Anda di halaman 1dari 11

HADITS TENTANG BERDAKWAH DAN TANGGUNG JAWAB

TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT

XII AGAMA 1

Guru Pengampuh: Nurhaliza Putri, S.Ag

DISUSN OLEH KELOMPOK 1:

Aisyah

Alfajri

Alfiansyah

Nadiatulhaq

Muh. Ramzi A.

Sultan Dwiyanto

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA PALU

TAHUN AJARAN 2022/2023


Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayatnya, kami menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul Hadits Tentang Berdakwah dan Tanggung Jawab Terhadap
Keluarga dan Masyarakat.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran ILMU HADITS. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Hadits Tentang Berdakwah dan
Tanggung Jawab terhadap Keluarga dan Masyarakat bagi para pembaca nya dan juga penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurhaliza Putri, S.Ag selaku guru mata pelajaran
ILMU HADITS. Ucapan itu juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Kami memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang....................................................................................

1.2 Rumusan masalah.......................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. Kewajiban Berdakwah...................................................................................

B. Berdakwah untuk Keselamatan Bersama.................................................

C. Semua Manusia Bertanggung Jawab........................................................

D. Tanggung Jawab terhadap Keluarga...........................................................

E. Bertanggung Jawab dalam Adab...................................................................

BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Umat Islam diharuskan untuk berdakwah dalam selalu mengajak kepada kebaikan dan
saling mengingatkan apabila ada kemunkaran. Sebagian ada yang mengartikan sebagai
keharusan setiap individu dan sebagian mengartikan sebagai keharusan secara kolektif, tetapi
secara garis besarnya berdakwah adalah keharusan bagi umat Islam yang tercantum di dalam
Alquran maupun Hadits Nabi SAW. Sehingga dalam proses serta pelaksanaannya, umat
Islam perlu untuk mengetahui dan memahami makna, unsur, metode, dan semua hal yang
terkait dengan faktor pendukung keberhasilan dakwah. Berkaitan dengan hal tersebut,
pemahaman terhadap metode dakwah sebagai salah satu faktor pendukung dalam
keberhasilan dakwah menjadi sesuatu yang urgen.

Tanggung jawab adalah salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka
setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan
akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau
sekarang di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat.

Tanggung jawab kita sebagai manusia itu bermacam-macam mulai dari beribadah kepada
Tuhan, sampai Kalifatullahi atau sebagai seorang pemimpin.
Maka dari itu kita sebagai manusia makhluk yang sempurna harus bersikap tanggung jawab
dibidang apapun atau diprofesi apapun yang kita jalani agar semua yang kita lakukan
mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penrtian dari Kewajiban Berdakwah?

2. Seperti apa bentuk-bentuk Berdakwah untuk Keselamatan Bersama?

3. Mengapa semua Manusia harus Bertanggung Jawab?

4. Bagaimana bentuk Tanggung jawab Terhadap Keluarga?

5. Seperti apa Bertanggung Jawab dalam Adab itu?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kewajiban Berdakwah

1. Pengertian Kewajiban Berdakwah

Dakwah merupakan istilah dalam bahasa Arah yang artinya adalah ajakan. Dakwah
merupakan suatu kegiatan yang memiliki sifat menyerukan, mengajak serta memanggil
manusia untuk beriman serta taat pada Allah, Tuhan semesta alam sesuai dengan akidah,
akhlak serta syariat Islam dengan penuh kesadaran dan secara terencana. Tujuan utama dari
dakwah adalah untuk dapat mencapai kebahagiaan yang ada di dunia serta di akhirat.

Sebagai umat Islam kita sangat dianjurkan untuk terus berdakwah kepada siapa saja.
Berdakwah merupakan kewajiban bagi umat Islam. Alasan mengapa umat Islam diwajibkan
untuk berdakwah karena mengikuti ajaran Nabi Muahammad SAW tentunya berdampak baik
pada kehidupan umat Islam, yaitu: Mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Dakwah
sebagai ciri umat terbaik. Dakwah juga mencerminkan karakter orang-orang yang beruntung.
Dan tidak ada alasan untuk tidak menunaikan kewajiban berdakwah.

Rasulullah SAW bersabda:

ْ‫ك َأِلن‬ َ ‫ك َي ُك ْو َن َأنْ مِنْ َل‬


َ ‫ك َخ ْي ٌر َواح ًِدا َر ُجالً ِب‬
َ ‫ك هللاُ َي ْه ِد َي‬ َ َ‫ال َّن َع ِم ُحم ُِر مِنْ ل‬.‫مسلم رواه‬

Yang artinya : Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau
(dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki onta merah. (HR.
Muslim)

Dari hadits ini, menjadi jelaslah bahwa dakwah merupakan perbuatan terbaik dan pelakunya
akan dibalas dengan balasan yang besar. Maka dengan segera Rasulullah tetap tegar dalam
dakwah, walau diganggu, dipersulit dan meskipun akan dibunuh tidaklah hal itu menghalangi
beliau dalam berdakwah demi tegaknya agama Islam. Karenanya, para da’i hendaknya
menyadari bahwa ancaman, intimidasi, dan teror serta ancaman bunuh dari musuh adalah
sunnatullah yang sudah dialami para nabi sebelum Nabi Muhammad dan hal itu akan
berlanjut sampai hari Kiamat. Sehingga mereka telah memiliki kesiapan mental yang dapat
diandalkan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan menghambat jalannya
dakwah islamiyah.

4
َ ‫ق هللاِ فِ ْي ِه فَ َوهللاِ َأِل ْن يَ ْه ِد‬
َ‫ي هللاُ بِك‬ ِّ ‫ك َحتَّى تَ ْن ِز َل بِ َسا َحتِ ِه ْم ثُ َّم اُ ْد ُعهُ ْم ِإلَى اِإل ْسالَ ِم َوَأ ْخبِرْ هُ ْم بـ ِ َما يَ ِجبُ َعلَ ْي ِه ْم ِم ْن َح‬
َ ِ‫اَ ْنفِ ْذ َعلَى َر ُسل‬
)‫ك ُح ْم ُر النَّ َع ِم ) (رواه البخارى‬ َ َ‫ك ِم ْن َأ ْن يَ ُكوْ نَ ل‬َ َ‫َر ُجالً َوا ِحداً خَ ْي ٌر ل‬

Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang diwajibkan atas mereka
yang berupa hak Allah di dalamnya. Demi Allah, Allah memberi petunjuk kepada seseorang
lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah”

2. Tujuan Berdakwah

1) . Wujud dari kebahagiaan yang diridhai oleh Allah SWT

Dakwah merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk dapat mewujudkan
kebahagiaan serta kesejahteraan hidup manusia di dunia maupun di akhirat sesuai dengan apa
yang diridhoi oleh Allah.

Hal ini karena kegiatan dakwah adalah untuk menyampaikan nilai yang akan mendatangkan
kebahagiaan bagi orang-orang yang menyebarkannya, dikarenakan mereka dapat
memperkuat agama Allah yang tentu saja dapat menghadirkan pahala dan kebahagiaan.

2) . Mengajak untuk selalu menaati serta mengikuti ajaran agama Islam


Cara Nabi Muhammad dalam melakukan dakwah telah menjadi contoh yang tentu saja layak
bagi umat-Nya. Setelah diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad terus menerus
menyebarkan ajaran agama Islam baik secara tulisan, lisan ataupun melalui perbuatannya.

Rasulullah kemudian memulai dakwahnya pada keluarga, teman serta para sahabat, kemudian
Nabi Muhammad pun melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi.

Akibat dari buah manis Nabi karena bersabar dalam menyampaikan ajaran agama Islam,
maka para pengikut Nabi pun mencoba mengikuti jejak Nabi dalam berdakwah secara terang-
terangan.

Al-Quran, kitab suci umat Islam adalah sumber hukum serta menjadi pedoman bagi umat
Islam yang dijadikan sebagai landasan untuk berdakwah. Dikarenakan Al-Quran berisi
penetapan syariah yang turun dari Allah pada Nabi dan hakikatnya ialah sebagai ajakan untuk
menaati serta mengikuti ajaran agama Islam.

B. Berdakwah untuk Keselamatan Bersama

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa,
keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Penting untuk menjaga
lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai
banyak orang.
Hukuman untuk manusia yang tidak menjaga lisannya juga sudah dituliskan.

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
‫ب‬ ِ ‫ار َأ ْب َع َد َما بَ ْينَ ْال َم ْش ِر‬
ِ َّ‫ يَ ْن ِز ُل بِهَا فِي الن‬،‫ِإ َّن ْال َع ْب َد لَيَتَ َكلَّ ُم بِ ْال َكلِ َم ِة‬

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan
karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no.
2988).

C. Semua Manusia Bertanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan sifat yang harus dimiliki setiap individu, termasuk umat muslim.
Tanpa tanggung jawab, segala sesuatunya akan berjalan dengan tidak semestinya. Nilai
tanggung jawab harus ditanamkan ke dalam pribadi setiap orang agar bisa tumbuh menjadi
individu yang baik.

Tanggung jawab dapat didefiniskan sebagai sikap dan perilaku seseorang untuk memenuhi
tugas dan kewajiban terhadap diri sendiri,masyarakat, lingkungan, negara, dan Allah SWT.
Pada intinya, tanggung jawab bisa dijadikan tolak ukur sikap dan perilaku seorang individu
dalam melaksanakan kewajibannya.

D. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah
bersatu. Kita sebagai umat Islam dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa saja,
termasuk terhadap keluarga.

Tanggung jawab terhadap keluarga, disamping berbakti terhadap orang tua, kita juga
bertanggung jawab untuk menjaga nama baik, kesejahteraan, keselamatan, penddikan, dan
kehidupan keluarga. Hadits sebagai sumber pedoman kita menegaskan bahwa tanggung
jawab merupakan kewajiban bagi semua anggota keluarga, baik seorang ayah, ibu, dan anak.
Berikut beberapa tanggung jawab anak terhadap orangtua:

1. Menghayati tugas orangtua


2. Hormat dalam ucapan dan perbuatan
3. Menundukkan diri dihadapan orangtua
4. Menjaga kehormatan orangtua
5. Mengutamakan kepentingan orangtua
6. Tidak mengeraskan suara didepan orangtua
7. Memohon ampunan atas dosa-dosa orangtua
8. Memenuhi kebtuhan orangtua pada usia lanjut
9. Menyambung ikatan silaturahmi dengan sahabat dan orangtua
10. Membayarkan hutang orangtua bila mereka sudah wafat
11. Memenuhi kewajiban keluarganya apabila setelah berkeluarga
12. Tidak masuk kekamar pribadi orangtua tanpa izin
13. Melestarikan kebajikan orangtua

Diantara bentuk tanggung jawab anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya adalah:

1. Ayah bertanggung jawab mencari rezeki untuk memenuhi segala kebutuhan hidup
keluarga.
2. Ibu bertanggung jawab mengasuh anak dan melayani segala kebutuhan suami. Selain
itu ibu juga harus patuh kepada suami dan menyiapkan segala kebutuhan keluarga.
3. Anak bertanggung jawab menghormati orangtua dan menuruti segala yang
diperintahkanoleh orangtua. Selain itu juga anak harus bertanggung jawab membantu
ibu mengurus rumah.

Tanggung jawab terhadap masyarakat

Tanggung jawab sebagai warga masyarakat merupakan bentuk kesadaran akan perilaku
dalam kehidupan bermasyarakat. Enggak ada seorang pun yang bisa hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain. Nah, hal ini sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial.

Diantara bentuk tanggung jawab seseorang kepada masyarakat adalah:

1. Menjaga keamanan lingkungan, yaitu dengan cara mengikuti ronda yang dilaksanakan
di lingkkungan sekitarnya. Selain itu, seseorang juga bertanggungjawab menjaga
kebersihan, hal ini dapat dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya
dan mengadakan kerja bakti setiap minggu.
2. Menolong tetangga yang membutuhkan pertolongan
3. jMenjenguk tetangga yang sedang sakit, serta melayat orang yang meninggal dunia.

Unsur-Unsur Tanggung Jawab

1.Kesadaran
Berisi pengertian: tahu, kenal,mengerti dan dapat memperhitungkan arti, guna sampai kepada
soal akibat dari pada sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang dihadapi. Seseorang baru dapat
dimintai tanggung jawab, bila ia sadar tentang apa

yang diperbuatnya.

2.Kecintaan

Cinta suka menimbulkan kepatuhan, kerelaan dan kesedihan untuk berkorban. Contohnya:
cinta kepada Allah SWT, cinta kepada keluarga, cinta kepada tanah air, dan lain sebagainya.

3.Keberanian

Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Berani disini didorong oleh rasa keikhlasan, tidak
bersikap ragu-ragu dan takut terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudia sebagai
konsekuensi dari tindak perbuatan. Karena adanya tanggung jawab itulah, maka seseorang
yang berani, juga memerlukan adanya pertimbangan- pertimbangan, perhitungan dan
kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak berlaku semena-mena. Dipikirkan terlebih dahulu
dengan akal sehatnya.

E. Bertanggungjawab dalam Adab

Tanggung jawab adalah ‘keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya). Demikian makna tanggung
jawab dalam kamus Bahasa Indonesia. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia bertanggung jawab
karena menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya. Ia menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Apabila ditelaah lebih lanjut, tanggung jawab
merupakan kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan
kita kepada orang lain, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain kepada kita.

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat
kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Ahli bahasa juga kebanyakan menyebutkan
bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala sesuatu. Begitupun
sebagian ulama lainnya juga turut berpendapat bahwa adab merupakan suatu kata atau ucapan
yang mengumpulkan segala perkara kebaikan di dalamnya.
Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun berdasarkan aturan agama. Norma
tentang adab seringkali digunakan dalam pergaulan yang terjadi antar manusia, antar
tetangga, dan antar kaum.

Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang
adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Tetapi seiring berkembangnya
waktu, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara umum dan
tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dakwah merupakan istilah dalam bahasa Arah yang artinya adalah ajakan. Dakwah
merupakan suatu kegiatan yang memiliki sifat menyerukan, mengajak serta memanggil
manusia untuk beriman serta taat pada Allah, Tuhan semesta alam sesuai dengan akidah,
akhlak serta syariat Islam dengan penuh kesadaran dan secara terencana. Tujuan utama dari
dakwah adalah untuk dapat mencapai kebahagiaan yang ada di dunia serta di akhirat.

Setiap orang memiliki tanggungjawab baik terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Diantara bentuk tanggungjawab terhadap diri adalah menjadikan diri sebagai teladan bagi
keluarganya dalam segala bentuk kebaikan, kemudian bentuk tanggungjawab terhadap
keluarga adalah dengan menciptakan keluarga mereka berkualitas dalam segala bidang
terutama tentang penanaman nilai-nilai agama,mendidik anak dengan didikan yang baik dan
mensejahterakan,dan yang terakhir tanggungjawab terhadap masyarakat adalah memberikan
da’wah atau penjelasan-penjelasan agama yang dapat menciptakan ketentraman.

DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadnuryasin17.blogspot.com/2014/11/makalah-al-quran-hadist-
tanggung-jawab.html

https://rahmattrisnamal.blogspot.com/2014/06/makalah-tentang-metode-hadits-
dakwah.html

https://islam.nu.or.id/khutbah/kewajiban-berdakwah-bagi-setiap-muslim-
pnPdA

Anda mungkin juga menyukai