EFEKTIFITAS,EFESIENSI,PRODUKTIFITAS
Oleh :
Oleh :
kelas : C
Semester : V
Kelompok : 6
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan
kemudahan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan makalah inidengan baik. Shalawat
serta salam tak lupa kami curahkan kepada baginda RasulullahSaw.Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
kami yaitu “manajemen berbasis sekolah” yang memuat tentang efektivitas, efisensi,
produktivitas MBS.Walaupun makalah ini kurang sempurna dan masih memiliki
banyakkekurangan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan tentunya juga bermanfaat bagi penulis. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan,kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.Watampone, 23 April 2019Penyusun,
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Latar Belakang
Rumusan Masalah .
Tujuan Penulisan
Pengaruh Rendahnya Efektivitas MBS dalam Meningkatkan MutuPendidikan dari Segi Input
dan Output
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUANA.
Bagaimana pengaruh rendahnya efektivitas MBS dalam meningkatkanmutu pendidikan dari segi
input danoutput .
Apa solusi untuk mengatasi rendahnya efektivitas MBS dalammeningkatkan mutu pendidikan
dari segi input dan output ?
Memahami apa yang dimaksud dengan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas MBS.
Mengetahui pengaruh rendahnya efektivitas MBS dalam meningkatkanmutu pendidikan dari segi
input dan output
.
BAB II
PEMBAHASANA.
Efektivitas MBS Efektivitas MBS yang dimaksud adalah tingkat ketercapaian tujuan
peningkatan mutu di sekolah. Mendayagunakan sumber daya manusia dan pendukunglainnya
untuk mencapa tujuan yang diharapkan.Menurut Mulyasa (2017: 82) menyatakan efektivitas
adalah adanyakesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang
dituju.Efektivitas bagaimana suatu berhasil dengan mendapatkan dan memanfaatkan sumberdaya
dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas MBS berarti bagaimana MBS berhasil
melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi masyarakat, mendapatka serta
memnfaatkan sumber daya, sumber dana,dan sumber belajar untuk mewuujudkan tujuan sekolah.
Efektivitas MBS ini dapatdilihat berdasarkan teori sistem dan dimensi waktu.Berdasarkan teori
sistem, kriteria efektivitas harus mencerminkan keseluruhansiklus
Thomas melihat efektivitas pendidikan dalam kaitannya dengan produktivitas, berdasarkan tiga
dimensi berikut:a.
The psychologist’s production function: berupa keluaran, perubahan perilaku peserta didik
berdasarkan nilai akademik.c.
The ecinomic’s production function: produktivitas sekolah ditinjau darisegi keluaran ekonomis
yang berkaitan dengan pembiayaan layanan pendidikan sekolah.Efektifitas dapat dijadikan
barometer untuk mengukur keberhasilan pendidikan antara lain dengan, 1) validitas intern yaitu
serangkaian tes dan penilaianyang dirancang untuk mengukur secara pasti ketercapaian sasaran
suatu program pendidikan; dan 2) validitas eksternal yaitu serangkaian tes dan penilaian
yangdirancang untuk mengukur secara pasti perilaku suatu program pendidikan secaraintern
telah valid.Adapun indikator-indikator keefektivan dalam setiap tahapannya antara lain:a.
Indikator input : karakteristik guru, fasilitas, perlengkapan, dan materi pendidikan serta
kapasitas manajemen. Indikator process: administrative, alokasi waktu guru, dan alokasi waktu
peserta didik.c. Indikator output : hasil perolehan peserta didik dan dinamika sistemsekolah,
prestasi belajar siswa, dan hasil perilaku/sikap siswa, dll.d.
Indikator outcome: jumlah lulusan ketingkat berikutnya, prestasi belajar disekolah yang lebih
tinggi dan pekerjaan, serta pendapatan
Dengan demikian, jika ada hubungan dengan efektivitas MBS, barometerefektivitas dapat dilihat
dari kualitas program, ketepatan penyusunan, kepuasan,keluwesan, dan adaptasi, semangat kerja,
motivasi, ketercapaian tujuan, ketepatanwaktu, serta ketepatan pendayagunaan sarana, prasarana,
dan sumber belajar dalammeningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Efisiensi MBSEfisiensi dalam MBS adalah mendayagunakan sumber daya manusia dansumber
daya yang ada dengan menggunakan waktu dan biaya seminimal mungkinuntuk mencapai tujuan
yang diharapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah.Di samping perlu dilihat dari
segi efektivitasnya, pemberlakuan ManajemenBerbasis Sekolah (MBS) juga harus dianalisis dari
segi efisiensi. Efisiensi merupakanaspek penting dalam manajemen sekolah karena sekolah
umumnya dihadapkan padamasalah kelengkapan sumber dana, dan secara langsung berpengaruh
terhadapkegiatan manajemen. Jika efektivitas dilihat dari perbandingan antara rencana
dengantujuan yang dicapai maka efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara
input atau sumber daya dengan output. Suatu kegiatan efisien bila tujuan dapat dicapisecara
optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber dana yang minimal.Efisiensi juga
merupakan perbandingan antara input dan output, tenaga dan hasil, perbelanjaan dan masukan,
biaya serta kesenangan yang dihasilkan.Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
efisiensi internal danefisiensi eksternal.
