Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolongan tuhan yang
maha esa kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini sengaja di buat oleh kami untuk muenambah pengetahuan pembaca
mengenai mesin bubut CNC, bagian-bagian mesin bubut CNC, cara kerja mesin bubut CNC,
nama-nama komponen mesin bubut CNC, fungsi komponen, dan berbagai pembahasan
tentang mesin bubut CNC lainnya yang akan menambah wawasan pembaca mengenai mesin
bubut CNC. Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari berbagai
sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menambah
pengetahuan pembaca mengenai mesin bubut CNC.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas
kepada kami karena dengan tugas tersebut penyusun jadi lebih mengetahui mengenai mesin
bubut CNC.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada
pembaca, meskipun makalah ini ada kelebihannya dan kekurangannya kami mohon kritik dan
saranya agar kami bisa memperbaikiya.

Terimakasih

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

4-5

PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN

PEMBATASAN MASALAH

METODE PENULISAN 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SEJARAH MESIN CNC 7
PENGERTIAN MESIN BUBUT CNC7-8
PRINSIP KERJA MESIN CNC TU 2A

FUNGSI DAN BAGIAN MESIN CNC TU 2A


PROGRAM MESIN CNC TU 2A

10-13

14-17

PENENTUAN PARAMETER MESIN CNC TU 2A

17

LANGKAH LANGKAH MENGHIDUPKAN MESIN CNC TU 2A

18-19

MEMATIKAN MESIN CNC TU 2A 19-20


PENCENGKAMAN BENDA KERJA 20-21
PEMASANGAN PAHAT21
BAB III
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

PENUTUP
KESIMPULAN

22

SARAN SARAN 22
DAFTAR PUSTAKA

23

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan
yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin miling, mesin


sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer dan
teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer
Numerically

Controlled).

Sistem

pengoperasian

CNC

menggunakan

program yang dikontrol langsung oleh computer dengan bahasa numerik.


Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah
sinkronisasi antara computer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan
mesin perkakas konvensional yang setara dan sejenis, mesin perkakas
CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision),
fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti saat
ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas
konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang
dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah
gerakan yang menggunakan angka dan huruf) sesuai setandart ISO.
Sebagai contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel
utama mesin akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama
mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada
saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang
lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three
axis atau yang lebih dikenal dengan mesin frais (milling machine).
Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
sebagai berikut:
1. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).
2. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan
tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah
penggunaannya di lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan
dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi
dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training
Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal.


Mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem
pembuka

otomatis

yang

menerapkan

prinsip

kerja

hidrolis,

pembuangan tatal, dan sebagainya.


Gerakan mesin bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan

yang

berjalan

sesuai

dengan

program

yang

diberikan,

keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah


mengulang gerakan yang sama secara terus-menerus dengan tingkat
ketelitian yang sama pula.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang harus diketahui pada Mesin CNC Two Axis
(Mesin Bubut) yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian mesin CNC.


Prinsip kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Hasil kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Parameter - Parameter mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Sistem pengoprasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut ).

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah mesin bubut CNC ini adalah
sebagai berikut :
a) Mengetahui pengertian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
b) Mengetahui fungsi utama komponen mesin mesin CNC Two Axis
( Mesin Bubut )
c) Mengetahui pengoperasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
1.4. Pembatasan masalah

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka dalam


pembahasan ini kami merasa perlu melakukan pembatasan masalah pada
beberapa hal sebagai berikut :
a) Pengenalan Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
b) Proses cara kerja Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
c) Hasil kerja Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
1.5 Metode penulisan
Kami akan menyajikan penulisan laporan tugas mata kuliah proses
produksi

dalam tiga bab yang diuraikan secara singkat dan sistematis.

Setiap bab akan saling bekaitan dimana bab yang berada pada bagian
sebelumnya merupakan pedoman untuk bab-bab selanjutnya. Masingmasing bab sebagai pokok bahasan terbagi menjadi beberapa sub pokok
pembahasan yang secara garis besar terdiri dari :
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data,

sistematika

penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran teori dasar tentang pengertian
cara kerja mesin CNC, sistem pengoperasian mesin CNC.
BAB III
: PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran.
Metode penulisan pada makalah ini

berhubungan dengan pokok

pembahasan pada mesin bubut. Sumber data yang di bahas dalam


makalah ini di ambil dari internet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Mesin Bubut CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula
proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan
volume unit pengendali yang besar.
Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih
sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori
investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai
berkembang

pesat.

Perkembangan

ini

dipacu

oleh

perkembangan

mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.


Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala
bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat
demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak
terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
banyak.
2.2. Pengertian Mesin Bubut CNC
Mesin CNC singkatan dari Computer
merupakan

suatu

mesin

yang

dikontrol

Numerically
oleh

Controlled

komputer

dengan

menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf


dan simbol) sesuai standart ISO. Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih
sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan
mesin perkakas yang sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih
tepat,

lebih

fleksibel

dan

cocok

untuk

produksi

masal.

Dengan

dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang


membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi
campur tangan operator selama mesin beroperasi.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:
a) Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 axis (Mesin Bubut), karena gerak
pahatnya hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu
koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC.
b) Mesin CNC 3A (Mesin Milling) yaitu mesin CNC 3 axis atau mesin
yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y,
dan Z, atau dikenaldengan Mesin Milling CNC.
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

c) Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan


pekerjaan bubut dan milling sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan
kualitas

pembubutan/pengoprasian

pada

benda

kerja

yang

dihasilkan.
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled ) pada umumnya mesin
CNC yang sering digunakan pada tingkat dasar adalah Mesin CNC Two Axis
atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin
CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin milling (milling
machine).

Gambar 2.1. Gerakan Utama Mesin Bubut CNC

Komponen Utama Mesin Bubut Mesin bubut CNC pada dasarnya terdiri dari
beberapa komponen utama antara lain.
2.3. Prinsip kerja Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan

yang

berjalan

sesuai

dengan

program

yang

diberikan,

keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah


mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat
ketelitian yang sama pula.
a) Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis Mesin Bubut CNC TU2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya Mesin
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan


horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
b) Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin
Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada
cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah
gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :
Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus

terhadap sumbu putar.


Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar
sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat


dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.3. Mekanisme arah gerakan Mesin Bubut.


2.4. Fungsi dan bagian bagian utama mesin bubut CNC
Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A
Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A ada 2, yaitu:
a) Bagian Mekanik
b) Bagian Kontrol/ Pengendali
Dibawah ini akan dijelaskan bagian-bagian dari mesin bubut CNC TU-2A
tersebut.
1.
Bagian Mekanik
a) Motor Utama
Motor utama dalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar
benda kerja motor ini adalah motor jenis (DC) atau arus searah dengan
kecepatan putar yang bervariasi. Klasifikasi dari motor adalah :
Jenjang putaran 600-4000 putaran/menit
Tenaga masukan 500 watt
Tenaga pengeluaran 300 watt
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

b) Eretan
Adalah gerakan persumbuan dengan jalannya mesin untuk mesi
bubut CNC TU-2A dibedakan atas :
Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak lintasan 32,760 mm
Eretan meli ntang (sumbu x) dengan jarak lintasan 59,99 mm
c) Step Motor
Motor penggerak eretan pada tiap-tiap eretan. Mempunyai penggerak
sumbu x dan sumbu z, jenis dan ukuran masing-masing step motor adalah
sama. Identifikasi dari step motor adalah :
Jumlah putaran 72 langkah
Momen putar 0,5 Nm
Kecepatan gerak :
Gerak cepat max. 700 mm/menit
Gerak pengoperasian manual 0-400 mm/menit
Gerak pengoperasian CNC terprogram 2400 mm/menit
d) Rumah Alat Potong
Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan
benda kerja, adapun jenis alat yang digunakan disebut revolver. Revolver
ini digunakan oleh step motor sehingga dapat berputar secara manual
atau terprogram.
e) Cekam (chuck)
Digunakan

untuuk

menjepit

benda

kerja

pada

waktu

proses

penyayatan benda kerja berlangsung. Chuck ini dihubungkan langsung


pada spindle utama dengan penggerak melalui sabuk, menggunakan
transmisi sabuk karena unttuk faktor safety, maksudnya pada saat terjadi
kerusakan pada mesin, sabuk (belt) akan dapat slip. Dengan demikian
motor utama tidak terbakar, kalau menggunakan rantai pada saat terjadi
kemacetan mesin, maka tidak bisa slip sehingga motor utama terbakar.
f) Tailstock
Adalah alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan tugas
proses kerja secara manual, misalnya : unutk mengebor dll. Disamping itu
juga digunakan untuk menopang benda kerja yang panjang pada waktu
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

10

proses pembubutan yang berfungsi mencegah terwujudnya lendutan


(defleksi) dan agar benda kerja tetap centre.
g) Meja mesin
Berfungsi sebagai papan luncur gerakan dari eretan mesin, untuk itu
kebersihan harus selalu dijaga, karena kerusakan dari permukaan meja
mesin akan sangat mempengaruhi hasil benda kerja.
2.
Bagian Kontrol/Pengendali
Merupakan bagian control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan
saklar yang dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur
layanan yang terhubung langsung dengan operator.

I.

Keterangan :
Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara
kerja saklar utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi I,

II.
III.

arus listrik masuk ke control CNC.


Lampu Kontrol Saklar Utama
Sebagai indikator mesin hidup atau mati.
Saklar Penggerak Sumbu Utama
Saklar yang digunakan unutuk memutar sumbu utama yang
dihubungkan dengan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur
perputaran sumbu utama sesuai menu yang dijalankan yaitu

IV.

perputaran manual dan CNC.


Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Saklar ini berfungsi untk mengatur kecepatan putar alat potong
pada sumbu utama. Saklar ini berfungsi pada layanan CNC

atau

manual. Kecepatan putaran sumbu utama berkisar antara 50-3000


V.
VI.

rpm, sesuai tabel putaran pada mesin.


Penunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama
Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.
Saklar Pengatur Asutan
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari
eretan mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian
mesinsecara manual. Kecepatan asutan untuk mesin CNC TU-2A

VII.
VIII.
IX.

berkisar antara 5-400 mm/menit.


Lampu Kontrol Layanan Manual
Sebagai indikator control untuk manual.
Tombol Pelayanan Manual
Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z
Tombol Gerakan Cepat
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

11

Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat


X.
XI.

XII.

pada pelayanan manual.


Sajian Menunjukkan Jalannya
Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.
Tombol Pelayanan CNC atau Manual
Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan

yang

digunakan dari manual ke CNC atau sebaliknya.


Amperemeter
Digunakan sebagai penunjuk besarnya arus aktual yang dipakai dari
motor utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih

XIII.

pada motor utama.


Tombol Emergency
Tombol iini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang
masuk ke control mesin. Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal

XIV.

XV.
XVI.

yang tidak diinginkan akibat kesalahan yang telah dibuat.


Tombol Hapus
Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang
salah.
Tombol
Tombol
Tombol
Tombol

Pemindah Sajian
yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.
Memori
yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori

mesin.
XVII.
Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch
Untuk memilih satuan yang digunakan.
Spesifikasi Mesin Perkakas CNC Untuk Mesin Bubut
Merk
Jenis
Model
Spindle Utama

: EMCO (Austria)
: Turning
: TU-2A
:

Putaran
Daya
Jumlah Pahat

: 50-3500 rpm
: 300 watt
: 6 biji

Kapasitas :

Max. turning data


: 36 mm
Max. turning length : 40 mm
Distamce between centre : 40 mm
Swing overbed
:
-

Gerak makan :
Jarak sumbu x
Jarak sumbu z

: 59.99 mm
: 327.60 mm

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

12

Feed max.
mm/menit
Ketelitian

2-499

mm/menit,

2-199

: 0,01 mm

2.5. Program Mesin CNC TU-2A


Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai gerakan dasar ke arah
melintang dan horizontal dengan koordinat sumbu x dan sumbu z.
Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A :
Benda kerja yang terpasang pada chuck berputar sedang alat
potong diam
Sumbu x untuk arah gerakan melintang tegak lurus sumbu putar
Sumbu z untuk arah gerakan horizontal yang sejajar sumbu putar
Perintah-Perintah Pemrograman
1.
Fungsi G, format blok

G 00
: Gerakan cepat
{N/ G 00 / x / z}

G 01
: Interpolasi lurus
{N/ G 01 / x / z / F}

G 02
: Interpolasi melingkar/arah ke kanan
{N/ G 02 / x / z / F}

G 03
: Interpolasi melingkar/arah ke kiri
{N/ G 03 / x / z / F}

G 04
: Waktu tinggal diam
{N/ G 04 / x }

G 21
: Blok kosong
{N/ G 21}

G 24
: Pemrograman radius
{N/ G 24}

G 25
: Pemanggilan sub program
{N/ G 25 / L}

G 27
: Perintah melompat
{N/ G 27 / L}

G 33
: Pemotongan ulir
{N/ G 33 / z/ k}

G 64
: Motor asutan tak berarus
{N/ G 64}

G 65
: Pelayanan kaset
{N/ G 65}

G 66
: Pelayanan RS 232
{N/ G 66}

G 73
: Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
{N/ G 73 / z / F}

G 78
: Siklus penguliran
{N/ G 78 / x / z/ k}

G 81
: Siklus pemboran
{N/ G 81 / z/ F}
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

13

G 82
: Siklus pemboran dengan tinggal diam
{N/ G 82 / z/ F}

G 83
: Siklus pemboran dengan penarikan
{N/ G 83 / z/ F}

G 84
: Siklus pembubutan memanjang
{N/ G 84 / x / z/ F/H}

G 85
: Siklus pereameran
{N/ G 85 / z/ F}

G 86
: Siklus pengeluaran
{N/ G 86 / x / z/ F/ H}

G 88
: Siklus pembubutan melintang
{N/ G 88 / x / z/ F/ H}

G 89
: Siklus pereameran dengan tinggal diam
{N/ G 89 / z/ F}

G 90
: Pemrograman harga absolute
{N/ G 90}

G 91
: Pemrograman harga incremental
{N/ G 91}

G 92
: Pencatatan penetapan
{N/ G 92 / x / z}

G 94
: Asutaan dalam mm/min.
{N/ G 94}

G 95
: Asutan dalam mm/rev.
{N/ G 95}
2.
Fungsi M, format blok

M 00
: Berhenti terprogram
{N/ M 00}

M 03
: Sumbu utama searah jarum jam
{N/ M 03}

M 05
: Sumbu utama berhenti
{N/ M 05}

M 06
: Perhitungan panjang pahat
{N/ M 06/ x / z/ T}

M 17
: Akhir sub program
{N/ M 17}

M 30
: Akhir program
{N/ M 30}

M 98
: Kompensasi kelonggaran secara otomatis
{N/ M 98/ x / z}

M 99
: Parameter lingkaran
{N/ M 99/ i./ k}
3.

Tanda-Tanda Alarm
A 00
: Salah perintah G, M
A 01
: Salah radius (M 99)
A 02
: Salah harga x
A 03
: Salah harga F
A 04
: Salah harga z
A 05
: Kurang perintan M 30
A 06
: Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi
A 08
: Akhir pita pada perekaman
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

14


A 09
: Pemrograman tidak ditemukan

A 10
: Pemrograman kaset

A 11
: Salah memuat

A 12
: Salah pengecekan

A 13
: Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh

A 14
: Salah satuan jalan pada program terbaca

A 15
: Salah harga H

A 17
: Salah sub program
Tombol Pendukung

REV
: Kursor kembali ke nomor blok diagram sebelumnya

FWD
: Kursor menuju ke nomor blok diagram berikutnya

()
: Memasukkan data negatif
Metode Pemrograman ada 2, yaitu :
a.
Metode Incremental
Suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah,
yaitu titik aktif yang dituju menjadi titik referensi baru untuk koordinat
selanjutnya.
b.
Metode Absolut
Suatu metode dimana titik referensinya tetap, yaitu suatu titik dijadikan
referensi untuk semua koordinat.
2.6. Penentuan Parameter Permesinan
Kecepatan Pemotongan (Vs)
Harga yang diperlukan dalam penentuan

kecepatan

pada

proses

pemotongan benda kerja dapat dirumuskan:


V=

.d.n
1000

dimana ;
d
= diameter akhir benda kerja (mm)
n
= putaran spindle (rpm)

2.7. Langkah- langkah Menghidupkan Mesin Bubut CNC


Sebelum

menghidupkan

mesin,

pastikan

bahwa

arus

listrik

sudah

terhubung ke mesin CNC.


a) Pompa Oli hidrolik (yang berada di sebelah kanan eretan)
dipompa 3 kali, sampai di eretan keluar pelumas.
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

15

b) Hidupkan mesin dengan cara memposisikan kunci power


supply dan saklar utama pada posisi ON

Gambar. 2.7. Gambar Pompa Oli Hidrlik Gambar


c) Menghidupkan control CNC /Monitor dengan cara menekan
tombol NC ON, kemudian tunggu sebentar sampai proses
booting selesai dan muncul tampilan di layar seperti gambar di
bawah.

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

16

Gambar. Tombol Monitor Mesin CNC


d) Mengaktifkan Referensi Mesin, Untuk mengaktifkan referensi
mesin, maka ditekan tombol referensi, kemudian tekan tombol
gerakan pahat ke arah +Z sampai referensi ditemukan (lihat
posisi kecepatan gerak makan (feed rate), jangan pada posisi
nol) . Setelah itu tekan tombol +X sampai referensi ditemukan.
e) Spindle dihidupkan dengan menekan tombol spindel start,
maka di layar akan tampil rpm putaran spindel, dan spindel
mesin berputar.
2.8.

Mematikan

Mesin

Bubut

CNC

Dengan

Sistem

Control

Sinumerik 802S/C
Prosedur mematikan mesin (Shut down) mesin bubut CNC lebih
sederhana dari pada cara menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan
ini hanya dilakukan kalau proses pembelajaran sudah selesai, dan jangan
menghidupkan

dan

mematikan

berkali-kali

pada

satu

pertemuan

pelajaran.
Langkah-langkah mematikan adalah sebagai berikut :
a) Pada area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal
ini dilakukan agar tangan kita tidak tergores pahat ketika
membersihkan mesin)
b) Tekan tombol NC OFF pada inverter (warna merah)
c) Matikan saklar utama (ke arah OFF)
Catatan :
Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan
dengan langkah-langkah tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan
mesin bubut CNC adalah sebagai berikut :
1) Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC
2) Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik
3) Hidupkan saklar utama
4) Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

17

5) Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog,


reference point, tekan tombol +Z sampai referensi tercapai,
kemudian tekan tombol +X sampai referensi tercapai
6) Tekan tombol spindle start right
7) Tekan tombol spindle stop
2.9. Pencekaman Benda Kerja di Mesin Bubut CNC
Setelah mesin dihidupkan dan mengaktifkan referensi mesin, maka
sebelum mesin digunakan untuk melakukan seting pahat. Sebelum
melakukan seting pahat harus dipahami dahulu prinsip pencekaman
benda kerja dan pemasangan benda kerja, serta pemahaman tentang alat
potong (pahat) yang digunakan pada mesin bubut CNC pada umumnya.
Alat pencekam benda kerja adalah seperti berikut:

Gambar 4.7 Alat pencekam/ pemegang benda kerja proses bubut


Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas, sangat menentukan
hasil

proses

bubut.

Pemilihan

alat

pencekam

yang

tepat

akan

menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas geometris yang


dituntut oleh gambar kerja. Misalnya apabila memilih cekam rahang tiga
untuk mencekam benda kerja silindris yang relatif panjang, hendaknya
digunakan juga senter jalan yang dipasang pada kepala lepas, agar benda
kerja tidak tertekan.
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

18

2.10. Pemasangan Pahat


Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada
rumah pahat (tool post). Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak
terlalu panjang, supaya tidak terjadi getaran pada pahat ketika proses
pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat harus pada sumbu kerja mesin
bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan. Posisi ujung pahat
yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena menyebabkan benda
kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif .
Pahat sisipan yang diproduksi oleh pembuat pahat memiliki kode
warna tertentu sesuai dengan bahan benda kerja yang akan dikerjakan
dan kondisi pemotongan. Kode warna biru berarti untuk mengerjakan baja,
kode warna kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja tahan karat, dan
kode warna merah untuk pengerjaan besi tuang.

BAB III
PENUTUP
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

19

3.1. Kesimpulan
a) Mesin CNC ini mampu membuat ulang benda kerja dengan
bentuk gambar yang sama.
b) Kemampuan

kerja

mesin

lebih

teliti,

akurat,

waktu

pengerjaannya lebih cepat, dan hasilnya lebih bagus atau


lebih halus di bandingkan mesin perkakas biasa.
c) Mesin

CNC

dapat

digunakan

untuk

berbagai

bentuk

pengerjaan dan bermacam-macam kontur sesuai dengan


kebutuhan.
d) Kemampuan kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja
secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat
meningkatkan produktifitas pengerjaan.
3.2. Saran Saran
a) Setiap penyelesaian pemograman sebaiknya harus di cek
ulang agar pekerjaan yang di hasil sesuai dengan keinginan.
b) Pengoprasian mesin bubut CNC harus di simulasikan terlebih
dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan pekerjaan tidak
berulang-ulang.
c) Melakukan pengecekan pada setingan titik nol, pencekraman
benda kerja, dan settingan pahat agar tidak terjadi kesalahan

Daftar pustaka
STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

20

http://bimbim-uye.blogspot.com/2013/01/kp-mesin-bubut-cnc.html
http://igoy26.blogspot.com/2011/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html
http://muhammaderwanrizal.blogspot.com/2012/09/mesin-cnc.html
http://www.docstoc.com/docs/13275289/Bekerja-Dengan-Mesin-Bubut-CNC

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA |TEKNIK MESIN, PROSES PRODUKSI I

21

Anda mungkin juga menyukai