Anda di halaman 1dari 78

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 1

Modul 5 – Pemahaman Kurikulum


Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 i
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun bahan ajar Kurikulum Paud .

Bahan Ajar ini disusun bagi peserta Diklat Guru Pendamping Dalam Jaringan

(Diklat Berjenjang PAUD Tungkat Lanjut) sebagai peningkatan Kompetensi bagi

pendidik dalam menyusun kurikulum PAUD sebagai rancangan dan acuan

dalam proses pembelajaran, dengan tujuan agar anak-anak dapat terstimulasi

secara optimal.

Bahan ajar ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon

masukan sehingga dapat memperbaiki bahan ajar ini . Semoga Bermanfaat.

Lembang, September 2019


Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Dr. Drs. H. Bambang Winarji, M.Pd.


NIP. 196101261988031002

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 i
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Panduan Penggunaan Modul iv
KEGIATAN BELAJAR 1 STRUKTUR KURIKULUM PAUD
A. Standar Kompetensi 1
B. Kompetensi Dasar 1
C. Indikator 1
D. Uraian Materi 1
E. Rangkuman 7
F. Penugasan 8
G. Latihan Soal 9
H. Kunci Jawaban

KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM PAUD DAN PENYUSUNAN
KURIKULUM
A. Standar Kompetensi 10
B. Kompetensi Dasar 10
C. Indikator 10
D. Uraian Materi 10
E. Rangkuman 65
F. Penugasan 67
G. Latihan Soal 68
H. Kunci Jawaban 68

DAFTAR PUSTAKA 69

ii Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
PANDUAN PENGGUNAAN MODUL

1. Perhatikan dengan seksama setiap petunjuk tahapan kegiatan.

2. Peserta diharapkan sudah mengunduh file dokumen modul, sebagai media

pemahaman

3. Mengikuti aktivitas pembelajaran dalam jaringan sebagai pemahaman materi,

termasuk peraturan yang sudah disepakati.

4. Pahami setiap Kegiatan Belajar I dan Kegiatan Belajar II

5. Mengerjakan penugasan sebagai evaluasi dari pembelajaran.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 iii
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
iv Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KEGIATAN BELAJAR 1

PENGENALAN AFLATOUN

A. Standar Kompetensi

Memahami Kurikulum PAUD

B. Kompetensi Dasar

Peserta diharapkan dapat memahami konsep kurikulum PAUD

C. Indikator

1) Memahami Konsep Kurikulum


2) Memahami Struktur dan pengembangan kurikulum PAUD

D. URAIAN MATERI

1. Pemahaman Struktur Kurikulum PAUD

Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan

pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar, dan lama belajar.

Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan,

yang terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2)

program pengembangan fisik motorik, (3) program

pengembangan kognitif, (4) program pengembangan bahasa, (5)

program pengembangan sosial-emosional, dan (6) program

pengembangan seni. Program pengembangan dimaksud adalah

perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku,

kematangan berpikir, kinestetik, bahasa, sosial emosional, dan

bahasa melalui kegiatan bermain. Suasana belajar diartikan segala

sesuatu yang dapat mendorong minat anak untuk belajar. Anak

dapat belajar dengan baik apabila:

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 1
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
1. Orang-orang yang ada di sekitarnya menyenangkan. Guru

yang ramah, memperlakukan semua anak secara adil, teman

bermain yang saling menerima, komunikasi yang hangat,

terbuka, santun, dan terjadi dalam dua arah.

2. Lingkungannya menyenangkan. Tersedia alat main yang

memadai, bersih, tertata dengan tepat sesuai dengan

pertumbuhan fisik anak, dan dapat digunakan oleh anak

sesuai dengan pikirannya. Luas tempat di dalam dan di luar

cukup untuk anak dapat melakukan kegiatan dengan nyaman

adalah pijakan lingkungan yang sangat mendukung

kebebasan anak berkreasi.

3. Proses pembelajaran yang mendukung kebebasan berpikir,

tanpa tekanan, sedikit instruksi dan pembatasan dari guru.

Guru memberi respon yang tepat saat anak bertanya,

memberikan penguatan disaat anak menemukan

sesuatu/berhasil melakukan sesuatu, memberikan bantuan

saat anak memerlukan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum

sebagai kerangka kerja (framework) yang berisi rencana dan

implementasi sebuah program untuk mengembangkan semua aspek

perkembangan anak dalam menyiapkan anak mencapai keberhasilan di

sekolah dan tahap selanjutnya melalui pengalaman belajar yang

bermakna, menarik, dan berkualitas tinggi.

2 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena

perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh

berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Pendidikan

anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik-

integratif agar dimasa emas perkembangan anak mendapatkan stimulasi

yang utuh, untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.

Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi

tersebut adalah dengan program pendidikan yang terstruktur.

Komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar

yang digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang

tepat, strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung

berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap

perkembangannya. Guru harus memiliki visi yang kuat tentang apa yang

ingin dikembangkan pada anak, pengetahuan dan keterampilan yang

dapat dipelajari anak, dan sikap yang akan ditanamkan pada anak.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk

mendorong perkembangan peserta didik secara optimal melalui

pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap

selanjutnya.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar

pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis,

dan yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 3
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
1. Landasan Filosofis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merujuk pada filosofi sebagai

berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Kurikulum 2013

Pendidikan Anak Usia Dini mengenalkan pengalaman belajar dalam

konteks budaya Indonesia. Budaya menjadi latar, sekaligus konten

dalam pembelajaran PAUD untuk membangun kompetensi diri yang

diperlukan bagi kehidupan dimasa kini dan masa depan yang

menunjang pengembagan budaya secara kreatif.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengenalkan budaya

bangsa sebagai milik kehidupan anak. Anak diharapkan peduli,

mengenal, menyayangi, dan bangga terhadap budaya bangsa yang

harus dirawat dan dilestarikan serta dijadikan latar kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

c. Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk

belajar mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya. Kurikulum

2013 Pendidikan Anak Usia Dini, memfasilitasi anak membangun

pengalaman melalui proses belajar aktif sesuai dengan minat anak.

Anak didukung untuk memiliki banyak pengetahuan tentang diri dan

lingkungan, serta menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan

untuk pengembangan dirinya di masa depan.

d. Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus

menerus dan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan

oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo, ing

madya mangun karso, tut wuri handayani. Guru sebagai hendaklah

dapat menjadi teladan (role model) bagi anak dalam bersikap dan

berperilaku. Guru juga membangun minat dan keinginan anak untuk

4 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
terus belajar melalui kegiatan yang menyenangkan. Guru menjadi

fasilitator yang diperlukan anak untuk belajar.

e. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk

mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan belajar melalui

bermain yang menyenangkan.

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan

landasan sosiologis dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran

menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku pada

masyarakat dimana anak tinggal. Kurikulum PAUD mengangkat

keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu

dilestarikan dan dikembangkan. Perbedaan kebiasaan-budaya-

agama-fisik harus mampu mengembangkan sikap saling memahami

dan menghargai.

3. Landasan Psikologis-Pedagogis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diterapkan melalui

proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan

karakteristik anak usia dini. Setiap anak memiliki keunikan baik dari

kecepatan kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun

bakat yang dimilikinya. Guru harus mengetahui cara mengelola

pembelajaran yang sesuai dengan kerakteristik anak usia dini. Hal

yang penting dipahami oleh guru bahwa anak akan belajar dengan

baik bila dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Guru

diharapkan memahami tahapan perkembangan anak dan teknik

pembelajaran yang sesuai dengan cara belajar anak.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 5
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
4. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan

berdasarkan berbagai teori yakni; (1) teori perkembangan anak;

menyatakan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang kompleks,

tergantung pada kecapatan perkembangan masing-masing, (2) teori

perkembangan otak, bahwa jejaring antar sel neuron menentukan

kemampuan dan kecerdasan berpikir seseorang, dimana jejaring

tersebut dibangun sangat cepat pada usia dini. Disamping itu

dinyatakan bahwa pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan

dengan cara melakukan langsung dengan benda nyata untuk

merangsang sensitifitas penginderaan, (3) teori pedagogis,

menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi lingkungan yang

aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk

mencari tahu dan melakukan.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan

kompetensi-kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman

belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang direfleksikan dalam

kebiasaan berpikir dan bertindak.

5. Landasan Yuridis

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan

landasan yuridis sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala

6 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan

yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015

e. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia

Dini Holistik-Integratif; dan

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia No 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia No 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Pendidikan Anak Usia Dini.

E. Rangkuman Materi

Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang

digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat,

strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung

berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap

perkembangannya.

Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan

pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

dan lama belajar dan bertujuan untuk mendorong perkembangan

peserta didik secara optimal melalui pengalaman belajar yang bermakna

dan menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung anak berhasil di sekolah

dan pendidikan pada tahap selanjutnya dan sudah dikembangkan atas

dasar pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-

pedagogis, dan yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 7
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang

terdiri: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program

pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4)

program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-

emosional, dan (6) program pengembangan seni.

F. Evaluasi

Berilah tanda X (silang) pada salah satu jawaban yang anda anggap
tepat.

1. Di bawah ini, yang tidak termasuk ke dalam perangkat komponen


yang terdapat di dalam kurikulum, adalah :
A. Rencana pembelajaran
B. Pengaturan mengenai isi, dan bahan pelajaran
C. Sumber pustaka media
D. Tujuan pembelajaran

2. Berikut adalah program yang tidak termasuk ke dalam muatan


kurikulum program-program pengembangan yang terdapat di
dalam muatan kurikulum , yaitu :
A. Program pengembangan nilai agama dan moral serta fisik
motorik
B. Program pengembangan nilai sosial pendidik
C. Program pengembangan kognitif dan bahasa
D. Program pengembangan social-emosional dan seni

3. Sesuai dengan tujuan kurikulum, kemampuan sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dicapai direfleksikan dalam
kebiasaan :
A. Berpikir
B. Bertindak
C. Membaca
D. Melakukan

8 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
4. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini , proses
pembelajaran menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-norma
yang berlaku pada masyarakat dimana anak tinggal adalah
penyusunan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada
landasan :
A. Psikologis
B. Sosiologis
C. Filosofis
D. Teoritis

5. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang berpandangan


bahwa perkembangan anak menyatakan bahwa setiap anak
memiliki kecerdasan yang kompleks dikembangkan berdasarkan
landasan :
A. Psikologis
B. Sosiologis
C. Filosofis
D. Teoretis

G. Penugasan

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar

pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-pedagogis,

dan yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris, jelaskan dari masing-

masing pengkajian tersebut dan berikan contoh aplikasinya dalam konteks

pembelajaran.

H. KUNCI JAWABAN

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 9
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KEGIATAN BELAJAR 2

SAYA SPESIAL DALAM BANYAK CARA

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami Kurikulum PAUD

B. KOMPETENSI DASAR

Memahami pengembangan muatan kurikulum PAUD dan penyusunan

Kurikulum lembaga/ Satuan PAUD.

C. INDIKATOR

1. Memahami Pengembangan Muatan Kurikulum PAUD.

2. Memahami Penyusunan Kurikulum Lembaga/ Satuan PAUD

D. URAIAN MATERI

1. Memahami Muatan Kurikulum

Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti proses

pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum disebut kompetensi.

Kompetensi dalam kurikulum PAUD mengacu pada perkembangan anak.

Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran pencapaian Standar

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD di

usia 6 (enam) tahun. Kompetensi Inti yang disingkat menjadi KI. Secara

terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

KI – 1 mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran

mengenal agama yang dianutnya. KI – 2 mencerminkan kecerdasan

10 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku yang mengenal perasaan

diri, orang lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan norma serta

budaya yang berlaku. KI – 3 mencerminkan kecerdasan logika

matematika, bahasa, natural, dan seni. KI – 4 mencerminkan kemampuan

praktis yang diharapkan dikuasai anak dalam bentuk hasil karya, gagasan,

dan motorik.

Kompetensi Inti sebagai dasar untuk pengembangan Kompetensi

Dasar. Rumusan masing-masing kompetensi inti terurai pada tabel di

bawah ini.

KOMPETENSI INTI

KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,

disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur,

dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh,

dan teman

KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar,

teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD

dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu,

merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah

informasi/mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui

bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta

mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran

tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan

memperhatikan karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan setiap

program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 11
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri

dari suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan

pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD-1) dalam rangka menjabarkan

KI-1

2. Kompetensi Dasar sikap sosial (KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-

3. Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan

KI-3

4. Kompetensi Dasar keterampilan KD-4) dalam rangka menjabarkan

KI-4.

Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti

adalah sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran


1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
agama yang dianutnya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada

Tuhan

KI-2. Memiliki perilaku hidup 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup

sehat, rasa ingin tahu, kreatif sehat

dan estetis, percaya diri,


2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin
disiplin, mandiri, peduli,
tahu
mampu bekerjasama,
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
mampu menyesuaikan diri,
kreatif

12 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

jujur, dan santun dalam


2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
berinteraksi dengan
estetis
keluarga, guru dan/atau
2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
pengasuh, dan teman
percaya diri

2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat

terhadap aturan sehari-hari untuk melatih

kedisiplinan

2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar

ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan

2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan

kemandirian

2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

peduli dan mau membantu jika diminta

bantuannya

2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

menghargai dan toleran kepada orang lain

2.11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

tanggung jawab

2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 13
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

rendah hati dan santun kepada orang tua,

pendidik, dan teman

KI-3. Mengenali diri, keluarga, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

teman, pendidik dan/atau


3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
pengasuh, lingkungan
mulia
sekitar, teknologi, seni, dan
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya
budaya di rumah, tempat
untuk pengembangan motorik kasar dan motorik
bermain dan satuan PAUD
halus
dengan cara: mengamati

dengan indra (melihat, 3.4. Mengetahui cara hidup sehat

mendengar, menghidu, 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-


merasa, meraba); menanya; hari dan berperilaku kreatif
mengumpulkan informasi;
3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,
mengolah informasi/
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
mengasosiasikan, dan
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
mengomunikasikan melalui
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman,
kegiatan bermain
tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi)

3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah

tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll)

14 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan

membaca)

3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan

bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain

3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri

3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

KI-4. Menunjukkan yang 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari

diketahui, dirasakan, dengan tuntunan orang dewasa

dibutuhkan, dan dipikirkan


4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan
melalui bahasa, musik,
akhlak mulia
gerakan, dan karya secara
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
produktif dan kreatif, serta
pengembangan motorik kasar dan halus
mencerminkan perilaku anak

berakhlak mulia 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana

benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama,

warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,

fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil

karya

4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk

gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 15
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

tentang lingkungan sosial (keluarga, teman,

tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi)

4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk

gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll

tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

4.9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan

rumah tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan

kegiatannya

4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif

(menyimak dan membaca)

4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non

verbal)

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal

dalam berbagai bentuk karya

4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan

minat diri dengan cara yang tepat

4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

16 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan

berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui

kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2

dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD

sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan

keteladanan dari pendidik.

KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan

dikembangkan melalui kegiatan bermain yang terprogram melalui

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh satuan

PAUD.

Lama Belajar yang diharapkan pada setiap kelompok usia

dialokasikan jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu. Jumlah

waktu minimal tersebut adalah:

1. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling

sedikit 120 menit per minggu;

2. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama

belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan

3. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama

belajar paling sedikit 900 menit per minggu.

Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat

melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan

ditambah 360 menit pengasuhan terprogram. Pengasuhan terprogram

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan kegiatan pengasuhan

orang tua yang dibina oleh satuan PAUD.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 17
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang

dicapai anak pada usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan

indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut:

a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan peserta

didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan berdasarkan

kelompok usia.

b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar

(KD).

c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu

untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan

keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

d. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan

kelompok usia:

1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;

2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;

3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;

4) Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;

5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan;

6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;

7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;

8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;

9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan

10) Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

18 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator

perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan

cermat. Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:

a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai

perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan

pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik

dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi

kemajuan perkembangan peserta didik.

c. Indikator juga dapat:

• Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran

• Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran

• Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar

Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap

terlampir (Lihat Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013

PAUD).

Para guru hendaklah memahami Keterkaitan Dan Hubungan

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal-hal

yang harus dipahami guru meliputi:

a. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi

Dasar.

b. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.

c. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait

yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2),

pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan/keterampilan (KI-4).

d. Keempat kelompok KI tersebut menjadi acuan dalam

pengembangan Kompetensi Dasar. KI-1 yaitu kompetensi yang

berkenaan dengan sikap spiritual dan KI-2 yaitu yang berkenaan

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 19
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect

teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan bermain

yang berhubungan dengan pengetahuan (KI-3) dan penerapan

pengetahuan (KI-4)

e. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi

Dasar (KD).

f. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan

belajar peserta didik PAUD pada usia lahir sampai dengan 6 tahun

dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.

g. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu

untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan

keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

20 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Prinsip, Prosedur, Dan Mekanisme Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) PAUD

A. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP

1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,

perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus.

Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum

yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan

anak sesuai dengan tingkat usia anak (age appropriateness), selaras

dengan potensi, minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus

anak sebagai kekhasan perkembangan individu anak (individual

appropriateness).

Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan

dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya,

agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua anak terfasilitasi sesuai

dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.

2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual

Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakter daerah,

kondisi satuan PAUD, dan kebutuhan anak. Kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) bersifat operasional yang memungkinkan

pengembangan sesuai dengan karakteristik, visi, misi lembaga PAUD

masing-masing.

3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan

Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua program

pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik (Motorik kasar,

motorik halus, kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif (Belajar

dan pemecahan masalah, berfikir logis, berfikir simbolik),Bahasa

(memahami bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa, keaksaraan),

sosial-emosional (Kesadaran diri, rasa tanggungjawab untuk diri dan

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 21
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
orang lain, perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi

dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama

dan beragam bidang seni lainnya).

4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian

anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial

bukan menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek

lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud adalah perilaku yang

mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, sikap

estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar, mandiri, peduli, menghargai

dan toleran, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur,

tanggung jawab, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan orang dewasa lainnya di lingkungan rumah,

tempat bermain dan satuan PAUD.

5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak

Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan

secara vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga,

tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan kesinambungan

horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir – 2 tahun, usia

2- 4 tahun dan usia 4-6 tahun merupakan rangkaian yang saling

berkesinambungan).

6. Mempertimbangkan cara anak belajar

Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang

memungkinkan anak membentuk pengalamannya dengan cara belajar

anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar dirinya, dari

konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke sulit yang

dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on experience).

22 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
7. Holistik – integratif

Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara

seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan,

kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak. Layanan pedagogis

berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi

perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosional.

Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu

pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk memberi

dukungan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas

dari kecemasan, tekanan dan rasa takut.

Untuk melaksanakan layanan Holistik- Integratif tersebut, Satuan

PAUD harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu,

Bina Keluarga Balita (BKB) , dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan

Anak Indonesia (KPPAI).

8. Belajar melalui bermain

Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak

untuk membangun pengalamannya. Dalam membangun

pengalamannya terjadi proses keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di

bawah bimbingan pendidik.

Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat

langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama

bermain anak menggunakan ide-ide baru mereka, belajar mengambil

keputusan, dan memecahkan masalah sederhana.

9. Memberi pengalaman belajar

Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak

dengan berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara dinamis

untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, sesuai dengan

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 23
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun,

dan budaya Indonesia.

10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya

Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke

dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara

pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk

membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-norma

komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak

sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran

bagi anak usia dini.

B. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP

Analisis Konteks Penyusunan Pengesahan

1. Analisis Konteks

Kegiatan:
Menelaah peraturan perundang-
undangan dan sumber rujukan

Hasil:
Memahami perundang-undangan
sebagai dasar pengembangan
kurikulum, visi-misi-tujuan lembaga
dan strategi yang akan diterapkan

24 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD

b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan

mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan

tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik, sarana,

prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang

akan dilakukan.

Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas

peraturan PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

3. PP No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan

pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan

4. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tahun 2014

tentang standar pendidikan anak usia dini, sebagai pengganti

peraturan mentreri pendidikan nasional no 58 Tahun 2009 tentang

standar pendidikan anak usia dini.

5. PERMENDIKBUD Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013

pendidikan anak usia dini

6. PERMENDIKBUD Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar PAUD

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 25
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

Kegiatan:
Menyusun kurikulum oleh tim pengembang KTSP. Tim
pengembang yang terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik
PAUD, Komite Sekolah, atau pihak lainnya

Hasil:
Dokumen KTSP

a. Tm Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft

kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap

sebelumnya.

b. Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk

menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan

dan tujuan lembaga.

c. Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan

masukan dan perbaikan-perbaikan.

d. Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD

e. Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan,

komite satuan PAUD/Komite orang tua.

3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

Menerapkan dokumen yang telah


Mengajukan dokumen KTSP untuk disyahkan oleh pendidik dan tenaga
disahkan oleh pejabat di Dinas kependidikan di Satuan PAUD yang
Pendidikan Kabupaten/Kota atau bersangkutan untuk diterapkan
pejabat kecamatan yang ditunjuk . bersama dan sebagai tanggung jawab
bersama

26 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
a. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD

yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas

Pendidikan Kabupaten untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.

b. Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai

dengan kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum untuk

dapat diterapkan di satuan PAUD yang bersangkutan.

c. Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi

pelaksanaan kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.

C. Penyusunan Kurikulum Tingkst Satuan PAUD (KTSP)

1. Dokumen KTSP

KTSP

Dokumen Dokumen
1 2

Dokumen 1 disebut juga dokumen induk berisi Visi, Misi,

Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan

Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program Tahunan

yang diterapkan di Satuan PAUD. Dokumen II disebut juga dokumen

program yang berisi Program Semester (Prosem), Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) , dan penilaian pembelajaran.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 27
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional

Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan PAUD.

Outline KTSP PAUD

Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan

sistimatika sebagai berikut:

• Halaman Judul

• Kata Pengantar

• Lembar Pengesahan

• Daftar Isi

BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara,

pengelola dan guru dan Uraian Tugas

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional,

akreditasi, dll)

BAGIAN II. DOKUMEN I

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD

3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD

B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud

1. Visi Satuan PAUD

28 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
2. Misi Satuan PAUD

3. Tujuan Satuan PAUD

C. Karakteristik

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

F. Standar Operasional Prosedur

BAGIAN III. DOKUMEN II

A. Program Semester

B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan

C. Rencana Pelaksanaan Program Harian

D. Penilaian perkembangan

BAGIAN IV. PENUTUP

BAGIAN V. LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

5. Penilaian perkembangan anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak

7. Tata tertib, Kode etik, dan lain-lain yang dianggap perlu

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 29
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
D. Teknik Penyusunan KTSP

1. Profil Lembaga

a. Sejarah Singkat Satuan PAUD; Sejarah singkat menguraikan

perjalanan lembaga dari dibentuk hingga perkembangan saat ini

termasuk prestasi yang telah dicapainya.

Contoh:

Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah

naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam

membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga

serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu

Haryanto yang saat itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin

melihat banyak anak-anak usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa

ada aktivitas pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan

kegundahannya kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak

Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati untuk

membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain

anak hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di

halaman kantor kelurahan dengan menggunakan alat permainan

seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata sambutan

masyarakat sangat antusias. Tagl 21 Mei 2005 kelompok bermain

berubah nama dengan nama Taman Kanak-Kanak Kenanga

dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya didampingi 3

pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak

Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta didik

yang berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan

mengajukan perizinan ke Dinas Kabupaten ….dst.

b. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD, menjelaskan:

Lokasi dimana PAUD berada dengan alamat lengkap bila perlu

diberi gambar peta lokasi..

30 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Contoh:

terletak di Jalan Kenanga Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelurahan

Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi

Mercury. Status Satuan PAUD.

Menerangkan status lembaga secara administratif.

Misalnya Taman Kanak-Kanak Kenanga telah memiliki izin

operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor

10 A/kep/2006 untuk program Taman kanak-Kanak dan telah

lulus akreditasi dari BAN PNF tahun 2013 dengan Nomor sertifikat

……..

c. Kepengurusan menjelaskan: Struktur kepengurusan di satuan

PAUD termasuk tugasnya masing-masing.

Contoh:

STRUKTUR KEPENGURUSAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA


1. Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam:

- Pengembangan pendidikan di TK Kenanga

- Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam

rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana

- Dst

2. Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:

- Pengembangan program Taman kanak-Kanak

- Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak

- Mengelola administratif Taman kanak-Kanak

- Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja

guru Taman Kanak-Kanak

- Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di

Taman Kanak-Kanak

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 31
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
3. Guru bertanggung jawab dalam:

- Menyusun rencana pembelajaran

- Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya

- Mencatat perkembangan anak

- Menyusun pelaporan perkembangan anak

- Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program

parenting.

4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:

- Memberikan pelayanan administratif kepada guru,

orangtua dan peserta didik

- Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik

- Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak

- Mengelola keuangan

III. Dokumen I:

Latar Belakang , menjelaskan:

- Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan

PAUD

- Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD.

Contoh:

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar

bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas

di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus

dirancang dengan seksama dengan memperhatikan

perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta budaya yang berkembang.

Memahami kondisi tersebut, maka Taman Kanak-Kanak

Kenanga … (sesuai nama satuan PAUD) memandang

32 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

PAUD.

Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-

Kanak Kenanga disusun oleh Tim Pengembang

Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim

Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik

PAUD/Pengawas TK. Kurikulum Taman Kanak-Kanak

Kenanga disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan

pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan

pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga

juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan

pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program

dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus

sebagai tolok ukur untuk peningkatan dan perbaikan

mutu satuan pendidikan secara bertahap dan

berkesinambungan. Dst.....

Tujuan, menjelaskan:

- Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik, dan

orang tua peserta didik PAUD. Contoh:

B. Tujuan KTSP : Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga

disusun sebagai :

1. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program

layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang

mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.

2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan

oleh satuan PAUD kepada peserta didik

3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian

pembinaan.

4. Dst.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 33
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
C. Dasar dan Rujukan, menjelaskan:

- Berbagai rujukan yang digunakan dalam penyusunan KTSP,

baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah,

atau rujukan lainnya.

D. Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kenanga

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang

perubahan atas peraturan PP no 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional

3. PP No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas

peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan

4. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 137

Tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini,

sebagai pengganti peraturan mentreri pendidikan nasional

no 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia

dini.

5. PERMENDIKBUD Nomor 146 Tahun 2014 tentang

kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini

6. PERMENDIKBUD Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar

PAUD

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun

2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7

8. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD

Tahun 2014

34 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
E. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD

1. Visi

Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin

diwujudkan atau diraih oleh Satuan PAUD. Berisi gagasan

besar yang ingin dicapai oleh satuan PAUD

Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:

1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.

2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua

pelaksanaan (pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada

di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin

diwujudkan.

3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan

orang tua untuk meraih cita-cita bersama.

2. Misi

Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan

pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan

pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan

mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan

bagaimana melakukannya.

Contoh:

“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri,

ceria dan berakhlak mulia”

Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:

1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan

PAUD.

2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang

akan dating

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 35
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di

satuan PAUD

Cara penyusunan misi:

1) Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang

ada dalam visi.

2) Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD

untuk mendukung indikator yang ada dalam visi.

3) Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD

untuk mencapai visi.

Contoh rumusan misi: isi Taman Kanak-Kanak Kenanga

1. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik

integratif. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan

menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan,

minat, dan potensi anak.

2. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat

dan berakhlak mulia secara mandiri.

3. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat,

dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD

yang professional, bertanggungjawab dan berdaya saing

nasional.

3. Tujuan:

Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai

pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian

jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk

pencapaian jangka waktu pendek.

36 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Contoh rumusan tujuan:

Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga

1. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan

mandiri

2. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli

terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.

3. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi,

bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik,

karya, dan gerakan sederhana.

4. Menjadikan anak beragama sejak dini.

5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi

penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan,

dan perlindungan anak.

6. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat Kabupaten/Kota

/Propinsi/nasional.

F. Karakteristik KTSP

Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:

1) Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD

2) Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan

PAUD

3) Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.

Contoh:

Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga

Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun dengan

mengusung nilai-nilai Islami sebagai dasar untuk

pengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter

yang dikembangkan antara lain: kepemimpinan, jujur,

kreativitas, dst… Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 37
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
pembiasaan rutin yang diterapkan selama anak berada di

satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga.

Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak

Kenanga menerapkan model pembelajaran sentra, dimana

kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra

yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai

pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah:

sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra

persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6

tahun bermain di sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam

seminggu dalam rangka membantu kematangan keaksaraan

anak … dst.

G. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

Kurikulum 2013 PAUD

Program Pengembangan:

Program pengembangan berisi program pengembangan

nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-

emosional, bahasa, dan seni. Setiap program pengembangan

mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan

anak.

Muatan Pembelajaran

Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan

dikenalkan pada anak untuk mendukung pencapaian

kompetensi dasar dan kompetensi inti pada setiap anak.

Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan

memperhatikan:

38 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
1. Tahapan perkembangan anak

2. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai

3. Visi, misi dan tujuan lembaga

Karakteristik KTSP

Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan,


dan strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka
mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output
PAUD yakni kesiapan belajar anak.

Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:


a. Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
b. Model pembelajaran yang digunakan
c. Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD

Langkah-Langkah Penyusunan Muatan Pembelajaran/Materi

1. Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan

moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan

seni)

2. Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program

pengembangan

3. Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD

4. Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang

mencirikan kata kunci

5. Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya

dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi,

tujuan, dan kekhasan satuan PAUD.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 39
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Cara pengisian:

a. Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan

moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan

seni)

b. Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar

Kolom 3 berisi materi yang telah dikembangkan dari KD

40 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Berikut adalah contoh materi pembelajaran yang tertuang dalam Dokumen I

(KTSP).

CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM PAUD TK "KENANGA"

Program Kompetensi yang Materi Pembelajaran

Dicapai
Pengem-

bangan

1.1 Mempercayai adanya Tuhan • Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,


Nilai
melalui Ciptannya mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, membiasakan
mengucap-kan kalimat pujian terhadap ciptaan
Agama
Tuhan
1.2 Menghargai diri sendiri, • Terbiasa saling menghormati (toleransi) agama,
dan Moral
orang lain, dan lingkungan mengucapkan keagungan Tuhan sesuai agamanya,
sekitar sebagai rasa syukur merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau
kepada Tuhan teman, menghargai teman (tidak mengolok-olok),
hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan
merawat tanaman, binatang peliharaan dan
ciptaan Tuhan
2.13 Memiliki perilaku yang • Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang dalam
perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, meng-
mencerminkan sikap jujur hargai kepemilikan orang lain, mengembalikan
benda yang bukan haknya, mengerti batasan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak
senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau
kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau
temannya
3.1 Mengenal kegiatan beribadah • Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar, doa
sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan
sehari-hari bangun tidur, doa untuk kedua orang tua),
mengenal hari-hari besar agama, hari-hari besar
agama, cara ibadah sesuai hari besar agama,
tempat ibadah, tokoh keagamaan.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 41
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
4.1. Melakukan kegiatan

beribadah sehari-hari dengan

tuntunan orang dewasa.

3.2 Mengenal perilaku baik • Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan
agama dan adat setempat; misalnya tata cara
sebagai cerminan akhlak berbicara secara santun, cara berjalan melewati
orang tua, cara meminta bantuan, cara
mulia menyampaikankan terima kasih setelah
mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai
agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata
4.2. Menunjukkan periaku santun
cara memberi salam, cara berpakaian, menolong
teman, orang tua dan guru.
sebagai cerminan akhlak

mulia

4.1

Fisik 2.1 Memiliki perilakuyang • Kebiasaan anak makan makanan bergizi seimbang,
kebiasaan merawat diri misalnya; mencuci tangan,
Motorik mencerminkan hidup sehat menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih,menjaga
kebersihan lingkungan misalnya; kebersihan
tempat belajar dan lingkungan, menjaga
kebersihan alat main dan milik pribadi.
3.3. Mengenal anggota tubuh, • Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara
fungsi, dan gerakannya untuk merawat, kebutuhan agar anggota tubuh tetap
pengembangan motorik sehat, berbagai gerakan untuk melatih motorik
kasar dan motorik halus kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan,
keseimbangan, kelincahan, kelenturan, koordinasi
4.3. Menggunakan anggota tubuh
tubuh.
untuk pengembangan
motorik kasar dan halus • Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara lain
merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit,
melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan,
menendang, berguling dengan menggunakan
gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah
dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur
(misal: menirukan gerakan benda, senam, tarian,
permainan tradisional, dll).

42 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
• Keterampilan motorik halus untuk melatih
koordinasi mata dan tangan, kelenturan
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-
jari tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas,
menjumput, meronce, menggunting, menjahit,
mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar,
menempel, makan, dll
• Permainan motorik kasar atau halus dengan
aturan.
3.4. Mengetahui cara hidup sehat • Cara merawat kebersihan diri (misal: mencuci
tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut, telinga,
4.4 Mampu menolong diri sendiri
hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju
bersih) , memilih makanan dan minuman yang
untuk hidup sehat
sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar tetap
sehat,
• Cara menghindarkan diri dari bahaya kekerasan
(melindungi anggota tubuh yang terlarang : mulut,
dada, alat kelamin, pantat; waspada terhadap
orang asing/tidak dikenal),
• Cara menghindari diri dari benda-benda
berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida,
kendaraan saat di jalan raya
• Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa
bantuan
• Kebiasaan buruk yang harus dihindari (permen,
nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap
hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang).
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang • Membiasakan eksploratif,
• Cara bertanya
mencerminkan sikap ingin
• Cara mendapatkan jawaban.
tahu

2.3 Memiliki perilaku yang • Pemahaman tentang kreatif,


• Membiasakan kerja secara kreatif,
mencerminkan sikap kreatif

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 43
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
3.5 Mengetahui cara • Cara mengenali masalah,
• Cara mengetahui penyebab masalah,
memecahkan masalah
• Cara mengatasi masalah,
sehari-hari dan berperilaku • Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara
untuk mengatasi masalah.
kreatif

- 4.5 Menyelesaikan masalah

sehari-hari secara kreatif

3.6 Mengenal benda-benda • bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat, segi
panjang),
disekitarnya (nama, warna,
• bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas, tabung),
ukuran (panjang-pendek,
bentuk, ukuran, pola, sifat,
• besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama), bilangan
suara, tekstur, fungsi, dan ciri- (satuan, puluhan),
• tekstur (kasar-halus, keras-lunak),
ciri lainnya)
• suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi-rendah),
• pengelompokkan (berdasarkan warna, bentuk,
ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
ukuran-bentuk, warna-ukuran-bentuk),
– 4.6 Menyampaikan tentang apa
• membandingkan benda berdasarkan ukuran “lebih
dari – kurang dari”, “paling/ter)
dan bagaimana benda-benda
• mengurutkan benda berdasarkan seriasi (kecil-
di sekitar yang dikenalnya sedang-besar)
• mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi (sangat
(nama, warna, bentuk,
kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling
besar),
ukuran, pola, sifat, suara,
• pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi,
sumber, dll.
lainnya) melalui berbagai • Mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah
bilangan
hasil karya

44 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
• Hubungan satu ke satu, satu ke banyak, kelompok
ke kelompok
• Lambang bilangan
• Mencocokkan
3.7 Mengenal lingkungan sosial • Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran,
kebiasaan, garis keturunan, dst),
(keluarga, teman, tempat
• teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal
dst),
tinggal, tempat ibadah,
• lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/
budaya, transportasi) pegunungan/kota),
• kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, dst),
– 4.7 Menyajikan berbagai karya pekerjaan (petani, buruh, guru, dll),
• budaya (perayaan terkait adat, pakaian, tarian,
yang berhubungan dengan makanan, dst),
• tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor pos,
lingkungan sosial (keluarga,
kantor polisi, terminal, dst),
teman, tempat tinggal, • berbagai jenis transportasi (transportasi darat, air,
udara, transportasi dahulu, dan sekarang).
tempat ibadah, budaya,
• Lambang negara

transportasi) dalam bentuk

gambar, bercerita, bernyanyi,

dan gerak tubuh

3.8 Mengenal lingkungan alam • Hewan , misalnya; jenis (nama, cirri-ciri, bentuk),
• Kelompok hewan berdasarkan makanan
(hewan, tanaman, cuaca,
(herbivore, omnivore, carnivore),

tanah, air, batu-batuan, dll) • kelompok hewan berdasarkan manfaat (hewan


ternak/peliharaan/buas),

4.8 Menyajikan berbagai karya • tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman


darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu,
yang berhubungan dengan semusim/tahunan),
• bermacam bentuk dan warna daun dan bermacam
lingkungan alam (hewan, akar),
• berkembang biak (biji/ stek/ cangkok/ beranak/
membelah diri/daun),

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 45
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
tanaman, cuaca, tanah, air,
• cara merawat tanaman, dst,

batu-batuan, dll) dalam • gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-malam,


mendung, siklus air, dst), tanah, batu,
bentuk gambar, bercerita, • sebab akibat kejadian, dst.

bernyanyi, dan gerak tubuh

3.9 Mengenal teknologi • Nama benda,


• bagian-bagian benda,
sederhana (peralatan rumah
• fungsi,
tangga, peralatan bermain, • cara menggunakan secara tepat, dan cara
merawat. Alat dan benda yang dimaksud dapat
peralatan pertukangan, dll) berupa peralatan sekolah, perabot rumah tangga,
perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-
4.9 Menggunakan teknologi barang bekas pakai.

sederhana untuk

menyelesaikan tugas dan

kegiatannya (peralatan

rumah tangga, peralatan

bermain, peralatan

pertukangan, dll)

Sosial 2.5 Memiliki perilaku yang • Cara memberi salam pada guru atau teman,
mencerminkan sikap percaya
• Cara untuk berani tampil di depan teman, guru,
emosiona diri
orang tua dan lingkungan sosial lainnya,

l • Ara menyampaikan keinginan dengan santun.

2.6 Memiliki perilaku yang • Aturan bermain,


• Aturan di satuan PAUD
mencerminkan sikap taat
• Cara mengatur diri sendiri misalnya membuat
jadwal atau garis waktu
• Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak
sesuai aturan

46 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
terhadap aturan sehari-hari

untuk melatih kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang • Cara menahan diri saat marah,


• Ciri diri dan orang lain
mencerminkan sikap sabar
• Cara antri
(mau menunggu giliran, mau • Cara menyelesaikan gagasannya hingga tuntas,

• berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan


mendengar ketika orang lain
kekerasan
berbicara) untuk melatih

kedisiplinan

2.8 Memiliki perilaku yang • Pemahaman tentang mandiri,


• Perilaku mandiri,
mencerminkan kemandirian
• Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif
untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus
dibantu atau dengan bantuan seperlunya
2.9 Memiliki perilaku yang • Keuntungan mengalah
• Cara menawarkan bantuan pada teman atau guru,
mencerminkan sikap peduli
• Cara menenangkan diri dan temannya dalam
dan mau membantu jika berbagai situasi,
• senang berbagi makanan atau mainan.
diminta bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang • Perilaku anak yang menerima perbedaan teman
dengan dirinya,
mencerminkan sikap
• Cara menghargai karya teman,

kerjasama • Cara menghargai pendapat teman, mau berbagi,


mendengarkan dengan sabar pendapat teman,
• Cara berterima kasih atas bantuan yang diterima,

2.11 Memiliki perilaku yang dapat • Kegiatan transisi,


• Cara menghadapi situasi berbeda
menyesuaikan diri

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 47
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
• Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi
alam.
2.12 Memiliki perilaku yang • Pemahaman tentang tanggung jawab
• Pentingnya bertanggung jawab
mencerminkan sikap
• Cara bertanggung jawab (mau mengakui kesalahan
tanggungjawab dengan meminta maaf),
• Cara merapihkan/ membereskan mainan pada
tempat semula,
• mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
• mengikuti aturan yang telah ditetapkan walaupun
sekali-kali masih harus diingatkan,
• senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
(misalnya piket sebagai pemimpin harus
membantu menyiapkan alat makan, dst).
3.13 Mengenal emosi diri dan • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
• Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa, atau
orang lain
mengerti jika ia menganggu temannya akan marah,
jika ia membantu temannya akan senang,
– mengendalikan emosi secara wajar

4.13 Menunjukkan reaksi emosi

diri secara wajarr

3.14 Mengenali kebutuhan, • Cara mengungkapkan apa yang dirasakannya


(lapar ingin makan, kedinginan memerlukan baju
keinginan, dan minat diri hangat, perlu payung agar tidak kehujanan,
kepanasan, sakit perut perlu obat),
4.14 Mengungkapkan • Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan,
menggunakan alat main sesuai dengan gagasan
kebutuhan, keinginan dan yang dimilikinya,
• membuat karya sesuai dengan gagasannya, dst
minat diri dengan cara yang

tepat

48 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Bahasa 2.13. Memiliki perilaku yang • Cara berbicara secara santun, menghargai teman
mencerminkan sikap rendah dan orang yang lebih tua usianya
hati dan santun kepada orang
• Pemahaman sikap rendah hati
tua, pendidik, dan teman
• Contoh perilaku rendah hati dan santun
3.10 Memahami bahasa reseptif • cara menjawab dengan tepat ketika ditanya,
• cara merespon dengan tepat saat mendengar
(menyimak dan membaca)
cerita atau buku yang dibacakan guru,
• melakukan sesuai yang diminta dengan beberapa
4.10 Menunjukkan kemampuan
perintah,

berbahasa reseptif • menceritakan kembali apa yang sudah


didengarnya
(menyimak dan membaca)

3.11 Memahami bahasa • Mengungkapkan keinginannya, menceritakan


kembali,
ekspresif (mengungkapkan
• bercerita tentang apa yang sudah dilakukannya,

bahasa secara verbal dan non • mengungkapkan perasaan emosinya dengan


melalui bahasa secara tepat.
verbal) • Menggunakan buku untuk berbagai kegiatan

4.11 Menunjukkan kemampuan

berbahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa

secara verbal dan non verbal)

3.12 Mengenal keaksaraan awal • membaca gambar, membaca symbol,


• menjiplak huruf,
melalui bermain
• mengenali huruf awal di namanya, menuliskan
huruf-huruf namanya,
4.12 Menunjukkan kemampuan
• menuliskan pikirannya walaupun hurufnya masih
keaksara-an awal dalam terbalik atau tidak lengkap,
• hubungan bunyi dengan huruf
berbagai bentuk karya
• mengucapkan kata yang sering diulang-ulang
tulisannya pada buku cerita,

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 49
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
• mengeja huruf,
• membaca sendiri
• hubunngan angka dan bilangan
Seni 2.4 Memiliki perilaku yang • cara menjaga kerapihan diri, dan
• cara menghargai hasil karya baik dalam bentuk
mencerminkan sikap estetis
gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
lainnya,
• cara merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.
3.15 Mengenal berbagai karya • Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas seni
gambar dan lukis, seni suara, seni musik, karya
dan aktivitas seni tangan dan lainnya
• Menampilkan hasil karya seni
4.15 Menunjukkan karya dan

aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai

media

KETERANGAN:

Materi/Muatan Pembelajaran berisi konsep-konsep yang akan dikenalkan

pada anak untuk mencapai pemenuhan Kompetensi yang diharapkan. Materi

pembelajaran merujuk pada Kompetensi Dasar dan dikembangkan oleh

satuan PAUD. Contoh di atas adalah materi pembelajaran yang cocok untuk

anak usia dini, tetapi Satuan PAUD dapat mengembangkan materi

pembelajaran yang sesuai dengan Visi dan Misinya. Misalnya jika Satuan PAUD

memiliki visi pengembangan entrepreneurship atau kepemimpinan atau

budaya maka dapat memperkaya materi di atas.

50 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
H. Pemetaan Pengembangan Kompetensi

Pengembangan Sikap diterapkan secara rutin yang dituangkan dalam jadwal

kegiatan rutin harian. Pengembangan sikap dilakukan melalui keteladanan

dari guru secara konsisten. Untuk membentuk konsistensi pembentukan

sikap maka kegiatan rutin dipandu dalam Standar Operasional Prosedur

(SOP). Penyusunan SOP kegiatan rutin dilampirkan dalam KTSP ini.

I. Program Khusus dan Pendukung

Program khusus dan pendukung dimaksudkan adalah program-program yang

dilaksanakan di Satuan PAUD sebagai program unggulan yang memperkuat

program pengembangan untuk mencapai Kompetensi Dasar dan mencapai

VISI, MISI, dan tujuan satuan PAUD.

Program khusus dapat berupa pengayaan materi atau pengembangan minat

anak sesuai dengan kekhasan satuan PAUD. Misalnya kegiatan marching

band, pengenalan seni daerah, pengenalan bahasa daerah, dll.

Program Pendukung berupa program-program pelibatan orang tua,

masyarakat, atau pihak-pihak lainnya yang dapat memperkuat pelaksanaan

layanan PAUD. Termasuk dalam program pendukung adalah proram

parenting, pembentukan komite satuan PAUD, kerjasama dengan Puskesmas,

dll.

J. Alokasi Waktu Penerapan Kurikulum PAUD

1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang dilaksanakan

setiap hari dan setiap minggu di satuan PAUD.

2. Alokasi waktu kegiatan hanya dihitung dari jumlah jam tatap muka saja.

3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak berbeda

jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir – 2 tahun jumlah jam

belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 51
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2 – 4 tahun jumlah jam

belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu

c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4 – 6 tahun jumlah jam

belajar paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam seminggu

Ketentuan:

Satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan untuk kelompok usia 4-6

tahun sekurang-kurangnya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran

selama 540 menit (9 jam) setiap minggu dan ditambah dengan kegiatan

pengasuhan terprogram oleh orang tua di rumah selama 360 menit (6

jam) setiap minggu.

Contoh:

Alokasi pembelajaran di Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga

adalah 21 jam @ 60 menit (1.260 menit) dalam seminggu. Kegiatan

pembelajaran tatap muka dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari pukul

7.30 – 11.45. Jadwal kegiatan harian dilampirkan dalam lampiran KTSP.

K. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

Kalender pendidikan dan Program Tahunan merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan. Kalender pendidikan merupakan pemetaan waktu

selama satu tahun ajaran berdasarkan waktu efektif yang akan dilaksanakan

di satuan pendidikan. Sedangkan program tahunan berisi deskripsi setiap

kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran di satuan

pendidikan.

Kalender Pendidikan penting disusun, untuk:

1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan pembelajaran dalam

setahun.

2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan

dan diikuti peserta didik dalam kurun waktu setahun.

52 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang ditetapkan di

wilayahnya.

Kalender pendidikan berisi seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh

lembaga dalam satu tahun ajaran. Kalender pendidikan dapat juga dijadikan

sebagai program tahunan. Penyusunan kalender pendidikan disesuaikan

dengan karakteristik dan kondisi masing-masing lembaga.

Kalender pendidikan penting disusun, untuk:


1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan
pembelajaran dalam setahun.
2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan dan diikuti peserta didik dalam kurun waktu
setahun.
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang
ditetapkan di wilayahnya.

Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana

kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan selama

setahun ajaran.

Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan:

2. Pelaksanaan kurikulum

a. Permulaan tahun ajaran

b. Kegiatan puncak tema

c. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan

d. Hari-hari libur

e. Waktu belajar efektif

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 53
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
3. Kegiatan Khusus

a. Kegiatan mendatangkan nara sumber

b. Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,

c. Kegiatan bazar anak,

d. Pentas seni anak,

e. Perayaan hari-hari besar, atau

f. lainnya

4. Kegiatan Pendukung

a. Pertemuan orang tua,

b. Open house

c. Hari keluarga, dan

d. Sebagainya.

Kegiatan tahunan ini disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di satuan

PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kenanga

JULI AGUSTUS

MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 31

SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25

SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26

RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27

KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28

JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29

SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30

54 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
14 - 19 ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU 4 - 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA

DAN PENGENALAN VISI MISI TRANSISI)

25 BHAKTI SOSIAL 11 -23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH

BARUKU
28 - 29 HARI RAYA IDUL FITRI

30 PUNCAK TEMA LOMBA 17 AGUSTUSAN


21 - 31 LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI

SEPTEMBER OKTOBER

MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26

SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27

SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28

RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29

KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30

JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31

SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25

Tema: keluargaku

27 Puncak Tema bermain dengan

keluarga

Contoh Program Tahunan TK Kenanga

No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaaan kurikulum
1
a. Permulaan tahun ajaran
14 Juli 2015
b. Kegiatan puncak tema
Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan

c. Hari-hari libur genap (setiap 2 bulan sekali)


- Libur semester 1

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 55
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
- Libur semester 2
- Libur hari raya idul fitri
d. Pembagian laporan perkembangan anak
20 – 30 desember 2015
- Semester 1
- Semester 2
20 – 30 juni 2015

e. Penerimaan peserta didik baru 28 Juli – 3 Agustus 2015

19 desember 2015

18 Juni 2015

Januari – Juli 2016

Kegiatan Pendukung
2 3 kali sesuai tema
o Kegiatan mendatangkan nara sumber
3 kali sesuai tema
o Kunjungan ke bwlajar,
akhir ramadhon, hari jadi
o Kegiatan bazaar anak,
satuan PAUD
o Pentas seni anak,

o Perayaan hari-hari besar 2 kali saat pembagian laporan

perkembangan

Kegiatan Keorangtuaan
3
o Pertemuan orang tua,
Setiap hari rabu minggu ke 4

o Open house, Untuk calon wali murid di

o Hari keluarga minggu ke 3 bulan Juni

Setiap akhir tahun ajaran

Catatan: format kalender pendidikan dan program tahunan sifatnya tidak baku,
lembaga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan.

56 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
L. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBELAJARAN

Standar operasional merupakan langkah-langkah untuk menjalankan

suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang akan dicapai.

Penetapan langkah tersebut dituangkan secara tertulis mengenai apa yang

harus dilakukan,kapan,dimana, oleh siapa dan dengan cara bagaimana.

Sehingga SOP menjadi cara baku, yang disepakati dan diterapkan oleh semua

orang yang ada di satuan PAUD.

Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali

pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek

pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan

berkualitas.

SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan

pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual,

sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat pencapaian

perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman kerja,

kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana pembelajaran dijalankan

terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan

habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya

kegiatan pembiasaan san keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan

sikap sosial.

SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan

pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan

sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran

hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan

oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara runut, teratur dan

produktif.

Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap

satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 57
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
IV. Dokumen II KTSP PAUD

Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan

perencanaan program semester, mingguan, harian, dan penilaian

perkembangan. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan

selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap rencana kegiatan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Semester

Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester

termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif

kalender pendidikan. Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan

kegiatan untuk mengembangkan potensi anak. Tema juga menyatukan

program pengembangan, bahan pembelajaran, serta kompetensi dalam satu

kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan

kata anak sehingga capaiannya menjadi lebih bermakna.

Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan

keleluasaan dalam menentukan format dan disesuaikan dengan kebutuhan

lembaga masing-masing.

Langkah-langkah penyusunan program semester dijelaskan dalam

pedoman perencanaan pembelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih

lengkap dan lebih operasional.

Perencanaan program mingguan merupakan rencana kegiatan yang

disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Pada akhir satu atau

beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema yang

58 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
menunjukkan prestasi peserta didik. Puncak tema dapat berupa kegiatan

antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya,

pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.

Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

mingguan dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.

3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit

perencanaan terkecil yang dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan

dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan yang berisi

kegiatan–kegiatan satu hari sesuai dengan tema dan sub tema. Penulisan

RPPH disesuaikan dengan model atau pendekatan yang telah ditentukan

atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis kegiatan atau Metode/Strategi,

pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan. RPPH memuat identitas

lembaga, tema/sub tema, kelompok usia, alokasi waktu, kegiatan belajar

(pembukaan, inti, penutup) indikator pencapaian perkembangan, media, dan

sumber belajar.

Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

harian dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.

4. Penilaian Perkembangan Anak

Penilaian merupakan proses mengumpulkan dan menafsirkan

berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, menyeluruh

tentang tumbuh kembang yang telah dicapai peserta didik selama kurun

waktu tertentu. Penilaian mencakup seluruh lingkup perkembangan yang

terkait dengan Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari empat ranah yakni:

kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Penilaian dilakukan oleh

guru dengan menggunakan pendekatan Otentik.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 59
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Contoh-contoh format penilaian terlampir dalam pedoman penilaian

perkembangan anak.

PENGESAHAN, PEMBERLAKUAN DAN MASA PENINJAUAN ULANG KTSP PAUD

Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan dengan

segenap pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan

masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan tersebut. Begitu

pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak antara

satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini Dinas

Pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa

peninjauan ulang hendaklah mempertimbangkan dan mendapat

persetujuan dari pihak-pihak terkait Pengesahan KTSP PAUD

Produk KTSP PAUD hendaknya disepakati oleh pihak-pihak yang terkait.

Hal ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga

dalam penerapannya dapat optimal. Pihak-pihak yang diharapkan dapat

menyetujui hasil pengembangan KTSP PAUD dan diminta membubuhkan

tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan diantaranya:

1. Ketua penyelenggara,atau Ketua bidang pendidikan yayasan atau satuan

pendidikan.

2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu

maupun pada Satuan PAUD tersendiri.

3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu kepala UPTD pendidikan

tingkat Kecamatan atau oleh penilik/pengawas PAUD.

A. Pemberlakuan KTSP PAUD

Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para

tim pengembang akan diberlakukan setelah di sahkan oleh pihak-pihak

sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Pemberlakuan KTSP dapat

disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang,

60 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-

prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan

anggaran, dan sebagainya.

Masa berlaku KTSP PAUD bersifat relatif, biasanya tidak melebihi batas

waktu lima atau sepuluh tahun. Masa berlakunya kurikulum dapat mengacu

pada tenggang waktu masa akreditasi yang diatur dan diberlakukan di

daerah tertentu, baik secara lokal maupun nasional.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 61
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
CONTOH PENGESAHAN KTSP

SURAT PENGESAHAN PEMBERLAKUKAN KTSP SATUAN PAUD

No. ................(menggunakan no surat dari satuan)

Berdasarkan pengajuan permohonan pengesahan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang disiapkan oleh:

Nama Satuan PAUD :

Penyelenggara :

Izin Operasional :

Alamat :

maka UPTD Kecamatan........dinas pendidikan kota/kabupaten.............. dengan

mempertimbangkan:

1. Dasar-dasar hukum dan acuan yang digunakan dalam pengembangan KTSP

di satuan PAUD tersebut;

2. Tatacara pengembangan KTSP yang dilakukan oleh tim penyusun di satuan

PAUD tersebut;

3. Bukti fisik seluruh dokumen KTSP yang telah disusun oleh Tim dari satuan

PAUD tersebut.

maka dengan ini menyatakan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

pada satuan PAUD tersebut dapat di terapkan/dilaksanakan sebagaimana

mestinya; dengan catatan satuan PAUD tersebut tetap berupaya secara terus-

menerus dapat meningkatkan mutu KTSP di lembaganya.

62 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
Jakarta,.................................

Yang mengajukan pengesahan:

Kepala Satuan PAUD,

Perwakilan Komite,

----------------------------

---------------------------

Tanda pengesahan:

Penilik/Pengawas Dinas Pendidikan

Kecamatan...............Kab/Kota............,

-----------------------------------------------

NIP.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 63
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
• Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD

Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direview

baik secara berkala maupun insidental. Beberapa pertimbangan dasar untuk

merevisi atau memperbaiki kurikulum, antara lain:

1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD

2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.

3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD

4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD

5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD

6. Perubahan IPTEK yang signifikan terhadap bidang PAUD

7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat

8. Dan sebagainya

64 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
E. Rangkuman Materi

Secara terstruktur kompetensi inti Kurikulum PAUD mencakup:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Lama Belajar yang diharapkan pada setiap kelompok usia dialokasikan

jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu. Jumlah waktu minimal tersebut

adalah:

1. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling sedikit

120 menit per minggu;

2. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama belajar

paling sedikit 360 menit per minggu; dan

3. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama belajar

paling sedikit 900 menit per minggu.

4. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat melakukan

pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360

menit pengasuhan terprogram.

5. Pengasuhan terprogram merupakan kegiatan pengasuhan orang tua yang

dibina oleh satuan PAUD.

Prinsip-prinsip dalam Penyusunan KTSP adalah :

1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,

perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus..

2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual

3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan

4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 65
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak

6. Mempertimbangkan cara anak belajar

7. Holistik – integratif

8. Belajar melalui bermain

9. Memberi pengalaman belajar

10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya

Prosedur Operasional Penyusunan KTSP

1. Analisis Konteks

a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD.

b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan

mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan

tantangan.

2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

b. Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft kurikulum

dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap sebelumnya.

c. Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk

menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan dan tujuan

lembaga.

d. Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan masukan dan

perbaikan-perbaikan.

e. Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD.

f. Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan, komite

satuan PAUD/Komite orang tua.

3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

b. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang

sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan

Kabupaten untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.

66 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
c. Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai dengan

kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum untuk dapat diterapkan

di satuan PAUD yang bersangkutan.

d. Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi pelaksanaan

kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di satuan

PAUD tersebut.

F. Evaluasi

Berilah tanda silang pada salah satu jawaban a, b, c atau d pada pernyataan yang

paling tepat

1. Yang dimaksud dengan kompetensi pembelajaran adalah :

A. Kemampuan yang diharapkan dicapai anak setelah mengikuti proses

pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum.

B. Kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.

C. Kemampuan yang seharusnya dimiliki anak dalam kegiatan pembelajaran

sehari- hari.

D. Kemampuan anak untuk mengembangkan dirinya sendiri.

2. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan Muatan pembelajaran

oleh satuan PAUD adalah sebagai berikut, kecuali :

A. Tahapan perkembangan anak

B. Pengetahuan dasar anak didik

C. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai

D. Visi, misi dan tujuan lembaga

3. Cara merawat kebersihan diri (misal: mencuci tangan, berlatih toilet, merawat

gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju bersih) ,

memilih makanan dan minuman yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh

agar tetap sehat, merupakan kegiatan yang termasuk ke dalam :

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 67
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
A. Kompetensi Spiritual

B. Kompetensi Sosial

C. Kompetensi Pengetahuan

D. Kompetensi Keterampilan

4. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk layanan anak usia 2-4 tahun adalah :

A. jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.

B. jumlah jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu

C. jumlah jam belajar paling sedikit 540 menit dalam seminggu.

D. jumlah jam belajar paling sedikit 900 menit (6 jam) dalam seminggu

5. SOP yang tepat dalam penyusunan kurikulum PAUD adalah :

A. Penyusunan, pembentukan tim, pengesahan

B. Pengesahan, penyusunan, pembentukan tim

C. Analisis Konteks, penyusunan dan Pengesahan

D. Pembentukan Tim, Analisis konteks, pengesahan

G. Kunci Jawaban

H. Penugasan

1. Susunlah Seperangkat KTSP Sesuai Outline

2. Sesuaikan Dengan Karakteristik Satuan Dimana Bapak/Ibu Bekerja

3. Rancangan KTSP Di Peruntukkan Untuk Tahun Pelajaran Depan

68 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
DAFTAR PUSTAKA

Brewer, Jo Ann, Introduction to Early Childhood Education: Preschool Through


Primary Age Grades, New York: Pearson, 2007.

Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education 4th, Singapore: Thomson
Delmar Learning, 2003.

Feeny, Stephanie, Doris Christensen, dan Eva Moravcik, Who Am I in the Lives of
Children; An Introduction to Early Childhood Education 7th Ed.,
Columbus Ohio: Person Merrill Prentice Hall, 2006.

Gestwicki, Carol, Developmentally Appropriate Practice; Curriculum and


Development in Early Education (3rd) , United States: Thomson Delmar
Learning, 2007.

Hainstock, Elizabeth G., Kenapa Montessoi; Keunggulan Metode Montessori bagi


Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Mitra Media, 2008.

Salkind, Neil J. (Ed), Child Development, New York: Macmillan Reference USA,
2002.

Sanjaya, Wina, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosa Karya, 2009.

Santrock, John W., Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup,


dialihbahasakan oleh Achmad Husairi, Jakarta: Penerbit Erlangga,
2002.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146


Tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.

Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019 69
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum
70 Modul Diklat Lanjut dalam Jaringan (Daring) bagi Pendidik PAUD 2019
Modul 5 – Pemahaman Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai