Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Zaki Ramadhan
(12340314231)
Ahmad Naufal Apriansyah
(12340314119)
Shalsabil
(12340314084)
SEMESTER I
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut- pengikutnya hingga
akhir zaman. Terimakasih kai ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Dakwah yang
sudah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami buat
dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa dan makalah ini digunakan sebagai
sumber berdiskusi sebagaimana mestinya. Kami menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan. Sekian kata
pengantar yang dapat kami sampaikan
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………...1
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….4
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………………………………….…..4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..12
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dakwah
2. Apa dasar hukum dakwah (Al-qur’an dan hadis)
3. Apa tujuan dan fungsi dakwah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu dakwah
2. Untuk mengetahui dasar hukum dakwah (Al-Qur’an dan Hadis)
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dakwah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dakwah (Arab: دعوة, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak
dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at
dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang
berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan
kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ad-dakwah al-
Islamiyah.
5
Islam. Seruan ini dalam bentuk lisan maupun perbuatan adapun metode yang digunakan bisa
berbagai macam. Syekh Ali Mahfud menjelaskan bahwa Dakwah adalah suatu proses pemberian
Motivasi kepada objek dakwah dalam hal manusia untuk melakukan kebaikan sesuai dengan
petunjuk. Seruan dalam dakwah identik dengan melakukan kebajikan dan mencegah daripada
kemungkaran. Tujuan dari pelaksanaan ini untuk mencapai kebahagian dunia dan Akhirat.
kewajiban berdakwah merupakan kewajiban yang bersifat taklifi dari Allah kepada umat-
Nya, agar apa yang menjadi tujuan Islam dapat tercapai. Karena sifatnya taklifi dan qat’i, maka
jelaslah bahwa dasar hukum dakwah pastinya berasal dari sumber utama hukum Islam yaitu Al-
Qur’an dah Hadis. Dalam hal ini, seluruh ulama telah bersepakat mengenai wajibnya
berdakwah. Akan tetapi yang masih menjadi perdebatan diantara meraka adalah, apakah
kewajiban tersebut bersifat ainiyah (wajib bagi setiap individu muslim) atau sekedara wajib
kifayah (kewajibannya gugur manakala sudah ada salah seorang yang melakukan).
Terlepas dari kontradiksi di atas, mengenai dasar hukum dakwah telah dijelaskan oleh
Allah di dalam Al-Qur’an maupun Rasulullah dalam hadisnya. Adapun ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan dasar hukum dakwah yaitu sebagaimana terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an
sebagai berikut:
اْد ُع ِإِلى َس ِبْيِل َر ِّب َك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظ ِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِب اَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّب َك ُه َو َأْع َلُم
ِبَم نْ َض َّل َع ْن َس ِبْيِلِه َو ُهَو َأْع َلُم ِباْلُم ْهَتِد ْيَن
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik(pula). Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
6
Surah Ali Imron ayat 104:
َو ْلَتُك ْن ِم ْنُك ْم ُأَّم ٌة َيْدُع ْو َن ِإَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن
"Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.”
Selain ayat di atas, dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim juga disebutkan
mengenai kewajiban dakwah. Adapun matan hadis tersebut adalah sebagai berikut:
َمْن َر َاى ِم ْنُك ْم ُم ْنَك ًرا َفْلُيَغ ِّي ْر ُه ِبَي ِدِه َف ِاْن َّلْم َيْس َتِط ْع َفِبِلَس اِنِه َف ِاْن َّلْم َيْس َتِط ْع َفِبَقْلِب ِه َو َذ ِل َك َاْض َع ُف
اِاْلَيَم اِن
“Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah dengan
tangannya (kekuatannya), apabilaia tidak mampu (mencegah dengan tangan) maka hendaklah
ia merubah dengan lisannya, dan apabila (dengan lisan) ia jugatidak mampu maka hendaklah ia
merubah dengan hatinya, danyang demikian ini adalah selemah-lemahnya iman.”
Berdasarkan ayat di atas, para ulama yang menyatakan bahwa hukum dakwah adalah
wajib ainiyah (wajib bagi setia individu), maka mereka mendasari argumen mereka sebagaimana
ayat di atas; yakni pada lafal ( )ادعyang berarti serulah merupakan fiil amar (kata kerja perintah)
yang mana dalam kaidah usul fikihnya, amar menunjukkan wajib selagi belum ada dalil yang
melarang atau yang menyelisihinya. Argumen ini sebagaimana dalam usul fikih berikut:
7
Jadi ayat Al-Qur’an sebagaimana dalam Surah An-Nahl ayat 25 tersebut jelas
menunjukkan wajibnya berdakwah. Begitu pula pada ayat selanjutnya yakni dalam Surah Ali
Imran ayat 104 karena lafal ( )والتكنjelas menunjukkan wajib karena terjapat lam amar (lam
yang berarti perintah).
Sedangkan sebagian ulama yang berpendapat bahwa hukum dakwah adalah wajib
kifayah; yakni kewajiban tersebut gugur manakala sudah ada salah seorang yang melakukannya.
Sebagai satu contoh, dalam suatu desa banyak pemuda yang gemar mabuk-mabukan, akan tetapi
diketahui sudah ada pihak pengurus masjid setempat yang telah menasehati dan memperingatkan
mereka bahwa perbuatan tersebut merupakan hal yang haram dan dilarang oleh agama, maka
dengan demikian masyarakat muslim yang lain sudah tidak lagi berkewajiban mengingatkannya.
Inilah yang dikehendaki dengan wajib kifayah.
Para ulama yang manghukumi wajib kifayahnya dakwah yaitu mengambil pengertian dari
menurut sebagian ulama ini berada. Hal ini didasarkan pada kata “”منكم yang berfaidah “lit
tab’id” atau bermakna sebagian. Yakni yang dimaksud adalah “sebagian masyarakat muslim“
tidak seluruhnya. Argumentasi ini sebagaimana dijelaskan oleh Zamaksyari.
Dalam hal ini, DR. Awaludin Pimay (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Walisongo Semarang) berpendapat, bahwa kewajiban dakwah yang dimaksud hanyalah sebatas
wajib kifayah. Beliau dalam hal ini lebih condong dengan dengan pendapat jumhur ulama yang
menyatakan wajib kifayahnya dakwah. Alasan beliau menyatakan demikian yaitu bahwa dalam
berdakwah mutlak diperukan adanya kompetensi sang dai yang berupa ilmu dan ma’rifah
agar Tujuan Dakwah Islamiyah dapat terlealisir sehingga esensi dakwah dapat sampai kepada
obyek dakwah (mad’u) secara sempurna.
8
pembangunan dan perubahan sosial menuju kehidupan yang lebih baik. Sedangkan dakwah
dalam fungsi kerahmatan adalah upaya menjadikan islam sebagai konsep bagi manusia
dalam menjalankan kehidupannya. Berdasarkan fungsi tersebut, dikembangkan beberapa
fungsi lain diantaranya :
a. Fungsi Informatif
b. Fungsi Tabyin
Tabyin merupakan fungsi kedua setelah syari’at al-Qur’an itu diinformasikan kepada
publik. Para da’i harus bertindak sebagai narasumber yang berfungsi menjelaskan hakikat islam
kepada audien. Karena itu tabyin merupakan salah satu konsep dakwah yang diperkenalkan
oleh al-Qur’an
c. Fungsi Tabsyir
Tabsyir dan tanzil merupakan dua pendekatan dakwah yang barfungsi memberikan berita
gembira bagi para penerima dakwah dan sebaliknya menginformasikan tentang ancaman yang
akan menimpa orang-orang yang menolak kehadiran dakwah islam.
d. Sebagai sebuah petunjuk, dakwah islam mutlak dilakukan agar islam menjadi rahmat
penyejuk bagi kehidupan manusia.
e. Menjaga orisinal pesan dakwah dari Nabi SAW.dan menyeberkannya kepada lintas
generasi.
Tujuan umum dakwah islamiyah ialah membumikan ajaran islam(ajaran tauhid) dan
memperkenalkan Allah dan Rasul-Nya kepada manusia seluruhnya sehingga mereka tampil
sebagai umat terbaik yang selalu tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan larangan Allah
sebagaimana yang diperkenalkan oleh rasulullah SAW.
9
2. Tujuan Dakwah
Adapun program kegiatan dakwah dan penerangan agama tidak lain adalah untuk
menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan dan pengalaman ajaran agama yang
dibawakan oleh aparat dakwah atau penerang agama.
Secara internal, tujuan dakwah adalah untuk membebaskan umat islam dari kefakiran dan
kekufuran. Sedangkan secaraeksternal, dakwah juga berrujuan membebaskan manusia(tidak
hanya umat islam) dari berbagai ancaman, kesempitan dan kesengsaraan hidup. Sehubungan
dengan ayat tersebut, Allah menganjurkan umatnya untuk menjadi pribadi yang selalu
memberikan kesejukan dan rahmat bagi orang lain.
Dari beberapa tujuan tersebut, Jum’ah Amin Abdul Aziz merincikan beberapa tujuan, antara lain:
Ilmu dakwah sendiri membahas tentang bentuk penyampaian ajaran Islam. Dan inti
ajaran Islam adalah aqidah, syariah dan akhlaq, yang kemudian membentuk sebuah ilmu
tersendiri yaitu ilmu tauhid, Syariah (ilmu fiqh) dan ilmu akhlaq yang disebut dengan ilmu
agama Islam. Dan itu semua merupakan bentuk materi dakwah. Kemudian materi tersebut
digunakan oleh seorang da’i untuk berdakwah. Jadi ilmu agama membutuhkan bantuan ilmu
dakwah untuk disampaikan kepada umat manusia agar dapat diterima dengan baik dan
10
diamalkan. Kalau ilmu agama tidak disampaikan maka ilmu itu merupakan suatu ide belaka yang
tidak bisa terwujud dalam kenyataan serta tidak diketahui orang lain.
Dakwah adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh Da’i kepada Mad’u, tentu saja
hubungannya sangat erat, namun ilmu dakwah adalah bagian dari sekian banyak bentuk
komunikasi dalam islam. Ilmu komunikasi tidak banyak memberikan kontribusi kepada ilmu
dakwah, sebab ilmu dakwah sendiri membahas proses komunikasi antara manusia dengan sang
pencipta, dan sesama mahluk lainnya.
Kegiatan dakwah adalah kegiatan yang membimbing umat manusia untuk melaksanakan
kebaikan dan menjauhi kemungkaran, tentu ilmu BK mempunyai andil yang besar bagi ilmu
dakwah. Metode metode yang dapat dipakai dalam ilmu dakwah adalah ilmu-ilmu yang
digunakan dalam metode BK.
Ketika masyarakat mengalami goncangan batin maka persoalannya dapat diselesaikan melalui
metode BK dan pendekataan keagamaan salah satu metode ilmu dakwah.
Ilmu yang berkaitan dengan proses mental, dan pengaruhnya pada perilaku ilmu pengetahuan
tentang kegiatan jiwa. Sehingga seorang da’i perlu memotifasi tetang psikologi untuk
mengetahui keadaan seorang pendengar sehingga nyaman dalam menyampaikan materi.
Sehubungan dengan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat, bila dari aspek kehidupan
psikologis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah berbagai permasalahan yang
menyangkut sasaran bimbingan atau dakwah perlu mendapatkan Sasaran yang menyangkut
kelompok masyarakat.
11
Tafsir ialah menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan maknanya, Tafsir pada asalnya ialah
membuka dan melahirkan. Pada istilah ialah menjelaskan makna ayat, urusannya, kisah-
kisahnya, dan sebab karenanya diturunkan ayat, dengan lafadh yang menunjuk kepadanya secara
terang.
Hubungan tafsir dengan ilmu dakwah adalah Dengan adanya mempelajari ilmu Tafsir dapatlah
mengetahui isi yang terkandung dalam Al-Qur’an,dan lebih mudah untuk disampaikan kepada
orang-orang. Bagi seorang da’i sangat membutuhkan ilmu tafsir yang mana pada ilmu tersebut
banyak terkandung beberapa percikan ilmu pengetahuan penting untuk menjadi bahan bicara
seorang da’i
12
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan materi yang sudah di bahas dapat di simpulkan bahwa Dakwah berarti
menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman kepada Allah sesuai dengan garis
aqidah, syari’ah dan akhlak islam. Kewajiban berdakwah merupakan kewajiban yang bersifat
taklifi dariAllah kepada umatNya agar apa yang menjadi tujuan islam dapat tercapai. Karena
sifat taklifi dan qat’i, maka jelas bahwa dasar hukum dakwah pastinya berasal dari sumber utama
hukum islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Dalam hal ini, seluruh ulama telah bersepakat
mengenai wajibnya berdakwah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi sumber hukum ilmu dakwah
di antaranya; Surah An-Nahl ayat 125, Surah Ali Imron ayat 104, Surah An-Nahl ayat 25 dan
masih banyak ayat lainnya.
13
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
http://www.eurekapendidikan.com/2015/11/pengertian-dakwah-dalam-pandangan-hukum.html
http://syariatkita.blogspot.co.id/2014/12/dasar-hukum-dakwah.html
14