Anda di halaman 1dari 27

KURIKULUM 2013

SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL


PROGRAM KESETARAAN PAKET A,B DAN PAKET C
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM )


NURUL MURDIFIN

Sekretariat : Jl. Akses UI, Kp. Areman RT 05 RW 07 Kel. Tugu,


Kec. Cimanggis, Kota Depok
Jawa Barat
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
PROGRAM PAKET A, PAKET B DAN PAKET C
Berdasarkan keputusan rapat pengelola atau penyelenggara PKBM “NURUL MURDIFIN”
bersama tutor tentang Penyusunan Kurikulum Program Paket A, Paket B dan Paket C, maka
kurikulum ini dapat disahkan dan dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran di
PKBM “NURUL MURDIFIN” Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Kurikulum ini berlaku mulai tahun pelajaran 2022/2023.

Depok, Juli 2022


Mengetahui,
Penilik Kecamatan Cimanggis Ketua Lembaga

Hendia Fadillah, S.Pd,. M.Pd. Hj. Murdifin Farida, S.Pd


NIP. 197406152006042020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah, akhirnya kami dapat


menyelesaikan penyusunan Kurikulum Program Paket A, Paket B dan Paket C
PKBM “NURUL MURDIFIN” sebagai salah satu acuan satuan pendidikan yang
ada di lembaga kami. Penyusunan kurikulum ini dilakukan bersama-sama antara
tutor dan pengelola / penyelenggara PKBM “NURUL MURDIFIN”

Pengembangan Kurikulum PKBM Nurul Murdifin menyesuiakan pada


standar nasional pendidikan yang mengimplementasikan pada standar nasional
pendidikan yang diimplementasikan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) Selain itu Kurikulum PKBM Nurul Murdifin juga menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang dimulai kelas I s.d XII tahun
pelajaran 2022/2023. Penerapan Kurikulum ini tidak lepas dari kebutuhan peserta
didik dalam menyongsong era globalisasi dan pengembangan IPTEK serta peserta
didik menanamkan nilai-nilai budaya yang berkarakter dan berahlak mulia sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan


aktualisasi pengembangan kemampuan profesional tutor dalam pengembangan
kurikulum. Untuk itu kurikulum ini perlu selalu dievaluasi dan diperbaiki agar
sesuai dengan perkembangan zaman terutama di bidang pendidikan (kurikulun
nasional) dan tuntutan jenjang pendidikan di atasnya serta kebutuhan masyarakat.

Besar harapan kami kurikulum ini dapat dipergunakan khususnya tutor


dalam menyelenggarakan pembelajaran dan stakeholder lainnya dalam pembinaan
penyelenggaraan pendidikan.

Depok, Juli 2022

Ketua Penyelenggara

Murdifin Farida, S.Pd


DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................i
Rekomendasi ........................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan................................................................................................ iii
Kata Pengantar ........................................................................................................iv
Daftar Isi ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum......................................................... 2
C. Prinsip Pengembangan/ Pengelolaan Kurikulum ................................... 2
D. Pengertian ............................................................................................... 4
1. Kurikulum ........................................................................................ 4
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ............................................ 4
3. Silabus .............................................................................................. 5
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 5
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional ............................................................ 6
B. Tujuan Pendidikan Kesetaraan ......................................................... 6
C. Visi ................................................................................................... 7
D. Misi................................................................................................... 7
E. Tujuan Lembaga ............................................................................... 8

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum .......................................................................... 10
B. Muatan Kurikulum........................................................................... 15
1. Mata Pelajaran …………………………………………………15
2. Ketrampilan Fungsional ............................................................. 16
3. Muatan Lokal ………………………………………………….16
4. Pengembangan Diri .................................................................... 16
5. Mata Pelajaran yang Diujikan .................................................... 17
6. Beban Belajar ………………………………………………….18
7. Kegiatan Belajar Dalam Satuan Kredit Kompetensi …………..19
8. Kriteria Ketuntasan Minimal ..................................................... 20
9. Kenaikan Kesetaran Tingkatan dan Derajat …………………...21
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan ......................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi,
potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang beragam mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 atas perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, untuk menjamin
pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Standar Nasional tersebut terdiri atas
delapan standar, empat standar dari delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut
mengalami perubahan sehubungan dengan penerapan kurikulum 2013 yaitu:
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Penilaian, Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum tersebut dengan
beban jam pelajaran terdiri atas 38 jam pelajar per minggu dan setiap jam pelajaran
terdiri atas 40 menit.
Kurikulum PKBM Nurul Murdifin merupakan kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing komponen satuan pendidikan.
Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah atau
karakteristik daerah, sosial budaya, masyarakat setempat dan peserta didik.
Dalam rangka antisipasi strategi yang dikembangkan oleh Pemerintah
(Kementerian Pendidikan Nasional), maka kurikulum PKBM Nurul Murdifin ini
mengakomodasi dan mengintegralkan pendidikan yang berwawasan
kewirausahaan dan nilai-nilai pendidikan budaya karakter bangsa. Nilai-nilai ini
melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya
sekolah.
Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan
terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.
Di dalam penerapan kurikulum PKBM Nurul Murdifin tahun pelajaran 2022
/ 2023 dapat melaksanakan beberapa kegiatan selain program akademik yang
diwajibkan sesuai dengan potensi yang dimiliki sekolah yang merupakan
implementasi karakteristik PKBM Nurul Murdifin antara lain
1. Pembagian kelas untuk tahun ajaran 2022/2023 menjadi tiga kelas pada
setiap Programnya (Paket A, B dan C) yaitu kelas siang, kelas malam dan
kelas online. Tiga kelas tersebut dibagi berdasarkan kebutuhan dan kesiapan
peserta didik mengikuti pembelajaran di PKBM Nurul Murdifin. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi tingkat rendahnya pendidikan di Kota Depok,
khususnya di Kecamatan Cimanggis.
2. Untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan,sekaligus sebagai
basis penilaian untuk mendapatkan nilai positif dari warga,maka PKBM
Nurul Murdifin membuat beberapa langkah yaitu
- Memperbanyak tong sampah untuk masing-masing kelas
- Membudayakan membuang sampah pada tempatnya
- Untuk menjaga kesinambungan kebersihan dan keindahan kelas dan
sekitarnya maka dibentuk tim penilai dari guru dengan bertugas untuk
menilai langsung setiap kelas. Pada akhir penilaian akan diberikan
hadiah berdasarkan tingkat kebersihan dan kerapihan kelas masing-
masing.

B. Landasan
Landasan Pengembangan Kurikulum terdiri atas:
1. UUD 1945
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional Pendidikan
(Sisdiknas)
3. PP No. 32 Tahun 2013 atas perubahan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
5. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
6. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana
7. Permendiknas RI No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
8. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Pembiayaan
9. Permen No. 68 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum
(Kurikulum 2013)
10. Permen No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (Kurikulum
2013)
11. Permen No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
12. Permen No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan pengembangan kurikulum ini untuk memberikan acuan kepada Tutor dan
Tenaga Kependidikan, dalam mengembangkan program-program yang akan
dilaksanakan. Kurikulum disusun agar dapat memberi kesempatan peserta didik
untuk:

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan teknologi dan seni

3. Berinteraksi sosial baik dengan teman, guru dan manyarakat setempat


maupun lingkungan terdekat

4. Mengaktualisasikan diri sesuai bakat,minat dan potensi yang dimiliki dan


untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif
dan afektf serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia

Harapan kami kurikulum ini tidak sekedar sebuah dokumen, tetapi betul –
betul sebagai acuan tenaga pendidik dan kependidikan di dalam melaksanakan tugas
utama dan kewajibannya. Para pendidik hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan
kreatifitas anak, efektif, demokratis, dan menantang. Melalui kompetensi tutor
semoga kurikulum ini menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggara
pendidikan dan pembelajaran di PKBM “NURUL MURDIFIN”.

D. Prinsip Pengembangan/ Pengelolaan Kurikulum 2013


1. Peningkatan Iman, Takwa dan Akhlak Mulia

Iman, Takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian


peserta didik secara utuh.

2. Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan


lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Bina Insani, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetennsi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman,
mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam
kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuankemampuan ini dalam proses pembelajaran.

4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
8. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial


budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain

11. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan


pendidikan. Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada prinsip-
prinsip berikut ini:

a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran


karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran
untuk mencapai kompetensi

b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan


untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program
pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib
Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi
dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.


Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran

d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan,


dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk
Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
(mastery learning ) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis
kompetensi

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan
minat

f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar

g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,


budaya, teknologi, dan seni

h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan

i. Kurikulum didasarkan pada kepentingan nasional dan kepentingan


daerah

j. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki


pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat
untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau
sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti
dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang
dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik

E. Analisis Profil Sekolah


Profil Sekolah
(Data profil sekolah terdiri dari identitas, lokasi, data pelengkap, kontak dan data periodi
sekolah)

Atribut Isian
Nama Sekolah PKBM Nurul Murdifin
NPSN P2964866
Jenjang Pendidikan PKBM (Paket A, B dan C)
Alamat Jl. Akses UI, Kp Areman
RT/RW 05 / 07
Kelurahan Tugu
Kecamatan Cimanggis
Kota Depok
Kode Pos 16439
Kebutuhan Khusus Tidak ada
Status Kepemilikan Yayasan
SK Izin Operasional 421.10/0001/PKBM/SIMPOK/DPMPTSP/I/2022
Tanggal SK Izin 5 Januari 2022
SK Akreditasi Proses
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

1. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi peserta

didik yang kurang beruntung : putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah

sekolah, khususnya perempuan, minoritas etnik dan anak yang bermukim

di desa terbelakang, miskin, terpencil atau sulit dicapai karena letak

geografis dan atau keterbatasan transportasi dalam rangka member

konstribusi terhadap peningkatan APM dan APK pendidikan dasar

minimal 2 – 5 % dalam mempercepat suksesnya wajar dikdas 9 tahun

2. Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan

orang dewasa melalui akses yang adil pada program belajar dan

kecakapan hidup

3. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan rata – rata lama pendidikan

bagi masyarakat Indonesia 9 tahun sehingga mampu meningkatkan

Human Development Index ( HDV ) dan upaya menghapus ketidakadilan

gender dalam pendidikan dasar dan menengah

4. Memberikan peluang kapada warga masyarakat yang ingin memiliki


pendidikan setara SD, SMP dan SMA atau sederajat dengan mutu baik

5. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan

kecakapan hidup secara fleksibel untuk mengaktualisasikan diri

sekaligus meningkatkan mutu.

C. Visi

Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan

digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah. Visi juga diartikan

rumusan umum untuk mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode yang direncanakan.

Visi PKBM “NURUL MURDIFIN” :

“Terwujudnya Layanan Pendidikan Non Formal dan Informal yang Berbasis


Masyarakat Luas Berkualitas dan Bertaqwa”

D. Misi

Misi adalah jalan yang ditempuh untuk merealisasikan visi yang

ditetapkan berdasarkan asumsi tentang lingkungan yang dimasuki. Misi

juga diartikan tindakan untuk memenuhi masing – masing dari kelompok

kepentingan yang terkait dengan visi. Misi PKBM “NURUL

MURDIFIN” untuk mewujudkan visinya adalah:

a. Mewujudkan Program PNFI yang berbasis kebutuhan dan bermanfaat bagi


masyarakat
b. Memfasilitasi terwujudnya sarana dan media pendidikan yang inovatif,
kreatif dan produktif
c. Mewujudkan kualitas tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional.

E. Tujuan Lembaga
1. Meluluskan para peserta didik yang mempunyai pandangan visioner

2. Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat

3. Mengurangi buta huruf

4. Bisa bermanfaat untuk masyarakat luas


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum
A.1. Struktrur kurikulum Paket A
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 1 / Tingkatan 2 /
Mata Pelajaran Derajat Awal Derajat Dasar
Jumlah
Setara Kelas I – Setara Kelas IV –
III VI
1. Pendidikan Agama 9 9 18
2. Pendidikan
9 9 18
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 15 15 30

4. Matematika 15 15 30

5. Ilmu Pengetahuan Alam 12 12 24

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 9 9 18

7. Seni Budaya 6 6 12
8. Pendidikan Jasmani,
6 6 12
Olahraga dan Kesehatan
9. Keterampilan
9 9 18
Fungsional*)
10. Muatan Lokal**) 6**) 6**) 12**)
11. Pengembangan
6 6 12
Kepribadian Profesional
Jumlah 102 102 204
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
A.2. Struktur Kurikulum Paket B
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 3 / Tingkatan 4 /
Mata Pelajaran Derajat Terampil Derajat
Jumlah
1 Setara Kelas Terampil 2
VII - VIII Setara Kelas IX
1. Pendidikan Agama 4 2 6
2. Pendidikan
4 2 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 4 12

4. Bahasa Inggris 8 4 12

5. Matematika 8 4 12

6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 4 12

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8 4 12

8. Seni Budaya 4 2 6
9. Pendidikan Jasmani,
4 2 6
Olahraga dan Kesehatan
10. Keterampilan
4 2 6
Fungsional*)
11. Muatan Lokal**) 4**) 2**) 6**)
12. Pengembangan
4 2 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 68 34 102
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
A.3. Struktur Kurikulum Paket C ( Program IPA )
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 6 /
Tingkatan 5 /
Mata Pelajaran Derajat Mahir 2
Derajat Mahir 1 Jumlah
Setara Kelas XI -
Setara Kelas X
XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan 2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Fisika 2 8 10
7. Kimia 2 8 10
8. Biologi 2 8 10
9. Sejarah 1 2 3
10. Geografi 1 - 1
11. Ekonomi 2 - 2
12. Sosiologi 2 - 2
13. Seni Budaya 2 4 6
14. Pendidikan Jasmani, 2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
15. Keterampilan 4*) 8*) 12*)
Fungsional*)
16. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)
17. Pengembangan 2 4 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 40 82 122
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
A.4. Struktur Kurikulum Paket C ( Program IPS )
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 6 /
Mata Pelajaran Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 2
Derajat Mahir 1 Jumlah
Setara Kelas XI –
Setara Kelas X
XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan
2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Fisika 2 - 2
7. Kimia 2 - 2
8. Biologi 2 - 2
9. Sejarah 1 3 4
10. Geografi 1 7 8
11. Ekonomi 2 8 10
12. Sosiologi 2 8 10
13. Seni Budaya 2 4 6
14. Pendidikan Jasmani,
2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
15. Keterampilan
4*) 8*) 12*)
Fungsional*)
16. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)
17. Pengembangan
2 4 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 40 82 122
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
A.5. Struktur Kurikulum Paket C ( Program Bahasa )
Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )
Tingkatan 6 /
Tingkatan 5 /
Mata Pelajaran Derajat Mahir 2
Derajat Mahir 1 Jumlah
Setara Kelas XI –
Setara Kelas X
XII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan
2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Fisika 2 - 2
7. Kimia 2 - 2
8. Biologi 2 - 2
9. Sejarah 1 4 5
10. Geografi 1 - 1
11. Ekonomi 2 - 2
12. Sosiologi 2 - 2
13. Antropologi - 4 4
14. Sastra Indonesia - 8 8
15. Bahasa Asing - 8 8
16. Seni Budaya 2 4 6
17. Pendidikan Jasmani,
2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
18. Keterampilan
4*) 8*) 12*)
Fungsional*)
19. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)
20. Pengembangan
2 4 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 40 82 122
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke
dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum Paket A, Paket B dan Paket C meliputi sejumlah mata
pelajaran yang ditempuh dalam dua tingkatan. Paket A terdiri dari Tingkatan 1
( Setara Kelas I – III ) dan Tingkatan 2 ( Setara Kelas IV – VI ), Paket B terdiri
dari Tingkatan 3 ( Setara Kelas VII – VIII ) dan Tingkatan 4 ( Setara Kelas IX
), dan Paket C terdiri dari Tingkatan 5 ( Setara Kelas X ) dan Tingkatan 6 (
Setara Kelas XI – XII ) Materi pelajaran keterampilan fungsional, muatan lokal
dan kegiatan pengembangan kepribadian profesional merupakan bagian dari
muatan kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan


keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban
belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

Pada bagian ini satuan pendidikan mencantumkan 11 mata pelajaran


untuk program Paket A, 12 mata pelajaran untuk program Paket B, 17
mata pelajaran untuk program Paket C program IPA, IPS dan Bahasa
termasuk keterampilan fungsional, muatan lokal, dan pengembangan
kepribadian profesional beserta alokasi waktunya yang akan diberikan
kepada peserta didik.

Kurikulum Paket A, Paket B dan Paket C PKBM Nurul Murdifin terdiri


dari 11 mata pelajaran untuk program Paket A, 12 mata pelajaran untuk
program Paket B dan 17 mata pelajaran untuk program Paket C ( IPA,
IPS dan Bahasa ) yang harus diberikan kepada peserta didik. Mata
Pelajaran keterampilan fungsional dan muatan lokal merupakan mata
pelajaran berbasis keunggulan lokal yaitu dengan menggali potensi dan
seni budaya daerah Sedangkan pengembangan kepribadian profesional
meliputi kegiatan layanan konseling.

Pola pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan


belajar PKBM Nurul Murdifin.
2. Keterampilan fungsional

Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk


memberikan bekal kemampuan bekerja atau berusaha, sehingga standar
kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun
sendiri oleh satuan pendidikan.

Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap
peserta didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik
melalui analisis minat dan kebutuhan belajar, sehingga dijadikan
kesepakatan bersama antara pengelola kelompok belajar, tutor dan
peserta didik. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran keterampilan fungsional, atau dua mata pelajaran keterampilan
dalam satu tahun pelajaran.

Keterampilan fungsional yang diterapkan pada PKBM Nurul Murdifin


adalah Pelatihan Microsoft Office, Pelatihan Bahasa Inggris, Pelatihan
Menjahit dan Pelatihan Seni Musik Marawis.

3. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang substansi materinya dapat
disesuaikan dan menjadi bagian dari mata pelajaran lain atau mata
pelajaran sendiri.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah dan diterapkan di kelompok
belajar adalah : Bahasa Sunda yang diberikan melalui mata pelajaran
seni budaya dan ketrampilan fungsional. Muatan lokal wajib bagi semua
peserta didik

4. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Profesional

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan


mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan
mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, keBina Insanian, tindakan, dan
waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat
dilakukan antara lain melalui layanan konseling.
Kegiatan pengembangan kepribadian profesional di PKBM Nurul
Murdifin dilakukan di bawah bimbingan konselor, tutor, atau tenaga
kependidikan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan dan
penyuluhan. Kegiatan pengembangan kepribadian profesional dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik. Kegiatan layanan konseling dilaksanakan dalam bentuk
penyuluhan kelompok dan atau bimbingan personal peserta didik sesuai
kebutuhan.

5. Mata Pelajaran yang diujikan

Paket Paket Paket C


No Mata Pelajaran
A B IPS IPA Bahasa
Pendidikan
1. X X X X X
Kewarganegaran
Bahasa
2. X X X X X
Indonesia
3. Bahasa Inggris - X X X X
4. Matematika X X X X X
5. IPA X X - - -
6. IPS X X - - -
7. Fisika - - - X -
8. Kimia - - - X -
9. Biologi - - - X -
10. Sejarah - - - - -
11. Geografi - - X - -
12. Ekonomi - - X - -
13. Antropologi - - - - X
14. Sosiologi - - X - -
15. Sastra Indonesia - - - - X
16. Bahasa Asing - - - - X
6. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam SKK yang menunjukkan bobot kompetensi


yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran.

1. Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )

2. SKK merupakan modifikasi dari SKS, hanya perhitungan satuan berbasis


capaian kompetensi bukan waktu pembelajaran

3. Dengan SKK diharapkan lebih dapat menghargai pengalaman belajar Bina


Insani yang selama ini banyak dilakukan masyarakat

4. Prior Learning Assesment ang Recognition merupakan perangkat sistem


penilaian yang akan dikembangkan

5. SKK merupakan ukuran kegiatan pembelajaran yang pelaksanaannya


fleksibel

6. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur
Pendidikan formal, kursus, keahlian dan pengalaman yang relevan

7. Dengan SKK, kegiatan tatap muka, praktek ketrampilan, dan kegiatan


pembinaan kepribadian yang terstruktur dapat dirancang sesuai kebutuhan
peserta didik di bawah supervisi pendidik

8. 1 ( satu ) SKK setara dengan 1 ( satu ) jam pelajaran Tatap Muka ( TM ) pada
jenjang atau 2 tutorial ( Tt ) atau 3 Bina Insani ( Md )

9. Jam pelajaran ditetapkan untuk Paket A 1 jam = 30’, Paket B = 40’ dan Paket
C = 45’.
7. Kegiatan Belajar Dalam Satuan Kredit Kompetensi

1. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran baik


dalam bentuk tatap muka, tutorial maupun PKBM Nurul Murdifin
sesuai dengan jumlah SKK yang tercantum dalam standar isi

2. Program Paket A Tingkatan 1 / Awal ( Setara Kelas I – III )


mempunyai beban 102 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan minimal 17 SKK per semester.

