Anda di halaman 1dari 4

UAS SUPERVISI 2022

NAMA : Rezza Khaerunisa

NIM : 18101241048

PRODI : Manajemen Pendidikan

MATA KULIAH : Supervisi Pendidikan

DOSEN : Dr. Lia Yuliana, M.Pd

1. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan perlu adanya inovasi untuk memperbaiki atau
memperbarui metode kerjanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di era gempuran
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini semua bangsa berusaha
meningkatkan sumber daya manusia karena manusia yang mempunyai sumber daya
unggul yang dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global
yang ketat termasuk suber daya pendidikan. Yang dimaksud dengan sumber daya
pendidikan disini adalah ketenagaan, dana serta sarana dan prasarana. Sebagai seorang
supervisor pendidikan tentunya mempunyai peranan penting dalam membuat inovasi agar
suatu lembaga pendidikan dapat berjalan beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan
oleh seorang supervisor untuk memecahkan permasalahan ini yaitu dengan
pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru. Hal ini dilakukan karena dalam
kegiatan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan
sangat besar kaitanya dengan tenaga pendidik yang berada didalam lembaga tersebut.
Sebagai seorang guru yang bertugas untuk menciptakan output yang berpendidikan,
unggul, dan berguna bagi masa depan bangsa, maka harus mengikuti perkembangan
teknologi karena adanya era globalisasi dimana semuanya serba digital, oleh sebab itu
akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat. Agar guru dapat
mengantisipasi dan merespon akan perubahan system pendidikan kearah transformasi
digital, maka guru dituntut untuk mempunyai kualifikasi dan kompetensi pendukung
selain standar kompetensi inti yang wajib melekat pada diri individu guru. Untuk
menciptakan seorang guru yang profesional, seorang supervisi akademik bertugas
memelihara, merawat serta menstimulasi peningkatan jabatan guru tersebut. terdapat
beberapa cara agar seorang supervisor dapat menciptakan seorang guru yang proesional
diantaranya:
a. Meningkatkan Motivasi Kerja Guru. Motivasi kerja sangat dibutuhkan dalam
organisasi pendidikan demi kelancaran dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh
sebab itu kepala sekolah sebagai supervisor dalam lingkungan sekolah harus mampu
memberikan motivasi kepada guru agar sekiranya dapat bekerja secara maksiamal
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam era industri ini diperlukan motivasi yang
kuat dalam pribadi guru agar bisa bertahan dan memberikan pembelajaran yang
kreatif dan terampil sehingga melahirkan output yang berkualitas. Pemberian
motivasi tidak hanya dalam bentuk penyemangat kerja yang hanya bersifat kata-kata,
tetapi lebih besar adalah menciptakan dan menyediakan alat-alat atau kebutuhan yang
memuasakan guru sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan secara maksimal.
Dalam meningkatkan motivasi kinerja guru, kepala sekolah selaku supervisor dapat
mengupayakannya dengan cara sebagai berikut: memberikan pujian atau sanjungan,
memberikan penghargaan (piagam), pemberian reward berupa insentif di luar gaji
atau honor guru,dan pemberian hukuman (punishment).
b. Pembinaan kepada Guru, merupakan serangkaian bantuan kegiatan yang berwujud
layanan secara profesional yang diberikan atau dilakukan kepala sekolah, pengawas,
serta pembina lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Terdapat
beberapa teknik pembinaan guru yang dapat digunakan oleh seorang supervisor
dalam meningkatkan profesionalisme guru di antaranya adalah pertemuan pribadi,
kunjungan kelas, rapat dengan dewan guru, kunjungan antar kelas, kunjungan antar
sekolah, dan pertemuan dalam kelompok kerja.
c. Pendidikan dan Pelatihan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) perlu
ditingkatkan atau dijadwalkan dengan serius, sehingga permasalahan- permasalahan
internal dalam diri guru seperti sifat konservatif guru dan kurang atau tidak
mengikutinya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dihilangkan. Dengan
kata lain adanya pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dengan organisir akan
memberikan dampak yang nyata terhadap pengembangan profesionalisme guru.

2. Merdeka belajar/Kampus Merdeka merupakan upaya yang diajukan oleh Menteri


Pendidikan yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Kebijakan Merdeka
Belajar/Kampus Merdeka ini bertujuan untuk mendukung pemerataan kualitas
pendidikan di seluruh lembaga pendidikan. Tentunya penerapan kebijakan Merdeka
Belajar/Kampus Merdeka ini sudah dilaksanakan oleh lembaga pendidikan di Indonesia.
Agar pelaksanaan kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya peran
dari seorang supervisor pendidikan untuk melihat, mengamati, serta menilai guna
meningkatkan mutu pendidikan di dalam suatu lembaga pendidikan. Pelaksanaan
kebijakan Merdeka Belajar/Kampus Merdeka pada dasarnya bertujuan untuk
memerdekakan peserta didik serta guru. Yang dimaksud dengan memerdekakan peserta
didik dan guru yaitu, dengan adanya kebijakan tersebut maka peserta didik dapat bebas
belajar sesuai dengan minat sehingga dapat mengekspresikan ide atau gagasan sendiri
dan mencari sumber belajar dari manapun, misalnya peserta didik tidak hanya
mendapatkan sumber pembelajaran melalui buku atau perpustakaan akan tetapi dapat
mencari sumber belajar yang ada di internet atau melalui e-book yang tentunya lebih
mudah dan efisien, peserta didik juga diharapkan dapat memecahkan masalah sesuai
dengan kemampuan dan bakat dari masing masing peserta didik itu sendiri. Sedangkan
untuk guru dapat memberikan materi secara lebih leluasa karena guru merdeka
merancang skenario pembelajaran di kelas sendiri, mempunyai hak untuk memberikan
penilaian terhadap hasil belajar peserta didik.
Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar/Kampus Merdeka dalam suatu
pendidikan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya bagi supervisor
pendidikan, yaitu pendidikan karakter peserta didik. Dengan adanya kebebasan untuk
berpendapat dan memecahkan masalah dengan kemampuan serta minat peserta didik,
sebagai seorang supervisor mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan
pengertian sehingga peserta didik tetap taat aturan dan tidak seenaknya sendiri.
diharapkan dengan pendidikan karakter ini peserta didik tidak hanya menerapkan di
dalam lembaga pendidikan saja akan tetapi juga bisa di terapkan di lingkungan sosial.
Salah satu contoh pemberian pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan adalah
adanya pelajaran Bimbingan Konseling, tentunya pembelajaran ini disampaikan oleh
guru yang memang khusus dalam bidang Bimbingan Konseling. Dengan adanya
pembelajaran ini maka apa yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan diresapi
serta diterapkan dalam kehidupan sehari hari siswa.

3. Di dalam suatu pelaksanaan supervisi ditemukan beberapa kelemahan-kelemahan yang


menjadi kendala sehingga pelaksanaan supervisi belum berjalan secara optimal.
Kelemahan-kelemahan yang ditemui antara lain guru yang berhalangan hadir waktu
pelaksanaan supervisi, adanya guru yang gugup ketika dilakukan supervisi oleh kepala
sekolah, adanya guru yang belum siap untuk disupervisi, kesibukan kepala sekolah
terlihat dengan tugas- tugas rutin sehari-hari, dan masih adanya guru yang kurang
termotivasi dalam tehnik mengajar. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut
seorang supervisor harus membuat model supervisi pendidikan yang lebih baik. Terdapat
beberapa program supervisi yang dapat diterapkan yaitu:
a. Program Supervisi Akademik, program ini cocok dilakukan oleh Kepala Sekolah
sebagai langkah strategis untuk memecahkan masalah dalam meningkatkan mutu
suatu lembaga pendidikan, salah satu upaya dalam program ini adalah
mengambangkan kualitas guru yaitu dengan cara melakukan supervisi pengajaran
terhadap guru sebagai bawahannya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan
profesionalitas guru yang akan menciptakan output yang berkualitas secara global.
Selain itu Kepala Sekolah harus memperhatikan kualifikasi pendidikana guru yang
tentunya harus disesuaikan dengan prasyarat minimal yang ditentukan oleh syarat-
syarat seorang guru yang profesional, berkualitas, dan mampu mempengaruhi proses
belajar mengajar sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik. Dengan
adanya penempatan guru dalam pembelajaran yang sesuai dengan bidang studinya,
diharapkan pendidikan didalam suatu lembaga akan meningkat dan tentu akan lebih
baik dari sebelumnya.
b. Program Supervisi Manajerial, program ini cocok dilakukan oleh Kepala Sekolah
sebagai langkah strategis untuk memecahkan masalah dalam meningkatkan mutu
suatu lembaga pendidikan yaitu pengelolaan sekolah yang berkaitan dengan
peningkatan efisiensi serta efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi SDM kependidikan
dan lain sebagainya. Program ini cocok dilakukan karena seorang kepala sekolah
harus dapat memantau pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai dengan standar
nasional pendidikan. Seorang kepala sekolah juga harus bisa menciptakan budaya di
sekolah agar kondusif serta inovatif. Salah satu contoh adalah dengan membangun
kedisiplinan siswa dan guru. Siswa masih sering mengabaikan begitu juga dengan
guru yang sering memberikan contoh yang kurang baik dengan masuk kelas terlambat
atau meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran belum selesai. Sebagai seorang
kepala sekolah juga hendaknya dapat menciptakan koomunikasi yang baik dengan
orangtua siswa maupun dengan masyarakat karena dengan komunikasi yang baik
peran dari orangtua dan asyarakat akan sangat membantu meningkatkan pengelolaan
sekolah secara lebih efisien dan efektif.
c. Program Supervisi Administrasi, program ini cocok dilakukan oleh Kepala Sekolah
sebagai langkah strategis untuk memecahkan masalah dalam meningkatkan mutu
suatu lembaga pendidikan. Misalnya dengan sarana dan prasarana sekolah yang
dirasa kurang memadai dapat dikelola kembali untuk membantu proses belajar serta
mengajar. Dengan adanya pengelolaan secara lebih baik dari sebelumnya diharapkan
dapat menanggulangi masalah yang mungkin terjadi didalam lembaga pendidikan dan
tentunya dapat mengganggu proses pembelajaran. Contohnya kondisi sekolah yang
kotor dan sampah yang bertebaran dimana mana. Hal ini seharusnya dapat diatasi
dengan memperkerjakan petugas kebersihan di sekolah, selain itu juga memberikan
pengertian serta tata tertib terhadap seluruh warga sekolah untuk selalu menjaga
kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Sebagai seorang pemimpin di
dalam lembaga sekolah seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan dalam suatu
lembaga pendidikan dengan memberikan fasilitas pendukung dalam kegiatan di
sekolah.

4.

Anda mungkin juga menyukai