Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH QUR'AN-HADITS

MENDAKWAHKAN KERAMAHAN ISLAM

Guru pembimbing : Willi Aminulloh S.PdI

Disusun oleh

Kelompok 1

1. Abdullah Na'afi Muslimin


2. Arif Fahsya
3. Fitri Auliani
4. M. Radlwa Milky
5. Purnomo Adi Nugroho
6. Restu Awaliyah
7. Salsabila Aulia Munir
8. Suci Alfiani

MADRASAH ALIYAH AL-ISTIQOMAH

CIJERAH BANDUNG

2023
Kata pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan penulisan "Makalah mendakwahkan keramahan islam” yang kami susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaan Qur'an Hadits. Tak kupa shalawat dan salam semoga
tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan
seluruh umatnya.

Kami mengakui dalam makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi
penilaian dalam mata pelajaran Qur'an Hadits dan mudah-mudahan isi dari makalah ini dapat di
ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini terselesaikan.

Bandung, 23 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dakwah Islam Secara kualitatif bertujuan untuk mempengaruhi dan mentransformasikan sikap
batin dan prilaku manusia menuju tatanan suatu kesalehan Individu dan kesalihan sosial.
Dakwah dengan pesan-pesan keagamaan dan pesan sosialnya merupakan kesadaran untuk
senantiasa memiliki komitmen (istiqomah) di jalan yang lurus.

Dakwah adalah ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu manusia dari pengaruh
eksternal nilai-nilai kejahatan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan. Dakwah termasuk
dalam tindakan komunikasi, walaupun tidak setiap aktifitas komunikasi adalah dakwah. Dakwah
yang merupakan seruan atau ajakan berbuat kebajikan untuk menaati perintah dan menjauhi
larangan Allah SWT. Pelaksanaan dakwah tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai ke
islaman yang ada didalam Al-Quran dan Hadis.

Dakwah Islam berarti menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat luas, sebagaimana telah
dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini ada lima unsur dalam praktek dakwah yaitu
da’i, mad’u, maudu, ushlub dan washilah. Kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan dengan lisan
saja melainkan bisa juga dengan tulisan dan tindakan.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari dakwah?

2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdakwah?

3. Mengapa dakwah diwajibkan bagi setiap muslim?

4. Apa hikmah dari dakwah?


C. Tujuan penulisan makalah

1. Untuk menganalisis ayat dan hadits tentang dakwah yang tepat

2. Untuk mengetahui pengertian dan cara berdakwah yang benar

3. Untuk mengetahui apa alasan muslim diwajibkan untuk berdakwah dengan baik

4. Untuk mengetahui hikmah dibalik berdakwah

D. Manfaat penulisan makalah

1. Manfaat teoritis, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang dakwah Islam.

2. Manfaat praktis, sebagai masukan bagi para pembaca bagaimana tuntutan dakwah yang baik
dan benar menurut Islam yang telat di praktekkan oleh Rosululloh SAW.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Dari segi bahasa (etimologi) kata dakwah (ٌ‫َعوة‬


َ ‫ )د‬berasal dari bahasa Arab yaitu (ً‫دَع َوة‬-‫يَدعُوا‬-‫) َدعَا‬
yang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan. Jadi yang dimaksud dengan ilmu dakwah
ialah : suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan Bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk mengikuti, menyetujui suatu pendapat tertentu dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah Yang Maha Kuasa Demi
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Terdapat unsur utama dalam proses berdakwah yaitu :

 Da'i (pendakwah)
 Maudu (pesan dakwah)
 Uslub (Metode Dakwah)
 Mad'u (Objek Dakwah)

Media yang digunakan oleh dakwah sangatlah bervariasi seperti buku, novel, televisi, film dan
sebagainya.

Materi dakwah pada dasarnya akan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Namun
secara global, materi dakwah dapat diklarifikasikan menjadi tiga hal pokok yaitu :

 Masalah keimanan (aqidah)


 Masalah keislaman (syari'ah)
 Masalah budi pekerti (akhlak)

B. Macam-macam metode dakwah

1. Al Hikmah : menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan
pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas
kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik.

2. Al mauidhah Al hasanah : memberi nasehat dan memberi ingat (memperingati) kepada


orang lain dengan bahasa yang baik yang dapat mengunggah hatinya sehingga pendengar mau
menerima nasehat tersebut.
3. Al mujadalah : dilakukan dengan mendiskusikan suatu masalah secara bersama, dengan
saling mengeluarkan pendapat dan saling bertukar pikiran.

Dalil Allah tentang dakwah ada dalam Q.S AN-Nahl : 125

‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم‬ َ َّ‫ع اِ ٰلى َسبِي ِْل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َرب‬
َ ‫ك ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬ ُ ‫اُ ْد‬
َ‫بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk"

C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah

1. Lebih banyak berorientasi kepada materi yang diajarkan

2. Dakwah hendaklah dilakukan dengan hikmah

3. Dakwah dilaksanakan dengan Mauidha Hasanah

4. Dalam dakwah terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin

5. Serahkan segala urusan kepada Allah

6. Dilaksanakan dengan cara berulang-ulang dan tidak boleh berhenti

7. Pemberian dakwah harus berwibawa

8. Harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan ilmu yang luas

9. Harus mempunyai kesehatan fisik dan mental

D. Alasan Umat Islam Diwajibkan untuk Berdakwah


Ada beberapa alasan yang membuat umat Islam diwajibkan untuk berdakwah, diantaranya
adalah sebagai berikut:

1. Dengan dakwah akan mengajak manusia untuk melakukan perbuatan yang makruf atau baik
dan mencegah perbuatan yang mungkar atau buruk, sehingga tercipta kehidupan yang baik,
serta selamat dunia akhirat

2. Dengan dakwah akan mengajak dan menyeru segenap manusia agar beriman hanya kepada
Allah Swt dan tidak melakukan kemusyrikan (tauhid/akidah)

3. Dengan dakwah akan menjadikan seluruh aktivitasnya hanya beribadah kepada Allah Swt
(ikhlas/syariah).

E. Perjalanan dakwah Rosululloh

Mula-mula Rasulullah Saw melakukan dakwahnya kepada kerabat dan keluarga terdekat,
kemudian kerabat yang jauh dan akhirnya kepada seluruh manusia

Seperti perintah Allah yang ada dalam Q.s Al Hijr : 94-96

)96( َ‫) الَّ ِذينَ يَجْ َعلُونَ َم َع هَّللا ِ ِإلَهًا آخَ َر فَ َسوْ فَ يَ ْعلَ ُمون‬95( َ‫ك ْال ُم ْستَه ِْزِئين‬
َ ‫) ِإنَّا َكفَ ْينَا‬94( َ‫بِ َما تُْؤ َم ُر َوَأ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِكين‬

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)
dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari
(kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang
menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui
(akibat-akibatnya).

Bab III
KESIMPULAN

Dakwah adalah hal yang telah dicontohkan Rasulullah SAW, Hendaknya dakwah dijalankan
dengan cara yang baik, lemah lembut dan membuat orang yang diseru tertarik dan menyenangi
yang diserukan kepada mereka. Dakwah tidak boleh dijalankan dengan cara-cara yang kasar,
keras, memaksa atau yang membuat orang menjauhi ajakan. Namun apabila dalam keadaan
terpaksa, tidak ada jalan lain dan tidak menimbulkan madlarat, maka cara-cara dakwah seperti
ini diperbolehkan sehingga kemasiatan dan kemungkaran dapat dihentikan. Apabila seseorang
melakukan perbuatan baik dan mengajak orang lain berbuat kebaikan, maka dia akan
memperoleh pahala dua kali lipat. Yaitu pahala atas kebaikan yang diperbuat sendiri dan pahala
orang-orang yang mengikuti anjuran. Namun apabila dia hanya menganjurkan orang lain untuk
melakukan perbuatan baik sementara dia sendiri secara terpaksa tidak bisa melakukannya,
maka dia akan memperoleh pahala orang yang mengikuti anjurannya. Apabila seseorang
melakukan kejahatan dan mengajak orang lain, maka dia akan mendapat dua dosa, yaitu dosa
atas perbuatannya sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya.

DAFTAR PUSTAKA
https://online.anyflip.com/lkuce/tkco/mobile/

https://drive.google.com/file/d/1K26j1x8izGZUHYTI93eI1DkhG-q1ZiTl/view

Anda mungkin juga menyukai