NIM : 23844005
Kelas : I/RPL Bungbulang
Dosen Pengampu : Asep Darmawan, M.Pd
Mata Kuliah : Supervisi dan Manajemen Pendidikan
1. Memahami silabus mata kuliah dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa
Pengantar:
Pengantar bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari
dan bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung.
Perkenalan:
Perkenalan adalah kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk memperkenalkan diri mereka
sendiri. Berbagi nama, latar belakang pendidikan, minat, dan apa yang harapkan dari
perkuliahan. Ini membantu membangun suasana belajar yang ramah dan saling mendukung.
Deskripsi:
Deskripsi adalah memberikan gambaran rinci tentang topik-topik yang akan dibahas, tujuan
pembelajaran, dan harapan dari pihak pengajar.
Kontrak Belajar:
Kontrak belajar adalah dokumen yang berisi komitmen antara mahasiswa dan pengajar. Dalam
kontrak belajar, akan dijelaskan dengan jelas apa yang diharapkan dari mahasiswa dan apa yang
dapat diharapkan oleh mahasiswa dari pengajar. Ini mencakup kewajiban, aturan, dan
bagaimana proses pembelajaran akan dijalankan.
Rencana Kegiatan Mahasiswa:
Rencana kegiatan mahasiswa adalah dokumen yang berisi jadwal dan strategi pembelajaran
pribadi mahasiswa. Ini termasuk waktu belajar, metode pembelajaran yang akan digunakan, dan
cara mengukur progres. Rencana ini membantu mahasiswa untuk lebih terorganisir dan efektif
dalam mengelola waktu dan upaya belajar mereka.
4) Berkesinambungan:
● Supervisi merupakan proses berkelanjutan yang terintegrasi ke dalam budaya
sekolah.
Teknis Supervisi Sekolah:
1) Pengamatan Kelas:
● Pengamatan langsung kinerja guru dalam kelas untuk mengevaluasi metode
pengajaran, interaksi dengan siswa, dan penerapan strategi pembelajaran.
2) Wawancara:
● Melibatkan percakapan antara supervisor dan guru/staf untuk mendapatkan informasi
tentang praktik pengajaran, tujuan pembelajaran, dan kebutuhan pengembangan.
3) Pemetaan Kurikulum:
● Meninjau dan mengevaluasi kurikulum sekolah, memastikan bahwa itu sesuai dengan
kebutuhan siswa dan memenuhi standar pendidikan.
4) Analisis Data Hasil Belajar:
● Menilai hasil belajar siswa untuk menentukan keberhasilan implementasi kurikulum
dan efektivitas pengajaran.
5) Pelatihan dan Bimbingan:
● Menyediakan pelatihan dan bimbingan kepada guru/staf untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.
Supervisi sekolah yang efektif melibatkan kombinasi teknik-teknik ini sesuai dengan kebutuhan
dan konteks sekolah tertentu. Pendekatan yang holistik dan berfokus pada pengembangan
profesional dapat memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan di sekolah.
8. Tupoksi Supervisor (Hal-hal yang harus dilaksanakan dan penampilan supervisor dalam
melaksanakan supervisi
Tupoksi atau tugas pokok supervisor sekolah mencakup berbagai aspek yang dirancang untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan di sekolah. Berikut adalah hal-hal yang harus
dilaksanakan oleh seorang supervisor dan indikator penampilan yang dapat diukur dalam
melaksanakan supervisi:
Tupoksi Supervisor Sekolah:
1) Pengamatan Pengajaran:
● Dilaksanakan: Melakukan observasi kelas secara teratur.
● Penampilan: Pengamatan kelas dilakukan dengan metode yang sistematis dan
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru.
2) Evaluasi Kinerja Guru:
● Dilaksanakan: Melakukan evaluasi kinerja guru berdasarkan standar yang ditetapkan.
● Penampilan: Menyusun laporan evaluasi yang jelas, adil, dan dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan profesional.
3) Pengembangan Program Pengembangan Profesional:
● Dilaksanakan: Merancang dan mengimplementasikan program pengembangan
profesional sesuai dengan kebutuhan.
● Penampilan: Program pengembangan profesional dapat meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan staf.
4) Manajemen Sumber Daya:
● Dilaksanakan: Memastikan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya
sekolah.
