PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang
amat pesat . Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan kedalam alat-alat
mesin perkakas diantaranya Mesin Bubut, Mesin Frais, Mesin Bor, dll. Hasil
perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang
selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem
pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh
komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem
kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika
dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan
sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian
(accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi.
Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri produksi
mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih
menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang
dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah
gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Mesin CNC TU-2A adalah
mesin CNC bubut untuk tingkat dasar yang menggunakan bahasa
program standar yaitu G-code dengan standar DIN 66025 atau ISO 841.
Mesin bubut ini bergerak hanya pada 2 aksis dan berbentuk training unit
sehingga mesin ini disingkat menjadi mesin CNC TU-2A.
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal
dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC
TU-2A juga sama dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang
dipasang pada cekam berputar sedangkan alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu
putar.
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu mesin bubut CNCTU-2A dapat
dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
1
komputer dan display yang dihubungkan secara elektrik dari motor-motor
penggerak ke komputer. Adapun komponen-komponennya terdiri dari
kepala tetap (head stock), kepala lepas (tail stock), revolver pahat (tool post),
pahat, kompunter dan display. Untuk lebih jelasnya, komponen-komponen
tersebut akan dibahas dibawah ini.
A. Kepala tetap (Headstock)
Headstock digunakan untuk mencengkram benda kerja putar. Adapun
data teknologis yang perlu diketahui untuk mengatur putaran headstock
adalah kecepatan potong, kecepatan putar, dan pengaturan transmisi.
2
Gambar 2 Diagram penentuan kecepatan putar
C. Pahat
Jenis pahat dilihat dari arah pemakanannya dan penggunaannya.
Untuk luar terdapat pahat kanan, pahat kiri dan pahat netral.
Penggunaan dan ilustrasi arah pemakanannya dapat dilihat pada
gambar Gambar 4.
3
a) b)
c) d)
Gambar 5 Tailstock
E. Panel CNC
Papan panel dan pengoperasian panel dapat dilakukan sesuai dengan
keterangan pada Gambar 5.
4
Keterangan gambar 5:
1. Saklar utama
2. Lampu kontrol saklar utama
3. Tombol emergensi
4. Display/sajian putaran spindel utama (Display RPM)
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama
6. Amperemeter
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch
8. Slot disk drive
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H=
hand/manual, C=CNC)
10. Lampu control pelayanan CNC
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi
(X, Z, F, H), dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC
15. Saklar layanan sumbu utama
16. Saklar pengatur asutan
17. Tombol koordinat sumbu X, Z
5
pengerjaan penggantian pahat dapat dilakukan namun posisi pahat
pertama dan pahat kedua harus di indentifikasi. Proses identifikasi ini
dapat dilihat dari data pahat. Adapaun langkah-langkah pengambilan
data pahat meliputi:
1. Pasang optik pada alas mesin dan atur ke tengah sumbu,
dengan cara :
Atur ketinggian optik
Ujung senter terlihat jelas
Jarak optik ke ujung senter
2. Mendapatkan data pahat
Gerakan pahat referensi ke garis silang pada optik seperti
terlihat pada gambar 6.
Pahat referensi adalah pahat kanan
Hapus sajian/data jarak “X” dan “Z” dengan menekan [DEL]
Tulis datanya (harga “X” dan “Z”) ke lembar data pahat
Indeksikan pahat berikutnya ke posisi kerja
Gerakan pahat sampai tepat garis silang pada optik
JANGAN MENEKAN [DEL]
Tulis data “X” dan “Z” pada Lembar Data Pahat seperti pada
contoh tabel 1.
-X -X -X
-Z +Z +Z +Z
+Z -Z -Z -Z
+X +X +X +X
Bor spiral Pahat dalam Pahat ulir luar Pahat ulir dalam
Bor senter -X -X
-X -Z -X +Z
-Z +Z -Z
-Z
+Z +X +Z +X
+X +X
6
2. Gunakan senter putar untuk menahan benda kerja
3. Putar senter putar untuk menahan benda kerja
4. Penyetelan 0 (nol) arah “X”:
a. Goreskan pahat benda kerja dengan gerakan pelan/minimal
b. Tekan [DEL], untuk menghapus sajian/data X
c. Jauhkan pahat dari benda kerja. Gerakan arah X dahulu, baru
arah Z seperti terlihat pada gambar 7.
7
Gambar 9 Penyetelan posisi “X” dan “Z”
8
Gambar 11 Sistem Absolut
9
G21 : Baris blok sisipan dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP.
G25 : Memanggil program subroutine.
G27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju.
G33 : Pembuatan ulir tunggal.
G64 : Mematikan arus step motor.
G65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program).
G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal.
G78 : Siklus pembuatan ulir.
G81 : Siklus pengeboran langsung.
G82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat.
G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal.
G84 : Siklus pembubutan memanjang.
G85 : Siklus penghalusan lubang secara langsung.
G86 : Siklus pembuatan alur.
G88 : Siklus pembubutan melintang.
G89 : Siklus penghalusan lubang dengan waktu diam sesaat.
G90 : Program absolut.
G91 : Program inkremental.
G92 : Penetapan posisi pahat secara absolut.
2. Fungsi M.
M00 : Program berhenti.
M03 : Spindel berputar searah jarum jam (CW).
M05 : Putaran spindel berhenti.
M06 : perintah ganti tool.
M17 : Perintah kembali ke program utama.
M30 : Program berakhir.
M99 : Penentuan parameter I dan K.
3. Kode Alarm.
A00 : Salah perintah fungsi G atau M.
A01 : Salah perintah G02 atau G03.
A02 : Nilai X salah.
A03 : Nilai F salah.
A04 : Nilai Z salah.
A05 : Kurang perintah M30.
A06 : Putaran spindel terlalu cepat.
A09 : Program tidak ditemukan pada disket.
A10 : Disket diprotect.
A11 : Salah memuat disket.
A12 : Salah pengecekan.
A13 : Salah satuan mm atau inchi dalam pemuatan.
A14 : Salah satuan.
A15 : Nilai H salah.
A17 : Salah sub program.
E. Struktur Program
Tabel 3 Struktur program
N00 G92 Penetapan Titik Nol
10
N01 G95 Asutan dalam mm/put
N02 M03 Spindel ON
N03 G91/G90 Inkremental / Absolut
N04 G00 Gerakan cepat
N—G01, G84 Interpolasi lurus, siklus memanjang
N—G02, G03 Interpolasi melingkar
N—G33, G78 Pemotongan ulir
N—G86 Siklus pengaluran
N—G00 Gerakan cepat
N—M05 Spindel OFF
N—M30 Akhir Program
Keterangan:
N : Nomor Blok
G : Kolom input fungsi atau perintah
X : Diameter yang dituju
Z : Gerak memanjang
F : Kecepatan langkah penyayatan
H : Kedalaman penyayatan
Contoh:
Susunlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) mengikuti alur
gerakan A-B-C-D-E-F-A seperti pada gambar 13. Program plotter
dibuat dengan metode Absolut dan Inkremental.
11
17 8
Ø18
Z+
Ø10
Ø22
Ø6
c b X+
d
e
f a
2. Fungsi G 01
Perintah atau fungsi dengan sandi G 01 adalah perintah gerakan
lurus, menyayat. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua pada blok
program seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Ilustrasi blok program fungsi G 01.
N G X Z F H
........ 01 ........ ........ ........
Contoh:
Buatlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) mengikuti alur
gerakan penomoran seperti pada gambar 14. Program plotter dibuat
dengan metode Absolut dan Inkremental.
12
10 15
Ø21
Ø20
Ø22
Z+
X+
g
e
c f
b
3. Fungsi G 84
Perintah atau fungsi dengan sandi G 84 adalah perintah pembubutan
siklus. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua pada blok program
seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 5. Ilustrasi blok program fungsi G 84.
N G X Z F H
........ 84 ........ ........ ........ ........
Contoh:
Buatlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) seperti pada
gambar 15. Program plotter dibuat dengan metode Absolut.
13
10 15
Ø 16
Ø 10
Ø 22
Z+
d
X+
b c
Contoh:
Buatlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) mengikuti alur
gerakan a-b-c-d-e-a seperti pada gambar 16. Program plotter dibuat
dengan metode Absolut.
14
20
R4
R4
Ø22
Z
Ø14
X
B
3
G0
c
2 d
G0 a
e
a
15
21
22
18
B A
6
R2
Gambar 16. Contoh pergerakan pahat fungsi M99
5. Fungsi pemanggilan sub program (G25)
16
Gambar 17 Contoh program G25
Program dari G25 dapat dlihat pada Gambar 17.
17
Fungsi G86 adalah membuat alur menggunakan pahat grooving /
alur. Alur digunakan untuk menempatkan ring pengunci atau pahat
ini juga dapat digunakan untuk memotong benda kerja. Ilustrasi blok
program fungsi G25 dapat dilihat pada tabel berikut:
Prinsip kerja dan tahapan dari fungsi G86 dapat terlihat pada
18
Pengerjaan material dengan proses turning sangat memungkinkan
dilakukan menggunakan lebih dari satu jenis pahat. Seperti halnya pada
gambar 18 pengerkan objek benda kerja harus dibuat oleh paling tidak 2
jenis pahat yaitu pahat rata kanan dan pahat alur.
Pahat kanan
Pahat alur
19
1. Fungsi-MANUAL
2. Pasang ploter
3. Atur posisi ploter
4. Tekan :[H/C] untuk pindah ke fungsi CNC
5. Fungsi CNC
6. Kursor N00
7. Tekan salah satu cara berikut :
Bila ingin 7 blok program di eksekusi : 7 & [START]
Bila ingin 4 blok program di eksekusi : 4 & [START]
Bila ingin semua blok program di eksekusi : [START]
I. Eksekusi Program
Setelah program dipastikan tidak ada lagi kesalahan, program dapat di
eksekusi menggunakan benda kerja.
Langkah-langkah untuk eksekusi program CNC :
1. Fungsi –MANUAL
2. Pasang benda kerja secara senter pada headshock menggunakan
kunci chuck
3. Atur posisi pahat terhadap benda kerja (Lihat posisi X & Z pada blok
program G92: penempatan pahat)
4. Tekan : [H/C], untuk pindah ke fungsi CNC
5. Fungsi CNC
6. Kursor di N00
7. Tekan [START]
20
5. CONTOH SOAL DAN LATIHAN
Contoh 1. Fungsi G01
Isilah nilai pada kolom pemrograman inkremental berikut:
20 10
Ø22.5
Z+
Ø14
Ø20
X+
21
15 00 15 00 1850 100
16 01 16 01 1850 -975
17 01 17 01 1950 -975
18 00 18 00 1950 100
19 00 19 00 1750 100
20 01 20 01 1750 -975
21 01 21 01 1850 -975
22 00 22 00 1850 100
23 00 23 00 1650 100
24 01 24 01 1650 -975
25 01 25 01 1750 -975
25 00 25 00 1750 100
27 00 27 00 1550 100
28 01 28 01 1550 -975
28 01 28 01 1650 -975
30 00 30 00 1650 100
31 00 31 00 1450 100
32 01 32 01 1450 -975
33 01 33 01 1550 -975
35 00 35 00 1550 100
36 00 36 00 1400 100
37 01 37 01 1400 -1000
38 01 38 01 2000 -1000
39 01 39 01 2000 -3000
40 01 40 01 2350 -3000
41 00 41 00 3450 500
42 M05 42 M05
43 M30 44 M30
22
Contoh 2. Fungsi G84
Isilah nilai pada kolom pemrograman absolut berikut:
20 10
Ø22.5
Z+
Ø14
Ø20
X+
23
Contoh 3. Fungsi G01, G84, G03 dan G02.
Isilah nilai pada kolom pemrograman absolut berikut:
Pemrograman Absolut
N G X Z F H
00 92 3450 500
01 M03
02 00 (s1) (s1)
03 84 (1) (1)
04 00 (s2) (s2)
05 84 (2) (2)
06 00 (s3) (s3)
07 84 (3) (3)
08 00 (s4) (s4)
09 84 (4) (4)
10 00 (s5) (s5)
11 84 (5) (5)
12 00 (s6) (s6)
13 84 (6) (6)
14 00 (SF) (SF)
15 01 (1) (1)
16 03 (2) (2)
17 01 (3) (3)
18 02 (4) (4)
19 01 (5) (5)
20 01 (6) (6)
21 00 (0) (0)
22 M05
23 M30
24
Contoh 4. Fungsi G01, G84, G03 dan G02.
Isilah nilai pada kolom pemrograman absolut berikut:
Pemrograman :
N G X Z F H N G X Z F H
00 92 3450 500
01 95
02 M03
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
17
18
19
25
Contoh 5. Fungsi G01, G84, G25, G03 dan G02
Isilah nilai pada kolom pemrograman absolut berikut:
N G X Z F H N G X Z F H
00 92
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
26
Contoh 6. Fungsi G01, G25, dan G 86.
Isilah nilai pada kolom pemrograman absolut berikut:
N G X Z F H N G X Z F H
00 92
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
27
28