Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU HADIS

XII AGAMA 1

HADIS TENTANG BERLAKU ADIL DAN JUJUR,HADIS TENTANG


TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN

NUR HAIZAH PUTRI S.Ag.

KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH :

 IRSA MAULIDYA SYAFIRA


 HERMAWAN
 MOH EGIL
 DUTA MAHENDRO
 REZKIYANA

TAHUN AJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami penjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada
kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Adil,Jujur,Toleransi
dan Etika Pergaulan.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan maupun tata bahasa.oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dai teman teman agar kami dapat memperbaiki makalah lmu hadis ini.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3


1.2 RUMUSAN MASALAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB II : PEMBAHASAN

A.BERLAKU ADIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

B.TANDA TANDA KEJUJURAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

C.KEUTAMAAN BERSIKAP ADIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

D.TOLERANSI DAN PEMURAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

E.BESIKAP HORMAT TERHADAP TAMU . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

F.BERBUAT BAIK KEPADA ORANG YANG BERBUAT JAHAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

2
BAB I

PENDAHULAN
1.1 LATAR BELAKANG
Khusunya dalam sifat mulia jujur dan adil, dalam kehidupan sudah banyak yang
meninggalkan bahkan tak mengenal sifat jujur dan adil menurut agama islam, mengetahui
kata jujur tapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya dan kurangnya perhatian
dalam penegakan keadilan dalam kehidupan ini. Keadilan dalam Islam meliputi semua hal,
mulai pada diri sendiri, dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat hingga kehidupan
bernegara. Keadilan dalam Islam bukanlah keadilan yang dibuat-buat atau hasil pemikiran
manusia, melainkan berlandaskan Al-Qur’an yang telah diturunkan oleh Allah Rabb semesta
alam baik dalam Al-Qur’an maupun yang ilhamkan kepada manusia pilihan Allah,
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam (Al-Hadits).
Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan
perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi
beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan
agama-agama lainnya.
Etika bergaul sangatlah penting dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan dalam etika bergaul
terdapat dalam salah satu dari unsur Islam, Iman dan Ihsan. Etika bergaul merupakan praktik
dari ajaran Islam dan bukti akan keyakinan terhadap agama Islam. Itu semua tidak bisa
dipisah-pisahkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa Pengertian adil dan jujur?
2.Jelaskan dalil berlaku jujur?
3.Apa yang di maksud toleransi dan etika pergaulan?
4.Jelaskan bagaimana bersikap hormat terhadap tamu?
5.Jelaskan keutamaan bersikap adil?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Berlaku Jujur

1.Pengertian Berlaku jujur

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya.Apa yang
diucapkan itulah yang sebenarnya dan apa yang dilakukan memang itulah
sesungguhnya.Pengertian jujur selaras dengan dua kata dalam Al-Qur‟an, yaitu al-shiddiq dan
al-amanah.Al-shiddiq menurut arti bahasa arab adalah kesehatan, keabsahan dan
kesempurnaan. Al-Shidiq adalah seseorang yang konsisten memegang teguh kebenaran dan
kejujuran dan selaras antara ucapan, perbuatan dan perilakunya. Perintah untuk berperilaku
jujur tidak hanya ada di dalam Al-Quran, namun juga ada di dalam hadits Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْواًل َس ِد ْيدًا‬
Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar,"(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70)

Dari Abdullah Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:

‫ق يَ ْه ِديْ اِلَى ْالبِرِّ اِ َّن ْالبِرِّ يَ ْه ِديْ اِلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ ‫ق فَاِ َّن الصِّ ْد‬ ِّ ‫َعلَ ْي ُك ْم بِال‬
ِ ‫ص ْد‬
Artinya:

“Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4
2.Manfaat Jujur

Setelah pengertian jujur dalam Islam, berikutnya adalah manfaat sikap yang selalu
mengutamakan kebenaran ini. Muslim yang jujur akan memperoleh manfaat berikut:

1. Pergaulan yang makin luas

Bersaudara dengan orang jujur cenderung menyenangkan dan tidak menimbulkan rasa
khawatir. Tidak heran jika persaudaraan muslim yang jujur sangat luas.

2. Hidup damai dan tentram

Terbiasa jujur akan menumbuhkan sikap saling percaya, peduli, dan menghargai. Hasilnya
hidup selalu terasa damai dan tentram.

3. Memperoleh ridho Allah SWT

Perilaku jujur sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al Quran. Tak heran jika muslim
jujur tidak jauh dari ridho Allah SWT.

B.TANDA-TANDA KEJUJURAN

1.) Berkata benar.

2.) Bertindak sesuai dengan yang dipikirkan.

3.)Kesesuaian perkataan dan perbuatan.

4.)Memberikan kesaksian dengan adil.

5.)Mempercayai dan membenarkan ajaran Allah SWT dan Rasulnya.

6.)Tidak ingkar janji.

C.KEUTAMAAN BERSIKAP ADIL

Alquran menjelaskan bahwa perbuatan adil lebih dekat kepada takwa. Hal ini dijelaskan
dalam Surah Al-Ma'idah Ayat 8, manusia diperintahkan berlaku adil karena adil lebih dekat
kepada takwa

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ُك ْونُ ْوا قَ َّوا ِمي َْن هّٰلِل ِ ُشهَ َد ۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَ ٰا ُن قَ ْو ٍم َع ٰلٓى اَاَّل تَ ْع ِدلُ ْوا‬
‫ۗاِ ْع ِدلُ ْو ۗا هُ َو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن‬
5
Artinya;

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.

(Q.S AL-MAIDAH AYAT 8)

1. Berbuat adil merupakan perintah Allah SWT


2. Perintah berbuat adil juga diiringi dengan larangan untuk condong pada salah satu pihak
yang bertikai tersebut.
3. Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil
4. Allah haramkan surga bagi penguasa yang berbuat tidak adil
5. Hakim yang tidak adil akan dikelilingi para syaitan, dan akan Allah tinggalkan.

D.TOLERANSI DAN PEMURAH

 Dalam agama Islam itu sendiri, toleransi disebut dengan tasamuh. Tasamuh atau
tasahul memiliki arti kemudahan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa agama
Islam memberikan kemudahan bagi siapapun untuk menjalankan apa yang telah
diyakini sesuai dengan ajaran masing-masing tanpa adanya tekanan atau tidak
mengusik kepercayaan yang telah dijalani orang lain. Oleh karena itu, dalam toleransi
beragama, masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Dalam agama
Islam ini sendiri, konsep tasamuh mengandung konsep rahmatan lil alamin.Meskipun
di dalam Al-Quran tidak secara tegas menjelaskan tentang defenisi tasamuh ini akan
tetapi di dalam kitab suci Al-Quran terdapat beberapa tema yang terkait dengan
toleransi ini.

Toleransi antar umat beragama yang terkandung dalam Al-Quran yaitu


Pertama,bertanggung jawab terhadap keyakinan dan pebuatan, Kedua, kebebasan
memilih dan menjalankan keyakinan tanpa adanya paksaan, Ketiga, saling menghargai
dan menghormati keyakinan, Keempat, berlaku adil dan berbuat baik sesama manusia.

 Orang yang pemurah juga berarti orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain
dan ringan dalam menerima kekurangan orang lain. Orang yang pemurah juga berarti
orang yang
 mudah memaafkan kesalahan orang lain dan ringan dalam menerima kekurangan orang
lain.

6
E.BERSIKAP HORMAT TERHADAP TAMU

Dalam Islam, bersikap hormat terhadap tamu juga merupakan sebuah amal shalih yang
pahalanya bukan saja akan dibalas oleh Allah Swt di akhirat, tetapi juga akan mendapatkan
balasan secara langsung di dunia yang akan segera dirasakan oleh pelakunya. Rasulullah Saw
juga pernah bersabda, yaitu.

Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya.(HR. Bukhari)

Lantas, bagaimana cara memuliakan tamu dalam Islam. Berikut adalah penjelasannya tentang
bagaimana kita sebagai tuan rumah dalam memuliakan tamu.

1. Disunahkan mengucapkan selamat datang kepada para tamu

2. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu makanan semampunya saja. Akan
tetapi, tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyediakan makanan yang terbaik. Allah Swt telah
berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim As bersama tamu-tamunya:

Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia
mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah
kalian makan?

(QS. Adz-Dzariyat: 26-27)

3. Hendaknya juga, dalam pelayanannya diniatkan untuk memberikan kegembiraan kepada


sesama muslim

4. Mendahulukan tamu yang lebih tua daripada tamu yang lebih muda, sebagaimana sabda dari
Rasulullah Saw.

Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang
lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.

(HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)

Hadits ini menunjukkan perintah untuk menghormati orang yang lebih tua.

5. Jangan mengangkat hidangan sebelum tamu selesai menikmati.

6. Di antara adab orang yang memberikan hidangan ialah mengajak mereka berbincang-bincang
dengan pembicaraan yang menyenangkan, tidak tidur sebelum mereka tidur, tidak mengeluhkan
kehadiran mereka, bermuka manis ketika mereka datang, dan merasa kehilangan tatkala pamitan
pulang.

7
7. Mendekatkan makanan kepada tamu ketika menghidangkannya.

8. Mempercepat untuk menghidangkan makanan bagi tamu sebab hal tersebut merupakan
penghormatan bagi mereka.

9. Merupakan adab dari orang yang memberikan hidangan ialah melayani para tamunya dan
menampakkan kepada mereka kebahagiaan serta menghadapi mereka dengan wajah yang ceria
dan berseri-seri.

10. Adapaun masa pejamuan tamu, bagaimana sesuai dengan anjuran Rasulullah dalam
hadistnya, yakni.

“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi
seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat
berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu
tamunya.”

11. Setidaknya mengantarkan tamu saat hendak mau pulang hingga ke depan rumah.

12. Tidak mengkhususkan mengundang orang-orang kaya saja, tanpa mengundang orang miskin,
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan
orang-orang miskinnya ditinggalkan.

(HR. Bukhari Muslim)

Itulah penjelasan mengenai bagaimana memuliakan tamu dalam pandangan Islam. Dengan
memuliakan tamu, kita sama saja memuliakan diri sendiri. Sehingga pada akhirnya kita pun
dapat saling menghargai satu sama lain.

F.BERBUAT BAIK KEPADA ORANG YANG BERBUAT JAHAT

Barang Siapa Memaafkan dan Berbuat Baik (Kepada Orang yang Berbuat Jahat) Maka
Pahalanya dari Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫َو َج َزا ُء َسيَِّئ ٍة َسيَِّئةٌ ِم ْثلُهَا ۖ فَ َم ْن َعفَا َوَأصْ لَ َح فََأجْ ُرهُ َعلَى هَّللا ِ ۚ ِإنَّهُ اَل يُ ِحبُّ الظَّالِ ِم‬
‫ين‬
8
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan
dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia
tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy-Syūrā: 40).Dalam ayat ini Allah
menyebutkan 3 (tiga) level balasan: adil, utama, dan zalim. Level adil, yaitu membalas
keburukan dengan keburukan, luka dengan luka semisalnya, harta dengan setara jaminan
dengannya. semisalnya, tidak lebih tidak kurang nyawa dengan nyawa.

Level utama, yaitu memaafkan dan memperbaiki pelaku kejahatan. Oleh karena itu, Allah
berfirman, “… tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat
jahat) maka pahalanya dari Allah.” Allah akan membalasnya dengan balasan yang besar dan
pahala yang banyak. Allah mensyaratkan pemaafan dengan adanya perbaikan, karena jika orang
jahat tidak layak untuk dimaafkan, dan untuk kemaslahatan syariat dia harus dihukum, maka
dalam kondisi ini ia tidak diperintahkan untuk memaafkan.Terkait pahala memaafkan, dijamin
langsung oleh Allah. Hal tersebut dapat memotivasi kita untuk memaafkan dan memperlakukan
sesama manusia sebagaimana dia ingin Allah memperlakukannya seperti itu juga. Seseorang
suka jika Allah memaafkannya, maka hendaknya dia juga suka memaafkan orang lain.

Ketika ia suka jika Allah menoleransinya, maka bertoleransilah kepada orang lain, karena
balasan sesuai dengan jenis perbuatannya. Adapun level kezaliman, Allah menyebutkan dalam
firman-Nya, “Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim, ” yaitu orang yang
mengawali perbuatan jahat, atau membalas kejahatan dengan lebih jahat lagi, maka berlebihan
adalah kezaliman.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN :

Jujur adalah perilaku seseorang yang sesuai antara perkataan dan perbuatannya atau sesuai dengan yang
ada di lapangan. Sedangkan adil adalah tidak berat sebelah, tidak memihak pada siapapun dan apapun
kecuali pada kebenaran.

Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas dalam suatu masyarakat.

etika bergaul ini penting karena jika manusia beretika yang benar niscaya ia dapat menyelamatkan dirinya
dari pikiran dan perbuatan yang buruk dan keji dan ia akan memiliki hubungan yang baik antar sesama
manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://an-nur.ac.id/pentingnya-etika-bergaul-dalam-islam/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5697166/pengertian-jujur-dalam-islam-manfaat-dan-ciri-
cirinya/amp

https://www.islampos.com/6-keutamaan-berbuat-adil-123126/?amp=1

https://bimbinganislam.com/poster/barang-siapa-memaafkan-dan-berbuat-baik-kepada-orang-yang-
berbuat-jahat-maka-pahalanya-dari-allah/

11

Anda mungkin juga menyukai