Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Pendidikan Karakter dan Kepribadian

Dosen Pembimbing : Nurhijrani. S.kep, M.kes

KEJUJURAN

Disusun oleh :
Kelompok 2
Wilda
Makmur Said
Nurfadilla Syam
Syayyidah Fatimah Azzahrah

Akademi Keperawatan Syekh Yusuf Gowa


Tahun 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Kejujuran”

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Penulis

Kelompok 1

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................................................2
B. Tujuan.............................................................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Jujur.................................................................................................................3
B. Butir-Butir Kejujuran.........................................................................................................4
C. Kejujuran Dalam Kegiatan Akademik Dan Non-Akademik.............................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................................10
Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jujur itu hebat, siapa yang tak mengenal slogan tersebut, tiga kata yang
menjadi slogan KPK sebagai Lembaga anti korupsi di Indonesia telah biasa
kita dengar dimana-mana. Makna slogan tersebut senantiasa ingin
menyampaikan pada semua orang khususnya warga negara Indonesia, bahwa
orang yang berani jujur itu adalah orang hebat. Jujur merupakan karakter yang
sangat penting bagi manusia, karena dengan kejujuran akan menciptakan
kedamaian dalam kehidupan. Kejujuran merupakan salah satu karakter yang
sangat penting yang harus dimiliki setiap orang termasuk peserta didik di
kampus.
Karakter peserta didik sangat penting bagi pengembangan kecerdasan
moral anak yang dilakukan di kampus dan diaplikasikan dalam kehidupannya
sehari-hari. Masalah kecerdasan moral peserta didik menjadi sangat penting
bagi orang tua dan kampus karena bisa menjadi sebuah citra bagi sebuah
kampus dan peserta didik itu sendiri.
Sebuah kampus, seharusnya tidak hanya menjadi tempat belajar,
namun juga menjadi tempat memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan
karakter. Sekolah pada hakikatnya bukanlah tempat guru menyampaikan
pengetahuan melalui berbagai mata pelajaran saja, namun sekolah juga adalah
lembaga yang melakukan usaha dan proses pembelajaran yang berorintasi
pada nilai. Pembentukan dan pendidikan karakter melalui sekolah merupakan
usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan. Sekolah bertanggung jawab
bukan hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam karakter dan kepribadian.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah.

3
B. Rumusan masalah
1. Apa saja yang termasuk butir butir kejujuran?
2. Bagaimana jujur dalam kegiatan akademik dan non akademik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui butir butir kejujuran
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap jujur dalam kegiatan akademik
dan non akademik

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui apa saja hal-hal yang terkait dengan kejujuran

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jujur

Kejujuran Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk seni


sikap seseorang. Bila seseorang Jodoh dengan suatu atau fenomena
maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau
fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan information
tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “Perobahan”
(sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti hebat yang
disebut dengan jujur.
Sesuatu atau fenomena yang pawai tentu saja apa yang ada
pada diri sendiri atau diluar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi
tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan dilakukan.
Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda
tersebut atau bentuk juga model. Fenomena yang teramati boleh saja
yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya.
Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja
yang terjadi Dalam menjalani sebuah profesi kunci utama adalah
kejujuran.
Kejujuran merupakan hal yang sangat mendasar dari manusia
yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Kejujuran pasti pun oleh seluruh agama melalui kitab-kitabnya. Ada
beberapa jarak etika profesi nomor kejujuran ini, antara lain:

a) Bohong Seseorang dikatakan dalam singgah dia selamat


informasi sebagaimana seharusnya, tetapi tidak menatakan
demikian. Atau bila terjadi suatu kesalahan yang dia
diketahui, tetapi dia tidak mau melakukan upaya untuk
menyampaikan benar atau pembenaran.

b) Kecurangan Sengaja Hal ini terjadi, misalnya bila pada


kondisi melamar pekerjaan, dan dia menyampaikan sesuatu

5
yang tidak mempunyai pengalaman. Namun masih saja
dilakukan agar dapat memperoleh pekerjaan.

c) Mempergunakan data Orang Lain / Klien Seringkali seorang


ahli dengan sengaja mempergunakan data/ informasi yang
nyata-nyata bukan hasil karyanya, meskipun mungkin data /
informasi tersebut didapat dari mantan kliennya.

d) Menahan Informasi Informasi yang sebenarnya harus


disampaikan malah disimpan atau tidak disampaikan.
Misalnnya seorang atasan tidak memberi informasi pada
bawahan dan Agak

e) Tidak Menyebarkan Informasi Tujuan pokok seorang ahli


berada di tengah-tengah masyarakat adalah untuk
melindungi dan keamanan keamanan serta kesejahteraan
masyarakat. Untuk itu diperlukan penyebaran informasi
kepada masyarakat yang memang membutuhkan informasi
tersebut, bukan mallah tidak investasinya, apalagi bila
informasi itu sangat berharga dan mendedsak bagi
masyarakat. Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang
memberikan berita atau informasi sebelum pelaksanaan
peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan
dia akan hadir dalam pertemuan di sebuah gedung bulan
depsebuah. Kalau memang dia hadir pada waktu dan tempat
yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu jika jujur.
Dengan kata lain jujur juga

B. Butir-Butir Kejujuran
Sifat jujur atau benar dapat membentuk hubungan yang
sehat di antara sesama karyawan, karyawan dan majikan dan
sesama pelanggan atau permainan kata-kata orang yang baris di
dalam pekerjaan tersebut. Sifat jujur dan benar dapat membendung
segala perasaan kecurigaan dan tipu daya atau permainan kata-
kata dusta. Kejujuran di dalam pekerjaan sangat tekankan pada
Etika Profesi. Butir Butir Kejujuran Kejujuran adalah mengatakan
benar.
 Saat aku jujur, aku merasa jernih.

6
 Orang yang percaya diri, jujur dan benar.
 Kejujuran berarti tidak kontradiksi dalam pikiran, kata
 Sebuah, atau tindakan.
 Pikiran, kata
 kata, tindakan yang jujur menciptakan harmoni.
 Kejujuran adalah kesadaran akan apa yang benar dan
sesuai dengan perannya, tindakannya, dan efek samping.
Dengan ada kejujuran tidak ada kemunafikan atau
kepalsuan yang menciptakan kebingungan dan ketidak
percayaan dalam pikiran dan hidup orang lain.
 Kejujuran membuat integritas dalam hidup, karena apa yang
ada di dalam dan di luar diri adalah cerminan.dll jiwa.
 Kejujuran untuk digunakan pada apa yang kamu percaya.
 Ada hubungan yang dalam antara kejujuran dan
persahabatan.
 Ketamakan kadang ada pada akar ketidak jujuran.
 Orang yang jujur selamat bahwa kita semua saling
berhubungan.
 Menjadi jujur pada diri dan dalam menghadapi tugas, akan
mendapatkan kepercayaan diri dan mengilhami orang lain.

Kedisiplinan Masykur Arif Rahman (2011: 64) mengatakan bahwa


disiplin berasal dari bahasa Inggris "disiplin" yang mengandung beberapa
arti. Diantaranya adalah pengendalian diri, membentuk karakter yang
bermoral, memperbaiki dengan sanksi, serta kumpulan beberapa tata
tertib untuk pembantuan tingkah laku.

Disiplin juga merupakan upaya untuk membentuk tingkah laku


sesuai dengan yang sudah ditetapkan untuk mencapai sesuatu yang lebih
baik dan diharapkan. Terkait itu, sekolah yang punya tata tertib jelas

7
berangkat mendisiplinkan guru dan murid untuk mencapai tingkat tertinggi
dalam prestasi belajar-mengajar. (Masykur Arif Rahman, 2011: 66)

C. Kejujuran Dalam Kegiatan Akademik Dan Non-Akademik


a) Kejujuran dalam kegiatan akademik

Kejujuran dalam kegiatan akademik adalah dasar


yang utama di dalam pengajaran, pembelajaran, penelitian,
dan pelayanan. Kejujuran merupakan prasyarat untuk dapat
merealisasikan keempat aspek di dalam integritas akademik
yang lain, yaitu kepercayaan, keadilan, hormat, dan
tanggung jawab. Semua kebijakan akademik dan praktik
komunitas harus mampu mengirimkan pesan yang jelas
yang menyatakan bahwa tindakan pemalsuan data,
kebohongan, kecurangan, pencurian, atau perilaku tidak
jujur lainnya adalah perilaku yang tidak dapat diterima.
Dunia Pendidikan punya peran penting untuk
memulihkan kondisi tersebut. Sehingga diharapkan generasi
kita kedepan dapat mengedepankan kejujuran. Kejujuran
dengan kata lain menjadi salah satu tolok ukur dalam setiap
aktivitas kehidupan, tidak terkecuali dalam lingkungan dunia
pendidikan-pun, masalah kejujuran menjadi salah satu
indikator keberhasilan dalam proses kegiatan belajar-
mengajar yang dilakukan. Alih-alih ingin memperoleh hasil
yang maksimal dan positif, namun jika dilakukan secara
tidak jujur maka implikasinya tetap saja tidak akan baik.
Walaupun dikatakan lembaga pendidikan dikatakan berhasil,
namun sejatinya keberhasilan tersebut adalah keberhasilan
yang semu, Sebab proses menuju keberhasilan tersebut
dilakukan dengan cara-cara yang tidak jujur.
Guru sebagai fasilitator dalam pendidikan di sekolah yang
berhadapan langsung dengan generasi bangsa, memegang
peran yang urgen. Pembenahan dan penguatan moral dan
mental jujur harus terus dilakukan. Guru menjadi fardhu

8
untuk Membangun Kejujuran Akademik. Menurut saya ada
dua kejujuran akademik yang harus diperhatikan:
1. Guru sebagai fasilitator tentunya juga menjunjung tinggi
kejujuran baik pada proses pembelajaran,       
penyusunan  nilai  maupun pada tindak tanduknya
dilingkungan sekolah.
2. Siswa harus dibentengi untuk selalu jujur dalam melakukan
aktivitas belajar, pemenuhan tugas maupun proses ujian.
Poin pertama adalah guru. Untuk mengubah sesuatu
tentunya kita harus mampu merubah diri kita seperti sesuatu
yang kita kehendaki. Guru menjadi tauladan, apapun yang
dilakukan guru akan diamati dan kemudian ditiru oleh anak
didik kita.
Segala aktifitas guru harus menjunjung tinggi nilai
kejujuran. Tugas guru memang sangat berat dan tentu butuh
kejujuran,mulai persiapan yaitu menyusun perangkat
mengajar,kemudian proses pembelajaran di kelas,
selanjutnya penilaian. Pada proses pembelajaran nilai – nilai
kejujuran harus kita sampaikan dan berikan tauladan. Pada
proses penilaian inilah yang guru harus obyektif. Biasanya
guru cenderung Subyektif. Na inilah guru menjadi tertantang.
Poin kedua adalah siswa. Menurut Andi Trinanda (Care
Education Community), Siswa yang berhasil melalui cara-
cara yang tidak jujur dengan cara menyontek karya orang
atau plagiasi hasil karya akademiknya, akan senantiasa
dirasakan dalam bentuk ketidakcakapan (incompetency)
dalam dunia kerja atau dalam praktek-praktek lainnya dalam
kehidupannya kelak. Dengan kata lain bisa jadi ia berhasil
dalam nilai, namun tidak akan mendapat tempat dalam
kapasitas hidupnya dimata orang lain, lebih-lebih dalam
dunia kerja. Sebab nilai yang diperoleh adalah palsu.
Di bangku sekolah adalah tempat dimana siswa akan
di instal layaknya computer atau dengan bahasa lain
penancapan mainset. Maka nilai – nilai harus diberikan dan
dicontohkan pada dunia ini. Prilaku kejujuran harus tetap
dijunjung tinggi. Polemik ujian Nasional yang dimulai
beberapa tahun yang lalu, menjadi sebuah ukuran dimana
kejujuran pelajar maupun dunia pendidikan diuji. Fenomena
Mencontek, kirim jawaban sesama peserta ujian dengan
sms , menjadi hal yang umum. Ini adalah sejarah

9
menyakitkan di dunia pendidikan kita. Ketika waktu sekolah
sudah tidak jujur, apa jadinya ketika menjadi pejabat. Apa
kata dunia???
Sebegitu pentingnya peran guru dalam membangun
kejujuran, untuk itu butuh kesadaran dan penyadaran bagi
seluruh guru sehingga mempunyai visi dan misi yang sama
demi perubahan.
Ketika di Pendidikan sudah oke dalam hal
kejujurannya, maka tentunya akan berimbas pada semua
lini. Karena Semua hal yang dilakukan oleh komponen
masyarakat dimulai dari dunia Pendidikan. Perubahan
berawal dari dunia Pendidikan.

b) Kejujuran dalam kegiatan non akademik

Jujur merupakan sikap terpuji yang dianjurkan oleh


agama, ia selalu bersanding dengan kebenaran yang harus
dikawal dan ditegakkan. Jujur mempunyai banyak manfaat
dan khasiat bagi pelakunya baik di dunia maupun diakhirat.
Beberapa manfaat bagi orang yang selalu jujur dalam
perkataan maupun perbuatannya antara lain :

 Jujur adalah tiket ke surga


 isukai banyak orang
 Derajat tertinggi seseorang bisa diraih dengan
menjadi jujur
 Kejujuran membawa berkah5.Hati menjadi lebih
tenang

Cara membiasakan dan menanamkan diri agar selalu


jujur
Menerapakan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah
menjadi tuntutanhidup, agar selalu berada dijalan yang
benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.Adapun beberapa
cara agar selalu bersikap jujur :

 Carilah teman yang jujur dan hindari teman yang


buruk.
 Carilah lingkungan yang jujur dan hindari lingkungan
yang buruk.

10
Ingat selalu dampak buruk dari ketidakjujuran.Teman
memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa
mempengaruhi sikapdan kepribadian kita. Seorang teman
juga memegang faktor penting dalammenjaga sikap. Jika
teman kita baik, maka secara tidak langsung kita
terpengaruholeh sikapnya yang baik. Bahkan teman yang
baik tersebut akan mendorongkearah perilaku yang baik.
Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang temanyang
baik tentunya kita akan merasa malu.Dengan hidup
dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan
memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk
selalu bersikap jujur. Selalu mengingat dampak yang timbul
disetiap perbuatan, tentunya kita akanselalu berhati-hati
dalam bertindak. Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian
tangan pasti ada resiko yang menghadang entah itu kecil
atau besar.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri
manusia yang padadasarnya kemauan pada diri manusia itu
sendiri dengan membiasakan diri danrasa kepercayaan diri
yang kuat akan cenderung berdampak positif dari
padanegative. Jika menerapkan sikap jujur, secara tidak
langsung kita telah melatihkemampuan kita. Sampai dimana
kemampuan kita? Itu pernyataan yang akantimbul dan
terjawab sendiri dengan hasil yang di peroleh.

B. Saran
 Mulailah bersikap jujur dari sekarang.
 Selalu bersikap jujurlah walau itu pahit. Karena
dengan tidak jujur, masalahtidak akan selesai. Justru
akan menambah masalah pada kita.
 Ingatlah bahwa Allah selalu tahu, walaupun itu tak
tampak

12
DAFTAR PUSTAKA

1) http://aryfpersetan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-
tetang-jujur.html
2) http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171366-
manfaat-utama-berlaku-jujur-dalam/#ixzz1by7Z9liZ
3) http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171366-
manfaat-utama-berlaku-jujur-dalam/#ixzz1by7Z9liZ
4) http://kebunhidayah.wordpress.com/2011/09/13/membiasaka
n-dan-menanamkan-sifat-kejujuran/

13

Anda mungkin juga menyukai