Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai Metode
Pengembangan Dakwah Rasulullah dan Khulafaurrasyidin. Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang metode dakwah Rasulullah dan
Khulafaurrasidin.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis
kepada yang terhormat dosen Pembimbing.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga
bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia
biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah
yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari
para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.


Darussalam, 26 November 2013

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
A. Metode Pengembangan Dakwah Rasulullah ....................................
B. Metode Pengembangan Dakwah Khulafaurrasyidin ........................
C. Metode - Metode Dakwah Khulafaurrasyidin ..................................
D. Ciri Ciri Umum Dakwah Pada Masa Khulafaurrasyidin ..............

BAB III PENUTUP .............................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran & Kritik ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebiasaaan bangsa Arab sebelum Islam hadir ialah suka menyembah berhala,
berzinah, berjudi, mabuk bahkan menganiaya dan membunuh kaum yang lemah. Sejak
diutusnya nabi Muhammad menjadi rasul pada tanggal 17 Ramadhan 610 M di Gua Hiro
yang membawa ajaran Islam (berkebalikan dengan kebiasaan mereka), hal ini dapat
mengubah paradigma dan kebiasaan bangsa Arab, sehingga kaum Quraisy terancam
kesejahteraannya. Pasalnya, selama ini kaum Quraisy mendapatkan penghasilan dari
kebiasaan menyembah berhala dan mendapat kekuasaan atas orang-orang lemah atau
budak-budak.
Berbagai cara dilakukan kaum Quraisy untuk mencegah dan menghentikan
penyebaran ajaran agama Islam yang dibawakan oleh nabi Muhammad. Mulai dari
cacian, makian, menganiaya bahkan membunuh kaum muslim meskipun itu sanak
keluarganya sendiri, mereka lakukan.
Namun Nabi Muhammad adalah manusia yang telah diutus oleh Allah SWT,
bukanlah sembarangan orang. Selain sifatnya yang luar biasa, ia juga mampu menyusun
strategi dan metode dalam menjalankan tugasnya sebagai pembawa pesan dari Allah.
Berbagai metode dan strategi ia lakukan, mulai dari cara sembunyi-sembunyi,
terang-terangan bahkan dengan jalan perang ia lakukan.

B. Rumusan Masalah
Pengembangan Metode Dakwah Rasulullah
Dan Pengembangan Metode Dakwah Khulafaurrasyidin

C. Tujuan
Untuk mengenal Metode Pengembangan Rasulullah
Dan juga mengenal Metode Khulafaurrasyidin
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Pengembangan Dakwah Rasulullah
Metode dakwah adalah ilmu tentang cara menyampaikan dakwah dan cara
menghilangkan halangan-halangan yang merintangi sampainya tujuannya dakwah. Agar
tujuan dakwah yang telah di tetapkan oleh Rasulullah tersebut tidak bergeser, beliau
mengambil langkah-langkah gemilang yang tercatat dalam sejarah sebagai manusia yang
paling berhasil menyebarkan ajarannya.
Dakwah Muhammad SAW dapat dibagi dalam dua periode penting, yaitu periode
Mekkah dan periode Madinah. Setiap periode memiliki karakteristik dakwah masing -
masing.
1


1. Dakwah Nabi di Mekkah
a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (Sirriyah)
Dakwah Islam dimulai di mekkah dengan cara sembunyi-sembunyi. Dan
Ibnu Ishaq menyebutkan, dakwah dengan cara ini berjalan selama tiga tahun.
Demikian pula dengan Abu Naim, ia mengatakan dakwah tertutup ini berjalan
selama tiga tahun. Menurutnya, dalam kurun waktu tersebut Nabi saw tidak
memperlihatkan dakwahnya, kecuali hanya kepada orang-orang tertentu saja, seperti
kepada Khadijah, Abu Bakar, Ali, Zaid dan lainnya. Baru setelah tiga tahun itulah,
beliau berdakwah secara terang-terangan dan kepada khalayak umum di Mekkah 10
tahun.
Bukti bahwa pada awal mulanya dakwah islam dilakukan secara sembunyi -
sembunyi adalah sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Ishaq, la menyebutkan, Bila
para sahabat Rasulullah saw hendak melakukan shalat, mereka pergi ke celah-celah
bukit dan menyembunyikan shalat mereka dari penglihatan kaumnya. Syahdan,
ketika Saad ibn Abi Waqqash bersama para sahabat Rasulullah lainnya sedang
melakukan shalat di salah celah bukit-bukit Mekah, tiba-tiba sekelompok musrikin
melihat mereka sedang shalat, maka kaum musyrikin itu pun memandang mereka
dengan aneh dan mencela apa yang para sahabat kerjakan.
2


1
Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana, 2007; hlm 48
2
Muhammad Amahzun, Manhaj dakwah Rasulullah Jakarta: Qisthi Press, 2005; hlm 152
Dan juga Rasulullah menjadikan rumah Arqam ibn Abil Arqam sebagai pusat
kegiatan dakwahnya, Dirumah itulah, Rasulullah menyeru kepada manusiah agar
masuk islam, sehingga banyak kaum yang hadir pada pertemuan-pertemuan di Darul
Arqam itu yang kemudian masuk islam.
Selama tiga tahun dakwah secara Sirriyah masih dilakukan dan perorangan,
selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang Mukmin yang
senantiasa menguatkan hubungan silahturrahmi dan saling bahu membahu,
penyampain dakwah terus dilakukan hingga turun wahyu yang mengharuskan
Rasulullah SAW, menampakkan dakwah kepada kaumnya, menjelaskan kebatilan
mereka dan menyerang berhala-hala sesembahan mereka.
3


b. Dakwah secara terang-terangan (Jahriyatud Dawah)
Adapun metode yang dilakukan Nabi pada tahapan ini adalah sebagai berikut:
Mengundang Bani Hasyim ke rumahnya, untuk menjelaskan bahwa beliau
diutus oleh Allah.
Undangan terbuka kepada seluruh masyarakat Quraisy di Bukit Shafa.
Disini beliau ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat Quraisy
terhadap kepribadian beliau. Masyarakat Quraisy sepakat bahwa beliau
adalah orang yang tidak berdusta. Setelah itu beliau mengumumkan
kenabiannya.
Menyatakan sikap tegas terhadap hakikat ajaran yang dibawa dan mengecam
keyakinan keliru yang tersebar di masyarakat. Hal ini dilakukan setelah turun
ayat 94 surat al-Hijr
Melakukan pembinaan dan pengkaderan intensif di rumah Arqam bin Abil
Arqam.
Menyuruh sebagian kaum muslimin untuk melakukan hijrah ke habasyah
dengan tujuan untuk menyelamatkan sebagian iman kaum muslimin dari
fitnah (tahun kelima kenabian).
4





3
Syaikh Shafiyyur Rahman AI-Mubarakfury; Sirah Nabawiyah, Jakarta: Al-kautsar, 2007; hlm 74
4
Wahyu llahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana, 2007; hlm 55
Seruan beliau terus bergema di seantero Mekkah, hingga kemudian turun
ayat, Al-Hijr: 94
uvE; E) NO4`u>
@O;N4 ^}4N 4-g)O;^-
^_j
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (Q.S. Al-Hijr: 94).

Maka Rasulullah langsung bangkit menyerang berbagai khufarat dan
kebohongan syirik, menyebutkan kedudukan berhala dan hakikatnya yang sama
sekali tidak memiliki nilai. Ketidakberdayaan berhala-berhala itu beliau gambarkan
dengan beberapa contoh perumpaan, disertai penjelasan-penjelasan bahwa siapa
yang menyembah berhala dan menjadikannya sebagai wasilah antara dirinya dan
Allah, berada dalam kesesatan yang nyata.
5


2. Dakwah di Madinah
Ketika dakwah sudah melembaga dalam bentuk negara dengan Rasulullah
sebagai kepala negaranya, terjadi perbedaan yang sangat signiflkan dalam metode
dakwah. jika di Mekkah beliau tidak leluasa melaksanakan semua kebijakan yang
dirancang, di Madinah beliau adalah penentu kabajikan. Jika di Mekkah
lingkungannya tidak kondusif untuk menerapkan nilai-nilai Islam secara bebas, di
Madinah, lingkungan turut mendukung munculnya pribadi-pribadi yang berdakwah.
Perubahan-perubahan kondisi tersebut menyebabkan perubahan-perubahan
terjadi dalam metode dakwah. Ketika Pemerintahan Madinah terbentuk, beliau
merencanakan lima program, yaitu :
a. Membangun masjid
b. Menjalin persatuan sesama muslim
c. Membuat perjanjian dengan warga non muslim
d. Turunnya perintah jihad
e. Dakwah dengan mengirim duta dan surat


5
Syaikh Shafiyyur Rahman AI-Mubarakfury; Sirah Nabawiyah, Jakarta: Al-kautsar, 2007; hlm 74

B. Metode Pengembangan Dakwah Khulafaurrasyidin
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, amanat dakwah berpindah kepada
para sahabat. Islam tidak mati dengan wafatnya Rasulullah Karena sebelum meninggal,
beliau telah meninggalkan kader-kader yang tangguh yang siap mengusung ajaran Islam.
Para sahabat mengarahkan segenap potensi mereka, baik tenaga, harta bahkan jiwa
mereka untuk menyebarkan Islam. Upaya para sahabat dan generasi selanjutnya dalam
menyebarkan islam dalam bentuk-bentuk wilayah dalam sejarah islam dikenal dengan :
Futuhat Islamiyah.

1. Dakwah pada Masa Abu Bakar (11 H 13 H)
a. Biografi Singkat Abu Bakar
Abu Bakar namanya adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amir bin
Kaab bin Saad bin Tayyim bin Murrah. Lahir di Mekkah dua tahun setelah tahun
Gajah.
Rasulullah SAW menyifatinya dengan Atiq min an-Nar (orang yang
terbebas dari neraka), sehingga dia lebih dikenal dengan nama Atiq. Ada yang
mengatakan bahwa ia dipanggil dengan Atiq karena kebagusan rupanya. Sedangkan
gelar Shiddiq beliau peroleh setelah peristiwa Isra dan Miraj Rasulullah. Ketika
beliau tanpa ragu-ragu membenarkan kejadian tersebut disaat orang lain mendusta-
kan dan menganggapnya sebagai hal mengada-ada.
Pada masa Jahiliyah baru dikenal sebagai orang berakhlak mulia, pandai
bergaul, tidak minum khamar. Pada masa mudanya, beliau adalah seorang pedagang,
ketika masuk Islam modal dasar beliau sebesar empat puluh ribu dirham, baru
banyak menginfakkan hartanya untuk kepentingan dakwah, Abu Bakar meninggal
dunia pada bulan Jumadil akhir tahun ke 13 H, dalam usia 63 tahun.

b. Abu Bakar Menjadi Khalifah
Abu Bakar memerintah selama dua setengah tahun. Dipandang dari hitungan
waktu memang masa pemerintahan beliau sangat singkat, tetapi apa yang dicapai
Abu Bakar jauh melampaui masa yang tersedia. Masa-masa pemerintahan Abu
Bakar sarat dengan amal dan jihad dan meninggalkan busa yang bermanfaat.

Disaat amanah pemerintahan baru saja diembankan kepada Beliau, tiba-tiba
di Madinah dikejutkan oleh gerakan yang menggerogoti sistem Islam yang meluas,
hampir keseluruh semenanjung Arabia. Bentuk gerakan itu dapat diklasifikasikan
dalam tiga pola:
a. Murtad dari agama
b. Gerakan Nabi palsu
c. Pembangkang Zakat

c. Perluasan Wilayah pada Masa Abu Bakar
Abu Bakar mencanangkan gerakan dakwah keluar Jazirah, kawasan itu
dibagi dalam dua kategori besar, kawasan Utara dan kawasan Syam, kawasan Utara
terdiri dari:
a. Bahrain dan Qatar
b. Kuwait
c. Irak
d. Kawasan Syam

2. Dakwah Pada Masa Umar Bin Khatab (13 H 23 H)
a. Biografi Singkat Umar Bin Khatab
Nama lengkap Umar bin Khatab adalah Umar bin Khatab bin Nufail bin
Abdil Uzza bin Rabbah. Beliau berasal dari Bani Adi Bin kaab, salah satu rumpun
Quraisy. Umar dilahirkan 13 tahun setelah tahun Gajah. Awal nya beliau termasuk
orang yang sangat membenci Islam. Melihat potensi beliau yang besar, beliau
termasuk salah seorang dari dua orang yang didoakan Rasulullah agar masuk dan
memperkuat barisan Islam. Beliau masuk Islam pada tahun ke Enam kenabian.

b. Futuhat pada Masa Umar
1. Penyempurnaan Futuhat Iraq
2. Iran
3. Syam dan Palestina
4. Yordania
5. Suria
6. Pelestina
c. Memberdayakan Ulama, Gubernur, dan Para Pegawai buat Kepentingan
Dakwah

Selama memimpin Pemerintah Umar selalu berusaha untuk menjadikan
dakwah sebagai tujuan utama negara. Segala kebijakan yang diturunkan mesti sesuai
dan mendukung kemajuan dakwah Islam. Di antara kebijakan Umar adalah :
- Umar sering memanggil para ulama sahabat untuk membicarakan tentang
kebijakan yang akan di ambil berkenaan dengan munculnya permasalahan -
permasalahan baru setelah meluasnya daerah yang di kuasai Islam.
- Memberikan arahan kepada para pegawainya tentang nilai-nilai Islam secara
terus menerus.

3. Dakwah pada Masa Utsman Bin Affan (23 H 36 H)
a. Biografi Singkat Utsman Bin Affan
Nama lengkap Utsman bin Affan bin Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin
Abdi Manaf. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz dari bani Abdi Syams. Beliau
dilahirkan di Thaif, enam tahun setelah tahun gajah. Beliau terkenal pemalu,
memiliki kecerdasan akal, sangat iffah (menjaga kehormatan diri), menjaga
silaturahmi, tawadu, mulia, dan dermawan.
Utsman adalah orang yang sangat dekat dengan Rasulullah. Beliau di gelar
Dzun Nurain.

b. Metode Dakwah Utsman Bin Affan
Metode dakwah beliau dapat dilihat dari pidato beliau di hadapan publik
setelah beliau di baiat menjadi khalifah ketiga.
Pidato Utsman memberikan gambaran kepada kita metode dakwah beliau,
diantaranya:
- Berdakwah dengan melaksanakan tugas kekhalifahan yang diamanahkan secara
maksimal
- Meneruskan dakwah bingkai Al-Qur'an dan As-Sunnah
- Mengikuti tradisi baik yang sudah ada
- Tidak mendahulukan hukuman dalam mendidik rakyat
- Mengajak rakyat agar hidup zuhud
- Pidato yang berisi program kerja tersebut beliau wujudkan dalam masa-masa
pemerintahan beliau.

c. Futuhat pada Masa Utsman Bin Affan
Pada masa Utsman perluasan wilayah meliputi kawasan:
a. Barat Afrika
b. Negeri-negeri di seberang sungai
c. Cyprus

4. Dakwah pada Masa Ali Bin Abi Thalib (36 H 40 H)
a. Biografi Singkat Ali Bin Abi thalib
Nama lengkapnya Ali bin Abi Thalib bin Abdi al Mutthalib bin Hasyim bin
Abdi Manaf bin Onshay. Ali adalah anak Paman Rasulullah ibunya bernama
Fathimah binti Asad bin Hisyam. Beliau dilahirkan sebelum Nabi diutus, dan masuk
Islam ketika berumur lima tahun, ada yang mengatakan pada umur delapan tahun.

b. Futuhat pada Masa Ali Bin Abi Thalib
Pada masa Ali bin Abi Thalib, Futuhat Islamiyyah terhenti karena kaum
muslimin sedang menghadapi masalah internal yang cukup pelit.

C. Metode - Metode Dakwah Khulafaurrasyidin
Ada berbagai macam metode yang digunakan dalam dakwah khulafaurrasyidin:
1. Metode ceramah
2. Metode missi
3. Metode korespodensi
4. Metode expansi
5. Metode Tanya jawab
6. Metode diskusi dan lain-lain




D. Ciri Ciri Umum Dakwah pada Masa Khulafaurrasyidin
1. Kader-kader terbaik Rasulullah telah memimpin pemerintahan islam selama 3
tahun. Kekuatan iman yang ada di dada mereka menciptakan motivasi yang kuat
untuk melakukan aktivitas dakwah keluar Jazirah Arabia. Motif dakwah tersebut
membuat kaum muslimin tidak pernah lelah melakukan perjalanan panjang
membuka negeri demi negeri untuk menyiarkan agama islam, aktivitas mereka
tersebut di dalam sejarah dan kekuasaan. Lewat media pemerintahan para
khalifah menentukan kebijakan dan islam dikenal dengan Futuhat Islamiyah.
2. Sarana terbesar dakwah pada masa ini (kurang lebih 30 tahun) adalah
pemerintahan strategi dakwah baik untuk masyarakat islam atau diluar
masyarakat islam.
3. Futuhat Islamiyah yang dilakukan oleh para sahabat selalu diikuti oleh perluasan
pemikiran islam. Mayoritas penduduk yang didatangi oleh kaum muslimin
memeluk islam karena pilihan mereka. Mereka memandang kaum muslimin
bukan sebagai hantu yang menakutkan, tetapi ibarat kapal penyelamat yang siap
membawa mereka ke pulau impian.
4. Kesibukan kaum muslimin membuka wilayah dakwah baru tidak membuat
mereka lupa memelihara dan mengembangkan pemikiran islam.
6



6
Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana, 2007; hlm 106
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dakwah nabi Muhammad dapat di bagi dua periode yaitu periode Mekkah dan
periode Madinah, dan setiap periodenya memiliki karakteristik dakwah masing-masing.
Kulaffaur Rasyidin berasal dari bahasa Arab, dari kata Khulafa dan Arrasyidin.
Khulafaur Rasyidin merupakan para pemimpin umat islam setelah Nabi Muhammad
SAW wafat yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Usman Bin
Affan, Ali Bin Abi Thalib, dimana sistem yang digunakan dalam pemerintahan adalah
pemeritahan yang islami karna berundang-undangkan Al-Quran dan Al-Hadist.
Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang arif dan bijaksana dalam menjalankan
tugasnya senantiasa meneladani kepemimipinan Rasulullah, sifat dan akhlak beliau -
beliau sebagai pemimipin masyarakat, beliau beliau inilah yang menyebarkan agama
Islam yang sangat hebat dan baik.

B. Saran & Kritik
Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap, pembaca dapat memberi
sebuah tanggapan yang bersifat membangun kepada makalah Anda, yang tidak lepas dari
kesalahan-kesalahan yang ada. Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini dapat
menjadi tambahan pengetahuan kita tentang sejarah sejarah Islam pada masa lalu.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Amahzun, Manhaj Dakwah Rasulullah, Jakarta: Qisthi Press, 2005; hlm
152.

Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury; Sirah Nabawiyah, Jakarta: Al-Kautsar,
2007; hlm 74.

Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana, 2007; hlm
48.

Anda mungkin juga menyukai