Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hidayatun Najikha

Npm : 21120330
Kelas : 5H / Manajemen Berbasis Sekolah

UTS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

SOAL :
Dominan Pendidikan kurun waktu satu dua decade terakhir berkencungan menguap bias arah dan
berkelainan nilai prinsip Masyarakat yang nilai-nilai pasalnya .jika harus mengikuti perkembangan
di luar kedirian perguruan tinggi ataupun Lembaga-lembaga sekolah , akselerasi informasi luar lebih
deras dan lebih cepat dari pada sekadar rentatan perkuliahan teoretis formal di dalam Lembaga
Pendidikan artinya Lembaga Pendidikan harus mengakui bahwa ia berada dua sampai tiga Langkah
di belakang dari kecepatan dan percepatan ilmu di luar Lembaga Pendidikan .sejak munculnya
Pendidikan karakter yang sebut saja buram epistemologisnya sampai dengan “Merdeka belajar”
tampaknya Pendidikan masih butuh kesimbangan ranah kultural ekologis dan antropologisnya
sementara kita tahu dan berulang- ulang saya katakan sebagai basis pola piker kita bahwa
Pendidikan dalam pengelolaanya bervariasi pengayoman ,bukan tren untuk menciptakan daya
saing atau persaingan global bagaimana respon anda untuk mendesain pengelolaan Pendidikan
dasar khusus Pendidikan anak sekolah dasar yang bisa anda tawarkan ?
JAWABAN :
Menurut saya Dalam meresponos kebutuhan mendesain pengelolaan Pendidikan dasar, harus
perlu dipertimbangkan pendekatan holistic yang mencakup aspek kultural,ekologis dan
antropologis, integrasi nilai-nilai lokal dalam kurikulum yang dapat memperkuat identitas siswa
dan menjembatani kesenjangan antara pembelajaran formal dengan perkembangan di luar
Lembaga Pendidikan . fokus pada metode pembelajaran praktis dan relavan dapat
meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan didunia nyata. Penggunaan teknologi Pendidikan
bisa membatu mengejar ketertinggalan informasi lokal. Penting juga untuk terus
mengembangkan pendekatan dan memadukan Pendidikan karakter dengan kebutuhan global
tanpa harus mengorbankan nilai-nilai lokal dan budaya .
Pengelolaan pendidikan adalah suatu penyusunan dalam pendidikan yang dilaksanakan dengan
aktivitas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan Staf (staffing),
pengkoordinasian, komunikasi, motivasi, mengatur anggaran, mengendalikan, mengawasi,
memberi nilai, dan laporan yang disusun secara runtut guna mendapatkan pendidikan yang
bermutu).ada fungsi dalam sebuah pengelolaan pendidikan yakni perencanaan, job description
dan struktur organisasi, koordinasi dan komunikasi, pengendalian dan pengawasan, juga
adanya solusi untuk memecahkan masalah dan keputusan yang diambil. Perencanaan
merupakan sebuah kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan pendidikan. Perencanaan ini
merupakan sebuah tahap kebijakan dan instrumen juga teknik prioritas yang menjadi bagian
integral dalam pembangunan nasional yang menjadi jembatan antara cita-cita dan impian orang
tua, siswa, masyarakat, dan tentunya negara untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam
implementasinya sebuah perencanaan harus merujuk pada undang-undang no. 20 tahun 2003
tentang Pendidikan Nasional. Acuan atau pedoman pelaksanaan rencana pendidikan di sekolah
yakni: Pihak sekolah harus merancang dan mempunyai Standar Operasional untuk mengatur
kriteria pengelolaan yang tertulis yang mudah dipahami oleh semua pihak yang bersangkutan.
Kerangka pedoman sekolah: - Memikirkan mengenai visi, misi, dan tujuan sekolah -
Melakukan review dan merumuskan kembali dalam jangka waktu yang berkala dan disesuaikan
dengan kemajuan masyarakat. - Pedoman pengelolaan sekolah terdiri dari:
• Kurikulum satuan pendidikan.
• Penanggalan pendidikan.
• Pengalokasian tugas antara guru.
• Pembagian tugas dengan tenaga kependidikan.
• Pengaturan akademik.
• Peraturan sekolah.
• Kode etik sekolah.
• Biaya pelaksanaan.
• Semua pedoman pengelolaan sekolah tersebut direview sesuai dengan kepentingan dari
setiap sekolah.
Guru merupakan orang sangat berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan di sekolah,
karena guru adalah orang yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil
belajar siswa. Untuk dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, guru dituntut untuk
menguasai beberapa kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian
dan sosial. Penguasaan terhadap kompetensi tersebut merupakan faktor penentu
keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugas yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Di mana keempat kompetensi ini harus
dikembangkan secara utuh yaitu kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru untuk
memahami hal-hal yang berkaitan dengan anak didik, guru harus mampu mengoptimalkan
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas dan gguru harus
mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukannya. Selain itu Kemamouan guru yang masih kurang maksimal adalah dalam
melaksanakan kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan inti pemebelajaran adalah kegiatan
yang paling berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Baik buruknya
keterampilan guru dalam kegiatan inti menunjukan baik buruknya hasil belajar siswa. Tak
hanya itu, Kemampuan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran masih
dikategorikan masih kurang terutama saat evaluasi. Untuk mengetahui apakah siswa telah
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan maka seorang guru dituntut untuk mampu
mengadakan penilaian guna mengetahui kemampuiannyaan guru melakukan penilaian
pembelajaran. Dengan dilakukan penilaian terhadap proses pembelajaran, maka siswa akan
mengetahui kemampuannya secara jelas sehingnga siswa dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pemebelajaran. Demikian pula dengan kegiatan penilaian ama
penting bagi seorang guru karena hasil evaluasi yang dilakukan seorang guru. dapat
mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Disamping itu, sengan
evaluasi seorang akan dapat memahami kelemhankelemahan strategi pembelajaran yang
telah dilakukan. Dengan demikian, evaluasi juga menjadi salah satu teknik untuk
memperbaiki program pembelajaran Serta telihat lagi kekurangan guru dalam Kemampuan
guru menutup pembelajaran. Kemampuan menutup pembelajaran sangat penting bagi
seorang guru. Pada akhir pembelajaran guru sering menutup pembelajaran hanya dengan
mengatakan bahwa pelajaran sudah berakhir. Menutup proses pembelajaran bukan hanya
sekedar mengeluarkan pernyataan bahwa pelajaran sudah berakhir. Untuk mengetahui
kemampuan guru dalam proses penutupan pembelajaran, pertanyaan berikut dapat
dijadikan indikator penilaiannya. Beberapa upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kemampuan mengelola pembelajaran, yaitu mengikutsertakan guru-guru dalam
penataranpenataran untuk menambah wawasan para guru. Kepala sekolah juga harus
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk meningkatkan pengatahuan dan
keterampilan dengan belajar kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya memberikan kesempatan
bagi guru-guru yang belum mencapai jenjang serjana untuk mengikuti kuliah di Universitas
terdekat dengan sekolah, yang pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan pembelajaran,
kepala sekolah harus berusaha untuk mencari peserta didik bagi para guru yang
melanjutkan pendidikan melalui kerjasama dengan masyarakat, dengan dunia usaha atau
kerjasama lain yang tidak mengikat. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan
mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar. Mengajar pada prinsipnya membimbing
siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar
merupakan suatu usaha pengorganisasian lingkungan dalam hubungannya dengan anak
didik dan bahan pengajar yang menimbulkan proses belajar. Dari penjelasan di atas
mengandung makna bahwa guru lah yang mengatur, mengawasi dan mengelola kelas agar
tercapainya proses belajar mengajar yang berarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Di
samping itu, guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa
menyenangkan untuk belajar dan lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang
dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman, nyaman dan kepuasan dalam
mencapai tujuannya. Untuk meningkatkan peranan guru dalam proses belajar mengajar
dan hasil belajar siswa, maka guru di harapkan mampu menciptakan dan mempertahankan
kondisi lingkungan belajar yang efektif serta mampu mengelola kelas dengan baik, karena
kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah
yang perlu diorganisir. Lingkungan ini perlu diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan
belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan, guru harus bisa memotivasi siswa untuk
aktif dalam pembelajaran. Didalam proses pembelajaran, pengelolaan kelas juga
merupakan semua upaya dan tindakan guru membina, memobilisasi, dan menggunakan
sumber daya kelas secara optimal, selektif dan efektif untuk menciptakan kondisi atau
menyelesaikan problem kelas agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan
lancar.
Kepala sekolah berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik untuk lebih
giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperhatikan dipapan
pengumuman. Hal ini bermanfaat untuk memotivasi para peserta didik agar lebih giat
belajar dan meningkatkan prestasinya. Menggunakan waktu belajar secara efektif di
sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai
waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkan secara efektif dan efesien untuk
kepentingan pembelajaran. kepala sekolah dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut
demi pengembangan kualitas pembelajaran, diantaranya menyusun program
pengembangan tenaga kependidikan, menerima masukan dan saran dari berbagai pihak
untuk meningkatkan kualitas kepemimpinannya, melaksanakan musyawarah bersama
untuk pengambilan keputusan secara bersama untuk kepentingan sekolah. Seorang kepala
sekolah dari aspek manajerial diharapkan berfungsi sebagai Middle Manager antara
guru/karyawan dengan pengurus yayasan artinya kepala sekolah diharapkan bisa
menterjemahkan cita-cita pengurus yayasan sehingga seluruh guru/karyawan yang
dipimpinnya bisa mendukung dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga
tercapai apa yang menjadi cita-cita pengurus, bisa menyerap, menyaring dan merumuskan
keinginan, ide guru/karyawan untuk disampaikan kepada pengurusnya. Di unit sekolahnya
kepala sekolah diharapkan berfungsi sebagai pimpinan, administrator dan supervisor.
Kepala sekolah sebagai pimpinan mempunyai tugas menyusun perencanaan,
mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawas,
melaksanakan evaluasi, menentukan kebijaksanaan, mengambil keputusan, mengatur
proses belajar/mengajar, mengatur administrasi, mengatur organisasi siswa, mengatur
hubungan sekolah dengan pemerintah dan masyarakat. Kepala sekolah sebagai
administrator mempunyai tugas memahami adanya komponen-komponen pendidikan di
sekolah dan bagaimana cara mengelola komponen-komponen tersebut guna tercapainya
pendidikan yang diharapkan. Ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah yang patut
dikelola kepala sekolah meliputi: administrasi program pengajaran, administrasi siswa,
administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan ketatausahaan, perpustakaan,
pembinaan siswa, hubungan dengan pemerintah dan masyarakat.Maka dari itu, sebaiknya
kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru dalam memperbaiki kesalahan,
kekurangan dan kekhilafannya dalam pelaksanaan tugas serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapi guru sehingga dapat dicegah kesalahan dan penyimpangan yang
lebih jauh.

Anda mungkin juga menyukai