Anda di halaman 1dari 8

Muhamad Jakaria

EVE 16 A
2002315048

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan
dan hal yang melandasinya
2. Uraikan landasan historis pendidikan kewarganegaraan yang juga
merupakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam bela Negara.
3. Jelaskan sifat bela Negara sebelum dan sesudah proklamasi
kemerdekaan
4. Bagaimana sifat bela Negara terhadap perbedaan budaya dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan
5. Jelaskan pandangan pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli
6. Apa saja indicator pencapaian visi bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan Negara dalam situasi globalisasi sekarang ini?
7. Jelaskan pengaruh transportasi, telekomunikasi, dan trade pada
nasionalisme warga Negara Indonesia
8. Jelaskan yang dimaksud dengan global paradox, dan bagaimana
pengaruhnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
9. Jelaskan yang dimaksud dengan global village dan bagaimana
peneraapannya dalam penyelesaian masalah demokrasi, lingkungan
hidup, dan HAM
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perang global dan hal apa yang
harus diwaspadai oleh bangsa Indonesia
11. Jelaskan dengan singkat, visi , misi, dan tujuan pendidikan
kewarganegaraan
12.Jelaskan perbedaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
pendidikan kewarganegaraan.
13.Apa yang dapat disimpulkan dari korelasi kompetensi profesi dan
kurikulum
14. Apa pendapat anda tentang perkembangan materi ajar pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tiggi
15.Jelaskan penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan civic
education nonformal
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048

JAWABAN
1. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita
akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar
setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan
tidak melenceng dari apa yang di harapkan.

2. Secara historis, PKn sering berganti-ganti nama atau istilah, dapat


dijabarkan berikut.
1. Perkembangan Civics di Amerika, pelajaran civics pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1790 dalam rangka “meng-Amerikakan”
bangsa Amerika (Theory of Americanization). Negara Amerika yang
terdiri dari imigran yang memiliki latar belakang kultur bermacam-
macam, oleh karena itu mereka harus di Amerikakan supaya
warganegaranya memiliki pesepsi yang sama tentang Negara serta
memahami hak dan kewajibanya sebagai warganegara Amerika.
2. Perkembangan Civics di Indonesia, yang diajarkan di SD, SMP, dan
SMA.
3. Kewarganegaraan (1957): membahas cara memperoleh dan
kehilangan kewarganegaraan.
4. Civics (1961), membahas tentang sejarah kebangkitan nasional, UUD
1945, pidato-pidato politik kenegaraan, yang terutama diarahkan
untuk “ nation and character building” bangsa Indonesia.
5. Pendidikan kewarganegaraan (1968) yang berdasarkan kurikulum
1968 berada dalam kelompok pembinaan jiwa pancasila untuk di SD
maupun menengah. Di SD terdiri dari pendidikan agama,
kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa daerah dan oleh raga,
sedangkan untuk SMA tanpa bahasa daerah. 8
6. Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Kurikulum 1975 yang bertujuan
untuk membentuk warganegara Pancasila yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian disempurnakan dengan
kurikulum 1984.
7. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) kurikulum 1994,
kemudian disempurnakan dengan suplemen tahun 1999
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048
8. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di
perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai
kurikulum pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian mengalami

perubahan menjadi Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu


kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan
Republik Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun
2002 tentang Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil
Belajar Mahasiswa
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012

3. sebelum kemerdekaan adalah usaha untuk


mempertahankan NKRI agar tidak di jajah olh negara negara yg menjajah
NKRI pada saat itu

sesudah kita hanya dapat menjaga harkat martabat serta kekayaan alam
dan seisinya agar tidak di rebut dan di jajahannya bangsa lain

4. Adapun sifat-sifat bela negara, yaitu:


1. Sifat lunak Psycological:
a. Pemahaman ideologi negara (Pancasila dan UUD 1945)
b. Nilai-nilai luhur bangsa
c. Wawasan kebangsaan
d. Persatuan dan kesatuan bangsa
e. Kesadaran bela negara
- Physical:
a. Perjuangan mengisi kemerdekaan
b. Pengabdian sesuai profesi
c. Menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048
d. Penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya
(ekonomi, sosial, budaya, dsb).
2. Sifat Keras Menghadapi ancaman militer:
a. Komponen Utama
b. Komponen Cadangan (kombatan)
c. Komponen Pendukung (Non kombatan).

5. Menurut Samsuri Samsuri (2011:28) berpendapat bahwa pendidikan


kewarganegaraan dapat diartikan sebuah cara untuk mempersiapkan
generasi penerus bangsa demi menjadi seorang warga negara yang
memiliki kecakapan, dan pengetahuan serta nilai-nilai yang guna
berpartisipasi aktif di dalam masyarakat.

Menurut Zamroni Salah seorang anggota Tim ICCE (2005:7), Zamroni


menyatakan : “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat”.

Menurut Soemantri Pemahaman lainnya berkenaan dengan pengertian


pendidikan kewarganegaraan yang diutarakan oleh Soemantri (2001:154)
ialah sebuah usaha yang dilakukan guna memberikan siswa sebuah
pengetahuan serta kemampuan dasar mengenai hubungan mendasar
antara warga negara dengan negara dan juga pendidikan pendahuluan
bela negara sebagai bentuk-bentuk usaha pembelaan negara sebagaimana
diamanatkan di dalam UUD 1945 dan juga Pancasila.

6. * terwujudnya penyelenggaraan negara yang profesional, transparan,


akuntabel, memiliki kreadibilitas dan bebas KKN;

 terbentuknya penyelenggaraan negara yang peka dan tanggap terhadap


kepentingan dan aspirasi rakyat di seluruh eilayah negara termasuk
derah terpencil dan perbatasan;
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048

 berkembangnya transparansi dalam budaya dan perilaku serta aktivitas


politik dan pemerintah.

7. Pengaruh negatifnya terhadap nilai-nilai nasionalisme yaitu Globalisasi


mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme.
8. Global paradox ini memberikan pesan bahwa negara harus mampu
memberikanperanan sebesar besarnya kepada rakyat. Globalisasi
membuat warga dunia dihadapkan pada global paradox, yaitu
visi/misi/kondisi/ yang saling berlawanan di antara warga dunia.
Misalnya, antara budaya lokal dan budaya global, modem dan tradisional,
jangka pendek dan jangka panjang, kompetisi dan kesempatan, ledakan
iptek dan manusia, dan material dan spiritual, keakuratan dan kecepatan
melawan alon-alon asal kelakon. Perkembangan globalparadox ini
memunculkan gerakan glokalisasi, yaitu gerakan mendunia dengan
mengangkat unsur lokal atau etnis dari setiap daerah, bukan negara
9. Global village dapat didefinisikansebagai fenomena globalisasi pada
masa kini yang dapat dikenali dariakibatnya yakni melemahnya batas-
batas nasional, menghilang identitas dan budaya lokal, mengancam
ekonomi nasional di tengah-tengah ekspansi modal, dan meningkatnya
migrasi internasional. Konsep ini mengacu pada spektrum masyarakat
baru yang melampaui batas-batas geografis, ekonomi,politik dan budaya
dan menekankan pada arus informasi dalam jaringan komunikasi.
10.Perang globalisasi atau sering dikenal perang modern ancaman lain dalam
globalisasi adalah perang globalisasi sebagai upaya pembelokan jati diri
bangsa. Perang, yang merupakan strategi negara yang lebih besar untuk
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048
mempertahankan hegonominya, bukan lagi hanya menjadi dominasi
militer, tetapi juga melibatkan seluruh kekuatan bangsa. Perang modern
diartikan sebagai penguasaan sebuah negara (dalang) terhadap negara
(sasaran) melalui penetrasi dengan menciptakan dan memanfaatkan
kerawanan negara sasaran pada berbagai aspek kehidupan, dengan titik
berat penggunaan cara-cara nonfisik inkonvensional dan selanjutnya cara
fisik dengan menggerakkan kekuatan militer invasi bila opini
menguntungkan negara dalang.

Indikasi perang modem yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut


1) Perang dilaksanakan dengan cara nonmiliter yang berdampak pada
adanya provokasi dan opini negatif negara sasaran pada dunia
internasional.
2) Targetnya adalah seluruh sendi kehidupan.
a. Ideologi
Mengedepankan individualistik yang bertentangan dengan Pancasila,
b.Politik
Rivalitas kepentingan partai politik, benturan antar elit,
ketidakpuasan terhadap pimpinan.

11. Misi pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah untuk


membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara
konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan
kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam
menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
Misi Program Studi PPKN :
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan tenaga
pendidik PPKn yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
membangun karakter bangsa, membentuk manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.
Dan visi minya untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar
kepada mahasiswa mengenai hubungan antar warga negara dengan
negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
12. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses
dan Standar Penilaian. Standar kompetensi yang wajib dikuasasi
mahasiswa ialah mampu berpikir rasional, bersikap dewasa dan dinamis,
berpandangan luas dan bersikap demokratis yang berkeadaban sebagai
warga negara Indonesia. Dengan berbekal kemampuan intelektual ini
diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan proses belajar sepanjang
hayat, menjadi ilmuwan dan profesional yang berkepribadian dan
menjunjung nilai-nilai falsafah bangsa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Kompetensi dasar yang diharapkan: mahasiswa menjadi ilmuwan yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang
berkeadaban menjadi warga negara yang memiliki daya saing;
berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap
mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap
tersebut antara lain.

13.

14.Menurut saya perkembangan materi ajar pendidikan kewarganegaraan ini


semakin hari cukup memudar, maka dari itu seharusnya materri tentang
bernegara ini sangat begitu penting dalam perguruan tinggi dimana
mereka lah yang akan meneruskan para orang orang sebelumnya.
Muhamad Jakaria
EVE 16 A
2002315048

15.Jadi pelajaran Civic education nonformal itu adalah dimana Kita dapat
belajar sesuatu tentang kewarganegaraan tanpa adanya pembelajaran di
sekolah. Kita bisa belajar tentang kewarganegaraan dimana saja Dan
kapan saja. belajar dari acar TV,atau dari pemerintah sekitar. Intinya
pendidikan dari luar sekolah.

Anda mungkin juga menyukai