1
2
Pendahuluan
Paradigma baru pendidikan terus bergeser dengan bergulirnya era
otonomi dan era globalisai. Hal ini telah mempengaruhi berbagai aspek
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Kemampuan manajemen dan
profesionalisme pengelola pendidikan mulai dipertanyakan karena adanya
indikator menunjukkan, bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara
signifikan. Fenomena tentang pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu
pendidikan di setiap jenjang dan satuan pendidikan, bahkan menurut data
yang dikeluarkan oleh UNDP mutu pendidikan Indonesia berada pada
peringkat ke-124 dari 136 negara yang disurvei. Hal tersebut merupakan
realita dan sekaligus merupakan tantangan bagi dunia pendidikan yang perlu
mendapat perhatian dan kajian yang lebih serius oleh seluruh lapisan
masyarakat dan khususnya oleh para pengambil kebijakan serta pelaku
pendidikan di Indonesia.1
Misi utama supervisi pendidikan adalah memberi pelayanan kepada guru
untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat
mengajar dengan efektif. Melakukan kerja sama dengan guru atau anggota staff
lainnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan kurikulum
serta meningkatkan profesionalisasi semua anggota.2
Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
kualitas guru dengan melakukan supervisi pengajaran terhadap guru sebagai
bawahannya. Supervisi akademik dilakukan guna meningkatkan profesional
guru yang nantinya akan membawa ke arah kualitas output dan sekolah, serta
kualitas pendidikan secara global. Untuk itu, upaya awal yang dilakukan dalam
peningkatan mutu pendidikan adalah kinerja guru.3
Dalam dunia pendidikan, peranan guru sangatlah penting, yakni orang
yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, dan bertanggung
1
K. Rinu & Nyoman Dantes & Made Yudana “kontribusi pelaksanaan supervisi akademik,
semangat kerja, dan kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di smp negeri se-kecamatan
Teggalang”e-Journal program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha(Volume 4, Tahun
2013, hlm 2)
2
DadangSuhardan, SupervisiProfesional(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 37.
3
Syukri & Cut Zahri Harun & Nasir Usman, “Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah
untuk meningkatkan kinerja guru sekolah dasar pada Gugus 1 UPTD Dewantara Aceh Utara”
Jurnal Administrasi pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Aceh (Volume 3, Nomer 2, Mei
2015, hlm. 80).
3
jawab atas segala, sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam rangka membina anak
didik agar menjadi orang yang bersusila, cakap, dan berguna bagi nusa dan
bangsa. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Peraturan menpan No. 16 tahun
2009).4
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwasanya supervisi
akademik sangat diperlukan dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, sehingga
guru bisa memperbaiki diri dalam mengajar dan bisa meningkatkan
kompetensinya. Karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pelaksanaan
Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Sampang”.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
masalah-masalah yang menjadi objek kajian pada penelitian ini agar terarah dan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun fokus masalah tersebut
adalah: pertama, mengapa diperlukan supervisi akademik oleh kepala madrasah di
MAN Sampang; kedua, Bagaimana implementasi supervisi akademik oleh kepala
madrasah di MAN Sampang; ketiga, Bagaimana hasil supervisi akademik oleh
kepala madrasah di MAN Sampang.
Supervisi merupakan suatu teknis pelayanan professional dengan tujuan
utama mempelajari dan memperbaiki bersama-sama dalam membimbing dan
memepengaruhi pertumbuhan anak. Dalam melaksanakan tugas professionalnya
guru harus mengetahui jalannya usaha, mengetahui kelemahan-kelemahan dan
kelebihan-kelebihannya yang bekerja dan cara bekerjanya.5
Tujuan supervisi adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar
yang lebih baik. Usaha perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada
pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara
maksimal.6
4
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru” Jurnal Manajemen, Kepeminpinan, dan Supervisi Pendidikan (Volume 2, Nomer 1
januari-juni 2017, hlm 106)
5
Syaiful Sagala, supervisi pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 93.
6
Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam, hlm. 26.
4
7
Ibid. hlm.101.
8
Abd. Kadim Masaong, supervisi pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru, hlm. 76.
9
Ibid. hlm. 48.
5
10
Abd. Kadim Masaong, supervisi pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru, hlm.61.
11
K. Rinu & Nyoman Dantes & Made Yudana “kontribusi pelaksanaan supervisi akademik,
semangat kerja, dan kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di smp negeri se-kecamatan
Teggalang” hlm. 8.
12
Ibid. hlm. 71.
6
13
Leniwati & Yasir Arafat, “Implementasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru” hlm 112.
14
Ibid. hlm. 150
15
Ibid.
16
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama 2013), hlm. 126.
17
Anton Athohillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: CV Pustaka Setia 2010), hlm. 187.
7
18
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja Guru,
hlm. 15.
19
Ibid. hlm. 19.
8
c. Fokus pada setting for Learning, seorang kepala madrasah fokus terhadap
semua lini dan bersama-sama bertujuan untuk mengembangkan situasi
yang lebih baik.20
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya diskriptif
karena data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar-gambar, dan
bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut kemungkinan
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, catatan atau memo.21
Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif karena bertujuan untuk
menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Selain itu dengan
pendekatan ini diharapkan peneliti akan lebih dekat pada subjek penelitian yang
akan diteliti serta lebih peka dan akan lebih berinteraksi dalam penyesuaian diri.
Penelitian ini berusaha mengkaji secara mendalam tentang pelaksanaan
supervisi akademik oleh kepala madrasah di MAN Sampang. Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu: observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan
dimana peneliti hanya jadi pengamat. Peneliti merupakan outsider dari kelompok
yang sedang diteliti, menyaksikan dan membuat catatan lapangan dari kejauhan.
Wawancara yang digunakan adalah jenis wawancara tidak terstruktur hal ini
bertujuan agar peneliti dapat mananyakan lebih mendalam tentang penelitian yang
dilakukan. Dokumen tasi digunakan untuk memperkuat data-data dari proses
wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini peneliti akan lebih spesifik
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
madrasah berkaitan dengan perencanaan program supervisi, pelaksanaan supervisi
dan evaluasi yang diberikan kepada guru.. Sedangkan terhadap guru yang akan
diamati berkaitan dengan peningkatan kompetensi atau pembinaan yang diberikan
oleh kepala madrasah setelah pelaksanaan supervisi.
20
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2008), hlm. 77
21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2014),
hlm. 11.
9
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, data primer dan
skunder. Data primer peneliti peroleh dari kepala sekolah yang merupakan
pimpinan, Waka Kurikulum karena Waka Kurikulum merupakan pelaksana dan
perencana dalam menyusun program pengajaran dan menyusun pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran.
Temuan Penelitian dan Pembahasan
1. Urgensi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik ini peneliti menemukan
bahwa: kepala madrasah menaruh harapan besar dalam program ini, yaitu
untuk menjadikan guru yang lebih berkualitas. Supervisi akademik ini
dilakukan dalam rangka untuk mengetahui kelemahan-kelemahan guru
dalam pembelajaran di kelas, dan sebagai bahan akreditasi madrasah.
Adanya program supervisi akademik ini tentunya mendapat perhatian
langung dari departemen agama sebagai pengawas kegiatan, mengingat
pentingnya program supervisi dalam meningkatkan keterampilan mengajar
guru baik guru PNS atau guru GTT, semuanya disupervisi untuk
mengukur keahliannya dalam mengajar.
Pentingnya supervisi akademik ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Dadang Suhardan, yaitu: Sasaran supervisi akademik
adalah meningkatkan proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran. Pembelajaran merupakan inti kegiatan
sekolah, peristiwa dimana para siswa sedang dalam proses belajar. Proses
ini banyak yang mempengaruhinya terutama guru dan peserta didik,
program kurikulum yang digunakan, buku teks yang dipakai siswa dan
gurunya, fasilitas belajar dan media pelajar termasuk alat peraga, kultur
sekolah serta lingkungan fisik sosial sekitarnya. Oleh karena luasnya yang
mempengaruhi pembelajaran, maka supervisi harus ditujukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar, pada situasi yang
baik , pembelajaran akan tumbuh dan berkembang dengan subur.22
22
Ibid. hlm. 48.
10
Penutup
Kesimpulan
1. Urgensi Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Di MA Negeri
Sampang
Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik ini peneliti
menemukan bahwa: kepala madrasah menaruh harapan besar dalam
program ini, yaitu untuk menjadikan guru yang lebih berkualitas.
Supervisi akademik ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui
26
E, Mulyasa, uji kompetensi dan penilaian kinerja guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hlm. 56.
15
Daftar Rujukan
Suhardan, Dadang, supervisi professional, Bandung: Alfabeta 2010
Susanto, Ahmad, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan
Kinerja Guru, Jakarta: Prenada Media Group 2016.
Sagala, Syaiful, supervisi pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2012.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2014.
Maunah, Binti, supervisi pendidikan islam, Yogyakarta: Kalimedia, 2017.
17