OLEH:
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia terutama
kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan makalah ini
secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu dari hati yang paling dalam
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan
makalah ini.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun dari segi penulisanya.
Segala kritikan dan masukan yang membangun dari semua pihak, akan menjadi pengalaman
yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................
A. LatarBelakang ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian . .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..
A. Efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah ………………………………………………....
B. Efisiensi Manajemen Berbasis Sekolah
C. Produktivitas Manajemen Berbasis Sekolah
1. LATAR BELAKANG
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan wujud perubahan sistem (reformasi)
pendidikan. Istilah reformasi sendiri dipersamakan dengan revolusi dalam hal perubahan secara
besar-besaran. Hal ini merupakan perombakan dan sistem pembangunan pendidikan yang lebih
didominasi oleh pemerintah. Dimana pembangunan pendidikan oleh pemerintah memang harus
dirombak karena terbukti kurang efektif, efisien dan produktif. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa beberapa karakteristik reformasi dalam bidang tertentu, yaitu dayanya
keadaan yang tidak memuaskan pada masa lalu, keinginan untuk memperbaikinya,
Sehubungan dengan hal itu, keberhasilan implementasi MBS (Manajemen Berbasis
Sekolah) dalam desentralisasi pendidikan sedikitnya dilihat dari 3 dimensi yaitu efektivitas,
efisiensi, dan produktivitas. Ketiga dimensi tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi. Efektivitas, efisiensi, dan produktivitas MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak awal terhadap pencapaian
pendidikan. Dengan demikian, sejak awal dapat diketahui kelemahan-kelemahan atau
kekurangan-kekurangan sementara kelebihan dan kekuatannya dapat dipertahankan.
Efektifitas, efisiensi, dan produktivitas MBS harus sejak awal ditetapkan agar dapat
diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya,
khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian, sejak awal dapat
diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangannya, sementara kelebihan dan kekuatan dapat
dipertahankan.
2. RUMUSAH BERMASALAH
A. Bagamaina Pengertian efektivitas MBS
B. Bagamaina Efisiensi MBS
C. Bagaimana Produktivitas Mbs
3. TUJUAN
A. Untuk memahami efektifitas, efisiensi, produktivitas MBS
BAB II
PEMBAHASAN
Lipham dan Hoeh (1987) meninjau efektifitas suatu kegiatan dari factor pencapaian tujuan,
yang memandang bahwa efektifitas berhubungan dengan pencapaian tujuan bersama bukan
pencapaian tujuan pribadi. Steer (1985) mengungkapkan bahwa efektifitas adalah bagaimana
organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai sasarannya. Efektifitas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan pendidikan. Upaya pengukuran terdapat dua
istilah yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Validasi
Validasi dapat dilihat dari dua sisi, yakni interen dan ekstern.
a.Validasi interen merupakan serangkaian tes dan penilaian yang dirancang untuk mengetahui secara
pasti apakah sustu program pendidikan telah mencapai sasaran yang telah ditentukan.
b.Validasi eksternal merupakan serangkaian tes dan penilaian yang dirancang untuk mengetahui
secara pasti apakah sasaran perilaku dari suatu program pendidikan secara intern telah valid.
2. Evaluasi
Evaluasi yang baik dilaksanakan hanya apabila didasarkan pada rencana yang baik
pula. Engkoswara (1988) mengemukakan bahwa keberhasilan manajemen pendidikan adalah
produktivitas pendidikan yang dapat dilihat pada prestasi atau efektifitas dan pada efisiensi.
Aspek efektifitas dapat dilihat pada : masukan yang merata, keluaran yang banyak dan bermutu
tinggi, ilmu dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun,
pendapatan tamatan serta keluaran yng memadai. Efektifitas sustu usaha yang panjang dan
berkesinambungan seperti pendidikan, membawa kita pada pertanyaan apa yang menjadi
indicator efektifitas pada setiap tahapnya. Indikator ini tidak saja mengacu pada apa yang ada
(input, process, output, dan outcome) tetapi juga pada apa yang terjadi atau proses. Indikator-
indikator tersebut sebagai berikut.
a.Indikator input: karakteristik guru, fasilitas, perlengkapan, dan materi pendidikan serta kapasitas
manajemen.
b.Indikator process: administratif, alokasi waktu guru, dan alokasi waktu peserta didik.
c.Indikator output: hasil perolehan peserta didik dan dinamika sistem sekolah, prestasi belajar siswa,
dan hasil perilaku / sikap siswa, dan lain-lain
d.Indikator outcome: jumlah lulusan ke tingkat berikutnya, prestasi belajar di sekolah yang lebih
tinggi dan pekerjaan, serta pendapatan.
Efektifitas sekolah merupakan fenomena yang mengandung banyak segi. Sedikit sekali orang
yang dapat memaksimalkan keefektifitasan sesuai dengan keefektifitasan itu sendiri atau dapat
dikatakan sebagai konsepsi yang amat bersifat esklusive yang harus didefinisikan secara jelas.
Secara umum teori keektifitasan berorentasi pada tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang dikemukakan ahli tentang keefektifan seperti yang ditengahkan Etzioni bahwa keefektifan
adalah derajat dimana organisasi mencapai tujuan, sedangkan menurut Steert keefektifan adalah
menekankan perhatian pada kesesuaian hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan yang akan
dicapai, dan menurut Sergovani keefektifan organisasi adalah kesesuaian hasil yang dicapai
organisasi dengan tujuan.
Efektifitas menunjukkan ketercapian sasaran / tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas
sekolah terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga pendidik, dan
personel lainya: siswa, kurikulun, sarana–prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan
masyarakat; pengelolaan bidang khusus lainya hasil nyatanya merujuk kepada hasil yang
diharapkan bahkan menunjukkan kedekatan / kemiripan antara hasil nyata dengan hasil yang
diharapkan. Efektivitas dapat juga di telaah dari :
1.Masukan yang merata
2.Keluaran yang banyak dan bermutu tinggi
3.Ilmu dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
4.Pendapatan lulusan yang memadai.
Sedangkan beberapa hal yang mempengaruhi efektifitas belajar adalah minat dan bakat,
motivasi belajar, tujuan yang hendak dicapai, cara belajar, perencanaan kegiatan akademik dan
disiplin diri.
Makmun menegaskan bahwa efektifitas sekolah pada dasarnya menunujukkan tingkat
kesesuaian antara hasil yang dicapai (achuevemen atau observed out put) dengan hasil yang
diharapkan (objectives, targets, intended oiy put) sebagaiman telah ditetapkan. Parameternya
dapat dinyatakan sebagai angka nilai rasio antara jumlah hasil (kelulusan, produk jasa, produk
barang, dan sebagainya) yang dicapai dalam kurun waktu tertentu berbanding dengan jumlah
(unsur yang serupa) yang memproyeksikan atau di tergetkan dalam kurun waktu tersebut.
Mengutip B. Suryosubroto (2004), manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada
kemandirian dan kreatifitas sekolah. Konsep ini diperkenalkan oleh teori effectife school yang
lebih memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan (Edmond, 1979). Beberapa indikator
yang menunjukan karakter dari konsep manajemen ini antara lain sebagai berikut:
1. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib
2. Sekolah memiliki visi, misi dan target mutu yang ingin dicapa
3. Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat
4. Adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepala sekolah, guru dan staf
lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi
5. Adanya pengembanggan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK
6. Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademik
dan administrative dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu
7. Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid/masyarakat
B. Efisiensi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Jika efektifitas perbandingan antara rencana dengan tujuan yang akan dicapai maka, maka
efisiensi lebih di tekankan pada perbandingan input/sumberdaya dengan out put. Suatu kegiatan
dikatakan efisien bila tujuan dapat di capai secara maksimal dengan penggunaan atau pemakaian
sumber daya yang minimal.[10] Sedangkan simon mengartikan sebagai perbandingan
antara input dan out put, tenaga dan hasil, perbelanjaan dan masukan, biaya dan kesenangan
yang di hasilkan. Engkoswara melihat efisiensi sekolah, sebagai kegairahan atau motivasi belajar
yang tinggi, semangat kerja besar, kepercayaan berbagai pihak dan pembiayaan, waktu, dan
tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.
Prodiktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (out put) dengan
jumlah sumberdaya yang digunakan (input).[12] Di dalam ilmu ekonomi, produktifitas merupakan
nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (out put atau keluaran) dan segala pengorbanan (biaya)
untuk mewujudkan hasil tersebut (input masukan).[13]
Sedangkan dalam konteks perusahaan produktivitas adalah rasio output dan input suatu
proses produksi dalam periode tertentu. Input terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya
produksi, dan peralatan serta waktu. Output meliputi produksi, produk penjualan, pendapatan,
pangsa pasar, dan kerusakan produk.[14] Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas
adalah kalau hari ini karyawan lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari sekarang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan implementasi MBS dalam desentralisasi pendidikan
sedikitnya dilihat dari 3 dimensi yang saling terkait dan saling mempengaruhi
yaitu:
1. Efektivitas MBS berarti bagaimana MBS berhasil melaksanakan semua tugas
pokok sekolah, menjalin partisipasi masyarakat, medapatkan serta memanfaatkan
sumber daya, sumber dana, dan sumber belajar untuk mewujudkan tugas sekolah.
2. Efisiensi MBS merupakan aspek penting dalam manajemen sekolah karena
sekolah pada umumnya dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber dana, dan
secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan manajemen.
3. Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan seluruh proses penataan
dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien.
B. Saran
Seorang pendidik harus mampu menerapkan analisis efektifitas, efisiensi,
dan produktivitas MBS sehingga dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap
pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan
berbagai program sekolah. Dengan demikian, sejak awal dapat diperbaiki
kelemahan-kelemahan atau kekuranganya, sementara kelebihan dan kekuatan
dapat dipertahankan.
REFERENSI
https://abulraihan.wordpress.com/2009/05/25/efektifitas-efisiensi-dan-produktivitas-manajemen-
peningkatan-mutu-pendidikan-islam/
http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/efektivitas-efisiensi-dan-produktivitas.html
http://nurmusliminta.blogspot.com/2012/03/efektifitas-efisiensi-dan-produktifitas.html
https://www.academia.edu/13230921/Efektifitas_Efesiensi_dan_Produktivitas_MBS