Produktivitas MBS Produktivitas dalam MBS yang dimaksud adalah hasil-hasil capaian
nyatasekolah yang berlangsung secara terus-menerus, bergerak terus-menerus, danmeningkat.
Konsep produktivitas pada awalnya dikemukakan oleh Quesney, seorangekonom Perancis pada
tahun 1776. Oleh karena itu, produktivitas senantiasadikaitkan dengan kegiatan ekonomi, yakni
mencapai hasil yang sebesar-besarnyadengan menggunakan sumber daya atau dana yang sekecil-
kecilnya.Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan
dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secaraefektif dan efisien.
Seiring dengan bertambahnya waktu, semakin besar pula modaluntuk pendidikan. Sekolah pun
menjadi semakin berkembang karena semakin besarnya tuntutan pendidikan yang harus
dikembangkan. Secara sederhana produktivitas pendidikan dapat diukur dengan melihat indeks
pengeluaran riil pendidikan seperti dalam. National Income Blue Book, dengan cara
menjumlahkan pengeluaran dari banyaknya peserta didik yang dididik. Namun, cara ini
merupakancara pengukuran yang sangat kasar terhadap produk riil kependidikan, bahkandalamm
pemikiran sekarang hal ini tidak berarti sama sekali. Cara ini tidakmenceritakan kualitas lulusan
program pendidikan.Thomas (1979) dalam (Mulyasa, 2017:83) mengemukakan bahwa
produktivitas pendidikan dapat ditinjau dari tiga dimensi, yaitu:a.
Meninjau produktivitas dari segi keluaran administrative, yaitu seberapa besar dan seberapa baik
layanan yang dapat diberikan dalam suatu proses pendidikan.
Meninjau produktivitas dari segi keluaran perubahan perilaku, yaitudengan melihat nilai-nilai
yang diperoleh peserta didik sebagai suatugambaran dari prestasi akademik yang telah
dicapainya dalam periodetertentu.
Pengaruh Rendahnya Efektivitas MBS dalam Meningkatkan Mutu Pendidikandari Segi Input
dan Output Pendidikan yang ada di Indonesia masih membutuhkan perhatian dari segi
pengelolaan dan pelaksanaanya dikarenakan keadaan Indonesia yang beragam baiksecara
geografis dan demografis. World Bank (2014) dalam penelitiannyamenerangkan bahwa sistem
sekolah di Indonesia sangat luas dan bervariasi.
BAB III
PENUTUP.
Kesimpulan
Efektivitas MBS adalah tingkat ketercapaian tujuan peningkatan mutu disekolah. Efisiensi dalam
MBS adalah mendayagunakan sumber daya manusia dansumber daya yang ada dengan
menggunakan waktu dan biaya seminimal mungkinuntuk mencapai tujuan yang diharapkan
dalam meningkatkan mut pendidikandisekolah. Sedangkan produktivitas MBS adalah hasil-hasil
capaian nyata sekolahyang berlangsung secara terus-mene
rus, bergerak terus-menerus, dan meningkat.Adapun pengaruh rendahnya efektivitas MBS dalam
meningkatkan mutu pendidikan dari segi input dan output yaitu terdapat pada gurunya sendiri,
dari segi input pendidikan di indonesia masih rendah, sedangkan dari segi outputnya, masih
banyak sekolah yang lebih memperhatikan akademik dari pada non akademik
pesertadidiknya.Adapun solusi dari masalah tersebut yaitu, dari segi input metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru tidak hanya berpusat pada guru, tetapi juga berpusat pada siswa.
pemerintah juga harus lebih menekankan aturan mengenai penempatan seorang guru yang sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.Sedangkan solusi dari segi outputnya yaitu dengan
memaksimalkan penerapankurikulum 2013.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang mendukung dari para pembaca sekalian yang dapat
membuat makalah ini mejadi lebih baik kedepannya.