul

2. Tegangan Geser pada Las Tumpang (Lap Joint)


Gambar 14. 7 Gaya/beban geser yang bekerja pada sambungan las tumpang

3. Tegangan yang Terjadi pada Sambungan Las dengan Beban Putir

Gambar 14. 8 Tegangan pada sambungan las yang diakibatkan oleh beban
punter
Lampiran 2. Soal Evaluasi

Tes Tulis

1. Suatu konstruksi pelat yang disambung dengan 6 buah keling mampu


menerima gaya Tarik sebesar 3000 𝑁. Tegangan yang diizinkan untuk
konstruksi pelat tersebut sebesar 25 𝑁⁄𝑚𝑚2. Hitunglah ketebalan pelat yang
dibutuhkan, jika diketahui diameter keling yang digunakan 7 𝑚𝑚!

2. Suatu sambungan keling direncanakan mampu menerima beban 50 𝐾𝑁, dan


menerima gaya tarik sebesar 40 𝑁⁄𝑚𝑚2 . Berapakah keling yang diperlukan
apabila keling memiliki diameter 10 𝑚𝑚?

3. Suatu sambungan baut menerima gaya Tarik sebesar 3140 𝑁, dan


menyebabkan terjadinya tegangan Tarik 40 𝑁⁄𝑚𝑚2. Diameter baut yang
digunakan pada sambungan itu jika menggunakan satu baut?

4. Sebuah baut mendapatkan beban geser 3700 𝑁. jika baut tersebut berdiameter
8 𝑚𝑚 dan tinggi kepala baut 3 𝑚𝑚, hitunglah besar tegangan gesernya!

5. Dua pelat memiliki tebal 8 𝑚𝑚 dan panjangnya 15 𝑚𝑚 disambung dengan


metode las tumpang. Sambungan ini digunakan untuk menahan bebean geser
7600 𝑁. bila keduanya dilas sepanjang lebar pelat, hitunglah tegangan
gesernya!
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Soal Evaluasi

No. Soal Jawaban Rubrik Penilaian

𝐷𝑖𝑘. 𝑛 = 6 Skor 0 jika tidak menjawab sama

𝐹𝑐 = 3000 𝑁 sekali.

𝜎𝑐 = 25 𝑁⁄𝑚𝑚2 Skor 1 jika penjabaran diketahui dan


ditanyakan benar.
𝑑 = 7 𝑚𝑚
Skor 2 jika rumus yang diguakan
𝐷𝑖𝑡. 𝑡?
benar.
1 𝐽𝑤𝑏.
Skor 3 jika operasi matematika yang
𝐹𝑐 = 𝑛 . 𝑑 . 𝑡 . 𝜎𝑐 digunakan benar.
3000 𝑁 = 6 . 7 . 𝑡 . 25 Skor 4 jika hasil akhir perhitungan
3000
𝑡 = benar.
6 .7 . 25

𝒕 = 𝟐. 𝟖𝟓 𝒎𝒎
Skor maksimal : 4

𝐷𝑖𝑘. 𝐹 = 50 𝐾𝑁 = 50000 𝑁 Skor 0 jika tidak menjawab sama

𝜎𝑐 = 40 𝑁⁄𝑚𝑚2 sekali.

𝑑 = 10 𝑚𝑚 Skor 1 jika penjabaran diketahui dan


ditanyakan benar.
𝐷𝑖𝑡. 𝑡?
Skor 2 jika rumus yang diguakan
𝐽𝑤𝑏.
benar.
𝐹
2 𝜎𝑡 = 𝐴 Skor 3 jika operasi matematika yang
50000 digunakan benar.
40 = 𝐴

1250 Skor 4 jika hasil akhir perhitungan


𝑛 = 3.14
. 102 benar.
4

1250
= 78.5

𝒏 = 𝟏𝟓. 𝟗 𝒅𝒊𝒃𝒖𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝟏𝟔 𝒃𝒖𝒂𝒉 Skor maksimal : 4

𝐷𝑖𝑘. 𝐹 = 3140 𝑁 Skor 0 jika tidak menjawab sama


3
sekali.
𝜎𝑡 = 40 𝑁⁄𝑚𝑚2 Skor 1 jika penjabaran diketahui dan

𝑛 =1 ditanyakan benar.

𝐷𝑖𝑡. 𝑑? Skor 2 jika rumus yang diguakan


benar.
𝐽𝑤𝑏.
𝐹
Skor 3 jika operasi matematika yang
𝜎𝑡 = 𝐴 digunakan benar.
3140
40 = 3.14 Skor 4 jika hasil akhir perhitungan
. 𝑑2
4
benar.
78.5
𝑑 = √
0.785

𝑑 = √100 Skor maksimal : 4

𝒅 = 𝟏𝟎 𝒎𝒎

𝐷𝑖𝑘. 𝐹 = 50 𝐾𝑁 = 50000 𝑁 Skor 0 jika tidak menjawab sama

𝑑 = 8 𝑚𝑚 sekali.

ℎ = 3 𝑚𝑚 Skor 1 jika penjabaran diketahui dan


ditanyakan benar.
𝐷𝑖𝑡. 𝜎𝑡 ?
Skor 2 jika rumus yang diguakan
𝐽𝑤𝑏.
benar.
4 𝐹
𝜎𝑡 = 𝐴 Skor 3 jika operasi matematika yang
3700 digunakan benar.
= 3.14 . 8 . 3
Skor 4 jika hasil akhir perhitungan
𝝈𝒕 = 𝟒𝟗 𝑵⁄𝒎𝒎𝟐
benar.

Skor maksimal : 4

𝐷𝑖𝑘. 𝐹 = 7600 𝑁 Skor 0 jika tidak menjawab sama

𝐿 = 8 𝑚𝑚 sekali.
5
𝑠 = 8 𝑚𝑚 Skor 1 jika penjabaran diketahui dan
ditanyakan benar.
𝐷𝑖𝑡. 𝜏𝑔 ?
𝐽𝑤𝑏. Skor 2 jika rumus yang diguakan
𝐹 benar.
𝜏𝑔 = 𝐴
Skor 3 jika operasi matematika yang
7600
= 1.414 . 8 . 15 digunakan benar.
𝝉𝒈 = 𝟒𝟒. 𝟕 𝑵⁄𝒎𝒎𝟐 Skor 4 jika hasil akhir perhitungan
benar.

Skor maksimal : 4

PEDOMAN PENSKORAN:
∑𝑺𝑲𝑶𝑹
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 𝑨𝑲𝑯𝑰𝑹 = × 𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟎

Anda mungkin juga menyukai