● Penampilan: Sumber daya digunakan secara optimal, dan sekolah beroperasi sesuai
dengan anggaran dan kebijakan.
5) Pemetaan Kurikulum:
● Dilaksanakan: Meninjau dan memastikan implementasi kurikulum
sesuai dengan
standar pendidikan.
● Penampilan: Kurikulum yang diterapkan mendukung tujuan pembelajaran dan
memenuhi standar.
6) Bimbingan dan Pembinaan:
● Dilaksanakan: Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada guru untuk
pengembangan profesional mereka.
● Penampilan: Guru menunjukkan peningkatan kinerja dan penerapan umpan balik
yang diberikan.
7) Penyelesaian Konflik:
● Dilaksanakan: Menangani konflik antara staf atau dengan siswa.
● Penampilan: Konflik diselesaikan dengan cara yang adil dan meminimalkan
dampaknya terhadap lingkungan belajar.
8) Pembinaan Kepemimpinan:
● Dilaksanakan: Membantu dalam pengembangan kepemimpinan di antara staf.
● Penampilan: Meningkatnya keterlibatan staf dalam kegiatan kepemimpinan dan
pengembangan diri.
Indikator Penampilan Supervisor Sekolah:
1) Ketepatan Waktu:
● Supervisor mengikuti jadwal supervisi dan memberikan umpan balik tepat waktu.
2) Keterlibatan Guru:
● Guru merasa terlibat dalam proses supervisi dan merasa didukung untuk
meningkatkan kinerja mereka.
3) Perbaikan Kinerja:
● Kinerja guru mengalami peningkatan berdasarkan umpan balik dan evaluasi.
4) Penerapan Rekomendasi:
● Guru menerapkan rekomendasi dan saran yang diberikan oleh supervisor dalam
praktik pengajaran mereka.
5) Partisipasi dalam Pengembangan Profesional:
● Staf aktif berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan profesional yang diadakan
oleh supervisor.
6) Pembinaan Kepemimpinan Muncul:
● Munculnya pemimpin-pemimpin potensial di antara staf yang dibina oleh supervisor.
7) Pengelolaan Konflik dengan Efektif:
● Konflik diatasi dengan cara yang efektif dan mendukung hubungan yang positif di
sekolah.
8) Efektivitas Pengelolaan Sumber Daya:
● Sumber daya sekolah dikelola dengan efektif untuk mendukung kebutuhan
pembelajaran.
Melalui implementasi tupoksi tersebut dan evaluasi kinerja yang baik, seorang supervisor dapat
berkontribusi secara positif terhadap peningkatan mutu pendidikan dan lingkungan belajar di
sekolah.
9. Konsep Dasar Manajemen Sekolah (Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan Standar Manajemen
Sekolah
PengertianManajemenSekolah:
Manajemen sekolah merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh kepala
sekolahdantimmanajemenuntukmerencanakan,mengorganisir,mengarahkan,danmengontrolsum
ber daya serta aktivitas di sekolah. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan
pendidikanyangtelah ditetapkan.
Prinsip-prinsipManajemenSekolah:
1) Partisipasi danKeterlibatan:
● Melibatkansemuastakeholder,termasukguru,staf,siswa,danorangtua,dalamprosespeng
ambilan keputusan.
2) TujuanBersama:
● Memastikanbahwaseluruhanggotasekolahmemilikipemahamanyangjelastentangtujua
n dan visi sekolah.
3) Pengembangan Sumber Daya Manusia:
● Menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi staf melalui
pelatihan dan pembinaan.
4) Transparansi dan Komunikasi Efektif:
● Mendorong transparansi dalam pengambilan keputusan dan menjaga komunikasi
yang efektif di antara semua pihak terkait.
5) Pengelolaan Efisien dan Efektif:
● Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif, termasuk anggaran, waktu, dan
personel.
6) Kepemimpinan yang Mendorong Inovasi:
● Mendorong kepemimpinan yang mendukung inovasi dan pengembangan konstan di
sekolah.
7) Orientasi pada Hasil dan Kualitas:
● Menempatkan fokus pada pencapaian hasil pendidikan yang berkualitas tinggi.
8) Responsif terhadap Perubahan:
● Bersifat responsif terhadap perubahan dalam lingkungan pendidikan dan mampu
menyesuaikan strategi manajemen.
Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah:
1) Perencanaan:
● Membuat rencana strategis yang mencakup visi, misi, dan tujuan pendidikan
sekolah.
2) Pengorganisasian:
● Menyusun struktur organisasi dan membagi tugas dan tanggung jawab untuk
mencapai tujuan.
3) Pengarah:
● Memberikan arahan dan membimbing staf dalam pencapaian tujuan sekolah.
4) Pengawasan:
● Melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan implementasi rencana dan
mencapai hasil yang diinginkan.
5) Koordinasi:
● Mengkoordinasikan kegiatan di seluruh sekolah untuk memastikan keterpaduan dan
kesinambungan.
Standar Manajemen Sekolah:
Standar manajemen sekolah dapat mencakup berbagai aspek, dan dapat berbeda tergantung pada
sistem pendidikan atau regulasi setempat. Beberapa standar umum melibatkan:
1) Standar Pencapaian Akademis:
● Membuat dan mencapai target prestasi akademis yang telah ditetapkan.
2) Standar Pengelolaan Sumber Daya:
● Menyusun dan mengelola anggaran dengan efisien, memastikan pemanfaatan
sumber daya manusia, fisik, dan finansial yang optimal.
3) Standar Tata Kelola:
● Menjaga prinsip-prinsip tata kelola yang baik, termasuk transparansi, etika, dan
akuntabilitas.
4) Standar Lingkungan Belajar:
● Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung pembelajaran.
5) Standar Kepemimpinan dan Manajemen Staf:
● Memastikan kepemimpinan yang efektif dan manajemen staf yang mendorong
motivasi dan kinerja yang tinggi.
6) Standar Hubungan dengan Stakeholder:
● Membangundanmemeliharahubunganyangpositifdengansiswa,orangtua,dankomunita
slokal.
7) StandarInovasidanPerubahan:
● Mendorong budaya inovasi dan responsif terhadap perubahan dalam
pendidikan.Penerapanstandarinimembantusekolahmencapaivisidanmisipendidikan,menciptakan
lingkunganpembelajaran yangbaik, danmeraih keberhasilansecaraberkelanjutan.
12. Manajemen Peserta Didik (Pengertian, Ruang Lingkup, PPDB, Ketatausahaan PD,
Layanan BK, dan Pencatatan Prestasi Belajar
PengertianManajemenPesertaDidik:
Manajemen peserta didik mencakup serangkaian kegiatan dan proses yang bertujuan
untukmengelola siswa atau peserta didik di suatu institusi pendidikan. Ini melibatkan
perencanaan,pelaksanaan,danevaluasi berbagaiaspekyangterkait dengan pengelolaanpeserta
didik.
Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik:
1) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB):
● Mengelola proses penerimaan siswa baru, termasuk pengaturan mekanisme seleksi
dan pendaftaran.
2) Ketatausahaan Peserta Didik:
● Melibatkan pengelolaan administrasi peserta didik, termasuk data pribadi, kehadiran,
dan catatan akademis.
3) Layanan Bimbingan dan Konseling (BK):
● Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu
perkembangan sosial dan emosional peserta didik.
4) Pemantauan dan Evaluasi Prestasi Belajar:
● Melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap prestasi belajar peserta didik secara
berkala.
5) Pencatatan Prestasi Belajar:
● Mengelola catatan prestasi belajar siswa untuk memberikan umpan balik dan
mendukung keputusan pengembangan kurikulum.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB):
1) Perencanaan PPDB:
● Menyusun rencana dan kebijakan penerimaan peserta didik baru.
2) Pendaftaran:
● Mengelola proses pendaftaran peserta didik baru.
3) Seleksi dan Pengumuman Hasil:
● Menyelenggarakan proses seleksi, pengumuman hasil, dan registrasi peserta didik
yang diterima.
4) Orientasi Peserta Didik Baru:
● Menyelenggarakan kegiatan orientasi untuk memperkenalkan peserta didik baru
dengan lingkungan sekolah.
Ketatausahaan Peserta Didik:
1) Manajemen Data Peserta Didik:
● Mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data pribadi, kehadiran, dan prestasi
belajar peserta didik.
2) Kehadiran dan Absensi:
● Memantau kehadiran peserta didik dan menangani masalah absensi.
3) Arsip dan Dokumentasi :
● Menjaga arsip dan dokumentasi terkait peserta didik, termasuk surat keterangan,
rapor, dan dokumen lainnya.
