Anda di halaman 1dari 17

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA MADRASAH

DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SAMPANG

Zainuddin dan Saiful Hadi


zaidien22@gmail.com dan saiful.hadi66@gmail.com
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Dosen IAIN Madura

Abstrak: Misi utama supervisi pendidikan adalah memberi pelayanan kepada


guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat
mengajar dengan efektif. Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan
yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, mengapa
diperlukan supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN Sampang; kedua,
Bagaimana implementasi supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN
Sampang; ketiga, Bagaimana hasil supervisi akademik oleh kepala madrasah di
MAN Sampang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Pentingnya pelaksanaan supervisi
akademik ini peneliti menemukan bahwa: kepala madrasah menaruh harapan
besar dalam program ini, yaitu untuk menjadikan guru yang lebih berkualitas.
Kedua, implementasi supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN Sampang
menggunakan tiga tahapan yaitu perencanaan, Pelaksanaan, dan evaluasi. Ketiga,
Upaya pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala madrasah setelah pelaksanaan
supervisi bahwa pembinaan itu dilakukan secara personal kepada guru yang
disupervisi yang melibatkan pengawas, kepala madrasah serta guru dan biasanya
dilakukan di ruangan kepala madrasah.

Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kepala Madrasah

Abstract: The main purpose of education supervision is to give service to the


teachers to develop the quality of learning, facilitate them to teach effectively. In
this case, there arethree question to answer in this research, namely: first, why
academic supervision is needed in MAN Sampang; Second, how is the
implementation of academic supervision by the headmaster in MAN Sampang;
Third, how is the result of academic supervision by the headmaster in MAN
Sampang. This research used qualitative approach which is descriptive. Data are
gotte by interview, observation and documentation. The result of research showa
that. First, the importance of this academic supervision the researcher found that;
the headmaster put a big hope in this programe to make the teachers better in
quality. Second, the implementation of academic supervision by the headmaster in
MAN Sampang used three step: planning, implementing and evaluating. Third,
the way in educating the teachers by the headmaster done personally by involving
the school supervisor and it is also done in the headmaster room.

Keyword: Supervision Academic, Headmaster

1
2

Pendahuluan
Paradigma baru pendidikan terus bergeser dengan bergulirnya era
otonomi dan era globalisai. Hal ini telah mempengaruhi berbagai aspek
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Kemampuan manajemen dan
profesionalisme pengelola pendidikan mulai dipertanyakan karena adanya
indikator menunjukkan, bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara
signifikan. Fenomena tentang pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu
pendidikan di setiap jenjang dan satuan pendidikan, bahkan menurut data
yang dikeluarkan oleh UNDP mutu pendidikan Indonesia berada pada
peringkat ke-124 dari 136 negara yang disurvei. Hal tersebut merupakan
realita dan sekaligus merupakan tantangan bagi dunia pendidikan yang perlu
mendapat perhatian dan kajian yang lebih serius oleh seluruh lapisan
masyarakat dan khususnya oleh para pengambil kebijakan serta pelaku
pendidikan di Indonesia.1
Misi utama supervisi pendidikan adalah memberi pelayanan kepada guru
untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat
mengajar dengan efektif. Melakukan kerja sama dengan guru atau anggota staff
lainnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan kurikulum
serta meningkatkan profesionalisasi semua anggota.2
Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
kualitas guru dengan melakukan supervisi pengajaran terhadap guru sebagai
bawahannya. Supervisi akademik dilakukan guna meningkatkan profesional
guru yang nantinya akan membawa ke arah kualitas output dan sekolah, serta
kualitas pendidikan secara global. Untuk itu, upaya awal yang dilakukan dalam
peningkatan mutu pendidikan adalah kinerja guru.3
Dalam dunia pendidikan, peranan guru sangatlah penting, yakni orang
yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, dan bertanggung
1
K. Rinu & Nyoman Dantes & Made Yudana “kontribusi pelaksanaan supervisi akademik,
semangat kerja, dan kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di smp negeri se-kecamatan
Teggalang”e-Journal program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha(Volume 4, Tahun
2013, hlm 2)
2
DadangSuhardan, SupervisiProfesional(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 37.
3
Syukri & Cut Zahri Harun & Nasir Usman, “Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah
untuk meningkatkan kinerja guru sekolah dasar pada Gugus 1 UPTD Dewantara Aceh Utara”
Jurnal Administrasi pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Aceh (Volume 3, Nomer 2, Mei
2015, hlm. 80).
3

jawab atas segala, sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam rangka membina anak
didik agar menjadi orang yang bersusila, cakap, dan berguna bagi nusa dan
bangsa. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Peraturan menpan No. 16 tahun
2009).4
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwasanya supervisi
akademik sangat diperlukan dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, sehingga
guru bisa memperbaiki diri dalam mengajar dan bisa meningkatkan
kompetensinya. Karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pelaksanaan
Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Sampang”.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
masalah-masalah yang menjadi objek kajian pada penelitian ini agar terarah dan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun fokus masalah tersebut
adalah: pertama, mengapa diperlukan supervisi akademik oleh kepala madrasah di
MAN Sampang; kedua, Bagaimana implementasi supervisi akademik oleh kepala
madrasah di MAN Sampang; ketiga, Bagaimana hasil supervisi akademik oleh
kepala madrasah di MAN Sampang.
Supervisi merupakan suatu teknis pelayanan professional dengan tujuan
utama mempelajari dan memperbaiki bersama-sama dalam membimbing dan
memepengaruhi pertumbuhan anak. Dalam melaksanakan tugas professionalnya
guru harus mengetahui jalannya usaha, mengetahui kelemahan-kelemahan dan
kelebihan-kelebihannya yang bekerja dan cara bekerjanya.5
Tujuan supervisi adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar
yang lebih baik. Usaha perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada
pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara
maksimal.6

4
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru” Jurnal Manajemen, Kepeminpinan, dan Supervisi Pendidikan (Volume 2, Nomer 1
januari-juni 2017, hlm 106)
5
Syaiful Sagala, supervisi pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 93.
6
Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam, hlm. 26.
4

Tugas supervisor adalah menstimulasi guru-guru agar mempunyai keinginan


menyelesaikan problema pengajaran dan mengembangkan kurikulum. Supervisor
mengidentifikasi kebutuhan guru sebagai bahan in-service, mengumpulkan fakta
dan informasi melalui survei dan observasi sebagai bahan untuk memecahkan
masalah pembelajaran.7
Departemen pendidikan dan budaya mengemukakan teknik-teknik supervisi
meliputi:
a. Kunjungan kelas
b. Pertemuan pribadi
c. Rapat dewan guru
d. Kunjungan Antarsekolah
e. Kunjungan Antarkelas
f. Pertemuan Dalam Kelompok Kerja Guru
g. Penerbitan Buletin Professional
h. Simposium Dan Seminar. 8
Sasaran supervisi akademik adalah meningkatkan proses pembelajaran
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Pembelajaran
merupakan inti kegiatan sekolah, peristiwa dimana para siswa sedang dalam
proses belajar. Proses ini banyak yang mempengaruhinya terutama guru dan
peserta didik, program kurikulum yang digunakan, buku teks yang dipakai siswa
dan gurunya, fasilitas belajar dan media pelajar termasuk alat peraga, kultur
sekolah serta lingkungan fisik sosial sekitarnya. Oleh karena luasnya yang
mempengaruhi pembelajaran, maka supervisi harus ditujukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan situasi belajar mengajar, pada situasi yang baik , pembelajaran
akan tumbuh dan berkembang dengan subur. Situasi dan lingkungan merupakan
tempat, fasilitas, kultur atau budaya sekolah, maupun iklim kepemimpinannya
yang dapat menumbuhkembangkan pembelajaran. Pada situasi yang kondusif
guru dapat mengembangkan profesionalitasnya, sehingga guru sanggup
menangani dan mengakomodasikan semua persoalan yang difokuskan pada
peristiwa belajar secara efektif.9

7
Ibid. hlm.101.
8
Abd. Kadim Masaong, supervisi pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru, hlm. 76.
9
Ibid. hlm. 48.
5

Dilihat dari sudut pandang manajemen maka supervisi memiliki beberapa


penjalasan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Setiap bidang kegiatan memerlukan perencanaan yang sistematis dan
prospektif untuk mencapai tujuan secara efektif. Supervisi merupakan
usaha untuk mendorong para guru mengembangkan kemampuannya agar
dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Oleh karena itu, dalam
supervisi, perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-
baiknya. Sebagai gurunya guru, pengawas harus menyusun rencana untuk
memperkuat implementasi keempat kompotensi guru, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
professional.10
b. Pengorganisasian
Apabila kepala sekolah atau pengawas mau memberikan bimbingan
secara efektif dalam membuat perangkat pembelajaran, tentu guru akan
lebih semangat dan termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran.
Tidak semua guru bisa dengan mudah memahami isi kurikulum. Apabila
kepala sekolah atau pengawas memberikan pengarahan tentang
pemahaman kurikulum maka guru akan lebih termotivasi untuk
mendalami isi kurikulum yang akan diajarkan kepada siswa.11
c. Pelaksanaan
Kompetensi supervisi akademik pengawas merupakan aspek yang
paling strategis karena bersentuhan langsung dengan kompetensi
professional guru. Alfonso menyatakan perilaku siswa sangat dipengaruhi
oleh perilaku guru, sedangkan perilaku guru dalam pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh perilaku pengawas.12
d. Evaluasi
Evaluasi supervisi merupakan tahap penilaian setiap kegiatan yang
dilaksanakan, apakah supervisi sudah sesuai dengan tujuan yang

10
Abd. Kadim Masaong, supervisi pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru, hlm.61.
11
K. Rinu & Nyoman Dantes & Made Yudana “kontribusi pelaksanaan supervisi akademik,
semangat kerja, dan kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di smp negeri se-kecamatan
Teggalang” hlm. 8.
12
Ibid. hlm. 71.
6

ditetapkan atau belum. Sampai mana pelaksanaan yang dilakukan dalam


proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau
program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Evaluasi supervisi lebih dikenal dengan tindak lanjut. 13
Ada tiga bidang yang harus dikuasai oleh seoorang guru yang professional
dalam menjalani profesinya, yaitu (1) ahli dalam bidang pembelajaran. (2)
terampil dalam bidang penelitian. (3) memiliki kompetensi dalam pengabdian
kepada masyarakat. Selain dari tiga bidang tersebut guru juga harus memiliki
kemampuan dalam memberikan bimbingan kepada siswa dan melaksanakan tugas
administratifnya.14
Uji kompetensi merupakan tindak lanjut dari program pemerintah
berkaitan dengan sertifikasi guru, yang pada mulanya dilakukan melalui
portofolio. Beberapa guru telah berhasil mengikuti sertifikasi ini. Mereka telah
memiliki sertifilkat pendidik dan dinyatakan sebagai guru professional, serta telah
menikmati tunjangan profesi sebesar gaji pokok dan tunjangan lainnya.
Materi pelajaran dan aplikasi nilai-nilai terkandung dalam mata pelajaran
tersebut senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakatnya.
Agar guru dapat menyesuaikan dan mengarahkan perkembangan, guru harus
memperbarui dan meningkatkan ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari secara
terus menerus. Diperlukan pembinaan yang sistematis dan terencana bagi para
guru.15

Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan


mempengaruhi orang lain, ini mempunyai maksud untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.16 Kepala sekolah atau leader adalah orang yang memiliki
bawahan atau orang yang mengendalikan jalannya organisasi.17

Menurut Departemen Pendidikan Nasional kepala sekolah memiliki


beberapa peran utama yaitu:

13
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru” hlm 112.
14
Ibid. hlm. 150
15
Ibid.
16
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama 2013), hlm. 126.
17
Anton Athohillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: CV Pustaka Setia 2010), hlm. 187.
7

a. Edukator (pendidik). Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses


pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama
kurikulum sekolah.
b. Manajer. melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi
para guru.
c. Administrator. Kepala sekolah berperan sebagai pengelola keuangan,
d. Supervisor. Supervisi sangat penting dilakukan oleh kepala sekolah dalam
rangka mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran.
e. Leader (pemimpin). yaitu kepemimpinan yang berorientasi pata tugas.
f. Pencipta iklim kerja. Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi.
g. Wirausahawan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan.18
Berikut ini beberapa kompetensi yang muncul dari dalam diri seorang
kepala madrasah. Kompetensi yang dimiliki kepala sekolah itu antara lain:
a. Kompetensi kepribadian, merupakan kompetensi yang muncul dari dalam
diri seorang kepala sekolah.
b. Kompetensi manajerial, merupakan kemampuan kepala sekolah yang
berupa kemampuan teknis dalam menjalankan tugasnya sebagai manajer
pendidikan.
c. Kompetensi supervisi, merupakan kemampuan kepala sekolah untuk
melakukan pengawasan profesional dalam bidang akademik yang
dijalankan berdasarkan kaidah keilmuan tentang bidang pendidikan.
d. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan kepala sekolah untuk
bersosialisasi dengan masyarakat atau stakeholder pendidikan.19
Sesuai dengan rumusan Burton yang menyebutkan bahwa kepala madrasah
sebagai supervisor dapat melakukan yaitu:
a. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar
pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya.
b. Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total.

18
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja Guru,
hlm. 15.
19
Ibid. hlm. 19.
8

c. Fokus pada setting for Learning, seorang kepala madrasah fokus terhadap
semua lini dan bersama-sama bertujuan untuk mengembangkan situasi
yang lebih baik.20
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya diskriptif
karena data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar-gambar, dan
bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut kemungkinan
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, catatan atau memo.21
Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif karena bertujuan untuk
menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Selain itu dengan
pendekatan ini diharapkan peneliti akan lebih dekat pada subjek penelitian yang
akan diteliti serta lebih peka dan akan lebih berinteraksi dalam penyesuaian diri.
Penelitian ini berusaha mengkaji secara mendalam tentang pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN Sampang. Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu: observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan
dimana peneliti hanya jadi pengamat. Peneliti merupakan outsider dari kelompok
yang sedang diteliti, menyaksikan dan membuat catatan lapangan dari kejauhan.
Wawancara yang digunakan adalah jenis wawancara tidak terstruktur hal ini
bertujuan agar peneliti dapat mananyakan lebih mendalam tentang penelitian yang
dilakukan. Dokumen tasi digunakan untuk memperkuat data-data dari proses
wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini peneliti akan lebih spesifik
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
madrasah berkaitan dengan perencanaan program supervisi, pelaksanaan supervisi
dan evaluasi yang diberikan kepada guru.. Sedangkan terhadap guru yang akan
diamati berkaitan dengan peningkatan kompetensi atau pembinaan yang diberikan
oleh kepala madrasah setelah pelaksanaan supervisi.

20
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2008), hlm. 77
21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2014),
hlm. 11.
9

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, data primer dan
skunder. Data primer peneliti peroleh dari kepala sekolah yang merupakan
pimpinan, Waka Kurikulum karena Waka Kurikulum merupakan pelaksana dan
perencana dalam menyusun program pengajaran dan menyusun pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran.
Temuan Penelitian dan Pembahasan
1. Urgensi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik ini peneliti menemukan
bahwa: kepala madrasah menaruh harapan besar dalam program ini, yaitu
untuk menjadikan guru yang lebih berkualitas. Supervisi akademik ini
dilakukan dalam rangka untuk mengetahui kelemahan-kelemahan guru
dalam pembelajaran di kelas, dan sebagai bahan akreditasi madrasah.
Adanya program supervisi akademik ini tentunya mendapat perhatian
langung dari departemen agama sebagai pengawas kegiatan, mengingat
pentingnya program supervisi dalam meningkatkan keterampilan mengajar
guru baik guru PNS atau guru GTT, semuanya disupervisi untuk
mengukur keahliannya dalam mengajar.
Pentingnya supervisi akademik ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Dadang Suhardan, yaitu: Sasaran supervisi akademik
adalah meningkatkan proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran. Pembelajaran merupakan inti kegiatan
sekolah, peristiwa dimana para siswa sedang dalam proses belajar. Proses
ini banyak yang mempengaruhinya terutama guru dan peserta didik,
program kurikulum yang digunakan, buku teks yang dipakai siswa dan
gurunya, fasilitas belajar dan media pelajar termasuk alat peraga, kultur
sekolah serta lingkungan fisik sosial sekitarnya. Oleh karena luasnya yang
mempengaruhi pembelajaran, maka supervisi harus ditujukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar, pada situasi yang
baik , pembelajaran akan tumbuh dan berkembang dengan subur.22

22
Ibid. hlm. 48.
10

Untuk memperkuat teori tentang pentingnya supervisi, maka peneliti


menyajikan dalil dari Al-Qur’an ataupun Hadist Nabi Muhammad
mengenai supervisi. Dalam Al-Qur’an isyarat mengenai supervisi dapat
diidentifikasi dari ayat berikut:
‫قل ان تخفوا ما فى صدوركم او تبدوه يعلمه هللا ويعلم ما فى السماوات وما فى االرض‬
]‫وهللا على كل شىئ قدىر [ال عمران‬
Artinya: katakanlah “jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam
hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”. Allah
mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Q.S Ali Imran: 29)
Beberapa Hadist Rasulullah SAW juga menganjurkan perlunya
melaksanakan pengawasan dan evaluasi dalam setiap pekerjaan. Hal ini
berdasarkan Hadist Rasulullah SAW sebagai berikut:
]‫حا سبوا انفسكم قبل ان بحا سبوا ونوا اعمالكم قبل ان توزن [الحديث‬
Artinya: “periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah
terlebih dahulu atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.” (HR.
Tirmidzi)
2. Implementasi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA
Negeri Sampang
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN
Sampang dilakukan dengan tiga tahap penting, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Peneliti disini memiliki beberapa temuan
tentang pelaksanaan supervisi akademik, yaitu:
a. Perencanaan, dalam perencanaan yang ditemukan adalah dalam
pelaksanaan supervisi akademik, kepala madrasah melakukan kerja
sama dengan pengawas dari departemen agama untuk ikut serta dalam
pelaksanaan supervisi. Lalu kepala madrasah membuat pernyataan
akan diadakan supervisi dan dibuatlah jadwal pelaksaannya bekerja
sama dengan waka kurikulum.
b. Pelaksanaan, dalam pelaksanaan yang peneliti temukan adalah bahwa
kepala madrasah dalam pelaksanaan supervisi akademik ini
menggunakan metode kunjungan kelas. Dengan begitu pimpinan bisa
11

mengetahui langsung apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan guru


dalam pembelajaran di kelas, Kami menggunakan rapat dewan guru
untuk menganalisis kekurangan guru dalam proses pembelajaran lalu
kami mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran sebagai tindak
lanjut dari kekurangan guru tersebut. pengawas dan kepala madrasah
ikut duduk di dalam kelas dan guru melakukan pembelajaran ke siswa,
sambil lalu kepala madrasah memegang komponen penilaian yang
dijadikan acuan dalam pengembangan guru.
c. Evaluasi, dalam pengevaluasiannya yang peneliti temukan adalah
bahwa: evaluasi yang dilakukan oleh pengawas kepada guru yang
disupervisi mengacu pada komponen penilaian yang dipegangnya.
Karena tidak semuanya mendapat nilai rendah, maka dari itu perlu
dievaluasi pada nilai yang rendah saja.
Dalam melaksanakan kegiatan sekolah yang berupa supervisi
akademik, tentunya memerlukan beberapa tahapan dalam pelaksanaannya.
Dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaannya sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Proses perencanaan kegiatan supervisi akademik di MAN
Sampang, kepala madrasah dan waka kurikulum merencanakan
program supervisi sebagai kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan.
Sebelum merencanakan sebuah program kegiatan, kepala madrasah
telah mempunyai tujuan yang baik dan jelas dalam kegiatan ini.
Program supervisi akademik ini bertujuan untuk melakukan
pembinaan kepada guru dalam pembelajaran di kelas. Dengan adanya
perencanaan ini diharapkan bisa berjalan dengan lancar kegiatan ini
sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan supervisi ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Abd. Kadim Masaong, yaitu: Setiap bidang kegiatan memerlukan
perencanaan yang sistematis dan prospektif untuk mencapai tujuan
secara efektif. Supervisi merupakan usaha untuk mendorong para guru
mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai tujuan
12

pendidikan secara efektif. Oleh karena itu, dalam supervisi,


perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-baiknya.
Sebagai gurunya guru, pengawas harus menyusun rencana untuk
memperkuat implementasi keempat kompotensi guru, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi professional.23
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi akademik di MAN Sampang dilakukan
setelah perencanaan yang sudah matang dari kepala madrasah dan
waka kurikulum, dalam pelaksanaan ini melibatkan pengawas dari
departemen agama, kepala madrasah, guru dan peserta didik. Seperti
biasa guru melakukan pembelajaran di kelas dengan diamati oleh
pengawas dan kepala madrasah, sambil lalu kepala madrasah
memberikan penilaian kepada guru tersebut terhadap kualitas
mengajarnya.
Pelaksanaan supervisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh Abd. Kadim Masaong, yaitu: Kompetensi supervisi akademik
pengawas merupakan aspek yang paling strategis karena bersentuhan
langsung dengan kompetensi professional guru. Alfonso menyatakan
prilaku sangat dipengaruhi oleh perilaku guru, sedangkan perilaku guru
dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perilaku pengawas. Dapat
ditegaskan peran strategis pengawas dalam membina guru sangat
urgen. Oleh karena itu, pengawas harus didukung pengetahuan dan
keterampilan yang mumpuni tentang supervisi pembelajaran serta
konsep-konsep pembealajran.24
c. Evaluasi
Dari hasil penelitian di MAN Sampang menunjukkan bahwa:
evaluasi yang dilakukan oleh pengawas kepada guru yang disupervisi
mengacu pada komponen penilaian yang dipegangnya. Karena tidak
semuanya mendapat nilai rendah, maka dari itu perlu dievaluaasi pada
nilai yang rendah saja.
23
Abd. Kadim Masaong, supervisi pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru, hlm.61.
24
Ibid. hlm. 71.
13

Evaluasi supervisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh


Leniwati dan Yasir Arafat, yaitu: Evaluasi supervisi merupakan tahap
penilaian setiap kegiatan yang dilaksanakan, apakah supervisi sudah
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Sampai mana
pelaksanaan yang dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi
mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah
ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Evaluasi
supervisi lebih dikenal dengan tindak lanjut. Tindak lanjut yang
dilaksanakan adalah apabila dalam pelaksanaan supervisi setelah
diberikan masukan tetapi permasalahan tersebut masih belum bisa
diatasi maka guru tersebut akan diikutsertakan dalam kegiatan ilmiah
seperti MGMP, workshop, pelatihan, seminar dan lain-lain. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
guru.25
3. Hasil Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Upaya pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala madrasah setelah
pelaksanaan supervisi bahwa pembinaan itu dilakukan secara personal
kepada guru yang disupervisi yang melibatkan pengawas, kepala madrasah
serta guru dan biasanya dilakukan diruangan kepala madrasah. Sedangkan
proses pembinaan guru ini diawali dengan menjabarkan kesalahan-
kesalahan yang terjadi selama pembelajaran, lalu diberikan contoh yang
benar oleh pengawas. Sehingga mereka tidak merasa selalu benar dalam
melakukan tugasnya sebagai guru. Jika itu masih belum memberikan
peningkatan maka kepala sekolah mengadakan MGMP. Alasan dilakukan
pembinaan guru ini karena sehubungan dengan sasaran madrasah pada
awal tahun ajaran, sehingga guru dituntut untuk bisa memberikan
kompetensi yang maksimal.
Guru merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Karena
guru merupakan contoh teladan bagi siswa di dalam kelas, namun apa
jadinya jika guru melakukan kesalahan dalam proses pembelajaran di
25
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru” hlm 112.
14

kelas? Tentunya akan berpengaruh pada tercapainya visi dan misi


madrasah yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian di MAN Sampang menunjukkan
bahwa upaya pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala madrasah
setelah pelaksanaan supervisi bahwa pembinaan itu dilakukan secara
personal kepada guru yang disupervisi yang melibatkan pengawas, kepala
madrasah serta guru dan biasanya dilakukan diruangan kepala madrasah.
Sedangkan proses pembinaan guru ini diawali dengan menjabarkan
kesalahan-kesalahn yang terjadi selama pembelajaran, lalu diberikan
contoh yang benar oleh pengawas. Sehingga mereka tidak merasa selalu
benar dalam melakukan tugasnya sebagai guru.
Pembinaan guru ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh E
Mulyasa, yaitu: Uji kompetensi merupakan tindak lanjut dari program
pemerintah berkaitan dengan sertifikasi guru, yang pada mulanya
dilakukan melalui portofolio. Beberapa guru telah berhasil mengikuti
sertifikasi ini. Mereka telah memiliki sertifikat pendidik dan dinyatakan
sebagai guru professional, serta telah menikmati tunjangan profesi sebesar
gaji pokok dan tunjangan lainnya. Kesalahan dalam suatu profesi dapat
menimbulkan akibat fatal dan malapetaka besar. Oleh karena itu, setiap
keputusan dalam implementasinya harus direncanakan, dilaksanakan,
dimonitor, dan ditangani oleh para ahli yang kompeten.26

Penutup
Kesimpulan
1. Urgensi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik ini peneliti
menemukan bahwa: kepala madrasah menaruh harapan besar dalam
program ini, yaitu untuk menjadikan guru yang lebih berkualitas.
Supervisi akademik ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui

26
E, Mulyasa, uji kompetensi dan penilaian kinerja guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hlm. 56.
15

kelemahan-kelemahan guru dalam pembelajaran di kelas, dan sebagai


bahan akreditasi madrasah.
2. Implementasi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA
Negeri Sampang
Implementasi supervisi akademik di MAN Sampang dilakukan
dengan tiga tahap. Yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi:
a. Perencanaan, perencanaan supervisi akademik dilakukan dengan cara
melakukan kerja sama dengan badan pengawas dari departemen
agama, kemudian dibuatlah jadwal pelaksanaan supervisi bekerja sama
dengan waka kurikulum.
b. Pelaksanaan, dalam pelaksanaan supervisi ini bahwa kepala madrasah
dalam pelaksanaan supervisi akademik ini menggunakan metode
kunjungan kelas. Dengan begitu pimpinan bisa mengetahui langsung
apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan guru dalam pembelajaran
di kelas, Kami menggunakan rapat dewan guru untuk menganalisis
kekurangan guru dalam proses pembelajaran lalu kami mengadakan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran sebagai tindak lanjut dari
kekurangan guru tersebut. Pengawas dan kepala madrasah ikut duduk
di dalam kelas dan guru melakukan pembelajaran ke siswa, sambil lalu
pengawas memegang komponen penilaian yang dijadikan acuan dalam
pengembangan guru.
c. Evaluasi, evaluasi yang dilakukan oleh pengawas kepada guru yang
disupervisi mengacu pada komponen penilaian yang dipegangnya.
Karena tidak semuanya mendapat nilai rendah, maka dari itu perlu
dievaluasi pada nilai yang rendah saja.
3. Hasil Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Upaya pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala madrasah setelah
pelaksanaan supervisi bahwa pembinaan itu dilakukan secara personal
kepada guru yang disupervisi yang melibatkan pengawas, kepala madrasah
serta guru dan biasanya dilakukan diruangan kepala madrasah. Sedangkan
proses pembinaan guru ini diawali dengan menjabarkan kesalahan-
16

kesalahan yang terjadi selama pembelajaran, lalu diberikan contoh yang


benar oleh pengawas.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka
selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun
saran-saran tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa atau mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Madura
hasil penelititan ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya, Sehingga dapat dikembangkan.
Dengan demikian maka dapat melahirkan teori-teori baru yang relevan
dengan penelitian ini.
2. Bagi pihak MAN Sampang diharapkan dapat dengan rutin
melaksanakan supervisi akademik ini, mengingat pentingnya
pembinaan kepada guru dan demi tercapainya visi dan misi madrasah.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya berfokus pada
pelaksanaan supervisi akademik saja, namun dapat meningkatkan
kompetensi guru melalui program supervisi ini. Agar penelitian
selanjutnya dapat menemukan teori baru yang patut untuk
dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

Daftar Rujukan
Suhardan, Dadang, supervisi professional, Bandung: Alfabeta 2010
Susanto, Ahmad, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan
Kinerja Guru, Jakarta: Prenada Media Group 2016.
Sagala, Syaiful, supervisi pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2012.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2014.
Maunah, Binti, supervisi pendidikan islam, Yogyakarta: Kalimedia, 2017.
17

Kadim, Abdul, Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru,


Bandung: Alfabeta 2013.
Suharsaputra, Uhar, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama 2013.
Anton Athohillah, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: CV Pustaka Setia 2010.
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya 2008.
Mulyasa, E. Uji kompetensi dan penilaian kinerja guru Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013
Jurnal dan Penelitian
K. Rinu & Nyoman Dantes & Made Yudana, “kontribusi pelaksanaan supervisi
akademik, semangat kerja, dan kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di
smp negeri se-kecamatan Teggalang.”e-Journal program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha, 4 (2013)
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja guru” Jurnal Manajemen, Kepeminpinan, dan
Supervisi Pendidikan (Volume 2, Nomer 1 januari-juni 2017)
Syukri & Cut Zahri Harun & Nasir Usman, “Pelaksanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru sekolah dasar pada
Gugus 1 UPTD Dewantara Aceh Utara” Jurnal Administrasi pendidikan
Pasca Sarjana Universitas Syiah Aceh (Volume 3, Nomer 2, Mei 2015)

Anda mungkin juga menyukai