Anda di halaman 1dari 8

METODE-METODE MATERI PAI PENDIDIKAN DASAR

DAN PRINSIP-PRINSIP MATERI PAI PENDIDIKAN DASAR

Dosen Pengampu: Sri Nilawati, M.Pd.

nilanilawati28@gmail.com

Juliani, Nurul Asrin, Nurfiana

julianijuli060503@gmail.com

nurulasrin15@gmail.com

nur816836@gmail.com

Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syaifuddin Sambas, Indonesia

ABSTRACT
In the philosophical view of education, methods are tools used to achieve
educational goals, these tools have a dual function, namely polypragmatic and
monopragmatic. A learning method is a way of delivering learning materials to
achieve set goals. Its function is to determine the success or failure of a teaching
and learning process and is an integral part of a teaching system. In the learning
process, attention will arise from students if the lesson given is interesting learning
material and is needed by students.
Keywords: Methods, Education, Students

ABSTRAK
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda,
yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Metode pembelajaran yaitu suatu
cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,
fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan
merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Dalam proses

1
pembelajaran, perhatian akan muncul dari diri siswa apabila pelajaran yang
diberikan merupakan bahan pelajaran yang menarik dan dibutuhkan oleh siswa.
Kata Kunci: Metode, Pendidikan, Siswa

PENDAHULUAN
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan
setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai,
disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Mengingat betapa
urgennya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang profesional
sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat
mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agama kepada peserta
didiknya dengan berbagai metode.
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara
menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab
pertanyaan "how" yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum
kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran.

PEMBAHASAN
Pengertian Metode Pembelajaran PAI
Secara etimologi, metode dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah
yang berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka metode itu

2
harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif dan dapat dicerna dengan baik.
Sedangkan secara terminology, para ahli mendefinisikan metode sebagai
berikut:
1. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan
yang harus di lalui untuk mencapai tujuan Pendidikan.
2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah cara-
cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
penting tepat dan cepat dalam mengajarkan mata Pelajaran.1
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa metode
adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau
menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda,
yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis. bilamana metode
mengandung kegunaan yang serba ganda (multypurpose), misalnya suatu metode
tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau
memperbaiki sesuatu. Kegunaannya dapat tergantung pada si pemakai atau pada
corak, bentuk, dan kemampuan metode sebagai alat. sedangkan monopragmatis,
bilamana metode mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran
berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh

1
Ramayulis, Haji. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2005),
hlm 34

3
adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: tujuan,
karakteristik siswa, situasi, kondisi, kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAI


Menurut Chacdar Alwasilah, seperti yang dikutip oleh Zainal Arifin
terdapat beberapa prinsip yang harus menjadi inspirasi bagi pihak-pihak yang
terkait dengan pembelajaran (siswa dan guru), yaituprinsip umum dan prinsip
khusus.2
Prinsip umum pembelajaran meliputi: 1) Bahwa belajar menghasilkan
perubahan perilaku peserta didik yang relatif permanen, 2) Peserta didik memiliki
potensi, gandrung, dan kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk
ditumbuhkembangkan, 3) Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak
tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan.
Sedangkan Prinsip Khusus Pembelajaranmeliputi: 1) Prinsip perhatian dan
motivasi, 2) Prinsip keaktifan. Perhatian dalam proses pembelajaran memiliki
peranan yang sangat penting sebagai awal dalam memicu aktivitas- aktivitas
belajar. Untuk memunculkan perhatian siswa, maka perlu kiranya disusun sebuah
rancangan bagaimana menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
Mengingat begitu pentingnya factor perhatian, maka dalam dikembangkan secara
optimal untuk memperoleh proses dan hasil yang maksimal.3
Perhatian adalah memusatkan pikiran dan perasaan emosional secara fisik
dan psikis terhadap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya. Perhatian dapat
muncul secara spontan, dapat juga muncul karena direncanakan. Dalam proses
pembelajaran, perhatian akan muncul dari diri siswa apabila pelajaran yang
diberikan merupakan bahan pelajaran yang menarik dan dibutuhkan oleh siswa.
Namun jika perhatian alami tidak muncul maka tugas guru untuk membangkitkan
perhatian siswa terhadap pelajaran. Bentuk perhatian direfleksikan dengan cara

2
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali Pers, Cet. Ke-3, 2013), hlm 182
3
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendididkan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VII, 2008), 87

4
melihat secara penuhperhatian, meraba. menganalisis, dan juga aktivitas-aktivitas
lain dilakukan melalui kegiatan fisik dan psikis.
Motivasi berhubungan dengan minat. Siswa yang memiliki minat lebih
tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung memiliki perhatian yang lebih terhadap
mata pelajaran tersebut sehingga akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi
dalam belajar. Motivasi dapat bersifat internal, artinya muncul dari dalam diri
sendiri tanpa ada intervensi dari yang lain, misalnya harapan. cita-cita, minat, dan
aspek lain yang terdapat dalam diri sendiri. Motivasi juga dapat bersifat eksternal,
yaitu stimulus yang muncul dari luar dirinya, misalnya kondisi lingkungan kelas,
sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward), dan pujian. Bahkan rasa takut
oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor munculnya motivasi.
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: motif instrinsik dan motif
ekstrinsik. Setiap motif baik itu instrinsik dan ekstrinsik dapat bersifat internal
maupun eksternal, sebaliknya motif tersebut juga dapat berubah dari eksternal
menjadi internal atau sebaliknya (transformasi motif).
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada
pencapaian tujuan. Perilaku belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah
pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses aktif di
mana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku,
terjadi kegiatan merespons terhadap setiap pembelajaran.Potensi yang dimiliki
setiap individu sebaiknya dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.4

Kegunaan Mempelajari Pelajaran PAI


Sebagai salah satu bidang studi, Pengajaran Agama Islam merupakan Mata
Kuliah Dasar Khusus yang harus dipelajari oleh para mahasiswa jurusan
Kependidikan Islam dan Jurusan Pendidikan Agama pada Fakultas Tarbiyah,
dengan maksud mahasiswa dapat membekali diri dengan penguasaan ilmu tersebut
agar dapat menjadi guru/ pendidikan agama secara baik dan benar.

4
Ibid, hlm 89

5
Pengajaran agama Islam sangat bermanfaat bagi calon guru/pendidikan
agama, karena:
a. Membahas tentang berbagai prinsip, teknik-teknik, dan pendekatan
pengajaran yang digunakan.
b. Terlalu luasnya materi agama dan sedikitnya waktu yang tersedia untuk
menyampaikan bahan, sudah barang tentu memerlukan pemikiran yang
mendalam bagaimana usaha guru agama, agar tujuan pengajaran dan
pendidikan agama dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
c. Sifat pengajaran agama lebih banyak menekankan pada segi tujuan afektif
(sikap) dibandingkan tujuan kognitif, menjadikan peranan guru agama ebih
bersifat mendidik dari pada mengajar.5
Manfaat mempelajari MPAI bagi guru agama islam dan peserta didik
sebagai berikut:
1. Bagi Guru Agama Islam
Metodologi Pendidikan Agama Islam dapat digunakan sebagai pedoman
bagi guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal pemilihan dan
penentuan metode mengajar yang akan dipakai agar berhasil dengan baik.
2. Bagi Peserta Didik
Hasil pembelajaran akan mudah dipahami, dimengerti, dan berarti bagi
kehidupan peserta didik. Dan dapat menggunakannya dalam berbagai
situasi, dalam kehidupan sehari-hari.
Omar Muhammad Al-Toumy Al-Saibaniy menjelaskan, bahwa kegunaan
metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
a. Untuk menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan berfikir yang logis dan sistematis.
b. Membiasakan belajar berfikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut
ilmu.

5
Nazarudin Rahman, Manajaemen Pembelajaran: Implmentasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2009),
hlm. 12

6
c. Memudahkan mencapai tujuan proses belajar mengajar (PBM)
sebagaimana yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Untuk menciptakan proses belajar mengajar (PBM) yang kondusif.
komunikatif, dan terciptanya hubungan yang hamonis antara guru dengan
anak didik, sehingga pada akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan
pendidikan.6
Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan
pentingnya metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa
didukung dengan metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak
baik. Atas dasar itu, pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap
masalah metodologi pembelajaran ini.

KESIMPULAN
Metodologi pembelajaran Pendidikan Aagama Islam adalah ilmu yang
mempelajari cara yang paling tepat (efektif) dan cepat (efisien) untuk mencapaian
tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metodologi pembelajaran PAI
harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI terpusat pada guru dan siswa yang
menjadi komponen penentu dalam pembelajaran. yaitu terjadinya interaksi antara
guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran PAI.
Dalam hubungan ini tugas guru PAI bukan hanya menyampaikan pesan
berupa materi pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri siswa yang
sedang belajar, dengan kata lain meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan demikian, Guru PAI harus cerdas dalam memilih metode
pembelajaran, dan Guru PAI dituntut untuk selalu megembangkan dan
memperbaharui (berinovasi) dalam menggunakan metode pembelajaran, hingga
dapat merubah kebiasaan yang lama yaitu merasa cukup dengan metode
konvensional yang sudah ada.

6
Ibid, hlm 15

7
DAFTAR PUSTAKA
Darajat Zakiyah, 2004, Ilmu Pendididkan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VII.
Rahman Nazarudin, 2009, Manajaemen Pembelajaran: Implmentasi Konsep,
Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis, 2005, Haji. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam
Mulia.
Tim Pengembang MKDP, 2013, Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan
Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, Cet. Ke-3.

Anda mungkin juga menyukai