Layanan Bimbingan dan Konseling (BK):
1) Penyelenggaraan Konseling:
● Memberikan layanan konseling individu dan kelompok kepada peserta didik.
2) Pengembangan Program Bimbingan:
● Merancang dan melaksanakan program bimbingan yang mendukung perkembangan
peserta didik.
3) Pemantauan Kesejahteraan Sosial dan Emosional:
● Memantau kesejahteraan sosial dan emosional peserta didik.
Pencatatan Prestasi Belajar:
1) Penilaian dan Evaluasi:
● Menyusun dan melaksanakan kebijakan penilaian dan evaluasi prestasi belajar.
2) Pelaporan dan Umpan Balik:
● Memberikan laporan prestasi belajar secara berkala kepada peserta didik dan orang
tua.
3) Pemantauan dan Analisis:
● Memantau dan menganalisis data prestasi belajar untuk mengidentifikasi tren dan
area perbaikan.
Manajemen peserta didik berfokus pada pembinaan, pembimbingan, dan pencapaian optimal
peserta didik di lingkungan pendidikan. Dengan manajemen yang baik, peserta didik dapat
mengalami perkembangan yang seimbang di berbagai aspek kehidupan mereka.
15. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah (Pengertian, Ruang Lingkup, Pengadaan,
Pengaturan, Penggunaan, dan Tata Cara Penghapusan Barang
ManajemenSaranadanPrasaranaSekolah:
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah melibatkan perencanaan, pengelolaan,
danpemeliharaan fasilitas fisik serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
mendukungkegiatanpembelajaran dan operasionalsekolah.
PengertianManajemenSaranadanPrasaranaSekolah:
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah adalah proses pengelolaan, perencanaan,
danpemeliharaan semua aspek fisik dan non-fisik yang membantu operasional sekolah,
termasukgedung, peralatan, ruang kelas, sertaareapenunjang lainnya.
RuangLingkupManajemenSaranadanPrasaranaSekolah:
1) PerencanaandanPengembanganFasilitas:
● Menyusunrencanajangkapanjanguntukpengembangandanpeningkatanfasilitassekolah
.
2) PengadaandanPembangunan:
● Melakukanprosespengadaan,konstruksi,ataupemeliharaanfasilitassesuaikebutuhan
sekolah.
3) Pengaturan Ruang Kelas dan Area Penunjang:
● Mengatur penempatan dan penggunaan ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, dan
fasilitas lainnya.
4) Kebersihan dan Pemeliharaan:
● Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan menjaga kebersihan seluruh fasilitas
sekolah.
5) Keamanan dan Keselamatan:
● Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas dan penghuninya, termasuk penerapan
protokol keamanan.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah:
1) Pemilihan dan Pembelian Peralatan:
● Menentukan kebutuhan peralatan dan fasilitas baru serta melakukan pembelian
sesuai anggaran yang tersedia.
2) Proses Lelang atau Pemilihan Vendor:
● Melaksanakan proses lelang atau pemilihan vendor untuk memastikan transparansi
dalam pengadaan.
Pengaturan Penggunaan Sarana dan Prasarana:
1) Penjadwalan Ruang Kelas:
● Menjadwalkan penggunaan ruang kelas untuk berbagai kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2) Pengaturan Area Terbuka:
● Mengelola penggunaan lapangan olahraga, halaman sekolah, dan area terbuka
lainnya untuk kegiatan siswa.
Tata Cara Penghapusan Barang:
1) Inventarisasi Barang:
● Melakukan inventarisasi dan penilaian terhadap barang-barang yang akan
dihapuskan.
2) Penentuan Kondisi Barang:
● Menentukan apakah barang masih dapat digunakan, perlu direparasi, atau memang
harus dihapuskan.
3) Proses Penjualan atau Lelang:
● Mengadakan proses penjualan atau lelang untuk barang-barang yang masih memiliki
nilai atau digunakan oleh pihak lain.
4) Pembuangan Barang yang Tidak Layak:
● Menghapuskan barang-barang yang tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
5) Pelaporan dan Dokumentasi:
● Membuat laporan dan dokumentasi tentang penghapusan barang, termasuk alasan,
proses, dan hasilnya.
Aspek Penting dalam Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah:
1) Keberlanjutan Lingkungan :
● Memastikan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana sekolah mendukung prinsip
keberlanjutan dan ramah lingkungan.
2) Aksesibilitas dan Keterjangkauan:
● Memastikan bahwa fasilitas sekolah dapat diakses oleh semua siswa, termasuk
mereka dengan kebutuhan khusus.
3) Pemeliharaan Pencegahan:
● Melakukan pemeliharaan preventif untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang
umur pakai fasilitas.
4) Partisipasi Komunitas:
1) Melibatkankomunitassekolahdalamprosesperencanaandanpengelolaansaranadanpras
arana.
Manajemen Sarana dan PrasaranaSekolah yang baik mendukung pembelajaran yang efektifdan
menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk perkembangan siswa
dankegiatanpendidikan.
16. Manajemen Kelas (Konsep Dasar, Aspek Fungsi dan Masalah, dan Pendekatan
Manajemen Kelas
Manajemen Kelas:
Manajemen kelas adalah serangkaian kegiatan dan strategi yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, kondusif, dan mendukung perkembangan
siswa. Ini mencakup pengelolaan perilaku siswa, struktur kelas, serta interaksi guru-siswa.
Konsep Dasar Manajemen Kelas:
1) Pengelolaan Perilaku:
● Mengelola perilaku siswa dengan memberikan ekspektasi yang jelas, memberikan
umpan balik positif dan negatif, dan menerapkan konsekuensi yang konsisten.
2) Pembentukan Hubungan Positif:
● Membangun hubungan positif antara guru dan siswa, serta antar-siswa, untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
3) Struktur dan Organisasi Kelas:
● Menyusun struktur kelas, termasuk tata letak ruangan, penataan kursi, dan
pembagian tugas, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
4) Pembinaan dan Motivasi:
● Mendorong partisipasi aktif, memberikan dorongan positif, dan memotivasi siswa
untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Aspek Fungsi dan Masalah dalam Manajemen Kelas:
1) Aspek Fungsi:
∙ Disiplin: Menciptakan aturan dan konsekuensi yang jelas.
∙ Partisipasi: Mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif siswa.
∙ Pengaturan Fisik: Menata ruang kelas dan sumber daya pembelajaran.
2) Masalah yang Mungkin Muncul:
∙ Gangguan Kelas: Ketidakpatuhan, ketidaktaatan, atau gangguan lainnya.
∙ Kesulitan Belajar : Siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi.
∙ Perlakuan yang tidak adil atau tidak setara terhadap siswa.
Ketidaksetaraan:
Pendekatan Manajemen Kelas:
1) Pendekatan Proaktif:
●Mencegah masalah perilaku sebelum mereka muncul dengan menetapkan ekspektasi
yang jelas, merencanakan kegiatan pembelajaran menarik, dan memotivasi siswa.
2) Pendekatan Reaktif:
● Menanggapi perilaku siswa setelah masalah muncul, dengan memberikan
konsekuensi atau mengadakan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah.
3) Pendekatan Kolaboratif:
● Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan, mengajak mereka berpartisipasi
dalam aturan kelas, dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.
4) Pendekatan Holistik:
● Memahami bahwa manajemen kelas bukan hanya tentang aturan dan konsekuensi,
tetapi juga tentang membangun hubungan positif, mengakui keberagaman, dan
mendukung kebutuhan individu siswa.
5) Pendekatan Diferensiasi:
1) Mengakuiperbedaanindividualsiswadanmenyesuaikanstrategipengajaransertamanaje
menkelassesuai dengan gaya belajar dankebutuhan mereka.
TipsManajemenKelasyangEfektif:
1) Aturan yang Jelas dan Konsisten :
● Tetapkanaturanyangjelasdanberlakukonsistendalammemberikankonsekuensi.Pujia
2) n dan Umpan BalikPositif:
● Berikan pujian dan umpan balik positif untuk meningkatkan motivasi dan
perilakupositif.
3) Rencana Pembelajaran yangMenarik:
● Rencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan relevan untuk menjaga
minatsiswa.
4) HubunganPositif dengan Siswa:
● Bangun hubungan positif dengan siswa, tunjukkan empati, dan dengarkan
denganpenuh perhatian.
5) PartisipasiSiswadalamPengambilanKeputusan:
● Libatkan siswa dalam pembuatan aturan kelas dan pengambilan keputusan
yangmemengaruhi mereka.
