Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan dalam bidang teknologi yag semakin berkembang merupakan
aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan
pendidikan tinggi untuk dapt meningkatkan kemampuan dalam pengasaan
teknologi terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan
teknologi yang tepat sasara yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang
pemanfaatan teknologi masyaraat indonesia
Semakin berkembangnya iptek dengan pesat pada zaman sekarang ini. Hal
tersebut, Salah satunya dapat dilihat dalam dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan
dibidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah
satunya adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer
ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda
dan mesinlainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi
mekanik inisering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control) [1].

Secara garis besar pengertian CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh
komputer dengan menggunakan bahasa numeric ( perintah gerakan yang
manggunakan angka dan huruf ). Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat
ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC two axis atau lebih dikenal
dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC Three axis atau dikenal
dengan mesin frais (milling Machine).

1
1.1 Tujuan Praktikum

Pada praktikum CNC memiliki beberapa tujuan yaitu :


1. Memahami cara kerja mesin CNC Turning dan Milling
2. Mengerti komponen utama pada mesin CNC Turning dan Milling
3. Memahami pemrograman pada mesin CNC Turning dan Milling
4. Dapat mengoperasikan mesin CNC Turning dan Milling

1.2 Metode Praktikum


a. Metode Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
kegiatan praktikum CNC.
b. Metode Teori Dasar
Yaitu metode yang dipakai dalam penelitian yang diarahkan pada
materi praktikum dengan menggunakan suatu teori yang sudah ada.

1.3 Lokasi Praktikum

Tempat : Lab Mesin CNC Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Tanggal : 12 , 19 , 26 September dan 3 , 10 , 17 November

Hari : Kamis

Pukul : Sesi 1 jam 09.00 - 12.00 dan sesi 2 jam 13.00 – 16.00

1.4 Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, metode praktikum, lokasi
praktikum, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam praktikum CNC
3. Bab III Kegiatan Praktikum

2
Berisi kegiatan praktikum CNC, modul Turning dan Milling
4. Bab IV Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil praktikum CNC.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah Singkat Mesin CNC

Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat


oleh proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT)
dan US Air Force pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis
milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung
Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini
merupakan satu langkah ke arah mesin modern. Kontroler tersebut
dinamakan Numerical Control, atau NC The Electronics Industry Association
(EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana gerakan-gerakan
mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data numerik di
beberapa titik "Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena
pemrograman yang digunakan menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari
alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan
instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC
dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan computer.

Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control,


adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun
mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan
memanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan. Pada tahun 1960-an,
Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer
dengan ukuran besar.

Selama tahun 1980-an, banyak pabrik mesin mengembangkan


teknologi PC (Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan
menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam
perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin modern, Output perkerjaan atau
kemampuan mesin makin meningkat, semakin sederhana dan rapih

4
bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan di design
semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien
dan praktis [2].

2.2 Pengertian Mesin CNC

CNC singkatan dari Computer Numerical Control, merupakan mesin


perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis
komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain,
dimana kode-kode tersebut menginstruksikan mesin CNC agar bekerja sesuai
dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja
mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional.
Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator
dalam mesin perkakas konvensional.

Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai


pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali
keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi
pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman
pemotongan), penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah
putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman,
pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang


dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi
yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem
operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load
program) yang sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga
ketelitian seperseribu millimeter.

Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas


berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppydisk, dan terakhir oleh

Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa


dikendalikan melalui internet.

5
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara
menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini
menggunakan tenaga manusia menjadi mesin - mesin otomatik. Dengan telah
berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat
dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.

Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibedakan atas :

a. Mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.

b. mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya [3].

2.3. Pemrograman Mesin CNC

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci


tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang
apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC
diperlukan hal-hal berikut.

2.3.1. Metode Pemrograman.

Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:

 Metode Icremental
 Metode Absolute

6
a. Metode Incremental.

Gambar 2.1. Sistem Incremental.

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya


selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik
referensi baru untuk ukuran berikutnya.
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang
digunakan sebagai acuan (referensi). Untuk mesin bubut, titik
referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang
akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin
frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua
sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

7
b. Metode Absolute.

Gambar 2.2. Sistem Absolute.

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik


referensinya selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan
referensi untuk semua ukuran. Pada system ini titik awal
penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu
berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan
terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan
cara yang ama. Setiap kali suatu gerakan pada proses
pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari
gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan
alat potong pada tahap berikutnya.

2.4. Jenis Mesin CNC.

2.4.1. Mesin Bubut CNC.

Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses


turning. Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu :

a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar


seperti halny Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah
melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.

8
Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin
Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang padacekam
bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk arah gerakan pada Mesin
Bubut diberi lambang sebagai berikut :  Sumbu X untuk arah gerakan
melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.  Sumbu Z untuk arah
gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar. Untuk memperjelas
fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A dapat dilihat pada
gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.3. Sumbu Mesin Bubut CNC TUA 2A.

b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan


tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah
penggunaannya di lapangan.

CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan


pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (external programing
system). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu

9
dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan dengan bahan yang
relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi
massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris

tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip


kerja hidrolis, pembuangan tatal, dsb. Gerakan Mesin Bubut CNC
dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai
dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah
memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama
secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.

1. Prinsip Kerja Mesin CNC Bubut

Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja


berputar pada sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak
makan, sedangkan tool melakukan gerak potong terhadap benda kerja
pada sumbu x atau z. Pergerakan tool dijalankan secara otomatis
dengan menginputkan program (data) pada mesin CNC Turning.

- Bagian-bagian Mesin CNC Turning


a. Motor

Motor utama adalah motor penggerak cekam (Chuck)


untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus
searah (DC) dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari
motor adalah : - Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit - Tenaga
masukan / in put 500 watt - Tenaga pengeluaran/ out put 300
watt.

b. Step Motor

Step motor adalah motor penggerak untuk eretan


memanjang, melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran
masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step
motor adalah : - Jumlah 1 putaran 72 langkah - Momen putar 0,5
Nm - Kecepatan gerakan - Gerakan cepat maksimum 700 mm /

10
menit - Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit -
Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit.

c. Bed Mesin

Berfungsi sebagai tempat untuk mendukung atau


meletakkan komponen komponen utama mesin CNC Turning.

Gambar 2.4. Bed Mesin.

d. Tail Stock ( Kepala Lepas )

Berfungsi untuk mendukung salah satu ujung benda kerja


yang ukurannya panjang, dengan menggunakan senter putar
dan senter tetap.

e. Cekam ( Chuck )

Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan


dikerjakan.

f. Tool Post

Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada


mesin CNC Turning. Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah
8 tool.

g. Panel Mesin

Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai sarana


tempat penginputan data.

11
Gambar 2.5. Control Panel

Keterangan :

1. Saklar utama.

2. Lampu kontrol saklar utama.

3. Tombol emergensi.

4. Display untuk penunjukan ukuran.

5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.

6. Amperemeter.

7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch.

8. Slot disk drive.

9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC


(H=hand/manual, C= CNC).

10. Lampu control pelayanan CNC.

11. Tombol START untuk eksekusi program CNC.

12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC. 13. Display untuk


penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z,F, H), dll.

14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC.

15. Saklar layanan sumbu utama.

16. Saklar pengatur asutan.

12
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.

h. Tool

Berfungi untuk memotong benda kerja. Pahat yang


digunakan adalah treading insert, cut off tool, turning tool dan
HSS tool.

i. Revolver / Toolturret

Rumah alat potong pada mesin bubut CNC TU-2A


digunakan untuk menjepit alat potong atau pahat. Rumah alat
potong ini dapat berputar 360 derajat sehingga dinamakan
revolver / toolturret.

2.4.2. Mesin Frais CNC

Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua


proses Milling.

Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi


dua, yaitu :

a) Mesin Frais CNC Training Unit

b) Mesin Frais CNC Production Unit

Kedua mesin tersebut mempunyai fungsi kerja yang sama


dengan mesin bubut/turning CNC [4].

a. Kode G

G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat) .

G 01 : Gerak lurus penyayatan .

G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW) .

G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW) .

G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat .

13
G 20 : Data input dalam inchi .

G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP .

G 25 : Memanggil program sub routine .

G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju .

G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0) .

G 33 : Pembuatan ulir tunggal .

G 64 : Mematikan arus step motor .

G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program) .

G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal .

G 78 : Siklus pembuatan ulir .

G 81 : Siklus pengeboran langsung .

G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat .

G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal .

G 84 : Siklus pembubutan memanjang .

G 85 : Siklus pereameran .

G 86 : Siklus pembuatan alur .

G 88 : Siklus pembubutan melintang

G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat .

G 90 : Program absolut .

G 91 : Program Incremental .

G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut .

G 98 : Feed per Menit .

G 99 : Feed per revolution.

14
b. Kode M

M00 : Berhenti terprogram

M03 : Sumbu utama searah jarum jam

M02 : Untuk menutup program

M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan

kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min

M05 : Sumbu utama berhenti

M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat

M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)

M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)

M 10 : Untuk membuka chuck

M 11 : Untuk Mengunci Chuck

M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08

M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08

M l7 : Perintah melompat kembali

M 22 : Titik tolak pengatur

M 23 : Titik tolak pengatur

M 26 : Titik tolak pengatur

M 30 : Untuk menutup program

M 38 : untuk membuka pintu pelindung

M 39 : Untuk menutup pintu pelindung

M 99 : Parameter lingkaran

M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.

15
c. Kode Tanda Alarm

A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

A 02 : Kesalahan pada nilai X

A 03 : Kesalahan pada nbilai F

A 04 : Kesalahan pada nilai Z

A 05 : Kurang perintah M30

A 06 : Putaran spindle terlalu cepat

A 09 : Program tidak ditemukan pada disket

A 10 : Disket diprotek

A 11 : Salah memuat disket

A 12 : Salah pengecekan

A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan

A 14 : Salah satuan

A 15 : Nilai H salah

A 17 : Salah sub program

2.5 Masukan program pelayanan

- Saklar utama.
- Lampu kontrol saklar utama.
- Tombol darurat.
- Saklar sumbu utama.
- Ammeter.
- Tombol eretan.
- Tombol Gerak cepat.
16
- Tombol putar untuk penyetelan asutan.
- Tombol inchi/metrik dan saklar untuk mengubah sistem persumbuan.
- Digital pembacaan gerakan eretan.
- Lampu kontrol untuk pelayanan manual.
- Saklar H/C manual / CNC.
- Tombol DEL nilai X,Y,Z di setel Nol.
- Tombol Panah kekanan tombol geser nilai sumbu.
- Tombol INP untuk input nilai.
- Tombol M untuk melaksanakan hubungan keluar.
- Tombol ( - ) Untuk memasukan angka negative ( - ).

17
BAB III

KEGIATAN PRAKTIKUM

3.1 Modul Praktikum Milling

1. Modul Milling 1

Tanggal Praktikum : Kamis, 12 September 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul Turning
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.1 Perlengkapan Praktikum

NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN


1. Pahat Milling Diameter 40mm 1 Pcs
2. Pahat Milling Diameter 10mm 1 Pcs
3. Arbor 1 Pcs
4. Collet Diameter 10-11mm 1 Pcs
5. Kunci Arbor 2 Pcs
6. Kunci Pahat 1 Pcs
7. Kunci Ragum 1 Pcs
8. Cekam - Pcs
9. Baud Cekam - Pcs
10. Kunci Cekam - Pcs
11. Kuas 1 Pcs
12. Kain Lap 1 Pcs

18
13. Bak Alat 1 Pcs
14. Kuas Kuningan 1 Pcs
15. Sikat Kuningan 1 Pcs
16 Kunci pas 13 - Pcs

8. Hari pertama praktikum


9. Pada awal praktikum CNC modul milling yang dilakukan ialah
perkenalan terhadap mesin
10. Mencoba Semua Fungsi dari bagian Mesin CNC TU-3A
11. Tombol X, Y dan Z sebagai penggerak eretan sesuai dengan arahan
Sumbu baik –X dan +X ; -Y dan +Y ; –Z dan +Z
12. Tombol ~ untuk kecepatan asutan bila ditekan bersamaan dengan
sumbu X, Y atau Z
13. Tombol FWD untuk ke blok selanjutnya
14. Tombol REV untuk ke blok sebelumnya
15. Tomol ~+INP untuk menyisipkan Blok
16. Tombol ~+DEL untuk menghapus Blok
17. Tombol INP+REV untuk menghentikan program sesaat
19. Tombol INP+FWD untuk membatalkan program yang dijalankan
20. Memasang Collet pada Arbor
21. Memasang Arbor ke mesin TU-3A

Gambar 3.1 Pemasangan Arbor


22. Pasanglah Benda kerja pada Ragum

19
23. Lakukan Setting Nol

Gambar 3.2 Setting Nol


24. Lakukan setting dengan mengenai tool dengan benda kerja
25. nol kan Pada Sumbu yang sudah disetting atau yang sudah
bersentuhan
26. lakukan setting pula menggunakan Endmill diameter 10mm

2. Modul Milling 2

Tanggal Praktikum : Kamis, 19 September 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul Turning

20
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.2 Perlengkapan Praktikum

NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN


1. Pahat Milling Diameter 40mm 1 Pcs
2. Pahat Milling Diameter 10mm 1 Pcs
3. Arbor 1 Pcs
4. Collet Diameter 10-11mm 1 Pcs
5. Kunci Arbor 2 Pcs
6. Kunci Pahat 1 Pcs
7. Kunci Ragum - Pcs
8. Cekam 1 Pcs
9. Baud Cekam 4 Pcs
10. Kunci Cekam 1 Pcs
11. Kuas 1 Pcs
12. Kain Lap 1 Pcs
13. Bak Alat 1 Pcs
14. Kuas Kuningan 1 Pcs
15. Sikat Kuningan 1 Pcs
16 Kunci pas 13 1 Pcs

8. pada hari kedua diajarkan cara membuat program


9. Buat program untuk memendekan benda

Gambar 3.3 Benda Kerja Milling

10. Buat Program Sehingga menjadi 15 mm

21
11. lakukan pemakanan 1mm
12. Program seperti dibawah ini

Tabel 3.3 Program Milling

NO G X Y Z F
1. G 91
2. M03
3. 00 0 0 -600
4. 01 0 -8000 0 60
5. 00 0 0 -100
6. 01 0 8000 0 60
7. 00 0 0 -100
8. 01 0 -8000 0 60
9. 00 0 0 -100
10. 01 0 8000 0 60
11. 00 0 0 -100
12. 01 0 -8000 0 60
13. 00 0 0 -100
14. 01 0 8000 0 60
15. 00 0 0 -100
16. 01 0 -8000 0 60
17. 00 0 0 -100
18. 01 0 8000 0 60
19. 00 0 0 -100
20. 01 0 -8000 0 60
21. 00 0 0 -100
22. 01 0 8000 0 60
23. 00 0 0 1400
24. 00 0 8000 0
25. M05
26. M30

13. Dengan catatan posisi benda kerja dan posisi pahat serta ukuran pahat
seperti dibawah ini

22
Gambar 3.4 Posisi pahat dan benda
14. Sebelum Pengerjaan Ganti ragum dengan cekam menggunakan kunci 13

Gambar 3.5 Cekam


15. Pasang seluruh baut cekam
16. Pasang benda kerja pada cekam
17. Lakukan pengerjaan
18. jadilah seperti gambar dibawah ini

Gambar 3.6 Pemakanan

23
3. Modul Milling 3

Tanggal Praktikum : Kamis, 26 September 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul milling
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.4 Perlengkapan Praktikum

NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN


1. Pahat Milling Diameter 40mm 1 Pcs
2. Pahat Milling Diameter 10mm 1 Pcs
3. Arbor 1 Pcs
4. Collet Diameter 10-11mm 1 Pcs
5. Kunci Arbor 2 Pcs
6. Kunci Pahat 1 Pcs
7. Kunci Ragum - Pcs
8. Cekam 1 Pcs
9. Baud Cekam 4 Pcs
10. Kunci Cekam 1 Pcs
11. Kuas 1 Pcs
12. Kain Lap 1 Pcs
13. Bak Alat 1 Pcs
14. Kuas Kuningan 1 Pcs
15. Sikat Kuningan 1 Pcs
16 Kunci pas 13 1 Pcs

24
8. Pada Hari terakhir membuat segi 6 pada mesin milling’

9. Inilah gambar Proses langkah Tool yang dibuatkan program

25
Gambar 3.7 Pergerakan Tool

10. Sebelum Pengerjaan Ganti ragum dengan cekam menggunakan kunci 13


11. Pasang seluruh baut cekam
12. Pasang benda kerja pada cekam
13. Program pengerjaan
14. Bentuk Pemakanan specimen
Tabel 3.5 Pembuatan Segi 6

NO G X Y Z F
1. G 91
2. M03
3. 00 1984 0 0
4. 00 0 0 -2500
5. 01 0 4313 0 40
6. 01 1450 879 0 40
7. 01 1450 -879 0 40
8. 01 0 -1759 0 40
9. 01 -1450 -879 0 40
10. 01 -1450 879 0 40
11. 00 00 0 2500 0
12. 00 -1884 -2755 0 0
13. M05
14. M30

15. Bentuk Pemakanan specimen

26
Gambar 3.8 bentuk pemakanan
16. Jadilah benda tersebut seperti dibawah ini

Gambar 3.9 Benda Milling Segi 6

27
3.2 Modul Praktikum Turning

1. Modul Turning 1

Tanggal Praktikum : kamis, 3 November 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul Turning
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.6 Peminjaman Alat Hari Pertama


NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1. Pahat Luar Sisi Kanan 1 Pcs
2. Pahat Luar Sisi Kiri - Pcs
3. Pahat Luar Ulir 1 Pcs
4. Pahat Dalam Sisi Kanan - Pcs
5. Pahat Dalam Sisi Kiri - Pcs
28
6. Pahat Dalam Ulir - Pcs
7. Pahat Potong - Pcs
8. Plat Sim - Pcs
9. Optik 1 Pcs
10. Stand Optik 1 Pcs
11. Lengan Grafis 1 Pcs
12. Kunci Kembang Insert 1 Pcs
13. Kunci L no 3,4,5 1 Pcs
14. Kunci Cekam 1 Pcs
15. Kertas Grafis 1 Pcs
16. Pulpen 1 Pcs
17. Kuas 1 Pcs
18. Kain Lap 1 Pcs
19. Bak Alat 1 Pcs
20. Sikat Kuningan 1 Pcs
21. Kuas Kuningan 1 Pcs

8. Pada awal praktikum CNC modul turning yang dilakukan ialah perkenalan
terhadap mesin
9. Mencoba Semua Fungsi dari bagian Mesin CNC TU-2A
10. Tombol X dan Z sebagai penggerak eretan sesuai dengan arahan Sumbu
baik –X dan +X begitu sebaliknya –Z dan +Z
11. Tombol ~ untuk kecepatan asutan bila ditekan bersamaan dengan sumbu X
atau Z
12. Tombol FWD untuk ke blok selanjutnya
13. Tombol REV untuk ke blok sebelumnya
14. Tombol FWD+1 dan seterusnya digunakan untk memutar tool revolver
15. Tomol ~+INP untuk menyisipkan Blok
16. Tombol ~+DEL untuk menghapus Blok
17. Tombol INP+REV untuk menghentikan program sesaat
18. Tombol INP+FWD untuk membatalkan program yang dijalankan
19. Memasang Pahat

29
Gambar 3.10 Tool Revolver

20. Untuk Memutarkan Tool revolver tekan FWD+angka


21. Dilanjutkan dengan memasang Lengan Optik dan Optik agar posisi pahat
center dan dapt mengetahui kompensasi antara pahat satu dan pahat dua

Gambar 3.11 Letak Posisi Lengan Optik

22. Pengecekan yang benar letak pahat apabila digambarkan pada optik

Gambar 3.12 Posisi Pahat yang benar pada optik

23. Setelah posisi pahat pada pahat luar sisi kanan benar pisisi sumbu X dan Z
dinolkan
24. Lalu putar pahat untuk mengecek pahat yang satunya dengan cara tekan
FWD+2

30
25. Tool revolver akan bergerak 2 kali
26. Lalu cek kembali pada pahat ulir dan catat sumbu X dan Z sebagai
kompensasi
27. Setelah itu memasang Kertas grafis

2. Modul Turning 2

Tanggal Praktikum : kamis, 10 November 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul Turning
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.8 Perlengkapan Praktikum


NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1. Pahat Luar Sisi Kanan 1 Pcs
2. Pahat Luar Sisi Kiri - Pcs
3. Pahat Luar Ulir 1 Pcs
4. Pahat Dalam Sisi Kanan - Pcs
5. Pahat Dalam Sisi Kiri - Pcs
6. Pahat Dalam Ulir - Pcs
7. Pahat Potong - Pcs
8. Plat Sim - Pcs
9. Optik 1 Pcs
10. Stand Optik 1 Pcs

31
11. Lengan Grafis 1 Pcs
12. Kunci Kembang Insert 1 Pcs
13. Kunci L no 3,4,5 1 Pcs
14. Kunci Cekam 1 Pcs
15. Kertas Grafis 1 Pcs
16. Pulpen 1 Pcs
17. Kuas 1 Pcs
18. Kain Lap 1 Pcs
19. Bak Alat 1 Pcs
20. Sikat Kuningan 1 Pcs
21. Kuas Kuningan 1 Pcs

8. Hari kedua diminta untuk membuat program dengan gambar benda kerja
Sebagai berikut

Gambar 3.12

9. Dengan ukuran awal benda kerja berdiameter 22mm

10. Program yang dihasilkan ialah

Tabel 3.9 Program TU-2A

No G/M X/I Z/K F/T H KET


0. G91
1. M06 00 00T 04
2. M03
3. G00 -300 00
4. 01 00 -6300 100
5. 00 300 0

32
6. 00 0 6300
7. 00 -400 00
8. 01 00 -6300
9. 00 400 00
10. 00 00 6300
11. 00 -500 00
12. 01 00 -6300 100
13. 00 500 00
14. 00 00 6300
15. 00 -600 00
16. 00 600 00
17. 00 600 00
18. 00 0 6300
19. 00 -700 00
20. 01 00 -6300 100
21. 00 700 00
22. 00 00 6300
23. 00 -800 00
24. 01 00 -6300 100
25. 00 800 00
26. 00 0 6300
27. 00 -900 00
28. 01 00 -6300 100
29. 00 900 00
30. 00 00 6300
31. 00 -9700 00
32. 01 00 -6300 100
33. 00 970 00
34. 00 00 6300
35. M05
36. M06 00 00T 02
37. 00 -9700 00
38. M03 00 00 22
39. 78 -100 -5300 K200 20

33
40. M05
41. M30

11. Program yang dibuat dengan perintah Incramental


12. Setelah itu Lakukan Entry Program
13. Untuk memasukan program tekan H/C
14. Setelah semua dimasukan lakukan pengecekan program dengan menekan
(-)
15 Pasang kertas Grafis
16. Lakukan Start jalan menggunakan kertas grafis sebelum menggunakan
benda kerja yang sebenarnya
17. Inilah beberapa hasil menggunakan kertas grafis

Gambar 3.13 hasil pengujian dengan grafik

C. Modul Turning 3

Tanggal Praktikum : kamis, 17 November 2019

Prosedur Praktikum :

1. Datang tepat waktu ke lab CNC


34
2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Sudah menyelesaikan Proposal Praktikum
4. Menyerahkan Proposal Praktikum
5. Menandatangani Absen kedatangan
6. Memulai Praktikum CNC Modul Turning
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum

Tabel 3.10 Perlengkapan Praktikum


NO NAMA JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1. Pahat Luar Sisi Kanan 1 Pcs
2. Pahat Luar Sisi Kiri - Pcs
3. Pahat Luar Ulir 1 Pcs
4. Pahat Dalam Sisi Kanan - Pcs
5. Pahat Dalam Sisi Kiri - Pcs
6. Pahat Dalam Ulir - Pcs
7. Pahat Potong - Pcs
8. Plat Sim - Pcs
9. Optik 1 Pcs
10. Stand Optik 1 Pcs
11. Lengan Grafis 1 Pcs
12. Kunci Kembang Insert 1 Pcs
13. Kunci L no 3,4,5 1 Pcs
14. Kunci Cekam 1 Pcs
15. Kertas Grafis 1 Pcs
16. Pulpen 1 Pcs
17. Kuas 1 Pcs
18. Kain Lap 1 Pcs
19. Bak Alat 1 Pcs
20. Sikat Kuningan 1 Pcs
21. Kuas Kuningan 1 Pcs

8. setting pahat nya untuk pemakanan specimen


9. masukan program pada mesin tunring

35
Gambar 3.14 Input Program

10. cek kembali program


11. tekan tombol start untuk memulai program CNC
12. Bentuk pemakanan yang terjadi ketika mesin berputar

Gambar 3.15 Bentuk Pemakanan Specimen

13. Buat ulir


14. Tekan tombol FWD+4 untuk menggantikan pahat pemakanan menjadi pahat
ulir

36
Gambar 3.16 kedudukan pahat ulir

15. Masukkan program untuk pembuatan ulir

Gambar 3.17 program ulir

16. Cek kembali program yang dimasukkan dengan tekan tombol (-)
17. Tekan tombol start untuk memulai program CNC
18. Maka hasil dari pembuatan specimen seperti dibawah ini :

37
Gambar 3.18 akhir dari pembuatan milling dan turning

38
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari praktikum mesin CNC dapat ditarik kesimpulan bahwa mesin CNC
sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang memproduksi
komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang harus
memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah
berperan dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada
PC ini berperan sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman
dimasukkan kedalam pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya
sendiri kode – kode pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan
standarisasi tertentu sehingga tidak adanya kode tertentu untuk beberapa
mesin.

Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas


beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A.
Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk
mesin CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah
pemakanan adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal.
Sedangkan, pada mesin CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X
dengan arah pemakanan kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah
pemakanan kedalam atau keluar menuju atau menjauhi operator, dan sumbu
Z dengan arah pemakanan naik atau turun.

4.2 Saran

Berikut saran yang kami tuliskan agar kedepannya praktikum mesin


CNC lebih baik lagi, yaitu diantaranya :

1. Sebaiknya asisten dosen praktikum (instruktur) lebih di perbanyak, agar


memudahkan praktikan dalam pembuatan pemprograman maupun pada saat
pengerjaan benda kerja

39
40

Anda mungkin juga menyukai