3. Program Paket A Tingkatan 2 / Dasar ( Setara Kelas IV – V I )


mempunyai beban 102 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan minimal 17 SKK per semester

4. Program Paket B Tingkatan 3 / Terampil 1 ( Setara Kelas VII – VIII )


mempunyai beban 68 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan minimal 17 SKK per semester.

5. Program Paket B Tingkatan 4 / Terampil 2 ( Setara Kelas IX )


mempunyai beban 34 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan minimal 17 SKK per semester.

6. Program Paket C ( IPA / IPS ) Tingkatan 5 / Mahir 1 ( Setara Kelas X


) mempunyai beban 40 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan minimal 20 SKK per semester.

7. Program Paket C ( IPA / IPS ) Tingkatan 6 / Mahir 2 ( Setara Kelas XI


– XII ) mempunyai beban 82 SKK setara dengan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan minimal 21 SKK per semester.

8. Pengaturan kegiatan pembelajaran adalah sbb : tatap muka minimal


20%, tutorial minimal 30% dan PKBM Nurul Murdifin maksimal 50%
7. Kriteria Ketuntasan Minimal

1. Penetapan KKM
a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
b. KKM ditetapkan oleh forum tutor inti atau kelompok kerja tutor
c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang 0 – 100
d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
e. Lembaga dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan
belajar maksimal
f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
peserta didik
2. Kriteria
a. Kerumitan
b. Daya dukung
c. Intake ( rata – rata kelas )
3. Penafsiran Kriteria
a. Kerumitan
• Tinggi ( 1 )

• Sedang ( 2 )

• Rendah ( 3 )

b. Daya Dukung
• Tinggi ( 3 )

• Sedang ( 2 )

• Rendah ( 1 )
c. Intake
• Tinggi ( 3 )
• Sedang ( 2 )
• Rendah ( 1 )

4. Penafsiran Kriteria Menjadi Nilai


a. Kerumitan
• Tinggi ( 50 – 64 )

• Sedang ( 65 – 80 )

• Rendah ( 81 – 100 )

b. Daya dukung
• Tinggi ( 81 – 100 )

• Sedang ( 65 – 80 )

• Rendah ( 50 – 64 )

c. Intake
• Tinggi ( 81 – 100 )

• Sedang ( 65 – 80 )

• Rendah ( 50 – 64 )

Contoh : jika indikator yang dimiliki kompleksitas rendah, daya dukung


tinggi dan intake sedang maka nilainya 3+3+2/9x100 = 88,89 maka
dibulatkan KKM 89.

8. Kenaikan Kesetaraan Tingkatan dan Derajat

Kenaikan tingkatan dan derajat dilaksanakan pada setiap akhir


pencapaian kompetensi. Waktu yang dibutuhkan tergantung pada pola
pembelajaran yang dilakukan. Dengan pola tatap muka kelompok belajar
membagi satu tingkatan dan derajat dalam beberapa satuan waktu yang
pada akhir satuan waktu tersebut diadakan penilaian hasil
belajar sebagai wujud dari pencapaian Standar kompetensi. Setelah
semua Standar kompetensi dapat dicapai dilakukan kenaikan tingkatan
dan derajat dengan Kriteria kenaikan yang berlaku di kelompok belajar
adalah setelah peserta didik memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran satu tingkatan dan


derajat;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh


mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan;

c. Kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran dalam tatap


muka mencapai minimal 65%.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1),


peserta didik dinyatakan telah menyelesaikan Paket A, Paket B dan Paket
C setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh


mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan;

c. Lulus Ujian Nasional semua mata pelajaran yang diujikan;


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu belajar efektif,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Ketua Lembaga

Murdifin Farida, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai