Anda di halaman 1dari 10

Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Muhammad Mushlih
Insitut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA)
Jaguarjombang7@gmail.com

Abstract :
Educational supervision is an effort to develop teachers to improve the quality of the
learning process in Madrasahs. The purpose of this study was to determine: 1) Educational
supervision program. 2) Techniques for implementing educational supervision; 3) The
process of implementing educational supervision; and 4) Follow-up on the implementation
of educational supervision. The subjects of this study consisted of supervisors, principals
and teachers' councils. While administration is a series of activities together with a group of
people systematically to run the wheels of a business or organizational mission so that it can
be carried out, a business with a certain predetermined goal. Meanwhile, management is
the people who drive the administrative activities, namely actions that move people and
move all facilities so that the goals of the cooperative effort are achieved. Supervision can
be interpreted as a coaching activity that has been planned to assist teachers and other
school staff and staff in doing work effectively so as to obtain good results. according to
what has been established from the start.
.
Keywords : Supervision, education and administration.

Abstrak:
Supervisi pendidikan merupakan upaya pembinaan guru untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di Madrasah. Tujuannya untuk mengetahui: 1) Program supervisi pendidikan. 2)
Tehnik pelaksanaan supervisi pendidikan; 3) Proses pelaksanaan supervisi pendidikan; dan 4)
Tindak lanjut pelaksanaan supervisi pendidikan. Subjek penelitian ini terdiri dari supervisor,
kepala madrasah dan dewan guru. Sedangkan Administrasi adalah rangkaian kegiatan
bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau
misi organisasi agar dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan. Sedangkan manajemen adalah orang-orang yang menggerakkan kegiatan
administrasi tersebut, yaitu perbuatan yang menggerakkan orang-orang dan menggerakkan
segala fasilitas agar tujuan usaha kerjasama tercapai. Supervisi dapat diartikan sebagai suatu
aktifitas pembinaan yang telah direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai serta
staf sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif sehingga memperoleh hasil
yang baik.supervisi merupakan suatu proses yang diterapkan terhadap suatu pekerjaan yang
telah dilaksanakan bahkan menilai dan mengoreksi pekerjaan tersebut agar sesuai dengan
apa yang telah ditetapkan sejak awal.
Kata Kunci : Supervisi, pendidikan dan administrasi.

PENDAHULUAN
Proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada suatu lembaga pendidikan
menuntut upaya pembinaan secara sistematis dan terencana. Upaya ini salah satunya dapat
terwujud dengan adanya pelaksanaan supervisi, yang menjadi fokusnya adalah mengkaji,
menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan mutu kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan ber-sama dengan guru baik secara per-seorangan maupun secara kelompok
melalui kegiatan bimbingan dan konsul-tasi secara profesional.
Dalam pendidikan, supervisi merupakan bagian yang tak terpisahkan seba-gai upaya
peningkatan prestasi belajar dan mutu madrasah. Sahertian (2008:59) menegaskan bahwa:
Supervisi pendidikan adalah usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan,
terutama kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha
memperbaiki kualitas dan hasil pembelajaran. Hakikat supervisi pendidikan sebagai upaya
bantuan operasional kepada stakeholder pendidikan ditujukan perbaikan dan pembinaan
aspek pembelajaran. Bantuan profesional yang diberikan kepada guru harus berdasarkan
penelitian atas pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta men-dalam dengan
acuan perencanaan program pembelajaran yang telah dibuat. Ofsted (Mukhtar, 2009:126)
menyatakan bahwa: Fokus supervisi sekolah meliputi (1) Standar dan prestasi yang diraih
siswa; (2) Kualitas layanan siswa di sekolah dan (3) Kepemimpinan dan manajemen
sekolah. Berdasarkan pendapat diatas dapat dirumuskan bahwa supervisi pendidikan adalah
bantuan profesional kesejawatan yang dilakukan melalui dialog kajian masalah Pendidikan
atas pengembangan untuk menemukan solusi atas berbagai alternatif pengembangan dalam
upaya peningkatan kemampuan profesional dan komitmen guru, kepala madrasah dan staf
madrasah lainnya, guna mempertinggi prestasi belajar siswa dan kinerja guru dalam rangka
meningkatkan mutu, relevansi efesiensi dan akuntabilitas pendidikan. Kegiatan supervisi
melengkapi fungsi- fungsi manajemen di sekolah, sebagai fungsi terakhir yaitu penilaian
terhadap semua kegiatan dalam men-capai tujuan. Supervisi mempunyai peran
mengoptimalkan tanggungjawab dari semua program. Supervisi berkaitan dengan semua
upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang meru-pakan faktor penentu
keberhasilan. Bafadal (2008:19) menjelaskan bahwa dalam kegiatan supervisi, pelaksanaan
bukan mencari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangan-nya untuk dapat diberitahu
bagian yang perlu diperbaiki.
Tugas dan tanggung jawab supervisi pendidikan bukan hanya sebagai supervisi jalannya
roda pembelajaran di sekolah, namun lebih luas dari itu. Ametembun (2007:33) menjelaskan
bahwa tugas dan tanggungjawab supervisor yaitu: Ikut memantau perencanaan program
madrasah jangka pan-jang, menengah dan jangka pen-dek serta mengatur skedul kegiatan
rutin.
1. Memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas professional baik melalui
pelatihan dan pendidikan tambahan.
2. Me-ningkatkan mutu kompetensi profe sional guru dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu mengupayakan peningkatan
dan pemerataan mutu pendidikan di madrasah.
3. Memonitor pelaksa-naan program pelayanan supervisi akademik klinis yang
berkaitan dengan pembelajaran yang efektif.
4. Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program
Tahunan (Prota), Satuan Pelajaran (SP) dan Rencana Pembelajaran (RP).
5. Mengupayakan lokakarya, symposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen
kelas, dan manajemen pembelajaran efektif.
6. Ikut merumuskan model mana-jemen berbasis madrasah, pembe-lajaran yang
variatif dan memi-kirkan alat-alat peraga praktek pem belajaran.
7. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
kabupaten/kota dan sejenisnya secara kooperatif.
Dari uraian di atas, pemberdayaan supervisi pendidikan merupakan suatu keharusan,
terlebih dengan pemberla-kuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-dikan (KTSP) secara
nasional di semua jenjang pendidikan. Fungsi supervisi menjadi salah satu barometer
keberha-silan pendidikan di tingkat dasar, me- nengah dan atas.
Permasalahan yang muncul ada-lah pelaksanaan supervisi pendidikan di tingkat madrasah
belum efektif dan keberadaan supervisi masih kurang di-rasakan oleh para pelaksana dan
penge-lola pendidikan. Supervisor jarang meng kunjungi Madrasah akan tetapi laporan
supervisor selalu disampaikan secara rutin. Ada indikasi bahwa para super-visor tidak
menguasai pekerjaannya secara professional. Disamping itu, sikap dan perilaku supervisor
yang tidak men-didik karena selalu mencari-cari kesala-han dari pelaksana dan pengelola
Madrasah. Oleh karena itu, supervisor dianggap sebagai sosok yang ditakuti padahal
semestinya supervisor menjadi pembimbing, pengarah, pengontrol kerja para guru, kepala
Madrasah dan peng-kelola Madrasah.
Pedoman Utama Supervisi Pendidikan
Dalam supervisi pendidikan, pedoman utama yang harus dipegang adalah cara kerja
supervisi yang merupakan fungsi supervisi itu sendiri. Pedoman supervisi adalah sebagai
berikut:
1. Mengadakan evaluasi terhadap kurikulum dengan segala sarana dan prasarananya.
2. Membantu serta membina guru/kepala sekolah dengan cara memberikan petunjuk,
penerangan dan pelatihan agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dan
kemampuan mengajarnya.
3. Membantu kepala sekolah/guru untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah.
Tiga pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa tata kerja yang harus dilakukan dalam
melaksanakan supervisi pendidikan berkaitan dengan hal-hal berikut:
A. Supervisi adalah pelayanan seluruh kegiatan pembelajaran dan
pengadministrasiaanya secara akademik.
B. Penelitian terhadap semua aktivitas pembelajaran yang berkaitan dengan keadaan
sarana dan prasarana belajar, keadaan siswa, kemajuan prestasi akademik siswa,
permasalahan yang dihadapi sekolah dan seluruh aktivitasnya, pencarian solusi
masalah dan penerapan serta pelaksanaan model baru untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang lebih baik.
C. Pengawasan akademik dan pengadministrasiannya.
D. Evaluasi terhadap semua yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu kaitannya dengan
guru dan kinerjanya, kurikulum, anak didik, alat-alat pendidikan, sistem evaluasi,
dan kelembagaan lainnya.
E. Penerbitan kesesuaian jabatan dan tugas para karyawan, staf, para guru, dan seluruh
pihak terkait. Dengan cara menerapkan proporsionalitas guru dan keahliannya dlaam
kaitannya dengan mata pelajaran yang diajarkannya, agar para siswa menerima
pembelajaran yang efektif dan efisien dan mengutamakan keahlian para guru utnuk
mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran di sekolah dan di luar
sekolah.
Supervisi pendidikan berkaitan pula dengan ketatausahaan sekolah yang antara lain
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Menilai dan meneliti administrasi tata usaha.
2. Daftar guru, tingkat pendidikan, mata pelajaran yang dipegang, jadwal tugas
mengajar, mata pelajaran khusus dan tambahan, karya-karya guru, dan sebagainya.
3. Membantu kenaikkan pangkat guru, sertifikasi guru, fasilitas yang dipergunakan
para guru, dan keikutsertaan guru dalam kegiatan yang member peningkatan
wawasan keguruannya.
Kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
A. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah.
B. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru yang
lebih sesuai dan lebih baik.
C. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan siswa, serta
guru dengan seluruh tenaga pengajar yang lain, kepala sekolah dan seluruh staf yang
berada dalam sekolah yang bersangkutan.
D. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan pegawai
dengan cara melakukan pembinaan secara berkala.
Konsep Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Sebagai pelaksana di dalam pendidikan, supervisor merupakan salah satu aset dalam
membentuk pembentukan konsep-konsep yang telah dirancang dalam program-program saat
ini, contohnya saja di dalam melakukan peranannya supervisor harus bisa memberikan
bimbingan dan pengawasan yang pada intinya kepada guru, supervisor harus memberikan
empati dan simpati secara human relationship untuk menjalin komunikasi yang baik. Di
bawah ini peranan supervisor secara umumnya yaitu :
A. Pemimpin
Seorang supervisor harus melaksanakan kepemimpinannya sedemikian rupa, sehingga
kepala sekolah yang disupervisinya dapat ditingkatkan menjadi kepala sekolah yang lebih
bertanggung jawab, lebih mampu di bidang profesinya, dan memiliki sifat-sifat
kepemimpinan.
B. Insepeksi
Sebagai seorang supervisor supervisi pendidikan sebagai inspeksi yaitu sebagai alat
kontrol sampai di mana ketentuan-ketentuan yang dijalankan dalam kegiatan di dalam
persekolahan.
C. Penelitian
Untuk dapat menemukan sebab-sebab yang menghambat hasil belajar, dan mencari dan
menemukan cara metoda yang kiranya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, serta
untuk memperoleh data yang dipakai untuk menyusun program peningkatan guru secara
menyeluruh.
peranan supervisor adalah sebagai pembimbing, pengawasan dan pemantau yang dilakukan
oleh seorang kepala sekolah dalam melaksanakan proses kegiatan belajar-mengajar dan
kegiatan sekolah secara menyeluruh karena pada intinya supervisor itu mempunyai peranan
yang ganda yaitu sebagai pengatur dan penggerak dalam kegiatan keseluruhan kegiatan di
sekolah contohnya kepala sekolah harus menyusun rancangan APBS ( Anggaran
Pendapatan Biaya Sekolah ).
Peranan kedua supervisor harus memantau bagaimana keadaan peserta didiknya baik secara
kognitif, afektif maupun psikomotor melalui laporan setiap guru sejauh mana perkembangan
peserta didiknya yang pada umumnya dilihat dari has Pelaksanaan supervisi secara hierarkis
mulai pengawasan dari pusat ke daerah, dari wilayah kabupaten ke wilayah kecamatan, dan
dari wilayah kecamatan ke wilayah desa. Pejabat Diknas pusat melaksanakan supervisi atau
pengawasan ke seluruh sekolah yang terdapat di daerah, misalnya di seluruh sekolah yang
ada di kabupaten. Pengawas dari Diknas kabupaten melaksanakan supervisi dan pengawasan
ke seluruh sekolah yang terdapat di kecamatan. Para kepala sekolah melaksanakan supervisi
di sekolahnya yang ia pimpin. Dalam melaksanakan tugasnya, para supervisor
mempersiapkan perencanaan yang sistematis dan memberitahukan sebelumnya kepada
sekolah- sekolah yang akan dikunjungi oleh para supervisor. Para supervisor menyusun
daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak yang didatangi, menilai proses yang
telah dan sedang dilaksanakan, mengarahkan, membina, dan memberikan solusi bagi
masalah yang dihadapi sekolah tertentu. Dengan demikian, pihak yang disupervisi akan
memperoleh masukan yang membantu terwujudnya perbaikan dan pengembangan
sekolahnya.
Semua hasil supervisi dibuat rangkap empat, yaitu:
1. Rangkap pertama diserahkan kepada pihak sekolah.
2. Rangkap kedua diserahkan kepada pihak pengawas pusat.
3. Rangkap ketiga diserahkan kepada penilik.
4. Rangkap keempat dibawa oleh pelaksana supervisi.
Dengan adanya hasil supervisi yang diperoleh dari pihak pelaksana supervisi, pihak kepala
sekolah dan para guru akan mengkaji kekurangan- kekurangan yang dialaminya. Hasil
penilaian supervisi menjadi pemicu untuk mencari pemecahan masalah, sehingga kondidi
sekolah dapat diperbaiki dan berkualitas.
Pelaksanaan supervisi
Pelaksanaan supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
Kunjungan rutin yang terjadwal ke setiap sekolah, yang dikesani sebagai silaturahmi para
supervisor sehingga terbentuk hubungan dialogis yang harmonis dalam mendiskusikan
berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah.
Melakukan berbagai kegiatan sekolah dengan melibatkan para guru dan siswa untuk
mengenali dan menerapkan metode dan pendekatan baru dalam pembelajaran.
Melaksanakan seminar pendidikan untuk para guru untuk menambah wawasan
kependidikannya.
Pelaksanaan kurikulum baru yang lebih menekankan kepada pengembangan kemandirian
siswa.
Penilaian terhadap kinerja guru dan reward yang dijanjikan.
Pelaksanaan supervisi didasarkan pada system pembinaan dan pengembangan kemajuan
sekolah dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, supervisi pendidikan berhubungan erat
dengan administrasi pendidikan, karena dalam administrasi pendidikan terdapat unsur-unsur
yang menjadi persyaratan bagi kemajuan pendidikan.
Teknik-Teknik Pelaksanaan Supervisi
Adapun teknik-teknik supervisi adalah sebagai berikut:
1. Program orientasi.
2. Perkunjungan kelas.
3. Observasi kelas.
4. Pelajaran contoh.
5. Perpustakaan jabatan.
6. Saling mengunjungi kelas.
Menurut Ary Gunawan, ada 2 jenis teknik supervisi pendidikan yaitu :
Jika menurut supervisor permasalahannya sejenis, maka penyelesaiannya dapat dilakukan
dengan “teknik kelompok”.
Teknik Individual (Individual Technique)
Bila masalah yang dihadapi bersifat pribadi, maka teknik yang digunakan adalah teknik
individual sehingga dijamin kerahasiaannya. Administrasi pendidikan berkaitan secara
langsung dengan program pendidikan yang diterapkan, penerimaan siswa dan syarat-syarat
yang harus ditempuh, pembiayaan sekolah, kepegawaian, keuangan sekolah, sarana dan
prasarana, serta pembukuan dan ketatausahaan sekolah. Bidang-bidang yang tercakup di
dalam administrasi pendidikan dapat sikelompokkan sebagai berikut:
1. Administrasi materiil, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung, dan alat-alat perlengkapan
sekolah.
2. Administrasi personal, mencakup administrasi personal guru dan pegawai sekolah,
dan administrasi murid.
3. Administrasi kurikulum, yang mencakup penyusunan kurikulum, pengembangan
kurikulum, pelaksanaan kurikulum, pembagian tugas mengajar para guru-guru dan
penyusunan silabus.
Dengan tiga bidang di atas, ruang lingkup administrasi pendidikan berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut:
A. Perencanaan program pendidikan.
B. Pengorganisasian pendidikan.
C. Pengarahan dan pengembangan.
D. Pengendalian dan pengawasan Pendidikan.

Kesimpulan Dan Saran.


Program supervisi pendidikan seba-gai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan supervisi.
Program super-visi disusun pada awal semester setiap tahun pelajaran dengan meli-batkan
para supervisor, wakil kepala madrasah, guru-guru senior dan wakil dari kelompok MGMP.
Program supervisi tidak hanya dalam bentuk jadwal supervisi, format penilaian dan
instrumen- instrumen supervisi. Namun program supervisi mencakup analisis kemampuan
guru, pengembangan proses pembelajaran, pembinaan profesionalisme guru dan analisis
pengembangan kurikulum diantaranya silabus, program semes-ter, program tahunan dan
program pengajaran.
Supervisi pendidikan dilakukan dengan menggunakan tehnik super-visi individual yaitu
observasi kelas dan kunjungan kelas. Sedangkan tehnik supervisi kelompok seperti diskusi
kelompok, rapat supervisi, seminar, workshop dan lokakarya sulit dilakukan. Karena
terbentur dengan jam efektif guru mengajar di ruang kelas. Tehnik supervisi yang digunakan
belum dapat mengung-kapkan kelemahan- kelemahan guru secara detail dan mendalam
dalam proses belajar mengajar. Di samping itu pengembangan dan pembinaan guru secara
kelompok tidak terlak-sana dengan baik. Padahal kegiatan- kegiatan kelompok dapat
memecah-kan persoalan-persoalan yang diha-dapi guru secara bersama-sama.
Proses pelaksanaan supervisi pendi-dikan dilakukan dalam tiga tahap yaitu pertemuan
sebelum observasi, observasi guru mengajar dan per-temuan setelah guru mengajar. Pelak
sanaan supervisi merata pada setiap guru. Namun supervisi tidak selalu dilakukan oleh
supervisor dan kepala madrasah, tetapi sebagian dilimpah kan pada wakil kepala madrasah
atas guru senior dan hasilnya tetap diko-ordinasikan dengan supervisor untuk dilakukan
bimbingan dan pembi-naan. Dari hasil supervisi ditemukan banyak guru yang belum
menyiap-kan silabus, rencana pelaksanaan pem belajaran (RPP), tidak meng-kuasai materi
yang sulit dan penggu- naan media belajar yang masih kurang.
Tindak lanjut hasil supervisi adalah upaya bantuan supervisor terhadap guru untuk dapat
meningkatkan kompetensi guru serta memecahkan problem yang dihadapi guru setelah
proses belajar mengajar berlangsung. Tindak lanjut hasil supervisi dila-kukan oleh
supervisor pada perte- muan balikan yaitu setelah pelak-sanaan supervisi berlangsung.

Daftar Pustaka
Supandi, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka dan Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 1990.
Drs. Fuadudin dan Sukama Karya, Pengembangan dan inovasi kurikulum, Dirjen Pembinaan
dan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Jakarta. 1996
Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2005.
Pidarta, M., 2008. Penilaian Ten-tang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, M.N., 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Badung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai