Anda di halaman 1dari 8

TUGAS II

TUGAS 2

IDIK4012 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Karisma Dwi Nuraini


043059521
Pendidikan ekonomi
UPBJJ Malang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
Tugas Tutorial 2 ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil tugas
yang saya kerjakan. Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan
buku BMP IDIK4012 Manajemen Berbasis Sekolah . Dalam penyusunan
laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporanTugas ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga saya selaku mahasiswa sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari bapak/ibu tutor. Akhir kata Semoga
laporan tugas ini dapat membantu menambah nilai saya.

Penyusun
PEMBAHASAN

1. Unit sekolah adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan, anggota, hierarki dan pembagian
tugas, serta memiliki masyarakat pendukung (pengguna jasa pendidikan). Sebagai suatu
organisasi maka efektivitas sekolah perlu dilihat dari pendekatan organisasi. Dalam pandangan
Robbins (1990), setidak-tidaknya ada empat pendekatan (kriteria) di dalam menilai efektif-
tidaknya suatu organisasi sekolah. Salah satu pendekatan adalah goal-attainment approach.
Jelaskan beberapa hal yang harus mendapat perhatian serius untuk menilai efektifitas sekolah
dengan pendekatan goal-attainment approach ini. !!
Goal-Attainment Approach
Pendekatan ini disebut juga goal model, dapat dikatakan sebagai “pendektan
berdasarkan tujuan”. Dalam pendekatan ini diyakini bahwa tujuan organisasi (sekolah) yang
dinyatakan secara formal merupakan kewajiban baig sekolah tersebut untuk memenuhinya.
Dengan demikian, efektifitas sekolah dinilai tergantung dari derajat tercapainya (attainment)
tujuan (goal). Dengan kata lain, pendekatan ini menilai efektifitas lebih menekankan pada hasil
dari pada proses atu cara mencapai hasil. Dalam bahasa olahraga dikenal dengan ungkapan :
“kemenangan lebih penting dari peda kekalahan yang terpuji” .
Pendekatan ini sangat penting dan diikuti sebagian besar organisasi dengan berbagai
penyesuaian dan dikombinasikan dengan pendekatan lain. Apabila pendekatan ini akan
digunakan, pada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan:
1. Tujuan sekolah ( hasil yang ingin dicapai oleh sekolah ) baik yang berupa output
(langsung) maupun outcome (dampak leebih lanjut) harus jeas dan dapat diterima
(disepakati) oelh berbagai stakeholders utama ( kepala sekolah, guru, birokrat diatasnya ,
dan orang tua ).
2. Proses perumusan tujuan yang melibatkan stakeholders dimaksud.
3. Upayakan merumuskan tujuan yang mudah diukur, bukan sesuatu yang abstrak ( contoh
rumusan yang sulit diukur menghasilkan rumusan yang bertanggung jawab kepada
masyarakat).
4. Perjalas mana tujuan jangka pendek dan mana jengka panjang, dan perjelas prioritasnya.
Adanya keterbatasan keterbatasan dalam pendekatan ini, orang mencoba pendekatan
lainya.
2. Bapak Slamet Raharjo sebagai kepala SMP Negeri Jurang Jero berkeinginan
untuk meningkatkan mutu sekolah. Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sbb:

Bidang humas telah melakukan pergantian wakil kepala sekolah bidang humas
dikarenakan waka yang lama memasuki masa pensiun.
Bidang kurikulum telah dibuat standar operasional dan prosedur pembuatan perangkat
pembelajaran, proses pembelajaran dan pelaporan hasil belajar.
Bidang keuangan telah dibuat standar operasional dan prosedur pembelian barang
dan pengeluaran uang dana BOS dan SPP.
Kepala sekolah melibatkan Wakil kepala sekolah, ketua program keahlian dan
pengurus komite dalam pembuatan program sekolah.

Berdasarkan informasi tersebut, Anda diminta membuat analisis penerapan kriteria sekolah
efektif ditinjau dari perspektif transparansi, efisiensi, akuntabilitas, obyektivitas, dan keadilan
!

Jawab :

Sekolah merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen guru, siswa,
dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan
program. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta
kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan
keterampilannya.
Keberhasilan sekolah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan pada tujuan dan
sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta
sejauh mana tujuan itu dapat dicapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya
pendidikan yang berlangsung di sekolah.

Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal sekolah


efektif dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah
tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga
berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai.
Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa
yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah,
sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel, 1969).

Karekteristik sekolah efektif yaitu:

1. kepemimpinan kepala sekolah kuat.


2. harapan yang tinggi terhadap prestasi pelajar.
3. menekankan pada keterampilan dasar.
4. keteraturan dan atmosfer terkendali.

Kepemimpinan sekolah efektif oleh kepala Sekolah karena Kepala sekolah merupakan
figure (key person) dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu sekolah yang
efektif.

Pengertian sekolah efektif yaitu sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan
akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal
maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien.

Manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah


yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengerahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien.

Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan dan peraturan-


peraturan yang disepakati bersama yang diwujudkan dalam bentuk sikap, nilai, dan perilaku
dari seluruh orang yang terlibat di dalamnya. Tindakan-tindakan manajemen tidak berlangsung
dalam satu isolasi, melainkan terjadi dalam satu keutuhan kompleksitas sistem. Apabila dilihat
dalam perspektif ini, maka dimensi sekolah efektif meliputi:

1. Layanan Belajar bagi Siswa


2. Pengelolaan dan Layanan Siswa
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
4. Program dan Pembiayaan
5. Partisipasi Masyarakat
6. Budaya Sekolah

Sekolah efektif mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai “self-renewing schools”
atau “adaptive schools”, atau disebut juga sebagai “learning organization” yaitu suatu kondisi
di mana kelembagaan sekolah sebagai satu identitas mampu menangani permasalahan yang
dihadapinya sementara menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi. Menurut teori
organisme, dunia ini bukan benda mati, melainkan merupakan suatu energi yang memiliki
kapasitas berubah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam perspektif ini, maka
bentuk kehidupan apa pun hanya akan mampu bertahan apabila organisme itu mampu
memberikan respon yang tepat untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
di sekitarnya.
3. SMP Negeri Kalikepek semakin berkembang semenjak dipimpin oleh pak Ngatijan. Setiap awal tahun
pelajaran baru selalu dipenuhi oleh para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
Proses penerimaan didik baru (PPDB) di sekolah selalu menggunakan Standard Operasional dan
Prosedur PPDB mengacu pada Surat Edaran Kadis Dikbud, ketentuan dari Gubernur, dan juga
aturan dari permendikbud tentang PPDB. Calon peserta didik baru yang mendaftar di sekolah ini
berasal dari berbagai suku dan tidak membedakan latar belakang ekonomi. Sebagai bagian akhir
proses PPDB adalah penentuan siswa yang dinyatakan diterima berdasarkan kapasitas ruangan dan
ketentuan yang berlaku terkait pelaksanaan PPDB. Proses PPDB diawali dengan pemasangan
informasi baik di media cetak dan elektronik. Proses PPDB selalu digunakan sistem komputerisasi
dan perangkingan.
Berdasarkan informasi di atas, anda diminta menilai kepemimpinan pak Ngatijan
selaku kepala sekolah dalam pengelolaan manajemen kesiswaan.

Jawab:

Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang
akan menenukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya.
Sehubung dengan MBS, kepala sekolah dituntu untuk senantiasa meningkatkan
efektifitas kinerja. Dengan begitu, MBS sebagai paradigma baru pendidikan dapat
memeberikan hasil yang memuaskan.

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan
kriteria berikut:

a. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses


pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.
b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
c. Mampu menjalin hubungn yang harmonis dengan masyarakat sehingga
dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan
sekoalhdan pendidikan.
d. Berhasil menerapakan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan
tingkat kedewasaan guru, dan pegawai lain di sekolah.
e. Bekerja dengan tim manajemen secara efektif.
f. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesui dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.

Dalam implementasi Manajemen berbasis sekolah, kepla sekolah dapat


menggunakan dan memilih gaya kepemimpinan yan paling tepat,sesuai dengan
kemampuan dan pemahaman terutama gaya yang efektif. Kinerja kepemimpinan
kepala sekolah dalam kaitanya dengan MBS berkaitan dengan segala upaya
yang dilakukan dan hasil yang dapat dicaapi oleh kepala sekolah dalam
mengimplementasikan MBS di sekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.

Dari ilustrasi tadi pak ngatijan sedah dapat mengimplementasikan manjamen berbasis
sekolah dengan benar, pek ngatijan menjalankan peran sebagai kepala sekolah
dengan baik, dan sesuai dengan pemaparan diatas.
4. Ibu Margaretha kepala SMK Pengasih berhasil menyandang sebagai kepala sekolah
berprestasi tingkat provinsi. Selama kepemimpinannya berhasil melakukan program
penataan sekolah dengan melaksanakan “Program Revitalisasi Komponen Standar
Pendidikan untuk Peningkatan Mutu Sekolah”. Beberapa kegiatan sekolah yang
telah dilaksanakan mengacu pada terpenuhinya Standar Nasional Indonesia
diantaranya:

1. Revitalisasi kompetensi lulusan dengan cara melaksanakan les tambahan belajar


untuk siswa kelas XII agar dapat lulus 100%.
2. Revitalisasi pembiayaan dilakukan penggantian pengelola setiap semester.
3. Revitalisasi pengelolaan dengan melakukan pelatihan kompetensi pengelola.
4. Revitalisasi penilaian dengan menerapan penilaian Portopolio hasil karya peserta didik.
5. Revitalisasi sarana dengan cara peremajaan peralatan praktik mengacu standar industri.
6. Revitalisasi standar isi, dengan pembuatan kurikulum implementasi bersama DUDI.
7. Revitalisasi standar proses, pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP 1 lembar.
8. Revitalisasi tenaga kependidikan dengan mengirimkan tenaga kependidikan magang
ke industri yang relevan.

Berdasarkan data tersebut, analisislah kesesuaian program yang sudah dilakukan ibu
Margaretha. Analisis dengan menggunakan format berikut:

No Standar Program Pertimbangan Kesesuaian


Les tambahan bertujuan
melaksanakan les
untuk mempersiapkan
1. SKL tambahan belajar untuk SESUAI
siswa mengikuti ujian
siswa kelas XII
agar lulus 100%
Tidak sesuai, karena
dengan melakukan
pergantian setiap
semester, maka guru
Mencegah
penggantian pengelola yang mendapat tugas
2. Pembiayaan penyelewengan dana
setiap semester tidak akan bisa
BOS.
menguasai tugasnya.
Minimal 1 tahun
dilakukan pergantian
pengelola.
Pelakukan pelatihan Meningkatkan
3. Pengelolaan Sesuai
kompetensi pengelola. kompetensi pengelola
Menerapan penilaian
Memperoleh penilaian
4. Penilaian Portopolio hasil karya Sesuai
yang menyeluruh
peserta didik.
Peralatan praktik yang
Peremajaan peralatan
Sarana dan sudah usang dan tidak
5. praktik mengacu Sesuai
Prasarana mengacu standar
standar industri.
industri
Pembuatan kurikulum Saat ini perlu ada
implementasi bersama kolaborasi antara
6. isi Sesuai
DUDI. sekolah bersama dunia
industri
Pembuatan perangkat
Sesuai dengan edaran
7. proses pembelajaran berupa Sesuai
terbaru
RPP 1 lembar.
Pendidik dan Mengirimkan tenaga
Untuk meningkatkan
8. tenaga kependidikan magang Sesuai
kompetensi pendidik
kependidikan ke industri yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Mulyasa E. (2022). Manajemen Berbasis Sekolah. Tangerang: Universitas Terbuka

Kediri, 9 November 2022

Karisma Dwi Nuraini

Anda mungkin juga menyukai