Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEJUJURAN

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pend Agama Islam

Guru mata pelajaran : Fitriyani Nugraha, S.Pd

Kelas : X MIPA 3

Kelompok 3

1. Destria Agustina
2. Erlangga Eka Praditiya
3. M. Ripal
4. Neng Iva Nuraliva
5. Rindi Handriyani
6. Ulfiah Ainnur Ridho
7. Yayan Ahmad Sopian

SMA NEGERI 9 GARUT

Jl. Bojongsari Tangsi No.224, Malangbong

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan
agama islam dengan judul " Kejujuran" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Malangbong, 15 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Pengertian Jujur.......................................................................................................2
2.2 Pembagian Sifat Jujur..............................................................................................2
2.3 Dalil Al-Quran dan Hadits Tentang Perilaku Jujur.................................................3
2.4 Penerapan Perilaku Jujur Dalam Kehidupan Sehari-hari........................................6
2.5 Dampak Positif dari Perilaku Jujur..........................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia pada dasarnya ingin memperoleh hasil yang memuaskan dari setiap
usaha yang mereka lakukan, mereka tidak ingin mengalami kegagalan dalam segala
hal, usaha dhahir perlu dilakukan, usaha bathin juga perlu dilaksanakan, karena kita
tau bahwa manusia hanya bisa berusaha, Allah SWT yang akan menentukan hasilnya.
Namun tidak sedikit dari manusia yang melanggar rambu-rambu agama, dalam
melakukan usahanya mereka rela berdusta, mereka tidak jujur dalam berbuat dan
berkata-kata, padahal itu adalah perbuatan tercela yang pastinya akan celaka dan
kelak akan disiksa oleh Alloh SWT. Tetapi kenyataannya, perilaku tidak jujur ini
telah dimulai dari komunitas terkecil dalam lapisan masyarakat, yaitu keluarga. Nah,
apabila dalam keluarga saja sudah dipraktekkan perilaku tidak jujur ini, tentulah hal
ini akan merambah kemana-mana. Naudzubillahi min dzalik.

1.2 Tujuan
1. Menambah wawasan mengenai sifat jujur dalam berperilaku
2. Menguatkan perilaku jujur dengan ayat Al-Quran dan Hadits
3. Melaksanakan tugas makalah Pendidikan Agama Islam

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Jujur?
2. Bagaimana pembagian sifat jujur?
3. Bagaimana dalil Al-Quran dan Hadits tentang perilaku jujur?
4. Bagaimana penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apa dampak positif dari perilaku jujur?

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan “aś-śidqu” atau “śiddiq” yang
berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam
bahasa Arab ”al-kazibu”. Secara istilah, jujur atau aś-śidqu bermakna (1) kesesuaian
antara ucapan dan perbuatan; (2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan; (3)
ketegasan dan kemantapan hati; dan (4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri
kedustaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jujur adalah lurus hati;tidak
berbohong, tidak curang. kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan
sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka
seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut.
Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang
lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti
itulah yang disebut dengan jujur.

2.2 Pembagian Sifat Jujur


Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (śiddiq) sebagai berikut.
a. Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam
segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah Swt.
b. Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan
yang disampaikan. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia
tidak berkata kecuali dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya
dengan cara selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang
sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji termasuk jujur jenis ini.
c. Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguhsungguh
sehingga perbuatan żahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam
batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.

2
2.3 Dalil Al-Quran dan Hadits Tentang Perilaku Jujur
a. Q.S al-Maidah : 8

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan


karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan
pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt., baik pekerjaan
yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian dengan urusan
kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka dapat sukses dan
memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan. Dalam persaksian, mereka harus
adil menerangkan apa yang sebenarnya, tanpa memandang siapa orangnya, sekalipun
akan menguntungkan lawan dan merugikan sahabat dan kerabatnya sendiri.

b. Q.S at-Taubah : 119

3
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah Swt., dan
bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
Dalam ayat ini, Allah Swt. menunjukkan seruan-Nya dan memberikan
bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya. Mereka
diharapkan tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara
menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala
larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang
yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan
jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka
dengan kata-kata dan perbuatan bohong serta ditambah pula dengan sumpah palsu
dan alasan-alasan yang tidak benar.
c. Q.S al-Baqarah : 42

“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan


(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap orang harus memiliki sifat jujur.
Caranya adalah dengan mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah
salah. Orang yang memiliki sifat jujur tidak akan menggabungkan antara yang benar
dan yang salah.

4
d. Hadis dari Abdullah bin Mas’ud ra

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw. bersabda,


“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan
kebenaran menuntunmu ke surga. Dan sesantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu
jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah
olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta
sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai pendusta.” (H.R. Muslim)
e. Hadis dari Abdullah bin Mas’ud ra

“Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya


jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga…” (H.R.
Bukhari) .

5
2.4 Penerapan Perilaku Jujur Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya seperti berikut.
1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi ke mana
pun.
2. Tidak meminta sesuatu di luar kemampuan kedua orang tua.
3. Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak
mengetahuinya.
4. Melaporkan prestasi hasil belajar kepada orang tua meskipun dengan nilai
yang kurang memuaskan.
5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan
atau ujian sekolah.
6. Mengatakan dengan sejujurnya alasan keterlambatan datang atau
ketidakhadiran ke sekolah.
7. Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain,
meskipun barang tersebut tampak tidak begitu berharga.
8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang dapat
menghalanginya.
9. Tidak menjanjikan sesuatu yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.
10. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya atau melalui
pihak yang bertanggung jawab.
11. Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati.

2.5 Dampak Positif dari Perilaku Jujur


Beberapa dampak positif dari perilaku jujur di dunia dan di akhirat adalah
sebagai berikut.
1. Merupakan jalan ke surga
2. Mendapatkan pahala
3. Diampuni dosanya
4. Dapat dipercaya oleh orang lain

6
5. Merupakan tanda orang bertakwa
6. Kejujuran membimbing kebaikan
7. Perilaku jujur membawa ketenangan
8. Terhindar dari sifat munafik
9. Dikumpulkan bersama para nabi
10. Dikumpulkan bersama orang yang jujur

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jujur haruslah selalu diutamakan dalam kehidupan sehari-hari, jadikanlah
jujur sebagai suatu tiang yang menopang hidup kita, jujur adalah akhlak dasar yang
mendasari seluruh kehidupan manusia, jadi, berusahalah berperilaku jujur,
yakinkanlah dalam diri kita bahwa jujur tidak akan membuat diri kita rugi sedikitpun,
jujur malah akan membawa kita pada nikmat akhirat, sedangkan perilaku dusta yang
selama ini kita anggap untuk menguntungkan diri kita, buanglah jauh-jauh, kita harus
berpikir bahwa dusta itu lebih banyak mudharatnya.

3.2 Saran
Melalui makalah ini kami sampaikan juga beberapa saran yakni, akui dan jujurlah
bahwa Allah Tuhan kita, kita adalah hambanya maka marilah kita beribadah dengan
sepenuh jiwa, ikhlas hanya karena mengharap ridla-Nya. Mari kita berusaha untuk
Jujur dalam segala hal dan keadaan, serta menjadikan perilaku jujur sebagai cermin
kepribadian diri kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Rahmat, 2018. “Pengertian Perilaku Jujur: Pentingnya dan Dalil Tentang
Jujur” https://www.kitapunya.net/pengertian-dan-pentingnya-perilaku-jujur/.Diakses
pada tanggal 15 November 2022 pukul 21.44 WIB.
Kastolani, 2021. “8 Hikmah Perilaku Jujur bagi Muslim, Dipercaya Orang hingga
Masuk Surga” inews.id/lifestyle/muslim/hikmah-perilaku-jujur. Diakses pada tanggal
15 November 2022 pukul 21.27 WIB.
Khairiyah Nelti, Suhendi Endi Zen (2017).”Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti” Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai