Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT

TEKNIK PEMBELAJARAN MIKRO

OLEH
BAYU HIMAWAN AJITAMA
NIM. 160511609205

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
NOVEMBER 2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Madiun
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Bubut
Topik : Parameter Pemotongan Mesin Bubut
Jumlah Pertemuan : 1 x 15 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3 :
 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja teknik pemesinan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis parameter pemotongan mesin bubut untuk berbagai jenis pekerjaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Menjelaskan parameter cutting speed pada mesin bubut.
3.8.2. Menjelaskan parameter kecepatan pemakanan pada mesin bubut.
3.8.3. Menjelaskan parameter kecepatan putar pada mesin bubut.
3.8.4. Menjelaskan parameter waktu pemesinan pada mesin bubut.

D. Tujuan Pembelajaran
3.8.1.1 Dengan mengamati materi parameter pemotongan mesin bubut pada layar
powerpoint, siswa dapat menjelaskan parameter cutting speed pada mesin
bubut dengan benar.
3.8.2.1 Dengan mengamati materi parameter pemotongan mesin bubut pada layar
powerpoint, siswa dapat menjelaskan parameter kecepatan pemakanan
pada mesin bubut dengan benar.
3.8.3.1 Dengan mengamati materi parameter pemotongan mesin bubut pada layar
powerpoint, siswa dapat menjelaskan parameter kecepatan putar pada
mesin bubut dengan benar.
3.8.4.1 Dengan mengamati materi parameter pemotongan mesin bubut pada layar
powerpoint, siswa dapat menjelaskan parameter waktu pemesinan pada
mesin bubut dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
1. Parameter pemotongan cutting speed pada mesin bubut.
2. Parameter kecepatan pemotongan pada mesin bubut.
3. Parameter kecepatan putar pada mesin bubut.
4. Parameter waktu pemesinan pada mesin bubut.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Student Teams Achievement Division (STAD)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Diskripsi Waktu
 Mengucap salam dan berdoa
Pendahuluan  Mengecek kehadiran peserta didik 2 menit
 Pengarahan kegiatan dan tujuan pembelajaran
Guru Peserta Didik
1. Penyampaian Materi
 Guru menjelaskan  Peserta didik
parameter pemotongan memperhatikan dan
cutting speed pada memahami penjelasan
mesin bubut melalui dari guru.
media powerpoint.
 Guru menjelaskan  Peserta didik
parameter kecepatan memperhatikan dan
pemotongan pada memahami penjelasan
mesin bubut melalui dari guru.
media powerpoint.
 Guru menjelaskan  Peserta didik
Inti parameter kecepatan memperhatikan dan
10 menit
putar pada mesin bubut memahami penjelasan
melalui media dari guru.
powerpoint.
 Guru menjelaskan  Peserta didik
parameter waktu memperhatikan dan
pemesinan pada mesin memahami penjelasan
bubut melalui media dari guru.
powerpoint
 Guru mempersilahkan  Peserta didik bertanya
peserta didik untuk kepada guru mengenai
bertanya. materi yang perlu
ditanyakan.
2. Pembagian Kelompok
 Guru menugaskan  Peserta didik
peserta didik untuk membentuk kelompok.
membentuk kelompok
menjadi 3 kelompok

3. Tugas Kelompok
 Guru menugaskan  Peserta didik berdiskusi
setiap kelompok untuk untuk mengenai
berdiskusi mengenai parameter pemotongan
parameter pemotongan pada mesin bubut yang
pada mesin bubut. telah ditugaskan.
 Guru menugaskan  Peserta didik
setiap peserta didik merangkum hasil
merangkum hasil diskusi kelompok
diskusi kelompok masing – masing.
masing – masing

