Anda di halaman 1dari 5

A.

Manajemen Tingkat Mutu Pendidikan


Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan
proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek,
menengah, maupun tujuan jangka panjang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.Dalam menghadapi pertukaran
kehidupan yang ketat di beberapa sektor terutama di sektor pendidikan diperlukan kualitas
pendidikan untuk masa depan yang lebih baik. Demi terwujudnya pendidikan yang bermutu,
diperlukan peran pemimpin dalam lembaga pendidikan. Salah satunya adalah kepala sekolah
karena merupakan pionir yang menggerakkan segala perubahan untuk menuju mutu
pendidikan. Tugas kepala sekolah tidak hanya memimpin upacara, menunggu surat masuk
untuk ditandatangani, tetapi juga menjaga mutu pendidikan di sekolah. Secara khusus peran
kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan adalah melakukan pemantauan, evaluasi
terus menerus terhadap program yang berhasil ditetapkan, merencanakan dan menyusun
rencana kata yang disepakati dengan peningkatan kebutuhan mutu pendidikan yang
berorientasi pada misi sekolah, melakukan komunikasi intensif dengan guru, siswa, orang tua
siswa dan masyarakat.

Cara SDN Manukan Wetan IV meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan 2 cara yang
pertama yaitu menjalankan sesuai dengan kurikulum yang ada dan yang kedua dengan rutin
mengadakan rapat evaluasi di akhir semester

SDN Manukan Wetan IV mengimplementasikan manajemen pendidikan yaitu pada saat


rapat, kepala sekolah memberi tugas sesuai dengan masing-masing team work nya

( http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM/article/view/90 ,
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1764 )

B. Supervisi Pendidikan
Mustofa ( 2013: 156 ) memberikan defenisi bahwa “ kinerja guru adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seorang guru dilembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan “, dalam suatu organisasi atau setiap individu
memiliki karakter yang berbeda , maka Kepala Sekolah harus bisa memahami perbedaan cara
kerja guru dan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja guru, faktor tersebut terdapat dari
dalam maupun dari luar seorang guru yang akan mempengaruhi kinerjanya. Faktor dari
dalam meliputi pendidikan dari guru, pengalaman, keterampilan , motivasi serta kepribadian
dari guru tersebut, sedangkan faktor dari luar meliputi kondisi dilingkungan kerja . maka dari
itu sangat penting bagi kepala sekolah untuk dapat memahami kondisi dan karakter sehingga
ia dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan kinerja guru tersebut dan dengan
demikian guru dan kepala sekolah dapat berkerja sama dengan baik dan membangun iklim
kerja yang kondusif dan efektif sehigga kinerja guru dapat kondusif.
Dalam pendidikan supervisi merupakan sebagai suatu hal untuk membantu agar kualitas dari
mengajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, suupervisi ini diberikan dari atasan
kepada bawahan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerja. Kepala sekolah
merupakan wujud supervisor yang mana ia akan mengawasai dan memberi binaan terhadap
semua kinerja guru di sekolah tersebut , dan yang mana kepala sekolah tersebur terlenih
dahulu harus memahami setiap tugas dan kedudukan para staf dan karyawannya. Dan kepala
sekolah harus mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya tersebut sehingga
pengawasan dan pembinaan tersebut berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.

Sistem Supervisi Pendidikan di SDN Manukan Wetan IV dilakukan 1 tahun 2 kali yaitu
pada saat semester 1 dan semester 2 yaitu dilakukan dengan :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi

Pelaksanaan supervisi di SDN Manukan Wetan IV adalah dengan cara memberi arahan
kepada guru dengan baik, dalam artian pelaksanaan supervisi tidak dengan langsung
menyalahkan secara keras akan tetapi dilakukan dengan sabar. hal yang dilakukan kepala
sekolah dalam melakukan supervisi dengan melihat kondisi guru dan menjalin komunikasi
yang baik dengan guru. Seperti yang telah dipaparkan, supervisi dilakukan dengan kontinu
sesuai kebutuhan, kegiatan tersebut perlu dilandasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Kegiatan supervisi pendidikan harus dilandaskan atas filsafat pancasila. berarti bahwa
dalam melaksanakan bantuan untuk perbaikan proses belajar mengajar, supervisor harus
dijiwai oleh penghayatan terhadap nilai-nilai pancasila.
2) Keberhasilan supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan menunju prestasi belajar
siswa dalam proses belajar mengajar.

Kepala sekolah sebagai supervisor terlebih dahulu mengamati permasalahan atau


kendala guru saat proses pembelajaran, tujuannya adalah agar pelaksanaan supervisi dan
bimbingan yang diberikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan,
pada akhirnya dapat membangun rasa profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas
profesinya. Sehingga pelaksanaan supervisi yang demikian bersifat membangun bagi siapa
saja yang sdi supervisi.

Dalam meningkatkan profesionalisme yang dilakukan kepala sekolah yaitumemberi


dorongan atau motivasi serta arahan kepada guru-guru agar cepat menyelesaikan studinya
agar yang belum layak didorang untuk menjadikan diri mereka layak serta agar selalu
berusaha untuk lebih mematangkan dirinya dalam profesinya. Oleh karena itu kepala sekolah
harus mempunyai keterampilan serta mampu untuk menjadi pembina peningkatan guru. Hal
sesuai dengan paparan ibu kamiati bahwa peranan kepala sekolah dapat dijelask an sebagai
berikut: (1) kepala sekolah sebagai educator (pendidik), (2) kepal sekolah sebagai manajer,
(3) kepala sekolah sebagai administrator, (4) kepala sekolah sebagai supervisior, (5) kepala
sekolah sebagai leader (pemimpin), (kepala sekolah sebagai innovator, (7) kepala sekolah
sebagai motivator

Kegiatan supervisi di SDN Manukan Wetan IV dalam meningkatkan profesionalisme


guru antara lain:
a) Dengan cara mengadakan kunjungan ke kelas pada saat guru mengajar
b) Kepala sekolah menjelaskan, yaitu melakukan monitoring dengan menulis jurnal kegiatan
guru,
c) Mengadakan diskusi dan rapat secara rutin sebulan sekali
d) Memperbaiki kualitas kinerja guru dengan cara menyediakan kegiatan untuk peningkatan
profesionalisme guru contohnya :
1. Diklat
2. Seminar,
3. MGMP (musyawarah guru mata pelajaran)

Adapun teknik pelaksanaan supervise yang telah dilakukan antara lain:


a) Kunjungan kelas (Classroom Visitation)
b) Percakapan pribadi,
c) Rapat guru.

Supervisi di di SDN Manukan Wetan IV bila masalah yang dihadapi adalah masalah
yang bersifat pribadi apalagi khusus, maka teknik yang digunakan adalah teknik
individual/perseorangan, teknik yang bersifat individual yaitu:
Pertama, kunjungan kelas. Kepala sekolah datang ke kelas, untuk melihat cara guru mengajar
di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama
guru mengajar, fungsinya adalah sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara
mengajar guru dan cara belajar siswa.
Kedua, Observasi kelas. Melalui perkunjungan kelas supervisor dapat mengobservasi situasi
belajar-mengajar yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh data sesubjektif
mungkin sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-
kesulitan yang dialami dalam usaha memperbaiki pembelajaran

(https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=HwlIEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA47&dq=supervisi+pendidikan&ots=dcux
LW58yN&sig=1aDJ-
0DdkydoumMNrR4Y_WOcPmk&redir_esc=y#v=onepage&q=supervisi
%20pendidikan&f=false )

C. Pemasaran Pendidikan
Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen, karena manajemen
pemasaran bertugas bagaimana suatu usaha sekolah mencapai tujuan yang telah ditentukan
dalam pemasarannya, seperti mempromosikan sekolah untuk memuaskan konsumen dan
pelayanan yang berkualitas. Sebuah sekolah perlu memperhatikan manajemen pemasarannya
karena hal tersebut akan menentukan berapa banyak peserta didik yang akan mendaftar di
sekolah tersebut. Namun dalam pemasaran pendidikan yang harus diperhatikan tidak hanya di
luar sekolah saja seperti pemasangan spanduk atau penyebaran brosur tetapi juga harus
pembenahan dari dalam sekolah terutama pembenahan sumber dayanya. Karena dengan
adanya sumber daya yang berkualitas, akan melahirkan image atau citra yang baik di mata
masyarakat. Kebanyakan orang tua memilih sekolah yang sudah memiliki citra atau image
yang baik di masyarakat. Fokus utama mereka adalah pada proses pendidikan yang terjadi
selama di sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan kualitas layanan sekolah. Dengan
memberikan pelayanan prima atau pelayanan prima merupakan salah satu upaya untuk
menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika pembelajar diibaratkan sebagai konsumen, maka
dibutuhkan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar mereka dapat
belajar secara maksimal khususnya di sekolah. Kepuasan pelanggan atau customer
satisfaction lebih diutamakan dalam kegiatan bisnis, demikian juga dalam pendidikan,
meskipun bukan bisnis, pelayanan kepada peserta didik harus selalu diutamakan. Layanan
bagi peserta didik tidak hanya dari guru, tetapi juga dari staf administrasi. Dalam hal ini,
apabila terjadi hal-hal yang dapat mengurangi pelayanan maka kepala sekolah harus segera
mengambil langkah-langkah positif untuk mengembalikan kepercayaan seperti semula.
Kepuasan peserta didik sebagai pelanggan akan mampu meningkatkan pamor sekolah
sehingga disukai masyarakat dan akhirnya menjadi sekolah favorit. Pelayanan prima
merupakan tujuan dan modal utama untuk menarik peserta didik dan calon peserta didik. Apa
yang disarankan dalam dunia bisnis mungkin sudah tepat, bahwa untuk mencapai kepuasan
pelanggan perlu dekat dengan konsumen (close to the costumer) disamping keinginan kuat
kepala sekolah untuk menjadikan sekolahnya sebagai hands-on. digerakkan oleh nilai.
Pelayanan juga tidak setengah-setengah, tetapi harus (rajin tangan) agar peserta didik sebagai
pihak yang dilayani merasa puas (customer satisfaction), yang akan meningkatkan
kepercayaan terhadap sekolah.

Begitu pun juga SDN Manukan Wetan IV memiliki beberapa strategi agar sekolah lebih
di kenal masyarakat yaitu dengan :
1. Setiap SDN Manukan Wetan IV terdapat kegiatan, semua kegiatan wajib untuk
didokumentasikan lalu di upload di sosial media
2. Membuat pamflet tentang kelebihan yang di miliki SDN Manukan Wetan IV
3. Mengadakan jalan sehat setiap tahun
4. Menjaga hubungan baik antara guru dengan masyarakat

( http://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/intizam/article/view/1 )

D. Kewirausahaan dalam Pendidikan


Dalam perkembangannya penanaman nilai-nilai kewirausahaan tidak hanya dikalangan
pengusaha dan dunia usaha saja tetapi sudah merambah ke dunia pendidikan, dimana
kegiatannya juga sangat membutuhkan jiwa kewirausahaan. Kewirausahaan dalam
pendidikan bertujuan untuk manusia secara holistik, sebagai manusia yang memiliki karakter,
pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya tenaga pendidik
berwirausaha dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan (konselor),
pendidik tentunya sebagai masyarakat pendidikan. Pendidik kewirausahaan menerapkan
kurikulum dengan mengidentifikasi beberapa jenis kegiatan sekolah di sekolah yang dapat
mewujudkan pendidikan kewirausahaan itu sendiri dan juga bagi siswanya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat
diinternalisasikan melalui berbagai aspek yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran
kewirausahaan pendidikan kewirausahaan yang diintegrasikan dalam ekstra kurikuler,
kewirausahaan melalui pengembangan diri, perubahan pelaksanaan pembelajaran
kewirausahaan dari praktek ke teori, integrasi mata pelajaran kewirausahaan. pendidikan
kewirausahaan ke dalam buku pedoman, integrasi pendidikan kewirausahaan melalui kultur
sekolah, integrasi pendidikan kewirausahaan melalui mata pelajaran lokal.

Berikut peran SDN Manukan Wetan IV untuk meningkatkan kewirausahaan dalam


sekolah yaitu dengan :
1. Bagaimana cara menjual jasa kita ke masyarakat
2. Memanfaatkan budidaya-budidaya yang ada di sekolah yang berupaya menjadi daya
tarik mengunggulkan SDN Manukan Wetan IV

Adapun cara SDN Manukan Wetan IV untuk mengembangkan kewirausahaan di sekolah


yaitu dengan :
1. Mengikuti workshop tentang pengembangan eco school
2. Mengikuti lomba-lomba eco school
3. Memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar sekolah untuk di jual

( https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/society/article/view/329 )

Anda mungkin juga menyukai