Anda di halaman 1dari 59

SUPERVISI

AKADEMIK
Apa itu
SUPERVISI
AKADEMIK
?
 … bermacam-macam layanan yang diberikan
kepada guru yang pada akhirnya
menghasilkan peningkatan pengajaran, belajar
dan kurikulum (Roberts, 1957).
 …bantuan sedemikian rupa sehingga guru
dapat belajar bagaimana meningkatkan
kemampuan pribadinya untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar yang telah ditetapkan
(Neagley & Evans, 1980)
 ... upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan pengajaran (Daresh, 1989).
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
tujuan pembelajaran

Berarti supervisi akademik bukan hanya menilai


unjuk kerja guru, tetapi membantu guru
mengembangkan profesionalismenya
Jadi …
supervisi akademik atau supervisi
pembelajaran (instructional supervision)
adalah….

bantuan yang diberikan


kepada guru untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran
Mengapa perlu supervisi
akademik …?
Guru wajib menyesuaikan,
mengembangkan, dan terus
meningkatkan kompetensinya untuk …:
◦ menyesuaikan dengan perkembangan
pengetahuan, teknologi, dan seni yang
dimiliki.
◦ menyesuaikan dengan perkembangan
siswa, orang tua, pengguna lulusan,
dan masyarakat.
Alfonso, Firth, dan Neville mengatakan bahwa
ada 3 konsep pokok (kunci) dalam pengertian
supervisi akademik :

1. Supervisi akademik harus secara langsung


mempengaruhi dan mengembangkan
perilaku guru dalam mengelola proses
pembelajaran.
2. Kegiatan supervisor dalam membantu guru
harus didesain dengan terprogram, sehingga
jelas waktu mulai dan berakhirnya program
pengembangan tersebut.
3. Tujuan akhir supervisi akademik (SA)
adalah agar guru semakin mampu
meningkatkan profesinya

Dengan demikian tujuan SA bukan hanya


meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan guru, melainkan juga
meningkatkan komitmen dan kemauan
atau motivasi guru
Menurut Sergiovanni
ada 3 tujuan supervisi akademik :

Pengembangan
Profesionalisme

Tujuan
Supervisi

Penumbuhan Pengawasan
Motivasi Berkualitas
1. SA bertujuan membantu guru mengembangkan
kemampuan profesionalnya dalam memahami
akademik, kehidupan kelas, dan
mengembangkan keterampilan mengajarnya

2. SA bertujuan memonitor KBM di sekolah.


Kegiatan ini bisa dilakukan melalui kunjungan
kelas, percakapan dengan guru yang
bersangkutan dan guru lain, serta muridnya

3. SA bertujuan mendorong guru menerapkan


kemampuannya dalam melaksanakan tugas
dengan tekun dan sungguh-sungguh
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK
1. SA harus mampu menciptakan hubungan
harmonis.
Supervisor bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan
informal. Oleh karena itu, supervisor bersifat
membantu, memahami, terbuka, jujur, ajeg,
sabar, antusias dan penuh humor.

2. SA harus dilakukan secara


berkesinambungan.
Supervisi bukan tugas sambilan, tapi harus terus
menerus. Apabila guru telah berhasil
mengembangkan dirinya, supervisi tetap dilakukan
3. SA harus demokratis.
Fokusnya adalah aktif dan koperatif, dengan
demikian program SA sebaiknya disusun
bersama dengan guru

4. Progran SA harus integral.


Dalam mencapai tujuan pendidikan terdapat
berbagai prilaku, seperti prilaku administratif,
kesiswaan, konseling, akademik dll.
Kesemuanya harus integral dalam supervisi.
5. SA harus konferhensif.
Artinya mencakup keseluruhan aspek
pengembangan akademik. Prinsip ini meliputi
pengawasan akademik, pengembangan
profesional, dan motivasi guru.

6. SA harus konstruktif.
Artinya SA bukan untuk mencari-cari kesalahan
guru, tapi semata-mata untuk mengembangkan
pertumbuhan dan kreatifitas guru dalam
memahami dan memecahkan problem akademik
7. SA harus objektif.
Artinya dalam menyusun, melaksanakan,
dan mengevaluasi keberhasilan SA harus
objektif. Untuk itu, diperlukan instrumen
pengukuran yang memiliki validitas dan
reabilitas yang tinggi.
Bidang garapan apa saja
supervisi akademik ?
• Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)**
• Perencanaan Pembelajaran
• Pelaksanaan Pembelajaran
• Evaluasi Pembelajaran
• Pengelolaan Kelas
• Penelitian Tindakan Kelas
 Melakukan Analisis SWOT (Strengthes,
Weaknesses, Opportunities, & Threats) atau
Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
ke depan
 Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
 Penetapan Mata Pelajaran
 Penetapan Mulok
• Pengaturan beban belajar
• Kegiatan Pengembangan diri
• Penentuan Standar Ketuntasan Minimal
• Pendidikan kecakapan hidup, dan
• Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global.
• Penyusunan Kalender Pendidikan
• Penyusunan Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
GARIS BESAR TAHAP KEGIATAN
PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP

Penyusunan draf, review, dan revisi, serta


finalisasi, pemantapan, dan penilaian.
Merupakan program rutin tahunan yang
dilaksanakan secara periodik dalam siklus
tahun pelajaran, sehingga dokumen yang
disusun sesuai dengan karakteristik peserta
didik, situasi dan kondisi sekolah
Dokumen KTSP dinyatakan berlaku oleh
kepala madrasah setelah mendapat
pertimbangan dari komite sekolah dan
diketahui oleh Kemenag Provinsi untuk MA
dan Kemenag Kabupaten/Kota untuk MI
dan MTS.
PELAKSANAAN

Madrasah melaksanakan kegiatan


pembelajaran mengacu pada ketentuan
yang telah ditetapkan dalam dokumen
KTSP
Sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP maka
keterlaksanaannya baik dari segi proses
maupun hasil perlu dievaluasi secara
berkala oleh internal madrasah.
Hasil evaluasi merupakan umpan balik
untuk penyusunan dokumen KTSP
tahun berikutnya
SUPERVISI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Supervisor lebih dulu melihat kondisi ril kinerja guru
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan sbb. :
 Apa sebenarnya yang terjadi di dalam kelas ?
 Apa yang dilakukan guru dan murid di dalam kelas
 Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan
aktivitas yang berarti bagi siswa dan guru ?
 Apa saja yang telah dilakukan guru dalam
mencapai tujuan akademik ?
 Apa kelebihan dan kekurangan guru dan
bagaimana cara mengembangkannya ?
SUPERVISI PERANGKAT ADMINISTRASI
PEMBELAJARAN
1. Perangkat administrasi guru, minimal terdiri dari :
a. Perhitungan minggu dan hari efektif
o Perhitungan minggu efektif
o Analisis hari efektif
o Pendistribusian JP ke dalam KD

b. Pemetaan SK, KD, dan Indikator


o Pengurutan KD
o Penentuan tahapan berpikir
c. Program Tahunan
d. Program Semester/ alokasi waktu
e. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
o KKM Indikator
o KKM K/D dan S/K
o KKM Mata Pelajaran

f. Penyusunan Silabus

g. Penyusunan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran
 Tujuan:
Menterjemahkan rencana pelajaran (silabus dan
RPP) yang telah dibuat ke dalam bentuk tindakan
pembelajaran di dalam kelas.
 Keterampilan yang dikembangkan:
• melaksanakan proses pembelajaran dari :
pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi), kemudian penutup
• Memilih dan menggunakan sumber dan media
pembelajaran dengan menerapkan kriteria
yang tepat,
• Memilih dan melaksanakan strategi
pembelajaran berdasarkan kriteria yang
tepat, dan
• Menyajikan pelajaran di depan kelas secara
efektif.
SUPERVISI EVALUASI
PEMBELAJARAN
Tujuan:

Meningkatkan keterampilan dan memecahkan


masalah-masalah yang dihadapi guru
berkaitan dengan kegiatan evaluasi
pembelajaran.
Keterampilan yang dikembangkan:
Prosedur penilaian: penilaian awal,
penilaian sedang berjalan, dan penilaian pasca
pembelajaran
 Penentuan acuan penilaian: penilaian
acuan patokan atau penilaian acuan norma
 Penilaian formatif dan sumatif,
 Teknik penilaian: tes/non-tes, tes tulis/
perbuatan, portofolio, penilaian berbasis
kelas, dll.
 Pengembangan instrumen evaluasi;
 Analisis dan pengambilan keputusan hasil
evaluasi
 Pemberian nilai (marking) dan pelaporan
hasil evaluasi
Evaluasi

 Ulangan Harian 1 KD atau lebih

 Ujian Tengah Semester 8/9 minggu

 Ujian Akhir Semester

 Ujian Kenaikan Kelas

 Ujian Nasional dan Ujian Sekolah

 Pengayaan dan Remidial


 Tujuan:
 Mengembangkan komptensi guru dalam
mengelola lingkungan belajar sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin terjadinya
proses belajar yang efektif;
 Pengembangan pemahaman terhadap
persoalan disiplin.
 Keterampilan yang dikembangkan:
 Penataan lingkungan kelas yang efektif
• Mengidentifikasi berbagai penyebab
timbulnya tingkah laku menyimpang;
• Menentukan langkah-langkah
pencegahan terhadap timbulnya
tingkah laku menyimpang;
• Menentukan langkah-langkah
perbaikan atas tingkah laku
menyimpang yang terlanjur terjadi di
kalangan siswa.
 Tujuan:
 Mengembangkan kompetensi guru melakukan
PTK untuk meningkatkan pembelajaran
 Keterampilan Yang Dikembangkan:
 Pemahaman konsep PTK
 Pengembangan usulan/proposal PTK
 Pelaksanaan PTK
 Pelaporan hasil PTK
METODE DAN TEKNIK
SUPERVISI AKADEMIK

Teknik supervisi ada 2 macam, yaitu: teknik


supervisi manajerial dan teknik supervisi akademik.

Teknik supervisi manajerial meliputi: monitoring


dan evaluasi, refleksi dan focused Grouf Discussion,
Metode Delphi, dan Worksop

Namun dalam pembahasan disini lebih terfokus


kepada “teknik supervisi akademik”
Supervisi akademik disebut juga supervisi
pengajaran (instruktional supervision) dan SA
memiliki beberapa metode dan teknik supervisi.

Metode dan teknik tersebut terbagi 2, yaitu:

A. INDIVIDUAL, meliputi:

1. Kunjungan kelas

Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan


guru oleh pengawas sekolah/madrasah untuk
mengamati pelaksanaan PBM sehingga
memperoleh data yang diperlukan dalam
rangka pembinaan guru.
Ada 4 tahapan dalam kunjungan kelas, yaitu:

a. Tahap Persiapan

b. Tahap pengamatan selama kunjungan

c. Tahap akhir kunjungan

d. Tahap tindak lanjut

Terdapat 6 kriteria dalam kunjungan, yaitu :

a. Memiliki tujuan-tujuan tertentu


b. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat
memperbaiki kemampuan guru

c. Menggunakan instrumen observasi tertentu


d. Terjadi interaksi antara supervisor dengan guru
dengan suasana saling pengertian

e. Pelaksanaan kunjungan kelas tidak


mengganggu PBM

f. Pelaksanaannya diikuti dengan program tindak


lanjut
2. Observasi kelas
Observasi kelas adalah teknik observasi yang
dilakukan oleh supervisor terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung
Secara umum aspek yang diamati:
a. Aktivitas guru-siswa dalam proses
pembelajaran
b. Cara penggunaan media pembelajaran
c. Reaksi mental para siswa dalam proses
belajar mengajar
d. Media pembelajaran yang dipakai dari segi
materialnya

Pelaksanaannya melalui beberapa tahap:


a. Persiapan observasi
b. Pelaksanaan observasi
c. Penutupan
d. Penilaian hasil observasi
e. Tindak lanjut
3. Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah pertemuan,


percakapan, dan tukar pikiran antara supervisor
dengan guru. Tujuannya: (1) pemecahan
masalah yang ditemui, (2) mengembangkan hal
mengajar yang lebih baik, (3) memperbaiki
segala kelemahan dan kekurangan pada diri
guru, (4) menghilangkan atau menghindari
segala prasangka yang bukan-bukan.
Ada 4 jenis percakapan individu:
a. Classroom-conference, yaitu percakapan yang
dilaksanakan di dalam kelas pada saat
istirahat
b. Office-conference, yaitu percakapan yang
dilaksanakan di ruang khusus atau ruang
kepala sekolah
c. Causal-confrence, yaitu percakapan yang
bersifat informal secara kebetulan bertemu
dengan guru
d. Observational visitation, yaitu percakapan
yang dilaksanakan setelah supervisor
melakukan observasi kelas

4. Kunjungan antar kelas


Kunjungan kelas adalah kegiatan guru berkunjung
ke kelas lain dalam sekolah/madrasah itu sendiri
untuk memperoleh pengalaman baru dari teman
sesama guru mengenai pelaksanaan proses
pembelajaran.
Ada 7 hal yang perlu diperhatikan supervisor :

a. Guru yang akan dikunjungi harus diseleksi


b. Tentukan guru-guru yang akan dikunjungi
c. Sediakan segala fasilitas yang diperlukan
d. Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan
cermat dan menyiapkan format-format catatan
e. Adakah tindak lanjut setelah selesai kegiatan ?
f. Dianjurkan agar segera diaplikasikan ke kelas
guru ybs.
g. Adakan perjanjian untuk mengadakan kunjungan
antar kelas berikutnya
5. Menilai diri sendiri

Penilaian diri sendiri merupakan pemberian


informasi secara objektif tentang perannya di
kelas dan memberi kesempatan kepada yang
bersangkutan untuk mempelajari metode dan
strateginya dalam PBM

Ada beberapa cara atau alat yang dapat


digunakan oleh guru ybs :
a. Menyebarkan bentuk pertanyaan kepada
siswanya tentang aktivitas pembelajaran yang
telah dilakukan
b. Mencatat tes-tes terhadap unit kerja

c. Mencatat aktivitas siswa dalam satu


catatan, baik secara perorangan maupun
kelompok
B. TEKNIK SUPERVISI KELOMPOK

Teknik supervisi kelompok adalah suatu cara


melaksanakan program supervisi yang ditujukan
pada dua orang atau lebih bagi guru yang
memiliki persamaan

Ada 11 teknik supervisi kelompok :


1. Kerja kelompok
2. Laboratorium kurikulum
3. Demonstrasi pembelajaran
4. Darmawisata
5. Kuliah/studi
6. Diskusi panel
7. Perpustakaan
8. Organisasi profesional
9. Buletin Supervisi
10. Pertemuan guru
11. Lokakarya atau komprensi kelompok
Sehubungan teknik yang baik kepada seseorang
berbeda, maka supervisor perlu mempertimbangkan:
a. Kebutuhan guru
b. Minat guru
c. Bakat guru

d. Temperamen guru
e. Sikap guru
f. Sifat-sifat somatik guru
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN GURU

1. Menciptakan hubungan yang harmonis


2. Analisis kebutuhan
3. Pelaksanaan supervisi akademik
4. Penilaian keberhasilan akademik

5. Perbaikan program supervisi akademik


D. MEDIA, SARANA, DAN SUMBER

Dalam pembinaan guru tentunya memerlukan


media, sarana, dan sumber tertentu.
Apabila digunakan teknik buletin, maka diperlukan
adanya buletin sebagai media dan sumbernya.
Apabila digunakan teknik darmawisata, maka
diperlukan tempat tertentu sebagai sumber
belajarnya.
Apabila digunakan teknik perpustakaan, maka
diperlukan buku-buku dan ruang khusus.
Demikian juga bila menggunakan teknik lain.
E. INSTRUMEN PENGUKURAN KEMAMPUAN GURU

o Banyak model dan jenis instrumen yang sudah


biasa atau valid untuk digunakan. Apabila
supervisor mengembangkan sendiri diharapkan
agar merujuk kepada jenis-jenis kemampuan
pembelajaran yang harus dikuasai oleh guru.

o Ada bermacam-macam skala pengukuran,


misalnya skala 3, 5 dan 7. Bila mengambil skala 3
: Tidak mampu, Cukup Mampu, dan Mampu
SUPERVISI KLINIS

SUPERVISI dengan
PENDEKATAN KLINIS
(Tahap-tahap Kegiatan)

• THE PLANNING CONFERENCE


• CLASSROOM OBSERVATION
• FEEDBACK CONFERENCE

52
1. Identifikasi konteks pembelajaran “yang
menjadi perhatian guru”
2. Menterjemahkan (“ympg”) ke dalam
perilaku yang dapat diobservasi
3. Mengidentifikasi Prosedur untuk perbaikan
Pembelajaran yang diinginkan
4. Membantu guru menetapkan tujuan perbaikan
pembelajaran (self-improvement)

53
5. Menyusun jadwal kegiatan observasi kelas

6. Memilih instrumen observasi & menetapkan


perilaku mana yang direkam dlm observasi
tersebut

7. Klarifikasi konteks pembelajaran, &


data/informasi yang akan direkam dlm
observasi kelas
OBSERVASI KELAS
(CLASSROOM OBSERVATION)

 Gurumelakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


kesepakatan awal
 Supervisormengamati dan mencermati tindakan guru
yang diarahkan kepada tujuan yang telah dirumuskan
sesuai kesepakatan
 Supervisormerekam kegiatan secara lengkap sebagai
bahan diskusi
 Selesai
kegiatan secara bersama meneliti hasil
rekaman
55
Pertemuan balikan
(feedback conference)

 Melakukan analisis terhadap hasil rekaman


kegiatan observasi
► Guru diminta memberikan interpretasi terhadap
data dan informasi dari hasil rekaman yang telah
di analisis (guru yang aktif, supervisor agak
pasif)
► Membuat keputusan tentang perubahan yang
harus dilakukan
56
► Memperoleh kesimpulan dan opini guru

► Mendorong guru mempertimbangkan model,


tujuan, metode pembelajaran alternatif
beserta landasan-landasanya.

► Menunjukkan kepada guru ttg peluang


mempraktekkan dan membandingkan.
Teknik dalam supervisi klinis
(feedback conference)

• Banyak mendengar, sedikit berbicara

 Memberikan komentar berdasarkan apa yang


dikatakan guru

 Memperjelas pertanyaan/ pernyataan guru

 Memberikan penghargaan khusus kepada


performa guru dan perkembangannya
58
 Menghindari pemberian nasihat secara
langsung

 Mengenali dan menggunakan apa yang


dirasakan orang lain.

 Memberikan dukungan dan semangat


SELAMAT BERJUANG

Anda mungkin juga menyukai