4. Presentasi Kelompok
 Guru menunjuk secara  Peserta didik
acak kelompok peserta mempresentasikan
didik untuk hasil diskusi kelompok
mempresentasikan hasil didepan kelas
rangkuman
 Guru mempersilahkan  Peserta didik
peserta didik dari memberikan tanggapan
kelompok lain untuk kepada kelompok yang
memberi tanggapan presentasi
 Guru mengamati
aktivitas tanya jawab
 Guru memberi apresiasi  Peserta didik merespon
kepada kelompok apresiasi guru.
peserta didik yang
mempresentasikan hasil
rangkuman
 Guru menyimpulkan  Peserta didik mencatat
hasil diskusi tanya hasil diskusi presentasi.
jawab dari peserta
didik.
 Guru memberikan soal  Peserta didik mencacat
latihan kepada peserta soal dan mengerjakan
didik. soal latihan.
 Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya
Penutup 3 menit
 Berdoa dan mengucap salam

H. Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
 LCD dan proyektor
 Power point
 Laptop
2. Sumber Belajar
 2015. Teknik Pemesinan Bubut 2. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
 2013. Teknik Pemesinan Bubut 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.
 Sumbodo. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
LAMPIRAN
Lampiran 1. Materi Parameter Pemotongan Pada Mesin Bubut
Parameter pemotongan pada mesin bubut adalah informasi berupa dasar-
dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang meNdasari teknologi proses
pemotongan/penyayatan pada mesin bubut. Parameter pemotongan pada mesin
bubut meliputi : kecepatan potong (Cutting speed - Cs), kecepatan putaran mesin
(Revolotion Permenit - Rpm), kecepatan pemakanan (Feed – F) dan waktu proses
pemesinannya.
A. Kecepatan potong (Cutting speed – Cs )
Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan
dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau
feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs)
adalah: Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n) atau
Cs = π.d.n meter/menit.
Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14
Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum
dikerjakan pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah
patenkan pada ditabelkan kecepatan potong. Sehingga dalam penggunaannya
tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan dibubut dan jenis alat potong
yang digunakan. Sedangkan untuk bahan-bahan khusus/spesial, tabel Cs-nya
dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan tersebut.
Pada tabel kecepatan potong (Cs) juga disertakan jenis bahan alat
potongnya. Yang pada umumnya, bahan alat potong dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu HSS (High Speed Steel) dan karbida (carbide). Pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa dengan alat potong yang bahannya karbida, kecepatan
potongnya lebih cepat jika dibandingkan dengan alat potong HSS.
Tabel 1. Kecepatan Potong Pahat Bubut HSS dan Karbida

Pahat Bubut HSS Pahat Bubut Karbida


Bahan
m/men Ft/min M/men Ft/min
Baja lunak(Mild Steel) 18 – 21 60 – 70 30 – 250 100 – 800
Besi Tuang(Cast Iron) 14 – 17 45 – 55 45 - 150 150 – 500
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 – 200 300 – 700
Tembaga 45 – 90 150 – 300 150 – 450 500 – 1500
Kuningan 30 – 120 100 – 400 120 – 300 400 – 1000
Aluminium 90 - 150 300 - 500 90 - 180 b. – 600

B. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolotion Per Menit - Rpm)


Kecepatan putaran mesin bubut adalah kemampuan kecepatan putar mesin
bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh
seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai
kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka
komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda
kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut
adalah:
Cs = π.d.n meter/menit
𝐶𝑠
𝑛 = π.d rpm

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan


diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih
dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000
mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:
1000.𝐶𝑠
𝑛 = Rpm
π.d

Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
Tabel 2. Kecepatan Putaran Mesin Bubut

C.Kecepatan Pemakanan (Feed - F) – mm/menit


Kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja
dalam satuan millimeter/menit atau feet/menit. Pada gerak putar, kecepatan
pemakanan, (f) adalah gerak maju alat potong/benda kerja dalam (n) putaran benda
kerja/pisau per menit. Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman
penyayatan, sudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong dan
kesiapan mesin yang akan digunakan. Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa
besar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan
yang optimal. Disamping beberapa pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan
pada umumnya untuk proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan
tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pembubutan
lebih cepat), dan pada proses penyelesaiannya/finising digunakan kecepatan
pemakanan rendah dengan tujuan mendapatkan kualitas permukaan hasil
penyayatan yang lebih baik sehingga hasilnya halus (waktu pembubutan lebih
cepat).
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh
seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan
seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk
mencari kecepatan pemakanan (F) adalah:
F = f x n (mm/menit)
Keterangan:
F = besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n = putaran mesin (putaran/menit)

