PENDAHULUAN
Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani, juga memiliki kemampuan
dan keterampilan.
Di era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ini hanya dapat diperoleh dari
proses belajar yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dewasa ini bukan hanya
untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya
3
hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu
akan mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana
pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa. Selama pelajaran
berlangsung guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh
positif terhadap motivasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang
memberi kesan positif pada diri siswa selama ini, strategi mana yang dapat
membantu kejelasan konsep selama ini, metode dan model pembelajaran
mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu pembelajaran
sehingga dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar.
Hal tersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih
kreatif dalam proses belajar-mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan pada diri siswa yang pada akhirnya meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia, dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang
dimilikinya, mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan juga
dapat mencetak manusia menjadi sumber daya manusia yang handal dan
terampil di bidangnya. Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian
peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan suatu rangkaian
kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai
pribadi yang utuh. Selain itu dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar
merupakan proses yang bisa diterapkan. Mengajar dan belajar merupakan
proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
Aunurrahman (2010) menjelaskan bahwa keberhasilan proses
pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-
model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan
untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil
belajar dan prestasi yang optimal.
5
masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu,
pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan suatu bangsa.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi; otak akan dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya
itu untuk menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika
9
anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka
miskin akan aplikasi.
Ada beberapa hal yang perlu kita kritisi dari konsep pendidikan
menurut undang-undang tersebut. Pertama pendidikan adalah usaha sadar
yang terencana, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah bukanlah proses
yang dilaksanakan secara asal-asalan dan untung-untungan, akan tetapi proses
yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa
diarahkan pada pencapaian tujuan.
Selain itu keberhasilan tujuan tersebut tidak lepas juga pada guru
pembimbing dan pembina di lapangan.Dengan demikian peran dan tugas guru
menjadi semakin penting sejalan dengan tuntutan pembangunan nasional di
bidang pendidikan.Seperti yang telah ditetapkan dalam ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat No. II/MPR/1998 tentang GBHN menyatakan:
11
Begitu pun dengan guru, guru menjadi bagian penting dalam suatu
proses pembelajaran. Kemampuan mengelola proses pembelajaran di kelas
dibutuhkan secara mutlak oleh guru guna terciptanya proses pembelajaran
yang efektif dan tidak membosankan. Untuk menciptakan situasi kelas yang
efektif dan tidak membosankan tentunya dibutuhkan kecakapan khusus dari
guru. Seperti yang disampaikan Joni (Dalam Dimyati dan Mujiono, 2009:
287) bahwa, guru adalah orang yang tahu persis situasi dan kondisi
diterapkannya kurikulum yang berlaku. Selain itu guru bertanggung jawab
atas terciptanya hasil belajar yang diinginkan.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan
untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran
demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara
mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.
Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu
seperti halnya seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh
tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di
laksanakan. Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan
yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa
yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat
dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan
kepada peserta didiknya.
Dalam proses pembelajaran siswa di kelas khususnya mata pelajaran
12
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran demonstrasi.
1.3.2 Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran
demostrasi.
1.3.3 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode demostrasi.
1.3.4 Untuk mengetahui penerapan metode demostrasi dalam mata pelajaran
matematika.
1.4 Manfaat
14