Anda di halaman 1dari 39

CNC/ Computer Numerical Control (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem

otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dengan
menggunakan kode angka dan hurufserta disimpan dalam media penyimpanan. Penggunaan atau
pengoperasian system kerja ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas
biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC
sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol
Numerik.

Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an,
dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa
ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-
titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan
antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan
kemudian komputer digital.
Pada awal lahirnya Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit dan
pada awalnya perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume
unit pengendali yang besar. Seiring dengan perkembangan teknologi
semikonduktor atau mikroprosesor, maka berkembang pula sistem kendali atau
kontrol yang diterapkan. Selanjutnya tercipta sistem kendali yang berbasis
komputer yang kemudian dikenal dengan nama mesin CNC (Computerized
Numerically Controlled) yang telah dikembangkan dan direvolusi proses desain
menjadi semakin canggih. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab
tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu
produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan
hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat. Berbeda dengan
pendahulunya pada mesin–mesin CNC ini telah digunakan mikroprosesor yang
dapat mengakses data jauh lebih banyak dan lebih cepat.
Perkembangan selanjutnya dikenal dengan mesin DNC ( Direct Numerically
Controlled) yang lebih terintegrasi untuk produksi masal pada industri – industri
besar. Pada awal perkembanganya, mesin – mesin CNC merupakan mesin yang
tergolong langka dan sangat mahal harganya, akan tetapi saat ini penggunaan
mesin CNC di industri manufaktur cenderung semakin meluas. Hal ini
dikarenakan :
- Tuntutan kualitas produksi
- Tuntutan prokdutivitas
- Harga mesin yang semakin murah
Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit
perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam
teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat.
Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume
unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dalam penggunaannya mesin CNC hampir terdapat dalam segala bidang,
baik dalam bidang pendidikan, industry manufactur maupun riset yang
mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang
bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak di gunakan dalam kehidupan
sehari–hari di kalangan masyarakat banyak.
Dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang digerakkan secara
manual semi otomatis maka mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan, antara
lain :
- Teliti (Accurate)
- Cepat (Productive)
- Luwes (Flexibility)
- Tepat (Precision)
Adapun beberapa keuntungan penggunaan mesin perkakas CNC yaitu:
produktivitas tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi, kualitas produk yang seragam
dan dapat digabung dengan perangkat lunak tambahan
misalnya softwareCAD/CAM sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif,
waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi lebih tinggi, biaya pembuatan
produk lebih rendah.

Dalam hal ini, fungsi komputer pada sistem kontrol ditekankan pada
perangkat lunak (software). Aplikasi perangkat lunak (software) sebagai bagian
dari sistem kontrol pada mesin yang banyak digunakan saat ini
adalah software dengan sistem CAD/CAM. Software ini memiliki dua bagian
utama yaitu desain gambar CAD (Computer Aided Design) dan desain gambar
CAM (Computer Aided Manufacturing). Desain gambar CAD berisikan tentang
gambar produk yang meliputi ukuran dan bentuk geometri sedangkan desain
gambar CAM adalah berupa desain tentang proses pemakanan, toolpath,
setup mesin dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses atau cara agar
dihasilkan produk yang sesuai dengan yang digambar pada proses CAD.

Dengan digabungnya mesin CNC dengan CAD/CAM akan lebih efektif, karena
dengan adanya mesin CAD/CAM, operator hanya perlu menggambar benda kerja
kemudian hasilnya disimpan dalam komputer atau disket. Setelah gambar benda
kerja dibuat, operator bisa melihat kembali gambar tersebut dan dapat
mengeksekusinya dalam bentuk simulasi, sehingga bila ada kesalahan pada
gambar dapat diketahui lebih dahulu sebelum dieksekusi ke mesin yang
sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kesalahan dalam pembuatan
produk. Selain itu program yang sudah dibuat (disimpan) dapat digunakan
secara berulang-ulang (untuk produksi masal).

JENIS-JENIS MESIN CNC


Secara garis besar mesin cnc dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Mesin Bubut CNC
Mesin bubut CNC secara garis besar di golongkan menjadi dua :
a. Mesin bubut CNC TU (Training Unit)

Contoh berbagai jenis PC yang digunakan CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU
IITM, EMCO TU-2A.
b. Mesin Bubut CNC PU (Production Unit)

Contoh jenis merk mesin Bubut CNC : EMCO TURN 242, Siemens, Fanuc,
Mitsubishi, Fagor, Nanjing,dll.
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian
CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC
jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU
dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan
assesoris tambahan
seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis,
pembuangan tatal, dan sebagainya.
2. Mesin Frais CNC
Mesin Frais CNC secara garis besar di golongkan menjadi dua :
a. Mesin Frais CNC TU (Training Unit)

Contoh berbagai jenis PC yang digunakan CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU
IITM, EMCO TU-3A.
b. Mesin Frais CNC PU (Production Unit)
Contoh jenis merk mesin Frais CNC : EMCO VMC-200, Siemens, Fanuc,
Mitsubishi, Fagor, Nanjing, dll.
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC Frais Training Unit dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan Mesin Frais CNC
Production Unit dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini
dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang
menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Sejarah Teknologi Mesin CNC

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan
oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika
Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar.
Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor,
sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan
riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang
bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
banyak.

Jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung
proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu mesin bubut CNC
dan mesin frais CNC.

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan
tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
PC untuk Mesin CNC

PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk
memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga
memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC
produksinya.

Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik
tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada
mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.

Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan
teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang
dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang
dijumpai pada proses manufaktur.

Mesin CNC Generasi Baru

Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah
memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja
biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer
Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan
suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk
menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal
dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh
pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang
diproduksinya. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar
kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi
secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer
monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus
kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program
dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim
ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.

Masa Depan Mesin CNC

Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC
dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh
PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada
PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi
program mesin CNC yang siap dieksekusi.

Mesin bubut CNC merupakan mesin bubut modern yang dioperasikan secara otomatis menggunakan
komputer. Berbeda dengan mesin bubut konvensional, mesin ini memiliki perangkat tambahan berupa
motor servo yang berfungsi untuk menggerakkan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukkan ke
dalam sistem melalui program CNC (Computer Numerically Controlled).
Karena cara kerjanya yang dikontrol langsung oleh komputer, mesin ini memiliki banyak keunggulan
dibandingkan mesin bubut yang bekerja secara konvensional, baik itu dari segi ketelitian, ketepatan,
fleksibilitas, serta kapasitas produksi. Karenanya, tak heran jika saat ini banyak industri-industri yang
meninggalkan mesin bubut konvensional untuk beralih menggunakan mesin bubut yang berbasis
CNC.

Sejarah Mesin Bubut CNC

Mesin CNC mulai dikembangkan pada tahun 1952 oleh John Pearson, seorang professor dari
Massachusetts Institute of Technology. Proyek mesin CNC tersebut pada mulanya digunakan untuk
membuat benda kerja khusus yang rumit.

