Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

Hubungan rezeki dan taqwa dalam tafsir Al qurtubi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag)

OLEH:

Andi Gunawan

NIM: 11909002

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2021

A. Judul Penelitian
Judul penelitian yang peneliti ambil ialah Hubungan rezeki dan taqwa dalam Al Qur'an dalam
tafsir Al qurtubi.

B. Latar belakang penelitian

Al-Qur'anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizat nya selalu diperkuat oleh
ilmu pengetahuan. Ia diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad s.a.w. untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang serta membimbing mereka
ke jalan yang lurus ( Mana' khalil qattan, 1992 ).

Al Qur'an Al Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu
diantaranya bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin dijamin oleh Allah dan Ia
adalah kitab yang selalu dipelihara. Quraish Shihab, 1995 : 21

Al-Qur'an Sebagai Kitab Ilahy, Di antara kekhususan Al-Qur'an yang paling menonjol ialah
bahwa ia merupakan Kitab Allah, yang mencakup kalimat-kalimat-Nya, yang diturunkan kepada
penutup para nabi dan rasul, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Seratus persen lafazh
dan maknanya bersumber dari Ilahy, yang diwahyukan kepada Rasul dan Nabi-Nya, Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam, lewat wahyu yang jelas, dibawa turun seorang utusan dari je nis
malaikat, yaitu Jibril, kepada seorang utusan dari jenis manusia, yaitu Muhammad. ( Yusuf Al
qardhawi, 2000 : 3 )

Di samping sebagai mukjizat Al-Qur'an juga sebagai obat dan penyejuk hati bagi manusia
yang mempunyai masalah hidup. Al Qur'an hadir di kehidupan manusia sebagai pengingat agar
manusia sadar tentang rezeki yang telah di berikan oleh Allah. Berbagai permasalahan hidup
yang dialami manusia, yakni minim nya perekonomian salah satunya tentang permasalahan
rezeki, Manusia terkadang merasa bahwa Allah tidak Adil dalam mengatur hidupnya bahkan ia
lupa bahwa yang memberikan rezeki adalah Allah. Manusia dengan segala caranya diantara
mereka ada yang bergantung kepada Allah, ada yang mengandalkan tenaganya serta ada yang
tidak bertakwa kepada Allah dalam mengharapkan rezeki, Maka berangkat dari permasalahan ini
peneliti merasa tertarik untuk mengkaji bagaimana hubungan rezeki dengan ketaqwaan yang
dilakukan.
Alasan penulis memilih judul hubungan rezeki dan taqwa karena banyak orang yang hanya
Berkutat pada ibadah namun meninggalkan pekerjaan, ( Seperti jamaah tabligh)Yang dimana
hampir seluruh waktu nya diisi dengan ibadah dan dakwah namun rezeki mereka tetap berjalan.
Namun disisi lain penulis mengamati bahwa ada sebagian orang yang bekerja terus, tidak pernah
ibadah, namun Allah masih tetap memberikan rezeki kepada mereka, Bahkan ada juga orang
yang tidak bekerja juga tidak ibadah, namun rezeki mereka lancar. Sehingga dengan fakta ini
juga peneliti ingin menemukan jawaban bahwa untuk mendapatkan rezeki apakah hanya dengan
berusaha, ataukah harus di barengi dengan taqwa kepada Allah.

Pentingnya Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dan untuk mahasiswa dalam
mengkaji tentang masalah rezeki dan taqwa Supaya masyarakat umum tidak salah pandangan
dalam memahami rezeki dan taqwa, serta dapat memahami bagaimana hubungan rezeki dan
taqwa, Hubungannya dapat dilihat dari surah at-talaq di ujung ayat 4 bahwa apabila kita
bertakwa maka Allah akan mudahkan jalan keluar dan di mudahkan urusannya termasuk rezeki.

Dalam kajian ini fokus ayat Al Qur'an pertama yang peneliti ambil ialah QS At- tahlaq di
ujung ayat dua

ۙ ‫َو َم ْن َّيـَّتـِق َهّٰللا َيْج َعْل َّلٗه َم ْخ َرًج ا‬

Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya," (QS.
At-Talaq 65: Ayat 2)

dan di ujung ayat empat.

‫َو َم ْن َّيـَّتـِق َهّٰللا َيْج َعْل َّلٗه ِم ْن َاْمِرٖه ُیْس رًا‬

Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam
urusannya." (QS. At-Talaq 65: Ayat 4)

Selain ayat tersebut ada juga beberapa ayat Alquran yang membicarakan tentang rezeki
seperti pada surah (QS. Nuh 71: Ayat 10)

‫َفُقْلُت اْس َتْغ ِفُرْو ا َر َّبُك ْم ۗ  ِاَّنٗه َك ا َن َغَّفا ًر ا‬

fa qultustaghfiruu robbakum innahuu kaana ghoffaaroo


‫ُّيْر ِس ِل الَّس َم ٓاَء َع َلْيُك ْم ِّم ْد َر ا ًر ا‬

yursilis-samaaa-a 'alaikum midrooroo

‫َّوُيْم ِد ْد ُك ْم ِبَا ْمَو ا ٍل َّوَبِنْيَن َو َيْج َعْل َّلـُك ْم َج ّٰن ٍت َّو َيْج َعْل َّلـُك ْم َاْنٰه ًر ا‬

wa yumdidkum bi-amwaaliw wa baniina wa yaj'al lakum jannaatiw wa yaj'al lakum an-haaroo

Artinya :

"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan
mengadakan sungai-sungai untukmu.""

"niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,"

"maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha
Pengampun,"

Surat Al A'Raf ayat 96

‫َو َلْو َاَّن َاْهَل اْلُقٰۤر ى ٰا َم ُنْو ا َو ا َّتَقْو ا َلـَفَتْح َنا َع َلْيِهْم َبَر ٰك ٍت ِّم َن الَّسَم ٓاِء َو ا َاْل ْر ِض َو ٰل ـِكْن َك َّذ ُبْو ا َفَا َخ ْذٰن ُهْم ِبَم ا َك ا ُنْو ا َيْك ِس ُبْو َن‬

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."

- (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 245)

‫َم ْن َذ ا اَّلِذ ْي ُيْقِر ُض َهّٰللا َقْر ًضا َح َس ًنا َفُيٰض ِع َفٗه َلۤٗه َاْض َع ا ًفا َک ِثْيَر ًةۗ  َو ا ُهّٰلل َيْقِبُض َو َيْبُۜص ُطۖ  َو ِاَلْيِه ُتْر َج ُعْو َن‬

"Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti
kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu
dikembalikan."

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti Kemudian merasa tertarik untuk meneliti hubungan
Rezeki dan taqwa. Hal ini di latar belakangi oleh pengamatan peneliti yang melihat lancarnya
rezeki seseorang yang dibarengi dengan taqwa, Serta melihat beberapa kelompok manusia yang
hanya Berkutat pada ibadah nya Serta sedikit bekerja nya namun rezekinya tetap mengalir.
Begitu juga sebaliknya ada orang yang hanya bekerja, serta tidak bertakwa, ingkar kepada
pemerintah Allah namun rezeki Nya tetap lancar.

Faktor lain yang membuat peneliti tertarik mengkaji penelitian Rezeki dan taqwa adalah
karena minimnya penelitian dalam bidang keilmuan Al-Qur’an dan Tafsir yang ada di IAIN
Pontianak yang mengkaji aspek tersebut.

Sehingga dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memperluas tema kajian rezeki dan
taqwa Menurut pandangan Al Qur'an.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka peneliti mengangkat judul hubungan rezeki dan taqwa
dalam tafsir Al qurtubi

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan permasalahan

1. Bagaimana makna rezeki dan taqwa dalam tafsir Al qurtubi

2. Bagaimana hubungan rezeki dan taqwa dalam Al Qur'an serta Menurut pandangan

para ulama

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah yang dirumuskan maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengkaji lebih dalam bagaimana hubungan rezeki dan taqwa dalam tafsir Al qurtubi

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara rezeki dan taqwa di dalam Al Qur'an dan
mengetahui beberapa pendapat para Mufassir tentang rezeki dan taqwa dalam Al Qur'an

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah

1. Peneliti berharap dapat memberikan kontribusi pemahaman tentang rezeki kepada pemahaman
masyarakat pada umumnya dan kepada peneliti pribadi
2. Penelitian ini juga berguna untuk memenuhi persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu ,( s
- 1 ) dalam program studi ilmu Al Qur'an dan tafsir

F. Kajian pustaka

1. Penelitian terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa kajian yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu, diantarnya ialah

a. Nina Rahmi ( 2020 ) JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS


USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH, dengan judul skripsi korelasi rezeki dan usaha dalam
perspektif Al Qur'an.

Dalam skripsi ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa Rezeki tidak akan datang melainkan
manusia mau berusaha dan berikhtiar kepada Allah, sama halnya dengan rezeki yang dijanjikan
Allah dan diberikan secara tidak disangka-sangka kepada orang-orang yang mau bertakwa dan
tawakal kepadaNya. Berdasarkan penjelasan di atas Allah mengatakan dalam firman-Nya bahwa
Allah Swt. telah menjamin rezeki kepada semua makhluk, akan tetapi rezeki itu harus dijemput
dengan berusaha, berdoa dan berikhtiar yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan rezeki
tersebut.

b. Basri Mahmud, Hamzah, dalam jurnal, Membuka Pintu Rezeki, dalam Perspektif Al-Qur’an.

Dalam jurnal ini di jelaskan macam-macam rezeki, yakni Rezeki Karena Beristighfar, Rezeki
Karena Bersedekah, Rezeki karena Taqwa. Sehingga orang yang bertaqwa yaitu orang memiliki
keharmonisan secara spiritual dan sosial, sehingga reseki dan solusi dari setiap masalah yang
dihadapinya itu senantiasa mendapat bimbingan dan pertolongan dari Allah yang Maha Kuasa.

2. Kajian pustaka

Berdasarkan hasil pustaka peneliti menemukan beberapa pokok pembahasan tentang korelasi
rezeki dan taqwa dalam perspektif Al Qur'an. Adapun buku-buku yang terkait dengan rezeki
adalah sebagai berikut :
-Ali Abdullah, rumus rezeki, di dalam buku ini di jelaskan bahwa rezeki itu di mana-mana yang
telah di jamin, dan Allah telah membagikan kepada setiap insan sesuai dengan kebutuhan nya,
selain itu manusia juga di perintahkan untuk bertaqwa seperti berinfaq, istighfar, dan shalat
duha.

-Nurul Mubin, keajaiban taqwa, di dalam buku ini dijelaskan bahwa ada beberapa kiat-kiat untuk
mendapatkan rezeki, yaitu dengan cara bertaqwa kepada Allah, istighfar, taubat, bersilaturahim,
tawakal, berinfaq di jalan Allah, berbuat baik dan menolong kaum lemah, serta berhijrah di jalan
Allah.

- Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, beliau ketika menafsirkan Ayat : wamayyattaqillah yaj al
lahů makhraja wa yarzuqu min haitsu lä yahtasib/ dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan haginya jalan ke luar dan memberinya rezeki dari arah yang dia
tidak duga, bahwa ayat di atas tidak menyatakan "akan menjadikannya kaya raya. Rezeki tidak
hanya dalam bentuk materi, namun Kepuasan hati adalah kekayaan yang tidak pernah habis. kata
rezeki tidak selalu bersifat material, tetapi juga bersifat spiritual. Dan ayat tersebut menjanjikan
rezeki dan kecukupan bagi yang bertakwa

- Dalam kamus besar Bahasa Indonesia rezeki berarti segala sesuatu yang dipakai untuk
memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah

- Dalam kamus Al munawwir kata Rezeki sesuatu yang dikaruniai, Nasib, bagian kekayaan,
milik, gaji, upah, hujan, dan pustaka warisan.

G. Metode Penelitian

Adapun model penelitian yang digunakan ialah Penelitian tematik yaitu salah satu
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran pada beberapa mata
pelajaran menjadi satu kesatuan yang kemudian di kemas dalam bentuk tema.

Terkait dengan judul penelitian ini maka peneliti bertugas mengumpulkan dan memahami
ayat-ayat yang terkait dengan tema tersebut, baik terkait langsung maupun tidak langsung.
kemudian dikonstruksi secara logis menjadi sebuah konsep yang utuh, holistik dan sistematis
dalam perspektifal-Qur'an. Metode ini dapat melahirkan pemahaman bahwa antara ayat satu
dengan yang lain yang terkait dengan tema itu dapat didialogkan secara kristis, sehingga
melahirkan kesimpulan yang relatif lebih 'obyektif. Abdul Mustaqim, 2014 : 57-58

1. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Jenis penelitian pustaka. Peneliti berusaha
mengumpulkan data-data Yang berasal dari perpustakaan Yakni berupa buku, kamus, jurnal,
skripsi dan lainnya.

Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya dilakukan
dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya sehingga riset ini
dilakukan hanya berdasarkan atas karya-karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah
maupun yang belum dipublikasikan.

Menurut Sugiyono (2007: 1), metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, dan analisis data bersifat induktif.

Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan
disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Pada tipe
pertama, di-kemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian di lapangan
dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki
atau bahkan ditolak. Afifudin, 2012 : 74

Dan objek utama dalam penelitian ini adalah buku-buku yang terkait dengan khususnya buku-
buku yang berkaitan dengan tafsir yaitu tafsir Al qurtubi yang di karang oleh Syaikh imam Al
qurtubi.

2. Sumber Data

a. Sumber Primer

Yang menjadi sumber primer disini adalah tafsir Al qurtubi karya Syaikh imam Al qurtubi.

b. Sumber sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang digunakan sebagai tambahan untuk
melengkapi penjelasan terhadap sumber data primer.

Yang menjadi sebuah sumber sekunder ini adalah buku-buku yang bersifat relasional, yang
memiliki sebuah hubungan langsung dengan tidak langsung, seperti dengan adanya sebuah buku,
kitab-kitab yang berkaitan dengan hubungan rezeki dan taqwa.

Selain itu, untuk menambah dan mendukung pembahasan yang diangkat maka peneliti
mengambil beberapa buku, jurnal, Kamus, artikel, dan skripsi yang dianggap penting untuk
dikutip.

c. Tekhnik Pengumpulan Data

Sesuai dengan namanya, metode penafsiran maudlû'i (tematik) adalah upaya untuk
memahami ayat-ayat Qur'an dengan memfokuskan pada mauwdlu' (tema) yang telah ditetapkan
dengan mengkaji secara serius tentang ayat-ayat yang terkait dengan tema tersebut. Topik inilah
yang menjadi ciri utama dari metode mawdlû'i. ( Abdul Mustaqim (2014 : 63 )

langkah-langkah model riset tematik, yang diadobsi dari teori al-Farmawi, dengan modifikasi
sebagai berikut:

Pertama, menetapkan masalah yang akan dibahas. Kedua, menghimpunayat-ayat yang berkaitan
dengan masalah tersebut. Dengan kata lain, seorang mufassir harus memilih objek penafsiran,
yaitu satu tema atau istilah tertentu dan mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema
tersebut. Ketiga, menyusun runtutan ayat secara kronologis, sesuai dengan urutan pewahyuannya
serta pemahaman tentang asbâbun nuzûlnya (jika memungkinkan). Jika tidak memungkinkan,
maka yang penting adalah bagaimana mencari hubungan melalui struktur logis.

Kemudian peneliti juga memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-
masing. Di sinilah teori ilmu munâsabah menjadi sangat penting, kemudian menyusun
pembahasan dalam kerangka yang sempurna, melengkapi dengan hadis-hadis yang relevan dan
penjelasan dari para ahli psikolog atau sosiolog, mempelajari ayat tersebut secara keseluruhan
dengan jalan menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama, atau
mengkompromikan antara yang 'âmm dengan yang khâsh, - yang mutlaq dengan yang muqayyad
atau yang secara lahiriah tampak bertentangan, sehingga dapat bertemu dalam satu muara."
( Abdul Mustaqim (2014 : 65-66

d. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang
memerinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang
disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji,
pada dasarnya, definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data, sedangkan definisi
kedua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian, definisi tersebut
dapat disintesiskan menjadi: analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Analisis data merupakan aktivitas pengorganisasian data. Data yang terkumpul dapat berupa
catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan
sebagainya. Kegiatan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan
kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan konsepsi kerja yang akan diangkat menjadi teori substantif.

Dengan demikian, analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti
pelaksanaannya mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu
sesudah meninggalkan lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan pemusatan perhatian,
pengerahan tenaga, dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu mendalami
kepustakaan guna mengonfirmasikan teori atau menjastifikasikan adanya teori baru yang "jika
ada" yang ditemukan.

Dalam analisis data kualitatif terdapat suatu pemrosesan satuan. Pemrosesan satuan terdiri dari
tipelogi satuan dan penyusunan satuan. ( Afifudin, 2012 : 145-146 )

H. Sistematika Pembahasan

Agar lebih memudahkan dalam penulisan ini, maka perlu disusun sistematika sebagai berikut :
Bab pertama, di dalamnya terdapat sebuah pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan sebagai
langkah untuk menyusun sebuah skripsi secara benar dan terarah. Dan terakhir terdapat kajian
pustaka lalu diakhiri dengan sistematika penulisan untuk memudahkan penulis dalam memahami
skripsi ini.

Bab 2, membahas tentang makna rezeki dan taqwa dalam Al Qur'an, dan pendapat beberapa para
ulama tentang rezeki dan taqwa.

Bab III membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari jenis
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, hingga teknik analisis data.

Bab IV secara khusus membahas tentang paparan data temuan peneliti serta hasil analisis penulis
terhadap hubungan rezeki dan taqwa yang diteliti, mulai dari pengertiannya, hubungan dan
korelasi antara keduanya, serta pendapat para Mufassir, Hal ini digunakan berdasarkan teori
yang ada di bab II

Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah.
Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran yang konstruktif bagi penelitian ini dan penelitian
yang akan datang.

Daftar pustaka
Ali Abdullah, 2017, Rumus rezeki, solo, Tiga setangkai

Nurul Mubin, 2007, Keajaiban taqwa, Jogyakarta, DIVA press

Nina Rahm, 2017, KORELASI REZEKI DENGAN USAHA DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN, Banda Aceh

Syekh Imam Al qurtubi, 2009, Tafsir Al qurtubi, Jakarta, PUSTAKA AZZAM

Quraish Shihab, 2009, tafsir Al Misbah, Jakarta, lentera hati

Afifuddin 2012, Metodologi penelitian kualitatif, Bandung, CV. PUSTAKA SETIA

Abdul Mustaqim, 2014, Metodologi penelitian tafsir, Yogyakarta, Idea Press Yogyakarta

Shihab Quraish, 1995 membumikan Al-Quran, Bandung, Mizan

Mahmud Basri, Hamzah, Membuka Pintu Rezeki dalam Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Studi
Alquran dan Hadis, AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis vol. 4, no 2, 2020

https://www.republika.co.id/berita/q0ged7313/takwa-pembuka-pintu-rezeki

Anda mungkin juga menyukai