Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM, FUNGSI DAN TUJUAN DAKWAH

Dosen Pengampu :

Drs. Muhsinah, M.Ag.

Disusun Oleh :

Anggota :

Naufal Ambia ( 230401048 )

Fadilah Tria Adinda ( 230401063 )

Deni Haryan PSB ( 230401046 )

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam yang
atas karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Rasulillah
Muhammad SAW yang selau kita harapkan syafaatnya kelak di yaumil kiyamah.

Makalah yang kami susun ini bertemakan Hukum,Fungsi dan Tujuan


Dakwah pada mata kuliah studi Ilmu Dakwah. Dengan rujukan dari berbagai
sumber dan bantuan dari teman-teman lain akhirnya makalah ini berhasil kami
susun meskipun jauh dari kata sempurna.

Ahirnya, dengan segala kerendahan hati kami berharap kritikan dan saran
dari pembaca dan semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi semua
khususnya kami sendiri.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................

BAB II

1. Hukum Berdakwah.....................................................................
a. Dasar Hukum Dakwah......................................................
b. Dasar Hukum Dalam Al-Qur’an.......................................
c. Dasar Hukum Dalam Hadist.............................................
2. B.Fungsi Dakwah ........................................................................
3. C.Tujuan Dakwah........................................................................

BAB III

KESIMPULAN.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Dakwah adalah menyeru kepada umat manusia untuk menuju kebaikan,


memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dalam rangka
memperoleh kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat. Karena itu,
dakwah memiliki pengertian yang luas. Ia tidak hanya berarti mengajak dan
menyeru umat manusia agar memeluk Islam, lebih dari itu dakwah juga berarti
upaya membina masyarakat Islam agar menjadi masyarakat yang lebih berkualitas
(khairu ummah) yang dibina dengan ruh tauhid dan ketinggian nilai-nilai Islam
(Pimay, 2006: 13-14).

Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakan
oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar ma’ruf dan nahi
munkar; yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku positif.
Konsep ini mengandung dua implikasi makna sekaligus; yakni prinsip perjuangan
menegakkan kebenaran dalam Islam serta upaya mengaktualisasikan kebenaran
Islam tersebut dalam kehidupan sosial guna menyelamatkan mereka dan
lingkungannya dari kerusakan (alfasad) (Pimay, 2005: 1).

Seacara kualitatif dakwah Islam bertujuan untuk mempengaruhi dan


mentransformasikan sikap batin dan perilaku warga masyarakat menuju suatu
tatanan kesalehan individu dan kesalehan sosial. Dakwah 2 dengan pesan-pesan
sosialnya juga merupakan ajakan kepada kesadaran untuk senantiasa memiliki
komitmen (istiqomah) di jalan yang lurus. Dakwah adalah ajakan yang dilakukan
untuk membebaskan individu dan masyarakat dari pengaruh eksternal nilai-nilai
syaithaniah dan kejahiliahan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan.

Di sampingan itu, dakwah juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman


keagamaan dalam berbagai aspek ajarannya agar diaktualisasikan dalam bersikap,
berpikir, dan bertindak (Munir dan Ilahi, 2006: 1-2).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Dakwah.

1. Dasar Hukum Dakwah

Dasar hukum dakwah dapat dilihat dalam dua sumber hukum islam yaitu
dalam al-Qur’an dan hadist nabi saw.Al-Qur’an adalah sumber utama dakwah
islam dimana dasar perintah berdakwah dan cara-cara berdakwah yang bijaksana
telah dijelaskan secara eksplisit dalam beberapa ayat al-Qur’an.Selain itu,hadist
nabi memperkuat penjelasan tentang perintah berdakwah disertai dengan cara-cara
berdakwah yang mungkin dapat dilakukan oleh setiap muslim baik laki-laki
maupun perempuan.Berikut dikutip beberapa ayat Al-Qur’an dan hadist nabi yang
mengandung penjelasan tentang dakwah.1

2. Dasar Hukum dalam Al-Qur’an


An-Nahl 49:125

‫ُۗن‬
‫ُاْدُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَح َس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ِاَّن َرَّبَك ُهَو َاْع َلُم‬
‫ِبَم ْن َض َّل َعْن َس ِبْيِلٖه َو ُهَو َاْع َلُم ِباْلُم ْه َتِد ْيَن‬

125. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

Hikmah yang dimaksud dalam ayat ini ialah perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil.

1
Drs. Syukri Syamaun, M.Ag, Ilmu Dakwah (Dalam Perspektif Gender), (Banda Aceh: Bandar
Publishing, 2009), hal 22.
3. Dasar Hukum Dalam Hadist

Hadist dari Abi Sa’id Al-Khudhriyi ra.Berkata : Aku telah mendengar


rasulullah saw bersabda : Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka
hendaklah ia merubah dengan tangannya,jika ia tidak sanggup maka hendaklah ia
cegah dengan lisannya,dan jika tidak sanggup maka cegahlah dengan hatinya,dan
itu adalah selemah-lemah iman.(HR.Muslim)

Berdasarkan dasar hukum yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadist


seperti disebut di atas,maka dapat di simpulkan bahwa di dalamnya terdapat
seruan kewajiban yang dibebankan kepada seluruh umat islam tanpa membedakan
jenis kelamin.Mengenai kewajiban ini ulama berbeda pendapat apakah fardhu‘ain
atau fardhu kifayah2

Hukum berdakwah adalah fardu kifayah selama masih ada sebagian umat
Islam yang mengemban dakwah tersebut. Islam tidak lepas dari aktivitas dakwah.
Bahkan, agama ini dapat menyebar ke seluruh dunia melalui jalan dakwah dari
para da'i sampai pedagang muslim yang berkelana menyebarkan ajaran Islam.

