Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MESIN CNC

DANANG RIZKY PRADITA


XII TPM
Mesin CNC. Istilah CNC adalah singkatan dari “Computer Numerical Control” dalam Bahasa
Indonesia komputer kontrol numerik, dan definisi CNC adalah bahwa Mesin ini merupakan mesin yang
digunakan dalam proses manufaktur yang biasanya menggunakan kontrol terkomputerisasi dan
peralatan mesin. Kelebihan yang paling dominan yaitu kecepatan dalam proses produksi sehingga
cocok digunakan untuk produksi masal.

Mesin CNC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi
mesin perkakas biasa. Pada awalnya mesin ini diperuntukkan untuk membuat benda kerja yang rumit
namun karena biaya pembuatan dan volume unit pengendali yang besar hanya sedikit perusahaan yang
mau berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini. Tahun 1975 adalah tahun dimana
mesin kontrol otomatis ini mulai berkembang pesat karena sudah adanya mikroprosessor sehingga
volume unit pengendali dapat diperkecil dan disederhanakan. Saat ini mesin CNC sudah banyak
dipergunakan di segala bidang, seperti di bidang pendidikan dan riset, serta tentunya industri-industri
berskala nasional/internasional.

6 Bagian Utama Mesin CNC

1. Program
2. Unit kendali atau processor
3. Alat cekam benda kerja
4. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol tools
5. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat (spindle)
6. Cutting Tools (Pahat)
7. Dudukan dan pemegang tools (Holder)

Prinsip Kerja CNC

Pertama, membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung
pada HMI mesin maupun dibuat pada komputer dengan perangkat lunak pemrograman CNC.

Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor
pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang
bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Alur Proses Pemesinan CNC

Berkembang dari proses pemesinan kontrol numerik (NC) yang menggunakan kartu pita berlubang,
pemesinan CNC merupakan proses manufaktur yang menggunakan kontrol terkomputerisasi untuk
mengoperasikan dan memanipulasi mesin dan alat pemotong untuk membentuk benda kerja misalnya,
logam, plastik, kayu, busa, dll. Meskipun ada begitu banyak jenis dan proses dalam pemesinan
CNC, prinsip-prinsip dasar dari proses tersebut sebagian besar tetap sama. Proses pemesinan CNC
dasar mencakup tahapan berikut:

1. Mendesain model CAD


2. Mengkonversi file CAD ke program CNC
3. Mempersiapkan mesin
4. Menjalankan operasi pemesinan di mesin

Cara Pengoperasian
Umumnya cara mengoperasikanya yaitu dengan memasukkan perintah numeric melalui tombol-
tombol yang ada pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Ada 2 sistem koordinat pada proses
pembuatan program di mesin cnc yaitu sistem koordinat absolute dan sistem koordinat incremental.
Jenis-Jenis Mesin CNC
Pada dasarnya mesin produksi yang telah menggunakan kontrol CNC sudah banyak dipergunakan
dalam industri manufaktur, namun kita akan membahas secara garis besar mengenai proses
pemrograman Bubut CNC dan mesin Milling CNC atau frais.

Mesin Bubut CNC

Bubut CNC (Lathe CNC) yaitu suatu proses bubut dengan menggunakan mesin bubut CNC dilakukan
dengan menggunakan kode-kode standar. Kode yang digunakan untuk mengoperasikan mesin bubt
CNC yaitu kode G dan kode M. Mesin bubut CNC memiliki sumbu yang sama dengan mesin bubut
konvensional yaitu sumbu X dan sumbu Z. Beberapa kelebihan dari penggunaan mesin bubut CNC
adalah sebagai berikut:

• Hasil produksi akan seragam baik dalam bentuk dan ukuran.


• Toleransi dapat disesuaikan dengan harapan operator.
• Proses kerja yang cepat sehingga dapat menghemat waktu kerja.
• Biaya proses dakan semakin murah.
• Pahat bubut CNC menggunakan Insert, jauh lebih hemat daripada pahat bubut konvensional.

Mesin Milling/Frais CNC

Sama seperti proses bubut kode-kode yang digunakan untuk mengoperasikan mesin milling/frais CNC
ini yaitu kode G dan kode M. Pada mesin milling ada 3 buah sumbu yang dapat bergerak secara
bersamaan yaituu sumbu X, Y dan Z. Pergerakan mesin ini dirancang terkoordinasi untuk mendapatkan
lintasan tertentu, sehingga dapat dinamakan sumbu yang berkesinambungan atau sumbu kontur
(contouring axis).Sumbu Z orientasinya bersamaaan dengan gerak putar spindle, sumbu X dengan arah
gerak horizontal dan sumbu Y yang mengikuti kaidah tangan kanan sehingga membentuk sistem sumbu
XYZ untuk menyatakan gerakan translasi pahat.

Kelebihan Penggunaan Mesin CNC


1. Penggunaan Jangka Panjang
Di luar masalah perawatan dan beberapa kerusakan yang wajar terjadi, mesin CNC mampu bekerja
secara terus menerus selama apapun tanpa perlu jeda. Tenaga kerja manual tentu tidak dapat mencapai
titik ini karena itu manusiawi. Untuk itu, penggunaan mesin ini akan secara signifikan menaikkan
tingkat produktivitas.

2. Presisi, Konsisten, dan Hemat


Mesin CNC yang diprogram dengan software komputer hanya membutuhkan satu kali pemrograman
untuk kemudian menghasilkan desain produk final yang dapat digunakan berkali-kali. Mesin CNC
mampu mereplikasi desain tadi sebanyak apapun jumlahnya dan kesemua hasilnya sempurna dan
presisi. Hal ini tentu lebih menghemat biaya produksi daripada mesin konvensional.

3. Pekerja Lebih Sedikit


Oleh karena pengendalian mesin dilakukan oleh komputer, maka otomatis akan lebih sedikit tenaga
kerja yang dibutuhkan. Mesin CNC yang bekerja sendiri bak robot tidak terlalu membutuhkan banyak
teknisi untuk pengawasan maupun pengoperasiannya. Dengan begini, biaya produksi akan terpangkas
secara keseluruhan.
4. Fleksibilitas
Teknologi selalu berkembang seiring perubahan zaman, tak terkecuali pemrograman pada mesin
CNC. Software dalam mesin tersebut bisa diprogram ulang dengan gampang jika ingin memproduksi
barang yang berbeda sehingga bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Kekurangan Penggunaan Mesin CNC


1. Biaya
Dibanding mesin manual, harga mesin CNC bisa dibilang jauh lebih mahal. Memang harus keluar
modal besar di awal sebagai investasi jika ingin memperoleh profit jangka panjang yang tak kalah
besar. Untuk itu perlu persiapan dana yang mantap dan pertimbangan jika memutuskan untuk
menggunakan mesin ini.

2. Hilangnya Skill Tertentu


Saat penggunaan mesin CNC dalam industri sudah semakin marak, maka efeknya adalah pengurangan
tenaga kerja yang signifikan. Khususnya bagian operator mesin manual yang tak lagi dibutuhkan
karena sudah diambil alih komputer. Efek domino selanjutnya, di masa depan sangat mungkin minat
siswa menurun untuk mempelajari skill tersebut sehingga tak ada regenerasi. Hasilnya bisa ditebak,
keterampilan yang sudah lama dipertahankan akan menghilang karena tidak dibutuhkan.

3. Meningkatnya Pengangguran
Ini adalah dampak yang otomatis bakal terjadi karena perindustrian mulai mengurangi tenaga kerja
dan hanya memperkejakan sedikit sekali orang. Bisa dikatakan bahwa ke depannya, yang dibutuhkan
bukan lagi operator mesin namun ahli perangkat lunak dan pemrograman komputer serta insiyur
mekanik. Dengan begini, pendidikan serta pelatihan tenaga kerja harus menyesuaikan kebutuhan tadi.

Secara garis besarnya dapat disimpulkan bahwa kelebihan penggunaan mesin CNC ternyata lebih
besar dibanding kekurangannya. Oleh karena itu, masyarakat harus siap mengantisipasi perubahan
dan beradaptasi dengan tantangan baru.
MAKALAH
MESIN GERINDA

DANANG RIZKY PRADITA


XII TPM
Pengertian Mesin Gerinda: Fungsi, Jenis, Kegunaan, Cara Menggunakan
Mesin gerinda merupakan alat bantu yang banyak digunakan di dunia reparasi, misalnya di bengkel.
Ada banyak sekali industri yang menggunakan alat ini untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan.

Pengertian Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah alat yang termasuk dalam kategori Power Tool atau alat yang sangat
multifungsi dengan peranan yang sangat penting. Gerinda bisa digunakan untuk memotong dan
menggerus benda.

Mesin ini juga bisa digunakan untuk mengasah benda, fungsinya berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan kerja. Prinsip kerja mesin ini adalah melakukan gerakan berputar.

Dengan begitu mesin akan bersentuhan secara langsung dengan suatu benda kerja untuk kemudian
melakukan proses pemotongan, pengikisan, dan proses penajaman.

Fungsi Mesin Gerinda

Fungsi utama alat yang satu ini sama dengan berbagai alat lainnya, yaitu meringankan pekerjaan
operator. Tapi gerinda juga mempunyai berbagai fungsi lainnya, yaitu:

Memotong berbagai benda yang mempunyai ukuran tidak terlalu terbal.Memotong segala jenis
material bisa dilakukan dengan cara menyesuaikan mata yang ada pada gerinda.

• Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam yang ada pada berbagai benda kerja.
• Mengasah berbagai jenis alat potong sehingga alat potong tersebut bisa tetap tajam.
• Menghaluskan dan meratakan permukaan yang dimiliki oleh berbagai benda kerja.
• Membentuk profil pada suatu benda kerja, misalnya membentuk lengkungan.
• Menyelesaikan proses atau finishing terhadap berbagai benda kerja.
• Karena sifatnya yang multifungsi, gerinda banyak digunakan di berbagai industri dan
sangat cocok untuk berbagai keperluan. Gerinda sendiri hadir dalam berbagai jenis yang
berbeda.
Jenis Jenis Mesin Gerinda

Fungsi gerinda yang sangat bervariasi bergantung pada jenisnya yang beragam juga. Berikut ini
beberapa jenis gerinda yang sering digunakan di berbagai industri.

1. Gerinda Permukaan / Service grinding machine

Jenis yang pertama ini dirancang untuk membantu operator menciptakan permukaan yang halus dan
datar. Cara kerja mesin yang pertama ini adalah dengan menggerakkan bagian meja kerjanya.

Dengan begitu, mesin ini bisa menggerinda permukaan dengan baik. Alat ini bisa dioperasikan secara
otomatis maupun secara manual. Jenis gerinda yang satu ini terbagi lagi menjadi 4 jenis berbeda.

1. Vertikal dengan meja yang berputar: Mesin yang satu ini bekerja dengan cara
menggerakkan bagian meja bolak-balik.
2. Vertikal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik: Manfaat mesin yang satu ini
adalah untuk menggerinda benda yang keras dan permukaannya lebar merata dan
menyudut.
3. Horisontal dengan meja berputar: Mesin yang dirancang untuk digunakan ketika
menggerinda permukaan yang rata pada porosnya.
4. Horisontal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik: Mesin ini diciptakan untuk
menggerinda benda yang permukaannya menyudut dan rata.
2. Gerinda Silindris / Cylindrical grinding machine

Jenis berikutnya adalah gerinda yang mempunyai berbagai komponen penting. Beberapa
komponennya antara lain adalah AS Sleeve atau mesin poros, bearing spindle, dan test bar.

Masih ada komponen lain yang punya peranan penting dalam gerinda silindris. Gerinda silindris
sendiri juga terbagi lagi dalam 4 jenis yang berbeda, yaitu:

1. Gerinda silindris universal: Mampu menggerinda benda yang diameter dalam dan
luarnya berbentuk tirus atau silindris. Mempunyai kualitas terbaik dibandingkan jenis
gerinda silindris lainnya.
2. Gerinda silindris luar tanpa center: Sering digunakan untuk menggerinda diameter
bagian luar dengan jumlah banyak, baik yang berukuran panjang maupun yang
berukuran pendek.
3. Gerinda silindris luar: Gerinda yang fungsi utamanya adalah untuk menggerinda
bagian diameter luar yang ada pada suatu benda yang bentuknya tirus atau silindris.
4. Gerinda silindris dalam: Gerinda dengan fungsi utama untuk menggerinda bagian
diameter dalam suatu benda yang bentuknya tirus atau silindris.
3. Gerinda Duduk / Bench grinder

Jenis mesin yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kedua jenis
sebelumnya. Mesin yang satu ini biasanya dipasang di suatu meja kerja dengan menggunakan baut.

Jenis gerinda ini mempunyai 2 buah batu gerinda yang ada di bagian ujungnya. Fungsi batu ini adalah
untuk mengasah berbagai benda yang ukurannya kecil, misalnya pisau, mata bor, golok, dan lainnya.

Mata gerinda dengan permukaan yang kasar akan dipasang di sebelah kiri mesin. Mata gerinda yang
dengan permukaan yang halus akan dipasang di sebelah kanan.

Tujuan pemasangan ini adalah membuat gerinda menjadi multifungsi. Sehingga nantinya gerinda
akan mampu melakukan dua fungsi berbeda dalam waktu yang sama, yaitu memotong dan mengasah.

Fungsi memotong dilakukan oleh batu gerinda kasar. Batu gerinda halus akan melakukan fungsi lain,
yaitu melakukan pengasahan

4. Gerinda Tangan / Hand grider

Ukuran gerinda yang satu ini juga cukup kecil. Alat ini bisa dipegang serta dioperasikan langsung
dengan menggunakan tangan. Meskipun kecil, jenis gerinda yang satu ini sangat serbaguna.

Anda bisa menggunakan gerinda tangan untuk memotong berbagai bahan, misalnya keramik, loga,
kayu, dan berbagai benda dari bahan lain yang berbeda.
Cara Menggunakan Mesin Gerinda

Untuk bisa menggunakan alat ini, operator perlu menyalakan lampu terlebih dahulu agar mendapatkan
pencahayaan yang cukup. Selain itu, operator juga haarus memastikan batu dan mesin dalam kondisi
yang baik.

Gerinda juga sudah harus dilengkapi dengan kaca pelindung sebelum digunakan. Operator harus
menyesuaikan jarak antara landasan dan batu gerinda sebelum menyalakan mesin tersebut.

Selama proses menggerinda, operator harus memakai alat pelindung untuk melindungi wajah. Vice
grip juga harus digunakan saat memegang berbagai benda berukuran kecil.

Setelah proses menggerinda selesai, operator perlu menekan tombol stop dan menunggu sampai mesin
berhenti berputar sepenuhnya sebelum melepaskan kabel dan membersihkan mesin gerinda.
MAKALAH
MESIN FRAIS

DANANG RIZKY PRADITA


XII TPM
Mesin Frais
Mesin frais atau mesin milling merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam dunia industri.
Mesin ini wajib dipelajari oleh siswa SMK dan mahasiswa jurusan Teknik Mesin.

Mesin ini bisa digunakan untuk membentuk benda kerja menjadi berbagai macam bentuk.

Dengan fungsinya yang fleksibel, mesin ini tentunya cukup mahal harganya.

Bagi anda yang ingin membuka bisnis bengkel, mesin frais sangat tepat untuk jadi pilihan anda.

Mesin ini bisa digunakan untuk produksi dan juga repair, jadi sangat menguntungkan. Sebelum
membelinya, mari kita bahas seputar tentang mesin frais.

Pengertian Mesin Frais


Mesin frais adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama berputar untuk memutar alat potong
yang digunakan untuk menyayat benda kerja agar menjadi bentuk tertentu.

Prinsip Kerja
Gerak putaran pada mesin frais berguna untuk memutar alat potong atau sering disebut pisau frais.
Dengan pisau frais yang berputar, kita dapat menggerakkan benda kerja mendekati pisau frais agar
tersayat. Sehingga menjadi bentuk yang operator inginkan.

Bagian-Bagian Mesin Frais


1. Alas Mesin (Base) berfungsi sebagai pondasi dari mesin milling dan juga sebagai
tempat pembuangan coolant yang telah digunakan.
2. Kolom mesin (badan mesin), berfungsi sebagai penopang atau tempat kedudukan
bagian-bagian mesin.
3. Lutut (Knee), Bagian ini memiliki dua alur ekor burung yang saling tegak lurus.
4. Sadel (dudukan meja), berada diantara lutut dan meja mesin frais.
5. Meja mesin (Table), berfungsi sebagai tempat untuk mengikat benda kerja dalam
proses pengefraisan.
6. Lengan (Arm), berada di atas kolom mesin frais horisontal dan universal.
7. Spindle berfungsi sebagai tempat penahan alat potong pada mesin frais vertikal dan
sebagai tempat arbor pada mesin frais horisontal.
8. Arbor berfungsi sebagai ekstensi spindle pada mesin frais horizontal.
9. Support Arbor (Pendukung arbor) berfungsi untuk mendukung arbor agar gerakan
arbor bisa stabil.
10. Milling Head, berada di bagian paling atas mesin frais vertikal.
11. Ram adalah lengan yang menjorok pada mesin frais vertikal.
12. Motor Penggerak berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau
memberikan mesin tenaga untuk bergerak.
13. Handle, berfungsi untuk menggerakan meja mesin secara manual. Baik itu secara
vertikal maupun horizontal.
Perlengkapan Mesin Frais
1. Arbor pada mesin frais digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong (pisau frais)
2. Support arbor digunakan untuk menopang salah satu ujung arbor yang panjang.
3. Stub arbor juga digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong (pisau frais).
4. Cekam kolet (collet chuck) juga digunakan sebagai pengikat alat potong atau pisau frais.
5. Adaptor fungsinya sama dengan perlengkapan yang sebelumnya, yaitu sebagai dudukan dan
pengikat alat potong pada mesin frais.
6. Pembesar lubang (boring head) digunakan sebagai pengikat alat potong (flying cutter) yang
digunakan pada proses memperbesar lubang.
7. Ragum mesin digunakan untuk menjepit atau memegang benda kerja dengan kuat ketika proses
pengefraisan.
8. Meja putar (rotary table) berfungsi untuk membentuk lingkaran atau radius, membagi jarak
lubang atau alur dan, membagi bidang segi banyak beraturan dan tidak beraturan
9. Kepala pembagi (dividing head) yaitu perlengkapan yang fungsinya sama dengan rotary table.
10. Kepala lepas (tailstock) berfungsi untuk menyangga benda kerja yang diikat dengan kepala
pembagi.
11. Penjepit atau klem mesin (clamp) berfungsi untuk menjepit benda kerja yang tidak
memungkinkan dijepit menggunakan ragum.

Hal yang Perlu diperhatikan


1. Putaran Pisau
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan putaran pisau mesin frais antara lain :

• Material yang akan di frais


• Bahan pisau frais
• Diameter frais
2. Feed
feed merupakan gerak makan pisau frais terhadap benda kerja. Faktor–faktor yang perlu diperhatikan
antara lain :

• Dalam pemakanan
• Material benda kerja
• Tipe permukaan finishing yang diinginkan
• Tipe pisau frais
3. Kedalaman Pemotongan
Pproses pemotongan pada mesin frais tergantung pada jenis pemakanan yang dilakukan. Ada 3
pemakanan dalam proses pengefraisan antara lain pemakanan kasar dan pemakanan halus (finishing).

pemakanan kasar bertujuan untuk memotong benda kerja agar mendekati ukuran benda kerja yang
dituju. Sedangkan pemakanan halus berfungsi untuk proses finishing benda kerja atau penyempurnaan
ukuran.

Parameter Pemotongan Mesin Frais


Parameter pemotongan dibutuhkan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan dan
efektif. Parameter pemotongan antara lain :

1. Kecepatan Potong
Dalam menentukan kecepatan potong ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

• Material benda kerja


• Material pisau frais
• Diameter pisau
• Kehalusan permukaan yang diinginkan
• Dalam pemakanan/pemotongan
Persamaan untuk cutting speed :

v = π × d × n / 1000
Keterangan :

𝑣 : cutting speed
𝑑 : diameter pisau
𝑛 : putaran spindle utama

2. Gerak Makan Per Gigi (fz)


Gerak makan per gigi dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑓𝑧 = 𝑣𝑓 × 𝑧 × 𝑛 (mm/gigi)
•fz : gerak makan per gigi
•z : jumlah gigi
•n : putaran poros utama (putaran/menit)
•vf : kecepatan makan (mm/put)
3. Waktu Pemotongan / Pemakanan
Waktu pemotongan dapat dihitung dari persamaan berikut :

𝑡𝑐 = 𝑙𝑡 × 𝑣𝑓 (min)
Keterangan :

𝑙𝑡 = 𝑙𝑣 + 𝑙𝑤 + 𝑙𝑛 (mm)
• vf : kecepatan makan (mm/put)
• lw : panjang pemotongan (mm)
• lv = 1 , untuk mengefrais datar
• lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak
• lv ≥ 0 untuk mengefrais datar
• ln = d/2 untuk mengefrais tegak
4. Kecepatan Penghasil Geram
Kecepatan penghasil geram dapat dihitung dengan persamaan berikut :

𝑍 = (𝑣𝑓 × 𝑎 × 𝑤) / 1000 𝑐𝑚³/𝑚𝑖𝑛


Keterangan

• vf : kecepatan makan (mm/put)


• a : kedalaman pemotongan (mm)
• w : lebar pemotongan (mm)
MAKALAH
MESIN BUBUT

DANANG RIZKY PRADITA


XII TPM
Mesin bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah mesin perkakas yang memutar benda kerja pada sumbu
rotasi untuk melakukan berbagai proses seperti pemotongan, pengamplasan, knurling, pengeboran,
deformasi, pembubutan muka, dan pemutaran, dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk
membuat objek dengan simetri terhadap sumbunya.[1]
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi
benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran
kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi
pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan
jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena
digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Kepala tetap
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah
yang memutar benda kerja yang di dalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini
ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian
yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat;
motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga
aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan
menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan
rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya,
maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci
penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.
Selang coolant atau pendingin
Berfungsi untuk menyemprotkan cairan coolant saat membubut. Coolant berguna untuk
menyetabilkan suhu alat potong dan sehingga ketajaman mata potong bisa lebih awet dan hasil
pembubutan lebih optimal. Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun tidak semua
jenis alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.
Tool post atau dudukan pahat
Toolpost ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang atau menjepit pahat bubut saat
proses pembubutan. Secara umum, tool post ada dua macam, yaitu :
Standar tools post
Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan ganjal. Cara pengencangan
pahat dengan cara mengencangkan baut-baut yang terdapat di bagian atas tool post. Menurut jumlah
rumah pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat
empat. Tool post dengan satu rumah pahat, menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya
satu. Ketika harus mengganti pahat, operator harus mengatur ketinggian lagi untuk pahat selanjutnya.
Sedangkan untuk tool post dengan empat rumah pahat, operator bisa memasang maksimal 4 jenis
pahat berbeda. Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk setiap pahat dan
bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.
Adjustable tool post
Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata pahat tanpa menggunakan ganjal. Karena sudah
dilengkapi dengan perlengkapan mekanik yang dapat mengatur ketinggian pahat. Tool post ini ada
dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan lebih dari satu. Penggunaannya sama dengan
standar tool post.
Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi untuk
menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan
bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala
lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala lepas adalah; Center Putar, untuk memompang benda
kerja,agar tidak terjadi gesekan, Handwill, pengunci poros,Pengunci alas.
Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara
menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja
sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
Eretan alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak ke kiri atau ke kanan sepanjang
alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang menggerakkan eretan tersebut secara otomatis
atau digerakkan dengan tangan.
Eretan lintang
Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas. Gerakan melintang, yaitu
menjauhi atau mendekati operator, baik diputar dengan tangan maupun secara otomatis. Kegunaan
eretan ini antara lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau menggerakan pemakanan pahat.
Pada bagian yang dekat dengan pemutarnya terdapat skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat
mengatur tebal penyayatan pahat.
Eretan atas
Terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini terpasang rumah pahat.
Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan kebutuhan. Pada bagian alasnya
terdapat skala derajat. Eretan ini khususnya untuk membuat tirus dengan sudut yang besar pada jarak
pendek. Gerakannya tidak otomatis.
Motor penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik atau memberikan mesin tenaga untuk bergerak.
Tombol Emergency Stop
Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini termasuk hal yang penting
untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-mesin memiliki tombol ini.
Handle atau tuas
Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran, berbeda pula handle-
handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel
pada mesin. Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :

1. Pengaturan kecepatan spindle (rpm)


2. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
3. Pengaturan arah pemakanan
4. Pengaturan penguliran
5. Menyalakan dan mematikan mesin
6. Pengaturan arah putaran spindle
Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat dibubut. Berguna juga untuk
membantu operator melihat hasil pengukuran benda kerja. Namun tidak semua mesin bubut
dilengkapi dengan lampu.
Alas mesin
Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan dan juga sebagai
tempat kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest).
Poros transportir dan poros pembawa
Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium dengan jenis ulir
withworth (inchi) atau metrik (mm) yang terletak dibawah eretan alas. Berfungsi untuk membawa
eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/ melintang
dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulirnya antara dari 6
sampai 8 mm. Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung
jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis. Untuk pengaturan kecepatan pemakanan
otomatis, dapat dilihat dari tabel pemakanan pada mesin. Agar dapat memilih kecepatan yang tepat
dan mendapatkan hasil pembubutan sesuai dengan kebutuhan. Cara pengaturannya mirip dengan
pengaturan rpm dengan mengatur handle.
Rem kaki
Digunakan untuk menghentikan mesin. Rem ini sangat berguna ketika mengulir dan berhenti pada
posisi tertentu. Dalam keadaan darurat, operator juga bisa menggunakan rem kaki untuk
menghentikan mesin. Demikianlah pembahasan lengkap mengenai komponen utama mesin bubut dan
fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share
informasi ini dengan tema-teman yang lain.

Prinsip kerja mesin bubut[


Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata
potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada
arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan
mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja
yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah
satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar
roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Jenis Jenis Pembubutan


Pembubutan tepi (facing)
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
Pembubutan silindris (turning)
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun
pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahatnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini
berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.
Pembubutan alur (grooving
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.
Pembubutan tirus (chamfering)
Adapun caranya sebagai berikut:

• Dengan memutar compound rest



Dengan menggeser sumbu tail stock

Dengan menggunakan taper attachment.
Pembubutan ulir (threading
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan
referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di
jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.
Drilling
Membuat lubang awal pada benda kerja
Boring
Memperbesar lubang pada benda kerja.
Kartel (knurling)
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak
licin.
Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan dalam atau
pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan.
Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit
pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas.
Pada saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang
benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan memasuki lubang
sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan
dinding lubang.

Jenis-Jenis Mesin Bubut


Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan
sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini
terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut
bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin bubut sedang
(bahasa Inggris: medium lathe) Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan
penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih
banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki
perkakas secara produksi.
Mesin bubut standar
(bahasa Inggris: standard lathe) Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut
pada umumnya.
Mesin bubut meja panjang (long bed lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

Jenis lain mesin bubut secara prinsip


Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum digunakan, cara
kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat
ditumpu dengan center lain.
Mesin Bubut Sabuk
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang
digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi
gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan
yang berbentuk ulir.
Mesin bubut vertical turning and boring milling
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan
yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan
menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi
beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
Mesin bubut facing lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar.
Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat
penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan
pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman
untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan
operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali
beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat
disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan
keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah
benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat
diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.
Mesin bubut Turret Jenis Sadel
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret
Mesin bubut turret vertikal
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki
karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam
kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan di atas rel penyilang sebagai tambahan,
terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk
memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti
masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan.
Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai
segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang
yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.

Anda mungkin juga menyukai