Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AYAT – AYAT DAN HADIST YANG BERKAITAN DENGAN TABLIGH

Mata Kuliah Ilmu Tabligh


Dosen Matakuliah: Zaenal Mutaqin, M.I.Kom
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam

DISUSUN OLEH
Kelompok 6 Kelas 1D
1. Aliffah Asri Amalia
2. Erwin Gunanjar
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang mengenai
“Ayat-ayat Ilmu Tabligh” penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas matakuliah Ilmu
Tabligh. Makalah ini disusun dengan tujuan memperluas ilmu agama terutama mengenai
tabligh yang saya sajikan dari berbagai sumber.

Semoga makalah inidapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat
bagi pembaca untuk kedepannya maupun sekarang.

Terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Tabligh dalam Islam
2. Ayat-ayat Tabligh
3. Hadist-hadist Tabligh
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Sarana
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
larangan Allah SWT Tabligh secara umum adalah menyampaikan perintah dan.
Sebagai ajaran agama agar manusia beriman kepada-Nya. Tabligh lebih dikenali sifat
pengenalan mengenai dasar-dasar islam . Pelaku yang melakukan tabligh tersebut adalah
mubaligh .

Dalam prosesnya, tabligh terlaksana dengan adanya unsur-unsur tabligh yaitu pesan
tabligh. Pesan tabligh yaitu ajaran islam. Pesan tabligh juga berlandaskan Al-Qur’an dan As
Sunnah,dan hadist-hadist yang berkaitan dengan ilmu tabligh. Unsur yang kedua adalah
mubaligh atau pelaku tabligh. Orang yang melakukan penyampaian pesan tabligh kepada
masyarakat. Masyarakat adalah penerima pesan tabligh, meraka disebut mustami’ , jamaah
atau khalayak .

B. Rumusan Masalah
1. Apa ayat-ayat tentang ilmu tabligh ?dan jelaskan
2. Apa saja hadist dalam ilmu tabligh ?
C. tujuan
1. Mengetahui pengetian tabligh
2. Mengetahui hadist dan ayat-ayat dalam tabligh
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tabligh Dalam Islam


Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi
Muhammad saw. untuk disampaikan kepada ummat seluruh alam. Pedoman dasar
Islam ialah al-Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an sebagai dasar yang pertama untuk
mengatur mekanisme kehidupan manusia, sedangkan Hadis sebagai dasar kedua
merupakan interpretasi maksud al-Qur’an yang ditutur, diperbuat, ditaqrir dan di
tinggalkan oleh Rasulullah saw. Hadis (sunnah) merupakan sumber dasar ajaran dan
pedoman hidup yang harus diikuti oleh segenap ummat Islam. Karena ia merupakan
salah satu pokok syari’at, yakni sebagai sumber syari’at Islam yang kedua setelah al-
Qur’an.

Ummat Islam diharuskan mengikuti dan menaati Allah swt dan Rasul-
Nya.Kedudukan hadis dalam Islam adalah merupakan sumber ajaran dan sumber
hukum Islam, sebagaimana halnya al-Qur’an al-Karim. Oleh karenanya untuk
memahami ajaran dan hukum Islam, pengetahuan dan pemahaman terhadap hadis
merupakan suatu kemestian.

Melihat kedudukan hadis yang sangat penting itu, maka setiap ummat Islam
harus mempelajari hadis dan mendalami ilmu-ilmunya, agar dapat mengetahui dan
memahami hal ihwal hadis secara maksimal untuk pengalaman syari’at Islam, untuk
melakukan istinbath hukum dan agar mengetahui problematikanya, sehingga
diharapkan mampu meletakkan hadis pada proporsi yang sebenarnya. Jika seluruhnya,
hadis itu bukan merupakan hujjah dan tidak pula merupakan penjelas atas al-Qur’an
sudah tentu tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut. Semakin diteliti hadis terhadap
al-Qur’an, dapat berupa menetapkan dan mengkokohkan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam al-Qur’an, atau berupa penjelas bagi al-Qur’an., menafsirkan serta
memperincinya atau juga menetapkan suatu hukum yang terdapat dalam al-Qur’an.2
Dengan demikian lahirlah berbagai macam mazhab dan aliran, yang bersifat rasio
sampai yang bersifat intuitif
B. Ayat-ayat Tabligh
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang hak dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya,
sebagaimana diterangkan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat :
48&67 yang berbunyi :

‫َو َأنَز ْلَنٓا ِإَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ُم َص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَدْيِه ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َو ُم َهْيِم ًنا َع َلْيِهۖ َفٱْح ُك م‬
‫َبْيَنُهم ِبَم ٓا َأنَز َل ٱُهَّللۖ َو اَل َتَّتِبْع َأْه َو ٓاَء ُهْم َع َّم ا َج ٓاَء َك ِم َن ٱْلَح ِّقۚ ِلُك ٍّل َج َعْلَنا ِم نُك ْم‬
ۖ ‫ِش ْر َع ًة َو ِم ْنَهاًج اۚ َو َلْو َشٓاَء ٱُهَّلل َلَج َعَلُك ْم ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َو َٰل ِكن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفى َم ٓا َء اَتٰى ُك ْم‬
‫َفٱْس َتِبُقو۟ا ٱْلَخ ْيَٰر ِتۚ ِإَلى ٱِهَّلل َم ْر ِج ُعُك ْم َج ِم يًعا َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن‬

Arab-Latin: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi


wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā
jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu
laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt,
ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu,surat-al-maidah-ayat 48
‫َيا َأُّيَها الَّرُسوُل َبِّلْغ َم ا ُأنِزَل ِإَلْيَك ِم ن َّر ِّبَك ۖ َو ِإن َّلْم َتْفَع ْل َفَم ا َبَّلْغ َت ِر َس اَلَتُه ۚ َو الَّلـُه‬
‫﴿َيْع ِص ُم َك ِم َن الَّناِس ۗ ِإَّن الَّلـَه اَل َيْهِد ي اْلَقْو َم اْلَك اِفِريَن‬
Artinya: "Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu. Dan
jika kamu tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan risalah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al
Maidah-67)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab

Suci Al-Qur’an Dep. Agama RI, 1406 H/1985 M), h. 86

C. Hadist-hadist Tabligh

Selain dibahas dalam Alquran, tabligh juga dibahas dalam hadis. Salah satunya adalah hadis
yang diriwayatkan Imam Muslim berikut ini:

‫َم ْن َدَعا ِإَلى ُهًدى َك اَن َلُه ِم َن اَألْج ِر ِم ْثُل ُأُجوِر َم ْن َتِبَع ُه َال َيْنُقُص َذ ِلَك ِم ْن ُأُجوِر ِهْم َشْيًئا‬
Artinya: “Barang siapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka
sedikit pun juga” (HR. Muslim no. 2674).
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa barang siapa yang mengerjakan tabligh atau
menyampaikan kebaikan pada orang lain, lalu mereka mengerjakan kebaikan tersebut, maka
kita akan mendapatkan pahala semisal yang mereka kerjakan tanpa mengurangi pahala yang
mereka peroleh.
24 Departemen Agama RI, h. 215
25 Yunasril Ali, Membersihkan Tasawwuf dari Syirik, Bid’ah dan Khurafat (Jakarta,
Penerbit CV pedoman Ilmu Jaya, 1992). h. 13

KESIMPULAN mengenai pengertian tabligh dan dalil yang membahasnya dapat Anda
jadikan sebagai motivasi untuk menambah ilmu dan juga mengajak pada kebaikan bagi
orang-orang yang kita sayangi.

SARANA Mari kita sebagai ummat muslim untuk saling menyampaikan kebaikan kepada
orang lain kapanpun dan dimanapun.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,Yunasril. Membersihkan Tasawwuf dari syirik, Bid’ah dan Khurafat. Jakarta,
Penerbit CV pedoman Ilmu Jaya, 1992.
al-Asqalânî, Ahmad ibn ‘Alî ibn Hajar. Tahdzîb al-Tahdzîb. Beirût : Dâr al-Fikr,
1995.
al-Bukhâri, Abû ‘Abdullâh bin Abî al-Hasan. Sahih al-Bukhâri. Riyâdh: Bait al-
Afkâr, 1998.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Proyek Pengadaan Kitab
Suci Al-Qur’an Dep. Agama RI, 1406 H/1985 M, 86
al-Dzahâbi, Abû Abdullâh Muhammad bin Ahmad bin Ustmân. Mîzan al-‘Itidâl fî
Naqd al-Rijâl, Beirût: Dâr al-Fikr.
Elahi, Maulana Ashiq. Enam Prinsip Tabligh. Dikeluarkan H.M. Yaqub Anshari
Malaysia Dewan Pakistan, 1995.
Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta : Ikhtiar Baru Van Heeve, 2000.
al-Hakîm, Muhammad ibn ‘Alî ibn al-Hasan Abû Abdullâh. Nawadir al-Usûl fû
Ahâdîts al-Rasûl. Beirût : Dâr al-Ilmi, 1992.
al-Hindi, Alâ al-Dîn al-Muttaqi ibn Hasan al-Dîn. Kanz al-Ummâl fi Sinîn al-
Aqwâl wa al-Af’âl. Beirût: Muassasah al-Risâlah, 1989.
ibn Mâjah, Abû ‘Abdullâh Muhammad ibn Yazîd. Sunan Ibn Mâjah. Beirût: Dâr
al-Fikr, 1995.
ibn Surah, Abû ‘Îsâ Muhammad. Sunan al-Tirmidzî. Beirût : Dâr al-Fikr, 1994.

Anda mungkin juga menyukai