Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI II
MESIN CNC TURNING & MILLING

Oleh :
DESI YANTI SINAGA
Nim : 1607113004

LABORATORIUM TEKNOLOGI PRODUKSI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
telah memberikan kesehatan pada penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan
proses produksi II ini hingga selesai.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, dan teman-
teman yang telah mendukung penulis sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini.
Dan tak lupa juga penulis menyampaikan terimakasih kepada teknisi serta asisten
dosen yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan praktikum ini
hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan guna
penyempurnaan laporan yang akan datang.

Pekanbaru, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Sistematika Penulisan................................................................................2
BAB II TEORI DASAR..........................................................................................4
2.1 Pendahuluan..............................................................................................4
2.2 Pengertian Mesin CNC Milling dan Turning............................................4
2.3 Jenis Mesin CNC.......................................................................................5
2.4 Cara Mengoparasikan Mesin CNC............................................................5
2.5 Tooling system..........................................................................................7
2.6 PC untuk Mesin CNC................................................................................7
2.7 Kode Standar Mesin CNC.........................................................................8
2.8 Mesin CNC Generasi Baru......................................................................12
2.9 Keuntungan dan Kerugian Mesin CNC...................................................13
BAB III ALAT DAN BAHAN..............................................................................14
3.1 Alat..........................................................................................................14
3.2 Bahan.......................................................................................................14
4.1 Pembuatan Program CNC Turning.........................................................15
4.2 Pembuatan Program CNC Milling..........................................................19
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................23
5.1 Job 1 CNC...............................................................................................23
5.2 Job 2 CNC...............................................................................................24
5.3 Job 3 CNC...............................................................................................28
5.4 Job 4 CNC...............................................................................................30
6.1 Kesimpulan..............................................................................................32
6.2 Saran.............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC ( Computer Numerical Control )
Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC dan mesin milling. Mesin bubut CNC dan mesin milling CNC
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numerik terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris. Mesin milling digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah
ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Keuntungan dari mesin CNC adalah dapat digabung
dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga
pemakaian mesin CNC akan lebih efektif.
Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoperasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan di buat. Sehingga seorang engineer pun akan
mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat mengetahui, bagaimana
kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses pembuatan produk sehingga akan
didapatkan hasil yang baik.

1
2

1.2 Tujuan
1. Agar dapat menggunakan/mengoprasikan SwanSoft NC simulator dengan
baik dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pengejaan mesin CNC milling
dan turning dari pemaknan awal hingga proses finishing melalui CNC
simulator.
3. Dapat menerapkan ilmu dan teori yang didapat selama dibangku
perkuliahan mengenai mesin CNC milling dan turning.
4. Agar mahasiswa dapat mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan
mesin CNC milling dan turning dengan baik sesuai dengan prosedur SOP
yang telah ditentukan.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah mahasiswa melaksanakan praktikum
Mesin CNC milling dan turning ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menggambar dan menginput data sesuai job sheet yang
diberikan.
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan CNC simulator milling dan turning
dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa dapat menganalisa apa yang terjadi pada saat melakukan
pembuatan program CNC milling dan turning.
4. Mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya khususnya pada mesin
CNC milling dan turning sehingga nantinya siap untuk langsung terjun
kedunia industri maupun dunia usaha.

1.3 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat
dilaksanakannya praktikum, serta sistematika dalam penulisan laporan
praktikum mesin CNC .
3

BAB II Teori Dasar


Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar pada mesin CNC milling dan
turning, jenis-jenis mesin CNC milling dan turning, penggunaan tool pada
mesin CNC milling dan turning, dan perlengkapan pada mesin CNC milling
dan turning.
Bab III Alat dan Bahan
Bab ini membahas tentang alat dan bahan yang digunakan selama praktikum
Mesin CNC .
Bab IV Prosedur Kerja
Bab ini menjelaskan prosedur kerja pembuatan program CNC milling dan
turning.
BAB V Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai pembutan program dari job sheet yang telah
ditentukan
Bab VI Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum
dan saran dari penulis untuk praktikum yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pendahuluan
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled )
bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut
Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat.
Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus
yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang
tinggidan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin
CNC masih sangat mahalsehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam mempeloporiinvestasi dalam teknologi ini.
Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat.
Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga
volume unit pengendali dapat lebih ringkas.Dewasa ini penggunaan mesin
CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset
yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil
penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan
dalam kehidupansehari-hari masyarakat banyak.

2.2 Pengertian Mesin CNC Milling dan Turning


CNC milling dan turning adalah suatu mesin perkakas yang bekerja
secara otomatis melalui program yang dibuat oleh operator dengan cara
memasukkan kode program atau kode numeric kedalam computer atau
CPU (Computer Processing Unit). Mesin CNC milling dan turning ini
dapat melakukan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mesin freis dan
bubut konvensional, dan mesin CNC milling dan turning ini memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki oleh mesin freis dan bubut konvensional.
Seperti pada mesin perkakas mesin CNC Milling dan turning juga
digunakan untuk membuat bentuk benda yang sesuai dengan keinginan
mesin dan sesuai juga dengan kemampuan mesin yang digunakan untuk
membuatnya .

4
5
6

2.3 Jenis Mesin CNC


Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin
CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi
dalam 2 (dua)macam, yaitu:
a. Mesin Turning CNC

Gambar 2.1 Mesin CNC Turning

b. Mesin Milling CNC

Gambar 2.2 Mesin CNC Milling

2.4 Cara Mengoparasikan Mesin CNC


Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan
perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di
tiap-tiap mesin.Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai
dengan pabrik yangmembuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari
7

karakteristik caramengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam


cara, yaitu:
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai
acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi
mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu
(pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin
frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja
yang akan dikerjakan.

Gambar 2. 3 Sistem Absolut

b. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin
bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan
pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat
potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC
sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu
dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja
yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses
manufaktur.
8

Gambar 2.4 Sistem Incremental

2.5 Tooling system


Produksi komponen mesin melibatkan penggunaan berbagai tool pemotong
dan mesin tersebut harus memenuhi syarat dalam penggunaan sejumlah piranti
pemotongan dengan aman pada posisinya disebut tooling system. Pemegang tool
dikontrol dan dilepaskan dari batang putar mesin oleh perangkat hidrolik suatu
susunan yang memungkinkan untuk otomasi, karena relatif mudah untuk mengontrol
system hidrolik menggunakan katup solenoid yang diaktifkan secara elektris yang
dapat dikontrol lewat system kontrol mesin. Gaya hidrolik yang mempertahankan
holder ditambah dengan gaya mekanik dari pegas piringan yang kuat. Perlu
diperhatikan bahwa mesin-mesin menggunakan piranti mekanik yang ada
hubungannya dengan pneumatik atau hidrolik untuk pertukaran pahat.

2.6 PC untuk Mesin CNC


PC ( Personal Computer ) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat
penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap
pabrik yangmemproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi
spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.

2.7 Kode Standar Mesin CNC


9

Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yangmembuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC
dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu:
a. Mesin Bubut
1) Fungsi G
Tabel 2. 1 Tabel Kode G Mesin CNC Bubut

G00 Gerakan cepat.


G01 Interpolasi linear.
G02/G03 Interpolari melingkar.
G04 Waktu tinggal diam.
G21 Blok kosong.
Penetapan radius pada pemrograman harga
G24
absolut.
G25/M17 Teknik sub program.
G27 Perintah melompat.
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama.
G64 Motor asutan tak berarus.
Pelayanan kasetG66 Pelayanan antar aparat RS
G65
232.
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan totol.
G78 Siklus penguliranG81 Siklus pemboran.
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam..
G83 Siklus pemboran dengan penarikan.
G84 Siklus pembubutan memanjang.
G85 Siklus pereameran.
G86 Siklus pengaluran.
10

G88 Siklus pembubutan melintang.


G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 Pemrograman harga absolut.
G91 Pemrcgraman harga incremental.
G92 Pencatat penetapan.
G94 Penetapan kecepatan asutan.
G95 Penetapan ukuran asutan.
G110 Alur permukaan.
G111 Alur luar.
G112 Alur dalam.
G113 Ulir luar.
G114 Ulir dalam.
G115 Permukaan kasar.
G116 Putaran kasar.

2) Fungsi M
Tabel 2.2 Tabel Kode M Mesin CNC Bubut

M00 Berhenti terprogram.


M03 Sumbu utama searah jarum jam.
M05 Sumbu utama berhenti.
M06 Penghitungan panjang pahat,
penggantian pahat.
M08 Titik tolak pengatur.
M09 Titik tolak pengatur.
M17 Perintah melompat kembali.
M22 Titik tolak pengatur.
M23 Titik tolak pengatur.
M26 Titik tolak pengatur.
M30 Program berakhir.
M99 Parameter lingkaran.
11

M98 Kompensasi kelonggaran / kocak


Otomatis.
M98 Kompensasi kocak / kelonggaran
otomatis.
M99 Parameter dari interpolasi melingkar
(dalam hubungan dengan G02/303).

b. Mesin Frais
1) Fungsi G
G00 : Gerakan cepat.
G01 : Interpolasi lurus.
G02 : Interpolasi melinqkar searah jarum Jam.
G03 : Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam.
G04 : Lamanya tingqal diam.
G21 : Blok kosong.
G25 : Memanggil sub program.
G27 : Instruksi melompat.
G40 : Kompensasi radius pisau hapus.
G45 : Penambahan radius pirau.
G46 : Pengurangan radius pisau.
G47 : Penambahan radius pisau 2 kali.
G48 : Pengurangan radius pisau 2 kali.
G64 : Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan).
G65 : Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan).
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232.
G72 : Siklus pengefraisan kantong.
G73 : Siklus pemutusan fatal.
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri).
G81 : Siklus pemboran tetap.
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinj diam.
12

G83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal.


G84 : Siklus penguliran.
G85 : Siklus mereamer tetap.
G89 : Siklus mereamer tetap denqan tinggal diam.
G90 : Pemrograman nilai absolutG91 Pemrograman nilai incremental.
G92 : Penggeseran titik referensi.

2) Tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M.
A01 : Salah radius/M99.
A02 : Salah nilaiZ.
A03 : Salah nilai F.
A04 : Salah nilai Z.
A05 : Tidak ada kode M30.
A06 : Tidak ada kode M03.
A07 : Tidak ada arti.
A08 : Pita habis pada penyimpanan ke kaset.
A09 : Program tidak ditemukan.
A10 : Pita kaset dalam pengamanan.
A11 : Salah pemuatan.
A12 : Salah pengecekan.
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh.
A14 : Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD tegak
lurus / M atau tegak lurus disanping / M.
A15 : Salah nilai Y.
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais.
A17 : Salah sub program.
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol.
13

3) Fungsi M
M00 : Diam.
M03 : Spindel frais hidup.searahjarumjam.
M05 : Spindel frais mati.
M06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk.
M17 : Kembali ke program pokok.

2.8 Mesin CNC Generasi Baru


Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin
sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat
pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan
computer menggunakan program CAD ( Computer Aided Design). Seiring dengan
kemajuan teknologi di bidang komputer, maka telah dikembangkan suatu software
yang berisi aplikasi gambar teknikdengan CAD yang sudah dapat diminta untuk
menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program
tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software
CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan
untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat
gambar kerjadari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar
kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda
kerja di mesin CNCmelalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau
kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi
simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan
eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke
mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
14

2.9 Keuntungan dan Kerugian Mesin CNC


Faktor-faktor yang menyebabkan mesin perkakas NC ini lebih
Menguntungkan adalah sebagai berikut:
1) Laju produksi cepat.
2) Keakuratan lebih besar dan repeatabilas.
3) Menurunkan tingkat tarip sisa (pemborosan komponen).
4) Mengurangi kebutuhan pemeriksaan.
5) Tidak banyak memakan tempat/ ruangan.
6) Level keterampilan yang dibutuhan operator dikurangi.
Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan oleh mesin perkakas NC ini adalah
sebagai berikut:
1) Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena
menggunakan format yang rumit.
2) Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan.
3) Peralatan sederhana tetap diperlukan.
4) Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum CNC II pada pengerjaan milling dan
turning yaitu:
1. Komputer
Komputer digunakan untuk memprogram data job sheet yang akan dibuat
dengan SSCNC
2. Pensil atau pena
3. Penghapus.
4. Jangka.
5. Penggaris.

3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan, yaitu :
1. Kertas millimeter.
2. Job sheet.

15
BAB IV
PROSEDUR KERJA

4.1 Pembuatan Program CNC Turning.


Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh pengguna SwanSoft
NC Simulator untuk membuat program CNC turning :
1. Langkah pertama yang harus harus dilakukan, yaitu menentukan program
apa yang akan dibuat (Turning/Miling). Untuk memilihnya klik CNC System
pada menu.program Lalu klik run untuk memulai tampilan.

Gambar 4. 1 Toolbar Menu Untuk Turning


2. Setelah tampilan swansoft NC simulation terbuka, lalu kemudian klik tombol
emergency dan tombol kunci pada menu tersebut

Gambar 4. 2 Tombol Eergency dan Kunci

16
17

3. Setelah itu nol kanl nilai x dan z

Gambar 4. 3 Tombol X dan Z


4. Setelah nilai x dan z nol maka klik tombol workpiece setup pada tool bar
menu, lalu kemudian untuk menentukan ukuran dimensinya klik stock size.

Gambar 4. 4 Untuk Menentukan Ukuran Benda


18

5. Setelah itu tentukan ukuran yang akan kamu buat.

Gambar 4. 5 Menentukan Ukuran Benda


6. Setelah menentukan ukuran gambar klik tools management pada tool bar
menu. Setelah itu klik tool no 1 pada layar, lalu klik add to tool turnet,
kemudian klik tool station 1. Lalu klik ok.

Gambar 4. 6 Menentukan Tool Management


7. Setelah kita menentukan ukuran dan tool nya, selanjutnya klik view pada
menu tool bar lalu klik 2D view untuk merubah benda kerja ke bentuk dua
dimensi. Langkah selanjutnya yaitu membuat titik x dan z berada pada tengah
benda kerja
19

Gambar 4. 7 Benda Dalam 2D


8. Langkah selanjutnya klik program lalu klik tombol MDI lalu klik MDI.
Setelah itu ketiklha perintahnya G50X0Z0 lalu tekan enter

Gambar 4. 8 Program MDI


9. Langkah terakhir yaitu klik tombol program untuk memulai suatu program
setelah itu ketiklah program yang akan dibuat. Jika ingin menghidupkan
mesinya jangan lupa untuk mengklik close machine door. Setalah itu
hidupkan mesin.
20

Gambar 4. 9 Program yang Dibuat

4.2 Pembuatan Program CNC Milling


Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh pengguna SwanSoft
NC Simulator untuk membuat program CNC Miling :
1. Langkah pertama yang harus harus dilakukan, yaitu menentukan program
apa yang akan dibuat (Turning/Miling). Untuk memilihnya klik CNC System
pada menu.program Lalu klik run untuk memulai tampilan.

