Anda di halaman 1dari 14

ELEMEN MESIN

(Sambungan Las)
SAMBUNGAN LAS
PENDAHULUAN
Sambungan las adalah sambungan antara dua logam dengan cara
pemanasan, dengan atau tanpa logam pengisi. Sambungan terjadi pada
kondisi logam dalam keadaan plastis atau leleh.
Sambungan las banyak digunakan pada:
Konstruksi baja, Ketel uap dan tangki, Permesinan
Keunggulan dibandingkan dengan sambungan lainnya:
Lebih murah dan lebih ringan
Tidak ada pengurangan luas penampang
Permukaan sambungan bisa dibuat rata
Bahaya terhadap korosi kurang
Mudah perbersiahannya
Tampak lebih bagus
Kekurangan:
Hanya untuk logam sejenis
Terjadi perubahan struktur material pada daerah HAZ
Pengelasan dilapangan lebih sukar dari sambungan keling/baut
Sambungan Cendrung melengkung
BENTUK DAN JENIS SAMBUNGAN

 BENTUK KAMPUH LAS:


Bentuk kampuh las
sangat ditentukan
dari tebal pelat yang
disambung serta
besarnya beban yang
diterima sambungan.
Kampuh dibedakan
menjadi kampuh:
I, X, V, U serta Y,
seperti gambar
berikut:
JENIS SAMBUNGAN

 SAMBUNGAN
TUMPUL
 SAMBUNGAN
SIKU
 SAMBUNGAN
KELILING
❑ Kualitas Sambungan Las
Kualitas sambungan las ditentukan oleh:
1. Memanfaatkan mampu las dari material
2. Persiapan dan pelaksanaan dikontrol oleh personil yang
kompeten
3. Metoda pengelasan disesuaikan dengan karakteristik dan
tebal material serta beban
4. Kesesuain antara logam pengisi dengan logam induk
5. Tukang las yang bersetifikat dan terawasi
6. Kualitas las di cek dengan metoda NDT

❑ Klasifikasi Kualitas
 Sambungan kelas I
 Bila persyaratan 1 – 6 dipenuhi, dan pengelasan khusus untuk
kekuatan dan kualitas material yang tinggi
 Sambungan kelas II
 Persyaratan 1-5 dipenuhi, prosedur pengelasan normal untuk
beban statis maupun dinamis
 Sambungan kelas III
 Tidak ada persyaratan khusus dan sambungan tidak perlu di test
❑ Dimensi:
 Sambungan tumpul:
 Tinggi sambungan a = tebal pelat S (pelat yang disambung sama
tebalnya)
 Bila pelat yang disambung tebalnya berbeda, maka tebal las a =
Smin.
 Panjang las pada umumnya diambil sama dengan lebas pelat, l
(panjang las) = b (lebar pelat)
 Sambungan Siku:
 Tinggi sambungan a = tinggi segitiga logam pengisi, lihat gambar
 Bila pelat yang disambung sama tebalnya, maka a  0,7.S 3mm
 Bila pelat yang disambung tebalnya berbeda, maka tebal las
a  0,7.Smin. 3mm
 Panjang las pada umumnya diambil sama dengan lebas pelat, l
(panjang las) = b (lebar pelat)
 Sambungan Keliling
 Dimensi sambungan diambil sama dengan sambungan siku
Contoh Beban Gabungan
Pada Elemen Mesin

a) Beban
lengkung dan
geser
b) Beban
lengkung dan
tekan
c) Arah tegangan
pada
sambungan
siku
CONTOH SAMBUNGAN LAS
PADA KONSTRUKSI BAJA
SAMBUNGAN LAS KOMPONEN MESIN

 Komponen mesin pada


umumnya menerima
beban dinamis, jadi dalam
perhitungan kekuatan
sedikit berbeda dengan
konstruksi baja yang
hanya menerima beban
statis.
 Pembebanan Tarik,
Tekan, Geser atau
Lengkung.
Perhitungan pada beban
diatas sama dengan pada
konstruksi baja
LAS TITIK

 Las titik merupakan


sambungan yang
ekonomis dan sangat
cocok untuk
menyambung pelat-
pelat tipis, terutama
untuk produksi seri
dan masal.
 Sambungan las titik
dapat dibuat 1 lapis
atau 2 lapis
sambungan,
sedangkan susunan
titik las bervariasi
seperti terlihat pada
gambar disamping.
Tabel:
dimensi
sambungan

paralel zigzag
seri
CONTOH SOAL 1
 Sebuah dudukan bantalan
dari suatu poros yang
terbuat dari bahan St 50,
mengalami patah. Poros
tersebut kemudian
direparasi dengan
penyambungan las, dimensi
dudukan bantalan seperti
pada gambar disamping.
Sambungan las yang
digunakan adalah
sambungan siku keliling dan
tebalnya a = 5 mm.
Sambungan kemudian
mengalami perlakuan panas
untuk menghilangkan
tegangan sisa.
▪Buktikanlah apakah sambungan kuat menerima beban, bila gaya
tumpuan pada bantalan F = 12 000 N, dan momen torsi yang
diterima poros adalah Mt = 850 Nm (tarik-tarik dinamis)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai