KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2. 1 Sejarah Mesin CNC
2. 2 Pengertian Mesin CNC
2. 3 Pemrograman Mesin CNC
2. 4 Pengertian Mesin Bubut CNC
2. 5 Jenis Mesin Bubut CNC
2. 6 Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC
2. 7 Bahasa Pemrograman
2. 8 Bagian – Bagian Mesin Bubut CNC
2. 9 Macam – Macam Pahat CNC Bubut
BAB III STANDAR OPERASIONAL MESIN MILLING CNC TU 2A
3. 1 Menghidupkan Mesin
3. 2 Membuat dan Menginput Program Baru
3. 3 Checking Program ( Simulasi )
3.4 Setting G54 (Titik Nol Benda Kerja)
3.5 Checking G54
BAB IV ALAT DAN BAHAN
4. 1 Alat
4. 2 Bahan
BAB V LANGKAH KERJA
BAB VI EVALUASI
6.1 Gambar Kerja
6.2 Program
6.3 Pertanyaan
BAB VII PENUTUP
7. 1 Kesimpulan
7. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control).
Contoh mesin CNC yang mudah ditemukan dan sering digunakan adalah
mesin bubut CNC dan mesin milling. Mesin bubut CNC dan mesin milling CNC
adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan kontrol
numerik terkomputerisasi (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk silindris. Mesin milling digunakan untuk memotong logam yang
berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin bubut
CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir, misalnya
poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC adalah ulir,
alur dan prisma tegak bertingkat. Keuntungan dari mesin CNC adalah dapat
digabung dengan perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga
pemakaian mesin CNC akan lebih efektif.
Oleh karena itu, seorang engineer harus dapat mengoperasikan mesin CNC,
selain dapat merancang komponen yang akan di buat. Sehingga seorang engineer pun
akan mengetahui sifat bahan serta mesin. Selain itu pula dapat mengetahui,
bagaimana kriteria pengerjaan yang baik untuk suatu proses pembuatan produk
sehingga akan didapatkan hasil yang baik.
1. 2 Tujuan Praktikum
Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh
proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air
Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang
dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun
mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin
modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC.
Pada tahun 1960-an, Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan masih
menggunakan komputer dengan ukuran besar. Selama tahun 1980-an, banyak pabrik
mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer) untuk meningkatkan
kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam
perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin modern, Output perkerjaan atau
kemampuan mesin makin meningkat, semakin sederhana dan rapih bentuknya namun
semakin mudah cara pengoperasiannya dan di design semakin komplit bagian
perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan praktis.
2. 2 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerical Control)
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan
secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah
melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat
ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter.
a. Mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. Mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan
untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
b. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau
dikenal dengan mesin frsais CNC.
a. Metode Incremental
b. Metode Absolute
2. 7 Bahasa Pemrograaman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk – bentuk gerakan
pahat sesuai bentuk benda kerja. Kode - kode bahasa dalam mesin perkakas CNC
dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh
ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode huruf, angka, dan simbol
pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe
mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin
perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan ada perbedaan yang berarti.
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :
Pada umumnya, Mesin CNC Bubut tersedia dalam konfigurasi utama sebagai
berikut:
Horizontal
Vertikal
Slant Bed ( Alas Mesin posisi Miring )
Flat Bed ( Alas Mesin Posisi Rata )
Standar
Multi-Sumbu
Tipe lain, contoh : Tipe Swiss, Multi Spindle (Poros Pemutar), Sumbu-B.
Sesuai dengan bentuk dan fungsinya, jenis pahat bubut dibedakan menjadi;
a. Pahat kasar (roughing tool) kanan dan kiri.
Pahat kasar digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik untuk
pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius (luar atau dalam).
Aturan-aturan dalam penggunaan pahat bubut tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk penggunaan
pahat bubut kanan:
Untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah
kanan dapat dilakukan sampai sudut 90º, dengan ketebalan
pemotongan tidak lebih dari 0,3 mm.
Untuk pembubutan menyudut (kearah kiri), sudut yang dibentuk tidak
boleh melebihi 30º dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3
mm.
Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan
tidak lebih dari 0,3 mm.
b. Pahat netral
Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan
memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan :
Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari
60º.
Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih
dari 60º.
c. Pahat alur (parting off tool).
Pahat alur, biasanya digunakan pahat tempel dengan lebar 1,2 mm, dan
dalam alur maskimal 1,5 mm.
d. Pahat ulir (threading tool).
Pahat ulir biasanya digunakan pahat jenis tempel.
f. Pahat dalam
Pahat dalam dalam proses ini berfungsi untuk membubut dalam benda
kerja.
BAB III
STANDAR OPERASIONAL
MESIN BUBUT CNC PRODUCTION UNIT
3. 1 Menghidupkan Mesin
Langkah – langkah dalam menghidupkan mesin antara lain sebagai berikut :
- On Trapo
- On Mesin
- Cek Oil Mesin
- On Panel Control (tunggu beberapa saat sampai monitor dengan
tampilan position)
- Matikan Tombol Emergency
- Tekan Tombol Reset
- Tekan Tombol Stanby
- On Lampu (jika diperlukan)
- Tekan tombol JOG kemudian gerakan aksis X dan Z
- Tekan Tombol Zero Return (posisi nol mesin)
- Buka kunci dari lock ke-prowrite
3. 5 Checking
- MDI
- Program MDI
- EOB
- Insert
BAB IV
ALAT DAN BAHAN
- Kuas Pembersih
- Ragum
5. 1 Setting Tool
5. 2 Program CNC
1. Latihaan 1
- Gambar Kerja
- Program
No / Nama Program :
- Grafik G-Code
2. Latihan 2
- Gambar Kerja
- Program
No / Nama Program :
- Grafik G-Code
3. Latihan 3
- Gambar Kerja
- Program
No / Nama Program :
- Grafik G – Code
BAB VI
EVALUASI
6. 1 Gambar Kerja
6. 2 Program
BAB VII
PENUTUP
7. 1 Kesimpulan
Dari praktikum mesin CNC dapat diatarik kesimpulan bahwa :
Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang
memproduksi komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang
harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah berperan
dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada PC ini berperan
sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman dimasukkan kedalam
pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya sendiri kode – kode
pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan standarisasi tertentu sehingga
tidak adanya kode tertentu untuk beberapa mesin.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas beberapa
jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A. Yang
membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk mesin CNC
TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan adalah vertical
dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal. Sedangkan, pada mesin CNC TU
3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan kearah kanan atau
kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar menuju atau menjauhi
operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau turun.
Dalam pemprogramannya mesin CNC memiliki dua metode pemprograman
yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi selalu berubah,
setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya.
Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur dari titik nol yang sama,
yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu mendatar diukut dari satu
titik referensi.
7. 2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan pada pratikum CNC bubut ini adalah
sebagai berikut:
1. Seharusnya mesin yang digunakan dalam kondisi yang bagus agar saat
melaksanakan proses pratikum dapat mendapatkan hasil yang maksimal
tanpa terkendala keadaan mesin.
2. Seharusnya pada saat instruktur menjelaskan dapat diamati dengan serius
agar tidak ada lagi keraguan dalam mengaplikasikan ilmu yang diberikan
3. Seharusnya setiap selesai melaksanakan proses pratikum mesin
dibersihkan demi menjaga ketahanan dari mesin.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/haryanto_dian/laporan-cnc-milling-dan-turning-
teknik-mesin-universitas-riau
https://soloabadi.com/pengertian-mengenai-mesin-cnc-dan-kegunaan-mesin-cnc-dalam-
dunia-industri/
https://www.etsworlds.id/2019/03/sejarah-dan-perkembangan-mesin-cnc.html
https://hwacheonasia.com/id/cnc-lathes/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pengabdian/bahasa-metode-dan-struktur-
program-cnc.pdf
https://www.fmtc.co.id/id/news/working-principles-of-cnc-milling-machines
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pendidikan/modul-cnc-3-setting-benda-
kerja-pahat-dan-pso.pdf