PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control).
Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC dan mesin milling. Mesin bubut CNC dan mesin milling CNC
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numerik terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris. Mesin milling digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah
ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Keuntungan dari mesin CNC adalah dapat
digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM
sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif.
Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoperasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan di buat. Sehingga seorang engineer
pun akan mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat mengetahui,
bagaimana kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses pembuatan produk
sehingga akan didapatkan hasil yang baik.
Kelompok 1
Laporan Akhir “Praktikum Mesin CNC” 1
Tujuan Praktikum
Tujuan dari penulisan laporan, antara lain yaitu:
1. Mengetahui cara kerja mesin CNC.
2. Dapat membuat G – Code atau pemprogram untuk mesin CNC.
3. Dapat menggunakan software CAD/CAM.
Metode Praktikum
Metode praktikum yang dilakukan seabagaia berikut :
a. Metode observasi, yaitu teknik pengumupulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung yang berhubungan dengan
objek penelitian.
b. Metode teori dasar, yakni suatu metode yang digunakan dalam
penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu
teori.
Lokasi Praktikum
Bertempat di Laboratorium Mesin CNC Universitas Jenderal Achmad
Yani Bandung. Pada tanggal, 07 Januari 2017. Pukul 08.00 s.d. Selesai.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berisikan sebab dan akibat yang mendasari dilakukannya praktikum mesin
CNC bagi mahasiswa teknik mesin.
Tujuan Praktikum
Berisikan tujuan yang akan didapatkan setelah atau sebelum mengikuti
praktikum mesin cnc.
Metode Praktikum
Merupakan cara pengambilan data yang dilakukan pada saat praktikum.
Lokasi Praktikum
Berisikan tempat, hari/tanggal, serta jam pelaksanaan praktikum yang
dilakukan pada saat praktikum.
Sistematika Penulisan
Tatacara penulisan laporan akhir praktikum.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan landasan teori yang mendukung dalam praktikum dan laporan akhir
praktikum mesin CNC.
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
Skema Proses
Berisikan langkah kerja sebelum dilakukan praktikum mesin CNC.
Penjelasan Skema Proses
Berisikan penjelesan tentang langkah kerja.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
Data Praktikum
Berisikan hasil data yang diperoleh pada saat praktikum.
Pembahasan
Berisikan pembahasan – pembahasan dari hasil pengerjaan pada saat
praktikum.
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan
Berisikan kesimpulan dari bab 1 hingga bab 4.
Saran
Berisikan saran – saran yang mendukung atau membangun untuk pelaksanaan
praktikum selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter.
a. mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:
a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z,
atau dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada
umumnya mesinCNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut)
dan mesin CNC 3A (frais).
Pemrograman Mesin CNC
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
hal-hal berikut.
Metode Pemrograman.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:
a. Metode Incremental
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan (referensi). Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung.
Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan
antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
b. Metode Absolute
a. Motor
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk
memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC )
dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah :
- Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit
- Tenaga masukan / in put 500 watt
- Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt
b. Step Motor
e. Cekam ( Chuck )
Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dikerjakan.
f. Tool Post
Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada mesin CNC
Turning. Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah 8 tool.
Gambar 2.7. Tool Post
f. Panel Mesin
Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai sarana tempat
penginputan data.
Keterangan :
1. Saklar utama.
2. Lampu kontrol saklar utama.
3. Tombol emergensi.
4. Display untuk penunjukan ukuran.
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
6. Amperemeter.
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch.
8. Slot disk drive.
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H=hand/manual,
C= CNC).
10. Lampu control pelayanan CNC.
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC.
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC.
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z,F, H),
dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC.
15. Saklar layanan sumbu utama.
16. Saklar pengatur asutan.
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.
h. Tool
Berfungi untuk memotong benda kerja. Pahat yang digunakan adalah
treading insert, cut off tool, turning tool dan HSS tool.
Gambar 2.10. Tool
Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk - bentuk
gerakan pahat sesuai bentuk benda kerja. Kode - kode bahasa dalam mesin
perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung
sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga
untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan
ada perbedaan yang berarti.
Kode Standar
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :
Skema Proses
Start
Membuat Program
Tidak
Memasukan Program Pada
Mesin
Simulasi
Ya
Pembahasan
Laporan
Finish
Data Praktikum
Job sheet 1
Number G/M X Z F
00 92 4000 1000
01 M03
02 00 3000 1000
03 84 2600 -3800 100
09 00 1000 0
15 00 3000 100
16 M05
17 M30
Number G/M X Y Z F
01 M03
17 00 00 00 400
18 83 -400 100
21 M05
22 M30
Kesimpulan
Dari praktikum mesin CNC dapat diatarik kesimpulan bahwa :
Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang
memproduksi komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang
harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah berperan
dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada PC ini berperan
sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman dimasukkan kedalam
pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya sendiri kode – kode
pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan standarisasi tertentu
sehingga tidak adanya kode tertentu untuk beberapa mesin.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas
beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A.
Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk
mesin CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan
adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal. Sedangkan, pada
mesin CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan
kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar
menuju atau menjauhi operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau
turun.
Dalam pemprogramannya mesin CNC memiliki dua metode
pemprograman yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi
selalu berubah, setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk
pengukuran berikutnya. Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur
dari titik nol yang sama, yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu
mendatar diukut dari satu titi referensi.
Saran
Berikut saran yang kami tuliskan agar kedepannya praktikum mesin CNC
lebih baik lagi, yaitu diantaranya :
- Alangkah lebih baiknya untuk teknisi (instruktur) tidak terlalu banyak,
sehingga menyulitkan praktikan dalam pembuatan pemprograman maupun
pada saat pengerjaan benda kerja. Solusi lainnya, adalah memberikan
pelatihan terlebih terhadap isntrukturnya agar yang akan disampaikan itu
sama.
- Efisiensi waktu untuk praktikum, sehingga tidak terlalu lama dalam
praktikum. Atau juga bisa untuk jobsheetnya dibuat sebelum praktikum
sehingga saat praktikum bisa langsung untuk prakteknya saja.
- Terdapat beberapa mesin CNC TU 3A yang tidak dapat digunakan, mohon
diperbaiki.
- Untuk praktikum selanjutnya, jika bisa diberikan pula cara penggunaan
atau pun pelatihan untuk mesin CNC PU, sehingga pengalaman praktikan
bukan hanya bisa mengoperasikan mesin CNC TU saja, melainkan bisa
juga untuk mesin CNC PU.
DAFTAR PUSTAKA
Co & MAIR EMCO.1998. Student Handbook Emco TU – 2A. Fried man mair –
stra Be 9A – S400Hallein : Austria.
Co & MAIR EMCO.1998. Student Handbook Emco TU – 3A. Fried man mair –
stra Be 9A – S400 Hallein : Austria.
Hardjoko W, Sri, & Yuwana, Yatna.1985. Mesin Perkakas. Bandung : Penerbit
ITB.
Kristianto, G.H. Yudhi.2006. Pemprograman CNC TU – 3A. Yogyakarta :
Penerbit Gava Media.
Rochim, Taufiq. Pemprogram[an NC, Mechanical & Production Engineering
(MPE). Bandung. Penertbit ITB.
Rochim, Taufiq. Teori Dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung. Penertbit
ITB.
LAMPIRAN – LAMPIRAN