Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Gangguan Kesehatan Nutrisi


D
I
S
U
S
U
N

Oleh :
Kelompok 5
Nurul Adha
Makmur Said
Tenri wulan
Hasna
Dosen : Kasmawati, S.kep, Ns, S.sos, M.kes
Akademi Keperawatan Syekh Yusuf Gowa

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya mengharapkan kiranya
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai
pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.
B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian nutrisi?
2.      Bagaimana sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi?
3.      Apa saja macam-macam nutrisi?
4.      Bagaimana cara kerja metabolisme?
5.      Apa saja macam-macam diet?
6.      Apa saja masalah kebutuhan nutrisi?
7.      Faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan utrisi?
8.      Bagaimana asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi?
C.     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian nutrisi
2.      Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi
3.      Untuk mengetahui macam-macam nutrisi
4.      Untuk mengetahui cara kerja metabolisme
5.      Untuk mengetahui macam-macam diet
6.      Untuk mengetahui masalah kebutuhan nutrisi
7.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan utrisi
8.      Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
D.    Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah:
1.      Menambah pengetahuan mengenai kebutuhan nutrisi.
2.      Dapat memberi pengetahuan lebih bagi masyarakat mengenai kebutuhan nutrisi.

BAB 2
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.Nutrien merupakan zat gisi
yang terdapat dalam makanan.
B.     SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN NUTRISI
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan
pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
1.      Saluran Pencernaan
a.       Mulut
.  Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar
(vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulut.

b.      Faring dan esofagus


Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut,
dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga
vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang
memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung
dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju
lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya
dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali
bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan
balik ke organ bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan
kerja peristaltic.
c.       Lambung
  Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung
ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum
melalui orifisium pilorik.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
         Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
         Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa dan peptone.

d.      Usus halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus
merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding
usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar
soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus
adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus
diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium
dengan bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.

e.       Usus besar
  Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau
ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (±
90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

2.      Organ aksesori

f.       Hati
 hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling atas
rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1.500
gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang
dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat
sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati
adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi
sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

g.      Kantong empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang terletak
dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki
panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm 3. Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan
cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH
optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengelmusi lemak,
mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu
kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air,
garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.

h.      Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki
panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang
dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit dan
fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.

C.     MCAM-MACAM NUTRISI
1.      Karbohidrat
 Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan
fungsinya.
a.       Jenis-jenis karbohidrat
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah
monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan
polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).
b.      Sumber karbohidrat
Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya
sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai
dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan
tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum)
dan zat gula (mono dan disakarida).
Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji,
batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok.
  Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan. Hampir 50% karbohidrat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari
dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia,oleh karena
tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi
sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses,sehingga akan memperlancar
defekasi.
Karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama terdapat didalam otot (daging dan hati).
Namun demikian jumlahnya terbatas,dan setelah binatang mati,glikogen mengalami penguraian
sehingga didalam daging praktis menjadi nol,ketika sampai didapur untuk dimasak.
-           Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
-          Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
-          Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika
tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan didalam
tubuh,maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.
-          Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.
-          Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
-          Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat
protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan
konsumsi protein,mineral,dan vitamin B.

2.      Lipid
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena dalam mulut
tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah
sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening
dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis kembali
terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap melewati
dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap,
maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.
3.      Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu
tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam
amino  diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah
protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih
atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka
dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja
tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus.
4.      Mineral
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk
pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang
berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan
pembekuan darah. Mineral-mineral utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk ion.
Sodium, potasium, magnesium dan kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat
sebagai ion negatif. Garam mineral terurai dalam cairan tubuh dan membantu mengatur
keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan asam tubuh.
Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino jenis
methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari Hemoglobin, dan
yodium yang menjadi komponen dari hormon thyroid yang membantu mengatur proses
metabolisme tubuh. Mineral lain seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun
membran sel dan bahan genetik (DNA dan RNA), serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat
(ATP).
Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik
sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6 persen
dari berat tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri
dari Fosfor (pospat). Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Mineral tidak hanya menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi dan tulang, tapi
juga berfungsi luas dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai
elektrolit yang mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem
enzim dan sebagai konstituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :
a.       Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri
dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
b.      Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat
besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt
(sebagai bagian dari molekul vitamin B12).
c.       Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam
makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron,
nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang
belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana makanan
tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan. Bahkan apabila
suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran makanan tersebut
tidak berubah.
5.      Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-masing larut
dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi. Vitamin-vitamin yang lain yang
juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air
dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol
anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan
diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam
keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

D.    METABOLISME
Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang ditransportasikan melalui sistem
sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah
substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme
untuk menghasilkan energi kimia dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan
pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi oleh
metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan
energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas
melibatkan energi panas.
Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan
produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. Walaupun
katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang
harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.

E.     MACAM-MACAM DIET
1.      Diet Wanita Hamil
Pada wanita, masa hamil merupakan masa yakni unsur-unsur gizi diperlukan jauh lebih
banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan tubuh sendiri,
unsur-unsur ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat.

2.      Diet Ibu yang sedang Menyusui


Wanita yang selama hamil dan masa menyusui mendapat asupan gizi dengan baik, maka
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menghasilkan air susu dalam jumlah yang maksimal,
yang sangat bermanfaat bagi bayinya.
F.      MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
 Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
1.      Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis:
a.       Berat badan 10-20% dibawah normal.
b.      Tinggi badan dibawah ideal.
c.       Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
d.      Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
e.       Adanya penurunan albumin serum.
f.       Adanya penurunan transferin.
Kemungkinan penyebab:
a.       Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit infeksi
atau kanker.
b.      Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
c.       Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.
d.      Nafsu makan menurun.
2.      Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis:
a.       Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
b.      Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
c.       Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
d.      Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
e.       Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab:
a.       Perubahan pola makan.
b.      Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3.      Obesitas
obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan asupaasupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4.      Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
5.      Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan.
6.      Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
7.      Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.
8.      Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara
berlebihan.

9.      Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan
kelebihan energi.
G.    FAKTOR YANG MEMPENGARRUHI KEBUTUHAN UTRISI
1.      Pengetahuan
 Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2.      Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi
status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang
paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat
menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
3.      Kebiasaan
 Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan
pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat
baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan
cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anal-anak.
4.      Kesukaan
 Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki
kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji
(junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan
gizi yang baik.
5.      Ekonomi
Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi
perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
H.    ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
1.      Pengkajian Keperawatan
 Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian
khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan
nutrisi.

2.      Analisis Diagnosis Keperawata Diagnosis keperawatan yang kemungkinan terjadi pada


masalah kebutuhan nutrisi, sebagaimana dalam NANDA-Internasional 2012-2014, tersaji pada
tabel 16.11. FOTO TABEL
3.      Perencanaan Keperawatan
Tujuan:
a.       Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang.
b.      Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
c.       Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral.
Rencana tindakan:
a.       Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
b.      Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi.
c.       Ajarkan untuk merencanakan makanan.
d.      Kaji tanda vital dan bising uus.
e.       Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin.
f.       Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.

4.      Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan


a.       Pemberian nutrisi melalui parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui
pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernakan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan
apabila usus tidak dipakai karena suatu hal misalnya: malformasi kongenital intestinal,
enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila
usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan
pertumbuhan ( Setiati, 2000). Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak
dapat dipenuhi dengan baik.
b.      Pemberian Nutrisi Melalui Enteral
 Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui selang ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun
dengan bantuan pompa mesin (Dietitisan Association of Australia, 2011).

BAB 3
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan
dalam tubuh bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.
Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin.
Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi,
diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. Faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah Pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi.

B.     SARAN
Saran dari makalah ini adalah setiap manusia membutuhkan nutrisi sebagai pembentuk
energi agar setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Oleh sebab itu setiap orang harus
terpenuhi kebutuhan nutrisinya, dengan makan makanan yang memiliki gizi seimbang.

Anda mungkin juga menyukai