PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah mendeskripsikan bahwa seseorang yang
diangkat menjadi kepala sekolah harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi.
Kompetensi yang dimaksud terdiri dari 5 (lima) kompetensi, yaitu: 1)
kepribadian; 2) manajerial; 3) kewirausahaan; 4) supervisi; dan 5) sosial.
Kompetensi Supervisi sendiri meliputi 3 (tiga) hal, yaitu: 1) merencanakan
supervisi akademik; 2) melaksanakan supervisi akademik; dan 3)
menindaklanjuti hasil supervisi akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007 dalam
Kemendikbud, 2014). Supervisi akademik menempati posisi strategis di suatu
lembaga pendidikan. Mengingat, lembaga pendidikan adalah lembaga yang
menfokuskan kegiatannya membrrikan layanan pembelajaran. Kualitas
layanan pendidikan di suatu sekolah tergantung pada kualitas proses
pembelajaran di kelas. Kualitas proses pembelajaran di kelas tergantung pada
kemampuan guru mengelola proses pembelajaran. Kepala sekolah, sebagai
penanggung jawab lembaga, berkewajiban menjamin dan menfasilitasi agar
semua guru mampu mengelola proses pembelajaran seoptimal mungkin.
Untuk itu, kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik
semaksimal mungkin. Dengan supervisi akademik yang maksimal akan
mendorong peningkatan kemampuan guru mengeola proses pembelajaran
yang optimal.
Dalam melaksanakan supervisi akademik, kepala sekolah memulainya
dengan menyusun program. Kepala Sekolah menyusun program supervisi
untuk menjamin agar pelaksanaan supervisi berjalan sesuai harapan. Karena,
1
perencanaan supervisi yang baik akan memperlancar jalannya kegiatan
supervisi.
B. Dasar/Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4496)sebagaimana telah beberapa kali terakhir
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670)
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
10. Program Kerja SMP Darul Ulum KepuhdokoTahun Pelajaran 2017-2018.
2
C. Tujuan
3
E. Ruang Lingkup/Tahapan Supervisi Akademik
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka ruang lingkup
pengawasan proses pembelajaran (supervisi akademik) meliputi:
1. Pemantauan.
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus,
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
2. Supervisi.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan.
3. Evaluasi.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan
cara: (a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
dengan standar proses, dan (b) mengidentifikasi kinerja guru dalam
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses
pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
4. Pelaporan.
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak
lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
5. Tindak lanjut.
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk: (a) Penguatan
dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi
atau melampaui standar; (b) teguran yang bersifat mendidik diberikan
4
kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (c) pemberian
kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
5
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
6
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervise
perseorangan terhadap guru.Teknik supervisi individual terdiri atas
lima macam yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
1) Kunjungan Kelas.
Kunjungan kelas dilakukan dengan tujuan untuk menolong guru
dalam mengatasi masalah di dalam kelas. Observasi Kelas
2) Observasi kelas.
Observasi kelas dilakukan dengan cara mengamati proses
pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk
memperoleh data obyektifitas aspek-aspek situasi pembelajaran,
kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi
adalah usaha-usaha dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses
pembelajaran, cara menggunakan media pengajaran, variasi
metode, ketepatan penggunaan media dengan materi, ketepatan
penggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental para
peserta didik dalam proses belajar mengajar.
3) Pertemuan Individual.
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog,
dan tukar pikiran antara supervisor dan guru. Tujuannya adalah:
(1) memberikan kemungkinan pengembangan jabatan guru
melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi; (2) mengembangkan
pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik; (3) memperbaiki
segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan (4)
menghilangkan atau menghindari segala prasangka.
4) Kunjungan Antar Kelas.
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas
yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi
pengalaman dalam pembelajaran.
7
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan
program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru
yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau
dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka
diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau
kebutuhan yang mereka hadapi.
Ada 13 (tiga belas) teknik supervisi kelompok yaitu:
1) kepanitiaan-kepanitiaan,
2) kerja kelompok,
3) laboratorium dan kurikulum,
4) membaca terpimpin,
5) demonstrasi pembelajaran,
6) darmawisata, kuliah/studi,
7) diskusi panel,
8) perpustakaan,
9) organisasi profesional,
10) buletin supervisi,
11) pertemuan guru,
12) lokakarya atau konferensi kelompok.
8
1) Pemantauan Perencanaan Pembelajaran.
Pemantauan perencanaan pembelajaran menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu dengan melihat dan meneliti dokumen
perencanaan pembelajaran yang disusun oleh masing-masing
guru.
2) Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran;
Pemantauan pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik
pengamatan atau observasi kelas, yaitu dengan melihat
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing
guru.
3) Pemantauan Penilaian Hasil Belajar
Pemantauan penilaian hasil pembelajaran menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu dengan melihat dan meneliti dokumen
penilaian hasil pembelajaran yang disusun oleh masing-masing
guru.
b. Tahap Supervisi
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses, supervisi dilakukan melalui teknik antara lain:
pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau
pelatihan. Di SMP Darul Ulum Kepuhdoko, teknik yang digunakan
pada tahap supervisi adalah sebagai berikut:
1) Supervisi Perencanaan Pembelajaran.
Supervisi perencanaan pembelajaran menggunakan teknik
supervisi kelompok berupa pelatihan. Dalam hal ini sekolah bisa
memanfaatkan nara sumber dari guru senior, kepala sekolah, atau
pengawas sekolah.
2) Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran;
Supervisi pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik diskusi
atau konsultasi, yang kemudian dilanjutkan dengan observasi
kelas. Dalam hal ini kepala sekolah menggunakan pendekatan
supervisi klinis,
9
3) Supervisi Penilaian Hasil Belajar
Supervisi penilaian hasil pembelajaran menggunakan teknik teknik
supervisi kelompok berupa pelatihan. Dalam hal ini sekolah bisa
memanfaatkan nara sumber dari guru senior, kepala sekolah, atau
pengawas sekolah.
Komponen Indikator
Kepemilikan 1. Kalender Pendidikan
dokumen 2. Rencana Pekan Efektif
perangkat
pembelajaran a. perhitungan seluruh pekan dalam satu semester
b. perhitungan pekan tidak efektif
c. perhitungan pekan efektif
d. distribusi waktu
3. Program Tahunan
a. program semester ganjil
b. program semester genap
4. Program Semester
a. kompetensi dasar/indikator
b. distribusi waktu
Silabus 1. Identitas Sekolah
2. Identitas Mata Pelajaran
3. Kelas/Semester
10
Komponen Indikator
4. Kompetensi Inti
a. sikap
b. pengetahuan
c. Keterampilan
4. Kompetensi Dasar
a. sikap
b. pengetahuan
c. Keterampilan
5. Materi Pokok
a. memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan
b. ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan indikator
6. Pembelajaran
7. Penilaian
8. Alokasi Waktu
9. Sumber Belajar
Rencana 1. Identitas Sekolah
Pelaksanaan 2. Identitas Mata Pelajaran
Pembelajaran
(RPP) 3. Kelas/Semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
6. Kompetensi Inti
a. sikap
b. pengetahuan
c. Keterampilan
7. Kompetensi Dasar
a. pengetahuan
b. Keterampilan
8. Indikator Pencapaian Kompetensi
a. pengetahuan
b. Keterampilan
9. Tujuan Pembelajaran
a. pengetahuan
b. Keterampilan
10. Materi Pelajaran
a. reguler
b. remidial
c. pengayaan
11. Metode Pembelajaran
12. Media Pembelajaran
a. media
11
Komponen Indikator
b. bahan/alat
13. Sumber Belajar
14. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
2) memberi motivasi belajar kepada peserta didik
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
b. Kegiatan Inti
1) memuat aktivitas yang mengembangkan aspek sikap,
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan
2) memuat aktivitas yang mengembangkan aspek
pengetahuan, melalui aktivitas mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta
3) memuat aktivitas yang mengembangkan aspek
keterampilan, melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
4) mengintegrasikan aktivitas Penguatan Pendidikan
karakter (PPK)
5) mengintegrasikan aktivitas pengembangan literasi
6) Mengintegrasikan keterampilan abad 21: kreatif dan
inovatif, berfikir kritis dan pemecahan masalah,
kolaboratif, dan komunikatif
c. Penutup
1) memuat aktivitas membuat rangkuman
2) memuat aktivitas refleksi/umpan balik proses dan hasil
belajar
3) memuat aktivitas pemberian tindak lanjut berupa
pemberian tugas, baik individu atau kelompok
4) informasi tentang kegiatan pembelajaran berikutnya
15 Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) sikap
2) pengetahuan
3) keterampilan
b. Instrumen Penilaian
1) sikap
12
Komponen Indikator
2) pengetahuan
3) keterampilan
4) pedoman penilaian
5) mengintegrasikan berfikir tingkat tinggi
16 Remidial
17 Pengayaan
13
Komponen Sub Komponen
14
Komponen Sub Komponen
Komponen Indikator
Kriteria 1. identitas sekolah
Ketuntasan 2. identitas mata pelajaran
Minimal
3. SK/KI, KD, Indikator
4. perhitungan intake
5. perhitungan kompleksitas
6. perhitungan daya dukung
7. perhitungan KKM KD
8. perhitungan KKM mata pelajaran
Penilaian 1. teknik penilaian sikap spiritual
Sikap 2. kisi-kisi penilian sikap spiritual
Spiritual
3. instrumen/rubrik penilaian sikap spiritual
4. daftar nilai sikap spiritual
Penilaian 1. teknik penilaian sikap sosial
Sikap Sosial 2. kisi-kisi penilian sikap sosial
3. instrumen/rubrik penilaian sikap sosial
4. daftar nilai sikap sosial
Penilaian 1. program penilaian pengetahuan
Pengetahuan a. Kompetensi Dasar
b. teknik penilian
c. instrumen penilaian
2. kisi-kisi penilian pengetahuan
a. Kompetensi Dasar
b. materi
c. indikator soal
d. bentuk soal
3. pedoman penilaian
4. kartu soal
5. naskah soal
6. daftar nilai pengetahuan
Analisis Hasil 1. Kartu Analisis
Penilaian a. identitas mata pelajaran
pengetahuan
b. identitas peserta didik
15
Komponen Indikator
c. skor perolehan peserta didik
d. ketuntasan peserta didik
2. Hasil Analisis
a. ketuntasan belajar
b. kesimpulan/rekomendasi
Perbaikan 1. Program Kegiatan Remidi
(Remidial) a. identitas mata pelajaran
b. bentuk dan tujuan kegiatan remidi
c. sasaran kegiatan remidi
d. kegiatan guru dan peserta didik
e. Waktu dan tempat pelaksanaan
f. sumber belajar
2. Hasil Kegiatan Remidi
a. identitas mata pelajaran
b. identitas peserta didik
c. ketercapaian hasil belajar
d. ketuntasan belajar
Pengayaan a. identitas mata pelajaran
b. bentuk dan tujuan kegiatan pengayaan
c. sasaran kegiatan pengayaan
d. kegiatan guru dan peserta didik
e. Waktu dan tempat pelaksanaan
f. sumber belajar
g. lampiran (tugas atau soal)
16
B. Jadwal Kegiatan Supervisi Akademik
Jadwal supervisi akademik di SMP Darul Ulum Kepuhdoko adalah sebagai berikut:
18
BAB III
PENUTUP
Program ini dapat berjalan dengan lancar bila semua guru mendukungnya.
Untuk itu, guru perlu meningkatkan kesadaran pentingnya supervisi akademis
untuk meningkatkan profesionalisme guru itu sendiri. Selain itu, guru juga perlu
menyadari bahwa supervisi akademis tidak selalu harus dilakukan oleh kepala
sekolah. Guru Senior dapat membantu tugas-tugas supervisi akademis itu.
Penyusun menyadari bahwa program ini belum sempurna. Kritik dan saran
demi perbaikan program ini sangat kami harapkan.
19