SMK/MAK
jilid 2
Teknik Pemesinan
Non Konvensional
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Ali Ahmadi Soleh
Ruben Bayu Kristiawan
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Loyout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Apfi Anna Krismonita
Rifda Ayu Satriana
PRAKATA
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
buku yang berjudul Teknik Pemesinan Non Konvensional ini dapat hadir sebagai salah
satu media penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan. Buku ini
disusun dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi spiritual, sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh.
Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali siswa dengan pengetahuan
dan keterampilan. Serta mendorong siswa untuk memiliki sifat sosial dan spiritual
melalui berbagai macam bentuk tugas yang mendorong siswa dapat saling berdiskusi
diantara mereka.
Minimnya keberadaan buku pembelajaran khususnya materi kejuruan di bidang
Teknik Pemesinan Non Konvensional diharapkan akan semakin teratasi dengan
kehadiran buku ini. Penyusun yang juga merupakan praktisi di bidang pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan berusaha memberikan solusi dengan menghadirkan buku
ini. Dalam buku ini dijelaskan tentang teknik pemesinan non konvensional mulai dari
pengenalan mesin bubut CNC dan mesin frais CNC, pemrograman mesin bubut CNC
dan mesin frais CNC, setting tool dan setting parameter pemotongan, serta terakhir
pengoperasian mesin bubut CNC dan mesin frais CNC.
Doa dan harapan kami, buku ini dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam
rangka mempersiapkan generasi yang cerdas dan berkualitas serta tangguh di masa
depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PETA KONSEP BUKU
APERSEPSI
JOBSHEET
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
DAFTAR ISI
JOBSHEET
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Daftar Angka Pelipat Sn untuk Nomor Kehalusan Butir Pasir.
Tabel 4.1.Ukuran Saluran Turun,Saluran Pengalir dan Saluran Masuk untuk Besi Tuang
Tabel 4.2. Prosentasi Berat Penambah Terhadap Berat Coran
Tabel 4.3. Ukuran Diameter Penambah Berdasarkan Kekuatan Tarik Bahan Besi Cor
Tabel 4.4. Ukuran Penambah Efektif
Tabel 4.5. Contoh Ukuran Saluran Turun, Pengalir dan Masuk untuk Coran Besi Cor
PETUNJUK PENGGUNAAN
BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Teknik Pemesinan Non Konvensional yang
diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan
pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini,
disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan saksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Harian. Jika Anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari
materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila Anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru Anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk
menambah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan
link sumber belajar dan QR code yang dapat diakses
melalui QR code scanner yang terdapat pada smartphone.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik
dalam memahami suatu materi dan dikerjakan secara
individu.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Penilaian Harian Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi
yang sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari
satu bab.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta
Semester didik setelah mempelajari materi dalam satu semester.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi
kegiatan belajar mengajar.
PETA BUKU
APERSEPSI
Persaingan dalam dunia industri pada era ini memang sangat kuat. Perusahaan-
perusahaan besar berlomba untuk menghasilkan produk yang kualitasnya baik serta
kuantitasnya banyak dalam waktu yang singkat. Untuk memenuhi hal ini indutri-industri besar
rela menginvestasikan modal yang sangat besar guna membeli mesin-mesin produksi berbasis
komputer.
Mesin berbasis komputer yang sering disebut CNC (Computer Numerically
Controlled) memang sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh industri. Mesin
ini dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu rangkaian proses sehingga
sangat efektif untuk pekerjaan skala besar. Dengan adanya mesin CNC kebutuhan akan
tenaga kerja manusia menjadi berkurang tetapi mesin ini tetap memerlukan manusia
untuk mengoperasikannya dengan catatan memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
mengendalikan dan mengoperasikan mesin CNC.
Operator CNC yang mampu mengoperasikan mesin dengan panel pengendali yang
berbeda-beda memang masing sangat sedikit. Karena itu proses pendidikan dan pelatihan
baik formal lewat sekolah ataupun informal lewat lembaga kursus memang sangat diharapkan
mampu melahirkan operator-operator mesin CNC yang handal.
Khusus di Sekolah Kejuruan memang sudah ada mata pelajaran yang mempelajari
tentang kompetensi pemesinan nonkonvensional. Hal ini memang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dari Industri. Kemudian diperlukan media belajar yang dapat membantu siswa
untuk lebih mudah dalam menyerap dan menguasai materi pengoperasian mesin CNC.
Salah satu media tersebut adalah buku ini, yang memang disusun untuk membantu
siswa dalam menguasai pengoperasian mesin CNC baik jenis Turning ataupun Milling.
BAB
PENGENALAN MESIN BUBUT CNC
I
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Bagian Mekanik
Bagian-bagian
Mesin Bubut CNC Bagian Panel Kontrol / Pengen-
dali dan Display
Cekam (Chuck)
Kolet (Collet)
Perlengkapan dan
Pelat Pembawa dan Pembawa
Peralatan Bantu
Kerja Mesin Bubut
Senter (Center)
CNC
Penyangga
Tapper Attachment
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin CNC merupakan suatu mesin yang dikendalikan oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (data perintah menggunakan kode angka, huruf dan
simbol) sesuai standar ISO.
Sistem kerja teknologi CNC ini harus menyinkronkan antara komputer dan
mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis, maka
mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan sangat sesuai bila
digunakan untuk produksi masal.
Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC, sangat menunjang dalam
menghasilkan produk yang membutuhkan tingkat kerumitan dan ketelitian yang
tinggi serta dapat meminimalisasi campur tangan operator selama mesin bekerja.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama
Motor utama merupakan motor penggerak spindle yang telah terpasang
cekam untuk memutar benda kerja. Tipe motor ini merupakan motor arus
searah/DC (Direct Current) dengan kecepatan putaran sebagai veriabel yang
berubah –ubah.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Eretan/Support
Eretan ialah bagian yang menggerakan persumbuan jalannya mesin pada
arah memanjang (Z) dan melintang sumbu utama (X). Berdasarkan arah sumbu
pergerakan, eretan dibagi 2, yaitu; eretan memanjang (pergerakan sumbu Z)
dan eretan melintang (pergerakan sumbu X).
c. Step Motor
Fungsi step motor adalah sebagai penggerak eretan
memanjang dan melintang. Masing–masing eretan
mempunyai step motor sendiri-sendiri, yaitu step motor
untuk eretan lintasan sumbu Z dan step motor untuk
eretan lintasan sumbu X. Adapun spesifikasi step motor
secara umum adalah sebagai berikut:
1) Jumlah step setiap putaran adalah 72 langkah
2) Momen putar 0,5 Nm
3) Kecepatan gerakan (variabel):
Gambar 1.8. Step motor. a) Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit
Sumber: http://www.insinyoer.com/
prinsip-kerja-mesin-cnc/ b) Gerakan pengoperasian manual 5 – 400 mm/menit
c) Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 s.d 499
mm/menit
d) Jalan eretan terkecil yang dapat digerakkan setiap langkah 0,01 mm.
d. Rumah Alat Potong (Revolver/Toolturret)
Rumah alat potong atau revolver pahat berfungsi
untuk menjepit alat potong ketika proses pengerjaan
benda kerja berlangsung. Revolver ini digerakkan
oleh step motor sehingga dapat bergerak secara
manual maupun terprogram
Pada revolver dapat dipasang 8 alat potong yang
terdiri atas 2 jenis,yaitu:
1) Empat tempat untuk jenis alat potong luar. Misalnya
pahat kanan luar, pahat alur, pahat potong, dan Gambar 1.9. Tool Turret.
pahat ulir. Sumber: https://www.directindus-
2) Empat tempat untuk jenis alat potong dalam. try.com/prod/duplomatic-automa-
tion/product-82617-759839.html
Misalnya pahat kanan dalam, mata bor, pahat ulir
MATERI PEMBELAJARAN
f. Sistem Transmisi
Sistem transmisi berfungsi untuk memindahkan daya dari poros motor
penggerak ke poros yang digerakkan (spindle utama). Proses perpindahan
daya dihubungkan memalui sabut pemindah daya (timing belt). Jenjang
putaran yang dapat dihasilkan melalui alat transmisi sabuk yaitu antara 50
s.d 3200 putaran/menit (rpm) yang bisa diatur menjadi 6 tingkat kecepatan
transmisi penggerak.
g. Meja Mesin (Sliding Bed)
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bagian – bagian panel kontrol pada mesin CNC GSK 928 TE adalah sebagai
berikut:
00. Layar / Screen
01. Digit Key
02. Address Key
03. Function Key
04. Edit Key
05. Cycle Start & Feed Hold Button
06. Manual Axis Control Key
07. Tool Change ,& Auxiliary Key
08. Reset
b. Mengoperasikan Bagian – Bagian Panel Kontrol dan Display Mesin Bubut CNC
Tabel 1.1. Bagian-bagian panel control dan fungsinya
Sumber: Dokumen Pribadi
DESKRIPSI FUNGSI
00 Layar / Screen Tampilan layar utama mesin.
MATERI PEMBELAJARAN
DESKRIPSI FUNGSI
Dry Run Pada mode AUTO, merupakan
suatu program tanpa G, S, M,
dan T.
Single Block Pengoperasian otomatis tiap
block demi block program
Edit Membuat, mengedit atau meng-
hapus part program dan juga
untuk memindah program baik
dari PC ke CNC maupun sebali-
knya.
Jog Pergerakan secaara manual
04 Edit Key
MATERI PEMBELAJARAN
DESKRIPSI FUNGSI
Cursor Up – Down Mencari parameter di mode PA-
- Left – Right RAMETER/EDIT/OFFSET
05 Cycle Start & Feed Tombol Start dan Pause pada Mode AUTO
Hold Button
Cycle Start Menjalankan program dalam
mode AUTO
Feed Hold Memberhentikan proses se-
jenak dalam mode JOG maupun
mode AUTO.
06 Manual Axis Con- Tombol untuk menggerakkan Axis dam mode JOG
trol Key
-X Menggerakkan sumbu X ke arah
minus
MATERI PEMBELAJARAN
DESKRIPSI FUNGSI
Spindle CW Spindle berputar searah jarum
jam (CW)
Cooling Control Mengontrol hidup-mati pompa
coolant
Spindle Gear Untuk Memilih kecepatan spin-
shifting dle motor jika dilengkapi den-
gan multi Gear ( tombol ini ti-
dak disungsikan pada mesin ini)
Tool Change Memilih mengganti posisi tool
yang aktif.
08 Reset Ketika system Reset, semua axis berhenti, mesin
stop dan kembali
09 Additional Key
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat memahami bagian-bagian dan fungsi panel control serta display
mesin CNC.
2. Siswa dapat mengoperasikan bagian-bagian panel control dan display mesin
CNC
LEMBAR PRAKTIKUM
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan serta
pastikan kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menunjukkan dan menyebutkan bagian – bagian
kontrol dan display mesin CNC dengan benar
3. Peserta didik menjelaskan fungsi bagian – bagian kontrol dan
display mesin CNC dengan benar
4. Peserta didik mengubah tampilan menu pada layar panel pen-
gendali dengan baik
4.1. Peserta didik menampilkan menu Jog pada layar
CAKRAWALA
LEMBAR PRAKTIKUM
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Mesin CNC merupakan suatu mesin yang dikendalikan oleh komputer melalui
bahasa numerik (data perintah menggunakan kode angka, huruf dan simbol)
yang sesuai standar ISO.
2. Mesin bubut CNC menurut pemakaiannya dikelompokkan menjadi 2 macam,
yaitu mesin bubut CNC TU-2A dan mesin bubut PU-2A.
3. Secara umum bagian – bagian mesin bubut CNC dikelompokkan menjadi 2
bagian, yaitu; bagian mekanik dan bagian panel kontrol/pengendali.
4. Bagian pengendali / kontrol adalah blok kontrol mesin CNC yang terdapat
tombol - tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Blok kontrol
merupakan unsur layanan yang langsung berhubungan dengan operator.
5. JOG merupakan menu perintah manual
6. EDIT merupakan menu perintah untuk membuat, mengedit atau menghapus
part program dan juga untuk memmindah program baik dari PC ke CNC
ataupun sebaliknya.
7. AUTO adalah menu perintah untuk mengaktifkan pengoperasian otomatis,
sesuai program yang dipilih.
8. PARAMETER merupakan menu perintah untuk men- setting parameter sesuai
dengan kebutuhan.
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas mandiri yang harus dikerjakan siswa adalah mendeskripsikan 3 jenis panel
kontrol yang ada di dunia industri beserta bagian –bagiannya dalam bentuk
laporan sesuai dengan format yang disepakati.
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab 1, tentunya Anda semakin paham tentang
panel kontrol dan display mesin CNC. Dari materi yang telah dibahas, manakah
menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silakan diskusikan dengan
teman sejawat atau dengan guru Anda! Hal tersebut sangat penting karena
materi – materi yang telah dibahas akan saling terkait dengan materi berikutnya.
BAB
PEMROGRAMAN PADA MESIN BUBUT CNC
II
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
mental
Karakter
Kata
CNC
Blok/Baris
Kode G
Entry Data Pro-
gram pada Mesin Kode M
Bubut CNC
Kode S dan T
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Mesin CNC bekerja berdasarkan perintah yang kita berikan dengan bahasa
numerik yang telah kita buat dalam sebuah program. Bahasa program yang dapat
dipahami dan dimengerti oleh komputer mesin CNC berbentuk bahasa numerik,
yaitu gabungan huruf dan angka. Karena itu kita harus menginput suatu program
ke dalam komputer mesin CNC agar selanjutnya informasi data dapat diproses dan
mengubahnya dalam bentuk gerakan pada bagian mekanik mesin.
Pembuat program CNC harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik
tentang membaca gambar kerja, urutan proses pengerjaan benda kerja, jenis – jenis
alat potong, jenis – jenis teknik proses pemesinan serta teknik pemasangan benda
kerja. Semua ini bertujuan supaya program yang dihasilkan dapat sesuai seperti yang
direncanakan.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Struktur Program
1. Karakter
Karakter merupakan unit dasar yang digunakan dalam menyusun program CNC.
MATERI PEMBELAJARAN
Karakter meliputi huruf, angka, dan tanda. Karakter huruf ada 17 huruf yaitu : D E F
G I K L M N P R S T U W X Z. Karakter angka diantaranya adalah : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
Karakter tanda yang digunakan adalah: %, - (negatif ), dan . (desimal).
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
N0280G92X30Z-20P1.5I2K2R1
N0290X29.5
N0300X29
N0310G0X60Z5
N0320M5M2M30
Koordinat titik nol benda kerja pada arah sumbu Z dapat menggunakan
arah positif, ataupun arah negatif. Tetapi demi keamanan saat proses
pemesinan dianjurkan untuk menggunakan koordinat sumbu Z negatif pada
proses pemesinannya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gerak penyayatan lurus ialah gerakan arah lurus dengan gerak pemakanan
yang telah ditentukan dengan menuliskan nilai pada F. Satuan F ialah mm/
menit, adapun jangkauan nilai F adalah diantara 5 sampai dengan 6000
mm/menit. Satuan F dapat menggunakan mm/menit jika sebelumnya
menggunakan kode G98, atau mm/putaran jika sebelumnya menggunakan
kode G99.
Perhatikan gambar yang ada di atas, pergerakan pahat dari A menuju B ialah :
G01 X45. Z-35. F100, atau
G01 U-12.5 W-35. F100, atau
G01 U-12.5 Z-35. F100, atau
G01 X45. W-35. F100.
d. G02, Gerak penyayatan melingkar searah jarum jam (CW)
Struktur penulisan:
G02 X....Z....R...F....
Atau
G02 X....Z....I....K....F....
MATERI PEMBELAJARAN
Maksud I dan K adalah koordinat dari titik awal pemrograman ke pusat lingkaran.
Parameter ini dapat pula ditulis R atau radius lingkaran.
e. G03, Gerak penyayatan melingkar berlawanan arah jarum jam (CCW)
Struktur penulisan:
G03 X....Z....R....F....
Atau,
G03 X....Z....I….K....F....
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh program:
G00 X51. Z2.
G90 X48. Z-25. F100
X46.
X44.
X42.
X40.
Setelah siklus selesai posisi pahat akan
kembali ke posisi sebelum siklus.
Contoh Program:
Misalnya dilakukan facing setebal 3 mm,
sebagaimana gambar di samping.
G00 X21 Z1.
G94 Z-0.5 X-1. F100
Z-1.
Z-1.5
Z-2.
Gambar 2.10. Contoh siklus pembubutan melintang Z-2.5
Sumber: Dokumen pribadi Z-3.
MATERI PEMBELAJARAN
dimana:
X (U) = koordinat arah sumbu X
I = kedalaman tiap pemotongan (tanpa tanda)
K = jarak pengembalian (retract)
L = jumlah baris untuk bentuk kontur akhir (ditulis L baris sesudah G71)
F = gerak pemakanan
Contoh:
............
N020 G00 X26. Z2.
N030 G71 X10. I1. K1. L5 F100
N040 G01 Z-10. 1
N050 G02 X20. Z-15. (W-5.) R5. 2
N060 G01 Z-25. 3
N070 X25. Z-30. 4
MATERI PEMBELAJARAN
N0080 Z-40. 5
N090 G00 X20. Z2. (bukan bagian dari siklus, karena L5 hanya sampai
urutan kelima dari program siklus).
Struktur penulisan:
G72 Z... I...
K... F...
Z : Jarak Z terakhir
I :tebal pemakanan
K : Mundur pahat
L : Jumlah langkah proses
F : Feed rate
Contoh:
G00 X26. Z2.
G72 Z-40. I1. K1. L6. F100
G01 X25.
Z-30.
X20 Z-25.
Z-15.
G02 X10. Z-10. R5.
G01 Z2.
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur penulisan:
G75 X.... Z.... I…. K.... E.... F....
Keterangan:
X, Z : Titik X, Z Terakhir
I : Tebal pemakanan
K : Mundur pahat
E : Jarak pergeseran pahat
F : Feed Rate
Contoh:
Misalnya kita menggunakan pahat alur
dengan lebar 3mm
G00 X42. Z-33. (30+lebar pahat)
G75 X20. Z-50. I2. K1. E2.5 F50.
Struktur penulisan:
G92 X... Z... P/E...
X...
X...
P : Pitch/jarak antar gang untuk ulir metrik
E : Jumlah gigi/gang tiap inchi untuk ulir
Withworth
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh:
Misalnya membuat ulir metrik M12x1.75
Dengan H10.25 mm
G00 X13 Z5
G92 X12 Z-25 P1.75
X11.5
X11
X10.75
X10.5
X10.25
2. Kode M
Kode M merupakan kode fungsi bantu. Kode M umumnya digunakan untuk
perintah seperti sakelar atau untuk ON/OFF spindel, coolant, atau menghentikan
program. Fungsi kode M bisa dibaca pada tabel berikut ini.
Kode yang digunakan mengakhiri program dapat berupa M02 atau M30. Kode
M02 menunjukkan perintah program selesai. Sedangkan kode M30 mengandung
perintah program selesai, coolant mati(OFF), dan spindel mati (OFF).
3. Kode S dan T
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menerapkan prosedur pemrograman pada mesin bubut CNC.
2. Siswa dapat melaksanakan entry data program pada mesin bubut CNC.
LANGKAH KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
LANGKAH KERJA
CAKRAWALA
CAKRAWALA
mikroprosesor, yang salah satunya berimbas pada ukuran unit pengendali mesin
CNC yang semakin ringkas.
Masa sekarang ini penggunaan mesin CNC sudah tersebar merata di
segala bidang. Penggunaan mesin CNC di bidang pendidikan dan riset telah
menghasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat serta tidak terasa
sudah banyak yang digunakan dalam membantu mempermudah pekerjaan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
menit (rpm) dengan penulisan S..... Misal S1000, maka spindel berputar
1000 rpm.
12. Kode T adalah kode untuk memanggil pahat.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab 2, tentunya Anda semakin paham tentang
pemrograman pada mesin bubut CNC. Dari materi yang telah dibahas, manakah
menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silakan didiskusikan dengan
teman sejawat atau dengan guru Anda!. Hal tersebut sangat penting karena
materi – materi yang telah dibahas akan saling terkait dengan materi berikutnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang setting alat potong pada mesin bubut CNC,
peserta didik dapat menjelaskan dan melaksanakan setting alat potong pada mesin
bubut CNC sesuai prosedur yang benar.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Langkah yang harus dilakukan setelah program terinput di dalam memori mesin
CNC adalah proses setting titik nol benda kerja serta alat potong. Tetapi pastikan dulu
benda kerja yang akan dikerjakan sudah terpasang dengan benar. Proses ini sangat
penting sehingga menentukan hasil akhir dari proses pemesinan yang akan dilakukan.
Meskipun program CNC yang kita buat sudah benar, jika setting titik nol benda
kerja yang kita lakukan ternyata kurang tepat maka hasil benda kerja terutama dimensi
atau ukurannya akan tidak sesuai dengan jobsheet yang ada. Setelah kita selesai
setting benda kerja dilanjutkan dengan setting offset pahat sesuai jumlah dan jenis
pahat yang akan kita gunakan dalam proses eksekusi program yang kita pilih.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Setting Pahat Rata Kanan
1. Setting Tool Sumbu Z Pahat Rata Kanan
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu Z adalah:
a. Pastikan mesin sudah HOME MACHINE
b. Pasang benda kerja
c. Selanjutknya, pada mode JOG putar spindle
d. Sayatkan pahat di permukaan ujung benda kerja dengan penyayatan tipis.
e. Tarik pahat ke arah sumbu X (dimundurkan mendekati operator)
f. Hentikan putaran spindle.
g. Tekan tombol K
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu X adalah:
a. Mesin pada mode JOG → putar spindle
b. Sayatkan pahat di permukaan luar benda kerja dengan penyayatan tipis.
c. Tarik pahat kea rah sumbu Z (dimundurkan menjauhi chuck)
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu Z adalah:
a. Pastikan mesin sudah HOME MACHINE
b. Pasang benda kerja
c. Selanjutknya, pada mode JOG putar spindle
d. Sayatkan pahat di permukaan ujung benda kerja dengan penyayatan tipis.
e. Tarik pahat ke arah sumbu X (dimundurkan mendekati operator)
f. Hentikan putaran spindle.
g. Tekan tombol K
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu X adalah:
a. Mesin pada mode JOG → putar spindle
b. Sayatkan pahat di permukaan luar benda kerja dengan penyayatan tipis.
c. Tarik pahat kea rah sumbu Z (dimundurkan menjauhi chuck)
d. Hentikan putaran spindle
e. Ukur diameter benda kerja yang tersayat.
MATERI PEMBELAJARAN
f. Tekan tombol I
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu Z adalah:
a. Pastikan mesin sudah HOME MACHINE
b. Pasang benda kerja
c. Selanjutknya, pada mode JOG putar spindle
d. Sayatkan pahat di permukaan ujung benda kerja dengan penyayatan tipis.
e. Tarik pahat ke arah sumbu X (dimundurkan mendekati operator)
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah – langkah yang kita lakukan untuk setting tool sumbu X adalah:
a. Mesin pada mode JOG → putar spindle
b. Sayatkan pahat di permukaan luar benda kerja dengan penyayatan tipis.
c. Tarik pahat kea rah sumbu Z (dimundurkan menjauhi chuck)
d. Hentikan putaran spindle
e. Ukur diameter benda kerja yang tersayat.
f. Tekan tombol I
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menganalisis proses pemotongan pada mesin bubut CNC.
2. Siswa dapat menyetel/setting alat potong pada mesin bubut CNC.
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan serta pastikan
1.
kondisinya layak untuk digunakan.
LEMBAR PRAKTIKUM
Peserta didik melaksanakan setting alat potong pada mesin bubut CNC
4.
dengan baik
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk pengerjaan
4.1.
jobsheet 1
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk pengerjaan
4.2.
jobsheet 2
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk pengerjaan
4.3.
jobsheet 3
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk pengerjaan
4.4.
jobsheet 4
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk pengerjaan
4.5.
jobsheet 5
Peserta didik membersihkan alat dan mengembalikannya ke tempat
5.
semula.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
mempelajari G-Code pada mesin CNC? Tentunya hal ini lebih realistis karena mirip
bahkan sama dengan pekerjaan yang ada di lapangan secara nyata. Bukankah
dengan demikian akan lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajarannya.
Baiklah, mari kita mencoba membedahnya secara perlahan dan kita
bahas satu-persatu mengapa kita harus mempelajari pemrograman G-Code CNC
menggunakan software CNC Simulator.
Sebagai awal, asal usul Mesin CNC dibuat adalah sebagai perwujudan
atas perkembangan teknologi. Dimana mesin CNC tipe Turning versi pendahulunya
(konvensional) adalah seperti halnya mesin bubut manual. Sebagaimana yang
telah kita ketahui, mesin bubut manual dalam proses pengerjaan benda kerja tidak
membutuhkan pemrograman G-Code ataupun M-Code, hal ini disebabkan mesin
bubut ini pengoperasiannya bersifat manual menggunakan mesin penggerak putar
dan dioperasikan oleh tenaga manusia (man power). Dengan prinsip kerja yang
seperti ini, bisa jadi setiap operator akan menghasilkan produk yang berbeda-beda
walaupun rencana awal akan membuat produk dengan ukuran sama.
Melalui pesatnya perkembangan teknologi dengan dihadirkannya Mesin
CNC Turning ataupun CNC Milling, maka mesin inilah yang secara bahasa memiliki
kepanjangan Computer Numerical Control (CNC), dimana semua aktivitas kerja
mesin dikontrol dengan komputer melalui sebuah bahasa pemrograman. Sehingga
berapa pun jumlah proses pengerjaan benda kerja dengan satu ukuran, maka akan
dihasilkan produk yang sama pula.
Berikut ini beberapa keuntungan penggunaan CNC Simulator sebagai
media pembelajaran pemrograman G-Code pada mesin CNC:
1. Siswa (operator) yang belajar dengan menggunakan software CNC Simulator
akan aman dari potensi bahaya kecelakaan kerja.
2. Operator yang melakukan simulasi dengan software ini tidak akan khawatir
terhadap kegagalan produk ataupun benda kerja.
3. Operator menjalankan simulasi dengan software tidak akan khawatir terhadap
kemungkinan kerusakan pada mesin, karena yang digunakan adalah software.
4. Operator apat melihat hasil perencanaan produk pada simulasi yang dikerjakan
software.
5. Menghemat biaya proses dan biaya perawatan.
6. Meminimalkan pemborosan waktu, tenaga, dan bahan yang digunakan.
Sumber:
https://www.teknikmesin-indo.com/2017/11/download-materi-pembelajaran-
cnc.html
JELAJAH INTERNET
https://youtu.be/rIdyZAbWjdI
RANGKUMAN
1. Setelah kita menghidupkan mesin CNC dan memasang benda kerja serta
memasang pahat yang akan kita gunakan, langkah berikutnya adalah setting
nol benda kerja sebagai dasar untuk mengawali membuat program.
2. Umumnya beberapa pahat digunakan sekaligus dalam proses pemesinan
suatu benda kerja. Karena proses pemasangan pahat dan adanya selisih posisi
ujung pahat satu dengan pahat yang lain, maka setiap pahat tidak pada posisi
yang sama. Untuk menghindari pergeseran pahat pada pemrograman system
CNC, dapat dilakukan langkah-langkah perhitungan selisih posisi pahat atau
tool offset
3. System CNC dapat membaca 8 kelompok offset pahat (T1 samapai T8).
4. Jangan menggunakan T9 pada kode pahat, karena akan memunculkan alarm
“PARAMETER ERROR”.
5. Tool offset ialah data nilai selisih jarak posisi ujung pahat dengan pahat
referensi.
6. Nilai offset pada pahat T2X, T2Z, T3X, T3Z dan seterusnya dilakukan dengan
cara mengukur nilai selisih posisi pahat terhadap pahat T1 pada arah sumbu
X dan Z.
7. Umumnya urutan pahat yang dipasang ialah T1 untuk pahat rata pengasaran,
T2 untuk pahat rata finishing, T3 untuk pahat alur, dan T4 untuk pahat ulir.
TUGAS MANDIRI
Tugas mandiri yang harus dikerjakan peserta didik adalah membuat video tutorial
proses setting alat potong pada mesin bubut CNC. Pilihlah salah satu diantara
pahat bubut rata, pahat bubut alur atau pahat bubut ulir. Setelah itu postinglah
di media social dan mintalah teman yang lain untuk menonton dan memberikan
komentar serta penilaian terhadap video tutorial yang telah kita posting tersebut
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab 3, tentunya Anda semakin paham tentang
setting alat potong pada mesin bubut CNC. Dari materi yang telah dibahas, manakah
menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silakan diskusikan dengan teman
sejawat atau dengan guru Anda! Hal tersebut sangat penting karena materi – materi
yang telah dibahas akan saling terkait dengan materi berikutnya.
BAB
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC
IV
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
MEMBUKA PROGRAM
PENGOPERASIAN
DASAR MESIN MEMBUAT PROGRAM BARU
BUBUT CNC GSK
928TE
MENGHAPUS PROGRAM
MENTRANSFER PROGRAM
KATA KUNCI
Machine Zero, Reset, Cycle Start.
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Menghidupkan dan Mematikan Mesin Bubut CNC
1. Menghidupkan Mesin Bubut CNC
Pengoperasian yang benar sesuai prosedur akan membuat
pekerjaan yang kita lakukan menjadi aman dan hasilnya juga akan
maksimal. Adapun langkah-langkah yang kita lakukan untuk mengaktifkan
mesin bubut CNC adalah sebagai berikut:
a. Hidupkan MCCB Control pada posisi ON
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. Menghapus Program
Memori internal mesin sangat terbatas, sehingga untuk mengurangi
file/program yang sudah tidak terpakai, dapat dilakukan dengan cara
menghapus program tersebut. Apadapun caranya adalah sebagai berikut:
a. Tekan tombol EDIT
b. Tekan tombol INPUT
c. Ketikkan no program yang akan dihapus (misalkan 03)
d. Tekan DELETE
e. Tekan ENTER
MATERI PEMBELAJARAN
DONE. Selanjutnya untuk mengembalikan ke mode EDIT tekan
sembarang tombol.
Perlu diperhatikan:
a) System pada mesin CNC saat menerima program dari
komputer akan membaca “%XX” yang terdapat pada baris
awal program sebagai nama program yang akan disimpan.
Jika nama program yang akan disimpan sama dengan nama
program yang telah ada pada mesin, maka sebaiknya nama
program yang akan dikirim diganti, atau nama program
yang ada di mesin CNC dihapus dahulu.
b) Saling transfer program antara dua buah mesin CNC GSK
928 dilakukan dengan cara tersebut di atas. Program dari
komputer (PC) yang akan ditransfer ke mesin CNC harus
mempunyai nomor blok, apabila tidak terdapat nomor blok
6. Menjalankan Program CNC
Sesudah dapat mengoperasikan mesin CNC dengan melakukan
setting, memahami pemrograman CNC, dan membuat program CNC,
maka materi berikutnya yang akan dibahas ialah cara menjalankan (RUN)
program CNC dengan mode AUTOMATIC.
Pada mode AUTO ini, sistem pada mesin CNC akan mengeksekusi
program CNC yang telah dipilih dengan benda kerja yang sesuai. cara
mengaktifkan mode AUTO adalah dengan menekan tombol AUTO.
Beberapa pilihan yang ada pada mode ini diantaranya DRY RUN, SINGLE,
serta pengerjaan benda kerja secara kontinyu.
Pada pilihan mode operasi DRY RUN, sistem CNC akan mengeksekusi
program CNC di dalam memori mesin tanpa gerakan pahat dan spindel.
MATERI PEMBELAJARAN
Mode operasi DRY RUN digunakan untuk menganalisis kebenaran program
yang kita buat.
a. Menyimulasikan program
Langkah – langkahnya adalah:
1) Membuka program CNC dengan mode EDIT
2) Menekan tombol AUTO
3) Menekan tombol T
4) Menekan tombol DRY RUN
5) Menekan tombol CYCLE START
6) Perhatikan pada layar monitor yang menampilkan sumbu
koordinat r
7) Jika program yang kita buat ada kesalahan, maka proses
simulasi program akan berhenti dan program harus diedit
supaya benar terlebih dahulu.
8) Untuk menghentikan program (feed hold/ pause) yang sedang
berjalan, dapat dilakukan dengan menekan tombol PAUSE
9) Untuk melanjutkan kembali program yang dihentikan, caranya
dengan menekan tombol CYCLE START lagi.
10) Sedangkan cara membatalkan program yang sedang berjalan
adalah dengan menekan tombol RESET.
MATERI PEMBELAJARAN
a. Mengeksekusi program
Proses awal yang dilakukan untuk pengerjaan benda kerja
adalah memasang benda kerja yang ukuran dan bentuknya sesuai
dengan program yang telah dibuat. Sebelum mengeksekusi
program untuk mengerjakan benda kerja terlebih dahulu kita
harus melakukan seting titik nol benda kerja. Tempatkan pahat
sesuai dengan koordinat yang tertulis pada G50 X.... Z.... Untuk
mengerjakan benda kerja pertama, alangkah baiknya dilakukan
dengan mengaktifkan SINGLE BLOCK, tujuannya agar kita dapat
melihat dan mengamati jalannya pahat untuk tiap blok guna
menghindari kesalahan program.
Langkah-langkah dalam mengerjakan benda kerja secara
SINGLE BLOCK adalah sebagai berikut:
1) Bukalah program yang akan dieksekusi pada mode EDIT
2) Pasanglah benda kerja yang sesuai, kemudian memilih pahat
yang dibutuhkan, dan menyetting pahat sesuai dengan G50.
3) Menekan tombol mode AUTO
4) Menekan tombol SINGLE
5) Menekan tombol CYCLE START
6) Proses menjalankan program akan berhenti pada tiap blok,
sebelum melanjutkan ke blok selanjutnya, periksalah nomor
blok berikutnya pada layar.
7) Jika nomor blok berikutnya sudah betul, dapat dilanjutkan
dengan menekan tombol CYCLE START.
8) Begitu seterusnya pada setiap blok yang akan dijalankan
dengan menekan tombol CYCLE START sampai berakhir di
blok M2 atau M30.
9) Setelah itu tekanlah tombol RESET untuk mengembalikan
kursor pada blok pertama.
Sesudah selesai mengeksekusi program untuk pengerjaan
benda kerja, periksalah ukuran hasil benda kerja telah sesuai
atau belum dengan gambar kerja yang ada. Jika ukuran belum
sesuai maka program perlu dicek kembali apakah sudah betul
atau belum, setelah itu pastikan proses setting pahat sudah tepat.
Kemudian jalankan proses CYCLE START program dengan mode
SINGLE sampai menghasilkan ukuran benda kerja yang benar.
Jika telah yakin bahwa program CNC, setting pahat, pemilihan
pahat, dan ukuran benda kerja hasil eksekusi program yang
diperoleh sudah benar, selanjutnya pengerjaan benda kerja dapat
dijalankan pada mode AUTO secara menerus.
Langkah – langkah eksekusi program secara automatic
adalah:
a) Kita harus memastikan bahwa mesin telah menyimpan
program yang akan dijalaankan.
b) Menekan tombol EDIT
c) Menekan tombol INPUT untuk dapat masuk ke menu
MATERI PEMBELAJARAN
program
d) Pilih/input nama program dengan 2 digit yang sudah
tersimpan
e) Menekan tombol ENTER
f ) Menekan tombol AUTO
g) Selanjutnya tekan CYCLE START
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menganalisis prosedur meengoperasikan mesin bubut
CNC.
2. Siswa dapat mengoperasikan mesin bubut CNC sesuai prosedur.
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktek yang dibutuhkan serta pastikan
1. kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menghidupkan mesin bubut CNC
3. Peserta didik mengoperasikan mesin bubut CNC secara manual
4. Peserta didik membuat program baru
5. Peserta didik membuka program
6. Peserta didik mensimulasikan program CNC
7. Peserta didik menjalankan program CNC secara AUTOMATIC
Setelah selesai praktek peserta didik membersihkan alat dan
8. mengembalikannya ke tempat semula.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Jika dibandingkan dengan produk impor, lanjutnya, mesin yang dibuat ITS
ini lebih kecil dan portable, sehingga dapat dengan mudah untuk dipindahkan
sesuai kebutuhan. Di samping itu harganya dapat lebih bersaing. Mesin perkakas
CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja
secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik
(berdasarkan angka).
Parameter sistem operasi CNC bisa diubah menggunakan program perangkat
lunak (software load program) yang sesuai. CNC sudah banyak dipergunakan dalam
industri logam dan kayu. Pada industri ini, CNC digunakan untuk mengontrol sistem
mekanis mesin-mesin perkakas dan pemotong logam dan kayu. Jadi seberapa
tebal dan panjangnya potongan logam yang dihasilkan oleh mesin pemotong
logam, dapat diatur oleh mesin CNC.
Mesin CNC sudah mengalami perkembangan secara menakjubkan sehingga
mampu mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia untuk beralih menggunakan mesin-mesin. Hendro menjelaskan, dengan
berkembangnya mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat
dengan mudah dalam jumlah yang banyak serta ukuran dan bentuk yang sama.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3201994/mesin-
industri-ini-dibuat-its-untuk-umkm
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
BAB
PARAMETER PEMOTONGAN MESIN BUBUT CNC
V
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KECEPATAN
PEMAKANAN
KEDALAMAN PEMAKANAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Kecepatan Potong (Cutting Speed) dan Kecepatan Putar Mesin
1. Kecepatan Potong (Cutting Speed)
Kecepatan potong ialah suatu harga yang dibutuhkan dalam
menentukan kecepatan pada saat proses penyayatan atau pemotongan
benda kerja. Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh jenis alat potong,
dan jenis material benda kerja yang dipotong. Adapun rumus dasar untuk
menentukan kecepatan potong ialah:
Keterangan:
Vc : kecepatan potong (m/menit)
d : diameter benda kerja (mm)
n : jumlah putaran tiap menit (rpm)
π : 3,14
MATERI PEMBELAJARAN
e. Besarnya kecepatan penyayatan/asutan.
f. Semakin besar jarak asutan, semakin kecil harga kecepatan potong.
g. Kedalaman penyayatan/pemotongan.
h. Semakin tebal penyayatan, semakin kecil harga kecepatan
potongnya.
2. Jumlah Putaran
Jumlah putaran spindle (sumbu utama) dapat dihitung menggunakan
rumus:
Keterangan:
Vc : kecepatan potong (m/menit)
d : diameter benda kerja (mm)
n : jumlah putaran tiap menit (Rpm)
π : 3,14
Contoh Soal:
Sebuah baja lunak memiliki ukuran diameter (d) 62 mm, akan dilakukan
pembubutan dengan kecepatan potong (Vc) 25 meter/menit. Hitunglah
berapa besar putaran mesinnya?
Jawaban:
n =
n =
n = 128,415 Rpm
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 5.1 Perbandingan diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.
Sumber: Teknik Pemesinan CNC, Suranto: 2016
MATERI PEMBELAJARAN
didasarkan pada gerak makan (f ). Gerak makan ini umumnya sudah
tersedia pada daftar spesifikasi yang tercantum pada mesin bubut.
Rumus untuk menghitung kecepatan gerak pemakanan adalah:
V=f.n
Keterangan:
V = kecepatan gerak pemakanan (m/min)
f = gerak makan (mm/rev)
n = putaran benda kerjan(rad/min)
Contoh soal:
Sebuah benda kerja dengan ukuran diameter 40 mm, akan dilakukan
pembubutan dengan kecepatan potong (Vc) 25 meter/menit dan besar
pemakanan (f ) 0,15 mm/putaran. Hitunglah berapa besar kecepatan
pemakanannya ?
Jawaban:
n =
F=fxn
Maksud dari nilai tersebut ialah pahat akan bergeser sejauh 29,85 mm
dalam waktu satu menit.
2. Kedalaman Pemakanan
Kedalaman pemakanan merupakan nilai rata-rata selisih dari
diameter benda kerja sebelum dibubut dengan diameter benda
kerja sesudah dibubut. Kedalaman pemakanan dapat diatur dengan
menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar
menunjukkan selisih harga diameter).
Kedalaman pemakanan dapat diartikan sebagai kedalaman pahat
menusuk benda kerja saat penyayatan. Kedalaman pemakanan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
α = kedalaman pemakanan (mm)
d0 = diameter awal (mm)
dm = diameter akhir (mm)
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 5.2 Kecepatan Potong Bahan
Sumber: Teknik Pemesinan CNC, Suranto: 2016
HSS Karbida
Bahan
m/min Ft/min m/min Ft/min
Baja Lunak
18 – 21 60 – 70 30 – 250 100 – 800
(Mild Steel)
Besi Tuang
(Cast Iron) 14 – 17 45 – 55 45 – 150 150 – 500
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 – 200 300 – 700
Tembaga 45 – 90 150 – 300 150 – 450 500 – 1500
Kuningan 30 – 120 100 – 400 120 – 300 400 – 1000
Aluminium 90 – 150 300 – 500 90 – 180 300 – 600
C. Waktu Pemesinan
Perhitungan waktu dalam proses pemesinan sangat dibutuhkan untuk
memastikan kebutuhan waktu, perencanaan dan kegiatan produksi berjalan
dengan lancar. Jika telah diketahui nillai diameter benda kerja, kecepatan
potong dan kecepatan penyayatan, maka kita akan dapat menghitung waktu
pembubutan yang dibutuhkan.
1. Waktu Pemesinan Bubut Rata
Faktor – faktor yang sangat berpengaruh terhadap waktu pemesinan
bubut ialah panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan
mm dan kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit. Pada gambar
5.5 menunjukkan bahwa panjang total pembubutan (L) ialah panjang
pembubutan rata ditambah jarak/posisi awal pahat (ℓa), atau L total = ℓa +
ℓ (mm). Untuk harga kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada
penjelasan sebelumnya F = f . n (mm/putaran).
MATERI PEMBELAJARAN
Berdasarkan prinsip-prinsip yang sudah diuraikan di atas, diperoleh
rumus untuk menghitung waktu pemesinan bubut rata (tm) sebagai
berikut:
L = ℓa + ℓ (mm)
F = f . n (mm/menit)
Keterangan:
F = pemakanan dalam satu putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
ℓa = jarak benda kerja dari titik awal pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Contoh:
Sebuah benda kerja memiliki ukuran diameter terbesar (D) = 30 mm
akan dibubut rata menjadi (d) = 30 mm sepanjang (ℓ) = 70, dengan jarak
star pahat (ℓa) = 4 mm.
Nilai parameter pemesinannya telah disepakati sebagai berikut:
Kecepatan potong (Vc) = 25 meter/menit, dan pemakanan mesin dalam
satu putaran (f ) = 0,03 mm/putaran.
Hitunglah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
proses pembubutan rata berdasarkan data-data di atas, jika proses
pemakanan dilakukan hanya satu kali saja!.
Jawaban :
n =
=
= 265,393 ≈ 265 Rpm
L = ℓa + ℓ = 70+4 = 74 mm
F = f.n = 0,03 x 265 = 7,95 mm/menit
tm =
= 9,308 menit
MATERI PEMBELAJARAN
2. Waktu Pemesinan Bubut Muka (Facing)
Perhitungan waktu pemesinan bubut muka pada dasarnya sama
dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata, perbedaannya hanya
terletak pada arah pemakanan yaitu melintang. Perhatikan gambar
di bawah yang menunjukkan bahwa panjang total pembubutan (L)
merupakan panjang pembubutan muka ditambah start awal pahat (ℓa),
sehingga:
L = r + ℓa
= + ℓa
Sedangkah harga kecepatan pemakanan (F), masih mengacu pada uraian
sebelumnya
F = f.n (mm/putaran).
Tm = menit
L = + ℓa (mm).
F = f. n (mm/menit)
Keterangan:
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
ℓa = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap (mm/menit)
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh 1:
Sebuah benda kerja memiliki ukuran diameter terbesar (D) = 60
mm akan dilakukan pembubutan muka dengan jarak start pahat (ℓa)= 3
mm. Data parameter pemesinannya ialah: Kecepatan potong (Cs) = 35
meter/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f ) = 0,06 mm/putaran.
Hitunglah lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
proses pembubutan muka berdasarkan data di atas, jika proses
pemakanan dilakukan satu kali saja?.
Jawaban :
n =
=
= 185,774 ≈ 186 Rpm
L = + ℓa = + 3 = 38 mm
F = F = f. n = 0,06 x 186 = 11,16 mm/menit,
tm =
= 3,405 menit
Contoh 2:
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D) = 50 mm akan dibubut
muka dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 500 putaran/menit, dan
pemakanan dalam satu putaran (f )= 0,05 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan
proses pembubutan muka sesuai data di atas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses ?
Jawaban :
L = + ℓa = + 3 = 28 mm
F = f.n = 0,05 x 500= 25 mm/menit
tm = menit
=
= 1,12 menit
TEKNIK FABRIKASI LOGAM
DAN MANUFAKTUR 71
TEKNIK PERMESINAN
NON KONVENSIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Jadi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembubutan muka
berdasarkan data di atas ialah selama 1,12 menit.
L= ℓ + 0,3d (mm).
Waktu pengeboran =
Tm = menit
L = ℓ + 0,3d (mm)
F = f. n (mm/menit)
Keterangan:
ℓ = panjang pengeboran
L = panjang total pengeboran
d = diameter mata bor
n = putaran mata bor (Rpm)
F = pemakanan (mm/menit)
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh 1:
Sebuah benda kerja akan dikerjakan dengan proses pengeboran
sepanjang 28 mm menggunakan mata bor berdiameter 10 mm. telah
ditentukan data parameter pemesinannya sebagai berikut: Putaran
mesin (n) = 700 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f ) =
0,04 mm/putaran.
Pertanyaannya ialah: Berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses
pengeboran pada mesin bubut berdasarkan data di atas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali proses?
Jawaban :
= 1,107 menit
n =
tm =
= 1,298 menit
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menganalisis hasil pekerjaan/spesifikasi benda manufaktur
mesin bubut CNC.
2. Siswa dapat memperbaiki setting dan parameter pemotongan pada
mesin bubut CNC sesuai prosedur.
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan praktek yang dibutuhkan serta pastikan
kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menghitung kecepatan putaran spindle yang digunakan
pada mesin bubut CNC
3. Peserta didik menentukan kecepatan pemakanan (feeding) pada mesin
bubut CNC.
4. Peserta didik menghitung waktu pemesinan yang dibutuhkan.
5. Peserta didik menginput nilai kecepatan putaran spindle pada mesin
bubut CNC.
6. Peserta didik menginput nilai Feeding pada mesin bubut CNC.
7. Peserta didik menjalankan program CNC menggunakan parameter
pemotongan yang telah diinput.
8. Peserta didik membersihkan alat dan mengembalikannya ke tempat
semula.
CAKRAWALA
MESIN CNC ROUTER
CAKRAWALA
dimana pergerakan mata pisau bor dapat bergerak pada arah melintang,
arah memanjang maupun arah vertikal dengan lincah seperti tukang pahat
profesional. Hasil pekerjaan dari mesin CNC Router mempunyai tingkat
kepresisian yang tinggi, dengan tingkat kedalaman pahat yang dapat diatur
sesuai dengan gambar kerja yang akan dibuat.
4. Penggunaan mata bor sebagai alat potong pada mesin CNC Router menjadi
kekurangan/kelemahan pada mesin ini karena hasil cuttingnya memiliki
sudut potong yang ada round/lekukan sesuai dengan diameter mata bor
yang digunakan. Dengan demikian, hasil pemotongannya menjadi tidak dapat
tajam terutama jika digunakan untuk memotong dari sisi dalam.
Sumber: https://blog.deprintz.com/perbedaan-mesin-cnc-router-dan-mesin-
laser-cutting-engraving/
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.1
Kerjakan jobsheet di bawah ini dengan menggunakan G90 dan G94 dengan benda
kerja awal Ø22 x 75 mm. Benda kerja difacing dengan G94 dari 75 mm menjadi 70
mm, kemudian dibubut rata dengan siklus G90!
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.2
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan G71!. Benda kerja awal Ø22 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.3
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan G72!. Benda kerja awal Ø22 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.4
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.5
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
a. Landasan mesin
b. Motor induksi
c. Motor step
d. Pengendali
e. Support
27. Perhatikan gambar di bawah ini!
a. 62,63 mm
b. 63,13 mm
c. 63,43 mm
d. 63,53 mm
e. 63,63 mm
36. Sebuah baja lunak berdiameter 30 mm akan dibubut dengan kecepatan potong
25 m/menit secara teoritis putaran mesinya adalah....
a. 254,56 putaran/menit
b. 256,83 putaran/menit
c. 265,39 putaran/menit
d. 265,83 putaran/menit
e. 268,30 putaran/menit
a. Berlawanan arah dengan mata sayat alat potong yang memiliki besaran sudut
kebebasan tertentu
b. Searah dengan putaran jarum jam
c. Berlawanan darah dengan sudut bebas alat potong yang memiliki besaran
sudut kebebasan tertentu
d. Berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
e. Bebas sesuai yang diinginkan operator
38. Gambar di atas posisi pahat di titik A menuju titik B dengan jarak parameter radius
(R14,333) terhadap senter maka kode G02 dengan sistem absolut adalah N….
a. G02 X6,5 Z-2 I0 K144,33
b. G02 X8 Z-18 I0 K144,33
c. G02 X21 Z-18 I14,33 K0
d. G02 X21 Z-12 I14,33 K0
e. G02 X25 Z-8 I0 K144,33
39. Perintah pemrograman absolut untuk siklus pembubutan melintang dengan
mesin CNC TU-2A dari gambar di bawah ini adalah….
BAB
PENGENALAN MESIN FRAIS CNC
VI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang pengenalan mesin frais CNC, peserta didik
dapat mengidentifikasi dan menerapkan fitur-fitur menu perintah pemrograman
pemesinan frais CNC dengan benar. Selain itu peserta didik juga dapat menjelaskan
dan mengoperasikan bagian – bagian panel kontrol dan display mesin frais CNC
dengan benar.
PETA KONSEP
Bagian Mekanik
Bagian-Bagian Mesin
Frais CNC
Bagian Panel Kontrol/
Pengendali dan Display
Arbor
Stub Arbor
Collet
Perlengkpan dan
Peralatan Bantu Kerja Ragum
Frais CNC
Meja Putar (Rotary Table)
Alat Potong
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Tuntutan produksi yang cepat dengan kualitas yang baik mendorong peningkatan
teknologi mesin perkakas yang digunakan. Jenis mesin perkakas yang paling sering
digunakan adalah mesin frais jenis konvensional maupun CNC. Mesin perkakas ini
dapat mengerjakan berbagai bentuk pekerjaa, mulai dari bidang rata, alur, bidang
miring, Penggunaan komputer sebagai perangkat pengendali yang menerjemahkan
bahasa numeric program CNC menjadi perintah pergerakan mekanik sangat membantu
operator dalam memenuhi target baik secara kuantitas maupun kualitas produksi.
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin frais CNC merupakan salah satu jenis mesin perkakas untuk
mengerjakan benda kerja dengan cara menyayat selapis demi selapis yang
dijalankan dengan program numeric yang dikendalikan lewat komputer/kontrol
pengendali. Penyayatan dilakukan oleh pisau frais yang berputar pada poros
utama dengan sumbu mendatar, tegak atau miring. Benda kerja yang dapat
dikerjakan pada mesin frais, yaitu: bidang rata, alur, bidang miring, roda gigi dan
bentuk – bentuk khusus lainnya.
1. Prinsip Kerja Mesin Frais CNC
Prinsip kerja mesin frais CNC adalah pisau (cutter) berputar, sedangkan
benda kerja yang terpasang pada meja atau ragum bergerak pada arah
horizontal memanjang dan melintang. Arah gerakan persumbuan tersebut
diberi lambang sebagai berikut:
a. Sumbu X bergerak pada arah memanjang (kanan-kiri)
b. Sumbu Y bergerak pada arah melintang (maju-mundur)
c. Sumbu Z bergerak pada arah naik-turun (vertikal)
Perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini, dimana sistem persumbuan
mesin frais CNC didasarkan atas hukum tangan kanan.
MATERI PEMBELAJARAN
Sistem persumbuan tersebut distandarkan untuk berbagai macam
jenis pemesinan menurut standard ISO 841 dan DIN 66217, yaitu sistem
koordinat carthesian. Dalam penggunaan sistem koordinat ini kita
mengenal tanda positif (+) dan negative (-) sebagai penunjuk posisi suatu
titik dati titik koordinat awal.
Sistem koordinat mesin frais CNC dibagi menjadi dua, yaitu sistem
koordinat mesin (Machine Coordinate System/MCS) dan sistem koordinat
benda kerja (Workpiece Coordinate System/WCS). Begitu juga dengan titik
nol mesin frais CNC yang terdiri dari titik nol mesin (machine zero pont)
dan titik nol benda kerja (workpiece zero point). Titik nol mesin adalah
titik nol asli yang ditentukan oleh produsen mesin CNC, sedangkan titik
nol benda kerja adalah titik nol yang dihasilkan dari pergeseran titik nol
mesin yang merupakan titik nol program CNC.
(a) (b)
Gambar 6.4 (a) Sistem koordinat pada mesin frais CNC (MCS)
(b) Sistem koordinat pada benda kerja (WCS)
Sumber: Teknik Pemesinan CNC Dasar, Tri Ujan : 2013
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Stub Arbor
Stub arbor memiliki fungsi sebagai dudukan atau pengikat alat potong
(face mill, shell end mill dan lain – lain) yang dipasang pada spindle pada
posisi mendatar atau tegak.
3. Collet Chuck
Collet Chuck mempunyai fungsi sebagai pengikat alat potong (end mill,
slot drill, dan lain – lain) yang dipasang pada spindle tegak.
MATERI PEMBELAJARAN
4. Ragum
Ragum memiliki fungsi untuk mengikat benda kerja pada saat proses
penyayatan. Pemasangan ragum biasanya diikat menggunakan baut pada
meja mesin. Beberapa jenis ragum yang sering digunakan, yaitu: ragum rata
(vice plate), ragum putar (swivel vice), dan ragum universal (universal visel).
MATERI PEMBELAJARAN
7. Alat Potong
Beberapa macam aksesoris digunakan pada mesin frais CNC, dimana
aksesoris ini akan mempermudah operator dalam mengerjakan proses
pemasangan benda kerja, setting alat potong, maupun penyayatan benda
kerja. Sedangkan beberapa jenis alat potong yang umumnya dipakai pada
proses pemesinan frais CNC terbuat dari material HSS (High Speed Steel)
dan karbida. End mill HSS sering dipakai untuk membuat kontur, sedangkan
face mill digunakan untuk proses meratakan permukaan. Di samping itu, ada
pula end mill yang ditambah dengan sisipan (insert) dari karbida yang telah
distandarkan oleh ISO.
Alat potong dengan bentuk sisipan pada saat ini sangat sering
digunakan karena efektifitas dan efisiensinya. Disebut efektif karena alat
potong ini mempunyai kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi, sehingga
proses penyayatan dapat menghasilkan benda kerja dengan kualitas
dimensi dan geometris yang presisi. Sedangkan, dikatakan efisien karena
mempunyai kecepatan potong yang tinggi, sehingga proses pemesinan
hanya membutuhkan waktu yang singkat.
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
A. TUJUAN:
1. Siswa menyebutkan bagian – bagian dan fungsi panel kontrol dan display
mesin frais CNC.
2. Siswa dapat mengoperasikan bagian – bagian dan fungsi panel kontrol dan
display mesin frais CNC.
D. LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktek yang dibutuhkan serta pastikan
1.
kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menampilkan menu Jog pada layar
CAKRAWALA
Kali ini, mesin bubut digital yang bersistem komputer itu dirakit oleh pelajar
SMKN 2 medan. Selama sebulan, mereka merakit 32 unit mesin komputer numerical
control lathe dan computer numerical control milling.
Program perakitan mesin computer numerical control (CNC) milling dan CNC
lathe merupakan bantuan pembelajaran kewirausahaan dari Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2011.
Sekolah menerima berbagai komponen mesin dalam delapan kontainer tahun
lalu dari PT Fokus Tool Sindo dan PT Kawan Lama Sejahtera. Dua perusahaan itu
melatih dan menyupervisi 20 siswa jurusan teknik permesinan dan 8 siswa jurusan
listrik pemakaian yang dipilih berdasarkan prestasi di kelas. Pelatihan dilakukan
selama seminggu seusai sekolah. Selanjutnya, perakitan 12 mesin CNC milling dan
20 mesin CNC lathe dilakukan sekitar sebulan seusai sekolah.
”Satu mesin dirakit selama lima hari oleh tiga siswa. Dua siswa dari teknik
mesin, satu siswa dari teknik listrik,” kata Wakil Kelapa Sekolah SMKN 2 Medan
Patrionis Ilyas. Program dilaksanakan pada November sampai Desember tahun lalu.
Sebanyak 32 mesin CNC milling dan CNC lathe itu kemudian didistribusikan
ke sejumlah SMK di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Riau.
Pendistribusian mesin itu diluncurkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Sabtu
(10/3).
Dua mesin CNC lathe dan satu mesin CNC milling ditinggalkan di SMKN 2
CAKRAWALA
Medan untuk digunakan para siswa belajar. Awalnya, baru 28 siswa yang terlibat,
tetapi nanti semua siswa akan mengenal mesin ini,” kata Kepala Jurusan Permesinan
SMKN 2 Medan Azwar yang juga Koordinator Program Perakitan Mesin Bubut. Azwar
dibantu guru dari jurusan listrik pemakaian, termasuk pegawai honor SMK Negeri 2,
Chandra Afriandi, yang fasih mengoperasikan mesin.
Sumber: https://banjarmasin.tribunnews.com/index.php/2012/03/24/siswa-smkn-
2-medan-rakit-mesin-bubut-digital
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Mesin CNC ialah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan
simbol) sesuai standart ISO.
2. Mesin frais CNC adalah salah satu jenis mesin perkakas untuk mengerjakan
benda kerja dengan cara menyayat selapis demi selapis yang dijalankan dengan
program numeric yang dikendalikan lewat komputer/kontrol pengendali
3. Prinsip kerja mesin frais CNC adalah pisau (cutter) berputar, sedangkan benda
kerja yang terpasang pada meja atau ragum bergerak pada arah horizontal
memanjang dan melintang
4. Mesin frais CNC memiliki 3 sumbu gerak yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z
5. Mesin frais CNC secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mesin
frais CNC tipe production unit dan mesin frais CNC tipe training unit.
6. Secara umum bagian – bagian mesin frais CNC dikelompokkan menjadi 2 bagian,
yaitu; bagian mekanik dan bagian panel kontrol/pengendali.
RANGKUMAN
7. Bagian mekanik mesin frais CNC terdiri dari motor utama, eretan, step motor,
rumah alat potong, dan penjepit alat potong.
8. Bagian pengendali / kontrol ialah blok kontrol mesin CNC yang berdiri dari
tombol - tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada blok kontrol
merupakan unsur layanan yang langsung berhubungan dengan operator.
9. Perlengkapan dan peralatan bantu kerja mesin frais CNC terdiri dari arbor, stub
arbor, collet chuck, ragum, meja putar, kepala pembagi, dan alat potong.
TUGAS MANDIRI
Tugas mandiri yang harus dikerjakan siswa adalah mendeskripsikan 2 jenis mesin
frais CNC beserta dengan bagian-bagian mekaniknya yang ada di industri dalam
bentuk laporan sesuai dengan format yang disepakati
REFLEKSI
BAB
PEMROGRAMAN MESIN FRAIS CNC
VII
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Metoda Pemrograman
Mesin Frais CNC
Metoda Pemrograman Inkrimental
Pemrograman pada Mesin Frais CNC
Teknik Pemrograman
Mesin Frais CNC
Metoda Pemrograman Mesin Frais CNC
Kode M, S , dan T
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Mesin CNC bekerja berdasarkan perintah yang kita berikan dengan bahasa
numerik yang telah kita buat dalam sebuah program. Bahasa program yang bisa
dibaca dan dimengerti oleh komputer mesin CNC berupa bahasa numerik, yaitu
gabungan huruf dan angka. Oleh sebab itu kita harus menginput suatu program ke
komputer mesin CNC, kemudian data yang kita masukkan tersebut akan diproses dan
diterjemahkan menjadi bentuk gerakan pada bagian mekanik mesin.
Pembuat program CNC harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang
baik tentang membaca gambar kerja, urutan proses pengerjaan benda kerja, jenis
– jenis alat potong, jenis – jenis teknik proses pemesinan serta teknik pemasangan
benda kerja. Tujuannya agar program yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan
benda kerja yang akan diproduksi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Kode G
Fungsi pengolahan/persiapan (preparatory) adalah mempersiapkan
sirkuit MCU untuk melakukan suatu mode operasi khusus. Oleh karena itu,
fungsi preparatory ini selalu mendahului kata dimensi (alamat X, Y, dan Z).
MATERI PEMBELAJARAN
Kelompok
Kode G Fungsi atau Deskripsi
Nomor
Pemeriksaan kembali ke titik referensi
G27
Reference point return check
Kembali ke titik referensi
G28
To return to reference point
Kembali dari titik referensi
G29 00
To return from reference point)
Kembali ke titik referensi ke 2, ke 3 dan ke 4
G30
To return to the 2nd, 3rd and 4th reference points
Melompati pemotongan lebih
G31
To skip over cutting
Pemotongan ulir
G33
Thread cutting
Membatalkan kompensasi radius alat potong
G40*
# To cancel tool compensation
01
Kompensasi radius alat potong arah kiri
G41
Tool compensation – left side
Kompensasi radius alat potong arah kanan
G42
Tool compensation – right side
Kompensasi panjang alat potong arah +
G43*
Tool radius compensation, +
08
Kompensasi panjang alat potong arah –
G44*
Tool radius compensation, -
Penambahan pergantian alat potong
G45
To increase tool offset
Pengurangan pergantian alat potong
G46
To reduce tool offset
00
Penambahan pergantian alat potong dua kali
G47
To increase tool offset by twice
Pengurangan pergantian alat potong dua kali
G48
To reduce tool offset by twice
Membatalkan kompensasi panjang alat potong
G49* 08
To cancel tool length compensation
G50* Pembesaran tidak aktif Zooming OFF
11
G51 Pembesaran aktif Zooming ON
Sistem koordinat benda kerja 1
G54*
To select workpiece coordinate system 1
Sistem koordinat benda kerja 2
G55
To select workpiece coordinate system 2
Sistem koordinat benda kerja 3
G56
To select workpiece coordinate system 3
14
Sistem koordinat benda kerja 4
G57
To select workpiece coordinate system 4
Sistem koordinat benda kerja 5
G58
To select workpiece coordinate system 5
Sistem koordinat benda kerja 6
G59
To select workpiece coordinate system 6
G60 00 Satu gerakan pemosisian One-way positioning
MATERI PEMBELAJARAN
Kelompok
Kode G Fungsi atau Deskripsi
Nomor
Mode pemberhentian pemeriksaan
G61
Accurate stop detecting mode
Memungkinkan penyesuaian sudut secara otomatis
G62 15
To enable automatic angle adjustment
Mode melanjutkan pemotongan
G64*
Continuous cutting mode
G65 00 Pemanggilan macro Simple recall of a user macro
Pemanggilan perintah modal macro
G66
Modal recall of microinstruction
2
Pembatalan perintah modal macro
G67*
To cancel modal recall of microinstruction
Siklus gurdi dengan pengembalian
G73 09
Gun drilling cycle
Siklus pembuatan spiral kiri
G74
Left-handed tapping cycle
G76 Siklus gurdi halus Finish boring
G80* Pembatalan siklus gurdi To disable fixed cycle
G81 Siklus gurdi, senter bor Drilling cycle, spotter
Siklus gurdi, dengan berhenti sementara
G82
Drilling cycle, counter boring
09 Siklus gurdi dengan pengembalian
G83
Depth drilling cycle, peck drill
G84 Siklus pengetapan Tapping cycle
G85 Siklus pengeboran Boring cycle
G86 Siklus pengeboran Boring cycle
G87 Siklus pengeboran Boring cycle
G88 Siklus pengeboran Boring cycle
Perintah pemrograman absolut
G90*
Absolute-value programming
03
Perintah pemrograman inkrimental
G91*
Incremental-value programming
Penyetingan sistem koordinat
G92 00
Coordinate system setting
Gerak makan dalam satuan mm/menit
G94*
Feed per minute
05
Gerak makan dalam satuan mm/putaran
G95
Feed per rotation
G96 Kecepatan penyayatan konstan Feed at constant speed
13 Pembatalan pengendalian kecepatan penyayatan konstan
G97*
To cancel constant speed control
Kembali ke titk awal
G98*
To return fixed cycle to the initial point
10
Kembali ke titik pengembalian To return fixed cycle to
G99
point
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. G54, G55, G56, G57, G58, dan G59 (Sistem Koordinat Benda Kerja)
Pengaktifan sistem koordinat benda kerja bertujuan untuk
mengubah titik nol koordinat mesin ke titik nol koordinat benda kerja.
Pemindahan ini diidentifikasi setelah benda kerja dipasang pada ragum
dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero point offset). Pengaktifan
sistem koordinat benda kerja dilakukan dengan memasukkan koordinat
benda kerja pada posisi G54, G55, G56, G57, G58, atau G59. Benda
kerja sederhana yang hanya mempunyai satu titik nol sebagai acuan,
umumnya hanya memakai G54 sebagai sistem koordinat benda kerjanya,
sedangkan benda kerja yang bentuknya lebih komplek dan rumit dapat
menggunakan pemindahan titik nol lebih dari satu kali, misalnya G54
dan G55.
MATERI PEMBELAJARAN
permukaan dasar lubang tidak bersih dan kasar, tapi untuk mengatasi
hal tersebut maka dibuat rancangan agar mata bor diam sesaat dalam
posisi Z terprogram untuk tujuan akhir pengeboran.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.17 Fungsi G90 (Koordinat Absolut) dan G91 (Koordinat Inkrimental)
Sumber: Teknik Pemesinan CNC Dasar, Tri Ujan: 2013
MATERI PEMBELAJARAN
Catatan:
1) G92 adalah informasi, bukan perintah untuk jalan
2) G92 berarti pemrograman secara otomatis merupakan program
absolut
3) G92 berarti titik nol benda kerja dapat digeser sesuai dengan
kebutuhan.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Kode M, S, T
Fungsi serbaguna Kode M (miscellaneous), kata untuk fungsi
miscellaneous ini terdiri dari dua digit. Fungsi ini berkaitan dengan informasi
serbaguna yang tidak ada hubungannya dengan gerakan dimensional mesin,
seperti perintah spindel, coolant ON dan OFF.
Tabel 7.2 Fungsi Kode M
Kode M Fungsi atau Deskripsi
MATERI PEMBELAJARAN
Kode S adalah kode untuk menentukan jumlah putaran spindel per menit
(rpm) dengan format S..... Misal S2000, maka spindel berputar 2000 rpm. Atau
apabila perpindahan putaran menggunakan kode posisi gigi, maka harga S
adalah 1 sampai 4. Untuk keperluan ini harap dicek pada manual mesin yang
dibuat oleh produsen mesin.
Kode T adalah kode untuk memanggil tool. Tool yang digunakan
diberi nama dengan T diikuti angka posisi tool pada toolturret dan nomer
kompensasinya. Misalnya : T11, T22, T33, dsb.
MATERI PEMBELAJARAN
G90 G94
Gerakan awalan tool pada posisi X0 dan Y0 dengan
G1 X0. Y0. F1000 G1 dan F1000 agar dapat dikendalikan dengan
menggunakan feed overide.
M03 S1500 Spindel berputar searah jarum jam sebesar 1500 rpm
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
A. TUJUAN:
1. Siswa dapat menerapkan prosedur pemrograman pada mesin frais CNC..
2. Siswa dapat melaksanakan entry data program pada mesin frais CNC
D. LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktek yang dibutuhkan serta pastikan
1.
kondisinya layak untuk digunakan.
Peserta didik menyusun program CNC sesuai jobsheet yang diberikan
2.
dengan benar
Peserta didik melaksanakan entry data program pada mesin frais CNC
3.
dengan baik
a. Peserta didik melaksanakan entry data program untuk pengerjaan
jobsheet 1
b. Peserta didik melaksanakan entry data program untuk pengerjaan
jobsheet 2
c. Peserta didik melaksanakan entry data program untuk pengerjaan
jobsheet 3
d. Peserta didik melaksanakan entry data program untuk pengerjaan
jobsheet 4
e. Peserta didik melaksanakan entry data program untuk pengerjaan
jobsheet 5
Setelah selesai praktik peserta didik membersihkan alat dan
4.
mengembalikannya ke tempat semula.
CAKRAWALA
Laser Cutter memiliki prinsip kerja yang sama dengan Plasma Cutter. Namun
mesin ini tidak menggunakan obor plasma (plasma torch), tetapi menggunakan
laser. Mesin ini juga dapat digunakan untuk memotong plastik.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
BAB
SETTING ALAT POTONG PADA
MESIN FRAIS CNC VIII
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang setting alat potong pada mesin frais CNC,
peserta didik dapat melaksanakan setting alat potong pada mesin frais CNC
sesuai prosedur yang benar.
PETA KONSEP
Memasang Ragum/pencekam
Pemasangan di mesin Frais CNC
Fixture/Perlengka-
pan Kerja
Aksesoris untuk mesin Frais CNC
Setting Alat Potong Mesin Frais CNC
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Sebelum memulai proses machining pada mesin frais CNC, setiap tools yang
ada harus disetting atau diatur dengan tepat. Mulai dari alat pencekam benda kerja,
benda kerja, serta alat potong yang akan digunakan harus di pasangkan dan dilakukan
setting offset sesuai program yang sudah dibuat sebelumnya. Setting offset dilakukan
secara langsung pada benda kerja yang telah terpasang pada mesin frais CNC. Karena
apabila program sudah dibuat dengan baik dan benar, hasilnya tidak akan maksimal
apabila setting tools yang akan digunakan tidak tepat dengan standar program yang
sudah dibuat. Maka proses setting alat cekam, benda kerja dan alat potong merupakan
salah satu tahap yang wajib dilakukan oleh operator.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
frais CNC. Pemasangan benda kerja dan alat potong yang tepat akan
mempermudah proses setting pada mesin frais CNC.
Ragum dipasang di meja mesin frais menggunakan dua buah baut
yang disisipkan di T-slot yang ada di meja mesin frais. Ragum harus
terikat kuat pada meja mesin dan bibir ragum harus sejajar dengan sumbu
memanjang meja mesin frais CNC.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Arahkan knop pada sumbu X atau Y (tergantung sumbu mana yang akan
disetting terlebih dahulu).
MATERI PEMBELAJARAN
d. Putar ke arah nilai negatif atau ke kiri, jadi tool bergerak mendekati
operator.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Setting Titik Nol Benda Kerja Arah Sumbu Y
Adapun langkah-langkah untuk setting titik nol benda kerja arah
sumbu Y adalah sebagai berikut:
a. Sentuhkan centrofix pada benda kerja, dan pastikan bahwa koordinat
alat potong adalah nol benda kerja.
MATERI PEMBELAJARAN
4. Penempatan Work Zero Point (G54, G55, G56, G57, G58 atau G59)
Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tekan EDIT → OFFSET → WORK
b. Arahkan kursor pada posisi G54, misalnya akan disetting pada posisi
G54.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Setting Tool
Adapun langkah-langkah untuk setting tool adalah sebagai berikut:
a. Pastikan mesin sudah dereference point/home machine dan tool yang
akan disetting sudah terpasang, misalnya yang akan disetting tool
nomor satu.
b. Tekan MDI → Tekan COMMAND sampai muncul tampilan Current Block,
selanjutnya tekan Page Down hingga tampilan monitor NEXT BLOCK
MDI. Kemudian ketik M3 S500.
c. Selanjutnya untuk menjalankan, tekan CYCLE START.
d. Dengan menggunakan kertas yang sudah dibasahi dengan coolant/
oli yangn ditempelkan pada permukaan benda kerja, sentuhkan tool
dengan menggunakan pengoperasian MPG sampai menyentuh kertas
(kertas sobek).
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menganalisis proses pemotongan pada mesin frais
CNC.
2. Siswa dapat melaksanakan setting alat potong pada mesin frais
CNC.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3):
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (baju praktik, kacamata safety, sepatu
safety)
2. Taati tata tertib yang berlaku di bengkel
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan serta
1. pastikan kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menjelaskan cara setting nol benda kerja.
3. Peserta didik menjelaskan cara setting offset alat potong.
Peserta didik melaksanakan setting alat potong pada mesin frais
4. CNC dengan baik
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk
4.1. pengerjaan jobsheet 1
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk
4.2. pengerjaan jobsheet 2
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk
4.3. pengerjaan jobsheet 3
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk
4.4. pengerjaan jobsheet 4
Peserta didik melaksanakan setting alat potong untuk
4.5. pengerjaan jobsheet 5
Setelah selesai praktik peserta didik membersihkan alat dan
5. mengembalikannya ke tempat semula.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
4. Pada saat memasang arbor yang ada centrofixnya pastikan mesin dalam
mode MANUAL/JOG
5. Langkah – langkah setting alat potong adalah setting titik nol benda kerja
dengan MPG, setting titik nol benda kerja arah sumbu X, setting titik nol
benda kerja arah sumbu Y dan setting work zero point.
6. Untuk mengaktifkan handy pulser, tekan tombol mode MPG
7. Nol-kan angka koordinat pada menu relative dengan cara pilih axis (misal
sumbu X) tekan huruf X kemudian tekan SHIFT.
8. Kemudian monitor pada menu OFFSET halaman WORK
9. Pilih workpieces koordinat yang akan dipakai, tersedia G54, G55, G56, G57,
G58, G59. Contoh workpiece koordinat G54, dengan cara mengarahkan
cursor yang berwarna kuning ke kolom G54.
10. Pilih axis yang akan disetting nol, dengan cara ketik X kemudian 0 (nol)
kemudian tekan tombol Measure pada monitor, maka secara otomatis
koordinat X akan terisi angka koordinat mesin.
TUGAS MANDIRI
Tugas mandiri yang harus dikerjakan peserta didik adalah membuat video
tutorial proses setting alat potong pada mesin frais CNC. Setelah itu postinglah
di media sosial dan mintalah teman yang lain untuk menonton dan memberikan
komentar serta penilaian terhadap video tutorial yang telah kita posting
tersebut.
RANGKUMAN
Setelah mempelajari materi pada bab 8, tentunya Anda semakin paham tentang
setting alat potong pada mesin frais CNC. Dari materi yang telah dibahas,
manakah menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silakan diskusikan
dengan teman sejawat atau dengan guru Anda! Hal tersebut sangat penting
karena materi – materi yang telah dibahas akan saling terkait dengan materi
berikutnya.
BAB
PENGOPERASIAN MESIN FRAIS CNC IX
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Membuka Program
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pengoperasian mesin frais CNC pada dasarnya terdiri dari kegiatan melakukan
setting, mengedit program CNC, dan menjalankan program CNC. Setting untuk mesin
frais CNC dilakukan dengan cara mengisi data alat potong, menggeser titik nol (zero
point offset), dan mengisi data settingan parameter mesin. Pada tahap mengedit
program CNC operator dapat membuat program baru, memasukkan data dan mengedit
data. Setelah siap, program dapat dijalankan secara otomatis.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuka Program
Langkah – langkah untuk memanggil/membuka program adalah sebagai
berikut:
a. Buka kunci LOCK PROGRAM, agar bisa membuat, membuka dan
mengedit program
b. Masuk mode EDIT
c. Tekan PROGRAM
d. Pilih CHECK
e. Ketik O diikuti nomor program yang akan dipanggil
f. Tekan kursor anak panah ke bawah
3. Menghapus Program
Langkah – langkah untuk menghapus program yang tersimpan di memori
mesin adalah sebagai berikut:
a. Buka kunci LOCK PROGRAM, agar bisa membuat, membuka dan
mengedit program
b. Masuk mode EDIT
c. Tekan PROGRAM
MATERI PEMBELAJARAN
d. Pilih CHECK
e. Ketik O kemudian diikuti nomor program yang akan dihapus
f. Tekan DELETE
4. Mentransfer Progam
Langkah – langkah untuk mentransfer program dengan menggunakan USB
adalah sebagai berikut:
a. Masukkan USB pada mesin
b. Kemudian tekan MDI
c. Tekan setting berulang kalo sampai muncul SETTING (DATA DEAL)
d. Arahkan kursor pada CNC PROGRAM + OUT PUT (pojok kanan bawah)
e. Tekan INPUT maka akan muncul menu CNC DISK → USB
f. Tekan anak panah kursor kanan atau kiri sehingga nampak USB → CNC
DISK
g. Untuk mengkopi data file dari USB ke CNC DISK atau sebaliknya tekan
huruf “S” → INPUT
h. Untuk menghapus data file baik yang di CNC DISK atau USB, tekan
huruf “D” → INPUT.
5. Menjalankan Program CNC
Langkah – langkah untuk menjalankan/mengeksekusi program CNC
adalah sebagai berikut:
a. Tekan mode EDIT
b. Memanggil program yang akan dieksekusi dengan cara tekan EDIT →
PROGRAM → arahkan kursor pada nomor program → INPUT
c. Tekan POSITION → SINGLE BLOCK untuk eksekusi perblok
d. Tekan AUTO (agar program berjalan lambat rapid dan feed transverse,
atur pada posisi 25%)
e. Tekan Cycle Start.
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN:
1. Siswa dapat menerapkan prosedur pengoperasian mesin frais CNC.
2.Siswa dapat melaksanakan pengoperasian mesin frais CNC sesuai
prosedur.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3):
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (baju praktik, kacamata safety, sepatu
safety)
2. Taati tata tertib yang berlaku di bengkel
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan serta
1.
pastikan kondisinya layak untuk digunakan.
2. Peserta didik menghidupkan mesin frais CNC
3. Peserta didik mengoperasikan mesin frais CNC secara manual
4. Peserta didik membuat program baru
5. Peserta didik membuka program
6. Peserta didik mensimulasikan program CNC
7. Peserta didik menjalankan program CNC secara AUTOMATIC
Setelah selesai praktik peserta didik membersihkan alat dan
8.
mengembalikannya ke tempat semula.
RANGKUMAN
Pengertian mesin milling cnc 5 axis adalah mesin frais yang memiliki 5 sumbu
atau axis dalam pengoperasiannya. Mesin ini merupakan pengembangan dari
mesin frais cnc 3 axis. Mesin ini memiliki 3 axis atau sumbu yang saling tegak
lurus yaitu sumbu X, Y, Z dan 2 sumbu putar (rotary axis) secara vertikal dan
horizontal.
Secara sederhana, mesin ini menggunakan program CNC untuk memindahkan
benda kerja atau alat potong sepanjang 5 axis tersebut
JELAJAH INTERNET
https://youtu.be/WM-Rp0VScSg
RANGKUMAN
1. Menghidupkan mesin frais CNC harus dilaksanakan dengan urutan yang
benar sesuai prosedur, hal ini ditujukan agar tidak terjadi kerusakan pada
mesin dan juga untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dapat
membahayakan operator.
2. Secara geris besar pengoperasian mesin frais CNC mempunyai tahapan –
tahapan yang relative sama, yaitu: Turn On, reference point/machine zero,
zero offset setting, tool setting, memasukkan program CNC, menyimulasikan
program CNC dan terakhir mengeksekusi program CNC.
3. Langkah – langkah menghidupkan mesin frais CNC adalah Putar Handle Power
ON/OFF mesin yang terletak di belakang mesin kearah posisi ON, Putar key
Selector Switch pada posisi ON (putar ke kanan), tekan tombol power ON, dan
Unlock/Release tombol Emergency.
4. Reference point/machince zero adalah memposisikan meja/benda kerja pada
titik nol mesin, ini merupakan proses awal yang dilakukan setelah mesin
dihidupkan
5. Langkah – langkah membuat program baru adalah buka kunci LOCK
PROGRAM, tekan EDIT, tekan PROGRAM samapai mode CHECK, ketik O diikuti
nomor program, kemudian tekan INSERT.
6. Langkah – langkah menjalankan program CNC adalah Tekan mode EDIT,
memanggil program yang akan dieksekusi dengan cara tekan EDIT →
PROGRAM → arahkan kursor pada nomor program → INPUT, tekan POSITION
→ SINGLE BLOCK untuk eksekusi perblok, tekan AUTO (agar program berjalan
lambat rapid dan feed transverse, atur pada posisi 25%), tekan Cycle Start.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab 9, tentunya Anda semakin paham tentang
pengoperasian mesin frais CNC. Dari materi yang telah dibahas, manakah
menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silakan diskusikan dengan
teman sejawat atau dengan guru Anda!. Hal tersebut sangat penting karena
materi – materi yang telah dibahas akan saling terkait dengan materi berikutnya.
BAB
PARAMETER PEMOTONGAN MESIN
X FRAIS CNC
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang parameter pemotongan pada mesin frais
CNC, peserta didik dapat mengidentifikasi hasil pekerjaan mesin frais CNC
dan memperbaiki setting parameter pemotongan pada mesin frais CNC sesuai
prosedur yang benar.
PETA KONSEP
Kecepatan potong
(cutting speed)
PARAMETER PEMOTONGAN MESIN FRAIS CNC
Kecepatan potong
(cutting speed) Kecepatan pemakanan
dan Kecepatan (Feeding)
putar mesin Preference Point/Machine Zero
Waktu
Permesinan
Waktu Pengeboran pada Mesin Frais
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
atau: Cs = π.d.n
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
d = diameter alat potong (mm)
n = putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π = nilai konstanta = 3,14
Teg.
Teg. Tarik CS Tarik CS
Material Material
(kg/mm2) (m/mnt) (kg/ (m/mnt)
mm2)
Plain carbon steel Spring Steel (JIS Grade)
ST37/MS 37 32 SUP4, 6, 7, 9, 10, 11 125 13
1030/S30C 48 32 SUS 302,304,316 WPA 170 5
1035/S35C 52 25 SUS 302,304,WPB 210 5
1040/S40C 55 25 SUS 631J1 WPC 200 5
1045/S45C/
58 25 Stainless Steel 10-25
EMS45/1730
1050/S50C/ST60 62 25 304,304L,316,316L 70 18
1055/S55C 66 25 410,416 77 18
Alloy Steel (JIS Grade) 420, 420F 84 18
SNC2, 3, 21 95 18 440C, 440F 91 18
SNC22 100 13 Copper 70
SNCM1, 2, 22 90 18 Lead Bronze 50-70
SNCM7, 8, 23, 25 100 13 Phospor Bronze 40-50
SCr3, 4, 21, 22 90 18 Pure Alumunium 200-300
SCr5 100 13 Alumunium Alloy 70-120
SCM2, 3,21,22 90 18 Cast Iron
SCM4,5,23 100 13 GG20 25
Tool Steel (AISI Grade) GG25 18
W Series 70 18 GG30,35,40 18
O Series 135 5 GG45,50 13
D Series 140 5 GG55,60 5
A Series 140 5
H Series 140 5
L Series 100 13
P Series 100 13
S Series 130 5
HSS T Series 150 5
HSS M Series 140 5
2. Kecepatan Pemakanan(Feeding)
Kecepatan pemakanan atau ingsutan pada proses pengefraisan,
ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya:
kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong,
bahan alat potong, ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang akan
digunakan.
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin frais ditentukan
oleh seberapa besar bergesernya pisau frais (f ) dalam satuan mm/putaran
MATERI PEMBELAJARAN
F=fxn
Keterangan:
f = besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran).
n = putaran mesin (putaran/menit).
F = kecepatan pemakanan (mm/min)
n =
Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit
sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya
harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan
potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin
menjadi:
n =
Keterangan:
d = diameter alat potong (mm)
Cs = kecepatan potong (meter/menit)
π = nilai konstanta = 3,14.
n = Putaran mesin (Rpm)
MATERI PEMBELAJARAN
B. Waktu Pemesinan
1. Waktu Pemesinan Pengefraisan Rata
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan frais adalah,
seberapa besar panjang atau jarak tempuh pengefraisan (L) dalam satuan
mm, kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit dan jumlah mata
sayat pisau yang digunakan (t).
Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada
uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).
Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan di atas, maka
perhitungan waktu pemesinan pengefraisan rata (tm) dapat dihitung
dengan rumus:
Keterangan:
t = jumlah mata sayat alat potong
f = pemakanan tiap mata potong
n = Rpm
L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan
ℓ = panjang benda kerja
ℓa = kelebihan awal
ℓu = kelebihan akhir
F = pemakanan setiap menit.
Waktu pengeboran =
MATERI PEMBELAJARAN
Tm = menit
L = ℓ + 0,3d (mm)
F = f. n (mm/putaran)
Keterangan:
ℓ = panjang pengeboran
L = panjang total pengeboran
d = diameter mata bor
n = putaran mata bor (Rpm)
f = pemakanan (mm/putaran).
3. Contoh Soal
a. Sebuah baja lunak akan dilakukan proses pengefraisan dengan pisau
frais shell endmill cutter berdiameter (d) 50 mm dengan kecepatan
potong (Cs) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa
kecepatan putaran mesinnya?
Jawaban :
n =
n =
n = 159,235 Rpm
Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah sebesar 159,235 Rpm.
b. Sebuah benda kerja akan difrais dengan pisau frais berdiameter
20 mm, dengan kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit dan besar
pemakanan (f ) 0,15 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa
besar kecepatan pemakanannya ?
Jawaban :
n =
n =
n = 398,089 ≈ 398 Rpm
F =fxn
F = 0,15 x 398 = 59,7 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pisau bergeser sejauh 59,7 mm, selama satu
menit.
c. Sebuah benda kerja akan dilakukan proses pengefraisan sepanjang
250 mm dengan pisau frais jari. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin frais (n)= 460 putaran/
MATERI PEMBELAJARAN
Tm = menit
n =
n =
n = 796,178 ≈ 796 Rpm
L = ℓ + 0,3 d = 30 + (0, 3.10) = 33 mm
F = f.n = 0,04 x 796= 31,84 mm/menit
Tm = menit
= menit = 1,036 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sesuai data di atas
adalah selama 1,036 menit.
LEMBAR PRAKTIKUM
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan praktik yang dibutuhkan serta pastikan
1. kondisinya layak untuk digunakan.
Peserta didik menghitung kecepatan putaran spindle yang digunakan
2. pada mesin frais CNC
Peserta didik menentukan kecepatan pemakanan (feeding) pada mesin
3. frais CNC.
4. Peserta didik menghitung waktu pemesinan yang dibutuhkan.
Peserta didik menginput nilai kecepatan putaran spindle pada mesin
5. frais CNC.
6. Peserta didik menginput nilai Feeding pada mesin frais CNC.
Peserta didik menjalankan program CNC menggunakan parameter
7. pemotongan yang telah diinput.
CAKRAWALA
CNC Pick And Place menggunakan pengaturan yang mirip seperti CNC
Router dan Laser Cutter. Mesin ini memiliki beberapa nozel kecil yang berfungsi
mengambil komponen elektronik kemudian meletakkannya pada posisi yang
tepat.
Mesin ini memiliki gerakan yang cepat dan mampu untuk merakit
komponen elektronik menjadi suatu produk. Seperti motherboard komputer,
ponsel, tablet, dan lain-lain. Dan hampir semua produk memiliki circuit board.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
9. Waktu pengeboran =
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari materi pada bab 10, tentunya Anda semakin paham
tentang parameter pemotongan mesin frais CNC. Dari materi yang telah
dibahas, manakah menurut Anda yang paling sulit untuk dipahami? Silahkan
diskusikan dengan teman sejawat atau dengan guru Anda! Hal tersebut sangat
penting karena materi – materi yang telah dibahas akan saling terkait dengan
materi berikutnya.
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.1
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan benda kerja awal ukuran 80 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan benda kerja awal ukuran 80 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan benda kerja awal ukuran 80 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Tanggal Paraf
Catatan:
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan benda kerja awal ukuran 80 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Tanggal Paraf
Catatan:
Instruktur
JOBSHEEET
JOBSHEET
Nama Kelas
No.5
Kerjakan Jobsheet berikut ini dengan menggunakan benda kerja awal ukuran 80 x
80 mm.
PROGRAM CNC
No Program No Program
Catatan: Tanggal
Paraf
Instruktur
Gambar penempatan referensi terhadap benda kerja (zero point) pada mesin frais
CNC tersebut adalah….
a. Bottom side – left, front workpart corner
b. Top side – left, front workpart corner
c. Bottom side – left, back workpart corner
d. Top side – left, back workpart corner
e. Top side – workpart, corner center point
a. Pada sumbu Z, nilai offset diisi dengan panjang dan diameter benda kerja
b. Pada sumbu Z, nilai offset diisi dengan diameter benda kerja dari titik senter
benda kerja
c. Pada sumbu Z, nilai offset diisi dengan panjan benda kerja dari mulut ragum
d. Pada sumbu Z, nilai offset diisi dengan panjang benda kerja keseluruhan
e. Pada sumbu Z, nilai offset diisi dengan diameter benda kerja.
27. Kesalahan dalam memasukkan program nilai positif/negatifakan terlihat jika
dilakukan….
a. Eksekusi program
b. Pemeriksaan program
c. Uji kebenaran program
d. Uji jalan program
e. Uji lintasan pahat
28. Bagian mesin frais CNC yang berfungsi untuk menyimpan beberapa tool adalah….
a. Adaptor
b. Arbor
c. Collet
d. Magazine
e. Tool holder
29. Tombol perintah untuk mengetahui uji jalan program tanpa tool bergerak adalah….
a. Start
b. Dry Run
c. Cycle Start
d. Offset
e. Auto
Posisi pahat mula – mula pada titik A, maka untuk program gerakan inkrimental
dari titik A ke b adalah….
a. G01 X6,5 Z-12
b. G01 X21 Z-18
c. G01 X8 Z-6
d. G01 X21 Z-10
e. G01 X25 Z-8
34. Sebelum mengeksekusi program dengan benda kerja harus dilakukan setting
tool terhadap benda kerja. Hal ini untuk mendapatkan….
a. Nilai X=0 dan Z=0
b. Jarak antara pisau dengan benda kerja
c. Eksekusi program berjalan dengan benar
d. Posisi benda kerja yang baik
e. Posisi tool pada awal jalan program
35. Format pemrograman untuk kompensasi alat potong mesin frais CNC adalah….
a. N…/M05/D…/S…/Z(Hz)/T…
b. N…/M06/S…/Z(Hz)/T…
c. N…/M05/S…/Z(Hz)/T…
d. N…/M06/D…/S…/T…
e. N…/M06/D…/S…/Z(Hz)/T…
a. Meja putar
b. Ragum bangku
c. Ragum khusus
d. Ragum sederhana
e. Ragum universal
41. Perintah gerakan lurus cepat tanpa penyayatan adalah….
a. G00
b. G01
c. G02
d. G03
e. G04
42. Perlengkapan mesin frais CNC seperti gambar di bawah ini adalah….
a. Awal program
b. Isi/batang tubuh program
c. Akhir program
d. Penutup program
e. Kode G dan kode M
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
LAMAN PUSTAKA
https://k atadata.co.id/berita/2018/04/06/begini-proses-revolusi-industri-40-
diterapkan-perusahaan-skala-besar diakses tanggal 21 oktober 2019 Pukul:
10.00 WIB.
https://www.rdmo.co.id/pembubutan-1/mesin-bubut-dengan-komputer-cnc-35/
mesin-bubut-dengan-komputer-cnc-mazak-sqt-200-ms-6773 diakses
tanggal 21 oktober 2019 pukul: 10.15 WIB
https://dokumen.tips/documents/cnc-bagian-bagian-utama-mesin-bubut-cnc.html
diakses tanggal 22 oktober 2019 pukul: 09.00 WIB
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-cnc/ diakses pada tanggal 22 oktober
2019 pukul: 09.30 WIB
https://new.siemens.com/global/en/products/automation/systems/cnc-sinumerik/
automation-systems/sinumerik-808.html diakses pada tanggal 25 oktober
2019 pukul: 10.00 WIB
http://achmadarifin.com/pemrograman-cnc-siklus-pembubutan-memanjang diakses
pada tanggal 27 oktober 2019 pukul 23.12 WIB
http://www.hansonline.eu/massaproductie/index.htm diakses pada tanggal 02
nopember 2019 pukul: 08.12 WIB
http://www.swansc.com diakses pada tanggal 02 nopember 2019 pukul 09.00 WIB
https://www.teknikmesin-indo.com/2017/11/download-materi-pembelajaran-cnc.
html diakses pada tanggal 02 nopember 2019 pukul: 09. 55 WIB
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3201994/mesin-industri-ini-dibuat-its-
untuk-umkm diakses pada tanggal 09 nopember 2019 pukul: 09.00 WIB
https://english.mazak.jp/machines/process/5-axis/ diakses tanggal 14 nopember
2019 Pukul: 12.30 WIB.
https://teknikece.com/perlengkapan-mesin-frais/ diakses tanggal 15 nopember 2019
pukul 8.46 WIB
https://www.por talpalapa.com/forum/thread/903/-SMK-XI-Teknik-Pemesinan--
Cutting-Speed-and-Feed-in-Milling-Operation diakses tanggal 15 nopember
2019 pukul 09.52 WIB
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR
Autodesk. 2014. Fundamentals of CNC Machining. United State of America: Autodesk.
Inc
Tri Ujan Nugroho. 2015. Modul Pembelajaran Teknik Pemesinan Frais CNC. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
https://www.rdmo.co.id/pembubutan-1/mesin-bubut-dengan-komputer-cnc-35/
mesin-bubut-dengan-komputer-cnc-mazak-sqt-200-ms-6773 diakses
tanggal 21 oktober 2019 pukul: 10.15 WIB
https://dokumen.tips/documents/cnc-bagian-bagian-utama-mesin-bubut-cnc.html
diakses tanggal 22 oktober 2019 pukul: 09.00 WIB
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-cnc/ diakses pada tanggal 22 oktober
2019 pukul: 09.30 WIB
https://www.direc tindustr y.com/prod/duplomatic-automation/
product-82617-759839.html diakses pada tanggal 22 oktober 2019 pukul:
10.30 WIB
https://new.siemens.com/global/en/products/automation/systems/cnc-sinumerik/
automation-systems/sinumerik-808.html diakses pada tanggal 25 oktober
2019 pukul: 10.00 WIB
http://achmadarifin.com/pemrograman-cnc-siklus-pembubutan-memanjang diakses
pada tanggal 27 oktober 2019 pukul 23.12 WIB
http://www.hansonline.eu/massaproductie/index.htm diakses pada tanggal 02
nopember 2019 pukul: 08.12 WIB
http://www.swansc.com diakses pada tanggal 02 nopember 2019 pukul 09.00 WIB
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3201994/mesin-industri-ini-dibuat-its-
untuk-umkm diakses pada tanggal 09 nopember 2019 pukul: 09.00 WIB
https://docplayer.info/40380541-Modul-teknik-pemesinan-frais-cnc.html diakses
pada tanggal 09 nopember 2019 pukul 09.15 WIB
https://english.mazak.jp/machines/process/5-axis/ diakses tanggal 14 nopember
2019 Pukul: 12.30 WIB.
https://teknikece.com/perlengkapan-mesin-frais/ diakses tanggal 15 nopember 2019
pukul 8.46 WIB
https://www.pinterest.com/pin/531565562247815470/ diakses tanggal 15
nopember 2019 pukul 09.00 WIB
https://docplayer.info/47229115-Materi-kuliah-cnc-memasang-cekam-dan-benda-
kerja-mesin-frais-cnc.html diakses tanggal 15 nopember 2019 pukul 09.35
WIB
DAFTAR PUSTAKA
TABEL
Dr. Suranto,ST.,MM & Joko Pramono. 2017. Teknik Pemesinan CNC. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Tri Ujan Nugroho. 2015. Modul Pembelajaran Teknik Pemesinan Frais CNC. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ali Ahmadi Soleh. 2018. CNC Lathe programming and operation. London: Amazon.com
https://www.por talpalapa.com/forum/thread/903/-SMK-XI-Teknik-Pemesinan--
Cutting-Speed-and-Feed-in-Milling-Operation diakses tanggal 15 nopember
2019 pukul 09.52 WIB
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 1
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2