Anda di halaman 1dari 66

Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang memang
sangat pesat. Terutama yang menyangkut dengan proses produksi,
dimana sekarang inin untuk menghasilkan suatu produk atau komponen
membutuhkan waktu yang singkat dan hasil yang diterima oleh
masyarakat atau konsumen harus memuaskan.

Salah satu hasil dari perkembangan IPTEK yaitu ditemukannya


mesin CNC, yang dirancang dengan HARD WERELOGIC atau
mengoperasikan dengan jalur kawat tetap. Cara kendali mesin CNC
pertama kali dilakukan dengan komputer program yaitu : dengan
memasukkan program benda kerja yang akan dibaca pada sebuah pita
tabung, program yang berisi informasi kendali dilanjutkan atau
dihubungkan dengan mesin freis dan mesin bubut, sehingga mesin
tersebut bisa mengerjakan sendiri benda kerja sesuai dengan program
yang dimasukkan atau diinputkan.

1.2 Batasan Masalah.


Dalam melakukan praktikum CNC ini pada dasarnya hanya sebatas
penggunaan mesin bubut dan mesin freis dengan sistem CNC, Tetapi
dalam laporan ini kami hanya membatasi tentang sisitem kerja mesin
CNC TU-2A, serta menyangkut hal – hal yang mendukung cara kerja
mesin tersebut. dimana pada pratikum diuasahakan benar-benar
menyerupai keadaan yang sebenarnya dilapangan. Pada pratikum CNC
TU – 2A ini bahan atau material yang digunakan adalah alumunium (Al),
karena mesin ini hanyalah mesin training unit.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Tujuan Pratikum.

Diharapkan selama dan setelah melakukan pratikum, mahasiswa


dapat memahami :

1. Mengetahui macam dan jenis dari mesin-mesin CNC TU – 2A.


2. Mengetahui prinsip kerja dari mesin CNC TU – 2A.
3. Mengetahui dan mengerti fungsi dari panel-panel yang ada pada mesin
CNC TU – 2A.
4. Dapat mengoperasikan dan melakukan proses pengerjaan dengan
menggunakan mesin CNC TU – 2A sesuai dengan ukuran yang telah
direncanakan dan dapat membuat listing program CNC TU – 2A.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB II
TEORI DASAR

2.1. Pengenalan Mesin CNC TU - 2A

Mesin CNC TU – 2A atau Computer Numerically Controled


Unit Two Abses yaitu merupakan sebuah mesin pengendali
Numeris dengan komputer. Mesin CNC TU – 2A mempunyai dua
arah pergerakan, yaitu searah sumbu X dan sumbu Z. sumbu X
merupakan pergerakan dari pahat yang bergerak kekiri dan kanan,
sedangkan sumbu Z merupakan pergerakan mata pahat yang
bergerak kedepan dan kebelakang. Jadi mesin CNC TU – 2A
merupakan mesin bubut.

Pada mesin CNC TU – 2A sebelum dilaksanakan proses


pembentukan benda kerja terlebih dahulu dibuat suatu program
dari benda yang akan dibuat tersebut. Pemograman adalah
pemberian instruksi dan informasi dalam bentuk kode-kode pada
komputer dengan urutan yang sistematis, lengkap dan akurat dan
dalam bahasa yang dikenal dan dipahami oleh mesin tersebut.

Instruksi yang diberikan kepada mesin berupa penentuan


gerak dan posisi tool.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

benda kerja dan komponen-komponen mesin. Informasi


yang diberikan dapat berupa informasi geometrik dan informasi
teknologi. Informasi geometrik menjawab pertanyaan bagaiman
kita harus melakukan permesinan yang berhubungan dengan:

1. Bentuk dan ukuran awal benda kerja


2. Bentuk dan dimensi akhir produk

Informasi teknologi menjawab pertanyaan bagaimana kita


dapat merealisasikan bentuk dan ukuran produk, dalam hal ini
termasuk juga bentuk apa yang kita realisasikan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dan diperhitungkan adalah:

1. Material benda kerja


2. Tool yang dipakai
3. Kondisi permesinan
4. Metoda pencekaman
5. Urutan proses dan operasi
6. Toleransi ukuran dan bentuk serta kualitas pemakaian

Sesuai dengan namanya yakni mesin bubut, mesin CNC TU


– 2A ini hanya dapat mengerjakan benda yang berbentuk slinder
untuk melakuakan pembuatan alur, tirus, bubut rata, ulir dan lain
sebagainya.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

2.1.1 Perkembangan mesin CNC TU 2A

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically


Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John
Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama
Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut
diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan
volume unit pengendali yang besar.

Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga


masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam
mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975,
produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini
dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit
pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di


segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang
mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil
penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

2.1.2 Jenis – jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai


penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi.
Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam dua macam, yaitu :

a. Jenis mesin CNC

Di industri menengah dan besar akan banyak dijumpai


penggunaan mesin CNC dibagi atas dua macam

- Mesin bubut CNC


- Mesin frais CNC

b. Cara mengoperasikan mesin CNC

Secara umum,cara mengoperasikan mesin CNC dengan


cara memasukan perintah numeriknya melalui tombol-tombol
yang tersedia pada panel instrumen di tiap tiap mesin.setiap jenis
mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan
pabrik yang membuat mesin tsb.Namun demikian secara garis
besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat
dilakukan dengan dua macam cara yaitu

Pada mesin CNC TU-2A kita letakkan titik teferensi itu pada
garis sumbu bagian kiri atau kanannya seperti pada gambar berikut:

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

c. PC untuk mesin CNC

PC (Personal computer), sebagai perangkat input bagi


mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja
mesin CNC .Olehkarena itu setiap pabrik yang memproduksi
mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi kan
spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC
produksinya.

Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (training unit)


atau dengan operasi sederhana ,pabrik pada tampilan maupun
eksekusi program,maka PC yang digunakan sebagaimanan mesin
CNC jenis LOLA 200 MINI CNC,LEMU II EMCO TU maupun
yang sejenisnya.

Input Device: Mouse Perkembangan jenis pekerjaan yang


menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan
teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu
dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC
dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan
yang dijumpai pada proses manufaktur.

memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis


E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII -
Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang
sejenis

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Mesin CNC Generasi Baru Operator mesin CNC yang akan


memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah
memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada
mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual
atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer
Aided Design).

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer,


maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi
gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk
menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC.
Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM
(Computer Aided Manufacturing).

Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang


membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan
kinerja mesin CNC yang diproduksinya.

Dengan menggunakan software CAM, seorang operator


cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan
mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara
simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di
mesin CNC melalui layer monitor.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat


diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi
simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program
dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang
sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan
atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.

Masa Depan Mesin CNC Dengan perkembangan teknologi


informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC
dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan,
kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin
CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada
PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya
hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC
yang siap dieksekusi untuk membuat benda kerja.

Kesimpulan

a. Mesin CNC sangat berperan dalam industri manufaktur yang


memproduksi komponen atau bagian suatu mesin/alat yang presisi
dengan jumlah massal.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

b. PC sebagai input bagi mesin CNC peranannya sangat dominan


dalam kinerja mesin CNC. Mesin CNC yang digunakan untuk
mengerjakan benda kerja dengan tingkat kesulitan yang tinggi
dibutuhkan PC dengan kinerja yang tinggi pula.

c. Mesin CNC memiliki kode standar sebagai input yang dapat


dieksekusi melalui PC yang direkomendasikan oleh pabrik mesin
CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.

d. Industri pembuat mesin CNC selain menyediakan software


untuk mesin CNC juga menyediakan software perancangan
CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang diproduksi

2.1.3 Panel pengendali mesin CNC TU 2A

1. Saklar Utama
Putar kunci ke kanan, mesin dan pengendali diberi arus.

2. Lampu Kontrol Saklar Utama


Jika saklar utama hidup, lampu kontrol menyala.

3. Saklar Untuk Penggerak Utama

4. Tombol Untuk Pengaturan Putaran Sumbu Utama.

5. Penunjukan Jumlah Putaran Sumbu Utama.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Dalam arah Z (eretan memanjang) anda dapat mengatur kecepatan


asutan variabel dari 10-400 mm/menit.

7. lampu control – Pelayanan Manual.


Eretan hanya dapat digerakan secara menual, bila lampu control (
menyala.

8. Tombol Asutan untuk Arah X + dan Arah z+.


Simbol untuk eretan menunjukkan arah gerakan dan tombol yang
sesuai eretan bergerak dengan asuran yang ditentukan
semula.Pelayanan inching.Jika anda hanya mencolek sedikit
tombol, eretan yang sesuai bergerak 0,01 mm.

9. Tombol Gerakan Cepat.


Jika anda menekan tombol asutan dan tombol gerakan cepat secara
bersamaa, anda melaksanakan gerakan cepat dari eretan
memanjang atau melintang.

10.Tombol Darurat.

a. Jika tombol darurat ditekan maka semua arah ke motor pengerak


dan motor gerak secara unit control mati.

b. Untuk melepaskan tombol darurat, putar tombol ke kiri dan


saklar utama dihidupkan kembali.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

2.1.4 DASAR PEMOGRAMAN

Faktor yang sangat penting dalam pekerjaan mesin


CNC TU-2A adalah membuat program. Memprogram CNC
adalah bagian persiapan pekerjaan dan meliputi lebih dari
sekedar pengetahuan tentang bahasanya. Program dalam
mesin CNC dapat disusun dalam dua cara yaitu : sistim
inkremental dan sistim absolut.

Program Inkremental yaitu sistim pemograman yang


pergerakan mata pahatnya dihitung secara berantai, yang
mana langka awal mata pahat pertama jadi titik acuan
untuk mata pahat berikutnya. Sedangkan pemograman
absolut yaitu sistim pemograman yang mana arah gerakan
mata pahatnya selalu dihitung dari titik awal denda kerja.

Pengetahuan teori (Scientific Knowledge),


pengetahuan praktis (Practical Knowledge) serta
keterampilan akan proses yang bersangkutan merupakan
kunci sukses seorang programer untuk membuat CNC
menjadi berhasil.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Titik referensi benda kerja yang dibuat juga dengan titik nol
benda kerja yaitu sebuah titik yang ditentukan sendiri oleh
programer berdasarkan penulisan programnya, oleh sebab itu
sering pula disebut titik nol program.

Dalam pemograman berarti kita memberikan data kepada


komputer yang dapat dipahami oleh komputer tersebut. Kita harus
menyusun data tersebut dalam urutan yang sistematis sehingga
dengan demikian komputer dapat memproses informasi yang
diberikan.

2.1.5 SUMBU KOORDINAT PADA MESIN CNC

Informasi “Gerakan eretan memanjang kearah kepala


tetap” adalah informasi yang sangat penting, disamping itu dalam
setiap bahasa akan berada, oleh karena itu, arah gerakan pada
mesin NC dinyatakan dalam sistim koordinat.

Titik reverensi {M} pada mesin CNC TU-2A letaknya pada


ujung sumbu spindel utama sebagaimana terlihat pada gambar

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Sumbu Z : Sumbu sejajar dengan sumbu putar


Sumbu X : Sumbu tegak lurus terhadap sumbu putar
Gerakan Z- : Gerakan eretan memanjang ke arah kepala tetap.
Gerakan Z+ : Gerakan eretan memanjang menjauhi kepala tetap
Gerakan X+ : Gerakan eretan melintang menjauhi benda kerja
Gerakan X- : Gerakan eretan melintang mendekati benda kerja

2.1.6 METODA PEMOGRAMAN

*Pemograman Harga Absolut

Titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari titik


nol benda kerja. Kode untuk pemograman Absolut adalah G92.

NO X Z
1 -2 0
2 -3 -1
3 -3 -2
4 -2 -3
5 -2 -4
6 0 -6

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

*Pemograman Harga Inkremental

Pada pemograman harga inkremental dimasukan ukuran


secara berantai .Titik reverensi nol untuk setiap informasi
jalannya, adalah posisi aktual padat

No X X
1 -2 0
2 -1 -1
3 0 -1
4 1 -3
5 0 -1
6 2 -2

2.1.7 FUNSI G DAN M SERTA APLIKASINYA

Pada mesin bubut CNCTU-2A terdapat angka-angka yang


dipakai sebagai bilangan kunci yang berguna sebagai fungsi –
fungsi penyimpanan dan penjelasan perintah –perintah tersebut
adalah :

KODE FUNGSI PERINTAH


G00 Eretan bergerak dengan cepat
G01 Eretan bergerak dengan kecepatan asutan terprogram

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

G02 Interpolasi melingkar searah jarum jam


G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
G04 Waktu tinggal diam
G21 Blok kosong
G24 Penepatan radius pada penepatan harga absolut
G25 Pemanggilan sub program
G27 Perintah melompat
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama
G64 Motor asutan tak berarus
G65 Pelayanan disket
G66 Pelayanan RS-232
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan total
G78 Siklus penguliaran
G81 Siklus pemboran
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam
G83 Siklus pemboran dengan penarikan
G84 Pembubutan melintang
G85 Siklus pe-reameran
G86 Siklus pengaluran
G88 Siklus pebubutan melintang
G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam
G90 Pencatatan penetapan
G91 Pemograman inkremental
G92 Pemograman harga absolut
G94 Penetapan asutan dalam milimeter permenit
G95 Penetapan asutan dalam milimeter per putaran

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Arti bilangan kunci dengan kode M

Kode Fungsi perintah


M00 Program berhenti
M03 Sumbu utama bergerak searah jarum jam
M05 Sumbu utama berhenti
M06 Kompensasi tool
M17 Kembali keprogram pokok
M30 Program berakhir
M98 Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis
M99 Parameter lingkaran yang dipakai untuk sudut yang tidak
sama

2.1.8 PROSES DAN KEGUNAAN DARI KOMPENSASI


TOOL

Dalam pengerjaan mesin CNC, tool memegang peranan


penting dalam menyelesaikan pengerjaan permesinan. Pada
penggunaan permesinan CNC TU-2A dibutuhkan cara penggunaan
dan penggantian tool yang benar, karena dalam pengerjaan untuk
bubut, sering menggunakan lebih dari satu tool.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Untuk pemegang pahat pada mesin CNC TU-2A dilengkapi


dengan Revolver sehingga untuk penggunaan lebih dari satu pahat
sangat menguntungkan.

Pelayanan Revolver pahat :

Manual

Dengan menekan tombol manual FWD dan tombol angka


Contoh : Tekan FWD dan 2, maka revolver pahat akan
mengindeksi 3 kali.

Pelayanan Otomatis ( CNC )


Menggunakan format : M 06/ X=...../Z=...../F=.....
Maka revoler akan mengindeksi pahat ke posisi

Langkah-langkah kompensasi tool antara lain

1. Perkakas optik penyetel pahat ditempatkan di depan


revolver pahat otomatis .

2. Gerakan pahat referensi ke garis persilangan

3. Jika ujung pahat berada pada garis persilangan, maka


penunjukan angka X dan Z harus nol ( tekan tombol DEL )

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4. Tuliskan datanya kelembaran data pahat

5. Indeksikan pahat berikutnya ke posisi kerja

6. Gerakan eretan sampai pahat berada pada garis persilangan

7. Catat data X dan Z ( jaraknya )

Kegunaan dari Kompensasi Tool adalah:

1. Untuk penyesusaian koordinat X dan Z dari suatu pahat ke pahat


lain
2. Untuk menentukan pahat referensi, dimana kita memulai
program
3. Untuk pembuatan ulir dengna menggunakan mata pahat yang
lain
4. Untuk pembuatan tirus dan alur

Mendapatkan Data Pahat

1. Pasangkan perkakas optik penyetel pahat pada alas mesin dan


atur ke tengah sumbu :
2. Atur ketinggian tabung sehingga ujung center kepala lepas
terlihat jelas
3. Pemegang tubus dijepit sedemikian sehingga garis silang tepat
pada sumbu bubut

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4. Jarak tubus ujung senter kira-kira 100 mm


Catatan : Melalui optik gambar dicerminkan sekitar
sumbu X/Z

5. Suatu titik yang dicerminkan sekitar sumbu X/Z akan


nampak melalui pengamatan dengan perkakas penyetel
pahat

6. Ujung center juga tampak tercerminkan

2.1.9 PROSES DAN KEGUNAAN PLOTTER

Sistim pemloteran sangat berguna untuk tingkat pemula


yang masih dalam pelatihan. Dalam sistim ini alat-alat yang
seharusnya digunakan dalam pengerjaan yang sesungguhnya
digantikan dengan alat lain yang berupa kertas sebagai benda dan
pena plotter sebagai mata pahat / tool. Plotter itu sendiri adalah
gambaran dari proses pengerjaan yang dihasilkan dari program dan
data yang kita buat pada komputer CNC TU-2A

Titik Wadalah titik nol benda kerja dan titik nol adalah titik
start atau kedudukan awal pahat. Jika setiap gerakan dihitung
dalam satuan {0,01 mm} maka gerakan berikut .

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Langkah-langkah pengerjaan plotter antara lain :

1. Masukan data / program kedalam komputer TU-2A

2. Program diperiksa san di cek agar tidak terjadi kesalahan


dalam proses pengerjaan

3. Pena plotter diletakan pada posisinya

4. Atur posisi kertas dan kunci baut agar kertas tidak bergerak

5. Hidupkan mesin ( tekan tombol start ), maka program akan


berjalan secara otomatis dan pena plotter akan membuat gambar
pengerjaan dikertas sesuai dengan program yang kita masukan.

Kegunaan Plotter :

1. Untuk mengecek program, apakah sudah sesuai dengan


gambar yang kita rancang.

2. Jika terjadi kesalahan dalam program, maka dengan adanya


pemlotteran kita bisa melihat program kita yang sudah jadi atau
sebenarnya.

3. Dengan adanya pemlotteran, kita dapat menjalankan proses


pengerjaan yang sebenarnya tanpa takut adanya kesalahan dalam
pembuatan benda kerja.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

PROSES DAN KEGUNAAN SCRACHING

Pengertian Scraching :

Scraching adalah proses untuk mendapatkan titik awal (


titik referensi ) dari proses pengerjaan dimana dilakukan dengan
cara menyentuhkan pahat ke sisi-sisi benda kerja sesuai dengan
sumbu koordinat yang digunakan. PC untuk Mesin CNC

Scraching dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Benda kerja dipasang pada spindel utama dengan tepat


dan spindel tersebut diputar dengan kecepatan rendah.

2. Tool digerakkan searah sumbu X sampai menyentuh


tepi benda kerja dan kemudian titik ini diset sebaggai
titik 0 dengan cara menekan tombol DEL.

Pemilihan Mesin.

Pertimbangan pemilihan mesin pada proses bubut adalah


berdasarkan dimensi benda kerja yang akan dikerjakan.
Ketika memilih mesin perlu dipertimbangkan kapasitas kerja
mesin

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

2.1.10 Panel Pengendali Pada Mesin CNC TU – 2A

Mengerjakan eretan

1. + X untuk menggerakkan eretan melintang menjauhi benda


kerja
2. - X untuk menggerakkan erertan melintang maju kearah
benda kerja
3. + Z untuk menggerakkan eretan memanjang menjauhi
kepala tetap
4. - Z untuk menggerakan eretan memanjang kearah kepala
tetap

Pengetikan program

1. H / C : Merupakan tombol pada panel mesin yang digunakan


untuk pelayanan manual atau CNC

2. INP : Digunakan untuk memasukkan data


3. DEL : Digunakan untuk menghapus suatu kata
4. FWD : Digunakan unutk memajukan Blok (maju secara
blok)
5. REV : Digunakan untuk kembali secara blok
6. - : Tombol minus ini digunakan untuk memberikan
nilai negatif pada data masukan dan juga untuk melakukan
pengecekan terhadap data yang dimasukkan.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

7. INP + FWD : Ditekan bersamaan untuk menghentikan jalannya


eretan mata pahat, namun mata pahat berhenti tetap ditempat (titik
aktual).

8. INP + REV : Untuk menghentikan program, namun disini mata


pahat akan kembali ketitik awal / referensi juga untuk menghapus alram

9. DEL + INP : Untuk menghapus program

10. ~ + INP : Untuk melakukan pnyisipan blok

11. ~ + DEL : Untuk menghapus satu blok program

12. START : Untuk memulai program

13. 0–9 : Angka untuk kombinasi dengan G/X/Z/F/H

Bagian pengendali/kontrol merupakan bak kontrol mesin


CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi
dengan monitor. Pada bok kontrol merupakan unsur layanan
langsung yang berhubungan dengan operator, Saklar utama adalah
pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali CNC.

Cara kerja saklar utama yaitu jika kunci saklar utama


diputar ke posisi 1, arus listrik akan masuk ke kontrol CNC.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Sebaliknya jika kunci saklar utama diputar kembali ke


angka0,arus listrik yang masuk ke kontrol CNC akan terputus.

Tombol darurat(emergency switch)

Tombol ini digunakan untuk memutus aliran listrik yang


masuk ke kontrol mesin. Hal ini dilakukan apabila akan terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan .

Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A

a. Bagian Mekanik

1) Motor utama

Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar


benda kerja. Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct
Current) dengan kecepatan putaran yang variabel. Adapun data
teknis motor utama sebagai berikut.

a) Jenjang putaran 600– 4.000 rpm.

b) Power Input 500 watt.

c) Power Output 300 watt.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

b. Eretan/support

Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk mesin bubut


CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian berikut.

a) Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.

b) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.

c. Step motor

Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan


sumbu X dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step
motor sendiri-sendiri,

adapun data teknis step motor sebagai berikut.

a) Jumlah putaran 72 langkah.

b) Momen putar 0.5 Nm.

c) Kecepatan gerakan:

– Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.

– Gerakan operasi manual 5–500 mm/menit.

– Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2–499 mm/menit.

d. Rumah alat potong (revolver/toolturret)

Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat
proses pengerjaan benda kerja.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver


atautoolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa
digerakkan secara manual maupun terprogram. Pada revolver bisa
dipasang enam alat potong

sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian berikut.

a) Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 × 12


mm.

Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dan lain-lain.

b) Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum

diameter 8 mm. Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat
ulir

dalam, dan lain-lain.

e. Cekam

Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda


kerja pada saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel
mesin bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem
transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.

Adapun tingkatan sistem transmisi penggerak spindle utama mesin


CNC

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Enam tingkatan pulley penggerak tersebut memungkinkan


untuk pengaturan berbagai putaran sumbu utama. Sabuk perantara
pulley A dan pulley B bersifat tetap dan tidak dapat diubah,
sedangkan sabuk perantara pulley B dengan pulley C dapat dirubah
sesuai kecepatan putaran yang diinginkan, yaitu pada posisi BC1,
BC2, dan BC3.

f. Meja mesin

Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik


buruknya hasil pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini
dikarenakan gerakan memanjang eretan (gerakan sumbu Z)
tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed
sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil pembubutan
menggunakan mesin ini tidak akan maksimal, bahkan benda kerja
juga rusak. Hal ini juga berlaku pada mesin bubut konvensional.

g. Kepala lepas

Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter


putar pada saat proses pembubutan benda kerja yang relatif
panjang.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Pada kepala lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan


diameter mata bor maksimum 8 mm. Untuk mata bor dengan
diameter lebih dari 8 mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat
ketirusan MT1.

H. Saklar utama (main switch)

Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol


pengendali CNC.

Cara kerja saklar utama yaitu jika kunci saklar utama diputar ke
posisi 1, arus listrik akan masuk ke kontrol CNC.

Sebaliknya jika kunci saklar utama diputar kembali ke angka 0,


arus listrik yang masuk ke kontrol CNC akan terputus. Untuk lebih
jelasnya

I. Tombol darurat (operating switch)

Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar sumbu


utama yang dihubungkan dengan rumah alat potong. Saklar ini
yang mengatur perputaran sumbu utama sesuai menu yang
dijalankan, yaitu perputaran manual dan CNC

Cara kerja saklar operasi sebagai berikut :

a) Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah
menu

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

manual yaitu pergerakan eretan, kedalaman pemakanan


tergantung oleh operator.

b) Jika saklar diputar pada ”CNC” berarti menu yang dipilih adalah
menu CNC yaitu semua pergerakan yang terjadi dikontrol oleh
komputer baik itu gerakan sumbu utama gerakan eretan, maupun
kedalaman pemakanan.

c) Amperemeter Amperemeter berfungsi sebagai display besarnya


pemakaian arus actual dari motor utama. Fungsi utama dari
amperemeter ini untuk mencegah beban berlebih pada motor
utama.

d)Saklar pengatur kecepatan sumbu utama Saklar ini berfungsi


untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbuutama.
Saklar ini bisa berfungsi pada layanan CNC maupun manual.
Kecepatan putaran sumbu utama mesin CNC TU-2A berkisar
antara 50–3.000 RPM, sesuai tabel putaran pada mesin.

Cara pengoperasian saklar pengatur kecepatan sumbu utama


ini adalah saklar pengatur kecepatan sumbu utama diputar ke arah
kanan mendekati angka 100 untuk meningkatkan kecepatan putaran
spindle. Untuk mengurangi kecepatan spindle putar kembali saklar
pengatur kecepatan sumbu utama ke arah kiri mendekati angka 0

e) Saklar layanan dimensi mesin Saklar ini berfungsi untuk


mengatur layanan dimensi yang akan bekerja pada mesin CNC,
yaitu layanan dalam bentuk satuan Metris maupun Inch. Cara kerja
saklar ini, apabila mesin akan difungsikan pada dimensi tertentu,
maka simbol penunjuk saklar diputar pada titik satuan

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

dimensi yang sesuai dengan program kerja. Agar lebih Arus


yang diizinkan pada saat pengoperasian mesin adalah 4 ampere.
Apabila mesin dioperasikan secara terus menerus (kontinu)
besarnya arus actual yang diizinkan sebesar 2 ampere. Besarnya
beban arus aktual pada motor utama pada saat pengoperasian dapat
dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman dan kecepatan
penyayatan.

f) Disk Drive Disk drive pada mesin CNC dimaksudkan untuk


pelayanan pengoperasian disket. Dengan pelayanan disket dapat
dilakukan hal-hal berikut :

a) Menyimpan data dari memori mesin ke dalam memori disket.

b) Memindah data program dari data ke dalam memori mesin.

g. Saklar pengatur asutan (feed overide) Saklar ini berfungsi


sebagai pengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan

mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin


secara manua Kecepatan asutan untuk mesin CNC-TU2A berkisar
antara 5–400 mm/menit.

Untuk menjalankan gerakan cepat (rapid) dapat


menggunakan tombol yang ditekan secara bersamaan dengan
tombol koordinat

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

sumbu X dan Z yang dikehendaki. Tombol ini berfungsi


untuk memindahkan fungsi dari fungsi CNC ke fungsi manual, atau
sebaliknya

h) Kecepatan Potong dan Kecepatan Putar Mesin

Pengertian Kecepatan Potong

Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan


dalam menentukan

kecepatan pada saat proses penyayatan atau pemotongan benda


kerja. Harga kecepatan potong ditentukan oleh jenis alat potong
dan jenis benda kerja yang dipotong.

Adapun rumus dasar untuk menentukan kecepatan potong sebagai


berikut :

Vc = 1.000

π × d × n m/menit

Di mana:

Vc = Kecepatan potong (m/menit).

d = Diameter benda kerja (mm).

n = Jumlah putaran tiap menit.

π = 3,14

Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor


di antaranya

sebagai berikut :

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

1) Bahan benda kerja atau jenis material.

2) Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka


harga kecepatan potong semakin kecil.

3) Jenis alat potong (Tool).

4) Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi


pula kecepatan potongnya.

5) Besarnya kecepatan penyayatan/asutan.

6) Semakin besar jarak asutan, maka harga kecepatan


potong semakin kecil.

7) Kedalaman penyayatan/pemotongan.

h. Jumlah Putaran

Jumlah putaran sumbu utama dapat ditentukan dengan


menggunakan rumus:

n = Vc 1.000

d π put/menit

Di mana:

Vc = Kecepatan potong (m/menit).

d = Diameter benda kerja (mm).

n = Jumlah putaran tiap menit.

π = 3,14

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

i. Kecepatan Asutan

Asutan adalah pemotongan benda. Asutan sendiri


dibedakan menjadi dua :

1) Asutan dalam mm/putaran (f)

2) Asutan dalam mm/menit (F)

F (mm/menit) = n ( put/menit ) × f ( mm/put)

Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel


perbandingan antara diameter benda kerja, kecepatan potong, dan
putaran mesin.

j. Sistem Persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A

Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih


dahulu harus memahami betul sistem persumbuan mesin bubut
CNC-TU2A. Ilustrasi skema eretan melintang dan eretan
memanjang, di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai
program. Pada umumnya gerakan melintang mesin bubut adalah
sumbu X, sedangkan gerakan memanjang mesin bubut adalah
sumbu Z.

Cara Setting Benda Kerja

Untuk melaksanakan eksekusi program-program CNC


dengan penyayatan benda terlebih dahulu dilakukan setting pisau

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

terhadap benda kerja. Setting dapat dilakukan dengan dua


cara sebagai berikut :

a) . Setting Benda Kerja dengan Metode Incremental

1) Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat.

2) Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan


putaran sudah senter.

3) Setting terhadap sumbu X

b) Setting Benda Kerja dengan Metode Absolut

1) Ukurlah diameter benda kerja dan catat harga diameter, missal:


22 mm.

2) Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat.

3) Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan


putaran sudah senter.

4) Setting terhadap sumbu X

PC dengan spesifikasi minimum :

􀀟 System Unit: IBM PC or compatible (80286 and up)

􀀟 Operating System: MS-DOS or PC-DOS version 3.0 or later

􀀟 Main Memory: 640KB RAM minimum

􀀟 Hard Disk Space: 2MB

􀀟 Display: Standard VGA

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Cara kerja pada mesin berupa penentuan gerakkan posisi tool


dan komponen – kompone pada mesin CNC TU-2A ini benda tetap
berputar sehingga yang melakukan pemakanan pada benda kerja
yang diinginkan.

Informasi geometrik menjawab pertanyaan bagaimana kita


harus melakukan pemesinan yang berhubungan dengan :

o Bentuk dan ukuran awal benda kerja


o Bentuk dan dimensi akhir produk

3 2 4

Gambar 2.1 Mesin CNC TU - 2A

Keterangan gambar :

1. Monitor
2. Panel
3. Meja
4. Tool bubut TU-2A

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Informasi teknologi menjawab pertanyaan bagaimana kita


dapat merealisasikan bentuk dan ukuran produk dalam hal ini
termasuk juga hal apa yang akan kita realisasikan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dan diperhitungkan adalah :

o Material benda kerja


o Tool yang dipakai
o Kondisi pemesinan
o Metoda pencekaman
o Urutan proses dan operasi
o Toleransi, ukuran dan bentuk serta kualitas pemakanan

Sesuai dengan namanya yakni mesin bubut, mesin CNC


TU-2Ahanya dapat mengerjakan benda kerja yang berbentuk
silinder.untuk melakukan pembentukan alur, tirus, bubut rata dan
lain sebagainya.

 Kelebihan dan kekurangan mesin perkakas NC dengan mesin


konvensional adalah:
 Mesin Perkakas NC
 ATC (Automatic Tool Change) atau pergantian pahat otomatis
 Waktu produksi cepat
 Ketelitian tinggi
 Biaya inventaris kecil

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Biaya operasional dan perawatan tinggi


 Mesin Konvensional
 Setting mata pahat manual
 Waktu produksi lama
 Ketelitian kurang
 Biaya inventaris kecil
 Biaya perawatan rendah

Pada tahap awal dalam pembuatan program adalah


langkah-langkah persiapan untuk mempertimbangkan masalah
yang berhubungan dengan teknologi proses permesinan. Dasar
pemograman dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Memahami gambar teknik. Dengan mempelajari geometri komponen


dapat ditentukan garis proses permesinan dan urutan pekerjaan –
nya serta dapat ditentukan jenis mesin perkakas CNC yang tepat.

b. Ukuran benda kerja. Proses pembuatan program selanjutnya adalah


maslah dimensi serta bentuk bahan kerja seperti batangan, silinder,
kubus, atau bentuk khusus hasil proses pengerjaan lanjut pada
proses manual dan volume ruang kerja yang ditentukan oleh
dimensi meja mesin dan tinggi spindle pada mana benda.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

c. Pahat potong. Jenis dan jumlah pahat yang dipilih sesuai dengan
urutan pengerjaan yang akan dilakukan.

d. Kondisi pemotongan. Untuk setiap langkah permesinan, kondisi


pemotongan meliputi kecepatan putar spindle, kecepatan
penyayatan dan ketebalan penyayatan harus dapat ditentukan sesuai
dengan objektif dan tujuan proses permesinan.

Program dan Bagian Program CNC

Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang


disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti
oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat khusus untuk suatu
mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program
CNC di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang
tersusun dalam bentuk kombinasi huruf-huruf tertentu dan angka.
Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F, dan sebagainya disebut
adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka
(kombinasi huruf dan angka) disebut “kata” (word). Gabungan dari
beberapa kata disebut “blok”.

Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang


membentuk satu tahapan perintah,

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm


mendekati sumbu dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam
sebuah program CNC satu tahapan perintah ditulis dalam satu
baris, berarti “blok” adalah gabungan beberapa kata yang 8 ditulis
dalam satu baris program. Komputer (unit kontrol) mesin membaca
dan menjalankan program per satu blok, bukan per kata.

Gambar 2.2 kombinasi huruf G dan angka 00

Sistem persumbuan

Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan


standar ISO 841 dan DIN 66217. Untuk berbagai macam mesin,
system penentuan sumbunya mengikuti kaidah tangan kanan.
Telapak tangan kanan pada posisi menghadap ke atas, Jari tengah
diatur arahnya tegak lurus bidang

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB III

PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA

3.1 Gambar Kerja

Gambar 3.1. Benda kerja pion

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.2. Langkah-Langkah Pengerjaan Beserta Listing

Langkah-langkah dalam pembuatanbenda kerja yaitu;

1. Membuat benda kerja (gambar)


2. Menentukan dimensi/ukuran benda kerja
3. Pembuatan program sesuai dengan ukuran yang ada
4. Melakukan plotter untuk pengoreksian benda kerja
5. Pemilihan bahan dengan ukuran yang sesuai
6. Lakukan Screaching pada benda kerja
7. Proses pembuatan benda kerja dengan CNC TU-2A

Proses pembuatan benda kerja dilakukan dimulai dari :

A. Langkah pertama

 Proses pengoperasiannya menggunakan fungsi pemakanan lurus


GO1 dan Interpolasi melingkar ke arah kanan G02
 Pahat yang didunakan adalah pahat kanan
 Kecepatan potong mata pahat 80
 Kedalaman pemakanan adalah 0,5 mm
 Metode pemograman dengan Absolut

Pada langkah pengerjaan pertama, kita melakukan


pembubutan lurus bertingkat dan tirus, serta pembubutan
melingkar atau radius (r = 5mm) dari diameter benda kerja awal 30
mm sampai diameter akhir 20 mm.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

B. Langkah kedua

 Proses pengoperasiannya menggunakan fungsi pemakanan lurus


GO1 dan Interpolasi melingkar ke arah kiri G03
 Pahat yang didunakan adalah pahat kanan
 Kecepatan potong mata pahat 80
 Kedalaman pemakanan adalah 0,5 mm
 Metode pemograman dengan Absolut

Pada langkah pengerjaan kedua ini, kita melakukan


pembubutan lurus bertingkat dan pembubutan melingkar atau
radius (r = 5mm) dari diameter benda kerja awal 23 mm sampai
diameter akhir 5 mm.

C. Langkah ketiga

 Proses pengoperasiannya menggunakan fungsi pemakanan lurus


GO1
 Pahat yang didunakan adalah pahat kanan
 Kecepatan potong mata pahat 80
 Kedalaman pemakanan adalah 0,5 mm
 Metode pemograman dengan Absolut

Pada langkah pengerjaan ketiga ini, kita melakukan


pembubutan lurus bertingkat dan tirus dari diameter benda kerja
awal 30 mm sampai diameter akhir 24 mm.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

a. Proses I

Gambar 3.2 Proses I

Proses pertama ini dilakukan pemakanan lurus dan interpolasi melingkar dengan
menggunakan peritah G01, G02 dan G03. Dari diameter benda kerja 32 mm sampai
diameter 25 mm.

G X Z F
No (L) (K) H Keterangan
(M) (I) (K)
(T)

0 92 0 200

1 M03

2 0 3100 200

3 1 3100 -5250 80

4 1 3200 -5250 80

5 0 3200 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

6 0 3000 200

7 1 3000 -5150 80

8 1 3100 -5150 80

9 0 3100 200

10 0 2900 200

11 1 2900 -5150 80

12 1 3000 -5150 80

13 0 3000 200

14 0 2800 200

15 1 2800 -5050 80

16 1 2900 -5050 80

17 0 2900 200

18 0 2700 200

19 1 2700 -5050 80

20 1 2800 -5050 80

21 0 2800 200

22 0 2600 200

23 1 2600 -5000 80

24 1 2700 -5000 80

25 0 2700 200

26 0 2500 200

27 1 2500 -5000 80

28 1 2600 -5000 80

29 0 2600 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

30 0 2400 200

31 1 2400 -1200 80

32 1 2500 -1200 80

33 0 2500 200

34 0 2300 200

35 1 2300 -1200 80

36 1 2400 -1200 80

37 0 2400 200

38 0 2200 200

39 1 2200 -1200 80

40 1 2300 -1200 80

41 0 2300 200

42 0 2100 200

43 1 2100 -1150 80

44 1 2200 -1150 80

45 0 2200 200

46 0 2000 200

47 1 2000 -1150 80

48 1 2100 -1150 80

49 0 2100 200

50 0 1900 200

51 1 1900 -1100 80

52 1 2000 -1100 80

53 0 2000 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

54 0 1800 200

55 1 1800 -1050 80

56 1 1900 -1050 80

57 0 1900 200

58 0 1700 200

59 1 1700 -1000 80

60 1 1800 -1000 80

61 0 1800 200

62 0 1600 200

63 1 1600 -900 80

64 1 1700 -900 80

65 0 1700 200

66 0 1500 200

67 1 1500 -750 80

68 1 1600 -750 80

69 0 1600 200

70 0 1400 200

71 1 1400 -600 80

72 1 1500 -600 80

73 0 1500 200

74 0 1300 200

75 1 1300 -500 80

76 1 1400 -500 80

77 0 1400 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

78 0 1200 200

79 1 1200 -500 80

80 1 1300 -500 80

81 0 1300 200

82 0 1100 200

83 1 1100 -500 80

84 1 1200 -500 80

85 0 1200 200

86 0 1000 200

87 1 1000 -500 80

88 1 1100 -500 80

89 0 1100 200

90 0 900 200

91 1 900 -450 80

92 1 1000 -450 80

93 0 1000 200

94 0 800 200

95 1 800 -450 80

96 1 900 -450 80

97 0 900 200

98 0 700 200

99 1 700 -450 80

100 1 800 -450 80

101 0 800 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

102 0 600 200

103 1 600 -350 80

104 1 700 -350 80

105 0 700 200

106 0 500 200

107 1 500 -250 80

108 1 600 -250 80

109 0 600 200

110 0 400 200

111 1 400 -100 80

112 1 500 -100 80

113 0 500 200

114 0 300 200

115 1 300 -50 80

116 1 400 -50 80

117 0 400 200

118 0 0 0

119 3 500 -250 80

b. Proses II

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 3.3 Proses II

Pada proses kedua ini dilakukan pemakanan lurus dan melingkar, dengan
menggunakan perintah G01 dan G02.

121 0 2600 -1650

122 1 2400 -1650 80

123 1 2400 -2700 80

124 1 2500 -2700 80

125 0 2500 -1800

126 1 2300 -1800 80

127 1 2300 -2700 80

128 1 2400 -2700 80

129 0 2400 -2150

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

130 1 2200 -2150 80

131 1 2200 -2650 80

132 1 2300 -2650 80

133 0 2300 -2350

134 1 2100 -2350 80

135 1 2100 -2600 80

136 0 2500 -2600

137 0 2500 -1250

138 1 2000 -2500 80

139 2 2500 -2750 80

140 0 2600 -2750

c. Proses III

Gambar 3.4 Proses III

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Pada pemakanan ketiga ini dilakukan pemakanan tirus dan melingkar dengan
menggunakan perintah G01 dan G03.

141 0 2600 -2950

142 1 2400 -2950 80

143 1 2400 -5000 80

144 1 2500 -5000 80

145 0 2500 -3050

146 1 2300 -3050 80

147 1 2300 -5000 80

148 1 2400 -5000 80

149 0 2400 -3150

150 1 2200 -3150 80

151 1 2200 -5000 80

152 1 2300 -5000 80

153 0 2300 -3300

154 1 2100 -3300 80

155 1 2100 -4750 80

156 1 2200 -4750 80

157 0 2200 -3450

158 1 2000 -3450 80

159 1 2000 -4650 80

160 0 2100 -4650

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

161 0 2100 -3550

162 1 1900 -3550 80

163 1 1900 -4550 80

164 1 2000 -4550 80

165 0 2000 -3600

166 1 1800 -3600 80

167 1 1800 -4400 80

168 1 1900 -4400 80

169 0 1900 -3800

170 1 1700 -3800 80

171 1 1700 -4250 80

172 1 1800 -4250 80

173 0 1800 -3900

174 1 1600 -3900 80

175 1 1600 -4100 80

176 1 2500 -4100 80

177 1 2500 -2750 80

178 1 1500 -4000 80

179 1 2200 -5000 80

180 3 3200 -5500 80

181 0 3200 200

182 0 0 200

183 M30

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.3 Listing Program Keseluruhan

G X Z F
No (L) (K) H Keterangan
(M) (I) (K)
(T)

0 92 0 200

1 M03

2 0 3100 200

3 1 3100 -5250 80

4 1 3200 -5250 80

5 0 3200 200

6 0 3000 200

7 1 3000 -5150 80

8 1 3100 -5150 80

9 0 3100 200

10 0 2900 200

11 1 2900 -5150 80

12 1 3000 -5150 80

13 0 3000 200

14 0 2800 200

15 1 2800 -5050 80

16 1 2900 -5050 80

17 0 2900 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

18 0 2700 200

19 1 2700 -5050 80

20 1 2800 -5050 80

21 0 2800 200

22 0 2600 200

23 1 2600 -5000 80

24 1 2700 -5000 80

25 0 2700 200

26 0 2500 200

27 1 2500 -5000 80

28 1 2600 -5000 80

29 0 2600 200

30 0 2400 200

31 1 2400 -1200 80

32 1 2500 -1200 80

33 0 2500 200

34 0 2300 200

35 1 2300 -1200 80

36 1 2400 -1200 80

37 0 2400 200

38 0 2200 200

39 1 2200 -1200 80

40 1 2300 -1200 80

41 0 2300 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

42 0 2100 200

43 1 2100 -1150 80

44 1 2200 -1150 80

45 0 2200 200

46 0 2000 200

47 1 2000 -1150 80

48 1 2100 -1150 80

49 0 2100 200

50 0 1900 200

51 1 1900 -1100 80

52 1 2000 -1100 80

53 0 2000 200

54 0 1800 200

55 1 1800 -1050 80

56 1 1900 -1050 80

57 0 1900 200

58 0 1700 200

59 1 1700 -1000 80

60 1 1800 -1000 80

61 0 1800 200

62 0 1600 200

63 1 1600 -900 80

64 1 1700 -900 80

65 0 1700 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

66 0 1500 200

67 1 1500 -750 80

68 1 1600 -750 80

69 0 1600 200

70 0 1400 200

71 1 1400 -600 80

72 1 1500 -600 80

73 0 1500 200

74 0 1300 200

75 1 1300 -500 80

76 1 1400 -500 80

77 0 1400 200

78 0 1200 200

79 1 1200 -500 80

80 1 1300 -500 80

81 0 1300 200

82 0 1100 200

83 1 1100 -500 80

84 1 1200 -500 80

85 0 1200 200

86 0 1000 200

87 1 1000 -500 80

88 1 1100 -500 80

89 0 1100 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

90 0 900 200

91 1 900 -450 80

92 1 1000 -450 80

93 0 1000 200

94 0 800 200

95 1 800 -450 80

96 1 900 -450 80

97 0 900 200

98 0 700 200

99 1 700 -450 80

100 1 800 -450 80

101 0 800 200

102 0 600 200

103 1 600 -350 80

104 1 700 -350 80

105 0 700 200

106 0 500 200

107 1 500 -250 80

108 1 600 -250 80

109 0 600 200

110 0 400 200

111 1 400 -100 80

112 1 500 -100 80

113 0 500 200

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

114 0 300 200

115 1 300 -50 80

116 1 400 -50 80

117 0 400 200

118 0 0 0

119 3 500 -250 80

120 0 2600 -250

121 0 2600 -1650

122 1 2400 -1650 80

123 1 2400 -2700 80

124 1 2500 -2700 80

125 0 2500 -1800

126 1 2300 -1800 80

127 1 2300 -2700 80

128 1 2400 -2700 80

129 0 2400 -2150

130 1 2200 -2150 80

131 1 2200 -2650 80

132 1 2300 -2650 80

133 0 2300 -2350

134 1 2100 -2350 80

135 1 2100 -2600 80

136 0 2500 -2600

137 0 2500 -1250

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

138 1 2000 -2500 80

139 2 2500 -2750 80

140 0 2600 -2750

141 0 2600 -2950

142 1 2400 -2950 80

143 1 2400 -5000 80

144 1 2500 -5000 80

145 0 2500 -3050

146 1 2300 -3050 80

147 1 2300 -5000 80

148 1 2400 -5000 80

149 0 2400 -3150

150 1 2200 -3150 80

151 1 2200 -5000 80

152 1 2300 -5000 80

153 0 2300 -3300

154 1 2100 -3300 80

155 1 2100 -4750 80

156 1 2200 -4750 80

157 0 2200 -3450

158 1 2000 -3450 80

159 1 2000 -4650 80

160 0 2100 -4650

161 0 2100 -3550

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

162 1 1900 -3550 80

163 1 1900 -4550 80

164 1 2000 -4550 80

165 0 2000 -3600

166 1 1800 -3600 80

167 1 1800 -4400 80

168 1 1900 -4400 80

169 0 1900 -3800

170 1 1700 -3800 80

171 1 1700 -4250 80

172 1 1800 -4250 80

173 0 1800 -3900

174 1 1600 -3900 80

175 1 1600 -4100 80

176 1 2500 -4100 80

177 1 2500 -2750 80

178 1 1500 -4000 80

179 1 2200 -5000 80

180 3 3200 -5500 80

181 0 3200 200

182 0 0 200

183 M30

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.4 Hasil Plotter Benda Kerja

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB IV

ANALISA

4.1. Analisa Benda Kerja

Sebelum melakukan proses pembuatan benda kerja pada


praktikum CNC TU-2A, biasanya dilakukan terlebih dahulu
penyetelan pahat agar hasil pada benda kerja bagus dengan
menggunakan perkakas optik penyetel pahat.

Dalam pembuatan benda kerja, gerakan jarum penunjuk


ampermeter menandai adany apahat melakukan pemakanan
terhadap benda kerja atau tidak. Jika pahat melakukan pemakanan
maka jarum penunjuk ampermeter akan bergerak menjauhi angka
nol. Pemakanan yang lebih dalam maka jarum penunjuk ampermeter
akan bergerak menjauhi angka nol, sedangkan bila pemakanan bilap
pemakanannya sedikit maka jarum penunjuk akan bergerak tetap,
tetapi tidak terlalu jauh. Dan jika pahat tidak melakukan pemakanan
terhadap benda kerja yang berputar terhadap spindel, maka jarum
penunjuk ampermeter akan diam dititik nol.

Hasil dari benda kerja sering meninggalkan sisi pada ujung


benda kerja. Hal ini sering disebabkan oleh pada saat pemasangan
benda kerja pada cekam atau soindel sering kurang senter. Oleh
karena itu hasil benda kerja tidak begitu sesuai dengan apa yang
diinginkan/tidak sesuai dengan program listingnya.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4.2 Analisa Plotter

Dalam proses memplotter sering sekali terjadi kesalahan-


kesalahan. Dikarenakan data yang dimasukkan kedalam komputer
salah. Maka hasil plotternya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan kata lain program yang dibuat serta pemplotteran sesuai dan
hal ini sangat berpengaruh dengan jalannya program serta bentuk
kinerja saat proses dilakukan.

4.3 Analisa Scraching

Dalam proses scraching hal yang perlu diperhatikan adalah


ketepatan dari menemukan titik dimanan kita akan melakukan
pemakanan pertamakalinya. Didalam proses scraching berpengaruh
besar dengan hasil benda kerja yang telah ditetapkan sebelumnya,
sehingga bentuk benda dapat menyimpang dari data yang telah
dibuat sebelumnya dengan benar.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Mesin CNC TU – 2A adalah mesin perkakas yang dikendalikan lewat


computer dengan meng input – kan angka-angka kedalam program yang tersedia,
serta memiliki dua koordinat sumbu yaitu X dan Z. Pada proses pembuatan program
dapat dilakukan dengan dua system yaitu absolute dan incremental.

Bentuk mesin perkakas CNC TU-2A secara umum tidak jauh berbeda
dengan mesin konvensional. Fungsi control NC yang membedakan nya dengan
mesin konvensional yang dikendalikan langsung oleh oprator.

Pada praktikum yang dilakukan pada CNC TU – 2A, ada beberapa


langkah yang dilakukan :

 Membuat listing program


 Menginputkan listing program yang telah dibuat ke computer
 Mengecek hasil program
 Plotter dan scraching
 Proses permesinan

5.2. Saran

 Dalam melakukan praktikum sebaiknya turutilah perintah asisten dan


prosedur yang ada agar dapat menghasilkan benda kerja yang baik yang
sesuai dengan yang diinginkan.
 Hati-hati dalam menggunakan alat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
kita inginkan.

Indra Nofrizal 1510017211027


Laporan Praktikum CNC/CAD-CAM
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

DAFTAR PUSTAKA

Diktat penuntun laboratorium CNC & NC Programing, Jurusan Teknik Mesin FTI
, Universitas Bung Hatta.

Miryomantoro, sri harjoko. “ Mesin-mesin Perkakas “ Yatna Yunana Marthamirya,


ITB. Bandung.

Indra Nofrizal 1510017211027

Anda mungkin juga menyukai