Standar penulisan satuan Vc untuk metrik dalam m/menit (=m/men) dan satuan
imperialnya dalam ft/min ( feet / minute)
Untuk satuan metrik :
n = Vc (m.men) .
π d (mm)
n = Vc (m/men) x 1000. put/men
π d (mm)
n = 4. Vc RPM
d
Contoh perhitungan :
Diketahui : Baja Lunak (Vc = 35 m / men ) ∅ 20 mm akan dibubut dengan pahat HSS
Hitung : Kecepatan Putaran mesin
Perhitungan :
n = 557,6 put/men
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya untuk membuat menyetel putaran mesin agar
sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin tersebut.
Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat
dengan hasil perhitungan di atas.
Misalnya, pada mesin tersedia putaran 500,550,600, maka dipilih yang mendekati yaitu 550
put/men.
2) Kecepatan potong
Gerakan utama pada pembubutan ialah gerakan perputaran benda kerja. Karena kecepatan
gerakan utama sama dengan kecepatan sayat maka kecepatan sayat pada pembubutan
adalah kecepatan melingkar.
Vc = π . d . n
Vc = Kecepatan potong dalam m/menit
(satuan metrik) atau dalam ft/min ( satuan imperial)
d = Diameter benda kerja dalam mm (Metrik ) atau inchi ( imperial)
n = Jumlah putaran benda kerja dalam put / men atau RPM
3) Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan /ingsutan ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor
seperti kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan
alat potong, ketajaman alat potong, juga kesiapan mesin yang akan dipakai. Kesiapan
mesin ini dapat diartikan juga seberapa mampu mesin tersebut dapat mendukung
tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal.
Disamping beberapa pertimbangan di atas, umumnya ditentukan juga kecepatan
pemakanan tinggi untuk proses pengasaran dan pada proses penyelesaiannya digunakan
kecepatan pemakanan rendah supaya kualitas permukaan hasil penyayatannya menjadi
lebih bagus.
Pada mesin bubut, sudah dipasang tabel kecepatan pemakanan atau lebih tepatnya disebut
besar pemakanan dalam satuan mm/putaran. Jadi, misalnyaa pada mesin itu disetel besar
pemakan 0,2 artinya pahat akan bergeser 0,2 mm jika benda kerja berputar 1 kali putaran.
Makin pendek pergeseran pahat tiap kali putaran benda kerja maka kekasarannya makin
rendah atau lebih halus.
Gambar 2.30. Posisi tuas pengatur gigi dan tabel besarnya pemakanan
b. Imperial :
n = 4. Vc RPM
d
2) Kecepatan potong
Kecepatan potong (sayat) pada pembubutan adalah Kecepatan melingkar
Rumus :
Vc = π d n
Kecepatan potong bahan menggunakan alat potong jenis karbida lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis HSS.
3) Kecepatan Pemakanan
Faktor yang menentukan :
Kekerasan bahan; kedalaman penyayatan ; bahan alat potong ; pengasahan sudut potong
/ ketajaman alat potong.
Umumnya juga berlaku, kecepatan pemakanan tinggi untuk proses pengasaran dan pada
proses penyelesaiannya menggunakan kecepatan pemakanan rendah.
d. Tes Formatif
1) Sebutkan dua faktor untuk menentukan kecepatan putaran mesin.
2) Diketahui suatu bahan mempunyai kecepatan potong 90 m/men, dan diameter bahan
tersebut 30 mm. Berapa kecepatan putaran mesin yang sesuai untuk membubut bahan
tersebut ?
3) Apa yang dimaksudkan dengan kecepatan potong ?
4) Jenis bahan alat potong mana yang mampu memotong dengan kecepatan potong lebih
tinggi, HSS atau karbida ?
n = 955,4 put/men
3) Kecepatan potong adalah kecepatan melingkar
4) Karbida
5) Kekerasan bahan ; kedalaman penyayatan ; dan bahan alat potong.
6) F ( mm/men) = n (put/men) x F ( mm/put)
n = Vc.1000 = 100 . 1000 = 1273,9 Put/men
πd 3,14 . 25