Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BERMAIN (KB)

Riski Lestari 1, Retno Wulandari 2


Pendidikan Islan Anak Usia Dini1, Pendidikan Islam Anak Usia Dini2
Universitas islam Negeri Raden Fatah Palembang 1 Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang 2
riskilestsri912@gmail.com wulanbdiso@gmail.com

Abstrak
Pengelolaan metode pembelajaran sanagat penting bagi jalannya pembelajaran di setiap
pembelajaran disekolah-sekolah. Penelitian ini menjelaaskan tentang pengelolaan metode
pembelajaran karena dengan pengelolaan metode pembelajaran anak dapat mudah memahami
apa yang disampaikan pendidik dan dapat membuat peserta didik mudah untuk
mengeksplorasi pada saat kegaitan pembelajaran. Penelitian ini mengunakan metode
kualitatif library research dengan mengumpulkan data pustaka dari berbagai sumber
informasi. Pengelolaan pembelajaran digunakan sebagai alat dan pedoman pendidik untuk
memudahkan guru dalam melakukan pembelajaran. Hasil penelitian ialah dari berbagai
macam metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran di kelas dapat memerikan
manfaat yang baik bagi pendididik dan pesrta didik.
Kata kunci : Pengelolaan, Metode pembelajara

Abstract
Management of learning methods is important for the course of learning in every learning in
schools. This research explains the management of learning methods because with the
management of learning methods children can easily understand what educators say and can
make students easy to explore during learning activities. This research uses qualitative
library research method by collecting library data from various sources of information.
Learning management is used as an educator tool and guideline to make it easier for
teachers to conduct learning. The results of the study are from various kinds of learning
methods used in classroom learning can provide good benefits for educators and students.
Keywords : Management, Learning Method

.
PENDAHULUAN
Pengelolaan pada pembelajaran dibutuhkan pada setiap sekolah untuk mengatur
jalanya setiap pengelolaan dan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Pengelolaan
juga merupakan manajemen yang mengatur jalanya suatu proses perencanaan yang mana
proses tersebut memiliki tujuan agar sesuai dengan yang diinginkan, Pengelolaan Metode
pembelajaran sangat dibutuhkan dalam sebuah sekolah, khususnya bagi pembelajaran di
dalam kelas. Menurut Slameto THE (2010:65) metode mengajar adalah suatu cara atau jalan
yang harus dilalui di dalam mengajar.
Metode pembelajaran digunakan sebagai alat pendukung pembelajaran dengan
menggunakan pengetahuan sebagai cara memecahkan masalah yang dihadapi atau sebagai
sarana dengan tujuan siswa dapat berpikir dan dapat mengemukakan pendapatnya dalam
masalah yang dihadapinya.
Pupuh dan Sobry S (2010) Berpendapat ketika metode yang di pakai atau digunakan
pendidik saat mengajar itu sudah baik sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, jika metode
yang digunakan baik akan efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jadi pengunaan
metode pada saat pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman anak pada saat
dikelas dengan kata lain metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan suatu pembelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh siswa
Metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan anak didik dalam menuntut
ilmu, Metode sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Penguasaan substansi tidaklah cukup, jika metode yang dipakai tidak tepat. Hal ini
merupakan salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh tenaga pendidik adalah
bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik diharapkan
mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar-mengajar secara efektif dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
Terkait penelitian terdahulu, sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini maka
peneliti melakukan kajian kepustakaan dari karya tulis seseorang, Penelitian yang dilakukan
oleh Nasution Kalsum (2017) yang berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa, Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan
penggunaan metode tersebut pembelajaran yang baik, guru harus dapat merencanakan
kegiatan pembelajaran yang baik salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang akan diajarkan disampaikan kepada siswa. Metode pembelajaran

.
yang tepat akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi yang akan
disampaikan.
Metode pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran kurang baik akan
mempengaruhi minat belajar siswa. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi
misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan ajar sehingga guru
tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata
pelajaran itu sendiri tidak baik, serta penggunaan metode yang kurang menarik, sehingga
siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Untuk itu disinilah penggunaan metode dalam belajar sangat penting agar siswa tidak bosan
ketika sedang mengikuti pelajaran atau ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Dari kajian teori di atas lebih ke arah dan berfokus pada Peningkatan prestasi belajar
siswa pada penggunaan metode pembelajaran yang harus guru rancang sedemikian rupa agar
sesuai dengan apa yang disampaikan ke peserta didik, sedangkan penelitian yang dibuat
peneliti berfokus pada pengelolaan metode yang akan dipakai untuk kegiatan belajar
mengajar anak yang dapat meningkatkan semua aspek yang akan dipenuhi oleh setiap peserta
didik, Berk dalam Sit (2015:6) menyatakan bahwa perkembangan anak usia dini mencakup
aspek perkembangan fisik, kognitif, kecerdasan, bahasa, emosi, sosial dan moral. Karena
dengan Metode yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan akan merangsang
minat dan motivasi peserta didik, dengan motivasi yang kuat, maka prestasi belajar akan
meningkat.
Berdasarkan permasalahan diatas maka hal ini mendorong peneliti untuk melakukan
sebuah penelitian dan berdasarkan alasan yang telah diuraikan diatas maka penulis
berkeinginan untuk meneliti sebuah penelitian dengan judul :"Analisis pengelolaan metode
pembelajaran di kelompok bermain"

METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu pada seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif library
research yang digunakan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang digunakan
guru dalam peningkatan hasil belajar siswa di sekolah. kepustakaan (library research) adalah
mengumpulkan data pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber informasi kepustakaan
yang berkaitan dengan objek penelitian seperti melalui abstrak hasil penelitian, indeks,
review, jurnal dan buku referensi (Sugiyono, 2010).

.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai ata yang berjudul
Analisis pengelolaan metode pembelajaran di kelompok bermain.

Pengertian metode pembelajaran di kelompok bermain


Metode pembelajaran kelompok bermain sangat berguna untuk proses pembelajaran
pada anak usia dini, menurut Djamarah, SB. (2006: 46) metode pembelajaran Merupakan
suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang
ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Menurut Ahmadi (2005; 52) metode
pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan
materi pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok agar
materi pelajaran tersebut dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Metode pengajaran secara umum mencakup semua cara atau teknik dalam menyajikan
bahan pelajaran kepada siswa dan bagaimana siswa diperlakukan selama pelajaran
berlangsung.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah metode atau tahapan yang
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dengan pendidik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode
pembelajaran. Metode pembelajaran diartikan sebagai suatu alat perantara yang digunakan
guru atau pengajar untuk pembelajaran dengan menggunakan pengetahuan sebagai cara
memecahkan masalah yang dihadapi atau sebagai sarana dengan tujuan siswa dapat berpikir
dan dapat mengemukakan pendapatnya dalam masalah yang dihadapinya.

Metode pembelajaran yang ada di kelompok bermain


1. Metode bercerita
Metode storytelling atau bercerita adalah cara bercerita kepada anak. dengan guru
memberikan penjelasan tentang sebuah cerita kepada anak secara lisan. Melalui tokoh-
tokoh dalam cerita tersebut, banyak pesan moral dan nilai-nilai religi yang dapat
ditanamkan kepada anak-anak.
Bercerita juga merupakan cara anak berbicara dan bercerita secara lisan. Cerita harus
diberikan menarik, Anak diberikan kesempatan untuk tanya dan berikan umpan balik.
Pendidik bisa menggunakan buku Sebagai sebuah alat bercerita.
2. Metode demonstrasi

.
Metode demonstrasi digunakan dengan memperhatikan dan dicontohkan suatu karya,
proses, atau kegiatan Yang bertujuan agar anak memahami langkah-langkah melakukan
kegiatan yang benar. Anak diharapkan mampu melakukan kegiatan keteladanan dengan
benar.
3. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu
kepada anak. Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui pengalaman dan
pemikiran yang dimiliki oleh anak. Metode tanya jawab memberikan kesempatan
kepada anak untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran berupa pertanyaan yang harus
dijawab dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru tentang pemahaman bacaan.
4. Metode bermain peran atau sosio-drama
Drama sosial atau drama peran dilakukan untuk mengembangkan kekuatan Lfantasi /
imajinasi, kemampuan ekspresi, dan kreativitas anak terinspirasi oleh karakter karakter
atau objek terkandung dalam cerita. Metode sosiodrama memberikan pengalaman
kepada anak tentang masalah sosial melalui permainan peran. Anak-anak diminta untuk
menjadi tokoh dan melakukan peran-peran tertentu. Manfaat bermain peran guru dapat
menyampaikan pesan moral dan sosial untuk ditanamkan pada anak saat bermain peran.
5. Metode karyawisata
karya wisata adalah kunjungan langsung ke benda-benda atau tempat di lingkungan
hidup anak yang cocok dengan tema yang sedang dibahas. Dengan kata lain Metode
field trip dilakukan dengan mengunjungi objek wisata sesuai tema. Melalui field trip,
anak mendapatkan pengalaman belajar langsung dengan menggunakan panca inderanya.
Kegiatan field trip dilakukan di luar institusi sesuai dengan tema yang sedang dibahas
6. Metode pemberian Tugas
Pemberian Tugas dilakukan oleh pendidik dengan memberi pengalaman nyata untuk
anak-anak yang baik secara individu atau dalam kelompok. Metode pemberian
memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru. Anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan sesuai petunjuk langsung oleh
guru.
7. Metode eksperimen
Eksperimen adalah memberikan pengalaman nyata bagi anak-anak dengan melakukan
percobaan oleh hidup dan amati hasil. Metode Eksperimen dapat memberikan
pengalaman anak dengan memberikan perlakuan terhadap sesuatu pembelajaran tentang

.
percobaan dengan alat dan bahan yang disediakan pendidik. Anak-anak mengamati
sebab dan akibat dari suatu fenomena secara langsung. Metode eksperimen banyak
digunakan dalam pembelajaran IPA.

Prinsip metode pembelajaran di kelompok bermain


1. Belajar melalui bermain
Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain, anak
melatih otot besar dan kecil, melatih kemampuan berbahasa, menambah pengetahuan,
melatih cara memecahkan masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal
matematika, sains, dan masih banyak lagi hal lainnya. .
Bermain bagi anak juga merupakan pelepasan energi, rekreasi, dan emosi.
Dalam keadaan nyaman, seluruh saraf otak dalam keadaan rileks, sehingga lebih
mudah menyerap berbagai ilmu dan membangun pengalaman positif. Kegiatan belajar
melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang senang belajar. Anak-anak
di bawah usia 6 tahun berada dalam masa bermain. Memberi rangsangan pendidikan
dengan cara yang benar melalui bermain, bisa memberikan pembelajaran yang
bermakna bagi anak.
2. Beriontasi pada perkembangan anak
Setiap anak memiliki kecepatan dan ritme perkembangan yang berbeda,
namun secara umum tahapan perkembangannya sama. Dalam pembelajaran PAUD,
pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak,
dan memberikan dukungan sesuai dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk
itu, penting bagi pendidik untuk memahami tahapan tumbuh kembang anak. Pendidik
harus mampu mengembangkan semua aspek pembangunan sesuai dengan usia anak.
3. Beriontasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberikan stimulasi atau stimulasi pendidikan sesuai
dengan kebutuhan anak, termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus. Anak-anak
sebagai pusat pembelajaran. Semua kegiatan pembelajaran direncanakan dan
dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Hal ini dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak. Kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan
kognitif anak. Pembelajaran PAUD tidak berorientasi pada keinginan
lembaga/guru/orang tua.
4. Pembelajaran berpusat pada anak

.
Pendidik harus menciptakan suasana yang dapat mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai
dengan karakteristik, minat, potensi, tingkatan perkembangan dan kebutuhan anak.
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan yang menarik,
menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak berpikir
kritis, dan menemukan hal-hal baru.
5. Pembelajaran Aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif
mencari, menemukan, menentukan pilihan, menyatakan pendapat, dan lakukan dan
alami sendiri. Dengan pembelajaran yang aktif dapat membuat anak untuk bebas
berkreasi dan mengeksplor berbagai macam permain yang ada pada pembelajaran
yang sedang dilakukan.
6. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media pembelajaran, sumber belajar, dan nara sumber dalam
Lingkungan PAUD bertujuan untuk menjadikan pembelajaran lebih kontekstual dan
arti. Termasuk narasumber adalah orang-orang dengan profesi terlibat sesuai dengan
tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan pemadam kebakaran.

KESIMPULAN
Bersdasarkan dari peneletian yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
metode pembelajaran sangat di perlukan di setiap pembelajaran di sekolahan karena dengan
pengelolaan metode pembelajaran dapat memberikan kemudahan pendidik untuk melakukan
pembelajaran karena mrtode pembelajaran bisa diangap sebagai alat panduan atau pedoman
untuk memulainya pembelajaran dan dengan pengelolaan pembelajaran anak didik dapat
memecahkan masalah yang dihadapi atau sebagai sarana dengan tujuan siswa dapat berpikir
dan dapat mengemukakan pendapatnya dalam masalah yang dihadapinya.

.
.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi Joko Tri Prastya. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung CV Pastaka Setia.
Baswedan Anisa dkk. 2014. Buku panduan pendidik kurikulum 2013 PAUD Anak usia 5-6
tahun. PERMEN 2014
Djamarah, Syaiful Bahri, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Nasution Kalsum. 2017. Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil Belajar
Siswa, Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan Vol. 11, No. 1,
Peter Westwood, Apa yang Perlu Diketahui Guru tentang Mengajar Metode, (Victoria:
ACER Press, 2008), hlm. 5.
Pupuh Faturrohman & Sobry M. S. (2010). Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sit, Dr.Masganti. (2015). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Jilid 1. Perdana
Publishing, Medan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfab

Anda mungkin juga menyukai