Anda di halaman 1dari 21

MESIN BUBUT CNC

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Mesin Bubut CNC ini.
      
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Mesin Bubut CNC. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Definini Mesin Bubut CNC................................................................................6
B. Jenis Mesin Bubut CNC......................................................................................7
C. Bagian Utama Mesin Bubut CNC.......................................................................7
D. Perlengkapan Mesin Bubut CNC........................................................................9
E. Penggunaan Mesin Bubut CNC........................................................................15
F. Pemeliharaan Mesin Bubut CNC......................................................................16
G. Standar Keselamatan Kerja...............................................................................18
BAB III PENUTUP.......................................................................................................20
A. Kesimpulan.......................................................................................................20
B. Saran.................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kemajuan dan perkembangan teknologi menjadi sebuah
aspek yang dapat digunakan berbagai kalangan untuk memudahkan berbagai
kebutuhan, misalnya dengan mengembangkan teknologi tepat guna.
Penggunaan teknologi tepat guna dapat menjadi teknologi yang tepat sasaran
untuk berbagai kebutuhan sehingga pengembangan teknologi diharapkan dapat
lebih ditingkatkan. Teknologi telah dimanfaatkan pada berbagai bidang dan
industri baik kecil ataupun menengah terutama pada industri yang dalam
operasionalnya masih memanfaatkan peralatan tradisional, konvensional dan
manual.

Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan berbagai inovasi


termasuk adanya perpaduan teknologi komputer dan mekanik yang dinamakan
dengan Computer Numerically Controlled (CNC). Mesin CNC merupakan
sebuah sistem yang pengoperasiannya dilakukan menggunakan program yang
langsung dikontrol oleh perangkat komputer dengan bahasa numerik. Terdapat
beberapa keunggulan yang dimiliki oleh mesin CNC dibandingkan dengan
mesin perkakas manual atau konvensional yang sejenis yaitu mesin CNC lebih
akurat, tepat, fleksibel dan kapasitas produksi yang lebih banyak (Wicaksono
2012).

Pada tingkat dasar, mesin CNC terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
Mesin CNC Two Axis atau Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC
Three Axis atau Mesin Frais (Milling Machine). Pada umumnya, mesin bubut
CNC digunakan untuk proses kegiatan manufaktur berbagai produk atau
barang. Mesin bubut menjadi salah satu perkakas yang menjadi tulang
punggung pada sektor manufaktur dan telah digunakan sejak abad 19. Oleh
karena itu, makalah ini ditulis untuk mengetahui lebih dalam mengenai Mesin
Bubut CNC.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada makalah ini, rumusan masalah yang
disusun adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Mesin Bubut CNC?


2. Apa saja jenis Mesin Bubut CNC?
3. Apa saja bagian utama Mesin Bubut CNC?
4. Apa saja perlengkapan Mesin Bubut CNC?
5. Bagaimana penggunaan Mesin Bubut CNC?
6. Bagaimana pemeliharaan Mesin Bubut CNC?
7. Bagaimana Standar Keselamatan Kerja yang diterapkan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi Mesin Bubut CNC


2. Untuk mengetahui jenis Mesin Bubut CNC
3. Untuk mengetahui bagian utama Mesin Bubut CNC
4. Untuk mengetahui perlengkapan Mesin Bubut CNC
5. Untuk mengetahui penggunaan Mesin Bubut CNC
6. Untuk mengetahui pemeliharaan Mesin Bubut CNC
7. Untuk mengetahui Standar Keselamatan Kerja

1.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definini Mesin Bubut CNC


Computer Numerically Controlled (CNC) adalah sebuah mesin yang
pengoperasiannya dikontrol oleh perangkat komputer dengan menggunakan
bahasa numerik atau bahasa yang menggunakan data perintah dengan
menggunakan kode angka, huruf, dan simbol yang telah disesuaikan dengan
standar ISO.

Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan dari mesin CNC,


beberapa keuntungan tersebut di antaranya adalah:

1. Mesin CNC memiliki produk dengan kualitas terbaik (akurat dan


kestabilannya terjaga)
2. Kapasitas produksi tinggi
3. Efisiensi waktu
4. Kegiatan operasional lebih mudah
5. Dapat digunakan dalam waktu relatif lama

Sedangkan keterbatasan mesin CNC di antaranya adalah:

1. Membutuhkan biaya investasi awal yang tinggi


2. Membutuhkan biaya perawatan dan perbaikan yang lebih mahal
3. Memerlukan programmer

Salah satu jenis mesin CNC adalah Mesin CNC Two Axis atau Mesin
Bubut (Lathe Machine). Mesin bubut CNC merupakan mesin yang
dioperasikan menggunakan sistem komputer yang dilengkapi dengan instruksi
desain yang tepat, akurat, cermat dan teliti. Mesin bubut CNC merupakan
mesin dimana benda kerja atau part dicekam dan diputar oleh spindle (poros
pemutar) utama, sementara alat potong yang digunakan dipasang dan bergerak
dalam berbagai sumbu (axis).

5
B. Jenis Mesin Bubut CNC
Secara umum, mesin bubut CNC dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)


2. Mesin Bubut Production Unit (CNC PU)

Kedua mesin tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang


membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU) digunakan untuk pelatihan dasar
pemograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External
Programming System). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaanpekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga
mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka
otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan
sebagainya. Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga
semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan,
keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah
mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian
yang sama pula.

C. Bagian Utama Mesin Bubut CNC


Bagian utama mesin bubut CNC ditunjukkan oleh gambar berikut:

6
Pada sumber lain, disebutkan bahwa bagian utama mesin bubut CNC adalah
sebagai berikut :

1. Machine Bed (dudukan mesin)


Bed pada Mesin CNC Bubut adalah tumpuan dari seluruh mesin dimana
Seluruh Komponen berbeda pada mesin tersebut terpasang. Sebagai contoh,
Spindle Stock yang menjadi rumahan Poros Utama mesin, badan Tail Stock
(kepala lepas), Slide ( Eretan ) sumbu X dan Z, Opsional sumbu Y dan Poros
Tambahan.
2. Main Spindle (Poros Pemutar Utama)
Sering di ketahui sebagai jantung dari sebuah mesin, Main Spindle
(Poros Pemutar Utama) merupakan gabungan poros dan sistem penggerak
poros. Beberapa bagian yang bergerak pada Mesin CNC, mencakupi motor,
roda gigi, dan chuck / Pencekam (akan dibahas lebih lanjut).Penggerak
Sumbu-C yang membantu pemosisian benda kerja akan di rakit bersama
dengan spindle (Poros Pemutar). Pencekam alat potong biasanya terpasang
pada piringan turret / Turret Disk ( piringan yang berputar untuk membantu
pemosisian dan penukaran alat potong), mereka termasuk pencekam alat
potong statis dan alat potong bergerak. Sistem penggerak alat potong
bergerak sudah terinstall di dalam mesin.
3. Sub-Spindle / Second Spindle (Poros Pemutar Tambahan)
Terpisah dari Main Spindle (Poros Pemutar Utama) dan sebagai opsi
tambahan, Sub – Spindle (poros pemutar tambahan) bekerja secara sinkron
dengan Main Spindle untuk menyelesaikan proses pemesinan pertama dan
kedua pada Mesin Bubut CNC. Hal ini meningkatkan efisiensi dan hasil
setiap siklus, ketika dinamakan sebagai Poros Kedua, mekanisme nya
mempunyai kapasitas dan tenaga yang sama dengan Main Spindle.
4. Chuck (Pencekam)
Pencekam adalam sejenis struktur ragum yang mencekam benda kerja
yang akan dikerjakan di mesin. Pencekam terpasang pada Main Spindle
(Poros Pemutar Utama) yang memutar Pencekam dan benda kerja.

7
5. Guide Way (jalur eretan)
Guide Way merupakan komponen yang membuat alat potong dapat
bergerak horizontal maupun vertikal untuk mencapai proses pemotongan /
pembubutan yang halus.
6. Headstock (Kepala Tetap)
Terdapat Motor Utama di dalamnya, kepala tetap menumpu Main spindle
(Poros Pemutar Utama) dimana Pencekam terpasang. Untuk memastikan
Performa yang tinggi, anda perlu mempertimbangkan Headstock mesin yang
anda pilih dapat menahan torsi tinggi pada kecepatan remdah, ini adalah hal
penting untuk pengerjaan material getas / keras.
7. Tailstock (Kepala Lepas)
Tailstock (Kepala Lepas) digunakan untuk memberikan gaya tumpuan
tambahan pada ujung lain dari komponen. Hal ini penting ketika melakukan
proses pemesinan untuk benda kerja yang memiliki ukuran panjang.
8. Tool Turret (Stasiun Alat Potong)
Turret memberikan kemungkinan untuk mengganti alat potong yang
diperlukan pada proses pemesinan. Ukuran Turret ditentukan dari jumlah
dan ukuran alat potong yang akan dipasang pada nya.

D. Perlengkapan Mesin Bubut CNC


Perlengkapan mesin bubut CNC terdiri dari (Furqoni 2022):

1. Cekam rahang tiga

8
Cekam ini cocok untuk mencekam benda kerja yang silinder atau bersisi
habis dibagi tiga. Seperti 3, 6, 9 sisi, dan seterusnya. Umumnya tiga rahang
pada cekam ini bergerak bersamaan ketika penguncinya diputar.
2. Cekam rahang empat

Rahang pada cekam ini umumnya bergerak secara independen (sendiri-


sendiri). Ada juga yang bergerak secara bersamaan seperti pada cekam
rahang tiga. Cekam ini cocok untuk mencekam benda silinder atau bersisi
habis dibagi empat. Keuntungan menggunakan cekam rahang empat adalah
operator bisa memasang kembali benda kerja sesuai senternya meski sudah
pernah melepas benda kerja.
3. Kunci chuck

Kunci ini digunakan untuk mengatur pencekaman pada saat


menggunakan cekam (chuck). Biasanya sudah sepaket dengan cekamnya.
Karena Setiap cekam memiliki ukuran yang berbeda-beda.

9
4. Cekam kolet (Collet Chuck)

Merupakan perlengkapan mesin bubut yang digunakan untuk menjepit


atau mencekam benda kerja yang permukaannya halus dan berukuran kecil.
Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam diantaranya, bulat, segi
empat dan segi enam
5. Pelat Rata (Cekam Rata)

Pelat rata umumnya digunakan untuk menjepit benda kerja yang lebar
dan tipis, bentuknya tidak beraturan dan tidak dapat dijepit dengan alat lain.
Alat ini memiliki alur sebagai tempat ganjal, klem penjepit dan baut pengikat
benda kerja. Proses penjepitannya sama halnya bila menjepit benda kerja
pada mesin bor atau meja mesin sekrap terhadap benda kerja yang panjang.
Penyetelannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan
penyetelan cekam rahang empat.

10
6. Pembawa

Alat yang digunakan untuk membawa benda kerja sehingga berputar


pada saat membubut. Ujung benda kerja yang akan dibubut dimasukkan ke
dalam lubangnya lalu diikat dengan baut pengikat. Bentuk alat ini ada yang
berujung lurus dan ada pula yang berujung bengkok. Alat ini digunakan bila
benda kerja dipasang dengan dua senter. Yang berujung bengkok digunakan
bila dipasang pada pelat pembawa yang beralur.
7. Pelat pembawa

Alat ini digunakan untuk memutar pembawa sehingga benda kerja yang
dibubut berputar. Terdapat alur pada permukaannya. Alur ini berfungsi
untuk meletakkan ujung pembawa yang bentuknya bengkok. Sedangkan
untuk pembawa yang berujung lurus dipasang pada pelat pembawa yang
memiliki batang pembawa.

11
8. Senter putar

Senter putar perlengkapan mesin bubut yang berfungsi sebagai penahan


benda kerja yang dibubut dengan putaran tinggi dan pemakanan tebal.
9. Senter mati (tak berputar)

Senter putar perlengkapan mesin bubut yang berfungsi sebagai penahan


benda kerja yang dibubut untuk benda kerja yang berukuran besar, dengan
pemotongan berat

12
10. Steady rest jalan (penyangga jalan)

Penyangga ini dipasang pada sisi eretan lintang dan ikut bergerak
bersama pahat. Umumnya digunakan untuk menyangga atau menopang
benda kerja yang kecil panjang.
11. Steady rest tetap (penyangga tetap)

Penyangga ini dipasang pada alas mesin dan tidak bergerak. Umumnya
digunakan untuk menyangga benda kerja yang besar dan panjang. Kedua
penyangga tersebut memiliki penyangga yang terbuat dari kuningan atau
perunggu yang masing-masing berjumlah dua atau tiga. Bentuknya seperti
senter bubut yang tumpul.

13
12. Rumah pahat (tool post)

Rumah pahat yaitu tempat dipasangnya pahat bubut. Salah satu faktor
yang menentukan hasil pembubutan ialah pemasangan pahat pada rumahnya.
Letak pahat yang tidak tepat akan menghasilkan permukaan benda kerja
yang kasar. Maka dari itu diupayakan letak pahat harus diatur setinggi
senter.
13. Cekam bor (drill chuck)

Cekam Bor merupakan perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk


mencekam alat potong. Cara menggunakan alat ini dipasang pada kepala
lepas. Alat potong yang biasa dicekam. Cekam bor ada dua jenis, yaitu
cekam bor dengan kunci dan cekam bor tanpa kunci. Hanya berbeda pada
sistem pengunciannya. Namun fungsinya tetap sama.

14
E. Penggunaan Mesin Bubut CNC
Pada umumnya, mesin bubut CNC digunakan untuk melakukan /
memproduksi benda dengan bentuk lingkaran dengan ukuran Diameter Luar
(DL) dan Diameter Dalam (DD) secara Presisi. Secara Praktis segala struktur
komponen dapa dikerjakan dengan mesin ini, tergantung dari kebutuhan industri
yang berbeda. Mesin Bubut CNC pada umumnya digunakan pada industri
Minyak & Gas, Otomotif, Penerbangan / Dirgantara, Medis, Elektronik,
Pertambangan, Pembangkit Listrik, Baja dan Penggilingan Kertas dan
Pembuatan Kapal sebagai contoh kecil.

Mesin Bubut CNC Modern normalnya tersedia dengan life tools (alat
potong dengan sistem penggerak terpisah) yang dapat bekerja pada beberapa
sumbu, sebagai contoh, alat ini dapat bekerja pada sumbu X dan Y secara
bersamaan dan menggabungkan Turret ke dua dengan alat yang berbeda, atau
menggunakan Sub-Spindle (Poros Pemutar Tambahan). Fitur ini membantu
untuk pengerjaan berbeda seperti Milling (frais), Drilling (pembuatan lubang),
Tapping (pembuatan ulir dalam) yang efektif dan fleksibel. Hasil yang didapat
adalah selesainya Pengerjaan benda yang Kompleks di sisi proses pemesinan,
menghilangkan kebutuhan untuk memindahkan benda pada mesin lain untuk
proses yang berbeda seperti contoh pindah ke Mesin CNC Milling atau Mesin
CNC Machining Centre.

F. Pemeliharaan Mesin Bubut CNC


Operator mesin bubut CNC harus melakukan pemeliharaan dan pemeliharaan
yang sesuai pada mesin bubut CNC setiap hari.

1. Periksa apakah jumlah oli setiap tangki oli dari mekanisme pelumasan
normal, dan nyalakan untuk memeriksa apakah sistem pelumasan dapat
beroperasi secara normal.
2. Periksa apakah jumlah oli setiap tangki oli dari mekanisme hidrolik normal,
dan hidupkan untuk memeriksa apakah sistem hidrolik dapat beroperasi
secara normal.

15
3. Periksa apakah jumlah cairan pemotongan dalam tangki pendingin adalah
normal. Nyalakan dan periksa apakah sistem fluida pemotongan dapat
beroperasi secara normal.
4. Nyalakan mesin untuk memeriksa apakah sistem CNC normal, apakah setiap
remover chip fan beroperasi secara normal, dan apakah nilai pengukur
tekanan normal.
5. Bersihkan pengajuan besi dan puing-puing di rel panduan dari bubut CNC,
dan periksa apakah ada goresan di permukaan.
6. Setelah mesin dihidupkan, mesin harus idle selama periode waktu tertentu
untuk memeriksa apakah ia beroperasi secara normal. Setelah menyelesaikan
tugas pemrosesan satu hari, matikan sistem CNC dari mesin bubut CNC,
matikan mesin bubut, dan bersihkan tempat kerja.

Selanjutnya terdapat beberapa langkah pemeliharaan mesin bubut CNC tingkat


pertama, di antaranya adalah:

1. Bersihkan bagian luar dari bubut CNC, termasuk penutup, penutup, dan
aksesori, untuk memastikan tidak ada minyak, karat, korosi, pengarsipan
besi, dan serpihan, dan untuk memastikan bahwa interior dan eksterior
bersih.
2. Bersihkan pengarsipan besi pada tiang alat putar dan batang ekor dan periksa
apakah mereka beroperasi secara normal.
3. Pastikan tidak ada sekrup longgar pada mesin bubut, dan apakah tangki
bahan bakar, saluran pipa, dan konektor tersambung dengan benar, dan
apakah ada perbaikan dalam waktu.
4. Pastikan apakah terdapat keausan dan ketegangan sabuk drive spindle, sabuk
drive sumbu-X, dan sabuk drive sumbu-Z.
5. Pastikan sistem hidrolik dan komponennya (pompa hidrolik, motor hidrolik)
beroperasi secara normal, dan apakah ada suara abnormal selama operasi.
6. Pastikan sistem pendingin dan komponennya (pompa pendingin, motor
pendingin) beroperasi secara normal, dan apakah ada suara abnormal selama
operasi.

16
7. Pastikan sistem pelepasan chip dan komponennya (penghilang chip, motor
pelepas chip) beroperasi secara normal, dan apakah ada suara abnormal
selama operasi.
8. Pastikan sistem pelumasan beroperasi secara normal untuk memastikan
bahwa sirkuit oli tidak terblokir, periksa dan ganti filter sesuai kebutuhan;
periksa apakah outlet oli normal untuk melumasi alat mesin (rail, tailstock).
9. Periksa semua tangki bahan bakar dan tangki air pendingin, dan isi kembali
sesuai kebutuhan. Isi mesin dengan oli dan pelumas sesuai kebutuhan untuk
memastikan tangki bahan bakar, pengukur oli, dan jendela oli cerah.
Tambahkan penghambat karat untuk memotong cairan sesuai dengan
persyaratan di musim panas.
10. Pastikan sistem CNC normal setelah memulai, dan apakah pergerakan setiap
sumbu bubut CNC dan tiang alat putar normal.
11. Bersihkan kotak listrik untuk memastikan bagian dalam dan luar bersih,
periksa apakah setiap saluran bocor, apakah kontaknya dalam kontak yang
baik, dan periksa apakah perangkat batas dan ground aman dan dapat
diandalkan.

G. Standar Keselamatan Kerja


1. Kelistrikan
Peiksa /pastikan kelistrikan pada mesin bubut yang akan digunakan aman,
khususnya kontak sekering harus tertutup untuk menghindari kontak
langsung dengan tatal yang menggulung panjang-panjang.
2. Roda gigi
Pada saat pergantian roda gigi, perhatikan tidak ada orang yang meng -on-
kan tuas atau hendel on-off motor utama dan saklar onoff pengaman pada
rumah transmisi (gear box) hal ini dapat menyebabkan jari tangan tergilas
roda gigi
3. Saat pembubutan
Pada saat akan menghidupkan mesin bubut pastikan
a. Kunci cekam/kunci chuck bubut sudah dilepas dari cekam (kepala tetep),
agar tidak terpelanting/loncat saat di hidupkan atau berputar.

17
b. Tidak ada bagian yang terurai/tergerai yang di pakai operator yang dapat
terlilit bersama putaran cekam/benda kerja yang berputar seperti baju
panjang, gelang tangan, kalung dan rambut.
c. Benda kerja yang akan dibubut diperhitungkan dengan baik agar tidak
melenting atau bengkok mengenai operator.
d. Benda kerja yang panjang dan mudah melenting saat di bubut, digunakan
penyangga (steady rest) (Rahman 2019)

Membubut adalah sebuah pekerjaan atau praktik yang menggunakan


mesin yang mempunyai tingkat bahaya yang tinggi, hal tersebut sangat
berbahaya bagi keselamatan operator jika tidak memperhatikan ketentuan
yang sudah diberikan untuk mengoprasikannya (Hikmawan 2014). Berikut
adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktik
membubut, yaitu:

1. Membaca instruksi manualnya terlebih dahulu sebelum


mengoperasikannya.
2. Selalu menggunakan pakain kerja yang memenuhi persyaratan
keselamaan kerja (APD).
3. Selalu menggunakan kaca mata pelindung saat bekerja dengan mesin
bubut.
4. Mengupayakan tempat kerja tetap dalam keadaan bersih
5. Mengunakan penerangan yang memadai
6. Mengecek main switch dalam keadaan mati sebelum menghubungkan
mesin ke sumber listrik.
7. Mengusahakan mesin dalam keadaan mati jika ingin membersihkannya.
8. Menggunakan selalu alat dan perlengkapan sesuai dengan yang sudah
ditentukan.
9. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
10. Tidak meninggalkan kunci chuck yang terpasang pada chuck mesin
bubut.
11. Tidak menghentikan putaran mesin (chuck) menggunakan tangan.
12. Tidak meninggalkan mesin dalam keadaan hidup
13. Mengecek jarak pahat dengan beda kerja sebelum mesin dihidupkan.

18
14. Tidak bekerja dengan rambut yang terurai, pastikan rambut selalu rapi.
15. Membersihkan Chips (bram) pada saat mesin (spindel) mati

19
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Mesin CNC merupakan sebuah sistem yang pengoperasiannya
dilakukan menggunakan program yang langsung dikontrol oleh perangkat
komputer dengan bahasa numerik. mesin CNC terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu Mesin CNC Two Axis atau Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin
CNC Three Axis atau Mesin Frais (Milling Machine). Mesin bubut CNC
merupakan mesin dimana benda kerja atau part dicekam dan diputar oleh
spindle (poros pemutar) utama, sementara alat potong yang digunakan
dipasang dan bergerak dalam berbagai sumbu (axis). Pada umumnya, mesin
bubut CNC digunakan untuk proses kegiatan manufaktur berbagai produk atau
barang. Mesin bubut menjadi salah satu perkakas yang menjadi tulang
punggung pada sektor manufaktur dan telah digunakan sejak abad 19.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan


mesin bubut CNC. Selain itu juga, standar keselamatan kerja dalam
penggunaan mesin bubut CNC memastikan bahwa dalam penggunaa mesin
bubut CNC dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan
kerja.

B. Saran
Pengoperasian mesin bubut CNC diharapkan dapat memperhatikan
berbagai ketentuan agar penggunaan mesin tersebut dapat dilakukan secara
efektif dan efisien serta dapat menghindari kecelakaan kerja denga selalu
memperhatikan dan mempraktikan standar keselamatan kerja.

20
DAFTAR PUSTAKA

Furqoni, Muhammad Reza. 2022. Perlengkapan Mesin Bubut. Februari 27. Accessed
Juni 15, 2022. https://teknikece.com/mesin-bubut/perlengkapan-mesin-bubut/.
Hikmawan, Tresna. 2014. Aspek-Aspek Keselamatan Kerja dalam Praktik.
Rahman, Dede Pardia. 2019. PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) DALAM PRAKTIK MEMBUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH
PRAMBANAN. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wicaksono, Dwi Panggo. 2012. Proses Pembuatan Tutup Rangka Pada Mesin Bubut
CNC. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai