DISUSUN OLEH :
UMAR
UNIVERSITAS TOMPOTIKA
2020/2021
Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmah, taufiq serta hidayah-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Esensi Nilai, Norma, dan Moral” .
saya menyadari bahawa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Dan saya pun berharap semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi semua, dan kami berharap bahwa yang
membacanya.
UMAR
Page | 2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR............................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................6
A Konsep Nilai....................................................................................... 6
C Konsep Norma.................................................................................... 17
A. Kesimpulan...................................................................................... 45
B. Saran................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 47
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria
manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang
baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai
bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Nilai, norma dan
akhlak. Maka hal ini perlu adanya sebuah pendekatan yang akan
Page | 4
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penulisan
moral
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Nilai
dengan nilai. Manusia selalu memberi nilai pada suatu objek yang
diamatinya, misalnya ketika kita mengatakan bahwa orang itu baik atau
orang itu jahat, berarti kita telah melakukan penilaian terhadap suatu
objek. Perihal baik atau jahat, indah atau tidak indah, benar atau salah,
dimaksud nilai?
1973 hal. 5)
Page | 6
2. “Value is a general beliefs about desirable or undesirable ways of
(Kupperman)
benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah
Page | 7
yang menuntut pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang
10. Nilai adalah konsepsi abstrak yang ada dalam diri manusia, hal ini
manusia.
Page | 8
3. Nilai kerohanian, dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Nilai logika yaitu benar dan salah. Dalam hal ini, nilai logika
2. Nilai etika yaitu nilai tentang baik dan buruk yang berkaitan
Page | 9
orang itu buruk, bukan berarti wajahnya buruk, tetapi
3. Nilai estetika yaitu nilai tentang indah dan tidak indah. Nilai
individu lain yang berbeda, yang bisa diprotes dan dibantah, bisa
Rokeach, 1973; Schwartz, 1992, 1994). Situasi tertentu secara tipikal akan
Page | 10
mengaktivasi beberapa nilai dalam sistem nilai individu. Umumnya
tingkah laku (Schwartz, 1994). Hal ini didasari oleh teori yang
B. Konsep Moral
Page | 11
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata ‘mos’ (Latin), bentuk
jamaknya ‘mores’ yang berarti tata cara, adat-istiadat. Kata moral dalam
bahasa arab, identik dengan akhlak, yang berarti perangai, watak, tabiat,
karakter yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber
timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara ringan dan mudah, tanpa
ditinjau dari tiga aspek yaitu pertama, sebagai suatu ajaran tentang baik
Page | 12
perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut
(Merriam- webster)
melalui tiga aspek yaitu, moral knowing, moral feeling, dan moral
kerangka pikir, yaitu konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral
Page | 13
Pengambilan keputusan Bagaimana cara hidup ber-Pancasila
Pengetahuan diri Introspeksi diri
percaya diri (self esteem), empati (empathy), cinta kebaikan (loving the
Rasa percaya diri rasa percaya diri kita pada bebas berpendapat
Laku
Page | 14
Kemampuan Mampu hidup ber-Pancasila
kemauan Kemauan untuk hidup ber-Pancasila
kebiasaan Membiasakan diri untuk hidup ber-Pancasila
terhadap sesama.
sebelum bertindak.
Page | 15
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan
martabat pribadi.
Indonesia.
Page | 16
3. Moral Etika dan Kesusilaan, yakni moral yang berkaitan dengan etika dan
secara budaya dan tradisi, misalnya menghargai orang lain yang berbeda
4. Moral Disiplin dan Hukum yakni moral yang berhubungan dengan kode
C. Konsep Norma
tingkah laku yang sesuai dan berterima, aturan, ukuran, atau kaidah yang
Page | 17
berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
tersebut.
masyarakat setempat.
Page | 18
dikendalikan oleh aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat;
ketertiban masyarakat.
a. Norma agama
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada nabi
dunia.
Page | 19
kepercayaan dalam masyarakat sangat menjunjung tinggi tata
kepercayaannya masing-masing.
Page | 20
bersumber pada Veda. Kemudian penganut agama Buddha
lingkungannya.
b. Norma Kesusilaan
Page | 21
dengan bisikan kalbu dan suara hati nurani manusia. Norma
bangsanya.
Page | 22
Sebagai bisikan hati nurani, norma kesusilaan memiliki
pelanggaran kesusilaan.
c. Norma Kesopanan
Page | 23
bertujuan untuk mencapai kehidupan dalam pergaulan hidup
(Winataputra, 2007:6.18)
aturan hidup.
Page | 24
bagi seluruh masyarakat, melainkan bersifat khusus atau
Page | 25
pelanggaran terhadap norma kesopanan, sanksinya adalah
d. Norma Hukum
(Winataputra, 2008:6.18)
Page | 26
kekuatan alat-alat perlengkapan negara, yaitu aparat penegak
hukum yang tercantum di dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang
Page | 27
kepentingan tidak dapat diganggu; c). Untuk menjamin adanya
dan bernegara.
hubungan yang erat antara nilai, moral dan norma. Hubungan antara
meliputi:
dipengaruhi.
Page | 28
kehidupannya, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama
- Nilai itu bersifat abstrak dan ideal, karena nilai itu berada dalam
dengan cara nilai itu diwujudkan melalui wujud tingkah laku atau
misalnya norma hukum, yaitu UUD NRI Tahun 1945, Pasal 27 ayat
Page | 29
aturan itu semakin menguatkan bahwa, untuk menciptakan
yang sifat mutlak, tetap (tidak berubah), nilai-nilai yang dimaksud antara
Page | 30
Ketuhanan 1945, yang menyatakan bahwa, memilih satu agama
Yang Maha Esa “setiap orang bebas memeluk agama dengan menjalankan
Page | 31
1945, segala warga negara - Saling menghormati
ada kecualinya
1945
Sila ketiga, - Pasal 1 ayat (1) UUD NRI Tahun - Sanggup dan rela
Page | 32
kerakyatan yang 1945, kedaulatan berada di tangan dan warga masyarakat,
kebijaksanaan - Pasal 2 dan Pasal 3 UUD NRI Tahun kedudukan, hak dan
Politik
Dewan
Organisasi Kemasyarakatan
Sila kelima, - Pasal 33 dan Pasal 34 UUD NRI - Suka memberi
Page | 33
keadilan sosial Tahun 1945 tentang pertolongan kepada
orang lain
melakukan kegiatan
dalam rangka
mewujudkan kemajuan
berkeadilan sosial,
KEHIDUPAN
Page | 34
Nilai-nilai Pancasila diyakini kebenarannya dan senantiasa melekat
Pancasila dan UUD 1945. Pada era globalisasi dewasa ini, banyak hal yang
akan merusak mental dan nilai moral Pancasila yang menjadi kebanggaan
ini pun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah
kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat religius, santun, dan gotong-
Page | 35
melanda bangsa Indonesia sebagaimana tersebut di atas, maka dapat
negara yang dihuni oleh penduduk dengan multi agama dan multi
Page | 36
keyakinan, negara Indonesia diharapkan dapat mengambil jarak
agama.
Page | 37
primordialism dan perennialism yang melihat unsur lama dalam
kebangsaan.
Page | 38
bangsa Indonesia yang akan membentuk negara dengan struktur
a. Bidang Politik.
Page | 39
maupun di daerah. Semua lembaga pemerintah
Page | 40
kewajiban asasinya disisi lain sesuai dengan ketentuan
b. Bidang Ekonomi.
dan moral;
kebijaksanaan ekonomi;
Page | 41
5) Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, adanya
ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945. Semua kebijakan sosial budaya
Page | 42
yang harus dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat,
d. Bidang Hankam
Page | 43
Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik
menegakkan hukum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Page | 44
Nilai, moral dan norma memiliki hubungan yang saling terkait dan
keyakinan dalam diri manusia tentang apa yang dianggap berharga atau
tidak berharga, apa yang benar atau salah, apa yang baik atau buruk
sehingga dijadikan sebagai acuan bagi moral manusia. karena itu, Moral
norma. Singkatnya, nilai menjadi sumber dan acuan bagi moral dan
norma.
Nilai, moral dan norma dalam Pancasila dapat kita lihat dari tiga
dimensi praksis.
dan agama. Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus
Page | 45
paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme,
B. SARAN
melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, norma dan moral agar terjadi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/10/jenis-jenis-tujuan-dan-fungsi-
norma.html
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/8
Page | 46
5197/mod_resource/content/4/MATERI%2520PERKULIAHAN
%25201.pdf&ved=2ahUKEwjBhpvNgqrtAhWaaCsKHRvuDvEQFjAGegQIBRAB&us
g=AOvVaw2IzMRR6SZEB3l4GB-yK4A5
https://123dok.com/document/qokkwr7y-esensi-nilai-norma-moral-dan.html
Tersedia : http://www.karyafikri.tk/2010/08/pengertian-nilai-sosial-dan-
Sudirjo, E., Istianti T., dan Abidin, Y. (2010). Implementasi PAKEM di Sekolah
Elly M. Setiadi, dkk (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media
Page | 47