Manajemen kelas yang efektif menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif
untukperkembangan siswa. Dengan kombinasi strategi proaktif dan reaktif, guru dapat
mencapaitujuanpembelajaran sambil membangun hubungan yangpositif dengansiswa.
17. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah (Konsep Dasar Manajemen Mutu, Prinsip Mutu,
Komponen Mutu, dan Implementasi Manajemen Mutu)
Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah:
Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah adalah suatu pendekatan yang melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di sebuah
sekolah. Hal ini melibatkan semua elemen sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf
pendukung.
Konsep Dasar Manajemen Mutu:
1) Orientasi pada Pencapaian Tujuan:
● Fokus pada pencapaian tujuan pendidikan dan peningkatan hasil belajar siswa.
2) Pendekatan Berkelanjutan:
● Menekankan pada perbaikan terus-menerus dan proses pembelajaran organisasi yang
berkelanjutan.
3) Partisipatif:
● Melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan peningkatan mutu.
Prinsip Mutu:
1) Orientasi pada Siswa:
● Memastikan bahwa seluruh kebijakan dan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pencapaian siswa.
2) Kepemimpinan Efektif:
● Pemimpin sekolah harus memiliki peran yang efektif dalam mengarahkan dan
mendukung inisiatif peningkatan mutu.
3) Keterlibatan Stakeholder:
● Melibatkan orang tua, siswa, guru, dan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan implementasi perubahan.
4) Pengelolaan Berbasis Bukti:
● Pengambilan keputusan didasarkan pada data dan bukti yang dapat diukur untuk
mengukur kinerja dan efektivitas.
Komponen Mutu:
1) Penjaminan Kualitas Pendidikan:
● Memastikan bahwa standar kualitas pendidikan dipertahankan dan ditingkatkan
secara terus-menerus.
2) Evaluasi dan Pemantauan:
● Melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala terhadap proses pembelajaran,
kinerja guru, dan hasil belajar siswa.
3) Pengembangan Sumber Daya Manusia :
● Meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru, staf, dan kepemimpinan sekolah.
4) Kurikulum dan Pembelajaran:
● Menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran dengan kebutuhan siswa dan
tuntutan kurikulum nasional.
Implementasi Manajemen Mutu:
1) Penetapan Tujuan dan Sasaran:
● Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas untuk peningkatan mutu sekolah.
2) Pengumpulan Data dan Analisis:
● Mengumpulkan data tentang kinerja siswa, efektivitas guru, dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi mutu pendidikan.
3) Perencanaan dan Implementasi Tindakan Perbaikan:
● Mengembangkan rencana perbaikan berdasarkan analisis data dan melaksanakan
tindakan perbaikan yang sesuai.
4) Pelibatan Seluruh Komunitas Sekolah:
● Melibatkan semua stakeholder dalam implementasi dan pemantauan proyek
peningkatan mutu.
5) Evaluasi dan Pelaporan:
● Melakukan evaluasi berkala terhadap progres peningkatan mutu dan menyusun
laporan hasil.
6) Siklus Perbaikan Berkelanjutan:
● Menerapkan siklus perbaikan berkelanjutan dengan terus memonitor, mengevaluasi,
dan menyesuaikan tindakan perbaikan.
Tantangan dalam Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah:
1) Keterbatasan Sumber Daya:
● Tantangan finansial dan sumber daya manusia yang mungkin membatasi
kemampuan sekolah untuk melaksanakan perubahan.
2) Perubahan Budaya Sekolah:
● Mengubah budaya sekolah agar lebih terbuka terhadap perubahan dan orientasi pada
peningkatan mutu.
3) Keterlibatan Stakeholder:
● Memastikan keterlibatan aktif semua stakeholder, termasuk orang tua dan
masyarakat.
4) Penyesuaian dengan Perubahan Kebijakan Pendidikan:
● Menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan pendidikan yang dapat
mempengaruhi manajemen dan mutu sekolah.
Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
efektif, mendukung perkembangan siswa, dan meningkatkan kualitas pendidikan secara
keseluruhan. Dengan fokus pada prinsip-prinsip mutu dan partisipasi seluruh komunitas sekolah,
manajemen mutu dapat memberikan dampak positif terhadap prestasi dan
pengembangan siswa.