Anda di halaman 1dari 6

KEWAJIBAN BERDAKWAH

QS.An-Nahl:125
QS.Al-Hijr:94-96

KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1.AHMAD ALFAHREZI
2.MUH. AGUS
3.AINUN WAHDA
4.ZAHARANI
5.SELNI ZAINUDDIN

MADRASAH ALIYAH RANTEBELU


T.A 2024

KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul kewajiban berdakwah.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada,
sehingga dalam menyelesaikan makalah ini memperoleh bantuan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan baik
terkait isi maupun susunannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga bagi para pembaca.

Rantebelu, Januari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A.Bentuk metode dakwah
B.QS.An-Nahl:125
C.QS.Al-Hijr:94-96
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran

BAB 1
PENDAHULUAN

1.Latar belakang
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. kewajiban ini erat
kaitannya dengan upaya penyadaran dan pembinaan pemahaman, keyakinan
dan pengalaman ajaran islam. sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari dan berdampak positif bagi kehidupan manusia yang menjadi lebih
baik lagi sebelumnya.

Dakwah sendiri yang kita ketahui artinya mengajak, menyeru umat untuk
ke jalan kebenaran, beramal melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya agar menjadi masyarakat yang madani. kegiatan dakwah
merupakan kewajiban untuk semua umat muslim di dunia. kegiatan berdakwah
tidak hanya dilakukan melalui ceramah saja, tetapi banyak cara untuk
melakukan dakwah, bahkan media elektronik online seperti internet sekalipun
bisa di jadikan untuk media dakwah bagi kaum muslim sekarang ini.
Dakwah adalah suatu proses mengajak, mendorong (memotivasi)
manusia untuk berbuat baik, mengikuti petunjuk Allah, menyuruh mengerjakan
kebaikan, melarang mengerjakan kejelekan, agar dia bahagia di dunia dan
akhirat.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Bentuk metode dakwah ada 3 macam yaitu:

1.Metode bil hikmah

Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif
bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek
dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa
ada paksaan, tekanan maupun konflik.

2.Metode mau’idzah hasanah

Mau’idzah hasanah adalah memberi nasehat dan memberi ingat


(memperingati) kepada orang lain dengan bahasa yang baik yang dapat
mengunggah hatinya sehingga pendengar mau menerima nasehat tersebut.

3.Metode mujadalah

Merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara


sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan
menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti
yang kuat.

B.QS.An-Nahl:125

‫ُاْد ُع ِاٰل ى َس ِبْي ِل َر ِّب َك ِباْلِح ْك َمِة َو اْلَم ْو ِع َظ ِة اْلَح َس َن ِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن َر َّب َك ُه َو‬
‫۝‬١٢٥ ‫َاْع َلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه َو ُه َو َاْع َلُم ِباْل ُمْه َت ِدْي َن‬

1.Terjemahan
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia
(pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk. (QS.an-Nahl [16]:125)

2. Penjelasan

Ayat ini menunjukkan kewajiban berdakwah, menyampaikan ajaran


islam. Kata perintah di awal ayat menegaskan akan kewajiban ini. Namun
demikian kewajiban tersebut sekedar dengan kemampuan setiap muslim.
Sebagaimana sabda Rasulullah, “_Barang siapa melihat kemungkaran, maka
hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka
dengan lisannya, jika dia tidak mampu maka dengan hatinya_”(HR. Muslim).

Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah memberi beberapa


alternatif metode dalam melaksanakan tugas dakwah. Metode tersebut adalah
Al-hikmah (kebijaksanaan), Al-mau’idzah al-hasanah (pengajaran/ nasihat yang
baik) dan Al-mujadalah (perdebatan) namun berdebat dengan cara yang baik,
saling menghargai dan beretika.

C.QS.Al-Hijr:94-96

)٩٤( ‫َفٱْص َد ْع ِبَم ا ُتْؤ َم ُر َو َأْع ِر ْض َع ِن ٱْلُم ْش ِرِكيَن‬

)٩٥( ‫ِإَّنا َكَفْيَٰن َك ٱْلُم ْسَتْهِز ِء يَن‬

)٩٦( ‫ٱَّلِذ يَن َيْج َع ُلوَن َم َع ٱِهَّلل ِإَٰل ًها َء اَخ َر ۚ َفَس ْو َف َيْع َلُم وَن‬

1. Terjemahan

Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa


yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.
sesungguhnya kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang yang
memperolok-olokkan (engkau). (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya
tuhan selain Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya). QS. Al-Hijr
(15):94-96

2. Penjelasan
Setelah bertahun-tahun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
saat eksistensi umat Islam dirasa cukup memadai, maka turunlah perintah
untuk mendakwakan Islam secara terbuka dan terang-terangan. meski
ancaman, penolakan dan permusuhan orang-orang kafir dan musyrik tidak
berhenti, tetapi dakwah harus dilakukan. Allah menjamin keselamatan
Rasulullah dan umat Islam dalam berdakwah. bahkan tugas mereka hanya
menyampaikan ajaran Islam, penerimaan adalah urusan Allah.

Terbukti di kemudian hati orang-orang kafir dan musyrik sendiri yang


mengikuti risalah. misalnya masuknya Khalid bin Walid dan Amr bin Ash R.A. ke
dalam agama Islam. ayat ini menegaskan kewajiban dakwah sekaligus
kemungkinan ada respon negatif dari masyarakat bahkan penolakan dan
ancaman.

BAB III

PENUTUP

A.kesimpulan

Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban ini erat


kaitannya dengan upaya penyadaran dan pembinaan pemahaman, keyakinan
dan pengalaman ajaran islam. Sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari dan berdampak positif bagi kehidupan manusia yang menjadi lebih
baik lagi dari sebelumnya.

B.Saran

Anda mungkin juga menyukai