Anda di halaman 1dari 30

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2. 1 Sejarah Mesin CNC
2. 2 Pengertian Mesin CNC
2. 3 Pemrograman Mesin CNC
2. 4 Pengertian Mesin Bubut CNC
2. 5 Jenis Mesin Bubut CNC
2. 6 Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC
2. 7 Bahasa Pemrograman
2. 8 Bagian – Bagian Mesin Bubut CNC
2. 9 Macam – Macam Pahat CNC Bubut
BAB III STANDAR OPERASIONAL MESIN MILLING CNC TU 2A
3. 1 Menghidupkan Mesin
3. 2 Membuat dan Menginput Program Baru
3. 3 Checking Program ( Simulasi )
3.4 Setting G54 (Titik Nol Benda Kerja)
3.5 Checking G54
BAB IV ALAT DAN BAHAN
4. 1 Alat
4. 2 Bahan
BAB V LANGKAH KERJA
BAB VI EVALUASI
6.1 Gambar Kerja
6.2 Program
6.3 Pertanyaan
BAB VII PENUTUP
7. 1 Kesimpulan
7. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control).

Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC dan mesin milling. Mesin bubut CNC dan mesin milling CNC
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numerik terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris. Mesin milling digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah ulir,
alur dan prisma tegak bertingkat. Keuntungan dari mesin CNC adalah dapat
digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga
pemakaian mesin CNC akan lebih efektif.

Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoperasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan di buat. Sehingga seorang engineer pun
akan mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat mengetahui,
bagaimana kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses pembuatan produk
sehingga akan didapatkan hasil yang baik.
1. 2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan diadakannya pratikum CNC Turning ini, antara lain:


1. Agar mahasiswa dapat dan mampu mengetahui cara pengoperasian mesin
CNC Turnig dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan langkah kerja mesin
CNC Turning.
3. Dapat membuat G – Code atau pemprogram untuk mesin CNC.
4. Dapat menggunakan software CAD/CAM.
BAB II
TEORI DASAR

2. 1 Sejarah Singkat Mesin CNC

Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh
proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air
Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang
dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun
mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin
modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC.

The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai


"Sebuah sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan
langsung data numerik di beberapa titik "Disebut kontrol numerik (NC = Numerical
Control) karena pemrograman yang digunakan menggunakan kode alfanumerik
(terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan
instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC
dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan computer.

Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control,


adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin
produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan komputer
sebagai pengendali gerakan.

Pada tahun 1960-an, Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan masih
menggunakan komputer dengan ukuran besar. Selama tahun 1980-an, banyak pabrik
mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer) untuk meningkatkan
kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam
perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin modern, Output perkerjaan atau
kemampuan mesin makin meningkat, semakin sederhana dan rapih bentuknya namun
semakin mudah cara pengoperasiannya dan di design semakin komplit bagian
perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan praktis.
2. 2 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerical Control)

CNC singkatan dari Computer Numerical Control, merupakan mesin


perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebut menginstruksikan mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda
kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda
dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak
menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya
pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap
memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan
makan dan kedalaman pemotongan), penggantian pahat, pengubahan transmisi daya
(jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman,
pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan
secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah
melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat
ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter.

Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas


berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah
tahun 1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel
RS232, floppydisk, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network
Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet. Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC
telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang
selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi mesin - mesin otomatik. Dengan
telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat
dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibedakan atas :

a. Mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.

b. Mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan
untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Dari segi jenisnya, mesin CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:

a. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya


hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan
koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC.

b. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau
dikenal dengan mesin frsais CNC.

c. Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan


pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan
kualitas pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan.
Pada umumnya mesinCNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC
2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).

2. 3 Pemrograman Mesin CNC


Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan hal-
hal berikut.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu:

a. Metode Incremental

Gambar 2.1. Sistem Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya


selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi
baru untuk ukuran berikutnya.

b. Metode Absolute

Gambar 2.2. Sistem Absolute

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya


selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua
ukuran.

2. 4 Pengertian Mesin Bubut CNC


Gambar Mesin Bubut TU 2A

Dioperasikan dengan sistem Computer Numerical Control (CNC) dan


dilengkapi dengan instruksi desain yang presisi, Mesin Bubut CNC adalah mesin
dimana benda kerja atau part di cekam dan diputar oleh spindle (poros pemutar)
utama, sementara alat potong yang digunakan, dipasang dan bergerak dalam berbagai
sumbu (axis).
Mesin Bubut CNC pada umum nya digunakan untuk proses manufaktur
berbagai barang, dimana benda kerja di cekam dan di putar dan alat potong
diposisikan untuk proses operasi OD (diameter luar) dan ID (diameter dalam), seperti
contoh : poros dan pipa. Mesin Bubut CNC ini cocok untuk part – part yang
mempunyai simetri / bentuk lingkaran dan poros yang dapat dicekam ( dicekam
secara melingkar ) pada spindle (poros pemutar).
Mesin CNC Bubut yang sederhana beroperasi pada 2-sumbu (axis) dan alat
potong diposisikan secara tetap pada 8 – 24 station turret ( magazin tempat
menyimpan alat potong ). Proses berputarnya part / benda kerja disebut “Turning”
oleh karenanya beberapa tipe Mesin CNC Bubut juga disebut CNC Turning
Machines.

2. 5 Jenis Mesin Bubut CNC


Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses turning.
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti
halny Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan
horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin
Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin Bubut konvensional yaitu benda
kerja yang dipasang padacekam bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk
arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai berikut :
- Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap
sumbu putar.
- Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu
putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A


dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.3. Sumbu Mesin Bubut CNC TU 2A

2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)


Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di
lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (external programing
system). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaan pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal,
sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris tambahan seperti sistem
pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal,
dsb. Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan
dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang
gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama
pula.

2. 6 Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC


Secara umum, prinsip kerja dari mesin CNC milling adalah dengan membaca
program CNC yang dibuat oleh programmer dengan cara mengetik langsung pada
mesin atau membuat program pada software pemrograman CNC. Selanjutnya,
program CNC yang lebih dikenal dengan G-Code tersebut akan dikirim dan
dieksekusi oleh processor untuk menggerakkan perkakas-perkakas di dalam mesin
hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan program.

2. 7 Bahasa Pemrograaman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk – bentuk gerakan
pahat sesuai bentuk benda kerja. Kode - kode bahasa dalam mesin perkakas CNC
dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh
ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode huruf, angka, dan simbol
pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe
mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin
perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan ada perbedaan yang berarti.
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :

A. Fungsi tombol yang terdapat pada mesin CNC adalah;

 Tombol START untuk menjalankan mesin.

 Tombol minus (-) untuk mengubah arah lintasan.

 Tombol INP, untuk menyimpan data alamat yand masuk.

 Tombol DEL, untuk menghapus data per alamat.


 Tombol REV, untuk mengembalikan kursor blok per blok.

 Tombol FWD, untuk memajukan kursor per blok.

 Tombol M, untuk mengaktifkan fungsi M.

 Tombol penggerak manual arah relatif dengan step motor : (pedoman


arah penggerakan memanjang dan melintang kita anggap
menggerakan pisau,walaupun yang bergerak mejanya).

 Tombol-tombol untuk memasukan data.

 Tombol angka 0-9.

 Tombol minus (-) untuk mengubah arah lintasan.

 Tombol INP, untuk menyimpan data alamat yand masuk.

B. Fungsi Perintah Kerja G dan M


1. Kode fungsi G

Kode Fungsi Fungsi dan Kegunaan


G00 Gerakan cepat atau Gerakan tanpa pemakanan
G01 Interpolasi lurus atau Gerakan pemakanan lurus
G02 Interpolasi (Gerakan Pemakanan) melingkar searah
jarum jam
G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
G04 Lamanya tinggal diam
G20 Program dalam inci
G21 Program dalam milimeter
G28
G40 Kompensasi radius pisau hapus
G41 Kompensasi radius kiri
G42 Kompensasi radius kanan
G45 Penambahan radius pisau
G46 Pengurangan radius pisau
G47 Penambahan radius pisau 2 kali
G48 Pengurangan radius pisau 2 kali
G54 Titik nol benda kerja 1
G55 Titik nol benda kerja 2
G56 Titik nol benda kerja 3
G57 Titik nol benda kerja 4
G58 Titik nol benda kerja 5
G59 Titik nol benda kerja 6
G70 Pemakanan finishing
G71 Siklus pembubutan rata berulang
G73 Siklus pemutusan tatal
G74 Siklus penguliran (jalan kiri)
G81 Siklus pemboran tetap
G82 Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam
G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangan tatal
G84 Siklus penguliran
G85 Siklus mereamer tetap
G89 Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam
G90 Penggeseran titik referensi
G91 Pemograman nilai inkrumental
G92 Pemrograman absolut
2. Kode Fungsi M

Kode Fungsi Fungsi dan Kegunaan


M00 Diam
M03 Spindle berputar searah jarum jam
M04 Spindle berputar berlawanan arah jarum jam
M05 Sumbu utama berhenti
M06 Penggeseran alat potong
M08
M09
M20
Hubungan keluar N2/M3
M21
M22
M23
M17 Kembali ke program pokok
M26 Hubungan keluar-impuls
M30 Program berakhir
M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
M99 Parameter dari interpolasi melingkar

3. Tanda – tanda Alarm ( Kode Fungsi A)

Kode Fungsi Fungsi dan Kegunaan


A00 Salah kode
A01 Salah radius / M99
A02 Salah nilai Z
A03 Salah nilai F
A04 Salah nilal X
A05 Tidak ada kode M30
A06 Tidak ada kode M03
A07 Tidak ada arti
A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 Program tidak ditemukan
A10 Pita kaset dalam pengamanan
A11 Salah pemuatan
A12 Salah pengecekan
A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan
LOAD ┴ / M
A15 Salah nilai Y
A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 Salah sub program
A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari
nol

2. 8 Bagian-bagian Mesin Bubut CNC

Pada umumnya, Mesin CNC Bubut tersedia dalam konfigurasi utama sebagai
berikut:
 Horizontal
 Vertikal
 Slant Bed ( Alas Mesin posisi Miring )
 Flat Bed ( Alas Mesin Posisi Rata )
 Standar
 Multi-Sumbu
 Tipe lain, contoh : Tipe Swiss, Multi Spindle (Poros Pemutar), Sumbu-B.

Bergantung pada konfigurasinya, Mesin Bubut CNC mungkin memiliki


komponen berikut.
a. Machine Bed (Dudukan Mesin)
Bed pada Mesin CNC Bubut adalah tumpuan dari seluruh mesin dimana
Seluruh Komponen berbeda pada mesin tersebut terpasang. Sebagai contoh,
Spindle Stock yang menjadi rumahan Poros Utama mesin, badan Tail Stock
(kepala lepas), Slide ( Eretan ) sumbu X dan Z, Opsional sumbu Y dan Poros
Tambahan.
Untuk Memastikan umur penggunaan yang panjang, Hwacheon
Memproduksi Alas Mesin menggunakan Meehanite Cast Iron kualitas tinggi.
Hal ini membantu membatasi distorsi akibat suhu tinggi dan memberikan
stabilitas mekanikal yang solid. Hal ini juga memastikan part yang di proses di
mesin ini selalu akurat secara konsisten.

b. Main Spindle (Poros Pemutar Utama)


Sering di ketahui sebagai jantung dari sebuah mesin, Main Spindle
(Poros Pemutar Utama) merupakan gabungan poros dan sistem penggerak poros.
Beberapa bagian yang bergerak pada Mesin CNC, mencakupi motor, roda gigi,
dan chuck / Pencekam (akan dibahas lebih lanjut).Penggerak Sumbu-C yang
membantu pemosisian benda kerja akan di rakit bersama dengan spindle (Poros
Pemutar).
Pencekam alat potong biasanya terpasang pada piringan turret / Turret
Disk ( piringan yang berputar untuk membantu pemosisian dan penukaran alat
potong), mereka termasuk pencekam alat potong statis dan alat potong bergerak.
Sistem penggerak alat potong bergerak sudah terinstall di dalam mesin.
Untuk Memastikan Kualitas Terbaik, Hwacheon memproduksi sendiri
100% poros utama dan semua part di dalam nya. Hal ini dapat mentoleransi
jangkauan rpm standar maupun opsi jangkauan rpm tinggi, dijalankan dengan
getaran yang diminimumkan bergantung dari persyaratan aplikasi nya.
c. Sub-Spindle / Second Spindle (Poros Pemutar Tambahan)
Terpisah dari Main Spindle (Poros Pemutar Utama) dan sebagai opsi
tambahan, Sub – Spindle (poros pemutar tambahan) bekerja secara sinkron
dengan Main Spindle untuk menyelesaikan proses pemesinan pertama dan kedua
pada Mesin Bubut CNC. Hal ini meningkatkan efisiensi dan hasil setiap siklus,
ketika dinamakan sebagai Poros Kedua, mekanisme nya mempunyai kapasitas
dan tenaga yang sama dengan Main Spindle.
Dirancang dengan berdasar kebutuhan pengguna untuk mencapai
flexibilitas dan performa yang lebih tinggi, Sub-Spindle tersedia secara opsional
pada semua Seri Hi-TECH Mesin Hwacheon.
d. Chuck (Pencekam)
Pencekam adalam sejenis struktur ragum yang mencekam benda kerja
yang akan dikerjakan di mesin. Pencekam terpasang pada Main Spindle (Poros
Pemutar Utama) yang memutar Pencekam dan benda kerja.
Untuk mencapai produktifitas yang lebih tinggi pada proses manufaktur,
anda harus mempertimbangkan Mesin Bubut CNC yang menawarkan berbagai
opsi, membolehkan anda untuk berganti alat yang tepat untuk pengerjaan bubut
anda. Sebagian dari Mesin buatan Hwacheon memiliki fleksibilitas dan ukuran
yang dapat mengakomodasi pipa oli ekstra panjang dan aplikasi poros panjang
lain nya.
e. Guide Way (Jalur Eretan)
Guide Way merupakan komponen yang membuat alat potong dapat
bergerak horizontal maupun vertikal untuk mencapai proses pemotongan /
pembubutan yang halus.
Untuk memastikan daya tahan dan ketegaran komponen, akurasi tertinggi
diperlukan dalam pembuatan komponen Guide Way.
Hwacheon menggunakan guide tipe solid box dengan kekuatan tinggi
(highly rigid solid box guides) pada semua sumbu untuk produk mesin seri HI-
TECH untuk memperpendek waktu antar proses pemesinan dan menambah
kepresisian proses pemesinan.
f. Headstock (Kepala Tetap)
Terdapat Motor Utama di dalamnya, kepala tetap menumpu Main spindle
(Poros Pemutar Utama) dimana Pencekam terpasang. Untuk memastikan
Performa yang tinggi, anda perlu mempertimbangkan Headstock mesin yang
anda pilih dapat menahan torsi tinggi pada kecepatan remdah, ini adalah hal
penting untuk pengerjaan material getas / keras.
Pada seri HI-TECH Hwacheon, transmisi roda gigi kami memberikan
tenaga optimal dan stabilitas. Rakitan Transmisi dan Motor Spindle juga
dirancang untuk membatasi suhu tinggi dan perambatan getaran.
g. Tailstock (Kepala Lepas)
Tailstock (Kepala Lepas) digunakan untuk memberikan gaya tumpuan
tambahan pada ujung lain dari komponen. Hal ini penting ketika melakukan
proses pemesinan untuk benda kerja yang memiliki ukuran panjang. Untuk
mesin Seri HI-TECH Hwacheon, Tailstock dapat di program untuk diposisikan
dalam mode semi-otomatis. Hal ini membuat Tailstock dapat memberikan
Tumpuan yang kuat dan presisi yang lebih tinggi pada benda yang dikerjakan.
h. Tool Turret (Stasiun Alat Potong)
Turret memberikan kemungkinan untuk mengganti alat potong yang
diperlukan pada proses pemesinan. Ukuran Turret ditentukan dari jumlah dan
ukuran alat potong yang akan dipasang pada nya.
Untuk memastikan stabilitas dan kepresisian pada proses pemesinan,
Turret pada, untuk contoh, Mesin Hwacheon HI-TECH 550 memberikan tenaga
pencekaman yang maksimal, menawarkan waktu index sebesar 0.2 detik/setup
untuk proses pemesinan yang lebih cepat dan stabil.
Beberapa opsi yang tersedia antara lain :
 Bubut CNC sumbu Y ( untuk operasi off-center )
 Bubut CNC Part Catcher ( melepas benda kerja secara otomatis )
 Bubut CNC Bar Feeder / Bar Magazine ( single bar (batang
tunggal) digunakan pada feeder bar (batang pengumpan) ketika
magazin digunakan untuk proses otomatis yang memerlukan
beberapa batang ).
 Spindle (Poros Pemutar) tambahan
 MC – Drive, termasuk milling (frais), life tools (alat potong dengan
penggerak terpisah), dan operasi sumbu C.
 Berbagai Panjang Bed / alas mesin untuk menampung pengerjaan
poros panjang dan pipa.

2.9 Macam-macam Pahat CNC

Sesuai dengan bentuk dan fungsinya, jenis pahat bubut dibedakan menjadi;
a. Pahat kasar (roughing tool) kanan dan kiri.
Pahat kasar digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik untuk
pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius (luar atau dalam).
Aturan-aturan dalam penggunaan pahat bubut tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk penggunaan
pahat bubut kanan:
 Untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah
kanan dapat dilakukan sampai sudut 90º, dengan ketebalan
pemotongan tidak lebih dari 0,3 mm.
 Untuk pembubutan menyudut (kearah kiri), sudut yang dibentuk tidak
boleh melebihi 30º dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3
mm.
 Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan
tidak lebih dari 0,3 mm.
b. Pahat netral
Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan
memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan :
 Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari
60º.
 Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih
dari 60º.
c. Pahat alur (parting off tool).
Pahat alur, biasanya digunakan pahat tempel dengan lebar 1,2 mm, dan
dalam alur maskimal 1,5 mm.
d. Pahat ulir (threading tool).
Pahat ulir biasanya digunakan pahat jenis tempel.
f. Pahat dalam
Pahat dalam dalam proses ini berfungsi untuk membubut dalam benda
kerja.
BAB III
STANDAR OPERASIONAL
MESIN BUBUT CNC PRODUCTION UNIT

3. 1 Menghidupkan Mesin
Langkah – langkah dalam menghidupkan mesin antara lain sebagai berikut :
- On Trapo
- On Mesin
- Cek Oil Mesin
- On Panel Control (tunggu beberapa saat sampai monitor dengan
tampilan position)
- Matikan Tombol Emergency
- Tekan Tombol Reset
- Tekan Tombol Stanby
- On Lampu (jika diperlukan)
- Tekan tombol JOG kemudian gerakan aksis X dan Z
- Tekan Tombol Zero Return (posisi nol mesin)
- Buka kunci dari lock ke-prowrite

3. 2 Membuat dan Menginput Program Baru


Langkah – langkah dalam menginputkan program pada mesin antara lain
sebagai berikut :
- Membuat Gambar Kerja
- Mempersiapkan sebuah program
- Tekan tombol Edit kemudian tekan tombol program
- Untuk membuat program baru penamaannya dimulai dari huruf O dan
diikuti beberapa angka. Contoh : O001
- Tekan tombol Insert, kemudian masukan nama dengan melihat
monitor tekan Oprt, kemudian pilih SelectTA  ChangExit  “(- -
-)” EOB, Insert. Contoh : O001 (---) ;
- Kemudian inputkan program yang sudah dibuat ke mesin (setiap akhir
dari satu baris program maka tekan tombol EOB atau End Of Block
kemudian tombol insert).
- Apabila terjadi kesalahan dalam menginputkan huruf atau angka yang
belom di insertkan maka tekan Tombol CAN untuk menghapus yang
salah tersebut, jika kesalahan tersebut diketahui setelah diteakan
Tombol EOB Insert maka hal yang harus dilakukan yaitu
menginputkan huruf atau angka yang benar kemudian tekal Tombol
Alter.
- Jika terjadi kelebihan dalam menginput program, hal yang harus
dilakukan yaitu menghapus program tersebut dengan menekan
Tombol Delete.
- Setelah semua program yang telah dibuat diinputkan ke mesin
selanjutnya tekan Tombol Reset.

3. 3 Checking Program ( Simulasi )


Langkah – langkah dalam mensimulasikan program adalah sebagai berikut :
- Setelah selesai menginput program kemudian tekan tombol reset
- Tekan tombol Memory
- Tekan tombol Graph
- Kunci semua tombol, seperti gambar dibawah
- Tekan tombol Start untuk memulai simulasi dan tekan tombol Hold
untuk menghentikan simulasi jikalau ada yang salah pada program.
- Apabila simulasinya telah selesai dan benar kemudian hapus grafik
dengan menekan Tombol Erase.

3. 4 Setting G54 (Nol Benda Kerja)


Sebelum melakukakan setting G54 ada beberapa hal yang harus dilakukan
yaitu :
- Unlock (normal) semua yang dikunci waktu simulasi
- Hapus grafik
- Tekan tombol Position untuk menampilkan pergerakan axis X dan Z
- Tekan tombol JOG, kemudian gerakan axis X dan Z
- Tekan tombol Zero Return
- Pasang material atau benda kerja

Apabila diperlukan menganti pahat sebelum melakukan eksekusi selanjutnya,


berkuat langkah – langkahnya :
- MDI (Manual Data Input)
- Program MDI
- Ketikan Tool yang mau diganti, misalnya dari T0101 menjadi T0303
- EOB
- Insert
- Start (tombol start ditekan apabila pintu dari area kerja dalam kedaan
tertutup untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja)

Langkah – langkah dalam setting G54 antara lain sebagai berikut :


- Tekan tombol JOG
- Absolute Position
- Gerakan aksis X dan Z secara bergantian, tekan Rapid secara
bersamaan untuk mempercepat pergerakan mata pahat.
- Apabila pahat hampir mendekati benda kerja tekan Handwell,
kemudian gerakan aksis X atau Z dengan menekan tombol huruf
tersebut.
- Tekan tombol MDI
- Set Ofsetting
- Pilih Work yang terdapat dibagian bawah monitor dengan cara
ditekan.
- Pada monitor liat G54 kemudian yang dirubah khusus Z, yaitu dengan
cara inputkan Z0 kemudian dibagian bawah monitor terdapat tombol
Measure.
- Handwell, jauhkan pahat dari benda kerja.
- JOG, tekan tombol X dan Z secara bergantian.
- Zero Return

3. 5 Checking

Langkah – langkah dalam checking G54 antara lain sebagai berikut :

- MDI

- Program MDI

- Inputkan G54 G00 X25. Z25.

- EOB

- Insert

- Start, monitor dalam tampilan position. Untuk melihat pergerakan


pahat pintu area kerja dibuka. Apabila dirasa waktu ditekan start pahat
menyentuh benda kerja maka tekan tombol Hold, jika dirasa aman
maka bisa dilanjutkan. Setelah itu ukur jarak pahat dengan benda
kerja apakah sesuai atau tidak dengan yang diinputkan tadi.

- Selanjutnya kembalikan pahat ke posisi awal (G28) dengan menakan


tombol JOG, gerakan aksis X dan Z secara bergantian. Kemudian
tekan tombol Zero Return.

BAB IV
ALAT DAN BAHAN

4. 1 Alat yang dipergunakan


Pada praktek bengkel CNC PU (Production Unit) ini kita memerlukan
peralatan sebagai berikut :
- Mesin CNC PU

- Pahat Copyng Tool

- Kuas Pembersih

- Ragum

4. 2 Bahan yang dipakai


Dalam praktek CNC PU ini bahan yang dipakai adalah :
 Alumunium dengan ukuran :
- Ø 32 x 100 mm
- Ø 32 x 50 mm
BAB V
LANGKAH KERJA

5. 1 Setting Tool

a. Masukkan masing-masing program ke dalam mesin CNC.


b. Test program dengan menggunakan ploter.
c. Setelah program dijamin berhasil, atur mesin untuk melakukan setting G54.
d. Pasang benda kerja.
e. Putaran spindle maximal 3000 rpm.
f. Posisi pahat pada G28 X295, dan Z397
g. Alat potong yang digunakan T0101.
h. Atur titik nol Z benda kerja, lalu tekan Measure. Untuk mengatur Z ini dalam
posisi MDI  Program MDI  Work
i. Kembalikan alat potong ke posisi nomor 6.
j. Kembalikan ke mode MDI  Program MDI  Inputkan G54 G00 X25. Z25. ;
k. Tekan START untuk mulai pergerakan pahat dari G28 ke G54
l. Lakukan langkah nomor 1-15 untuk masing-masing benda.
m. Setelah selesai bekerja, bersihkan mesin dan peralatan.
n. Letakkan peralatan ke posisi semula.

5. 2 Program CNC
1. Latihaan 1
- Gambar Kerja

- Program
No / Nama Program :

- Grafik G-Code

2. Latihan 2
- Gambar Kerja

- Program
No / Nama Program :

- Grafik G-Code
3. Latihan 3

- Gambar Kerja

- Program
No / Nama Program :

- Grafik G – Code
BAB VI
EVALUASI

6. 1 Gambar Kerja

6. 2 Program
BAB VII
PENUTUP

7. 1 Kesimpulan
Dari praktikum mesin CNC dapat diatarik kesimpulan bahwa :
Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang
memproduksi komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang
harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah berperan
dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada PC ini berperan
sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman dimasukkan kedalam
pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya sendiri kode – kode
pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan standarisasi tertentu sehingga
tidak adanya kode tertentu untuk beberapa mesin.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas beberapa
jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A. Yang
membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk mesin CNC
TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan adalah vertical
dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal. Sedangkan, pada mesin CNC TU
3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan kearah kanan atau
kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar menuju atau menjauhi
operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau turun.
Dalam pemprogramannya mesin CNC memiliki dua metode pemprograman
yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi selalu berubah,
setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya.
Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur dari titik nol yang sama,
yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu mendatar diukut dari satu
titik referensi.

7. 2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan pada pratikum CNC bubut ini adalah
sebagai berikut:
1. Seharusnya mesin yang digunakan dalam kondisi yang bagus agar saat
melaksanakan proses pratikum dapat mendapatkan hasil yang maksimal
tanpa terkendala keadaan mesin.
2. Seharusnya pada saat instruktur menjelaskan dapat diamati dengan serius
agar tidak ada lagi keraguan dalam mengaplikasikan ilmu yang diberikan
3. Seharusnya setiap selesai melaksanakan proses pratikum mesin
dibersihkan demi menjaga ketahanan dari mesin.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/mobile/haryanto_dian/laporan-cnc-milling-dan-turning-
teknik-mesin-universitas-riau

https://soloabadi.com/pengertian-mengenai-mesin-cnc-dan-kegunaan-mesin-cnc-dalam-
dunia-industri/

https://www.etsworlds.id/2019/03/sejarah-dan-perkembangan-mesin-cnc.html

https://hwacheonasia.com/id/cnc-lathes/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pengabdian/bahasa-metode-dan-struktur-
program-cnc.pdf

https://www.fmtc.co.id/id/news/working-principles-of-cnc-milling-machines

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pendidikan/modul-cnc-3-setting-benda-
kerja-pahat-dan-pso.pdf

Anda mungkin juga menyukai