Gambar 4. 10 ToolBar Untuk Menu


21

2. Setelah tampilan swansoft NC simulation terbuka, lalu kemudian klik tombol


emergency dan tombol kunci pada menu tersebut

Gambar 4. 11 Tombol Emergency dan Kunci


3. Siapkan benda kerja dengan memasukkan dimensinya

Gambar 4. 12 Menentukan Dimensi Benda Kerja


4. Selanjutnya pilih pahat yang akan digunakan.

Gambar 4. 13 Menentukan Tool Management


22

5. Selanjutnya Klik bagian offset, lalu klik work, dan masukkan koordinat x=0,
y=5, dan z=0 lalu klik measure.

Gambar 4. 14 Mengatur offset setting


6. Klik rapid position, dan tentukan titik pusatnya

Gambar 4. 15 Atur Titik Pusat


7. Jauhkan spindle dari koordinat x, y, dan z.
8. Klik offset, klik bagian offset nya, lalu ketik 120 pada GEOM(H) dan 10 pada
GEOM(D) di spindle pertama.
9. Ketik G50X0Z0, maka koordinat akan berubah ke posisi ujung diameter dari
benda kerja.
10. Jalankan datum.
23

11. Klik editting, dan klik program, lalu pilih DIR untuk membuat jobsheet baru.
12. Selanjutnya masukkan programnya dan diakhiri dengan tanda titik koma (;)
disetiap langkah-langkahnya, seperti:
G90 : Ukuran absolut
G28 : Titik awalan
M03 : Jalankan spindle
M05 : Matikan spindle
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Job 1 CNC


benda kerja yang kita buat langsung ke finishing, maka prosedur pembuatan dan
hasilnya adalah sebagai berikut:
Kepala Program :
O1234
G90 G21 G28 X0 Z0;
N010 T0101;
N020 M03 S1000;
Finishing :
N030 G00 X0 Z0;
N040 X10 Z2;
N050 G01 Z-5 F0.8;
N060 G02 X16 Z-10 R5 F0.8;
N070 G01 Z-20 F0.8;
N080 X24 Z-25 F0.8;
N090 Z-45 F0.8;
N100 G00 X24 Z-25;
N110 Z2;
N115 G28 X0 Z0;

Gambar 5. 1 finishing jobsheet 01 turning


25

Cutting :
N120 T0202;
N130 G00 X0 Z0;
N140 X50 Z-50;
N150 G01 X-50 F0.8;
N160 G00 X50 Z-50;

Gambar 5. 2 cutting jobsheet 01 turning


End Program :
N170 G28 X0 Z0;
N175 M05;

Gambar 5. 3 Benda kerja


5.2 Job 2 CNC
Adapun prosedur pembuatan dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Kepala Program :
O1234
G90 G21 G28 X0 Z0;
N010 T0101;
26

N020 M03 S1000;


N030 G00 X0 Z0;
Roughing :
N040 X36 Z2;
N050 G01 Z-67 F0.8;
N060 G00 X36 Z2;
N070 G00 X34;
N080 G01 Z-48 F0.8;
N090 G00 X36 Z2;
N100 G00 X32;
N110 G01 Z-46 F0.8;
N120 G00 X36 Z2;
N130 G00 X29;
N140 G01 Z-45 F0.8;
N150 G00 X36 Z2;
N160 G00 X27;
N170 G01 Z-44 F0.8;
N180 G00 X36 Z2;
N190 G00 X25;
N200 G01 Z-43 F0.8;
N210 G00 X36 Z2;
N220 G00 X23;
N230 G01 Z-42 F0.8;
N240 G00 X36 Z2;
N250 G00 X21;
N260 G01 Z-41 F0.8;
27

Gambar 5. 4 Roughing jobsheet 02 turning


Finishing 1 :

N270 G00 X36 Z2 ;


N280 G00 X20;
N290 G01 Z-40 F0.8;
N300 X35 Z-50 F0.8;
N310 Z-57 F0.8;
N320 G00 X36 Z2;
N330 G28 X0 Z0;

Gambar 5. 5 finishing 1 jobsheet 02 turning

Finishing 2 :
N340 T0202;
N350 G00 X0 Z0;
N370 G00 X0 Z-10;
N372 G02 Z-30 R20 F0.8;
28

N373 G00 X36 Z2;


N380 G28 X0 Z0;

Gambar 5. 6 finishing 2 jobsheet 02 turning


Cutting :
N390 T0303;
N400 G00 X0 Z0;
N460 G00 X50 Z-63;
N470 G01 X-21 F0.8;
N480 G00 X36 Z-63;
N490 Z2;

Gambar 5. 7 cutting jobsheet 2 turning

End Program :
N500 G28 X0 Z0;
N510 M05;
29

Gambar 5. 8 benda kerja


5.3 Job 3 CNC
benda kerja yang kita buat langsung ke finishing, maka prosedur pembuatan dan
hasilnya adalah sebagai berikut:

Kepala Program :
Program O2434
G90 G21 G28 X0 Z0;
N017 M03 S1000;
Finishing :
N020 G00 X0 Z0;
N030 X10 Z2;
N040 G01 Z-5 F0.8;
N050 X20 Z-15 F0.8;
N060 Z-25 F0.8;
N070 G02 X30 Z-30 R5 F0.8;
N080 G01 Z-43 F0.8;
N090 G00 X35 Z2;
N100 G28 X0 Z0;
30

Gambar 5. 9 roughing jobsheet 03 turning


Cutting :
N120 T0202;
N140 G00 X80 Z-36.9;
N150 G01 X0 F0.8;
N160 G00 X80 Z2;

Gambar 5. 10 cutting jobsheet 03 turning


End Program :
N170 G28 X0 Z0;
N180 M05;
31

Gambar 5. 11 benda kerja


5.4 Job 4 CNC
benda kerja yang kita buat langsung ke finishing, maka prosedur pembuatan dan
hasilnya adalah sebagai berikut:

Kepala Program :
O2255
G90 G21 G28 X0 Y0 Z0;
M03 S1000;
Finishing :
G00 X0 Y0 Z0;
X-50 Y10 Z-2;
G01 X4 F0.8;
Y96 F0.8;
X70 F0.8;
G02 X96 Y70 R20 F0.8;
G01 Y4 F0.8;
X80 F0.8;
G03 X20 Y4 R120 F0.8;
G01 X4 F0.8;
Y60 F0.8;
32

X16 Y96 F0.8;


G00 X-2 Y100;
G01 X100 F0.8;
G00 Y0;
G00 X-50 Y-20;

Gambar 5. 12 finishing miling

End Program :
G28 X0 Y0 Z0;
M05
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mesin CNC adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum membuat kode dari program CNC turning dan milling buatlah
gambarnya terlebih dahulu pada CAD, ini agar mempermudah
menentukan jarak/dimensi baik untuk besarnya pemakanan dan
pemosisian tool.
2. Untuk membuat kode dari program CNC turning dan milling dimulai
dengan proses seperti berikut,yakni : facing, roughing, dan finishing.
3. Untuk menghindari patahnya tool, maka sekali pemakan hanya 1mm –
2mm.
4. Pemakanan dengan membuat alur/parit yang langsung membentuk produk
yang akan dibuat dapat berpotensi juga terjadinya kerusakan/patahnya
tool.
6.2 Saran
Adapun saran pada praktikum Proses Produksi II yaitu CNC adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan suatu program harus lebih teliti agar program berjalan
sempurna.
2. Sebaiknya mesin CNC diperbaiki sehingga mahasiswa bias langsung
praktek ke penggunaan mesin CNC.
3. Peletakan jalur pemakanan harus diperhatikan dan diperhitungkan.

33
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/82092155/LAPORAN-PRAKTIKUM-CNC
http://www.scribd.com/doc/86475525/Cipta-A-Jh-Cnc-II-Kel-5-Turning-Dan-
Milling-Bab-I-bab-V
Taufiq Rochim. (1993). Teori & teknologi proses pemesinan. Jakarta: Higher
Education Development Support Project.

Anda mungkin juga menyukai