Cara SDN Manukan Wetan IV meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan 2 cara yang
pertama yaitu menjalankan sesuai dengan kurikulum yang ada dan yang kedua dengan rutin
mengadakan rapat evaluasi di akhir semester
( http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM/article/view/90 ,
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1764 )
B. Supervisi Pendidikan
Mustofa ( 2013: 156 ) memberikan defenisi bahwa “ kinerja guru adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seorang guru dilembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan “, dalam suatu organisasi atau setiap individu
memiliki karakter yang berbeda , maka Kepala Sekolah harus bisa memahami perbedaan cara
kerja guru dan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja guru, faktor tersebut terdapat dari
dalam maupun dari luar seorang guru yang akan mempengaruhi kinerjanya. Faktor dari
dalam meliputi pendidikan dari guru, pengalaman, keterampilan , motivasi serta kepribadian
dari guru tersebut, sedangkan faktor dari luar meliputi kondisi dilingkungan kerja . maka dari
itu sangat penting bagi kepala sekolah untuk dapat memahami kondisi dan karakter sehingga
ia dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan kinerja guru tersebut dan dengan
demikian guru dan kepala sekolah dapat berkerja sama dengan baik dan membangun iklim
kerja yang kondusif dan efektif sehigga kinerja guru dapat kondusif.
Dalam pendidikan supervisi merupakan sebagai suatu hal untuk membantu agar kualitas dari
mengajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, suupervisi ini diberikan dari atasan
kepada bawahan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerja. Kepala sekolah
merupakan wujud supervisor yang mana ia akan mengawasai dan memberi binaan terhadap
semua kinerja guru di sekolah tersebut , dan yang mana kepala sekolah tersebur terlenih
dahulu harus memahami setiap tugas dan kedudukan para staf dan karyawannya. Dan kepala
sekolah harus mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya tersebut sehingga
pengawasan dan pembinaan tersebut berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.
Sistem Supervisi Pendidikan di SDN Manukan Wetan IV dilakukan 1 tahun 2 kali yaitu
pada saat semester 1 dan semester 2 yaitu dilakukan dengan :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
Pelaksanaan supervisi di SDN Manukan Wetan IV adalah dengan cara memberi arahan
kepada guru dengan baik, dalam artian pelaksanaan supervisi tidak dengan langsung
menyalahkan secara keras akan tetapi dilakukan dengan sabar. hal yang dilakukan kepala
sekolah dalam melakukan supervisi dengan melihat kondisi guru dan menjalin komunikasi
yang baik dengan guru. Seperti yang telah dipaparkan, supervisi dilakukan dengan kontinu
sesuai kebutuhan, kegiatan tersebut perlu dilandasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Kegiatan supervisi pendidikan harus dilandaskan atas filsafat pancasila. berarti bahwa
dalam melaksanakan bantuan untuk perbaikan proses belajar mengajar, supervisor harus
dijiwai oleh penghayatan terhadap nilai-nilai pancasila.
2) Keberhasilan supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan menunju prestasi belajar
siswa dalam proses belajar mengajar.
Supervisi di di SDN Manukan Wetan IV bila masalah yang dihadapi adalah masalah
yang bersifat pribadi apalagi khusus, maka teknik yang digunakan adalah teknik
individual/perseorangan, teknik yang bersifat individual yaitu:
Pertama, kunjungan kelas. Kepala sekolah datang ke kelas, untuk melihat cara guru mengajar
di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama
guru mengajar, fungsinya adalah sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara
mengajar guru dan cara belajar siswa.
Kedua, Observasi kelas. Melalui perkunjungan kelas supervisor dapat mengobservasi situasi
belajar-mengajar yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh data sesubjektif
mungkin sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-
kesulitan yang dialami dalam usaha memperbaiki pembelajaran
(https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=HwlIEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA47&dq=supervisi+pendidikan&ots=dcux
LW58yN&sig=1aDJ-
0DdkydoumMNrR4Y_WOcPmk&redir_esc=y#v=onepage&q=supervisi
%20pendidikan&f=false )
C. Pemasaran Pendidikan
Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen, karena manajemen
pemasaran bertugas bagaimana suatu usaha sekolah mencapai tujuan yang telah ditentukan
dalam pemasarannya, seperti mempromosikan sekolah untuk memuaskan konsumen dan
pelayanan yang berkualitas. Sebuah sekolah perlu memperhatikan manajemen pemasarannya
karena hal tersebut akan menentukan berapa banyak peserta didik yang akan mendaftar di
sekolah tersebut. Namun dalam pemasaran pendidikan yang harus diperhatikan tidak hanya di
luar sekolah saja seperti pemasangan spanduk atau penyebaran brosur tetapi juga harus
pembenahan dari dalam sekolah terutama pembenahan sumber dayanya. Karena dengan
adanya sumber daya yang berkualitas, akan melahirkan image atau citra yang baik di mata
masyarakat. Kebanyakan orang tua memilih sekolah yang sudah memiliki citra atau image
yang baik di masyarakat. Fokus utama mereka adalah pada proses pendidikan yang terjadi
selama di sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan kualitas layanan sekolah. Dengan
memberikan pelayanan prima atau pelayanan prima merupakan salah satu upaya untuk
menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika pembelajar diibaratkan sebagai konsumen, maka
dibutuhkan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar mereka dapat
belajar secara maksimal khususnya di sekolah. Kepuasan pelanggan atau customer
satisfaction lebih diutamakan dalam kegiatan bisnis, demikian juga dalam pendidikan,
meskipun bukan bisnis, pelayanan kepada peserta didik harus selalu diutamakan. Layanan
bagi peserta didik tidak hanya dari guru, tetapi juga dari staf administrasi. Dalam hal ini,
apabila terjadi hal-hal yang dapat mengurangi pelayanan maka kepala sekolah harus segera
mengambil langkah-langkah positif untuk mengembalikan kepercayaan seperti semula.
Kepuasan peserta didik sebagai pelanggan akan mampu meningkatkan pamor sekolah
sehingga disukai masyarakat dan akhirnya menjadi sekolah favorit. Pelayanan prima
merupakan tujuan dan modal utama untuk menarik peserta didik dan calon peserta didik. Apa
yang disarankan dalam dunia bisnis mungkin sudah tepat, bahwa untuk mencapai kepuasan
pelanggan perlu dekat dengan konsumen (close to the costumer) disamping keinginan kuat
kepala sekolah untuk menjadikan sekolahnya sebagai hands-on. digerakkan oleh nilai.
Pelayanan juga tidak setengah-setengah, tetapi harus (rajin tangan) agar peserta didik sebagai
pihak yang dilayani merasa puas (customer satisfaction), yang akan meningkatkan
kepercayaan terhadap sekolah.
Begitu pun juga SDN Manukan Wetan IV memiliki beberapa strategi agar sekolah lebih
di kenal masyarakat yaitu dengan :
1. Setiap SDN Manukan Wetan IV terdapat kegiatan, semua kegiatan wajib untuk
didokumentasikan lalu di upload di sosial media
2. Membuat pamflet tentang kelebihan yang di miliki SDN Manukan Wetan IV
3. Mengadakan jalan sehat setiap tahun
4. Menjaga hubungan baik antara guru dengan masyarakat
( http://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/intizam/article/view/1 )
( https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/society/article/view/329 )