KEJUJURAN
Disusun Oleh:
GITA SAFITRI
Kelas : X. IPA 5
Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi umat manusia dalam menempuh jalan yang benar dan berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini .
Akhirnya kritik saran dari pembaca, dengan senang hati siap kami terima,
semoga usaha penulisan makalah ini tidak sia-sia dan semoga Alloh SWT
memberikan manfaat dan ridlaNya kepada kita semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2. Sistematika Pembahasan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Jujur.............................................................................................3
1. Faktor internal.........................................................................................10
2. Faktor eksternal.......................................................................................10
7. Mudharat Dusta...........................................................................................13
1. KESIMPULAN...........................................................................................15
2. SARAN-SARAN........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2. Sistematika Pembahasan
1. Pengertian Jujur
2. Dalil-dalil yang mendasari wajibnya perilaku jujur
3. Sedikit tentang jujur
4. Alasan mengapa kita harus berperilaku jujur
5. Alasan banyak orang masih berbohong
6. Keberkahan dan manfaat dari sikap jujur
7. Akibat berperilaku dusta
1. Untuk memenuhi tugas dari Guru Pembimbing mapel Aqidah akhlak yang telah
diembankan kepada kami.
1
2. Agar Kita dapat saling mengingatkan dan menyadarkan antara satu sama lain
serta berfikir untuk hidup dan berkarya lebih baik lagi dengan modal kejujuran.
3. Semoga dari hasil pembahasan makalah ini semuanya mendapat dorongan untuk
selalu bersikap jujur yakni kepada Alloh SWT, Orang tua, Guru, teman dan pada
lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Jujur
Apa itu jujur? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jujur
adalah lurus hati;tidak berbohong, tidak curang. kata jujur adalah kata yang
digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan
suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang
sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang
gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan
realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur. Sedangkan
menurut istilah, Jujur berarti berkata yang benar yang bersesuaian antara lisan dan
apa yang ada dalam hati. Jujur juga secara bahasa dapat berarti perkataan yang
sesuai dengan realita dan hakikat sebenarnya. Kebalikan jujur itulah yang disebut
dusta. Atau dapat juga dikatakan, jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya
menyesuaikan atau mencocokan antara Informasi dengan fenomena. Dalam
agama Islam sikap seperti inilah yang dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu ber-
nilai tak terhingga.
3
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang
pendusta.
3. Surat At-Taubah ayat 119
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang jujur (benar)
4. Surah Muhammad ayat 21
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian
itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Dalam Hadist Nabi Juga dimuat (dijelaskan) tentang kejujuran, antara lain
adalah ;
1. Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud
RA
Artinya:
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW, Beliau bersabda; sesungguhnya
kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa
(pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata
benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar,
sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan(kemaksiatan) dan
keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya
berdusta sehingga ia tercatat disisi Alloh sebagai pendusta. (HR. Bukhari
Muslim)
2. Hadist dari Abi Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA
Artinya:
Abi Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA, Ia berkata; Saya hafal
(hadist) dari Nabi SAW, “ Tinggalkan sesuatu yang meragukan pada sesuatu
yang tidak meragukan, maka sesungguhnya jujur adalah ketenangan(hati) dan
dusta adalah keraguan(hati)”. (HR Turmudzi)
4
3. Sedikit tentang jujur....
Alloh SWT menciptkan bumi dan langit berserta isinya dengan benar
dan Alloh memerintahkan manusia membangun kehidupan mereka dengan
benar dan jujur. Mererka tidak diperkenakan berkata dan berbuat sekehendak
hatinya, kecuali dilakukanya di atas kebenaran.
5
sehingga mereka mengasingkan diri dari kenyataan yang obyektif yang harus
mereka ikuti.
6
bermasyarakat semua berlaku sifat kejujuran karena prinsif ajaran Islam
adalah senantiasa selalu berpegang pada ajaran agamanya.
Bagi orang yang tak berpegang pada prinsip agamanya, maka orang
tersebut telah melangggar perintah Alloh SWT dan Rasululloh saw. Maka
orang tersebut telah berdosa kepada Alloh selama orang tersebut tidak
bertaubat dan kembali pada ajaran Agamanya maka dosa-dosa tersebut akan
mengalir selama hidupnya, naudzubillah jangan sampai kita seperti itu.
Alloh telah berfirman dalam surat An-Najm [53], ayat 23 dan 28:
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk
(menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan,
dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka (QS. An-Najm [53] : 23)
Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka
tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan
itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran. (QS. An-Najm [54] : 28)
Dari keterangan semua ini maka ada prinsip Muslim yang utama harus
diketahui oleh kita semua bahwa setiap muslim itu harus berbicara jujur,
benar, menepati janji, disiplin dan tertib dalam melakukan sesuatu.
7
sambil bersabda: camkanlah dan, 3. Saksi palsu dan perkataan bohong." Maka
beliau mengulangi persaksian palsu.
Yuk.. kita renungkan dan bayangkan, apa jadinya sebuah usaha atau
peniagaan yang berlandaskan kejujuran! mungkin tidak perlu lagi Satpam,
kamera pengontrol, portal atau pintu besi sebuah brangkas uang yang berlapis-
lapis.Yuk.. kita bayangkan kehidupan masyarakat yang dilandasi kejujuran!,
tidak ada lagi rasa saling curiga, yang ada kepercayaan setiap individu kepada
individu lainya.Yuk.. kita bayangkan kehidupan dalam sebuah negara yang
berlandaskan kejujuran!. Mungkin tidak ada lagi KPK, hakim dan jaksa di
pengadilan akan sedikit ringan bebanya. Korupsi.. NO WAY
Pada dasarnya, mengapa kita harus bersikap jujur adalah karena sudah
berkali-kali ditegaskan dalam Al-Quran tentang kewajiban untuk berperilaku
jujur, sebagai umat agama islam, maka sudah seharusnyalah kita menaati
pedoman tersebut. Selain itu, jujur merupakan cerminan dari hati dan pribadi
kita sendiri, karena kejujuran bukan merupakan sesuatu yang bersifat
8
kondisional, tetapi berasal dari hati.Jujur juga mencerminkan tingkat
keimanan diri kita sendiri. Ada beberapa alasan lain mengapa kita harus jujur:
1. “Anda tidak akan terperangkap dalam kebohongan jika anda berkata jujur.
Dengan demikian anda nggak harus terus mengingat-ingat apa yang telah anda
katakan, dan anda tidak akan lupa pada apa yang telah anda katakan” (Sam
Rayburn)
2. Berkata jujur berarti tidak ada orang lain yang akan disalahkan gara-gara
perbuatan anda
3. “Kebenaran selalu merupakan argumen yang paling kuat” (Sophocles)
4. Berkata jujur memberi anda kesempatan untuk menjelaskan apa yang
sesungguhnya terjadi. Mungkin kejadian tersebut tidak seburuk yang anda
kira, atau tidak seburuk yang orang lain kira
5. Berkata jujur biasanyat idak akan menjerumuskan anda ke dalam masalah
sedalam kalau anda berbohong
6. Berbohong menyebabkan stress lebih berat daripada berkata jujur. Anda tidak
harus khawatir seseorang pada akhirnya akan mengetahui kebohongan2 anda
7. Berkata jujur membantu orang-orang yang anda sayangi, lebih percaya dan
hormat pada anda
8. “Orang-orang patut menerima..kebenaran. Mereka patut mendapatkan
kejujuran” (Bruce springsteen)
9. Berkata jujur membantu anda merasa tenang di dalam hati. Berbohong
membuat perut anda akan melilit tidak jelas
10. Kebohongan adalah sebuat jebakan. Kebenaran bisa membebaskan anda dari
jebakan itu dan memungkinkan anda terus melangkah maju dalam hidup
11. “Anda tidak akan pernah menemukan siapa diri anda sebenarnya, sampai anda
berani menghadapi kebenaran” (Pearl Bailey)
Setelah membahas alasan kita bersikap jujur, pasti muncul di benak kita
mengapa masih ada sebagian orang yang tetap berbohong.disadari atau tidak,
9
hampir tiap hari tiap orang pasti berbohong. Masalahnya, berbohong bermacam-
macam sebabnya dan bermacam-macam juga tujuannya sebab semua dipengaruhi
oleh bermacam-macam faktor eksternal dan internal.
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
1. Faktor internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang.Banyak alasan kenapa seseorang
berbohong.
1. Menutupi kelemahan/ketidakmampuan yang ada pada dirinya (minder)
2. Ingin dianggap “wah” oleh orang lain
3. Sekadar ingin menyenangkan hati orang lain
4. Tidak ingin hal-hal yang bersifat privasi diketahui orang lain
5. Sebagai usaha untuk meyakinkan orang lain
6. Menghindarkan diri dari tanggung jawab
7. Bertujuan menipu orang lain
8. Supaya dihargai orang lain
9. Memang kebiasaan berbohong
10. Karena punya tujuan tertentu.
2. Faktor eksternal
Yaitu faktor yang ada di luar diri seseorang.Banyak alasan kenapa seseorang
berbohong.
1. Karena dibayar orang lain untuk berbohong
2. Melindungi/menyelamatkan diri sendiri atau orang lain dari ancaman
seseorang
3. Pengaruh pergaulan
10
4. Ingin merasa lebih.
5. Karena alasan politik
6. Alasan bisnis
7. Karena basa-basi
8. Karena ingin mendapatkan uang
9. Karena profesi
10. Karena tidak memenuhi persyaratan
Masih banyak sebab dan tujuan orang berbohong. Namun hal-hal di atas adalah
yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kesimpulan:
Baik atau tidaknya berbohong, tergantung daripada situasi,kondisi,sebab dan
tujuannya.
11
Jujur merupakan sikap terpuji yang dianjurkan oleh agama, ia selalu bersanding
dengan kebenaran yang harus dikawal dan ditegakkan, bahkan Allah SWT
menyebut diri-Nya dengan Al-Haq yang artinya Mahabenar.
Pertama, perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat pelakunya menjadi
tenang karena ia tidak takut akan diketahui kebohongannya. Baginda Rasul SAW
bersabda, ''Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju perkara yang tidak
meragukanmu, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah
keraguan.'' (HR Turmudzi dari riwayat Hasan bin Ali).
Ketiga, mendapat pahala seperti pahala orang syahid di jalan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur,
maka Allah akan mengantarkannya ke dalam golongan orang-orang syahid,
walaupun ia mati di atas kasurnya.'' (HR Muslim) .
Keempat, selamat dari bahaya. Orang yang jujur walaupun pertama-tama ia
merasa berat akan tetapi pada akhirnya ia akan selamat dari berbagai bahaya.
Rasulullah SAW telah bersabda, ''Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika
engkau melihatnya jujur itu mencelakakan maka pada hakikatnya ia merupakan
keselamatan.'' (HR Ibnu Abi Ad-Dunya dari riwayat Manshur bin Mu'tamir).
Kelima, dijamin masuk surga, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW,
''Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin engkau masuk surga:
jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah jika engkau
diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkan pandanganmu, dan jagalah
tanganmu.'' (HR Ahmad dari riwayat 'Ubadah bin Ash-Shamit).
Keenam, dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda, ''Jika
engkau ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau
12
diberi amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang
sekelilingmu.'' (HR Ath-Thabrani). Demikianlah, jujur penting sekali, terutama di
masa ketika segala aspek kehidupan dipenuhi kepalsuan dan dusta. Di manapun
berada, kejujuran harus di atas segalanya. Jujur adalah simbol profesionalisme
kerja dan inti dari kebaikan hati nurani seseorang.
7. Mudharat Dusta
Dusta adalah dosa dan ‘aib yang amat buruk. Di samping berbagai dalil
dari Al Qur’an dan dan berbagai hadits, umat Islam bersepakat bahwa berdusta itu
haram. Di antara dalil tegas yang menunjukkan haramnya dusta adalah hadits
berikut ini,
“Tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, menyelisihi janji jika
membuat janji dan khinat terhadap amanah.”
Dari berbagai hadits terlihat jelas bahwa sikap jujur dapat membawa pada
keselamatan, sedangkan sikap dusta membawa pada jurang kehancuran. Di antara
kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat kelak. Kita dapat menyaksikan
pada hadits berikut,
“Tiga (golongan) yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari Kiamat,
tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan mereka akan
mendapatkan siksaan yang pedih, yaitu: orang yang sering mengungkit
pemberiannya kepada orang, orang yang menurunkan celananya melebihi mata
kaki dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah dusta.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu mencela orang yang tidak transparan
dengan menyembunyikan ‘aib barang dagangan ketika berdagang. Coba
perhatikan kisah dalam hadits dari Abu Hurairah, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan,
lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau
menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, "Apa ini wahai pemilik
makanan?" Sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena air hujan
wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Mengapa kamu tidak meletakkannya di
13
bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu
maka dia bukan dari golongan kami." Jika dikatakan bukan termasuk golongan
kami, berarti dosa menipu bukanlah dosa yang biasa-biasa saja.
14
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN-SARAN
Melalui makalah ini kami sampaikan juga beberapa saran yakni;
1. Akui dan Jujurlah bahwa Alloh Tuhan kita, kita adalah hambanya maka marilah
kita beribadah dengan sepenuh jiwa, ikhlas hanya karena mengharap ridla-Nya
2. Mari kita berusah Jujur dalam segala hal dan keadaan, jangan sampai kita
terprofokasi ungkapan “ yang jujur ga’ makan”, itu tidak benar. Yakinlah bahwa
yang member rizki bukan manusia tapi Alloh SWT.
3. Hindarilah sifat dusta karena itu merupakan awal dari kehancuran umat manusia.
15
DAFTAR PUSTAKA
Jalius HR http://jalius12.wordpress.com/2010/03/28/pengertian-jujur/Abatasa.
http://dahlan.abatasa.com/post/detail/2236/makna-sebuah-kejujuran Masbro.
http://www.acacicu.com/2011/08/jujur-adalah-tidak-berbohong.htmlAbatasa.
http://dahlan.abatasa.com//indonesiajujur-kumpulan-motivasi.html
http://kebunhidayah.wordpress.com/2011/09/13/membiasakan-dan-menanamkan-
sifat-kejujuran/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171366-manfaat-utama-berlaku-
jujur-dalam/#ixzz1by7Z9liZ
16