Disusun oleh:
SEMARANG
2015
I. Pendahuluan
Salah satu arti dakwah adalah usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan
dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya
untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqida syariat
serta akhlak islamiyah.
Fungsi dakwah adalah menyampaikan ajaran Islam yang telah diturunkan
oleh Allah swt kepada Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia, memelihara
ajaran tersebut, dan mempertahankannya agar tetap eksis dimuka bumi ini
karena Islam adalah terakhir. Sebagai agama terakhir Islam menyempurnakan
agama-agama samawi sebelumnya, yang ajarannya ada dalam kitab suci Taurat,
Zabur, Injil, dan suhuf-suhuf para rasul dan nabi yang diutus oleh Alah sebelum
nabi Muhammad saw.
Oleh karena itu usaha untuk menyebarluaskan Islam begitu pula untuk
merealisir ditengah-tengah kehidupan umat manusia adalah merupakan usaha
dakwah yang dalam keadaan bagaimanapun harus dilaksanakan oleh umat Islam
khususnya seorang da’i.
Dalam pelaksanaan dakwah ini, selayaknya harus mengetahui metode-
metode dalam penyampaiannya. Untuk mensosialisasikan ajaran atau kegiatan
dakwah tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui lisan (dakwah bil al-lisan),
tulisan (dakwah bil-qalam), dan perbuatan nyata (dakwah bil-hal). Usaha untuk
menyebarluaskan Islam ditengah-tengah umat manusia adalah merupakan usaha
dakwah yang dalam keadaan bagaimanapun dan dimanapun harus dilaksanakan
oleh umat Islam.
Tulisan menjadi alternatif dalam kegiatan berdakwah. Dakwah
menggunakan tulisan dinilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan dakwah metode lainnya. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan
membahas dakwah bil-qalam atau dakwah melalui media tulis.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dakwah bil qalam?
2. Apa saja bentuk-bentuk dakwah bil qalam?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dakwah bil qalam?
1
III. PEMBAHASAN
A. Definisi Dakwah Bil Qalam
Dalam beragam definisi dakwah tetap ada kesamaan dalam hal: proses
kesadaran, pembinaan dan pengembangan, serta mencapai tujuan hidup.1
Secara etimologi dakwah bil-qalam berasal dari bahasa arab yaitu dakwah
dan qalam (bil-qalam). Istilah dakwah juga berasal dari bahasa arab yang
berarti seruan, panggilan, dan ajakan.2 Abdul Karim Zaidan mengartikan
Dakwah yaitu penggilan ke jalan Allah. Sedangkan qalam yaitu tulisan. Bil
qalam yaitu dengan tulisan. Tulisan adalah rekaman peristiwa, pengalaman,
pengetahuan, ilmu, serta pemikiran manusia.3 Dengan demikian dakwah bil-
qalam yaitu seruan atau panggilan ke jalan Allah melalui karya tulis atau
tulisan. Tanpa tulisan peradaban dunia akan lenyap dan punah. Kita bisa
memahami Al-Qur’an, hadis, fiqih para Imam Madzhab dari tulisan yang
dipublikasikan.4
Berdakwah melalui tulisan, merupakan bagian integral dari bidang
kajian dakwah. Ia merupakan salah satu unsur dakwah yaitu media dakwah.
Media sendiri adalah sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan suatu
maksud kepada yang dituju. Dalam hal ini ukuran utama penggunaanya
adalah ke-efektifan dan ke-efisiensian. Semakin efektif dan efisien suatu
media dalam menyampaikan sesuatu kepada yang ditujunya, maka ia akan
menjadi pilihan, sebaliknya semakin tidak efektif dan tidak efisien suatu
media, maka ia akan semakin dipertimbangkan orang untuk dipilih.5
Seorang penulis atau da’i, melalui karya tulisnya akan berusaha
memengaruhi para pembacanya sehingga mampu menyentuh para audiens
dalam jumlah yang bisa melebihi pendengar ceramah akbar sekalipun.
Bahkan karena sifatnya yang terdokumentasikan, usia dakwah tulisan akan
1
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al Ikhlas, 1983). hlm 20
2
Aminuddin Sanwar. 2009. Ilmu Dakwah Suatu Pengantar Studi. Semarang: Penerbit Gunungjati
Semarang, hlm 2
3
Bambang Suharjono. 2012. Sukses Menjadi Penulis step by step. Depok: ONCOR, hlm 1
4
Moh. Ali Azizi. 2009. ILMU DAKWAH. Jakarta: KENCANA, hlm 374
5
Aep Kusnawan. 2004. Berdakwah Lewat Tulisan. Bandung: Mujahid Press, hlm 5
2
jauh lebih panjang dibanding dakwah lisan. Bayangkan, untuk menyampaikan
ceramah lisan secara langsung di hadapan jamaah, seorang Hamka kini tidak
mungkin lagi bisa melakukan dakwah karena memang telah tiada. Tetapi
melalui media tulis, Hamka hingga saat ini masih tetap hidup menyampaikan
pesan-pesan dakwahnya, misal Tafsir Al-Azhar masih hadir diruang kuliah
dan pengajian. Di Bawah Lindungan Ka’bah pun masih tetap lincah
mengajak jamaah merenungkan pesan-pesan moral yang tertata apik dan
menggairahkan. Hamka telah tiada, tapi dakwahnya masih tetap hidup
mengunjungi para jemaah.
Kini tulisan juga dapat menjadi alternatif ketika masyarakat sudah tidak
mampu lagi meluangkan waktu untuk menghadiri pengajian, mengikuti
dakwah-dakwah Islam yang disampaikan dalam bentuk ceramah lisan di
masjid. Proses perubahan pola kerja masyarakat kini telah menyita hampir
seluruh waktu bangun mereka. Akibatnya, mereka mulai kehilangan
kesempatan untuk menghadiri acara dakwah Islam yang biasa
diselenggarakan hampir pada setiap momentum kegiatan dan peringatan-
peringatan di negeri ini. Ketidakmampuan mereka untuk menghadiri kegiatan
dakwah bukan saja diakibatkan oleh makin sempitnya waktu, melainkan juga
karena makin terbatasnya tenaga dan membanjirnya pekerjaan.6
6
Asep Saeful Muhtadi.2012. KOMUNIKASI DAKWAH:Teori,pendekatan, dan Aplikasi.
Bandung:Simbiosa Rekatama Media, hlm-94-95
7
Moh. Ali Azizi.2009. ILMU DAKWAH. Jakarta: penerbit KENCANA,hlm-413-424
3
a. Menyiarkan Informasi. Ini adalah fungsi yang pertama dan utama.
Pembaca membuthkan informasi tentang berbagai peristiwa,
gagasan, pikiran, dan perkataan orang lain.
b. Mendidik. Pers memuat tulisan yang mengandung pengetahuan
dalam bentuk artikel, tajuk rencana, cerita bersambung, dan
sebagainya.
c. Menghibur. Agar tidak tegang dengan berita-berita yang berat (hard
news), pers memberikan karikatur, teka-teki silang, kisah-kisah lucu,
dan sebagainya
d. Memengaruhi. Fungsi inilah yang membuat pers memiliki kekuatan
besar dalam kehidupan masyarakat. Pers dapat membentuk opini
publik, memengaruhi sikap dan tingkah laku masyarakat.
2. Majalah
3. Surat
4
surat segera dibuang. Sepucuk surat akan disimpan dan dibaca berulang
ulang oleh penerimanya jika pesannya membuat membuatnya tertarik
dan tersanjung. Karenanya, pesan dakwah dengan surat tidak hanya
ditulis dengan kata, melainkan pula melibatkan perasaan yang paling
dalam.
4. Poster
5. Buku
8
Pusat Bahasa Depdiknes, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga), 2002 (Jakarta: Balai
Pustaka).
5
Agar ilmu yang mereka miliki bisa terus dibaca oleh umatnya dan
dijadikan referensi untuk kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat kelak.
6. Internet
6
Dikarenakan mingirim pesan melalui internet tidak dikenai tarif sama
sekali.
7. SMS
SMS atau layanan pesan singkat atau surat masa singkat adalah
sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam
untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Akhir-akhir ini
dakwah dengan SMS semakin marak. Ada pesan harian, Al-Qur’an
seluler, doa-doa, solusi agama, dan sebagainya.
8. Brosur
Brosur, pemflet atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat
terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan
terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Brosur atau pamflet memuat
informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum,
profil perusahaan, sekolah atau dimaksudkan sebagai sarana iklan.
Informasi dalam brosur ditulis dengan bahasa yang ringkas dan
dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga di
desain agar menarik perhatian, dan dicetak diatas kertas yang baik dalam
usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.
Dimasjid-masjid besar brosur dakwah sering dibagikan dipintu masjid
untuk dibaca di dalam masjid atau dibaca di rumah jika diberikan ketika
jemaah keluar masjid. Keunggulan brosur sebagai media dakwah adalah
pengulasan sebuah topik secara singkat. Media ini efektif untuk
menggiring massa untuk tujuan tertentu.
7
a. Media tulis umumnya memiliki struktur paparan yang lebih rapi
dibanding media lisan. Pesan-pesan yang dirangkai dalam tulisan
dapat dirumuskan secara hati-hati sehingga jika sewaktu-waktu
penulis melakukan kesalahan pada saat menulis, ia dapat
memperbaikinya sebelum dibaca orang lain. Sebaliknya seorang
penutur lisan yang melakukan kesalahan ketika menyampaikan
paparannya akan sulit memperbaiki sebelum pesan itu didengar
oleh para pendengarnya.9
b. Media tulis juga dapat dipikirkan ulang ketika sewaktu-waktu
ditemukan pembacanya ada hal-hal yang sulit dipahami. Jika
ditemukan istilah asing yang belum dipahami maknanya, seorang
pembaca dapat dengan leluasa membuka kamus terlebih dahulu.
c. Pesan-pesan media tulis secara umum memiliki efek yang lebih
besar. Sebuah survey komunikasi memperlihatkan bahwa pesan-
pesan yang disajikan dalam buku (seperti novel, komik, dan
sejenisnya) dan majalah ternyata memiliki efek psikologis yang
lebih besar dibanding film dan radio yang hanya dikonsumsi
melalui indra pendengaran. Salah satu alasannya adalah karena
media cetak (seperti koran dan radio) memiliki tingkat kedekatan
(proximity) yang lebih besar dibanding media elektronik (seperti
radio dan bahkan televisi)
d. Berkaitan dengan waktu, media tulis tidak membutuhkan waktu
secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja
manusia dapat menikmati sajian dakwah secara tertulis ini.10
e. Selain itu, sesuai dengan sifat atau karakteristik media massa itu
dapat dijadikan publikasi yang beraneka ragam, misalnya dengan
9
Asep Saeful Muhtadi.2012. KOMUNIKASI DAKWAH:Teori,pendekatan, dan Aplikasi.
Bandung:Simbiosa Rekatama Media, hlm-103
10
Aminuddin Sanwar.2009.ILMU DAKWAH Suatu Pengantar Studi. Semarang:Penerbit Gunungjati
Semarang, hlm-145
8
rubrik khusus mimbar agama, karikatur, artikel biasa yang
bernuansa dakwah dan sebagainya.11
Tiada gading yang tidak retak, itu pula yang terjadi pada metode
dakwah bil qolam. Meskipun memliki banyak keunggulan, tetap saja
memiliki beberapa kekurangan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dakwah bil-
qalam yaitu usaha dakwah melalui media karya tulis. Oleh karena itu seorang
da’i tidak hanya berdakwah secara lisan saja akan tetapi di era sekarang ini
teknologi yang semakin berkembang pesat terutama dalam hal komunikasi,
seorang da’i dituntut harus melek dengan teknologi dan bisa memanfaatkannya
untuk berdakwah menyebarkan kebaikan yaitu ajaran Islam. sebab dengan
teknologi ini pesan-pesan yang kita sampaikan akan menjangkau ke seluruh
dunia, sehingga semua orang dapat membaca dan mempelajari ajaran Islam.
salah satu bentuk-bentuk dari media tulis ini yaitu:pers, majalah, surat, poster
atau plakat, brosur, internet, sms.
11
Asmuni Syukir.1983.Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Penerbit AL-IKHLAS, hlm-
178
12
Asmuni Syukir.1983.Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Penerbit AL-IKHLAS, hlm-
178
13
Asep Saeful Muhtadi.2012. KOMUNIKASI DAKWAH:Teori,pendekatan, dan Aplikasi.
Bandung:Simbiosa Rekatama Media, hlm-103
9
Ada beberapa kelebihan dari metode dakwah bil qolam ini, diantaranya
adalah struktur paparan yang lebih rapi dibanding media lisan, dapat dipikirkan
ulang ketika sewaktu-waktu ditemukan pembacanya ada hal-hal yang sulit
dipahami, tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya dan lain
sebagainya.
Setiap metode dakwah tentu saja tidak sempurna dan memilik kekurangan.
Hal yang tidak menguntungkan dari metode dakwah bil qolam ini adalah media
tulis memiliki keterbatasan pada mereka yang bisa membaca dan yang dapat
memahami bahasa pers.
10
Daftar Pustaka
Pusat Bahasa Depdiknes, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga), 2002
Penerbit Gunungjati.
Penerbit Oncor.
Al-Ikhlas.
11