Anda di halaman 1dari 18

Review Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Kusdyanto baihaqi

NIM : 20191660046

Prodi : S-1 Keperawatan

Mata kuliah kewarganegaraan

Alasan yang mendasari kuliah kewarganegaraan ialah :

 Indonesia adalah negara besar


 Indonesia adalah negara kepulauan
 Indonesia adalah negara bhineka tunggal ika
 Indonesia adalah negara yang multicultural
 Indonesia adalah negara kesatuan
 Dalam hakikatnya kuliah kewarganegaraan ini untuk mewujudkan nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan menumbuhkan rasa kebanggaan atau cinta tanah air
serta dapat menerapkan IPTEK secara tanggung jawab dan bermoral

Pentingnya pendidikan kewarganegaraan diajarkan di perguruan tinggi yang


berdampak positif bagi mahasisawa

Pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi bertujuan untuk memiliki


kemampuan berpikir , bersikap rasioanal danberpandangan luas sebagai manusia intelektual
hal ini mengantarkan mahasiswa sebagai warga negara yang memiliki wawasan
kebangsaan,pola piker komprehensif dalam segala aspek kehidupan ,dan melekatnya jadi
diri bangsa sehingga terciptanya mahasiswa yang membuahkan sikap mental bersifat cerdas
dan penuh tanggung jawab yang akan mendorong para mahasiswa menjadi manusia
Pancasila .

Ciri-ciri manusia Pancasila

1. Menganut pikiran integralistik-komprehensif(dalam IPTEK / pemikiran kesisteman)


2. Bersifat monodualis (makhluk individu sekaligus makhluk sosial )
3. Mempunyai dua dimensi yaitu dimensi religious dan dimensi etis
4. Menganut asas kekeluargaan
5. Menganut asas keseimbangan
6. Dinamika perjuangnan
7. Persuasi
 Hal ini pada dasarnya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli dan
selalu menjaga keutuhan wilayah NKRI dan menumbuhkan rasa bangga pada bangsa
indonesia.

Bangsa,negara dan warga negara

 Bangsa adalah sekumpulan mausia yang bersamaan asal keturunan,adat,Bahasa dan


sejarahnya serta berpemerintahan sendiri (terikat kesatuan bahasadan wilayah
tertentu di muka bumi)
 Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok tersebut atau
suatu perserikatan yang melaksanakan suatu pemerintahan melalui hokum yang
mengikat masyarakat dengan kekuatan memaksa dan dalam suatu wilayah
masyarakat tertentu yang membedakan dengan kondisi masyarakat dunia luar untuk
ketertiban sosial
 Teori terbentuknya suatu negara
1. Teori hokum alam
2. Teori ketuhanan
3. Teori perjanjian
 Unsur negara
1. Bersifat konstituante : adanya wilayah ,rakyat dan pemerintahan yang
berdaulat
2. Bersifat deklaratif : adanya pengakuan dari negara lain (de jure atau de
facto)
 Bentuk negara
1. Negara kesatuan ( yang dianut Indonesia)
2. Negara serikat ( seperti amerika)

 Di dalam sebuah negara tentunya terdapat sebuah pemerintahan dengan suatu sistem
seperti indonesia menganut sistem presidential dimana kekuasaan tertinggi dalam
suatu negara dipimpin oleh seorang presiden.
Prinsip dasar pemerintahan RI
o Pancasila sebagai landasan ideologi
o Pancasila sebagai dasar negara

Tata urutan sumber hukum RI


1. Pancasila
2. UUD 1945
3. TAP MPR
4. UU dan PERPU
5. PP
6. KEPPRES
1. Sebagai warga negara memiliki kewajiban dan hak warganegara yang tercantum
dalam
1. UUD 1945 bab X ttg Kewarganegaraan pasal 26,27,28
2. UU.no 20 /1982 ttg pokok-pokok Hankamneg. Bab III ttg hak dan kewajiban
warga negara dalam pembelaan negara pasal 18,19,20
2. Hubungan warga negara dengan negara : hubungan emosianal, hubunganfungsional
dan hubungan formal

Budaya bangsa dan bela negara

Dalam era globalisasi ini memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap nilai – nilai
budaya bangsa seperti

1. Dalam era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin kental


2. Kemajuan di bidang transportasi,telekomunikasi,dan turisme(triple T). dalam
perkembangan ini tidak semuanya berdampak positif melainkan ada dampak
negative yang timbul sepeti pola gaya hidup
3. Adanya indicator melunturnya tata nilai yang menjadi jati diri bangsa ditandai 2 hal
 Semakin menonjol sikap individualis
 Semakin menonjol sikap materialistis
4. Arus informasi semakin pesat sehingga akses masyarakat terhadap nilai asing yang
negative semakin besar.
 Dalam pengaruh globalisasi dalam bangsa ini muncul beberapa kendala yang harus
dihadapi seperti persepsi keliru tentang bea negara, kesenjangan antara teori dan
praktek,semakin kurang nilai keteladanan,hilangnya tujuan pendidikan sebagai aspek
moral.
 Untuk mengatasi kendala yang harus dihadapi maka pendidikan kewarganegaraan
sangat penting utamanya pendidikan bela negara.
 Bela negara merupakan tekad,sikap dan tindakan warga negara yang
teratur,menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah
air ,kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan dan kesaktian
Pancasila sebagai ideology negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan
setiap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan persatuan Indonesia,keutuhan wilayah dan yuridis nasional serta
nilai-nilai Pancasila dan UUD1945
 Setelah belajar bela negara akan timbul suatu sikap batin yang berwujud menjadi
tekad dan semangat pengabdian untuk membela kepentingan dan kedaulatan negara
(sikap bela negara) seperti rasa cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara
Indonesia, yakin akan kesaktian Pancasila dan muncul rasa rela berkorban demi
bangsa

Budaya politik

Merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara ,penyelenggaraan


administrasi negara ,politik pemerintahan,hokum,adat istiadat dan norma kebiasaan yang
dihayati oleh seluruh anggota masyarakat tiap harinya

 Secara umum terbagi atas tiga yaitu


1. Budaya politik apatis
2. Budaya politik mobilisasi
3. Budaya politik partisipasif
Budaya politik yang partisipasif adalah budaya politik demokratik dan salah satu
jenis budaya politik bangsa ,maka diaharapkan warga negara berorientasi setia atau
mendukung sistem politik nasional agar budaya poliyik bangsa tetap dijalankan
dengan baik

 Klasifikasi Budaya Politik:


1. Budaya politik parokial, yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya
sangat rendah dan budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku
Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia.
2. Budaya politik kaula (subjek), yaitu budaya politik yang masyarakat yang
bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih
bersifat pasif
3. Budaya politik partisipan, yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran
politik yang sangat tinggi
 Karakteristik budaya politik yang dimiliki masyarakat Indonesia
Konfigurasi subkultur di Indonesia yang beranekaragam.
Budaya politik di masyarakat yang belum setara, ada yang bersifat parokial-kaula
sedangkan disisi lain sudah berbudaya politik partisipan.
Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar
kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme
dan sifat patrimonial
Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya)
dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.
 Bentuk bentuk budaya Politik
1. Budaya Subjek Parochial (The Parochial Subject Culture)
2. Budaya Subjek Partisipan (Subject Participant Culture)
3. Budaya Parochial Partisipan (The Parochial Participant Culture)
 Budaya Politik Partisipan dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

1. Kritis Memilih Partai Politik


2. Kritis Memilih Presiden dan Wakil Presiden
3. Kritisme dalam Mewujudka Pemilu Luber dan Jurdil
Hak Asasi Manusia

 HAM merupakan hak – hak dasar yang dimiliki oleh manusiasejak manusia itu
dilahirkan
 Menurut pasal 1 UU no 39 taahun 1999 tentang HAM
“HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati ,dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara ,hokum,pemerintah dan setip
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia .

 Ciri Pokok Hakikat HAM


1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar

 HAM Dalam Tinjauan Islam

Dalam Islam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (hak al insan) dan hak
Allah. Setiap hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi manusia dan
juga sebaliknya. Konsep islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid. Konsep tauhid
mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia Islam datang secara inheren
membawa ajaran tentang HAM, ajaran islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber
utama ajaran islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits yang merupakan sumber ajaran normative,
juga terdapat praktek kehidupan umat islam.
Warga negara dan kewarganegaraan

 Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik
dengan negaranya
 Kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan
sebagai warga negara. Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah
segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara.
 Kesimpulan dalam materi ini bahwa warga negara Indonesia adalah warga yang
bermukim di Indonesia maupun yang berada di luar Indonesia yang memiliki
kewarganegaraan Indonesia yang diakui oleh Undang – undang Republik Indonesia .

Dalam kewarganegaraan itu sendiri memiliki dua prinsip yaitu ius soli dan ius
sangunis,dan Indonesia sendiri menganut ius sangunis

Ada beberapa cara lain untuk memperoleh kedudukan sebagai warga negara Indonesia :
1. Keturunan.
2. Kelahiran,
3. Pewarganegaraan atau naturalisasi
4. Melalui perkawinan
5. Pengangkatan
6. Pernyataan memilih

 Penyebab Kehilangan Kewarganegaraan


1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya sendiri,
yang bersangkutan sudah berusia delapan belas tahun atau sudah kawin, bertempat
tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik
Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden.
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing.
6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara
asing atau bagian dari negara asing tersebut.
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain
atas namanya.
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama lima tahun
terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah, dan dengan
sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara Indonesia

 Persyaratan Memperoleh Kembali Status Kewarganegaraan (Repatriasi)


1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin meskipun belum 18 tahun. Pada saat
mengajukan permohonan, telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut
atau 10 tahun tidak berturut-turut.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
4. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana / penjara karena terbukti melakukan tidak
pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara 1 tahun atau lebih.
5. Dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menyebabkan statusnya
menjadi berkewarganegaraan ganda, sebab hal itu tidak diakui dalam sistem hukum
di Indonesia. Dengan kata lain, status kewarganegaraan dari negara lain harus
dilepaskan.
6. Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
7. Membayar uang / biaya pewarganegaraan ke Kas Negara.
Konstitusi Negara

 Konstitusi adalah aturan dasar dan ketentuan hokum yang dibentuk untuk mengatur
fungsi dan struktur lembaga pemerintahan atau hukum dasar tertulis dan tidak tertulis
 Konstitusi Indonesia adalah Undang – Undang Dasar, dan UUD sendiri tergolong
hukum dasar yang tertulis sedangkan hukum dasar tidak tertulis adalah aturan dasar
yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak
tertulis dan biasa disebut konvensi
Pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan
negara dengan berlandaskan pada nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara

Budaya Demokrasi dan Civil Society

 Demokrasi berasal dari Bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk
suatu tempat certain atau ceratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Secara Bahasa
demos ceratos adalah keadaan negara dimana didalam sistem pemerintahannya
kedaulatan berada ditangan rakyat .
Intinya adalah dari rakyat ,oleh rakyat dan untuk rakyat

 Dalam sebuah negara demokratis, civil society merupakan penyangga utama


tegaknya demokrasi. Kehadirannya (civil society) ibarat oksigen, yang tanpanya
demokrasi tak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Demokrasi dan civil
society bak dua sisi dari mata uang, di mana keduanya saling melengkapi.
Pentingnya peran civil society dalam konteks demokrasi membuat keduanya tak
bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan demokrasi tanpa kehadiran civil society
yang kuat hanya akan mengarah pada otoritarianisme negara.

Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia

 Wawasan Lokal dan Wawasan Nasional


 Wawasan nasional merupakan cara pandang suatu bangsa yang di dalamnya
menampakkan bagaimana suatu bangsa itu melakukan dialogis dengan kondisi
geografis dan sosial budayanya.
 Wawasan lokal merupakan cara pandang setiap daerah untuk mengetahui dan
memperbaiki berbagai kekurangan yang dimilikinya
 Wawasan Kebangsaan dan Integrasi Nasional
 Wawasan kebangsaan Indonesia adalah sebagai cara pandang kesatuan Indonesia
yang erat hubungannya dengan konsep kerangka berpikir dan mentalitas.
 Faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun wawasan kebangsaan Indonesia
yang solid dan kokoh:

1. Kemauan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan suku,agama, ras, dan
antargolongan serta keanekaragaman budaya dan adat istiadat.

2. Kemampuan mereaksi penyebaran ideologi asing, dominasi ekonomi, dan


globalisasi asing dalam berbagai aspeknya.

3. Membangun sistem politik dan pemerintahan yang sesuai dengan ideologi nasioanal
(Pancasila) dan konstitusi UUD 1945.

4. Menyelengarakan proyek budaya dengan cara melakukan pemahaman dan


sosialisasi terhadap simbol-simbol identitas nasional

 Nasionalisme dalam Perspektif Indonesia


 Nasionalisme Indonesia, sering mengalami hambatan di hadapan rakyat dan
pemerintahannya sendiri. Dalam kaitannya Cornelis Lay (1997) sempat
mengidentifikasi yang antara lain disebabkan oleh beberapa hal:
1. Pemahaman yang mendalam sebagai suatu ideologi.
2. Berkaitan dengan praksis nasionalisme yang mengikuti logika nasionalisme
internal.
3. Bertahan dengan kenyataan bahwa nasionalisme kadang digunakan sebagai
sarana untuk mengabsahkan atau membela sesuatu yang bertentangan dengan
logika.
 Membina Rasa Nasionalisme dalam Kenegaraan Kesatuan Republik Indonesia

Dapat dilaksanakan dengan beberapa program, sebagai berikut:

1. Mempersatukan potensi perbedaan bangsa Indonesia


2. Menghormati bendera kebangsaan
3. Menghormati dan menghayati isi dan makna lagu kebangsaan
4. Menghormati makna lambang Negara Republik Indonesia
 Mengembangkan Perilaku Nasionalitis dalam Konteks Indonesia

Wujud perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan tersebut adalah:


1. Membina keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
2. Saling mengasihi, saling membina dan saling memberi
3. Tidak menonjolkan perbedaan, melainkan mencari kesamaan
4. Meningkatkan kecintaan terhadpa lingkungan hidup
5. Bekerjasama sesama warga, lingkungan, dan pemerintah
6. Menjauhi pertentangan dan perkelahian
7. Menggalang persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.

Manajemen Konflik, Ketahanan Nasional dan Belanegara


Manajemen konflik

Konflik dapat terjadi dalam organisasi apapun. Untuk itulah manajer atau pimpinan
dalam organisasi harus mampu mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi secara
baik agar tujuan organisasi dapat tercapai tanpa hambatan-hambatan yang menciptakan
terjadinya konflik. Dsn terdapat banyak cara dalam penanganan suatu konflik.

Ketahanan nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia


yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasional
o Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-
nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar
4. Asas kekeluargaan Bela negara
Politik Dan Strategi Nasional
Politik nasional adalah kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai
suatu cita-cita dan tujuan nasional .Strategi nasional disusun untuk pelaksanaan politik
nasional ,dalam hakikatnya politik nasional adalah kebijaksanaan nasional yang
menjadi landasan serta arah bagi penyusun konsep strategi nasional
Poltranas memiliki hubungan yang erat dengan pembangunan nasional karena dapat
menentukan prioritas dan pemerataan pembangunan yang damai ,aman ,adil dan
demokrasi . keseluruhan semangat arah dan gerak pembangunan nasional merupakan
perwujudan pengamalan semua sila Pancasila
Aspek utama dalam poltranas meliputi
1. Politik dalam negeri
2. politik luar negeri
3. Politik ekonomi
4. Politik pertahanan dan keamanan
 Implementasi poltranas mencakup 4 bidang yaitu hukum, ekonomi, politik dan sosial

Pancasila sebagai Ideologi

 Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap
warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar
Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku
di Indonesia.
Ideologi Liberalisme dan Ideologi Sosialisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
4. keputusan diri sendiri.
5. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
6. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
7. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun..
Sosialisme merujuk kepada pengaturan atas dasar prinsip pengendalian modal, produksi
dan kekayaan oleh kelompok.
Ciri khas ideologi sosialisme
1. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.
2. Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.
3. Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh
dengan luwes secara bertahap.
4. Negara diperlukan selama-lamanya.

Peran dan Fungsi Ideologi Pancasila

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik
Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural
bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan
secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam
kehidupanehari-hari bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu:

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia.


2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.
Konsep dan Komitmen Mencegah Pemberantasan Korupsi
 Korupsi yaitu dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok.secara haflah

Bentuk dan jenis korupsi

Penyuapan
Pemerasan
Pencurian

Ciri-ciri Korupsi

1. Korupsi senantiasa melibatkan lebih dai satu orang


2. Korupsi pada umumnya melibatkan keserbarahasiaan.
3. Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.
4. Mereka yang mempraktikkan cara-cara korupsi biasanya berusaha menyelubungi
perbuatannya dengan berlindung dibalik pembenaran hukum.
5. Mereka yang terlibat korupsi adalah mereka yang menginginkan
keputusankeputusan yang tegas dan mereka yang mampu untuk memengaruhi
keputusankeputusan itu.
6. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau
masyarakat
7. Setiap bentuk korupsi adalah suatu penghianatan kepercayaan.
Sebab-sebab Korupsi
1. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku antikorupsi
2. Kemiskinan
3. Kurangnya Pendidikan
4. Tiadanya tindak hukum yang tegas
5. Struktur pemerintah
6. Perubahan radikal
7. Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan etika masyarakat.
Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi

1. Pemberlakuan berbagai UU yang mempersempit peluang korupsi


2. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk mencegah korupsi
3. Pelaksanaan sistem rekruitmen aparat secara adil dan terbuka
4. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen masyarakat untuk
memantau kinerja parpenyelenggara negara
5. Pemberian gaji dan kesejahteraan pegawai yang memadai.
6. Pemberian hukum secara sosial dalam bentuk isolasi kepada para koruptor
7. Penndakan secara tegas dan konsisten terhadap setiap aparat hukum yang bersikap
tidak tegas dan meloloskan koruptor dari jerat hukum
8. Penindakan secara tegas tanpa diskriminasi sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku terhadap para pelaku korupsi
9. Memberikan tekanan langsung kepada pemerintah dan lembaga-lembaga penegak
hukum untuk segera memproses secara hukum para pelaku korupsi.

Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi

1. Upaya pencegahan (preventif).


2. Upaya penindakan (kuratif).
3. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
4. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Identitas Nasional

 Identitas nasional bangsa Indonesia merupakan salah satu identitas yang yang telah
melekat pada bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.ungkapan bhineka tunggal
ika dalam lambing nasional terletak pada symbol burung garuda dengan lima symbol
yang mewakili sila – sila dalam dasar negara Pancasila dan identitas nasional
menunjukkan karakteristik unik bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain
 Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat,ciri khas,serta keunikan sendiri
yang ditentukan oleh :
a) Faktor objektif ( meliputi faktor geografis dan demografis )
b) Faktor subjektif ( meliputi faktor historis,sosial,politik dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa)
 Dalam pemberdayaaan identitas nasional terdapat nilai –nilai yang terkandung dalam
Pancasila yang didalamnya mengandung dimensi seperti: realitas ,idealitas,dan
fleksibilitas

Integrasi Nasional

 Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

 Contoh Wujud Integrasi Nasional, antara lain sebagai berikut:


1. Sikap toleransi antarumat beragama.
2. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain

Contoh-Contoh Pendorong Integrasi Nasional :

1. Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan
tangguh di masa yang akan datang.
2. Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
3. Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan
itu adalah hal yang sangat sulit.
4. Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan
pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
6. Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi
terciptanya kedamaian
 Bentuk Integrasi Nasional sebagai berikut :
1. Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli.
2. Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli
 Prularitas Masyarakat Indonesia
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk
merupakan suatu hal yang sudah sama-sama di mengerti.
 Pentingnya Integrasi bagi Masyarakat Indonesia yang prular
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia
dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan
negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk
diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan
berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi nasional di Indonesia
Faktor Pendorong Integrasi
Ada beberapa faktor pendorong integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
1) Adanya rasa senasib seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah
2) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda Tanggal 28 Oktober 1928
3) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5) Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
6) Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
7) Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian
bangsa Indonesia secara turun temurun.
8) Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda
Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
9) Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan
Bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
10) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat
nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.

Faktor Penghambat Integrasi


Ada beberapa faktor penghambat integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen
2. Wilayah negara yang begitu luas
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di
masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan) , gerakan separatisme
dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya
suku bangsa lain.
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
7. Kurangnya toleransi antargolongan
Strategi yang tepat bagi bangsa Indonesia
Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada
beberapa strategi yang mungkin ditempuh,yaitu:
 Stategi  Asilmilasi
 Strategi Akulturasi
 Strategi Pluralis

Wawasan Nusantara

 Wawasan nusantara dipandang sebagai pandangan bangsa Indonesia yang dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa terhadap lingkungan tempat tinggalnya secara keseluruhan
 Konsep wawasan nusantara yang berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya
menegaskan bahwa Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling
terpaut sebagai landasan visional dan wawasan nusantara berperan penting dalam
pembangunan nasional

Kedaulatan rakyat dan Musyawarah

 Kedaulatan rakyat membawa konsekuensi, rakyat sebagai pemegang otoritas tertinggi


dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. UUD 1945 menyatakan, bahwa
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar.
Dengan ketentuan itu dapat diartikan, bahwa pemilik kedaulatan dalam negara
Indonesia ialah rakyat. Pelaksana kedaulatan negara Indonesia menurut UUD 1945
adalah rakyat dan lem¬baga-lembaga negara yang berfungsi menjalankan tugas-tugas
kenegaraan sebagai representasi kedaulatan rakyat.
 Musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk
memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama
dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.
Setelah keputusan diambil dalam musyawarah, maka keputusan itu bukan menjadi
milik perorangan, tetapi sudah menjadi milik bersama. Keputusan bersama harus
dipatuhi dan dilaksanakan bersama. Akibat dari keputusan itu juga menjadi tanggung
jawab bersama.

Penegakan hukum

 Pentingnya Peran Pemerintah dalam Penegakan Hukum


a) pemerintah bertanggung jawab penuh untuk mengelola wilayah
dan rakyatnya untuk mencapai tujuan dalam bernegara.
b) tidak hanya tanggung jawab, pemerintah pun punya kepentingan
langsung untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam
menjalankan pemerintahannya.
c) sama sekali tidak bisa dilupakan adanya dua institusi penegakan
hukum lainnya yang berada di bawah lembaga eksekutif, yaitu
Kepolisian dan kejaksaan
 Visi Pemerintah dalam Penegakan Hukum
a) ada beberapa inisiatif yang sudah dilakukan. Misalnya saja perbaikan di
tubuh Kepolisian RI untuk mendorong Kepolisian yang lebih
professional.
b) kebanyakan dari inisiatif tersebut adalah dorongan dari luar,
dari masyarakat sipil dan lembaga-lembaga non-pemerintahan lainnya,
baik internasional maupun dalam negeri.
 Kebijakan yang Perlu Dilakukan Pemerintah dalam Penegakan Hukum
 Satu hal yang sama sekali tidak boleh dilupakan adalah peran pemerintah
dalam perbaikan institusi kejaksaan dan kepolisian yang jelas berada di
bawah wewenang pemerintah.
 kebijakan-kebijakan pemerintah ini harus terus didorong agar mempunyai
visi yang lebih jelas dan responsif terhadap persoalan- persoalan yang
nyata ada di masyarakat.

Perkuliahan Kewarganegaraan Di Kelas A S-1 Keperawatan FIK UM Surabaya

Dari materi pertemuan yang diberikan kuliah kewarganegaraan ini memiliki manfaat yang
sangat banyak bagi para mahasiswa untuk mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara
yang baik dan benar ,pada dasarnya kuliah kewarganegaraan ini mendorong dan
menciptakan serta menumbuhkan dalam hati yang diwujudkan pada sikap untuk bangga
dan cinta tanah air dan selalu berupaya untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI serta dapat
menggunakan kemajuan IPTEK secara tepat guna untuk perkembangan bangsa dan negara.

Dalam kuliah ini paraa mahasiswa dapat selalu menerapkan atau mengimplementasikan
nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
agar terwujudnya bangsa yang aman, tentram dan damai yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai