Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengenai timbulnya utang pajak terdapat perbedaan pendapat atau persepsi di kalangan
ahli hukum pajak karena sudut pandang yang dijadikan sebagai pokok bahasan yang
berbeda pula. Perbedaan itu sebagai wacana terbaik dalam perkembangan hukum pajak di
masa kini maupun di masa mendatang. Perbedaan pendapat atau persepsi mengenai
timbulnya utang pajak dikategorikan sebagai salah satu sumber hukum pajak yang berada
pada tataran doktrin di kalangan ahli hukum pajak sepanjang pendapat tersebut diterima
sebagai suatu perkembangan positif di bidang perpajakan.
Lebih lanjut, dikatakan oleh R. Santoso Brotodihardjo (1995; 113) bahwa timbulnya
utang pajak tidaklah selalu dinyatakan dengan jelas di dalam undang-undangnya, pada
saat manakah terjadi suatu utang pajak, melainkan dicurahkannyalah semua perhatian
kepada timbulnya keharusan untuk membayarnya. Demikian itu adalah karena dalam
praktik sehari-hari, saat yang disebut ini jauh lebih penting. Utang Pajak timbulnya
secara khusus, karena negara (kreditor) terikat dan tidak dapat memilih secara bebas,
siapa yang akan dijadikan debiturnya. Hal ini terjadi karena utang pajak timbul karena
undang-undang. Kapan timbulnya utang pajak merupakan kajian dari hukum pajak untuk
menentukannya, tetapi dalam hal ini terdapat dua teori yang embicarakannya, yakni teori
materil dan teori formil.
2. Kejahatab :
1. Tidak mendaftarkan NPWP
2. Sengaja tidak meyambaikan surat pemberitahuan
3. Sengaja tidak mengisi surat pemberitahuan dengan benar
4. Sengaja tidak meminjamkan buku catatan dokumen yang dibutuhkan
5. Sengaja tidak menyetotkan pajak yang sudah
Pelanggaran
1. Penyuapan pada pejabat
2. Pemalsuan surat bermatrei
3. Pemerasan oleh petugas pajak
4. Membocorkan rahasia jabatan
5. Memberitshukan penghasilan
3. Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
menjalankan kekuasaan kehakiman bagi sebagian rakyat pencari keadilan pada
umumnya. Peradilan umum meliputi: Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibu kota
kabupaten/kota, dengan daerah hukum meliputi wilayah kabupaten/kota. Pengadilan
pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan Kekuasaan kehakiman di Indonesia
bagi wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak
4. Putusan pengadilan pajak dapat berupa:
a. Menolak yakni hakim menolak pengajuan dengan alasab yang kuat
b. Mengabulkan sebagian atau seluruhnya yakni hakim menyetujui apabila isi gugatan
diubah
c. Menambah pajak yang harus dibayar, yakni hakim ngabulkan dengan menambah
pajak yang harus dibayar
d. Tidak dapat diterima karena alas an kuat
e. Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung,
f. Membatalkan. Jika ada yang tiidak sesuai
5. Prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam pemajakan internasional
Doernberg (1989) menyebut 3 unsur netralitas yang harus dipenuhi dalam kebijakan
pemajakan internasional:
Capital Export Neutrality (Netralitas Pasar Domestik) artinya kemanapun kita
berinvestasi, beban pajak yang dibayar adalah sama. Sehingga tidak ada perbedaan
apabila kita berinvestasi di dalam atau luar negeri. Oleh karena itu, hal yang perlu
dihindari apabila berinvestasi di luar negeri adalah beban pajak yang lebih besar. Hal ini
disebabkan karena adanya beban pajak di dua negara tersebut.
Capital Import Neutrality (Netralitas Pasar Internasional artinya darimanapun investasi
yang kita lakukan berasal, akan dikenakan pajak yang sama. Sehingga apabila
berinvestasi di suatu negara, investor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan
tarif pajak yang sama.
National Neutrality artinya setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang
sama. Sehingga apabila terdapat pajak luar negeri yang tidak bisa dikreditkan dapat
dikurangkan sebagai biaya pengurang laba.

Anda mungkin juga menyukai