Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control).

Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC dan mesin milling. Mesin bubut CNC dan mesin milling CNC
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numerik terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris. Mesin milling digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah
ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Keuntungan dari mesin CNC adalah dapat
digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM
sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif.

Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoperasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan di buat. Sehingga seorang engineer
pun akan mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat mengetahui,
bagaimana kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses pembuatan produk
sehingga akan didapatkan hasil yang baik.

Kelompok 1
Laporan Akhir “Praktikum Mesin CNC” 1
Tujuan Praktikum
Tujuan dari penulisan laporan, antara lain yaitu:
1. Mengetahui cara kerja mesin CNC.
2. Dapat membuat G – Code atau pemprogram untuk mesin CNC.
3. Dapat menggunakan software CAD/CAM.
Metode Praktikum
Metode praktikum yang dilakukan seabagaia berikut :
a. Metode observasi, yaitu teknik pengumupulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung yang berhubungan dengan
objek penelitian.
b. Metode teori dasar, yakni suatu metode yang digunakan dalam
penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu
teori.
Lokasi Praktikum
Bertempat di Laboratorium Mesin CNC Universitas Jenderal Achmad
Yani Bandung. Pada tanggal, 07 Januari 2017. Pukul 08.00 s.d. Selesai.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berisikan sebab dan akibat yang mendasari dilakukannya praktikum mesin
CNC bagi mahasiswa teknik mesin.
Tujuan Praktikum
Berisikan tujuan yang akan didapatkan setelah atau sebelum mengikuti
praktikum mesin cnc.
Metode Praktikum
Merupakan cara pengambilan data yang dilakukan pada saat praktikum.
Lokasi Praktikum
Berisikan tempat, hari/tanggal, serta jam pelaksanaan praktikum yang
dilakukan pada saat praktikum.
Sistematika Penulisan
Tatacara penulisan laporan akhir praktikum.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan landasan teori yang mendukung dalam praktikum dan laporan akhir
praktikum mesin CNC.
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
Skema Proses
Berisikan langkah kerja sebelum dilakukan praktikum mesin CNC.
Penjelasan Skema Proses
Berisikan penjelesan tentang langkah kerja.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
Data Praktikum
Berisikan hasil data yang diperoleh pada saat praktikum.
Pembahasan
Berisikan pembahasan – pembahasan dari hasil pengerjaan pada saat
praktikum.
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan
Berisikan kesimpulan dari bab 1 hingga bab 4.
Saran
Berisikan saran – saran yang mendukung atau membangun untuk pelaksanaan
praktikum selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

Sejarah Singkat Mesin CNC


Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat
oleh proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan
US Air Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin
yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik.
Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke
arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC
The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai
"Sebuah sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara
memasukkan langsung data numerik di beberapa titik "Disebut kontrol numerik
(NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan menggunakan
kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang
digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan
benda kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan
komputer
Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control,
adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin
produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan
komputer sebagai pengendali gerakan. Pada tahun 1960-an, Mesin Bubut CNC
sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.
Selama tahun 1980-an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi
PC (Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya
dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Bubut CNC
semakin modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin makin meningkat,
semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara
pengoperasiannya dan di design semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya
sehingga akan lebih effisien dan praktis.
Pengertian Mesin CNC
CNC singkatan dari Computer Numerical Control, merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebut menginstruksikan mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda
kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak
berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih
banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.
Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi
siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan
lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan
potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan), penggantian pahat,
pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros
utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter.

Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas


berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppydisk, dan terakhir oleh Komputer Jaringan
Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia menjadi mesin - mesin otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin
CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam
jumlah yang banyak.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibedakan atas :

a. mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:

a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z,
atau dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada
umumnya mesinCNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut)
dan mesin CNC 3A (frais).
Pemrograman Mesin CNC
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
hal-hal berikut.
Metode Pemrograman.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:

a. Metode Incremental

Gambar 2.1. Sistem Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya


selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru
untuk ukuran berikutnya.

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan (referensi). Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung.
Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan
antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

b. Metode Absolute

Gambar 2.2. Sistem Absolute

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya


selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran.
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan
adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan
terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang
sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja
berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai
titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

Jenis Mesin CNC


Mesin Bubut CNC
Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses turning.
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)


Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti
halny Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan
horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin
Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin Bubut konvensional yaitu
benda kerja yang dipasang padacekam bergerak sedangkan alat potong
diam.Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai
berikut :
 Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus
terhadap sumbu putar.
 Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang
sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A
dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
Gambar 2.3. Sumbu Mesin Bubut CNC TUA 2A

b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)


Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian
CNC yang dilengkapi dengan EPS (external programing system). Mesin CNC
jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.

Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga


mesin ini dilengkapi dengan aksesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dsb. Gerakan Mesin
Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan
sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah
memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara
terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.

Prinsip Kerja Mesin CNC Bubut


Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar pada
sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan tool
melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z. Pergerakan
tool dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program (data) pada mesin
CNC Turning.

Bagian-bagian Mesin CNC Turning

a. Motor
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk
memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC )
dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah :
- Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit
- Tenaga masukan / in put 500 watt
- Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt
b. Step Motor

Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang,


melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran masing - masing step
motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
- Jumlah 1 putaran 72 langkah
- Momen putar 0,5 Nm
- Kecepatan gerakan
- Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit
- Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit
- Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit
c. Bed Mesin
Berfungsi sebagai tempat untuk mendukung atau meletakkan komponen-
komponen utama mesin CNC Turning.

Gambar 2.4. Bed Mesin


d. Tail Stock ( Kepala Lepas )
Berfungsi untuk mendukung salah satu ujung benda kerja yang ukurannya
panjang, dengan menggunakan senter putar dan senter tetap.

Gambar 2.5. Tail Stock

e. Cekam ( Chuck )
Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dikerjakan.

Gambar 2.6. Cekam (Chuck)

f. Tool Post
Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada mesin CNC
Turning. Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah 8 tool.
Gambar 2.7. Tool Post

f. Panel Mesin
Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai sarana tempat
penginputan data.

Gambar 2.8. Panel Mesin CNC TU 2A

Keterangan :
1. Saklar utama.
2. Lampu kontrol saklar utama.
3. Tombol emergensi.
4. Display untuk penunjukan ukuran.
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
6. Amperemeter.
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch.
8. Slot disk drive.
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H=hand/manual,
C= CNC).
10. Lampu control pelayanan CNC.
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC.
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC.
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z,F, H),
dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC.
15. Saklar layanan sumbu utama.
16. Saklar pengatur asutan.
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.

g. Bar Feeds Header


Berfungsi untuk mengatur posisi benda kerja yang akan dikerjakan dengan
skala yang lebih panjang.

Gambar 2.9. Bar Feeds header

h. Tool
Berfungi untuk memotong benda kerja. Pahat yang digunakan adalah
treading insert, cut off tool, turning tool dan HSS tool.
Gambar 2.10. Tool

Gambar 2.11. Geometri Pahat Bubut

i. Pintu Pengaman Mesin


Berfungsi untuk melindungi operator dari beram dari hasil proses Turning.

Gambar 2.12. Pintu Mesin


j. Revolver / Toolturret
Rumah alat potong pada mesin bubut CNC TU-2A digunakan untuk
menjepit alat potong atau pahat. Rumah alat potong ini dapat berputar 360
derajat sehingga dinamakan revolver / toolturret.

Gambar 2.13. Toolturret

Mesin Frais CNC


Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua proses Milling.
Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkanmenjadi dua, yaitu :

a) Mesin Frais CNC Training Unit


b) Mesin Frais CNC Production Unit
Kedua mesin tersebut mempunyai fungsi kerja yang sama dengan mesin
bubut/turning CNC.

Prinsip Kerja Mesin CNC Milling


Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin
Milling lainnya, yaitu mempunyai gerak utama berputar , dimana mata pahat atau
pisau melakukan gerak potong terhadap benda kerja sedangkan benda kerja
bergerak mendekati pisau CNC Milling dengan melakukan gerak makan.

Sedangkan pada Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem


persumbuan dengan dasar system koordinat Cartesius Prinsip kerja mesin CNC
TU-3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau / pahat
berputar. Untuk arah gerak persum-buan Mesin Frais CNC TU-3A tersebut diberi
lambang pesumbuan sebagai berikut :

Gambar 2.14. Prinsip Kerja Mesin CNC TU 3A

 Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.


 Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.
 Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.
Bagian Bagian Mesin CNC TU 3A
a. Spesifikasi Mesin
- Daerah kerja putaran spindle antara 50 – 3200 rpm
- Kecepatan pahat arah longitudinal atau melintang
- Kecepatan penuh (G00) adalah 700 mm/menit
- Kecepatan secara manual (mode manual) antara 5 – 400
mm/menit
- Kecepatan secara otomatis (mode cnc) antara 5 – 499
mm/menit
- Ketelitian gerakan adalah 0,01 mm
- Kapasitas ragum adalah 60 x 60 mm
- Gaya pemakanan diijinkan adalah 1000 N
b. Monitor
Berfungsi menampilkan pemprograman yang di input kedalam
mesin cnc TU 3A.
Gambar 2.15. Monitor Mesin CNC TU
c. Ragum
Ragum pada mesin milling dipergunakan untuk menjepit benda
kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung.
Karena fungsinya sebagai pemegang benda kerja, maka alat ini
dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan benda kerja yang akan
dijepit. Biasanya pada ragum dilengkapi dengan stoper yang dapat
dipergunakan untuk batas pegangan benda kerja. Adapun cara
kerja ragum ini dengan manual.

Gambar 2.16. Ragum


d. Arbor
Berfungsi untuk mencekam pahat pada mesin milling.

Gambar 2.17. Arbor


e. Motor Listrik
Berfungsi mengubah energy listrik menjadi gerak pada mesin
CNC.

Gambar 2.18. Motor Listrik


f. Tempat pahat
Berfungsi untuk menyimpan ragam pahat.

Gambar 2.19. Tempat Pahat

Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk - bentuk
gerakan pahat sesuai bentuk benda kerja. Kode - kode bahasa dalam mesin
perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung
sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga
untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan
ada perbedaan yang berarti.

Kode Standar

Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :

Kode Fungsi Artinya


Menunjukkan urutan pengoperasian tetapi bukan
N Nomor Tahapan
perintah
G Untuk mengatur pergerakan untuk menunjkkan fungsi yang harus dilakukan
X pergerakan sumbu X -X Pergerakan absolute searah sumbu Z
U pergerakan sumbu X -X Pergerakan incremental searah sumbu Z
Z pergerakan sumbu Z -Z Pergerakan absolute searah sumbu Z
W pergerakan sumbu Z -Z Pergerakan incremental searah sumbu Z
R Jari-jari sudut untuk membuat sudut dengan jari-jari
C Bentuk Champer untuk membuat champer
F Feeding untuk mengatur feed rate
S Spindle speed untuk mengatur perputaran
T Fungsi tool menunjukkan nomor tool yang digunakan
M Modifikasi fungsi -
P Dwelling time -
O Awal nomor program untuk mengawali nomor program
Tabel 2.1. Macam-Macam Kode CNC
a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh
menyayat) G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara
absolut G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.
b. Kode M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam
M02 : Untuk menutup program
M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan
kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti
M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08
M l7 : Perintah melompat kembali
M 22 : Titik tolak
pengatur M 23 : Titik
tolak pengatur M 26 :
Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.
c. Kode Tanda Alarm
A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan
G03 A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nbilai F
A 04 : Kesalahan pada nilai Z
A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program
Masukan program pelayanan

H/C Tombol pelayanan manual CNC / pemprograman CNC


INP Tombol memori
DEL Tombol menghapus
FWD Maju secara block
REV Kembali secara block
INP + FWD Berhenti sementara (pause)
INP + REV Untuk menghilangkan tanda alarm apabila alarm muncul
dan memberhentikan mesin apabila terjadi kesalahan
DEL + INP Menghapus semua program
~ + INP Penambahan blok
~ + DEL Penghapusan
START blok Program
mulai
M Untuk memasukan kode M
- Untuk memasukan angka negative (-)
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM

Skema Proses

Start

Job Sheet (Gambar Kerja)

Membuat Program

Tidak
Memasukan Program Pada
Mesin

Simulasi

Ya

Proses Pembuatan Benda Kerja

Pembahasan

Laporan

Finish

Gambar 3.1. Skema Proses


Penjelasan Skema Proses
 Kelompok dibagikan job sheet (gambar kerja).
 Membuat pemprogram mesin CNC TU 2A dan TU 3A pada kertas HVS
yang diberikan.
 Memasukan program yang sudah di buat di kertas HVS pada mesin CNC
baik TU 2A maupun TU 3A.
 Dilakukan proses simulasi untuk memastikan apakah program yang di
masukan sudah sesuai dengan job sheet (gambar kerja).
 Apabila sudah sesuai dilanjutkan dengan proses pembuatan benda kerja dan
apabila belum sesuai kembali ke proses pembuatan program.
 Setelah itu dilakukan pembahasan tentang hasil pengerjaan praktikum.
 Dibuat laporan akhir.
 Selesai.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

Data Praktikum
Job sheet 1

Gambar 4.1. Benda Kerja Mesin CNC TU 2A

Gambar 4.2. Flotter Benda Kerja Mesin CNC TU 2A

Pemrogramanan benda kerja mesin CNC TU 2A

Number G/M X Z F

00 92 4000 1000

01 M03

02 00 3000 1000
03 84 2600 -3800 100

04 84 2200 -3600 100

05 84 2000 -3500 100

06 84 1600 -3000 100

07 84 1200 -1400 100

08 84 800 -200 100

09 00 1000 0

10 01 800 -200 100

11 01 1600 -3000 100

12 01 2000 -3000 100

13 01 2000 -3500 100

14 02 3000 -4000 100

15 00 3000 100

16 M05

17 M30

Tabel 4.1. Pemprograman Benda Kerja Mesin CNC TU 2A


Job Sheet 2

Gambar 4.3. Benda Kerja Mesin CNC TU 3A

Gambar 4.4. Flotter Benda Kerja Mesin CNC TU 3A


Berikut pemprograman mesin CNC TU 3A :

Number G/M X Y Z F

00 92 3000 -3000 1000

01 M03

02 00 3000 -3000 -200

03 00 2500 -2500 -200

04 01 2500 -2500 -200 100

05 01 -2500 -2500 -200 100

06 01 -2500 2500 -200 100

07 01 2500 2500 -200 100

08 01 2500 -2500 -400 100

09 01 -2500 -2500 -400 100

10 01 -2500 2500 -400 100

11 01 2500 2500 -400 100

12 00 2500 -2500 -200

13 01 -2500 2500 -200 100

14 00 -2500 -2500 -200

15 01 2500 2500 -200 100


16 00 00 00 -200

17 00 00 00 400

18 83 -400 100

19 00 3000 -3000 400

20 00 3000 -3000 1000

21 M05

22 M30

Tabel 4.2. Pemprogramanan Benda Kerja Mesin CNC TU 3A


Pembahasan
Benda Kerja Mesin CNC TU 2A
Metode pemprograman yang diambil untuk mesin CNC TU 2A
menggunakan metode pemprograman absolute dengan titik referensi (start
point) yang berada pada sumbu X4000 dan sumbu Z1000. Dengan satuan
dimensi untuk mesin CNC TU 2A adalah mikron (μ). Sebelum dilakukan
pemprograman, dihitung terlebih dahulu titik tengah dari sudut atau
kemiringan pada benda kerja. Arah pemakanan pertama yang dilakukan oleh
mesin CNC TU 2A, adalah membuat drag (tangga) dengan arah sumbu
pemakanan X2600 dan sumbu Y-3800, X2200 dan Y-3600, X2000 dan Y-
3500, X1600 dan Y-3000, X1200 dan Y-1400, X800 dan Y-200. Pembuatan
tdarg (tangga ) itu sendiri bertujuan untuk mempermudah proses pemakanan
oleh pahat. Kemudian setelah itu dibuat benda kerja mesin CNC TU 2A
dengan pemakana awal dilakukan pada ujung kanan benda kerja, dengan arah
pemakanan pada sumbu X800 dan sumbu Z-200, pada sumbu tersebut dibuat
fillet dengan radius 2 mm. Kemudian dibuat kemiringan dengan arah sumbu
pemakanan pada sumbu X1600 dan sumbu Z-3000. Setelah itu membuat garis
lurus keatas dengan sumbu X2000 dan Z-3000. Tahap selanjutnya adalah
pemakanan lurus dengan arah sumbu pemakanan adalah Sumbu X2000 dan
Z-3500. Tahap akhir adalah membuat fillet dengan radius 5 mm pada arah
sumbu X3000 dengan sumbu Z-4000, arah melingkar pahat adalah searah
dengan arah jarum jam (CW). Barulah kemudian pahat akan kembali ke titik
referensi atau starting point (SP) sebelum dilakukan pemakanan pada benda
kerja.
Kehalusan dari benda kerja pula dapat ditentukan kehalusannya dengan
seberapa cepat kecepatan spindle dalam pemakanan dimana semakin cepat
kecepatan spindle maka akan dihasilkan benda kerja yang halus. Selain itu,
ketepatan dari kesimetrisan dari benda kerjapun harus diperhatikan dengan
betul karena dapat mempengaruhi kesejajaran dari hasil akhir produk yang
ingin dibuat. Hal inipun dapat terjadi disebabkan kurang tercekamnya benda
kerja dngan chuck (pencekam).
Benda Kerja Mesin CNC TU 3A
Metode pemprograman yang diambil untuk pemprograman benda kerja
mesin cnc TU 3A adalah dengan pemprograman absolute dengan titik refrensi
pada titik tengah benda kerja. Kemudian pahat digerakkan tanpa melakukan
pemakanan ke sumbu X3000, dan sumbu Y-3000 dengan kedalam pemakanan
pada sumbu Z-200. Baru kemudian pahat akan melakukan pemakanan ke dari
sumbu X2500, dan sumbu Y-2500 dengan kedalam pemakanan pada sumbu
Z-200, dan kembali lagi titik tersebut. Dan dilakukan pemakanan kembali
dengan kedalaman pemakanan sumbu Z-400. Setelah itu dilakukan
pemakanan melintang dengan sumbu X-2500, Y2500, dan kedalaman potong
Z-200, dengan kecepatan potong 100 put/menit. Kemudian baru di bor pada
sumbu X0, Y0, dengan kedalaman Z-400 dengan kecepatan potong adalah 100
put/menit. Dimensi pada mesin CNC TU 3A maupun TU2A memiliki dimensi
yang sama yakni dalam skala μ (mikron). Sehingga perlu untuk dikonversi
satuannya ke mm.
Putaran spindel pun mampu menetukan kehalusan dari hasil produk
pengerjaan pemesinana, semakin cepat kecepatan putaran spindel maka akan
dihasilkan produk dengan kerataan yang semakin halus pula. Pada pengerjaan
praktikum ini, kami tidak dapat mengabil kecepatan tinggi dikarenakan
khawatirnya praktikan ketika mengambil kecepatan pemotongan yang tinggi
akan terjadi patah pada pahat. Dikarenakan pada saat pengerjaan juga untuk
kedalaman benda kerja pemotongannya dilakukan secara bertahap. Karena
dikawatirkan hal demikian.
Penentuan titik referensi sangatlah penting dalam langkah pemakanan
serta kedalaman pemakanan. Jika terjadi kesalahan tafsir dalam titik refrensi
pemotongan maka tidak akan dihasilkan produk yang diinginkan. Hal ini pun
terjadi pada saat praktikum mesin CNC TU 3A, hal ini dikarenakan adanya
kesalahan dalam penafsiran antara operator dengan instruktur dalam
penentuan titik awal referensi pahat dengan titik referensi pemotongan
dimulai. Sedangkan pada saat ploting benda kerja proses pemakanan benda
kerja sudah betul dan sesuai dengan yang diharapkan atau diinginkan. Plotting
itu sendiri bertujuan untuk melihat atau mengecek serta mengetahui arah
potong dari bentuk benda sebelum benda kerja dicetak ataupun dilakukan
pemakanan pada benda kerja.
Pemprograman, pada mesin CNC sangatlah penting, dikarenakan
pemprogaman merupakan hal yang menentukan arah pemakanan, kedalaman
pemakanan serta putaran spindle. Sehingga harus diinput dengan betul
pemprogramanya agar tidak terjadi kesalahan dalam arah pemotongan dan
kedalaman potong.
Selain itu, perbedaan kekeresan antara jenis bahan pahat yang digunakan
dengan benda kerja, dimana benda kerja harus lebih lunak daripada bahan dari
pahat. Karena jika menggunakan pahat yang lunak sedangkan bahan dari
benda kerja keras makan yang akan terjadi adalah patah pada pahat ataupun
juga ketidak makanan pahat terhadap benda kerja. Selain itu, fungsi dari G00
pun pergerakan pahat tidak boleh menyentuh benda kerja dikarenakan, putaran
spindle pemprogramana G00 sangatlah tinggi, dan apabila terjadi sentuhan
ataupun pemakanan dengan benda kerjapun maka bisa saja terjadi patah atau
kerusakan pada pahat itu sendiri.
Pada pembuatan benda kerja 1 dan benda kerja 2 untuk praktikum kali ini
menggunakan mesin CNC dengan spesifikasi mesin bubut 2 axis dan mesin
frais 3 axis, dengan merk dagang mesin CNC TU adalah EMCO buatan
Austria.
BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan
Dari praktikum mesin CNC dapat diatarik kesimpulan bahwa :
Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang
memproduksi komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang
harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah berperan
dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada PC ini berperan
sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman dimasukkan kedalam
pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya sendiri kode – kode
pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan standarisasi tertentu
sehingga tidak adanya kode tertentu untuk beberapa mesin.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas
beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A.
Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk
mesin CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan
adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal. Sedangkan, pada
mesin CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan
kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar
menuju atau menjauhi operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau
turun.
Dalam pemprogramannya mesin CNC memiliki dua metode
pemprograman yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi
selalu berubah, setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk
pengukuran berikutnya. Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur
dari titik nol yang sama, yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu
mendatar diukut dari satu titi referensi.
Saran
Berikut saran yang kami tuliskan agar kedepannya praktikum mesin CNC
lebih baik lagi, yaitu diantaranya :
- Alangkah lebih baiknya untuk teknisi (instruktur) tidak terlalu banyak,
sehingga menyulitkan praktikan dalam pembuatan pemprograman maupun
pada saat pengerjaan benda kerja. Solusi lainnya, adalah memberikan
pelatihan terlebih terhadap isntrukturnya agar yang akan disampaikan itu
sama.
- Efisiensi waktu untuk praktikum, sehingga tidak terlalu lama dalam
praktikum. Atau juga bisa untuk jobsheetnya dibuat sebelum praktikum
sehingga saat praktikum bisa langsung untuk prakteknya saja.
- Terdapat beberapa mesin CNC TU 3A yang tidak dapat digunakan, mohon
diperbaiki.
- Untuk praktikum selanjutnya, jika bisa diberikan pula cara penggunaan
atau pun pelatihan untuk mesin CNC PU, sehingga pengalaman praktikan
bukan hanya bisa mengoperasikan mesin CNC TU saja, melainkan bisa
juga untuk mesin CNC PU.
DAFTAR PUSTAKA

Co & MAIR EMCO.1998. Student Handbook Emco TU – 2A. Fried man mair –
stra Be 9A – S400Hallein : Austria.
Co & MAIR EMCO.1998. Student Handbook Emco TU – 3A. Fried man mair –
stra Be 9A – S400 Hallein : Austria.
Hardjoko W, Sri, & Yuwana, Yatna.1985. Mesin Perkakas. Bandung : Penerbit
ITB.
Kristianto, G.H. Yudhi.2006. Pemprograman CNC TU – 3A. Yogyakarta :
Penerbit Gava Media.
Rochim, Taufiq. Pemprogram[an NC, Mechanical & Production Engineering
(MPE). Bandung. Penertbit ITB.
Rochim, Taufiq. Teori Dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung. Penertbit
ITB.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Gambar 1. Mesin CNC TU 2A

Gambar 2. Benda Kerja 1


Gambar 3. Program 1 Pengerjaan Benda Kerja pada Mesin TU 2A

Gambar 4. Program 1 Pengerjaan Benda Kerja pada Mesin TU 2A


Gambar 5. Proses Pengerjaan Benda Kerja dengan TU 2A

Gambar 6. Hasil Akhir Dari Proses Pengerjaan Mesin CNC

Gambar 7. Benda Kerja 2 Untuk Mesin TU CNC 3A


Gambar 8. Mesin TU CNC 3A

Gambar 9. Pemprograman Benda Kerja 2 pada Mesin TU CNC 3A


Gambar 10. Pemprograman 2 Benda Kerja 2 pada Mesin TU CNC 3A

Anda mungkin juga menyukai