D. Waktu Pemesinan Bubut (tm)


Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin bubut, lamanya
waktu proses pemesinannya perlu diketaui/dihitung. Hal ini penting karena dengan
mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan, perencanaan dan kegiatan produksi
dapat berjalan lancar. Apabila diameter benda kerja, kecepatan potong dan
kecepatan penyayatan/ penggeseran pahatnya diketahui, waktu pembubutan dapat
dihitung.
1. Waktu Pemesinan Bubut Rata
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan bubut adalah,
seberapa besar panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan mm dan
kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit. Pada gambar dibawah
menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah panjang pembubutan
rata ditambah start awal pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm). Untuk nilai
kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian sebelumnya F= f.n
(mm/putaran).
L
l la

L= l +

Gambar 1. Panjang Pembubutan Rata

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan


waktu pemesinan bubut rata (tm) dapat dihitung dengan rumus:

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝐿) 𝑚𝑚


𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
L tm = 𝐹

L = ℓa+ ℓ (mm).
F= f.n (mm/putaran).
Keterangan:
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak start pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit

2. Waktu Pemesinan Bubut Muka (Facing)


Perhitungan waktu pemesinan bubut muka pada prinsipnya sama dengan
menghitung waktu pemesinan bubut rata, perbedaannya hanya terletak pada arah
pemakanan yaitu melintang. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang
total pembubutan (L) adalah panjang pembubutan muka ditambah start awal pahat
𝑑
(ℓa), sehingga: L = r + la = +la. Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan
2

mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).


Gambar 2. Panjang Langkah Pembubutan Muka
Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan
waktu pemesinan bubut muka (tm) dapat dihitung dengan rumus:

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑎 (𝐿) 𝑚𝑚


𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡 𝑚𝑢𝑘𝑎 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
tm = 𝐹 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

F= f.n mm/menit

Keterangan:
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
la = jarak start pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap (mm/menit)

3. Waktu Pengeboran Pada Mesin Bubut


Perhitungan waktu pengeboran pada mesin bubut, pada prinsipnya sama
dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata dan bubut muka. Perbedaannya
hanya terletak pada jarak start ujung mata bornya. Pada gambar dibawah
menunjukkan bahwa, panjang total pengeboran (L) adalah panjang pengeboran (ℓ)
ditambah start awal mata bor (ℓa= 0,3 d), sehingga: L= ℓ + 0,3d (mm). Untuk nilai
kecepatan pemakanan (F) mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran)
Gambar 3. Panjang Langkah Pengeboran

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan


waktu pengeboran (tm) dapat dihitung dengan rumus:

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑏𝑜𝑟𝑎𝑛 (𝐿) 𝑚𝑚


𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑏𝑜𝑟𝑎𝑛 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
tm = 𝐹 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

L= ℓ + 0,3d (mm.
F= f.n (mm/putaran)
Keterangan:
ℓ = panjang pengeboran
L = panjang total pengeboran
d = diameter mata bor
n = putaran mata bor (Rpm)
f = pemakanan (mm/putaran)
E. Ringkasan
A. Kecepatan potong (Cutting speed – Cs )
Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan
dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau
feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs)
adalah: Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau
π.d.n
Cs = 1000m/menit.

Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14

B. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolotion Per Menit - Rpm)


Kecepatan putaran mesin bubut adalah kemampuan kecepatan putar mesin
bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
Rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:
1000.𝐶𝑠
𝑛 = Rpm
π.d

Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14

C.Kecepatan Pemakanan (Feed - F) – mm/menit


Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman
penyayatan, sudutsudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong
dan kesiapan mesin yang akan digunakan.
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh
seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan
seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk
mencari kecepatan pemakanan (F) adalah:
F = f x n (mm/menit)
Keterangan:
F = besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n = putaran mesin (putaran/menit)

D. Waktu Pemesinan Bubut (tm)


Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin bubut, lamanya
waktu proses pemesinannya perlu diketaui/dihitung. Hal ini penting karena dengan
mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan, perencanaan dan kegiatan produksi
dapat berjalan lancar. Apabila diameter benda kerja, kecepatan potong dan
kecepatan penyayatan/ penggeseran pahatnya diketahui, waktu pembubutan dapat
dihitung.

1. Waktu Pemesinan Bubut Rata


Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan bubut adalah,
seberapa besar panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan mm dan
kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit.. Untuk nilai kecepatan
pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝐿) 𝑚𝑚
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
L tm = 𝐹

L = ℓa+ ℓ (mm).
F= f.n (mm/putaran)
Keterangan:
f = pemakanan dalam satu putaran ℓa = jarak startt pahat (mm)
(mm/put) L = panjang total pembubutan rata
n = putaran benda kerja (Rpm) (mm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm) F = kecepatan pemakanan mm/menit

2. Waktu Pemesinan Bubut Muka (Facing)


Perhitungan waktu pemesinan bubut muka pada prinsipnya sama dengan
menghitung waktu pemesinan bubut rata, perbedaannya hanya terletak pada arah
pemakanan yaitu melintang. Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan
mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑎 (𝐿) 𝑚𝑚
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑏𝑢𝑡 𝑚𝑢𝑘𝑎 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
tm = 𝐹 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑑
𝐿= + ℓa mm
2
F= f.n mm/menit
Keterangan:
d = diameter benda kerja ℓa = jarak startt pahat (mm)
f = pemakanan dalam satu putaran L = panjang total pembubutan muka
(mm/putaran) (mm)
n = putaran benda kerja (Rpm) F = kecepatan pemakanan setiap
ℓ = panjang pembubutan muka (mm) (mm/menit)

3. Waktu Pengeboran Pada Mesin Bubut


Perhitungan waktu pengeboran pada mesin bubut, pada prinsipnya sama
dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata dan bubut muka. Perbedaannya
hanya terletak pada jarak startt ujung mata bornya. Untuk nilai kecepatan
pemakanan (F) mengacu pada uraian sebelumnya F = f.n (mm/putaran)
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑏𝑜𝑟𝑎𝑛 (𝐿) 𝑚𝑚
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑏𝑜𝑟𝑎𝑛 (𝑡𝑚) = 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐹) 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
tm = 𝐹 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

L= ℓ + 0,3d (mm.
F= f.n (mm/putaran)
Keterangan:
ℓ = panjang pengeboran n = putaran mata bor (Rpm)
L = panjang total pengeboran f = pemakanan (mm/putaran)
d = diameter mata bor
Soal Pilihan Ganda
Jawablah soal dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap
paling benar dengan memberi tanda (X).
1. Kecepatan putaran mesin bubut dapat dihitung dengan rumus …
1000.𝐶𝑠
a. 𝑛 = langkah/menit
π.d
1000.𝐶𝑠
b. 𝑛 = rpm
π.d
1000.𝐶𝑠
c. 𝑛 = m/menit
π.d
1000.𝐶𝑠
d. 𝑛 = m/detik
π.d

2. Membubut benda kerja berdiameter 108 mm dengan kecepatan potong 25


m/menit. Putaran mesinnnya adalah …
a. 73,72 Rpm
b. 83,72 Rpm
c. 93,72 Rpm
d. 103, 72 Rpm
3. Mengebor sebuah benda kerja pada mesin bubut, dengan diameter mata bor
(d) = 18 mm dengan kecepatan potong 20 m/menit. Putaran mesinnnya
adalah...
a. 153, 86 Rpm
b. 253, 86 Rpm
c. 353,86 Rpm
d. 453,86 Rpm
4. Besarnya kecepatan pemakanan pembubutan, bila diketahui besar pemakanan
(f) = 0,15 mm/putaran dan putaran mesin = 400 Rpm adalah…
a. 60 mm/putaran
b. 60 mm/detik
c. 60 mm/menit
d. 60 m/menit
5. Membubut luar diameter (D) = 60 mm menjadi diameter (d) = 50 mm
dilakukan 1 kali proses pemakan, panjang yang dibubut (l) = 65 mm, start awal
pahat (ℓa) = 2 mm, putaran mesin ditetapkan 450 Rpm dan besarnya
pemakanan (s) = 0,04 mm/putaran. Maka proses pemesinannya memerlukan
waktu selama…..
a. 7,44 detik
b. 7,44 menit
c. 3,72 detik
d. 3,72 menit
6. Membubut luar diameter (D) = 50 mm menjadi diameter (d) = 40 mm
dilakukan 2 kali proses pemakan, panjang yang dibubut (l) = 35 mm, start awal
pahat (ℓa) = 4 mm, cutting speed (Cs) nya ditetapkan 30 meter/menit dan
besarnya pemakanan (s) = 0,03 mm/putaran. Maka proses pemesinannya
memerlukan waktu selama…..
a. 6,80 menit
b. 6.80 detik
c. 13,60 menit
d. 13,60 detik
7. Membubut permukaan (facing) diameter (D) = 50 mm, dilakukan 1 kali proses
pemakanan, start awal pahat (ℓa) = 2 mm, putaran mesinnya ditetapkan 600
Rpm dan besarnya pemakanan (s) = 0,04 mm/putaran. Maka proses
pemesinannya memerlukan waktu selama…..
a. 1,125 detik
b. 1,125 menit
c. 2,25 detik
d. 2,25 menit
8. Membubut permukaan (facing) diameter (D) = 40 mm, dilakukan 1 kali proses
pemakan, start awal pahat (ℓa) = 3 mm, cutting speed ditetapkan 30
meter/menit dan besarnya pemakanan (s) = 0,04 mm/putaran. Maka proses
pemesinannya memerlukan waktu selama…..
a. 4,80 detik
b. 4,80 menit
c. 2,40 detik
d. 2,40 menit
9. Proses pengeboran dilakukan pada mesin bubut dengan kedalaman (l) = 30
mm, diameter bor (d) = 12 mm, pemakanannya (s) = 0,03 mm/putaran dan
putaran mesin ditetapkan 500 Rpm.Maka proses pengeborannya memerlukan
waktu selama…..
a. 4,48menit
b. 4,48detik
c. 2,24 menit
d. 2,24 detik
10. Proses pengeboran dilakukan pada mesin bubut dengan kedalaman (l) = 28
mm, diameter bor (d) = 14 mm, pemakanannya (s) = 0,04 mm/putaran dan
cutting speed (Cs) ditetapkan 20 meter/menit.Maka proses pengeborannya
memerlukan waktu selama…..
a. 1,77 menit
b. 1,77 detik
c. 3,54 menit
d. 3,54 detik
Soal Uraian
1. Sebuah baja lunak berdiameter () 35 mm, akan dibubut dengan kecepatan
potong (Cs) 22 meter/menit. Berapa besar putaran mesinnya ?
2. Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 700
putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,25 mm/putaran. Berapa besar
kecepatan pemakanannya?
3. Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D) = 48 mm akan dibubut rata
menjadi (d) = 42 mm sepanjang (l) = 55, dengan jarak start pahat (la) = 4 mm.
Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n) =
600 putaran/menit, dan pemakanan mesin dalam satu putaran (f) = 0,05
mm/putaran. Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses
pembubutan rata sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali
pemakanan/proses?
4. Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 52 mm akan dibubut muka
dengan jarak start pahat (ℓa) = 3 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan
sebagai berikut: Putaran mesin (n) = 600 putaran/menit, dan pemakanan dalam
satu putaran (f) = 0,2 mm/putaran. Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses bubut muka pada mesin bubut sesuai data diatas?
5. Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 28 mm dengan mata
bor berdiameter 14 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai
berikut: Putaran mesin (n)= 800 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu
putaran (f) = 0,04 mm/putaran. Berapakah lama waktu proses pengeboran ?
Lampiran 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda
No. Soal Jawaban Skor
Kecepatan putaran mesin bubut
dapat dihitung dengan rumus …
1000.𝐶𝑠
a. 𝑛 = π.d langkah/menit
1000.𝐶𝑠 1000.𝐶𝑠
1. b. 𝑛 = rpm B. 𝑛 = rpm 4
π.d π.d
1000.𝐶𝑠
c. 𝑛 = m/menit
π.d
1000.𝐶𝑠
d. 𝑛 = π.d m/detik
Membubut benda kerja berdiameter
108 mm dengan kecepatan potong 25
m/menit. Putaran mesinnnya adalah

A. 73,72 Rpm
2. e. 73,72 Rpm 4
f. 83,72 Rpm
g. 93,72 Rpm
h. 103, 72 Rpm

Mengebor sebuah benda kerja pada


mesin bubut, dengan diameter mata
bor (d) = 18 mm dengan kecepatan
potong 20 m/menit. Putaran
C. 353,86 Rpm
3. mesinnnya adalah... 4
a. 153, 86 Rpm
b. 253, 86 Rpm
c. 353,86 Rpm
d. 453,86 Rpm
Besarnya kecepatan pemakanan
pembubutan, bila diketahui besar
pemakanan (f) = 0,15 mm/putaran
dan putaran mesin = 400 Rpm
C. 60 mm/menit
4. adalah… 4
a. 60 mm/putaran
b. 60 mm/detik
c. 60 mm/menit
d. 60 m/menit
Membubut luar diameter (D) = 60
mm menjadi diameter (d) = 50 mm
dilakukan 1 kali proses pemakan,
panjang yang dibubut (l) = 65 mm, D. 3,72 menit
5. 4
start awal pahat (ℓa) = 2 mm, putaran
mesin ditetapkan 450 Rpm dan
besarnya pemakanan (s) = 0,04
mm/putaran. Maka proses
pemesinannya memerlukan waktu
selama…..
a. 7,44 detik
e. 7,44 menit
f. 3,72 detik
g. 3,72 menit

Membubut luar diameter (D) = 50


mm menjadi diameter (d) = 40 mm
dilakukan 2 kali proses pemakan,
panjang yang dibubut (l) = 35 mm,
start awal pahat (ℓa) = 4 mm, cutting
speed (Cs) nya ditetapkan 30
meter/menit dan besarnya
6. pemakanan (s) = 0,03 mm/putaran. A. 6,80 menit 4
Maka proses pemesinannya
memerlukan waktu selama…..
a. 6,80 menit
e. 6.80 detik
f. 13,60 menit
g. 13,60 detik

Membubut permukaan (facing)


diameter (D) = 50 mm, dilakukan 1
kali proses pemakanan, start awal
pahat (ℓa) = 2 mm, putaran mesinnya
ditetapkan 600 Rpm dan besarnya
pemakanan (s) = 0,04 mm/putaran.
A. 1,125 detik
7. Maka proses pemesinannya 4
memerlukan waktu selama…..
a. 1,125 detik
b. 1,125 menit
c. 2,25 detik
d. 2,25 menit

Membubut permukaan (facing)


diameter (D) = 40 mm, dilakukan 1
kali proses pemakan, start awal pahat
(ℓa) = 3 mm, cutting speed
ditetapkan 30 meter/menit dan
besarnya pemakanan (s) = 0,04
8. mm/putaran. Maka proses D. 2,40 menit 4
pemesinannya memerlukan waktu
selama…..
a. 4,80 detik
b. 4,80 menit
c. 2,40 detik
d. 2,40 menit
Proses pengeboran dilakukan pada
mesin bubut dengan kedalaman (l) =
30 mm, diameter bor (d) = 12 mm,
pemakanannya (s) = 0,03
mm/putaran dan putaran mesin
ditetapkan 500 Rpm.Maka proses
C. 2,24 menit
9. pengeborannya memerlukan waktu 4
selama…..
a. 4,48menit
e. 4,48detik
f. 2,24 menit
g. 2,24 detik

Proses pengeboran dilakukan pada


mesin bubut dengan kedalaman (l) =
28 mm, diameter bor (d) = 14 mm,
pemakanannya (s) = 0,04
mm/putaran dan cutting speed (Cs)
ditetapkan 20 meter/menit.Maka
A. 1,77 menit
10. proses pengeborannya memerlukan 4
waktu selama…..
a. 1,77 menit
b. 1,77 detik
c. 3,54 menit
d. 3,54 detik
Soal Uraian
No. Soal Jawaban Skor
Diketahui :
 = 35 mm
Cs = 22 m/menit.
Sebuah baja lunak berdiameter ()
Ditanya :
35 mm, akan dibubut dengan
1. Berapakah putaran mesin? 10
kecepatan potong (Cs) 22
Dijawab :
meter/menit. Berapa besar putaran 1000.22
mesinnya ? 𝑛 =
3.14 x 35
22000
= 109,9
= 200,18 𝑟𝑝𝑚
Diketahui :
n = 700 putaran/menit
f = 0,25 mm/putaran.
Sebuah benda kerja akan dibubut
Ditanya :
dengan putaran mesinnya (n) 700
Berapakah besar kecepatan
2. putaran/menit dan besar pemakanan 10
pemakanan?
(f) 0,25 mm/putaran. Berapa besar
Dijawab :
kecepatan pemakanannya?
F=fxn
= 0.25 x 700
= 175 mm/menit
Diketahui :
D = 48 mm
d = 42 mm
Sebuah benda kerja dengan diameter l = 55 mm
terbesar (D) = 48 mm akan dibubut la = 4 mm.
rata menjadi (d) = 42 mm sepanjang n = 600 putaran/menit
(l) = 55, dengan jarak start pahat (la)
f = 0,05 mm/putaran.
= 4 mm. Data parameter
Ditanya :
pemesinannya ditetapkan sebagai Berapa waktu yang diperlukan untuk
berikut: Putaran mesin (n) = 600 melakukan proses pembubutan rata?
3. 10
putaran/menit, dan pemakanan mesin Dijawab :
dalam satu putaran (f) = 0,05 𝐿
L=𝐹
mm/putaran. Berapa waktu yang 59
diperlukan untuk melakukan proses = 30 = 1,96 menit
pembubutan rata sesuai data diatas, L = ℓa+ ℓ
apabila pemakanan dilakukan satu = 4 + 55
kali pemakanan/proses? = 59 mm
F = f.n
= 0.05 x 600
= 30 (mm/putaran)
Sebuah benda kerja dengan diameter Diketahui :
terbesar (D)= 52 mm akan dibubut D = 52 mm
muka dengan jarak start pahat (ℓa) = ℓa = 3 mm
4. 15
3 mm. Data parameter pemesinannya n = 600 putaran/menit
ditetapkan sebagai berikut: Putaran f = 0,2 mm/putaran.
mesin (n) = 600 putaran/menit, dan Ditanya :
pemakanan dalam satu putaran (f) = Berapa waktu yang diperlukan untuk
0,2 mm/putaran. Berapa waktu yang melakukan proses bubut muka?
diperlukan untuk melakukan Dijawab :
pengeboran pada mesin bubut sesuai 𝐿
L tm = 𝐹
data diatas, apabila pemakanan 29
dilakukan satu kali = = 0, 24 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
pemakanan/proses? 120
𝑑
𝐿 = + ℓa mm
2
52
= + 3 mm
2
= 29 mm
F = f.n
= 0,2 x 600
= 120 mm/menit