Pada awal-awal kemunculannya, harga mesin CNC sangatlah mahal sehingga hanya sedikit
perusahaan yang mau menggunakannya. Namun mesin ini kemudian mengalami perkembangan yang
sengat pesat pada tahun 1975. Perkembangan ini juga diiringi dengan
perkembangan microprocessor sehingga volume unit pengendali mesin menjadi lebih ringkas.

Prinsip Kerja
Secara umum, prinsip kerja dari mesin bubut CNC adalah dengan membaca program CNC yang
dibuat oleh programmer secara manual atau menggunakan komputer yang telah di-install dengan
software pemrograman CNC. Selanjutnya, program CNC akan dikirim dan dieksekusi
oleh processor yang ada di dalam mesin untuk menggerakkan alat pahat hingga menghasilkan produk
yang sesuai dengan program.

Dalam menyusun kode program CNC, ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu
metode incremental dan metode absolute.

1. Metode Incremental

Metode incremental adalah suatu metode pemrograman CNC yang titik awal penempatannya selalu
berpindah sesuai dengan titik aktual yang terakhir. Dengan metode ini, setiap kali suatu gerakan pada
proses pengerjaan produk berakhir, titik akhir dari gerakan alat potong akan dianggap sebagai titik
awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

2. Metode Absolute

Berbeda dengan metode incremental, pada metode absolute ini titik awal yang digunakan sebagai
acuan akan selalu tetap pada satu titik selama proses berlangsung. Untuk mesin bubut, titik acuan
umumnya diletakkan pada sumbu pusat benda kerja yang akan dikerjakan.

Bagian Bagian Penting dari Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC merupakan salah satu jenis mesin CNC dengan tingkat kerumitan komponen yang
paling tinggi. Nah, agar Anda bisa lebih paham, berikut adalah beberapa bagian penting yang ada
pada mesin ini.

1. Spindle Mesin

Spindle merupakan salah satu bagian terpenting yang ada pada mesin bubut CNC. Komponen ini
berberan sebagai pengatur putaran dan pergerakan pemotong pada sumbu Z. Spindle pada umumnya
selalu digerakkan oleh motor yang dilengkapi dengan kopling atau belting. Sama halnya dengan meja
pada mesin bubut, spindle juga bisa digerakkan secara manual menggunakan tuas atau handle.

2. Magasin Tool

Magasin tool berperan sebagai tempat penyimpanan cutter yang digunakan. Magasin tool biasanya
memiliki 8 sampai 24 slot untuk beberapa jenis cutter, tergantung dari jenis mesin yang digunakan.
3. Monitor

Monitor digunakan untuk memantau aktivitas yang dikerjakan oleh mesin bubut CNC, seperti posisi
koordinat benda, parameter, pesan error, dan lain-lain.

4. Panel Control

Panel kontrol berfungsi sebagai pusat pengoperasian dan pengontrolan kerja mesin, seperti perintah
untuk memutar spindle, mengubah pengaturan, menggerakkan meja, dan lain-lain.

5. Coolant Hose

Coolant hose merupakan bagian yang berperan sebagai sistem pendingin untuk cutter. Pada saat
mesin bekerja, gerakan cutter dalam menggesek dan memotong benda pasti akan membuat kondisinya
menjadi panas dan memuai. Oleh karenanya, perlu ada suatu sistem pendingin dengan konsep air
coolant untuk mendinginkan cutter pada saat mesin bekerja.

Kelebihannya Dibandingkan Mesin Bubut Konvensional

Mesin bubut CNC memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan mesin bubut konvensional
yang masih beroperasi secara manual. Berikut adalah beberapa di kelebihan.
▪ Hasil produksi dapat dikontrol dengan baik
▪ Tingkat akurasi dan presisinya sangat tinggi
▪ Mudah dioperasikan
▪ Komponennya lebih lengkap
▪ Waktu produksinya sangat cepat
▪ Mesin tidak terlalu besar sehingga dapat menghemat tempat
▪ Tidak perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala

Jenis Mesin

Dibedakan menjadi tiga jenis sesuai dengan kebutuhannya, yaitu mesin bubut CNC kecil, sedang atau
menengah dan besar.

Ketiga jenis tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan hanyalah penggunaannya
di lapangan. Mesin bubut CNC kecil umumnya digunakan di untuk membuat benda kerja yang
berukuran kecil dan berbahan aluminium. Sementara, mesin bubut sedang dan besar umumnya
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar utuk membuat benda kerja yang presisi dan berkualitas.
CARA MENGGUNAKAN MESIN BUBUT CNC

Mesin Bubut CNC

Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu

1. Mesin Bubut CNC Training Unit ( CNC TU)

2. Mesin Bubut CNC Production Unit ( CNC PU)

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua
tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya dilapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar
pemograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS ( External Programing System).
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.

Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi missal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan
asesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis,
pembuangan tatal dan sebagainya.

Mesin Frais/Milling CNC

Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang
berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code.

Komputer ini merupakan komponen yang sangat penting dan sangat vital dalam sistem kontrol
numerik. Komputer dapat memecahkan persamaan-persamaan matematika dan pekerjaan yang sulit
dalam waktu singkat. Selain itu sebuah komputer dapat dengan mudah memahami bentuk dan
ukuran benda kerja, fungsi kontrol dari mesin dan operasi pengerjaannya.

Keuntungan penggunaan mesin CNC antara lain adalah :

· Kemampuan mengulang

Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi membuat beberapa benda
dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
· Keserbagunaan

Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-macam kontur sesuai
dengan kebutuhan.

· Kemampuan kerja

Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga
dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.

Prinsip Dasar Pemotongan Logam

Adalah penting bahwa prinsip memotong logam dipahami dengan baik agar dapat diterapkan secara
ekonomis. Prinsip yang digunakan adalah operasi semacam ini seperti membubut, menyerut,
memfris dan menggurdi, seperti juga proses yang lain dilakukan mesin perkakas.

Pilihan dari perkakas, kecepatan dan hantaran yang sesuai adalah dikopromikan, karena makin cepat
mesin dioperasikan akan makin tinggi efisiensi dari operator dan mesin.

Perkakas Pemotong Logam

· Bentuk yang paling sederhana dari perkakas pemotong adalah pahat mata tunggal seperti yang
digunakan dalam pengerjaan mesin bubut dan pengetam, pahat pemotong mata jamak hanyalah
dua atau lebih pahat mata tunggal yang diatur bersama sebagai suatu unit. Pahat pemotong fris dan
pembesar lubang adalah contoh yang baik.

Gaya Potong

· Dalam menganalisa proses pemotongan, dianggap bahwa serpihan disobek dari benda kerja
dengan gerakan menggeser melintang bidang AB

· Gaya geser dan sudut bidang geser dipengaruhi oleh gaya gesek dari serpihan terhadap
permukaan pahat. Selanjutnya gaya gesek tergantung pada sejumlah factor, termasuk kehalusan dan
ketajaman pahat, bahan pahat, kecepatan potong dan bentuk pahat.

· Suatu gaya gesek yang besar menghasilkan serpihan tebal yang mempunyai sudut geser kecil,
sedangkan kebalikannya terjadi kalau gaya geseknya rendah.

· Gaya,-gaya yang bekerja pada perkakas yaitu gaya longitudinal, tangensial dan radial.

Gaya pada perkakas pemotong untuk setiap bahan tertentu tergantung pada sejumlah
pertimbangan :

- Gaya perkakas tidak berubah secara berearti dengan perubahan dalam kecepatan memotong

- Makin besar hantaran perkakas makin besar gayanya

- Makin dalam pemotongan, makin besar gayanya

- Gaya tangensial meningkat dengan membesarnya serpihan


- Gaya longitudinal menurun kalau jari-jari ujung dibuat lebih besar atau kalau sudut tepi
pemotongan sisi diperbesar.

- Gaya tangensial dikurangi kalau sudut garuk belakang dinaikkan sekitar 1% tiap derajat.

- Menggunakan media pendingin agak menurunkan gaya pada perkakas, tetapi sangat meningkat
umur perkakas.

Bentuk Dan Sudut Pahat

Untuk memahami gerakan memotong dari pahat mata tunggal yang dipakai pada mesin bubut
(gambar ..)

üSudut pengaman samping, antara sisi perkakas dengan benda kerja adalah untuk mencegah
penggesekkan perkakas.sudutnya kecil biasanya 6 sampai 8 derajat untuk bahan umumnya.

üSudut garuk sisi, bervariasi dengan sudut potong, sedangkan sudut potong tergantung pada bahan
yang dimesin.

üSudut garuk belakang, diperoleh dengan cara menggerinda, kalau pahat pemotong didukung dalam
keadaan horizontal.

üRuang bebas ujung, diperlukan untuk untuk mencegah penggesekkan pada sisi pahat.

Kemampu Mesinan (Machinability)

Kemampu mesinan atau kemudahan suatu bahan untuk dipotong (machinability) sangat dipengaruhi
oleh jenis dan bentuk pahat yang digunakan.

Pengujian kemampu mesinan harus diadakan dalam kondisi standar kalau hasilnya ingin dapat
diperbandingkan. Pengujian semacam itu menunjukkan tahanan bahan yang akan dipotong, dan
hasilnya ditentukan oleh komposisi, kekerasan ,ukuran butiran, struktur mikro, karakteristik
pengerasan kerja dan ukurannya.

Kecepatan Potong dan Hantaran

Kecepatan potong dinyatakan dalam meter tiap menit dan pada mesin bubut merupakan kecepatan
permukaan atau kecepatan benda kerja melintasi alat pemotong :

CS = πDN/ 1000

Dengan CS = kecepatan potong, meter tiap menit

Π = 3,1416

D = diameter, millimeter

N = Kecepatan putar, putaran tiap menit

Hantaran (feed) menunjukkan kecepatan dari pahat pemotong atau roda gerinda maju sepanjang
atau kedalam permukaan benda kerja.
PENGECORAN PRESISI ATAU PENGECORAN INVESTMENT

Pengecoran presisi atau pengecoran investment menghasilkan produk berukuran teliti dengan
permukaan yang sangat halus, cara ini diterapkan untuk ferous dan non ferous, proses ini sangat
berguna untuk mengecor bahan yang sulit dimesin dan logam radioaktif.

Keuntungan pengecoran presisi /Investment:

1. Dapat dicor bentuk-bentuk yang rumit

2. Dapat diperoleh permukaan yang rata dan halus

3. Ketelitian dimensi baik

4. Benda cor tidak memerlukan pemesinan lanjut, dan

5. Dapat menggantikan proses cetak-tekan bila jumlahnya sedikit

Kerugian pengecoran presisi / Investment:

1. Proses ini mahal

2. Terbatas untuk benda cor yang kecil-kecil

3. Sulit, bila diperlukan inti

4. Lubang harus lebih besar dari 1,6 mm dengan kedalaman maksimal 1 ½ kali diameter.

Proses pengecoran presisi dengan pola lilin

Pola lilin yang di gunakan dilelehkan dan di buang sehingga meninggalkan rongga dalam cetakan
yang sesuai dengan benda aslinya, proses ini digunakan untuk membuat benda kerajinan dan seni.

Proses pengecoran investment


Contoh produk pengecoran investment

Pengecoran Sentrifugal

engecoran sentrifugal dilakukan dengan menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar,
pengaruh gaya sentrifugal benda coran akan padat cara ini cocok untuk benda coran yang berbentuk
simetris dan lebih ekonomis dibandingkan dengan cara lain,

Pengecoran sentrifugal dapat dikelompokkan ke dalam :

1. Pengecoran sentrifugal

2. Semi sentrifugal

3. sentrifuging

Diposting oleh fajar firdaus di 20.34

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 820S Lathe operation CNC PU Sinumerik 802S

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 802S


Lathe operation CNC PU Sinumerik 802S

A.PENGENALAN CONTROL MESIN CNC TMC 320 (SIEMENS / SINUMERIK 802S )


Identification control menchene cnc tmc 320 (Siemens / Sinumerik 802 S / 802 C )

KOORDINAT MESIN / Koordinat Mechine

B. LANGKAH-LANGKAH MENGOPERASIKAN MESIN CNC TMC 320:


Step by step operates Mechine CNC TMC 320:

1. SWITCH ON
Tujuan ( Aim )
Memasukkan arus listrik ke mesin ( Put into electricity current to Mechine )
Cara ( Manner )
Memutar kekanan SWITCH ON/OF yang berada dikanan mesin lalu baru menekan ON pada
CONTROL SIEMENS 802 S
( Twist tern lefht switch on/of that present to lefht mechine then new depress ON in Control
Siemens
802 S )

2. REFERENT POINT
Tujuan ( Aim )
Menentukan area kerja yang bisa dijangkau oleh mesin
( Determine area work that can be reached by machine )
Mengkalibrasi/menentukan titik X0 dan Z0 mesin
( Calibrate / determine points X0 and Z0 mechine )

Cara ( Manner )
Mereferent point sumbu X
( Make referent point axis X )
Posisikan pada mode REF POINT lalu tekan sumbu X+ sampai gerakan tool post berhenti sendiri, dan
muncul tanda .karena jika penekanan sumbu X+ tidak sampai TOOL POST BERHENTI akan muncul
ALARM dan tidak bisa digerakkan lagi. Untuk menghilangkan ALARM tekan RESET/ , kemudian
lakukan REF POINT lagi.
( Position in fashion ref point then press axis x+ until movement tool post stop self, and
appear sign. because if axis emphasis x+ not until tool post stop appear alarm and
can not moved again. to cause the loss of alarm presses reset / , then do ref point again.)

Mereferent point sumbu Z


( Meke referent point axis Z)

Posisikan pada mode REF POINT lalu tekan sumbu Z+ sampai gerakan tool post berhenti sendiri, dan
muncul tanda pada sumbu Z. karena jika penekanan sumbu Z+

tidak sampai TOOL POST BERHENTI akan muncul ALARM dan tidak bisa digerakkan lagi.
( Position in fashion ref point then press axis z+ until movement tool post stop self, and
appear sign in axis z. because if axis emphasis z+ not until tool post stop will appear
alarm an can not be moved again. )

MENU REFERENT POINT

Mereferent SPINDEL
( Meke referent spindel )
Posisikan pada mode JOG lalu putar SPINDEL boleh searah jarum jam atau berlawanan jarum jam
dengan menekan SPINDLE RIGHT atau SPINDLE LEFT lalu tekan SPINDLE STOP kemudian tekan mode
REF POINT disana akan kita lihat tanda REF POINT SPINDLE / sudah terisi.
( Position in fashion Jog then roll spindel may clockwise or anticlockwise with spindle right
or spindle left then press spindle stop then press fashion ref point there we shall see
sign ref point spindle content. )

3. ZERO OFFSET
Tujuan ( Aim )
Memindahkan titik 0 mesin ke ke titik 0 benda kerja
( Move points 0 Mechine to to points 0 work things / material )

Cara ( Manner )
Langkah ini tidak dilakukan pada mesin tetapi dituliskan pada program pembuka
( This step is not done in mechine but inscribed in opener program )
:

G158 X0 Z (sepanjang benda kerja didepan cekam ( A long work thing in front of grasp ).

4. SETTING TOOL
Tujuan ( Aim )
Memasukkan data tool/pahat yang akan digunakan pada mesin
( Will put tool data that be used in mechine )
Cara ( Manner )
Sentuhkan pahat yang akan kita setting pada benda kerja sesuai dengan pahat yang akan kita
gunakan .
( Touch tool that we shall setting in material as according to tool that we shall use )

PENYENTUHAN PAHAT KANAN ( Touch right conner tool )

□ Tahap pertama(bisa dibalik) ( stage festh( turned )

Kemudian masukkan data DIAMETER BENDA KERJA (cara mengikuti petunjuk


selanjutnya)
( Then insert material diameter data (manner follows instruction furthermore)

 Tahap Kedua / stage scend

Kemudian masukkan data PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM (cara mengikuti
petunjuk selanjutnya)
( Then insert work object length data from grasp (manner follows instruction furthermore)

PENYENTUHAN PAHAT KIRI ( Tough left conner tool )


Satu kali penyentuhan / Once tough

Kemudian masukkan DIAMETER dan PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM


( cara mengikuti petunjuk selanjutny )
( Then insert diameter and work object length from cekam(manner follow instruction furthermore)

PENYENTUHAN PAHAT NETRAL DAN ULIR ( Tough neutral tool and threads )
Satu kali penyentuhan / Once tough

Kemudian masukkan DIAMETER dan PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM


(cara mengikuti petunjuk selanjutnya)
( Then insert diameter and work object length from cekam(manner follow instruction furthermore)

Setelah PENYENTUHAN PAHAT kemudian, ( After tough tool then )

Tekan MENU /  PARAMETER  TOOL CORR


Maka akan muncul DIALOG TOOL seperti beriku .
( Press menu /  parameter  tool corr so will appear dialog tool will like next )

Ubah ( change )
 Tool No (menunjukkan nomor tool post yang digunakan)
( Tool no (show number tool that use)
□ Isi Tool No sesuai dengan tool post yang digunakan.
( Ed contents tool no as according to tool post that used ).
Cara ( Manner )
Tekan SEARCH, isikan Tool Post yang digunakan(lihat nomor tool post pahat) lalu tekan
OK
( Press search, fill in tool post used( number tool post tool ) then press ok.)
.

 CUT EDGE POST/IMAGINARI TOOL POSITION(ITP).


CEP/ITP merupakan kode pahat yang digunakan, sehingga harus kita isi sesuai dengan
pahat yang kita gunakan
Cep / Itp be toolo code that used, so that must we are contents as according to tool whom we use

cara: ( Manner )
Tempatkan KURSOR pada CEP lalu tekan sesuaikan dengan CEP/ITP pahat.
( Place cursor in cep then press correspond to cep/itp tool.)

□ Isikan Panjang dan Diameter benda kerja yang sudah kita pasang pada CEKAM.
( Fill in long and material diameter that we pair in grasp )

Cara / Manner
Pindahkan KURSOR pada LENG 1tekan  tekan GET COM masukkan DIAMETER benda kerja  tekan
ENTER/  CALCULATE  OK
( Move cursor in leng 1 press pressget com insert material diameter  press enter/ calculate ok

Pindahkan KURSOR pada LENG 2tekan >  tekan GET COM masukkan
PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM tekan ENTER/ 
CALCULATE  OK
( Move cursor in leng 2 >  press get com insert material length from cekam\ press enter/
calculate  ok
o

GAMBARAN UMUM SETTING PAHAT / Tool setting general description

5. MEMASUKKAN PROGRAM ( Put into program )


Program bisa kita tulis langsung pada mesin, akan tetapi lebih mudah kita mengunakan Software
CNC Simulation CUT VIEWER pada komputer.
( Program can we write direct in mechine, but our easier is use software cnc simulation cut viewer in
computer)

Bagian-bagian program ( Program parts )


1) Program Pembuka ( Opening program )
□ ;STOCK/panjang benda kerja/diameter luar/diameter dalam/titik nol koma nol
( ; Stock/long material / diameter in / diameter outside / zero comma zero
□ Menentukan pahat yang digunakan ( Determine tool that used )
Cara; tekan dengan bersamaan ALT dan T, akan muncul dialog TOOL lalu tentukan
parameter
TOOL yang akan digunakan
( Manner; press with concurrent ALT and T, will appear dialog tool then will determine parameter
tool that be used. )
□ Menentukan Jenis pemograman ( Determine kind pemograman )
G90 = Absolut
G91 = Incremental
□ Menentukan satuan pemakanan/FEED ( Determine unit cutting speed / feed )
G94 = mm/menit
G95 = mm/putaran spindle
□ Menentukan arah putaran spindle ( Determine rotation direction spindle )
M03 = searah jarum jam ( clockwise )
M04 = berlawanan jarum jam ( anticlockwise )

2) Program Utama ( Basic program )


□ Bahasa pemograman dasar / Language pemograman base
G00 gerakan cepat tanpa penyayatan / Whisk without cutt
G01 gerakan dengan penyayatan lurus / Movement with cutting straight
G02 gerakan membentuk FILLET/radius searah jarum jam / Movement forms fillet/radius
clockwise
G03 gerakan membentuk FILLET/radius berlawanan jarum jam / Movement forms fillet/radius
anticlockwise

3)Program Penutup ( Closing program )


G05  Spindel berhenti ( spindle stop )
G500  membatalkan Zero Offset ( concel zero offset )
M30  Program selesai ( program end )

5. TRANSFER PROGRAM KE MESIN ( Transer program to mechine )

a. Pada Mesin ( in mechine )


Tekan MENU/  SERVICE  DATA IN START /(Press menu/ 
service  data in start )

b. Pada Komputer ( In computer )


Tuliskan KODE PEMBUKA MESIN PADA PROGRAM, sebelum program pembuka
dengan benar, kemudian SAVE.
( Write opening code mechine in program, before opening the program truly, then save.)

KODE PEMBUKA MESIN ( Opening code mechine )


%N_NAMA PROGRAM(max 10 karakter)_MPF
;$PATH=/_N_MPF_DIR

 Masuk/tekan program WINPCIN  TEXT FORMAT  SEND DATA pilih nama file yang akan dikirim
OPEN File akan terkirim secara otomatis
( Will enter/press program winpcin  text format  send data will choose file name that send  open
file will be sent automatically )
 Pada Mesin tekan OK ( In machine press ok )
 Kemudian masuk ke PROGRAM ( MENU/  PROGRAM  OPEN)
( Then go on into the program (menu/  program  open )
 Hapus STOCK, TOOL, COLOR ( Delete stok,tool, color.)
 Tambahkan “/” pada M03 ( Please add “/” in M03 )
 Ganti R dengan CR= ( Change R with CR = )
□ Pastikan G01 yang pertama sudah ada F nya ( Ascertain G01 first there are F it )

4. SIMULASI
 Tekan MENU/  tekan AUTO/  tekan PROG CONTROL pada layar monitor hidupkan SKP, DRY dan
ROV (dengan menekan ENTER/ ) KELUAR KE MENU UTAMA
( Press menu/ press auto/  press prog control in sail monitorSwich on
skp, dry and rov (with depress enter/ out to principal menu )

 Masuk ke program yang akan kita eksekusi,cara tekan MENU/  PROGRAM  Pilih File yang akan
kita Eksekusi dengan menekan SELECT kemudian buka dengan menekan OPEN tekan > 
SIMULATION
( Will step program that we are execution, the way how press menu/ program 
will Choose file that we are execution with will depress select  then will open with will
depress open then press simulation )

 Tekan SINGLE BLOCK(SBL)/ bila menginginkan program disimulasi per BLOK


( Press single block(sbl/ when wish for program simulasition / block )

6 EKSEKUSI
Hidupkan ROV (tekan AUTO/ PROG.CONTROLROV(pilih dengan menggunakann ENTER/ )
Tekan SBL (single block/ program akan dibaca per BLOK program)
( Animate rov (press auto/ prog. control change with enter/ will press sbl (single
block/ program will be read / program block)

Tekan CYCLE START/


Bila dirasa program sudah aman dieksekusi hilangkan SBL dengan menekannya kembali sehingga
program akan dieksekusi secara langsung seluruhnya.
( Press cycle start/
when felted program safe been executed to eliminate sbl with depress it to return so that program
be
execute directly entire. )
MENGOPRASIKAN DAN MEMPROGRAM MESIN CNC FRAIS TU-3A

Kegiatan Belajar 1

BAGIAN-BAGIAN MESIN DAN PENGENDALI

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Menyebutkan bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A

Menyebutkan fungsi bagian-bagian control mesin CNC TU-3A

Menyebutkan fungsi setiap tombol pada panel pengendali mesin

a. Uraian Materi Pembelajaran

1. Bagian-bagian mesin CNC TU-3A

Yang termasuk pada bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A adalah :

a. Panel pengendali

b. Monitor

c. Motor utama

d. Spindel utama

e. Meja mesin

f. Motor step

g. Landasan luncur meja mesin

h. Pintu mesin

Secara lengkap bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A ditunjukan pada gambar di bawah ini

Gambar 1.1 Mesin CNC TU-30

1. Panel pengendali

Unsur-unsur pengendali untuk pelayanan mesin CNC TU-3A adalah semua piranti yang terdapat
pada panel pengendali mesin seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.2 panel pengendali mesin secara umum

Keterangan gambar :

1. Saklar ON spindel untuk operasi mesin CNC secara manual

2. Tombol pengatur kecepatan spindel

3. Saklar utama ON atau OFF

4. Lampu indikator

5. Tombol darurat

6. Tombol pilihan satuan sistem persumbuan untuk milimeter (mm) atau inchi

7. Penggerak disket

8. Lampu petunjuk operasi manual

9. Tombol pengatur kecepatan pemakanan

10. Tombol pelintasan cepat-tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak
eretan peda arah relatif

11. Penunjukan alamat pemrograman

12. Penampilan data alamat aktif dan berbagai jenis alarm

13. Lampu penunjuk operasi mesin CNC

14. Tombol pilihan pelayanan manual atau CNC

15. Tombol untuk mengaktifkan alamat M pada waktu menyimpan program dan menguji ketapan
data geometris program

16. Tombol START untuk menjalankan mesin

17. Tombol-tombol untuk memasukan data

a. Tombol angka 0-9

b. Tombol minus (-) untuk mengubah arah lintasan

c. Tombol INP, untuk menyimpan data alamat yand masuk


d. Tombol DEL, untuk menghapus data per alamat

e. Tombol REV, untuk mengembalikan kursor blok per blok

f. Tombol FWD, untuk memajukan kursor per blok

g. Tombol panah, untuk memajukan kursor per alamat

h. Tombol M, untuk mengaktifkan fungsi M

18. Tombol penggerak manual arah relatif dengan step motor : (pedoman arah penggerakan
memanjang dan melintang kita anggap menggerakan pisau,walaupun yang bergerak mejanya)

a. Tombol –X, pisau melintas arah memanjang kekiri (meja mesin bergerak ke kanan)

b. Tombol +X, pisau melintas arah memanjang ke kanan (meja mesin bergerak ke kiri)

c. Tombol –Y, pisau melintas arah melintang ke luar atau menuju operator

d. Tombol +Y, pisau melintas arah melintang ke dalam atau menjauhi operator

e. Tombol –Z, pisau melintas arah turun

f. Tombol +Z, pisau melintas arah naik

19. Amperemeter

Kegiatan Belajar 2

MENGOPERASIKAN MESIN SECARA MANUAL

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Menyebutkan langkah pengoperasian mesin CNC TU-3A secara manual

Memasang dan melepas pisau pada mesin

Mengefrais secara manual

b. Uraian Materi Pembelajaran

Langkah-langkah pengoperasian mesin CNC TU-3A secara manual sebagai berikut :

1. Menghidupkan mesin
Langkah operasional yang di lakukan untuk menghidupkan mesin CNC TU-3A ialah dengan memutar
saklar utama mesin ke kanan (angka 1) pada kedudukan ON, dan lampu indikator arus masuk akan
menyala.

Gambar 2.1 menghidupkan mesin

1. Memutar dan menyetel kecepatan spindel

Untuk memutar spindel utama mesin putar saklar ON spindel untuk operasi mesin CNC secara
manual, setelah spindel utama mesin berputar atur kecepatan putar spindel mesin dengan memutar
knob pengatur kecepatan spindel mesin sesuai dengan

Gambar 2.2 Menyetel Kecepatan Spindel

kecepatan yang di inginkan, apabila knob di putar searah jarum

jam maka kecepatan putar spindel mesin semakin besar.

1. Menggeser pisau

a. Sistem Persumbuan

Sistem persumbuan distandarkan untuk berbagai permesinan berdasarkan ISO 841 dan DIN 66217
dengan dasar sistem koordinat cartesian. Untuk memudahkan penunjukan persumbuan mesin CNC
TU-3A (tegak), operator berhadapan dengan mesin, lalu buka jari-jari tangan kanan (kaidah tangan
kanan) seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.3 Sistim persumbuan kaidah tangan kanan

Gambar di bawah ini menunjukan berbagai sistem persumbuan untuk mesin frais vertikal (tegak)

Pada mesin frais jenis ini kepala fairs dan pisau bergerak secara vertikal dan benda kerja yang
terpasang di atas meja melaksanakan gerakan melintang dan memanjang.

Gambar 2.4 Sistem persumbuan mesin frais vertikal

(alat potong yang bergerak)

Pada mesin frais jenis kedua ini kepala mesin frais dan pisaunya diam tidak melakukan gerakan
vertikal dan benda kerja yang terpasang di atas meja melaksanakan gerakan melintang dan
memanjang.

Gambar 2.5 Sistem Persumbuan Mesin frais vertikal

(meja mesin yang bergerak)

a. Menyetel kecepatan pemakanan/ingsutan (feeding/F)

kemampuan alat potong melakukan penyayatan bahan Kecepatan pemakanan/ingsutan berkenaan


dengan dalam setiap satu menit yang di pengaruhi oleh :

1. Bahan benda kerja/bahan pisau

2. Kondisi mesin

3. Geometri mata pisau frais

Untuk menentukan besarnya kecepatan pemakanan mesin dapat di lakukan dengan dua cara yaitu
dengan rumus menghitung besarnya kecepatan pemakanan :

F=n x f x s

Keterangan :

F = Kecepatan pemakanan (mm/menit)

n = jumlah mata sayat

f = lebar penyayatan
s = Kecepatan putar spindel mesin

atau dapat juga menggunakan tabel hubungan kedalaman pemotongan,diameter pisau dan
kecepatan sayat seperti gambar di bawah ini.

Pengefraisan

Dalamnya pemotongan-Diameter alat potong – Asutan

Pemboran

Diameter batang bor – Asutan

Contoh :

Bahan benda kerja aluminium, bahan pisau HSS, kedalaman pemotongan (t) = 10 mm dan diameter
pisau (d) = 10 mm, maka kecepatan pemakanan (F) yang sesuai = 60 mm/men. Untuk mengatur
kecepatan pemakanan secara manual : putarlah knob pengatur kecepatan pemakanan searah jarum
jam untuk memperbesar kecepatan pemakanan dan ke kiri untuk memperkecil kecepatan
pemakanan.

Gambar 2.6 Menyetel feedin


b. Menggeser eretan secara bebas

Untuk melakukan perlintasan secara cepat pada mesin CNC TU-3A di lakukan dengan cara menekan
tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan
pada arah relatif, yaitu tombol

c. Menggeser eretan secara terukur

Untuk melakukan penggeseran eretan secara terukur pada mesin CNC TU-3A dilakukan dengan cara
menekan tombol penggerak eretan pada arah relatif, yaitu tombol : -X -Y -Z +X +Y +Z untuk
melihat besaran pergerakan eretan yang di butuhkan dapat dilihat pada monitor mesin, apabila
penggeseran sesuai dengan yang di inginkan hentikan penekanan tombol arah relatif pada panel
pengendali.

4. Memasang/melepas pisau jari pada pemegang (holder)

Untuk memasang pisau fraisjari pada holder,lakukan-langkah berikut :

a. Siapkan kolet untuk mencekam pisau pada holder.

b. Letakan kolet ke dalam rumah/mur.

c. Masukkan mur pengencang dengan posisi miring sedemikian rupa,sehingga


bagian eksentrikmasuk kedalam alur kolet.

d. Masukkan mur pengencang dengan koletnya ke ujung holder.

e. Masukan alat potong kedalam kolet dan kencangkan mur dengan pen silindris searah jarum jam.

Untuk melepas pisau frais jari dan holdernya,lakukan langkah berikut :

a. Putar berlawanan jarum jam mur pengencang

b. Setelah mur pengencang di kendorkan, cabut alat potong dari kolet.

Gambar 2.7 memasang pisau jari

5. Memasang/melepas holder pada sumbu utama

Lakukan langkah berikut ini untuk memasang holderpada spindel utama mesin :
Gambar 2.8 memasang holder a. Putar handel penetap holder searah jarum
jam untuk membuka pen penetap spindel

b. Masukkan holder ke dalam lubang spuindel.

c. Putar holder bolak-balik untuk menetapkan


kedudukan alur holder pada pen penetap.

d. Setelah kedudukan pen penetap pada spindel


masuk ke dalam alur holder lepas kembali
hendel penetap sehingga holder terkunci secara
otomatis

1. Mengefrais benda kerja secara manual

Apabila akan melakukan pengefraisan secara manual dengan diameter pisau frais 10 mm, maka
lakukan langkah-langkah penyetelan nol benda kerja sebagai berikut:

a. Gerakkan pisau frais pada arah –Z sampai sedikit menggores permukaan benda kerja, lalu tekan
tombol INP dua kali, maka sajian Z pada layar monitor menunjukan angka 0).

Gambar 2.9 Gerakkan Pisau ke Arah Z

b. Gerakkan pisau pada arah X sampai sedikit menggores sisi benda kerja, lalu tekan tombol INP dua
kali, maka sajian X pada layar monitor menunjukan angka 0).

Gambar 2.10 Gerakkan pisau ke Arah X

c. Goreskan sisinya pada arah Y, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian Y pada layar monitor
menunjukan angka 0).

Gambar 2.11 gerakkan Pisau ke Arah Y

d. Gerakkan pisau frais ke arah Y, setelah sajian menunjukan nol.

Gambar 2.10 Gerakkan Pisau frais

Setelah langkah di atas, isilah terlebih dahulu data berikut:

Kecepatan put. Spindel (put/men) ...........................

Ingsutan F (mm/men) ...........................

Lebar X (mm) ..........................

Kedalaman z (mm) ...........................

Perhatikan penyetelan ingsutan secara

benar
Gambar 2.11 Skema Gerakkan Pengfraisan Manual

2. Pengoperasian Manual

Sajian Monitor

Setlah menghidupkan mesin, sajian Jika anda menghidupkan mesin, layar


menunjukan 0. lampu-lampu X, Y, Z menyala menunjukan nol untuk X, Y, Z

Jika anda menggerakkan kearah X, lampu X Dengan pengecualian gerakkan cepat,


menyala. Jika anda melepas jari dari tombol, penunjukan memperlihatkan terus menerus
jarak gerakannya ditunjukan dalam 1/100 mm dalam langkah 0,5 mm.
pada VDU. Dengan jarak 2,45 mm. Sajian
menunjukan 245

Jika anda menekan tombol Z, nyala meloncat ke


lampu Z. Setelah anda mengangkat jari dari
tombol, jarak gerakan muncul (dengan 6,28 mm
akan muncul 628).

Tanda minus pada sajian.

1. menyetel posisi start pisau jari ( PST = position of setting tool / start point )

langkah penyetelan posisi start pisau jari dapat dilakukan sebagai berikut :

a. sajian harus menunjukan nol pisau frais berada pada


titik yang ditentukan ( Y=0, Z =0), lakukan penyetelan
pisau agar sajikan X, Y, Z berada pada titik nol

b. geser posisi pisau pada sisi X dengan jarak 22,15


dengan prosedur :

1) lampu X pada sajian menyala

2) tekan INP – lampu X

berkedip
3) masukan nilai

( tanpa tanda +/-, sebab pisau frais dengan geraqkan arah


+ harus nol )

4) tekan tombol INP, maka kedipan lampu X akan


berhenti.

c. masukan nilai Y dan Z dengan cara yang sama.

Gambar 2.13 Langkah Menyetel PST

Untuk penyetelan posisi start pisau jari dengan metoda pelayanan manual dilakukan dengan cara
berikut :

a. goreskan pisau pada permukaan

benda kerja, lalu setel sajian Z=0

b. goreskan sisi pisau pada sisi benda kerja


arah X, lalu masukan nilai radius pisau frais
(r).

c. goreskan sisi pisau pada sisi benda kerja


arah Y, lalu masukan nilai radius pisau frais
(r).

Gambar 2.13 Penyetelan posisi start pisau

1. Memuat ( entry ) data program CNC ke mesin

a. fungsi tombol – tombol penyunting ( edit )

Gambar 2.14 Tombol penyunting

Keterangan gambar :
1. Tombol angka

2. Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol minus harus ditekan setelah
memasukan angka.

3. Tombol INPUT, untuk menyimpan data

4. Tombol DEL, untuk menghapus

5. Tombol FWD,untuk program melompat maju blok demi blok

6. Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok

7. Tombol panah , untuk sajian melompat per alamat

8. Tombol M, untuk memesukan fungsi lain

b. memuat/memasukan program

Gambar 2.15 Memasukan program

Memasukan program pada mesin CNC TU-3A dengan cara menggunakan tombol penyunting yang
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Dari disket

Langkah-langkah memasukan program melalui disket adalah sebagai berikut :

Masukan disket kedalam program melalui disket adalah pengendali

Memasukan data G65 tekan INP sebanyak dua kali

Pilih nomor program tekan INP

b. Secara manual

Untuk memasukkan program secara manual dengan menggunakan tombol penyunting

Tombol angka 0-9

Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol –harus ditekan setelah memasukkan
angka

Tombol INPUT, untuk menyimpan data

Tombol DEL, untuk menghapus

Tombol FWD, untuk program melompat maju blok demi blok

Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok

Tombol panah, untuk sajian melompat per alamat

Tombol M, untuk memasukan fungsi lain


2. Mematikan mesin

Setelah mesin digunakan, maka langkah yang penting kemudian ialah mematikan mesin. Langkah
mematikan mesin sesuai dengan prosedur merupakan salah satu bagian dari pemeliharaan.

Sebelum mematikan tombol power listrik pada mesin, terlebih dulu lakukan pemutusan arus listrik
pada motor step dengan langkah :

a. Aktifkan pelayanan mesin CNC dengan menekan tombol H/C

b. Tekan tombol panah untuk mengaktifkan alamat G

c. Tekan tombol angka 6dan 4 dalam alamat G tersebut

d. Tetapkan kombinasi angka tersebut dengan menekan tombol INP

e. Kembali ke pelayanan manual dengan menekan tombol H/C

Gambar motor listrik sudah tidak nampak lagi pada layar monitor.

Setelah langkah di atas selesai dilakukan, kemudian matikan saklar utama mesin.

Kegiatan Belajar 3

MEMBUAT PROGRAM CNC TU-3A

A. Tujuan Kegiatan pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda akan dapat :

Memahami pengertian program CNC TU-3A

Memahami struktur program CNC

Memahami metoda pengukur titik koordinat absolut dan inkremental/relatif

Menyebutkan fungsi kode ”G” dan “M”

Melakukan pemrograman uintuk pengefraisan kontur lurus, radius dan kantong (pocket)

B. Uraian Materi

TU (Training Unit)-3A merupakan mesin frais CNC yang khusus digunakan untuk pelatihan, dimana
ukuran dan kapasitas mesin lebih kecil dibandingkan dengan PU (Production Unit). Pengoperasian
mesin tersebut menggunakan kode-kode numeris yang di susun dalam bentuk program NC.

1. Pengertian Program NC

Program NC pada intinya adalah perintah kepada pisau (alat pemotong) untuk bergerak dari yiyik
koordinat yang lainnya sehingga akhirnya menghasilkan kontur benda sesuai yang diharapkan oleh
program.
Bahasa perintah ini tersusun dari kode-kode numeris yakni kode berupa huruf dan angkan tertentu
yang oleh pengendali mesin CNC kode numeris tersebut diubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang
menggerakan, misalnya : motor step pada eretan.

Pengkodean gerak pisau dinyatakan dengan menggunakan persumbuan sistem koordinat Cartesian
seperti dalam gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1: Pengkodean gerakan pisau Keterangan :

Gerakan X : memanjang

Gerakan Y : melintang

Gerakan Z : tegak

Pengkodean dengan huruf seperti di atas merupakan sebuah intruksi terhadap gerakan pisau untuk
lintasan memenjang, melintang dan tegak. Sedangkan arah gerakannya mengikuti tanda + (plus)
atau – (minus).

Contoh intruksi pada mesin CNC untuk melakikan operasi seperti gambar 3.2 dibawah dapat
diuraikan sebagai berikut :

Gambar 3.2 : Intruksi

Pengkodean lintasan pisau jari pada gambar di atas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 :Perubahan Intruksi dalam Bentuk Kode

Intruksi Verbal Intruksi Bentuk Kode

1. Gerakan pisau ke bawah (eretan tegak) 15 mm Z -15

2. Gerakan pisau ke kanan (eretan memanjang) 50mm X 50

3. Gerakan pisau maju (eretan melintang) 30 mm Y 30

Pada gerakan 1 tidak terjadi pembuangan tatal. Dengan gerakan secepat mungkin. Gerakan cepat ini
dikodekan GOO.

Pada gerakan 2 dan 3 merupakan gerakan lurus dan terjadi pembuangan tatal. Gerakan interpolasi
lurus ini dikodekan GO1.

Kecepatan gerakan 2 dan 3 harus diatur sesuai perhitungan, yang tergantung dari diameter pisau
frais, jenis bahan dan dalamnya pemotonan.

Dalam hal agar mesin CNC dapat melakukan gerakan seperti gambar 3.2, maka perintah harus
diberikan kepada komputer dengan mengisi format yang terdapat pada layar sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Penisian kode

N G V Y Z F
(M) (I) (D) (Y) (S) (K) (L) (T) (H)

................ 00 0 0 -1500

................ 01 5000 0 ..................

................ 01 0 3000 0 ..................

Keterangan :

Pada TU – 3A panjangnya gerakan di program tanpa titik desimal dalam 1/100 mm atau 1/1000
inci,sehingga perintah gerakan 15 mm diprogramkan 1500, perintah gerakan 30 mm diprogramkan
3000, perintah gerakan 50mm diprogramkan 5000 dst.

Sedangkan dalam sebuah inci, perintah gerakan 1,235 inci diprogramkan 1235 dst.

2. Struktur Program CNC

Program CNC merupakan naskah program yang di dalamnya memuat data pokok untuk
pembuatan/pengerjaan bahan bakal menjadi suatu bentuk benda kerja. Dengan demikian program
CNC terdiri dari beberapa dagian yang tersusun secara berurutan, baik blok, kata-kata maupun kata-
nya.

Blok

Program terdiri dari beberapa blok, dimana setiap blok berisikan semua data untuk melakukan satu
pekerjaan. (contoh, perintah : gerakan eretan memanjang 25 mm, dengan kecepatan 120
mm/menit)

Tabel 3.3 : Blok

G X Y Z F
N
(M) (I) (D) (J) (S) (K) (L) (T) (H)

00 00 -3000 0 0

01 01 0 -2500 0 120

02 01 1050 0 0 120

03 01 0 -1680 100 120

Kata-Kata

Setiap blok pada suatu program terdiri dari derbagai kata-kata, dimana setiap kata terdiri dari satu
huruf dan satu kombinasi angka.

Contoh : N 01.

Kata
Kata tediri dari satu huruf dan kombinasi angka (nomor kunci).

Huruf yang terletak pada kata disebut juga adres.

Beberapa adres yang terdapat di dalam lembaran program didefinisikan sebagai berikut :

Tabel 3.4 : Adres

G X Y Z F
N
(M) (I) (D) (Y) (S) (K) (L) (T) (H)

a. Adres “N”

“N” merupakan singkatan dari nomor intriksi atau perintah satu pekerjaan di dalam blok.

b. Adres “G”

Pada kolom ini akan kita masukan informasi kunci fungsi jalan.

c. Adres “X,Y,Z”

Kolom-kolom ini memuat data panjangnya gerakan eretan memanjang (X), melintang (Y) dan tegak
(z) yang diprogram tanpa titik desimal, dalam 1/100 mm dan 1/1000 inci.

d. Adres “F”

Kolom “F” akan memberikaqn informasi atau perintah kecepatan pemakanan/ingsutan dalam satuan
mm/ menit atau 1/10 inci/ menit.

e. Adres “M”

Fungsi “M” di sebut sebagai fungsi bantu yang dituliskan pada kolom “g’ di sertai nomor kunci.

f. Adres “D”

Adres “D” merupakan besarnya radius pisau, sehingga bila radius pisau=5mm akan kita tulis D 500

g. Adres “S”

+Adres ini merupakan kecepatan putaran spindle atau pisau.

Contoh : Putaran Pisau 2000 rpm akan kita tulis S 2000

h. Adres “T”

Adres “T’ digunakan untuk memilih alat potong sesuai dengan nomor yang ada, contoh : T 02

i. Adres “I”,”J”dan “K”

Adres ini merupakan parameter pemrograman melingkar (akan di uraikan pada uraian G 02 / G 03).

3. Metode Pengukuran Titik Koordinat


Metode pengukuran titik koordinat pada mesin CNC penting sekali untuk di pelajari mengingat
bahwa ketepatan gerakan pisau akan menentukan keakuratan hasil dan bentuk benda kerja yang
dibuat.

Ada 3 (tiga) metode pengukuran titik koordinat yang akan dibahas berikut ini, yaitu Pengukuran
Absolut, Pengukurai Inkremental dan Pengukuran Campuran.

Pengukuran Absolut Pengukuran Inkremental

Gambar 3.3 : Metode Pengukuran Absolut dan Inkremental

Metode pengukuran titik koordinat ini dapat dipilih sesuai dengan keinginan kita dengan
memberikan infornasi kunci pada kolom “G”, yaitu untuk Absolut = G 90 dan Inkremental = G 91

a. Metode Pengukuran Absolut

Gambar 3.4 : Pengukuran Absolut Pada metode pengukuran koordinat secara


absolut semua titik koordinat diukur dari titik
tertentu sebagai titik 0 (nol)/titik referensi.

Pada gambar contoh (gambar 3.4) titik-titik


A,B,C, diukur dari titik W sebagai titik nolnya.

Posted 10th February by Muhamad candra vahrul rozi nasution 3TP3

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

0 komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

SOCIAL PROFILES

Top of Form

Search

Bottom of Form

Popular

Tags

Blog Archives
animasi bergerak helikopter

Mesin bubut CNC Dan Cara pengoperasikan nya

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 820S Lathe operation CNC PU Sinumerik 802S
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 80...

pengertian dan gambar mesin bubut

Mesin Bubut mesin bubut Pengertian Mesin Bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja
dengan jalan menyayat de...

Mesin Frais CNC Dan Cara Mengoperasikannya

MENGOPRASIKAN DAN MEMPROGRAM MESIN CNC FRAIS TU-3A Kegiatan Belajar 1 BAGIAN-BAGIAN
MESIN DAN PENGENDALI a. Tujuan...

Monday, June 18, 2012


Pengertian Mesin Bubut CNC
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu

 Mesin Bubut CNC Training Unit ( CNC TU)


 Mesin Bubut CNC Production Unit ( CNC PU)
Kedua Mesin Bubut CNC tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya dilapangan. Mesin Bubut CNC TU
dipergunakan untuk pelatihan dasar pemograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan
EPS ( External Programing System). Mesin Bubut CNC jenis Training Unit hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.

Sedangkan Mesin Bubut CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini
dilengkapi dengan asesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip
kerja hidrolis, pembuangan tatal dan sebagainya

Sejarah Mesin Bubut CNC

Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin tersebut hanya
mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk setting mesin
apabila berganti produksi jenis produk lain

Dari sumber yang ada, mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari swedia yang
bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang sekarang dikenal sebagai
Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan pengusaha terkenal sekaligus penggagas
pemberian penghargaan Nobel.

Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan
antaraMassachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada pertengahan tahun 1950.
Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung
Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke
arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC

The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana
gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data numerik di beberapa titik"
Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan
menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan
untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC
dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer

Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang
mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara
otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan. Pada tahun 1960 an, Mesin
Bubut CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.

Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer)
untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya. Dalam
perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin
makin meningkat, semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara
pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya
sehingga akan lebih effisien dan praktis

Anda mungkin juga menyukai