PENDAHULUAN
Secara garis besar pengertian CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh
komputer dengan menggunakan bahasa numeric ( perintah gerakan yang
manggunakan angka dan huruf ). Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat
ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC two axis atau lebih dikenal
dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC Three axis atau dikenal
dengan mesin frais (milling Machine).
1
1.1 Tujuan Praktikum
Hari : Kamis
Pukul : Sesi 1 jam 09.00 - 12.00 dan sesi 2 jam 13.00 – 16.00
1. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, metode praktikum, lokasi
praktikum, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam praktikum CNC
3. Bab III Kegiatan Praktikum
2
Berisi kegiatan praktikum CNC, modul Turning dan Milling
4. Bab IV Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil praktikum CNC.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan di design
semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien
dan praktis [2].
5
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara
menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini
menggunakan tenaga manusia menjadi mesin - mesin otomatik. Dengan telah
berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat
dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.
a. Mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya [3].
Metode Icremental
Metode Absolute
6
a. Metode Incremental.
7
b. Metode Absolute.
8
Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin
Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang padacekam
bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk arah gerakan pada Mesin
Bubut diberi lambang sebagai berikut : Sumbu X untuk arah gerakan
melintang tegak lurus terhadap sumbu putar. Sumbu Z untuk arah
gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar. Untuk memperjelas
fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A dapat dilihat pada
gambar ilustrasi di bawah ini :
9
dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan dengan bahan yang
relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi
massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris
b. Step Motor
10
menit - Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit -
Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit.
c. Bed Mesin
e. Cekam ( Chuck )
f. Tool Post
g. Panel Mesin
11
Gambar 2.5. Control Panel
Keterangan :
1. Saklar utama.
3. Tombol emergensi.
6. Amperemeter.
12
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.
h. Tool
i. Revolver / Toolturret
a. Kode G
13
G 20 : Data input dalam inchi .
G 85 : Siklus pereameran .
G 90 : Program absolut .
G 91 : Program Incremental .
14
b. Kode M
M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan
M 99 : Parameter lingkaran
15
c. Kode Tanda Alarm
A 10 : Disket diprotek
A 12 : Salah pengecekan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
- Saklar utama.
- Lampu kontrol saklar utama.
- Tombol darurat.
- Saklar sumbu utama.
- Ammeter.
- Tombol eretan.
- Tombol Gerak cepat.
16
- Tombol putar untuk penyetelan asutan.
- Tombol inchi/metrik dan saklar untuk mengubah sistem persumbuan.
- Digital pembacaan gerakan eretan.
- Lampu kontrol untuk pelayanan manual.
- Saklar H/C manual / CNC.
- Tombol DEL nilai X,Y,Z di setel Nol.
- Tombol Panah kekanan tombol geser nilai sumbu.
- Tombol INP untuk input nilai.
- Tombol M untuk melaksanakan hubungan keluar.
- Tombol ( - ) Untuk memasukan angka negative ( - ).
17
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Modul Milling 1
Prosedur Praktikum :
18
13. Bak Alat 1 Pcs
14. Kuas Kuningan 1 Pcs
15. Sikat Kuningan 1 Pcs
16 Kunci pas 13 - Pcs
19
23. Lakukan Setting Nol
2. Modul Milling 2
Prosedur Praktikum :
20
7. Meminjam Peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum
21
11. lakukan pemakanan 1mm
12. Program seperti dibawah ini
NO G X Y Z F
1. G 91
2. M03
3. 00 0 0 -600
4. 01 0 -8000 0 60
5. 00 0 0 -100
6. 01 0 8000 0 60
7. 00 0 0 -100
8. 01 0 -8000 0 60
9. 00 0 0 -100
10. 01 0 8000 0 60
11. 00 0 0 -100
12. 01 0 -8000 0 60
13. 00 0 0 -100
14. 01 0 8000 0 60
15. 00 0 0 -100
16. 01 0 -8000 0 60
17. 00 0 0 -100
18. 01 0 8000 0 60
19. 00 0 0 -100
20. 01 0 -8000 0 60
21. 00 0 0 -100
22. 01 0 8000 0 60
23. 00 0 0 1400
24. 00 0 8000 0
25. M05
26. M30
13. Dengan catatan posisi benda kerja dan posisi pahat serta ukuran pahat
seperti dibawah ini
22
Gambar 3.4 Posisi pahat dan benda
14. Sebelum Pengerjaan Ganti ragum dengan cekam menggunakan kunci 13
23
3. Modul Milling 3
Prosedur Praktikum :
24
8. Pada Hari terakhir membuat segi 6 pada mesin milling’
25
Gambar 3.7 Pergerakan Tool
NO G X Y Z F
1. G 91
2. M03
3. 00 1984 0 0
4. 00 0 0 -2500
5. 01 0 4313 0 40
6. 01 1450 879 0 40
7. 01 1450 -879 0 40
8. 01 0 -1759 0 40
9. 01 -1450 -879 0 40
10. 01 -1450 879 0 40
11. 00 00 0 2500 0
12. 00 -1884 -2755 0 0
13. M05
14. M30
26
Gambar 3.8 bentuk pemakanan
16. Jadilah benda tersebut seperti dibawah ini
27
3.2 Modul Praktikum Turning
1. Modul Turning 1
Prosedur Praktikum :
8. Pada awal praktikum CNC modul turning yang dilakukan ialah perkenalan
terhadap mesin
9. Mencoba Semua Fungsi dari bagian Mesin CNC TU-2A
10. Tombol X dan Z sebagai penggerak eretan sesuai dengan arahan Sumbu
baik –X dan +X begitu sebaliknya –Z dan +Z
11. Tombol ~ untuk kecepatan asutan bila ditekan bersamaan dengan sumbu X
atau Z
12. Tombol FWD untuk ke blok selanjutnya
13. Tombol REV untuk ke blok sebelumnya
14. Tombol FWD+1 dan seterusnya digunakan untk memutar tool revolver
15. Tomol ~+INP untuk menyisipkan Blok
16. Tombol ~+DEL untuk menghapus Blok
17. Tombol INP+REV untuk menghentikan program sesaat
18. Tombol INP+FWD untuk membatalkan program yang dijalankan
19. Memasang Pahat
29
Gambar 3.10 Tool Revolver
22. Pengecekan yang benar letak pahat apabila digambarkan pada optik
23. Setelah posisi pahat pada pahat luar sisi kanan benar pisisi sumbu X dan Z
dinolkan
24. Lalu putar pahat untuk mengecek pahat yang satunya dengan cara tekan
FWD+2
30
25. Tool revolver akan bergerak 2 kali
26. Lalu cek kembali pada pahat ulir dan catat sumbu X dan Z sebagai
kompensasi
27. Setelah itu memasang Kertas grafis
2. Modul Turning 2
Prosedur Praktikum :
31
11. Lengan Grafis 1 Pcs
12. Kunci Kembang Insert 1 Pcs
13. Kunci L no 3,4,5 1 Pcs
14. Kunci Cekam 1 Pcs
15. Kertas Grafis 1 Pcs
16. Pulpen 1 Pcs
17. Kuas 1 Pcs
18. Kain Lap 1 Pcs
19. Bak Alat 1 Pcs
20. Sikat Kuningan 1 Pcs
21. Kuas Kuningan 1 Pcs
8. Hari kedua diminta untuk membuat program dengan gambar benda kerja
Sebagai berikut
Gambar 3.12
32
6. 00 0 6300
7. 00 -400 00
8. 01 00 -6300
9. 00 400 00
10. 00 00 6300
11. 00 -500 00
12. 01 00 -6300 100
13. 00 500 00
14. 00 00 6300
15. 00 -600 00
16. 00 600 00
17. 00 600 00
18. 00 0 6300
19. 00 -700 00
20. 01 00 -6300 100
21. 00 700 00
22. 00 00 6300
23. 00 -800 00
24. 01 00 -6300 100
25. 00 800 00
26. 00 0 6300
27. 00 -900 00
28. 01 00 -6300 100
29. 00 900 00
30. 00 00 6300
31. 00 -9700 00
32. 01 00 -6300 100
33. 00 970 00
34. 00 00 6300
35. M05
36. M06 00 00T 02
37. 00 -9700 00
38. M03 00 00 22
39. 78 -100 -5300 K200 20
33
40. M05
41. M30
C. Modul Turning 3
Prosedur Praktikum :
35
Gambar 3.14 Input Program
36
Gambar 3.16 kedudukan pahat ulir
16. Cek kembali program yang dimasukkan dengan tekan tombol (-)
17. Tekan tombol start untuk memulai program CNC
18. Maka hasil dari pembuatan specimen seperti dibawah ini :
37
Gambar 3.18 akhir dari pembuatan milling dan turning
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum mesin CNC dapat ditarik kesimpulan bahwa mesin CNC
sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang memproduksi
komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang harus
memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah
berperan dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada
PC ini berperan sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman
dimasukkan kedalam pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya
sendiri kode – kode pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan
standarisasi tertentu sehingga tidak adanya kode tertentu untuk beberapa
mesin.
4.2 Saran
39
40