Diketahui :
l = 28 mm
 mata bor = 14 mm.
n = 800 putaran/menit
f = 0,04 mm/putaran.
Ditanya :
Sebuah benda kerja akan dilakukan
Berapakah lama waktu proses
pengeboran sepanjang 28 mm dengan
pengeboran ?
mata bor berdiameter 14 mm. Data
Dijawab :
parameter pemesinannya ditetapkan 𝐿
5. L tm = 15
sebagai berikut: Putaran mesin (n) = 𝐹
800 putaran/menit, dan pemakanan 32.2
= 32 = 1,006 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
dalam satu putaran (f) = 0,04
L = ℓ + 0,3d
mm/putaran.
= 28 + (0.3 x 14)
= 28 + 4.2
= 32.2 mm
F=fxn
= 0.04 x 800
= 32 mm/putaran
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No. Kriteria Skor
Soal Pilihan Ganda
 Jawaban siswa benar 4
1-10
 Jawaban siswa salah 0
 Siswa tidak menjawab 0
Soal Uraian
 Siswa menjawab dengan lengkap dan benar 10
1.  Siswa menjawab dengan tepat tetapi tidak dilengkapi dengan rumus 5
 Jawaban siswa salah 2
 Siswa tidak menjawab 0
 Siswa menjawab dengan lengkap dan benar 10
 Siswa menjawab dengan tepat tetapi tidak dilengkapi dengan rumus 5
2.
 Jawaban siswa salah 2
 Siswa tidak menjawab 0
 Siswa menjawab dengan lengkap dan benar 10
 Siswa menjawab dengan tepat tetapi tidak dilengkapi dengan rumus 5
3.
 Jawaban siswa salah 2
 Siswa tidak menjawab 0
 Siswa menjawab dengan lengkap dan benar 15
 Siswa menjawab dengan tepat tetapi tidak dilengkapi dengan rumus 10
4.
 Jawaban siswa salah 5
 Siswa tidak menjawab 0
 Siswa menjawab dengan lengkap dan benar 15
 Siswa menjawab dengan tepat tetapi tidak dilengkapi dengan rumus 10
5.
 Jawaban siswa salah 5
 Siswa tidak menjawab 0

∑Skor Pilihan Ganda+Skor Uraian


Nilai Pengetahuan = x 100
∑Nilai Maksimal

Kriteria Kelulusan (KKM) = 75


Kategori Nilai: 0 - 74 : Tidak memenuhi kriteri minimal
75 - 85 : Memenuhi kriteria minimal, cukup
86 - 94 : Memenuhi kriteria minimal, baik
95 - 100 : Diatas kriteria minimal, sangat baik
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian Observasi Diskusi
Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilain
Hasil dikusi kelompok Lembar kerja Setelah melakasanakan diskusi

Nama Kerjasama Argumentasi Ketepatan


No.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dst.
Rubrik Penilaian Observasi Diskusi
No. Aspek Kriteria Penilaian Skor
Dapat bekerja sama dengan 4 = jika bisa bekerja sama
teman dan bisa berbagi 3 = jika cukup diajak bekerja sama
1. Kerjasama
informasi dengan teman lain 2 = jika kurang bekerja sama
1 = jika tidak bisa bekerja sama
Aktif dalam menyampaikan 4 = jika bisa bekerja sama
saran/gagasan dalam 3 = jika cukup diajak bekerja sama
2. Argumentasi menyatakan pendapat maupun 2 = jika kurang diajak bekerja sama
pertanyaan yang berkaitan 1 = jika tidak bisa bekerja sama
dengan materi
4 = jika menyelesaikan tugas tepat
waktu dan benar 100%
Menyelesaikan tugas sesuai 3 = jika menyelesaikan tugas tepat
dengan waktu yang sudah waktu dan benar 80 %
3. Ketepatan
ditentukan dan menjawab 2 = jika menyelesaikan tugas tepat
dengan benar waktu dan benar 60 %
1 = jika menyelesaikan tugas tepat
waktu dan benar 40 %

Kriteria Penilaian
a. Setiap aspek penilaian rentang skor 1-4
b. Skor maksimal (total skor apabila semua aspek = 4)

Kualifikasi nilai akhir


No Nilai Kualifikasi
1 1,00 - 1,90 Kurang
2. 2,00 - 2,90 Cukup
3. 3,00 - 4,00 Baik

Skor = jumlah skor : 3 x 25 = skor akhir


LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Bubut


Materi : Parameter Pemotongan
Kelas : XI/…
Kelompok : …….

Soal Diskusi
1. Jelaskan perbedaan antara kecepatan potong, kecepatan pemakanan, kecepatan
putar dan waktu pemesinan secara singkat.
2. Jelaskan dengan singkat, jika pelaksanaan proses pembubutan tidak mengacu
pada parameter-parameter yang sudah ditentukan.
3. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang menentukan kecepatan pemakanan pada
mesin bubut.

Anda mungkin juga menyukai