Oleh sebab itu, dakwah selalu mengiringi perkembangan Islam di berbagai


belahan dunia. Dalam bahasa Arab, dakwah artinya mengajak, menyeru,
memanggil. Secara istilah, pengertian dakwah adalah proses penyampaian (tablig)
atas pesan-pesan ajaran tertentu yang berupa ajakan agar orang lain yang diseru
mau memenuhi ajakan tersebut.

 Dakwah sebagai Fardhu.ain.


2
Drs. Syukri Syamaun, M.Ag, Ilmu Dakwah (Dalam Perspektif Gender), (Banda Aceh: Bandar
Publishing, 2009), hal 25.
Pendapat bahwa dakwah adalah fardhu’ain mengikuti penafsiran beberapa
ulama seperti yang akan dijelaskan berikut. Kalimat di antara kamu ( ‫)ِّم ْنُك ْم‬
dalam ayat ini menunjukan bahwa perintah ayat tersebut ditujukan kepada
sebagian orang islam saja, Menurut al-Qurtubi, amar ma’ruf nahi munkar
adalah fardhu kifayah. Al-Syaukani berpendapat perintah tersebut khusus
kepada ahli ilmu yang mengetahui tentang apa yang diperintahkan dan apa
yang dilarang.

 Dakwah sebagai Fardhu Kifayah.

Dakwah merujuk kepada ayat yang sama yaitu arti min dalam Q.S Ali
‘imran 3:104 adalah sebagian dari kamu dengan alasan tidak semua umat
islam mampu melaksanakan dakwah atau amar ma’ruf nahi munkar.
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa amar ma’ruf nahi munkar
wajib dilaksanakan oleh orang orang berilmu (ulama) dan orang-orang
yang berkuasa (umara’). Oleh karena itu arti Q.S Ali ‘imran 3:104 adalah
“hendaklah ada sebagian dari kamu ada sekelompok orang yang
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar ...”3

B. Fungsi Dakwah

3
Muhammad bin Alan ash-Shiddiq, Dalil al-Falihin, juz 1, tt, hal 462.
Tanpa dakwah, umat Islam dapat kehilangan arah. Dengan dakwah, umat
Islam menjadi saudara, seperti dalam potret idealitas. Dengan demikian, kita bisa
membuat pernyataan bahwa kehidupan seseorang ditentukan oleh keyakinannya,
sedangkan keyakinan itu ditentukan oleh pengetahuannya. Lebih khusus, umat
Islam ditentukan oleh keagamaan- nya; sementara keagamaannya ditentukan oleh
pengetahuan agamanya; dan pengetahuan agamanya tergantung pada dakwah.4

Allah berfirman yang artinya, “Kami tidak mengutus kamu, melainkan


kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’:
28).

Mengingat tujuan dakwah di atas, kita bisa menyimpulkan fungsi dakwah ada 3:

o Mendukung dan mengajarkan yang benar

o Meluruskan yang salah

o Menghalangi terjadinya kebatilan

Dan tentu saja tidak semua manusia menerimanya. Bahkan kebanyakan


manusia terkadang menolaknya. Karena aturan syariat, tidak harus selalu sejalan
dengan keinginan manusia.Allah berfirman mengingatkan Nabi-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Jika kamu menuruti keinginan mayoritas penduduk bumi,
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. al-An’am: 116).

Karena itulah, terkadang dakwah yang disapaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam sangat menyinggung perasaan para musuh beliau. Bahkan banyak diantara
mereka ada yang nantang dan melawan.Meskipun nurani sejatinya menerima
kebenaran itu. Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui bahwasanya apa
yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati),
karena mereka sebenarnya tidak mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang
yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. al-An’am: 33).

Bahkan diantara mereka, karena saking tersinggungnya, hingga mereka marah.


Seperti yang dialami orang munafiq. Allah menceritakan: “Apabila mereka
4
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah. (Jakarta: Pranadamedia Group, 2004) hal. 97.
menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka
menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap
kamu.Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS. Ali Imran: 119). Jadi
dakwah memang harus menyinggung perasaan. Jika tidak, semua akan hambar,
tidak ada rasa. Di situlah terjadi gejolak, dan di situlah akan ada respons. Antara
menerima atau menolak.

C. Tujuan Dakwah

Sebagai bagian dari kegiatan dakwah Islam tentunya mempunyai tujuan.


Secara hakiki dakwah mempunyai tujuan menyampaikan kebenaran ajaran yang
ada dalam al-Qur’an-al-Hadits dan mengajak manusia untuk mengamalkanya.
Tujuan dakwah ini dapat dibagi menjadi, tujuan yang berkaitan dengan materi dan
objek

1. Tujuan Dakwah dalam Islam dari Objeknya


 Tujuan dakwah perorangan, yaitu bertujuan untuk membentuk pribadi
muslim yang mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan
hukum-hukum yang disyari’atkan Allah SWT dan berakhlaq karimah.
Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia menjadi muslim secara
tuntas, dari ujung rambut sampai kedua telapak kakinya,sebagaimana
diperintahkan Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 208 )

 Tujuan dakwah untuk keluarga, yaitu bertujuan untuk membentuk


keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota
keluarga. Allah berfirman:

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan


untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21)

 Tujuan dakwah untuk masyarakat, yaitu bertujuan untuk membentuk


masyarakat sejahtera yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu
masyarakat di mana anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang telah
disyari’atkan oleh Allah SWT, baik yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan alam sekitarnya, saling bantu membantu, penuh rasa
persaudaraan. Nabi Muhammad menggambarkan Islam sebagai berikut:

“Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai,


saling berbelas kasih dan saling mempunyai kesamaan rasa (diantara)
mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa
sakit maka seluruh anggota badannya ikut merasakan tidak tidur dan
merasa demam panas.” (HR. Bukhari)

 Tujuan dakwah untuk umat manusia, yaitu bertujuan untuk membentuk


masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan
tegaknya dunia tanpa diskriminasi dan ekploitasi, saling tolong-menolong,
dan menghormati.

Demikian, keseluruhan umat manusia dapat menikmati islam sebagai


rahmat bagi mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tiadalah
Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (Qs. Al-Anbiya: 107)

2. Tujuan Dakwah islam dari materinya


Dalam melalukan dakwah, pastikan menerapkan minimal salah satu tujuan
dakwah sebagai berikut ini. Sebab, dengan menerapkan tujuan ini maka proses
dakwah akan berjalan dengan baik.

o Mengajak manusia untuk mengenal dan memperoleh kebahagiaan sejati di


dunia dan akhirat dengan mengajak manusia kepada tauhid,
yaitu keyakinan akan keesaan Allah SWT.
o Membimbing manusia agar mengenal dan memahami ajaran Islam dengan
benar dan menghindari cara pandang atau pemahaman yang kurang tepat
mengenai Islam dan prinsip-prinsip ketauhidan.
o Mendorong manusia untuk beramal shaleh dan menjauhi perbuatan
maksiat dengan mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, keadilan, dan
toleransi.
o Menegakkan nilai-nilai Islam di masyarakat, termasuk nilai-nilai sosial,
moral, dan etika yang mencakup hubungan dengan Allah SWT, hubungan
dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam.
o Membangun umat Islam yang kuat dan mandiri melalui penguatan iman,
pengembangan kemampuan intelektual, dan peningkatan kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi.
Dalam dakwah, tujuan utama adalah mengajak manusia kepada jalan yang
diridhai oleh Allah SWT dan mempersiapkan umat manusia untuk memasuki
kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, tujuan dakwah mencakup aspek-aspek
spiritual, moral, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan manusia

BAB III
KESIMPULAN

Dari yang kami pelajari dan telaah dalam makalah ini,Menurut


kebanyakan ulama secara Umum hukum dakwah adalah fardu kifayah, Artinya
apabila telah dilakukan oleh Sekelompok orang, beban kewajiban itu Gugur dari
yang lain. Menurut penulis hukum dakwah Adalah fardu 'ain agar setiap muslim
berbuat, Menegakkan dan menyampaikan kebenaran.

tujuan dakwah ini ialah bagi orang yang belum beriman agar menjadi
beriman, bagi orang yang imannya karena melalui bukti-bukti nakhli dan dalil
akli, bagi orang yang imannya masih diliputi dengan keraguan menjadi orang
yang imannya mantap sepenuh hati.Dakwah mempunyai fungsi yang sangat besar,
karena menyangkut aktifitas untuk mendorong manusia melaksanakan ajaran
Islam, sehingga seluruh aktifitas dalam segala aspek hidup dan kehidupannya
senantiasa diwarnai oleh ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Choirul Anwar,ilham. “Apa Hukum Melaksanakan Dalam Islam” Tirto.id


https://tirto.id/apa-hukum-melaksanakan-dakwah-dalam-islam-
gpTf#google_vignettediakses 18 Septerber 2023

Rasyidah, M.Ag, Ilmu Dakwah(Perspektif Gender). Banda Aceh:Bandar


Publishing,2009.

Saparie,Gunoto. “Kewajiban Berdakwah Setiap Muslim” Jatengdaily.com


(https://jatengdaily.com/2021/kewajiban-berdakwah-setiap-
muslim/ diakses 18 September 2023)

Yudi. “3 Fungsi Dakwah” Islam post https://www.islampos.com/3-fungsi-


dakwah-251432/ diakses 19 September 2023

Anda mungkin juga menyukai