BAB I
PENDAHULUAN
antara guru dan peserta didik. Dalam melakukan pembelajaran peserta didik
dibantu oleh guru sebagai fasilitator dalam melibatkan diri untuk membentuk
dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas
atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik
dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.3
non formal interaksi tersebut tidaklah terlepas dari proses belajar mengajar
dari perilaku guru sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), dan siswa
sebagai pelajar. Dalam keseluruhan proses tersebut, guru atau pengajar atau
pendidik memegang peranan utama dan amat penting. Perilaku guru dalam
proses pendidikan dan belajar juga bagian yang teramat penting, hal ini akan
Ungkapan yang dikemukakan di atas bisa kita tinjau lebih jauh, Kita
mengetahui bahwa guru merupakan key person dalam kelas dan di luar kelas.
Guru yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar para siswanya. Guru
personel sekolah yang lainya. Di depan mata siswa guru adalah seseorang
3
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 204.
4
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.10.
5
Oemar Hamalik, Psikologi belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2012), h. 27
2
Berdasarkan observasi awal peneliti melihat pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Negeri 4 Sidoarjo, bahwa
kinerja peserta didik memberi respon terhadap materi dan pertanyaan dari
guru. Pembelajaran di kelas tidak lagi berfokus pada guru sebagai sumber
utama pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi ceramah tidak lagi
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat guna menyiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang tepat
yang dapat berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia
mempunyai kualitas iman, takwa, dan akhlak yang mulia serta mencari
mengajarkan pengetahuan tentang agama saja tetapi materi itu pun harus
berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika serta
3
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini
adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-
rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Prestasi
ini tentunya masih merupakan hasil dari kondisi pembelajaran yang masih
peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar
untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran
hingga dewasa ini masih memberikan dominasi pada guru dan tidak
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab
Dalam hal ini peserta didik tidak diajarkan strategi belajar yang dapat
pembelajaran.6
6
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h. 6
4
Menurut teori konstruktivistik bahwa peserta didik harus menemukan
tidak lagi sesuai. Menurut teori ini juga, satu prinsip yang paling penting
sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari
Wilcolx seperti yang dikutip oleh Jamil juga mengatakan bahwa dalam
7
Ibid., h. 28.
8
Ibid., h. 38.
9
Jamil Suprihatiningrum, Strategi pembelajaran: Teori & Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2013), h. 242
5
Selama ini dalam kegiatan pembelajaran guru pendidikan agama Islam
(PAI) menjelaskan materi masih sebatas perkiraan dan khayalan semata tanpa
menunjukkan fakta atau peristiwa yang ada di sekitar peserta didik, dan
guru kurang menantang peserta didik untuk berpikir, maka akibatnya peserta
Interaksi yang baik dapat dilihat dalam suatu keadaan dimana guru
membuat peserta didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya
sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan
tetap mengacu pada standar proses, karena guru yang demikian akan dapat
6
yang dalam pengelolaan pembelajarannya dilakukan seadanya tanpa
proses pembelajaran.
Salah satu upaya dilakukan oleh guru yang peneliti lihat dengan
kognitif.
relevan dan sesuai agar siswa dapat berfikir kreatif serta mampu belajar
Salah satu proses yang melibatkan siswa menjadi aktif dan sesuai
11
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), h. 182.
7
Sehingga proses pembelajaran menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan
diberi tahu.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
2. Bagaimana interaksi guru PAI dengan peserta didik pada mata pelajaran
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penulisan skripsi ini yang sesuai dengan lingkup
8
2. Mendeskripsikan Interaksi guru PAI dengan peserta didik pada mata
Sidoarjo
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
d. Bagi Peneliti
9
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan
penelitian selanjutnya.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
learning.
penelitian ini adalah interaksi guru dengan peserta didik pada mata
10
F. Definisi Operasional
yang diamati (diobservasi).12 Dalam penelitian ini ada dua variabel yang
garis besar dan selanjutnya para siswa dituntut untuk mencari informasi
Negeri 4 Sidoarjo .
yang memiliki hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih secara
12
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Gafindo Persada, 2008), h. 76
13
13 Sardiman AM, interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
h. 57
14
11
langsung maupun tidak langsung yang kemudian di aktualisasikan secara
1. Asumsi
Budi Pekerti.
2. Keterbatasan
15
Nur Syahid, Metodologi Penelitian Pendidikan II, (Sidoarjo, Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (P3M) IAI Al Khoziny, 2018), h. 15
16
Ibid., h. 16
12
dan Budi pekerti.Hasil Penelitian hanya berlaku di lokasi penelitian
H. Sistematika Pembahasan
maksud yang sesuai dengan judul, maka pembahsan ini penulis menyusun
menjadi lima bab tersusun dari beberapa sub dan akan dijabarkan dalam garis
sistematika pembahasan.
Bab II, adalah Kajian Teori mengenai model discovery learning dan
kajian tentang Interaksi guru dengan peserta didik yang meliputi : pengertian
interaksi guru dengan peserta didik, ciri-ciri interaksi (edukatif) dalam proses
13
Bab III, metode penelitian terdiri atas rancangan penelitian, populasi dan
Bab IV, Hasil dan pembahasan penelitian. Hasil penelitian yaitu deskripsi
sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, keadaan sarana dan
kemudian penyajian data, meliputi: hasil wawancara, hasil observasi dan hasil
14